5_r0 Pedoman Penilaian Lereng Jalan 26092017.docx

  • Uploaded by: Feri Fadli
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 5_r0 Pedoman Penilaian Lereng Jalan 26092017.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,551
  • Pages: 42
Loading documents preview...
DRAFT PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Penilaian tingkat risiko lereng jalan

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i Prakata .................................................................................................................................. iii Pendahuluan ........................................................................................................................ iv 1

Ruang lingkup .................................................................................................................. 1

2

Acuan normatif ................................................................................................................. 1

3

Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1

4

Ketentuan ........................................................................................................................ 2 4.1 Umum 2 4.2 Analisis bahaya ....................................................................................................... 3 4.3 Analisis konsekuensi ............................................................................................. 12 4.4 Penilaian tingkat risiko lereng jalan ....................................................................... 12 4.5 Pelaksana penilai tingkat risiko lereng jalan .......................................................... 13 4.6 Peralatan............................................................................................................... 13 4.7 Format pelaporan .................................................................................................. 13

5

Prosedur ........................................................................................................................ 14 5.1 Persiapan alat, pelaksana dan formulir.................................................................. 15 5.2 Pengumpulan data ................................................................................................ 16 5.3 Analisis bahaya ..................................................................................................... 16 5.4 Analisis konsekuensi ............................................................................................. 16 5.5 Penilaian tingkat risiko lereng jalan ....................................................................... 16 5.6 Pelaporan penilaian tingkat risiko lereng jalan ....................................................... 16

Lampiran A .......................................................................................................................... 17 Lampiran B .......................................................................................................................... 19 Lampiran C .......................................................................................................................... 21 Lampiran D .......................................................................................................................... 23 Lampiran E .......................................................................................................................... 25 Lampiran F .......................................................................................................................... 27 i

Lampiran G .......................................................................................................................... 29 Bibliografi ............................................................................................................................. 36 Gambar 1 – Penilaian tingkat risiko lereng jalan ..............................................................15 Tabel 1 – Tingkat bahaya keruntuhan dan jatuhan batuan................................................ 4 Tabel 2 – Tingkat bahaya keruntuhan massa batuan ........................................................ 6 Tabel 3 – Tingkat bahaya keruntuhan longsoran .............................................................. 7 Tabel 4 – Tingkat bahaya keruntuhan aliran debris ........................................................... 9 Tabel 5 – Tingkat bahaya keruntuhan timbunan ..............................................................10 Tabel 6 - Tingkat konsekuensi .........................................................................................12 Tabel 7 - Klasifikasi tingkat risiko lereng jalan ..................................................................13 Tabel 8 - Kualifikasi pelaksana penilai tingkat risiko lereng jalan .....................................13

ii

Prakata

Pedoman pemeliharaan lereng jalan ini disusun berdasarkan hasil kajian litbang jalan dan jembatan, yang diawali dengan penelitian Survey Slope Inventory (SSI) yang dikembangkan sejak tahun 1989 melalui kerja sama dengan British Transport Research Laboratory (TRL), yang selanjutnya dikembangkan menjadi Basis Data Bidang Geoteknik dan penelitian Slope Disaster Management System sejak tahun 2006 sampai tahun 2011. Pedoman ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subkomite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja Geoteknik Jalan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 08:2007 dan dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 2017 di Bandung oleh Subkomite Teknis, yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait.

iii

Pendahuluan

Penilaiaian tingkat risiko lereng jalan merupakan salah satu bagian kegiatan yang terintegrasi dalam suatu sistem manajemen lereng jalan yang bersama-sama dengan inventarisasi, inspeksi, pemeliharaan, mitigasi dan Basis Data Lereng Jalan. Sistem manajemen lereng jalan tersebut dilengkapi serangkaian pedoman yang tidak terpisah satu sama lain, meliputi : 1. Pedoman Sistem Manajemen Lereng Jalan; 2. Pedoman Inventarisasi Lereng Jalan; 3. Pedoman Inspeksi Lereng Jalan; