25. Pemeliharaan Turbin Uap Dan Alat Bantunya

  • Uploaded by: Ujanks Putra BorneoThea
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 25. Pemeliharaan Turbin Uap Dan Alat Bantunya as PDF for free.

More details

  • Words: 6,793
  • Pages: 50
Loading documents preview...
LEARNING GUIDE

MODUL

PEMELIHARAAN TURBIN UAP DAN ALAT BANTUNYA KODE UNIT KOMPETENSI: SKN : KTL.PH.20.201.02 STT : IP.HAR.O.SC.0212-A

PT INDONESIA POWER MEI 2007

i

LEARNING GUIDE STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Unit Judul Unit Deskripsi Unit

: KTL.PH.20.201.02 : Pemeliharaan Turbin Uap dan Alat Bantunya : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemeliharaan turbin uap dan alat bantunya dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian

KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan dan Undang – Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja Desalination Plant diinterpretasikan dan dilaksanakan berdasarkan SOP.

2. Mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian

2.1. Peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian diidentifikasi masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP . 2.2. Parameter dan fungsi Instrumen / alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik diidentifikasi sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Hasil pembacaan instrument / alat ukur dibandingkan dengan nilai / angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku diperusahaan. 2.4. Seluruh komponen dari Desalination Plant siap untuk dioperasikan sesuai dengan SOP.

3. Mengoperasikan Desalination Plant

3.1. Desalination Plant dioperasikan dengan menggunakan urutan kerja yang berdasarkan SOP. 3.2. Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi diidentifikasi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Tindakan koreksi dilakukan sesuai dengan SOP. 3.4. Penyimpangan yang teridentifikasi dilaporkan keatasan.

4. Membuat Laporan Pengoperasian

4.1. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

ii

LEARNING GUIDE 1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan Unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan dan Perundangan K2. 1.2. SOP yang berlaku diperusahaan/Unit pembangkit. 1.3. Instruction Manual dari masing-masing Peralatan yang berlaku diperusahaan. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan 1.5. Peralatan dan Instrumen yang terkait dengan pelaksanaan Unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya 1.6.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1.6.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja / sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram. 1.6.4. Menggunakan hand tools & power tools. 2. Panduan Penilaian 2.1.

Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: 2.1.1. Pengetahuan: 2.1.1.1. Peraturan dan Perundangan K2. 2.1.1.2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Desalination Plant Diagram Kerja dan Prinsip kerja Desalination Plant 2.1.1.3. Pengukuran listrik dan mekanik. 2.1.1.4. Teknik pelaporan. 2.1.2. Keterampilan: 2.1.2.1. Penggunaan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja. 2.1.2.2. Penerapan Prosedur pengoperasian Desalination Plant 2.1.2.3. Pembacaan dan penggunaan Alat Ukur. 2.1.2.4. Pembuatan laporan.

2.2.

Ruang lingkup Pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal: SLTA. 2.2.3. Pengujian pengoperasian Desalination Plant ini didukung dengan bukti dokumen, uji tertulis dan praktek lapangan.

2.3.

Aspek Penting: 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen kompetensi. 2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

Pindahlah ke halaman berikutnya 3

LEARNING GUIDE

3. Kompetensi Kunci No A B C D E F G

Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi

Level 1 1 1 1 1 1 1

Pindahlah ke halaman berikutnya 4

LEARNING GUIDE

STANDARD TOPIK TRAINING Kode Topik Training Judul Topik Training Jumlah Jam Sifat Kelompok Silabus

: : : : : :

:

IP.HAR.O.SC.0212-A Pemeliharaan Turbin Uap Dan Alat Bantunya. 8 JP OFF JT +16 JP ON JT Core / Stream Core / Support Teknik 1. Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya 2. Instruksi Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya 3. OJT Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya Setelah menyelesaikan topik Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya, peserta mampu menerapkan prosedur dan instruksi kerja dan melaksanakan pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya dengan baik dan benar, sesuai Standar Perusahaan yang berlaku. Level V : IP.HAR.U.TBU, -

Tujuan

:

Level dan kode Profesi Pengguna Kompetensi yang dipersyaratkan Sebelumnya Metode Penilaian Referensi Kata kunci

:

: : :

Test Tertulis / Lisan dan Pengamatan Lapangan Buku Standar Perusahaan Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya.

URAIAN RINCI TOPIK TRAINING Jam Pel

Materi

Sub Materi

4

Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap, dan alat bantunya

- Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya

4

Instruksi Kerja Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya

- Instruksi Kerja Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya

16

OJT Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya

- Persiapan sesuai prosedur - Persiapan  Persiapan alat kerja  Safety personel  P & ID  SOP dan IK - Pelaksanaan pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya - Laporan

Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan materi Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya, peserta mampu menerapkan Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya dengan baik dan benar sesuai Standar Perusahaan yang berlaku Setelah menyelesaikan materi Instruksi Kerja Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya, peserta mampu menjelaskan Instruksi Kerja Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya dengan baik dan benar sesuai Standar Perusahaan yang berlaku Setelah menyelesaikan materi OJT Pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya, peserta mampu menerapkan prosedur dan instruksi kerja dan melaksanakan pemeliharaan Turbin Uap dan alat bantunya serta membuat laporan hasil pemeliharaan dengan baik dan benar, sesuai Standar Perusahaan yang berlaku.

Aktivitas Tutorial dan belajar mandiri Tutorial dan belajar mandiri Tutorial dan belajar mandiri + Praktek lapangan

Pindahlah ke halaman berikutnya 5

LEARNING GUIDE

DAFTAR ISI

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL …………………………………………………..... STANDAR TOPIK TRAINING ………………………………………………………………. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………….. PETUNJUK UNTUK MENGGUNAKAN MODUL INI …………………………………….. SINGKATAN ……………………………………………………………………………….....

i iv v vi vii viii

1.

PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3 ………………………………………………. 1.1. Prosedur Penanganan Kecelakaan dan Kebakaran ………………………...

1 1

2.

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………

4

PROSEDUR PEMELIHARAAN TURBIN UAP…..……………………………………. 3.1. Klasifikasi Pemeliharaan …...…………………………………………………... 3.2. Check List Preventive Maintenance…………………………………………. 3.2.1. Turbin utama……………………………………………………………... 3.2.2. MSV dan GV ……………………………………………………………. 3.2.3. Sistem lube oil ………………………………………………………….. 3.2.4. Clean / dirty oil system ………………………………………………… 3.2.5. Kondenser ………………………………………………………………. 3.2.6. Deaerator ……………………………………………………………….. 3.2.7. LP dan HP Heater ……………………………………………………… 3.2.8. Pompa …………………………………………………………………… 3.3. Lingkup Pekerjaan Overhaul …………………………………………………... 3.4. Persiapan Overhaul / Inspection ………………………………………………. 3.4.1. Gambar dan data ………………………………………………………. 3.4.2. Daftar gambar teknik turbin dan peralatannya ……………………… 3.4.3. Peralatan yang digunakan untuk overhaul ………………………….. 3.5. Pedoman inspeksi bearing …………………………………………………….. 3.5.1. Prosedur pemeriksaan clearance bearing ………………………….. 3.5.2. Contact check bearing ………………………………………………… 3.5.3. Visual inspection ………………………………………………………. 3.5.4. Penetrant test …………………………………………………………... 3.6. Eccentricity Poros Turbin ………………………………………………………. 3.7. Inspeksi baut kopling (coupling bolts) ………………………………………… 3.8. Inspeksi Rotor Turbin ………………………………………………………….. 3.9. Inspeksi Katup Turbin (MSV, ICV, GV dan RSV) …………………………… 3.10. Inspeksi Turning Gear …………………………………………………………. 4. PERALATAN BANTU TURBIN………………………… 5. TUGAS-TUGAS ON THE JOB TRAINING PEMELIHARAAN TURBIN UAP DAN ALAT BANTUNYA ……………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. LAMPIRAN …………………………………………………………………………………….

6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 10 11 12 12 12 18 22 22 24 24 24 24 25 26 26 27 29 32

3.

36 37

Pindahlah ke halaman berikutnya 6

LEARNING GUIDE

DAFTAR GAMBAR GAMBAR. 2.1. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7.

Siklus PLTU ………………………………………………………….. Tilting pad bearing ………………………………………….……….. Metode lead wire pada tilting pad bearing ..……………………… Riigid coupling (HIP-LP1) ………………………………………….. Sudu reaksi HP Turbine ……………………………………………. Turning gear …………………………………….............................. Sistem minyak pelumas................................................................ Pompa-pompa minyak pelumas ..………………………………….

4 22 23 25 26 27 29 30

Pindahlah ke halaman berikutnya 7

LEARNING GUIDE

PETUNJUK UNTUK MENGGUNAKAN MODUL INI Modul ini ditulis sedemikian rupa agar belajar lebih efektif dan menarik. Dalam menggunakan modul ini, anda hampir seperti memiliki guru pembimbing pribadi, karena modul ini disusun sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dilakukan step-by-step disesuaikan dengan kecepatan kemampuan belajar anda. Masing-masing modul terdiri dari beberapa sub topik, masing-masing sub topik akan diajarkan satu per satu sesuai dengan standar topik training (STT) dan acuan penugasan pada paspor profesi. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada saat anda memulai menggunakan modul ini adalah: 1. Mulailah sub topik yang telah disusun pada tiap halaman sesuai dengan urutan pada materi pembelajaran yang diberikan setiap halaman.. 2. Bacalah dengan baik, teliti dan berusaha untuk memahami isi setiap pembahasan pada setiap halaman dan kerjakanlah semua petunjuk yang diminta. 3. Hampir setiap sub topik yang diajarkan anda akan diminta untuk menanggapi sesuatu yang tujuannya untuk mengevaluasi sejauh mana pengertian anda akan keterangan yang diberikan pada setiap materi, dan anda akan dapat langsung membandingkan jawaban anda tersebut dengan jawaban yang benar pada halaman berikutnya. 4. Dianjurkan untuk tidak melihat dahulu halaman berikutnya sebelum anda memberikan tanggapan. 5. Pada setiap tahap anda akan dituntun untuk tetap berada pada arah pelatihan yang sesuai dengan tujuan acuan kinerja pada direktori kompetensi. 6. Pada akhir pembahasan setiap sub topik anda akan diminta untuk melakukan penugasan yang sesuai dengan sub topik yang dibahas dengan tujuan untuk menselaraskan pengetahuan yang anda terima dengan kondisi dilapangan yang sesungguhnya. 7. Penugasan-penugasan diarahkan langsung dilapangan dan anda diminta untuk menanggapi setiap penugasan dengan membuat laporan kepada mentor yang ditunjuk. 8. Walaupun anda sudah tahu akan sub topik yang diajarkan, tetaplah ikuti langkahlangkah yang diberikan dengan baik karena hal ini akan menjadi penyegaran yang berguna bagi anda. 9. Ingatlah dalam modul ini, penugasan akan membuat anda kompeten baik pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) maupun perilaku (attitude) pada unit kompetensi yang anda pelajari. 10. Modul ini juga mengajarkan anda bagaimana menerapkan IP-HaPPPI dalam mempelajari setiap modul, dengan integritas yang anda miliki semua petunjuk akan anda ikuti walaupun tidak ada yang mengawasi anda dalam proses belajar mandiri.

Pindahlah ke halaman berikutnya 8

LEARNING GUIDE SINGKATAN cm2 Hg Kg m2 mm o C rpm pcs NWL

Centi meter persegi simbol untuk unsur raksa Kilo gram Meter persegi Mili meter Derajad Celcius Ravolution per minutes Pieces Normal Water Level

HP IP LP MSV GV ICV AOP TOP EOP JOP MOT CEP GSW VI DI PT STT SKN K3

High Pressure Intermediate Pressure Low Pressure Main Stop Valve Governor Valve Interceptor Valve Auxilliary Oil Pump Turning Oil Pump Emergency Oil Pump Jacking Oil Pump Main Oil Tank Condensate Extraction Pump General Service Water Visual Inspection Dimensi Inspection Penetrant Test Standar topik training Standar kompetensi nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pindahlah ke halaman berikutnya 9

LEARNING GUIDE 1.

PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3

1.1. PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN KEBAKARAN Seperti yang kita ketahui, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja, setiap adanya kecelakaan atau kebakaran baik itu terjadi pada manusia atau peralatan di PT Indonesia Power harus dilaporkan kepada supevisor operasi atau operator control room yang bertugas yang selanjutnya berdasarkan laporan yang diterima oleh supervisor operasi tersebut dilakukan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan kerja atau kebakaran tersebut. Pada saat menerima laporan kecelakaan atau kebakaran, supervisor atau operator control room harus menanyakan kepada penelpon atau yang menyampaikan Informasi hal-hal sebagai berikut: -

Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency. Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency. Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran. Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika tahu. Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran. Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera. Akses kendaraan yang paling cepat dan aman sampai lokasi kejadian. Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani. Tanggal dan waktu laporan.

Segera setelah saudara memperoleh informasi tersebut, telepon atau hubungi pejabat-pejabat dan bagian-bagian yang berkepentingan serta berikan semua informasi diatas. Hubungi pihak keamanan unit dan yakinkan bahwa yang bersangkutan telah mengetahui semua informasi yang anda berikan secara benar. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat: 1. Control room 2. Keamanan/satpam 3. Supervisor Operasi 4. Supervisor keamanan 5. Polisi 6. Pemadam kebakaran 7. Petugas kesehatan 8. Pejabat penanggung jawab

:…………………… :…………………… :…………………… :…………………… :……………………. :……………………. :……………………. :…………………….

Salinlah daftar tersebut dalam buku catatan anda dan hafalkan nomor-nomor penting tersebut.

Pindahlah ke halaman berikutnya 10

LEARNING GUIDE

Setelah anda mempelajari prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran pada halaman sebelumnya, dan untuk melihat apakah anda benarbenar telah memahami prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran tersebut, tutuplah halaman 1 sebelumnya dan tuliskan: 1. Hal-hal apa saja yang harus ditanyakan kepada pelapor jika pada saat anda bertugas menerima laporan terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran. 2. Coba anda sebutkan kepada siapa saja anda harus melaporkan kejadian tersebut. 3. berdasarkan pertanyaan nomor 2, coba tulis kan nomor-nomor telepon yang anda harus hubungi. Setelah anda selesaikan semuanya, bukalah halaman berikutnya dan periksalah hasil anda.

Pindahlah ke halaman berikutnya 11

LEARNING GUIDE

Inilah hasilnya. Periksalah pekerjaan anda dengan seksama dan berilah catatan khusus untuk jawaban yang salah. 1.

Hal-hal yang harus ditanyakan kepada pelapor -

Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency. Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency. Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran. Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika tahu. Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran. Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera. Akses kendaraan yang paling cepatdan aman sampai lokasi kejadian. Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani. Tanggal dan waktu laporan.

2/3. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat: 1. Control room 2. Keamanan/satpam 3. Supervisor Operasi 4. Supervisor keamanan 5. Polisi 6. Pemadam kebakaran 7. Petugas kesehatan 8. Pejabat penanggung jawab

:…………………… :…………………… :…………………… :…………………… :……………………. :……………………. :……………………. :…………………….

Bila jawaban anda tidak semua betul, sebaiknya lihatlah kembali halaman 1, dan pelajari lagi. Jika anda telah merasa yakin bahwa materi tersebut telah anda kuasai, lanjutkanlah.

Pindahlah ke halaman berikutnya 12

LEARNING GUIDE 2. PENDAHULUAN Turbin Uap adalah salah satu komponen utama dari pada siklus PLTU, selain kondenser, boiler dan pompa.

Gambar 2.1 : Siklus PLTU Di Turbin Uap terjadi proses perpindahan energi dari energi panas (uap keluar boiler) ke energi mekanik. Adapun kualitas uap yang masuk ke turbin uap haruslah sesuai dengan desain (Temperatur = 538oC, Pressure = 169 kg/cm2) Turbin Uap di UBP Suralaya terdiri atas tiga tingkatan tekanan : High Pressure, Intermediate Pressure dan Low Pressure Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah jelaskan fungsi turbin uap dan tingkatan tekanan turbin uap di UBP Suralaya. Setelah anda tuliskan jawaban anda berpindahlah ke halaman berikutnya.

Pindahlah ke halaman berikutnya 13

LEARNING GUIDE Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini. Di Turbin Uap terjadi proses perpindahan energi dari energi panas (uap keluar boiler) ke energi mekanik. Adapun kualitas uap yang masuk ke turbin uap haruslah sesuai dengan desain (Temperatur = 538 oC, Pressure = 169 kg/cm2) Turbin Uap di UBP Suralaya terdiri atas tiga tingkatan tekanan : High Pressure, Intermediate Pressure dan Low Pressure

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya

Pindahlah ke halaman berikutnya 14

LEARNING GUIDE 3. PROSEDUR PEMELIHARAAN TURBIN UAP 3.1. Klasifikasi Pemeliharaan Sesuai dengan standar dari pabrikan Mitsubishi Heavy Industries (MHI), pemeliharaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) tipe, yaitu : 1. Preventive maintenance Bertujuan untuk mencegah kerusakan peralatan secara dini dengan cara mendiagnosa kondisi operasi secara kontinu dan melakukan perbaikan dengan segera jika ditemukan kelainan. 2. First overhaul / inspection Dilakukan setelah unit beroperasi selama 1 tahun pertama. Bertujuan untuk mengetahui efek yang timbul karena pengaruh kondisi operasi yang terjadi (menyangkut material, errection dan desain pabrikan) 3. Periodical minor overhaul / inspection Dilakukan setelah 2 tahun dari “First overhaul / inspection” dan berkelanjutan (periode 2 tahun sekali) Adapun lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut: - Overhaul sistem kontrol - Overhaul bearing pada turbin – turbin uap - Overhaul pada sistem lubrikasi minyak pelumas 4. Periodical major overhaul / inspection Dilakukan setelah 4 tahun dari “First overhaul / inspection” dan berkelanjutan (periode 4 tahun) 5. Simple inspection Dilakukan diperiode antara periodical major dan minor overhaul jika ditemukan gangguan operasi dan diperlukan shut down unit. Di klasifikasi “Preventive Maintenace”, operator memegang peranan sangat penting. Operator harus mengamati kondisi operasi peralatan dan mengambil data secara rutin. Sehingga jika ditemukan kelainan data operasi, dapat diambil tindakan dengan cepat dan tepat. Preventive maintenace termasuk didalamnya adalah : - Periksa rutin kondisi operasi peralatan - Ambil, catat dan menganalisa data operasi - Mengukur / mengambil data pengukuran peralatan saat sebelum dan sesudah gangguan.

Pindahlah ke halaman berikutnya 15

LEARNING GUIDE 3.2. Chek List Preventive Maintenance 3.2.1. Turbin utama Peralatan

Item Yang Diperiksa Casing expansion Pembukaan katup governor Eccentricity

Casing and Rotor

Pedestal

Frekuensi Pemeriksaa n Harian Harian Sebelum Putaran Operasi

Periksa tekanan dan temperatur masuk turbin

Harian

Periksa kebocoran uap

Harian

Temperatur keluar turbin LP

Harian

Periksa kondisi poros Isi “Anti seize compound” (molykote) pada sliding shoe pada casing dan pedestal Suplai tekanan minyak bantalan

Harian

Temperatur metal dan minyak pelumas

Aliran uap perapat

Turning gear

(Double Amplitude) Normal < 0.05 mm Alarm > 0.075 mm Casing horizontal flange Each gland Batasan: (Alarm) 80oC (Trip) 120oC Set temp. control spray 70oC

3-6 bulan Harian

Harian

Bantalan Periksa kebocoran minyak pada seal ring dan pedestal Periksa aliran drain minyak pelumas bantalan (lubang intip) Kondisi katup dan kontroller uap perapat Periksa tekanan uap perapat Periksa kebocoran vakum kondenser Periksa kondisi steam trap dan bersihkan strainer Periksa temperatur uap perapat turbin LP (120o-180oC) Periksa kebocoran minyak pelumas Periksa posisi tuas turning gear

Catatan

Batas-batas: Thrust metal: Alarm 99oC Trip 107oC Drain oil : Alarm 77oC

Harian Harian Harian Harian Harian

Gland steam condenser

Mingguan Harian

Set point 150oC

Harian Harian

Pindahlah ke halaman berikutnya 16

LEARNING GUIDE

3.2.2. MSV dan GV Peralatan

MSV, GV, RSV, ICV

Extraction Non Return Katup

Item Yang Diperiksa Freedom test Semua katup harus menutup, saat turbin trip Periksa kebocoran uap dari stem/ bonnet katup Kelainan suara, kebisingan dan vibrasi Katup stem freedom test

Pompa minyak pelumas utama, Gov. Impeller

Harian Harian

Harian

Periksa tekanan minyak pelumas di masing-masing peralatan Periksa kestabilan tekanan pada sistem kontrol minyak pelumas Periksa kebocoran minyak Periksa tekanan minyak pada suction dan discharge pompa minyak pelumas utama

Harian

Harian Harian

A (Alarm), T (Trip)

Bearing oil pressure low trip Thrust bearing wear trip

Periksa hubungan antar tekanan, posisi katup governor, beban dan tekanan uap

Harian

Posisikan tuas pada posisi test, lakukan test untuk :

Protective Device

Catatan

Mingguan

Kondisi operasi Gov. utama. Load limiter katup, Aux. Governor, Initial Pressure Regulator

Frekuensi Pemeriksaan Mingguan

Bulanan

Vacuum low trip

A: 0.75±0.05 T: 0.5 (+0.10,-0.05) A: 2.1±0.1 T: 5.6 (+0, -0.3) A: 650±25mmHg T: 550mmHg (+0, -100)

Oil trip test of over speed

3.2.3. Sistem lube oil Peralatan

Item Yang Diperiksa

Tangki oil, oil cooler dan pemipaannya

Level minyak pelumas Kebocoran minyak pelumas Seting vakum di tangki minyak pelumas Kelainan suara, kebisingan, vibrasi dan temperatur bantalan pada extraction vapour fan Periksa kondisi minyak pelumas (by laboratorium) Periksa temperatur keluar pendingin minyak pelumas Periksa kebocoran oil cooler Putar cuno filter yang ada pada

Frekuensi Pemeriksaan Harian Harian

Catatan

Harian Harian Mingguan

Analisa minyak pelumas

Harian Harian Harian

2-3 putaran

Pindahlah ke halaman berikutnya 17

LEARNING GUIDE tangki dan pedestal Periksa dan bersihkan strainer pada tangki minyak pelumas

Mingguan

Saat membersihkan, harus dilakukan cepat agar vakum tidak drop

3.2.4. Clean / dirty oil system Prosedur kerja

Item pemeriksaan Periksa kebersihan di dalam tangki saat kosong : 1. Periksa scale atau material asing 2. Periksa erosi

Oil storage tank Oil purification (centrifugal oil purifier)

Dilakukan saat periodical overhaul / inspection

Oil Conditioner

Bersihkan tangki (setelah kosong / dipindahkan ke dirty/clean oil tank) Periksa screen precipitation, bersihkan dan adjust water ejector Periksa dan ganti bag filter. Bersihkan glass gauge level oil Periksa dan ganti cartridge oil. Lakukan overhaul pada vent fan Periksa aksesories lainnya: relief katup, circulating pump, oil inlet dan outlet katup, dsb

Metode VI VI VI

Kriteria dan pengukuran Saat membersihkan, gunakan kain nylon, sponge karet dan cairan pembersih

VI, DI

VI

VI VI, DI VI, DI, PT

3.2.5. Kondenser Peralatan

Kondenser

Item Yang Diperiksa Periksa kondisi vakum Periksa hotwell level Periksa kandungan Clpada air kondensat Periksa sistem proteksi katodik Periksa kelainan suara dan deformasi Kebocoran Periksa temperatur exhaust turbin dan hotwell Condenser backwash

Frekuensi Pemeriksaan Harian Harian

Catatan

Harian Harian Harian Harian Harian Harian

Dilakukan operator

3.2.6. Deaerator Pindahlah ke halaman berikutnya 18

LEARNING GUIDE

Peralatan

Deaerator

Item Yang Diperiksa

Frekuensi Pemeriksaa n

Periksa kebocoran

Harian

Periksa level storage tank Periksa kondisi venting udara Periksa kelainan suara (water hammer, dsb)

Harian

Catatan Manhole flange, level gauge, dsb

Harian Harian

3.2.7. LP dan HP Heater Peralatan

Item Yang Diperiksa Periksa kebocoran

LP dan HP Heater

Frekuensi Pemeriksaan Harian

Catatan

Periksa drain level control

Harian

Desain setting : Emergency high NWL+250 mm High alarm NWL+150 mm Low alarm NWL- 50 mm

Item Yang Diperiksa

Frekuensi Pemeriksaan

Catatan

3.2.8. Pompa Peralatan

Pompa

Lube oil unit of Hydro coupling

Tekanan Temperatur Vibrasi Kelainan suara Lube condition Driver: Motor Turbin

Vibrasi pada body dan motor Kelainan suara, kavitasi Temperatur bantalan motor Tekanan discharge dan suction Kebocoran perapat, temperatur dan tekanan sealing Temperature minyak pelumas Level minyak pelumas Kondisi minyak pelumas Discharge, suction, lube oil, strainer difference Bantalan, perapat Arah horisontal, aksial dan vertikal Bearing box, casing Level, flow dan deterioration Arus (Ampere) Tekanan uap (inlet, outlet, chest)

Mingguan

< 0.12 mm P-P

Mingguan Mingguan

< 40oC

Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Mingguan Mingguan Mingguan

Harian

Pindahlah ke halaman berikutnya 19

LEARNING GUIDE

3.3. Lingkup Pekerjaan Overhaul Peralatan

Turbine casing

Turbine rotor

Blade ring Dummy ring, gland Baut untuk daerah panas Bantalan Turning gear device Insulasi MSV GV ICV RSV Main Governor Load limitter Auxilliary Governor Initial Pressure Regulator Protective Device Main Oil Pump, Gov. Impeller Relief valve Multiple orifice Air pilot valve Main Oil Tank Oil Cooler Oil conditioner Condenser Air ejector

Item Pemeriksaan Bongkar HP-LP outer casing Bongkar HP-LP inner casing Periksa deformasi material

Tipe Overhaul / Inspection Major Minor Simple X X X

Overhaul HP-LP turbine rotor Inspeksi sudu-sudu Inspeksi clearance (rotor) Mengamati kondisi (tingkat kerusakan) Periksa kondisi semua part Periksa kondisi semua part Periksa tingkat kerusakan baut Periksa bantalan aksial Periksa bantalan radial Periksa secara visual Overhaul Periksa ketebalan lapisan Bongkar dan periksa Bongkar servo motor Bongkar dan periksa Bongkar servo motor Bongkar dan periksa Bongkar servo motor Bongkar dan periksa Bongkar servo motor Bongkar dan periksa Bongkar dan periksa Bongkar dan periksa

X

Bongkar dan periksa

X

Bongkar dan periksa

X

Bongkar dan periksa

X

Bongkar dan periksa Bongkar dan periksa Bongkar dan periksa Periksa inner parts Overhaul aksesoris Bersihkan pipa dalam Overhaul tube bundle Bersihkan dan periksa Bersihkan tube Periksa kebocoran tube Periksa water chamber Bersihkan tube Periksa kondisi nozzle

X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X

X X X X

Pindahlah ke halaman berikutnya 20

LEARNING GUIDE Gland Steam Condenser Feedwater Heater Deaerator and storage tank Pemipaan GSW Pump Condensate pump Heater drain pump Condenser sump pump Condenser priming pump

Periksa kebocoran tube dan water chamber Periksa motor dan fan Periksa tube Periksa water chamber

X

X

X X X

X X

Periksa dan bersihkan

X

X

Periksa kondisi pipa Periksa deformasi pipa Overhaul dan periksa Overhaul dan periksa Overhaul dan periksa

X X X X X

X X X X X

Overhaul dan periksa

X

X

Overhaul dan periksa

X

X

3.4. Persiapan Overhaul / Inspection 3.4.1. Gambar dan data Sebelum memulai overhaul / periodical inspection, persiapkan : 1. Buku instruksi turbin (TD1, TD2) 2. Gambar teknik turbin dan peralatannya (terlampir) 3. Data clearance rotor dan bearing 4. Instruksi untuk moment baut di zona panas 5. Gambar modifikasi (jika ada) 6. Data pemeliharaan sebelumnya 7. Semua rekaman data / riwayat turbin 8. Laporan dan rekomendasi dari overhaul sebelumnya 3.4.2. Daftar gambar teknik turbin dan peralatannya

Pindahlah ke halaman berikutnya 21

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 22

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 23

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 24

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 25

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 26

LEARNING GUIDE

3.4.3. Peralatan yang digunakan untuk overhaul

Pindahlah ke halaman berikutnya 27

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 28

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 29

LEARNING GUIDE

Pindahlah ke halaman berikutnya 30

LEARNING GUIDE

3.5. Pedoman inspeksi bearing Pada saat inspeksi bearing, tahapan yang perlu dilakukan adalah : 1. Periksa clearance bearing 2. Contact check 3. Visual inspection 4. Penetrant test 3.5.1. Prosedur pemeriksaan clearance bearing Prosedur periksa clearance pada tilting pad type bearing adalah sebagai berikut : a. Metode lead wire  Persiapkan lead wire : a. Diameter wire = 1,5 x desain clearance bearing b. Panjang wire = panjang ½ lingkaran dari rotor c. Jumlah 4 wire  Buka upper bearing cover, shell dan 2 bearing pad. Kemudian angkat upper bearing (gambar 3.2)  Letakkan 4 lead wires di atas journal bearing (gambar 3.3):  1 sisi governor side  1 sisi turbin uap side  2 lead wire dililit jadi satu bagian, diletakkan ditengah lead wire sebelumnya  Pasang kembali cover bearing dan upper bearing, kemudian kencangkan baut pengikat cover.  Buka cover dan upper bearing, ambil lead wire, ukur dengan micrometer di 6 titik tertentu. Kalkulasi nilai rata-rata dari ke 6 titik tersebut. Itulah nilai clearance dari bearing tersebut.

Gambar 3.1: Tilting pad bearing

Pindahlah ke halaman berikutnya 31

LEARNING GUIDE

Gambar 3.2 : Metode lead wire pada tilting pad bearing b. Metode independent bearing assembly  Pasang tilting pad bearing tanpa rotor turbin.  Ukur diameter dalam bearing Dimensi yang diukur adalah antara sisi bawah kiri pad dan sisi atas kanan pad menggunakan alat ukur inside micrometer  Membandingkan dan mengkalkulasi perbedaan dimensi antar diameter dalam dan diameter rotor, didapatkan clearance bearing c. Metode rotor displacement  Buka cover bearing  Buka bearing shoe dan plug M16 pada bearing housing  Pasang dial indicator pada lubang yang tersedia, ambil data  Pasang 2 buah jack bolt diantara lubang (tempat dial indicator).  Kencangkan jack bolt, sampai pad terangkat maksimal dan tidak bergerak lagi. Amati perubahan dial indicator, catat.  Nilai clearance bearing adalah penunjukkan perubahan dial indicator (sebelum diangkat dan setelah diangkat jack bolt) Pindahlah ke halaman berikutnya 32

LEARNING GUIDE

3.5.2. Contact check bearing Tahapan-tahapan dalam melakukan contact check adalah sebagai berikut:  Buka bearing cover  Angkat upper bearing  Lepas termokopel  Pasang special tool (jack) untuk menopang poros turbin. Angkat poros dengan jack bolt, dimonitor dengan dial (±0,60mm)  Lepas lower bearing  Bersihkan permukaan poros turbin dan bearing.  Beri “red check” pada permukaan poros  Pasang lower bearing  Turunkan poros turbin, dengan cara mengendorkan jack bolt sampai ke tempat semula.  Angkat poros dengan jack bolt, ambil lower bearing  Amati permukaan lower bearing. Jika permukaan lower bearing yang terkena “red check” 1/3 x luas permukaan bearing, maka bidang kontak masih dalam toleransi (normal). Jika kurang dari nilai tersebut, lakukan “sekrap” pada permukaan bearing. 3.5.3. Visual inspection Amati kondisi bearing secara menyeluruh (visual). 3.5.4. Penetrant test Langkah-langkahnya adalah:  Bersihkan permukaan bearing dari minyak dan kotoran, menggunakan cairan pembersih dan majun  Semprotkan cairan indikator (penetrant) berwarna merah, biarkan 5-10 menit  Bersihkan cairan indikator (penetrant) dengan majun dan cairan pembersih.  Semprotkan developer berwarna putih, tunggu beberapa saat.  Amati permukaan bearing, jika ada kelainan (crack) maka akan timbul warna merah pada permukaan babit (white metal) atau sambungan antara metal dengan body 3.6.

Eccentricity Poros Turbin Eccentricity poros turbin harus dijaga posisinya (0,05 – 0,075 mm). Jika lebih dari batasan tersebut, maka akan menyebabkab vibrasi. Adapun lokasi pengukuran adalah: 1. Center of the rotor 2. Face and circumference of coupling 3. Part contacted by the shoe of a vibrometer Pindahlah ke halaman berikutnya 33

LEARNING GUIDE

nspeksi baut kopling (coupling bolts) Metode inspeksi : • Ukur panjang baut • Ukur diameter luar dan reamer part Batasan toleransi antara reamer dan bolt = 6/100 mm • Ukur diameter dalam lubang kopling • Lakukan penetrant test pada alur baut (screw of bolt)

Gambar 3.3 : Rigid coupling (HIP-LP1) Data material baut yang digunakan pada turbin uap adalah :

Pindahlah ke halaman berikutnya 34

LEARNING GUIDE

nspeksi Rotor Turbin Pekerjaan inspeksi pada sudu turbin adalah : 1. Ukur clearance rotor (sudu), diposisi “k” 2. Ambil data clearance untuk seal strip (gland, dummy ring, dll) 3. Periksa defleksi poros 4. Periksa end travel 5. Gunakan metode DI, VI 6. Periksa kondisi dimensi rotor (diameter luar dan eccentricity) 7. Lakukan pemeriksaan bore 8. Lain-lain (lebih detail, bisa dilihat dilampiran)

Pindahlah ke halaman berikutnya 35

LEARNING GUIDE

Gambar 3.4 : Sudu reaksi HP Turbine

nspeksi Katup Turbin (MSV, ICV, GV dan RSV) Pemeriksaan yang dialkukan adalah sebagai berikut: 1. Periksa sambungan pengelasan di pipa main steam inlet 2. Periksa bonet (gasket seal face, roughness) 3. Ukur deformasi pada flange 4. Periksa defleksi dudukan katup 5. Ukur diameter luar guide portion 6. Periksa kondisi stem 7. Periksa kontak “back seat” 8. Ganti spare part sesuai rekomendasi dari “Instruction Book” 9. Lain-lain (lebih detail, bisa dilihat dilampiran)

nspeksi Turning Gear Pekerjaan inspeksi yang dilakukan : 1. Periksa kondisi gear mesh (visual inspection) 2. Periksa chain coupling 3. Periksa kondisi bearing bushing 4. Penetrant test

Pindahlah ke halaman berikutnya 36

LEARNING GUIDE

Gambar 3.5 : Turning gear Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah sebutkan pekerjaan inspeksi pada bearing turbin dan jelaskan tentang pengukuran clearance bearing dengan menggunakan “metode lead wire”. Setelah anda tuliskan jawaban anda berpindahlah ke halaman berikutnya.

Pindahlah ke halaman berikutnya 37

LEARNING GUIDE Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini. Pada saat inspeksi bearing, tahapan yang perlu dilakukan adalah : 1. Periksa clearance bearing 2. Contact check 3. Visual inspection 4. Penetrant test Metode lead wire • Persiapkan lead wire  Diameter wire = 1,5 x desain clearance bearing  Panjang wire = panjang ½ lingkaran dari rotor  Jumlah 4 wire • Buka upper bearing cover, shell dan 2 bearing pad. Kemudian angkat upper bearing (gambar 3.2) • Letakkan 4 lead wires di atas journal bearing (gambar 3.3): • 1 sisi governor side • 1 sisi turbin uap side • 2 lead wire dililit jadi satu bagian, diletakkan ditengah lead wire sebelumnya • Pasang kembali cover bearing dan upper bearing, kemudian kencangkan baut pengikat cover. • Buka cover dan upper bearing, ambil lead wire, ukur dengan micrometer di 6 titik tertentu. Kalkulasi nilai rata-rata dari ke 6 titik tersebut. Itulah nilai clearance dari bearing tersebut

Pindahlah ke halaman berikutnya 38

LEARNING GUIDE Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya 4. PERALATAN BANTU TURBIN Peralatan bantu turbin terdiri atas : 1. 2.

3.

4.

MOT (Main Oil Tank) Berfungsi sebagai tempat penampung minyak pelumas, dudukan pompapompa (EOP, TOP dan AOP) Vapor extractor, relief valve, cuno filter Vapor extractor berfungsi untuk membuat vakum MOT, dan membuang udara yang dibawa oleh minyak pelumas ke atmosfer. Relief valve berfungsi untuk membatasi tekanan ke bearing (adjustable) sedangkan cuno filter berfungsi untuk menyaring kotoran di sistem kontrol (HP) Pompa-pompa minyak (AOP, TOP, EOP, JOP) a. AOP (Auxilliary Oil Pump) bekerja dengan 2 tingkat tekanan, yaitu Low Pressure (pelumasan) dan High Pressure (sistem kontrol), desain tekanan = 21 kg/cm2 b. TOP (Turning Oil Pump), desain tekanan = 3 kg/cm 2, bekerja pada saat turning gear operasi c. EOP (Emergency Oil Pump), desain tekanan = 3 kg/cm 2, bekerja dengan power supply DC bertujuan sebagai pengaman di saat emergency (black out) ataupun pressure minyak drop sampai dengan 0,65 kg/cm2 d. JOP (Jacking Oil Pump), desain tekanan = 140 kg/cm 2, berfungsi untuk mengangkat poros di bearing no: 3,4,5 dan 6 pada saat turning gear operasi. Dan akan otomatis off saat putaran 600 rpm Oil cooler Merupakan heat exchanger (penukar kalor), minyak pelumas sebagai fluida panas dan air GSW sebagai media pendinginnya. Terdapat 2 buah oil cooler A dan B

Oil Cooler

M.O.T

Pindahlah ke halaman berikutnya 39

LEARNING GUIDE

Gambar 3.6: Sistem minyak pelumas

A.O.P

T.O.P E.O.P Gambar 3.7 : Pompa-pompa minyak pelumas 5.

Oil conditioner Berfungsi untuk mempertahankan kualitas minyak pelumas (moisture, kotoran material asing) 6. Main Condenser Mengkondensasikan uap buangan LP Turbine. Hasil kondensasi ditampung dalam hotwell dan diteruskan ke siklus 7. Feedwater Heater Memanaskan feedwater yang menuju ke boiler, dengan tujuan efisisensi. Media pemanas diambil dari uap ekstraksi turbin 8. Deaerator dan storage tank. Membuang gas-gas non condensable ke atmosfer. Terjadi proses heat transfer secara langsung (direct heat transfer) dan air kondensasi ditampung dalam storage tank 9. Air ejector Terdiri atas Main Air Ejector (2) dan Start up / Hogging ejector. Berfungsi membuat vakum di dalam condenser 10. Gland steam exhaust fan dan condenser Menarik uap perapat turbin dan dikondensasikan di gland steam condenser sekaligus memanaskan air proses. 11. Pompa-pompa air (GSW Pump, CEP) Mensirkulasikan air pendingin peralatan (GSW Pump) dan air proses (CEP) Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah jelaskan macam-macam pompa minyak pelumas dan fungsinya. Setelah anda tuliskan jawaban anda berpindahlah ke halaman berikutnya.

Pindahlah ke halaman berikutnya 40

LEARNING GUIDE Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini. Pompa-pompa minyak (AOP, TOP, EOP, JOP) a. b. c. d.

AOP (Auxilliary Oil Pump) bekerja dengan 2 tingkat tekanan, yaitu Low Pressure (pelumasan) dan High Pressure (sistem kontrol), desain tekanan = 21 kg/cm2 TOP (Turning Oil Pump), desain tekanan = 3 kg/cm 2, bekerja pada saat turning gear operasi EOP (Emergency Oil Pump), desain tekanan = 3 kg/cm2, bekerja dengan power supply DC bertujuan sebagai pengaman di saat emergency (black out) ataupun pressure minyak drop sampai dengan 0,65 kg/cm 2 JOP (Jacking Oil Pump), desain tekanan = 140 kg/cm 2, berfungsi untuk mengangkat poros di bearing no: 3,4,5 dan 6 pada saat turning gear operasi. Dan akan otomatis off saat putaran 600 rpm

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya

Pindahlah ke halaman berikutnya 41

LEARNING GUIDE 5. TUGAS-TUGAS ON THE JOB TRAINING PEMELIHARAAN TURBIN UAP DAN ALAT BANTUNYA DESKRIPSI PENUGASAN: No.1 Sebelum anda bertugas memelihara turbin uap dan alat bantunya, maka lakukan hal-hal yang perlu disiapkan sebagai berikut: 1. Identifikasi dan pelajarilah prosedur kerja dan instruksi kerja pemeliharaan turbin uap dan alat bantunya 2. Lakukan pengenalan peralatan turbin uap serta komponen-komponen utamanya termasuk peralatan bantunya. 3. Identifikasi letak setiap komponen peralatan dan perhatikan setiap petunjuk yang diberikan pada manual book. 4. Identifikasi peralatan kerja dan material (spare part) yang digunakan pada pemeliharaan turbin uap 5. Pelajari record riwayat pemeliharaan turbin dan alat bantunya TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, Mintalah mentor untuk menunjukan/mengenalkan peralatan/ komponen utama turbin uap. Catat dan ingatlah setiap petunjuk yang diberikan mentor. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu lebih mendalami apa yang dipelajari. Tahap 2, Demostrasikan kepada mentor peralatan/komponen utama turbin uap termasuk fungsi dari setiap komponen utama. Lakukan pekerjaan pemeliharaan turbin uap bersama-sama mentor dan tunjukan bagian-bagian turbin uap yang akan dibongkar atau dipasang. (Mentor harus memberikan koreksi atau petunjuk apabila dalam pelaksanaannya terdapat kekeliruan). Tahap 3, Mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan yang diberikan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 1. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya 42

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.2 Setelah anda melakukan tugas No. 1, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin uap. Lakukanlah langkah-langkah pembongkaran turbin uap. TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, Sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeliharaan turbin uap. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin uap.. Tahap 2, Setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeliharaan turbin uap yang harus dilakukan dari persiapan sampai pembongkaran. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang dibongkar. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar membongkar bagian-bagian turbin uap. Tahap 3, Mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya 43

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.3 Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin uap. Lakukanlah langkah-langkah pemeriksaan gangguan/kerusakan turbin uap. TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, Sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.3, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeriksaan gangguan/kerusakan pada turbin uap. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin uap.. Tahap 2, Setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeriksaan gangguan/kerusakan turbin uap yang harus dilakukan dari persiapan sampai mengetahui sumber gangguan/kerusakan. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang diperiksa. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar memeriksa langsung bagian-bagian turbin uap. Tahap 3, Mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya 44

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.4 Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung ikut membantu dalam proses pemeliharaan turbin uap. Lakukanlah langkah-langkah pemasangan turbin uap setelah selesai pemeriksaan atau penggantian parts. TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN Tahap 1, Sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara melakukan pemeliharaan turbin uap. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan pelaksanaan pemeliharaan turbin uap. Tahap 2, Setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pemeliharaan turbin uap yang harus dilakukan dari persiapan, pembongkaran sampai pemasangan kembali. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang dipasang. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar memasang bagian-bagian turbin uap. Tahap 3, Mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2. Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis sebagaimana formulir 1 terlampir. 2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya 45

LEARNING GUIDE DAFTAR PUSTAKA

- Buku Standar Perusahaan - Maintenance Manual Vol TM1 Steam Turbine and Ancillary Equipment, Mitsubishi Corporation - Design Manual Vol TD1 Steam Turbine and Ancillary Plant (1), Mitsubishi Corporation - Design Manual Vol TD2 Steam Turbine and Ancillary Plant (2), Mitsubishi Corporation

Pindahlah ke halaman berikutnya 46

LEARNING GUIDE Formulir 1. Laporan Pegawai NAMA PEGAWAI : NAMA MENTOR /ASESOR : JABATAN PEGAWAI DALAM PEKERJAAN : TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI DESKRIPSI PENUGASAN:

UNIT: UNIT: TANGGAL :

GAMBAR/SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN/SYSTEM:

DESKRIPSI PERALATAN

CATATAN PENGAMATAN JUMLAH LOKASI

Pindahlah ke halaman berikutnya 47

LEARNING GUIDE PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM: NO.

LANGKAH-LANGKAH

NO.

LANGKAH-LANGKAH

NO.

LANGKAH-LANGKAH

PERSIAPAN :

START/STOP :

TROUBLE SHOOTING:

Pindahlah ke halaman berikutnya 48

LEARNING GUIDE KOMENTAR PEGAWAI:

KOMENTAR MENTOR/ASESOR:

PEGAWAI YANG DI ASSES :

MENTOR /ASESOR:

Catatan: Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.

Pindahlah ke halaman berikutnya 49

LEARNING GUIDE Formulir 2. Laporan Mentor/Assesor NAMA PEGAWAI : SEBUTAN JABATAN : NAMA MENTOR/ASESOR : SEBUTAN JABATAN : TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN JAM/HARI DESKRIPSI PENUGASAN:

UNIT: UNIT: :

TANGGAL :

DESKRIPSI TEKNIS DAN PENGALAMAN DALAM PEKERJAAN

CATATAN PENGAMATAN BELUM KOMPETEN KOMPETEN

REKOMENDASI PELATIHAN YANG DIPELUKAN BILA BELUM KOMPETEN

DESKRIPSI PELATIHAN

BENTUK PELATIHAN OFF THE JOB

ON THE JOB

KOMENTAR:

PEGAWAI YANG DI ASSES :

ASSESOR :

Pindahlah ke halaman berikutnya 50

Related Documents


More Documents from "Muhamad Husen ramadhan"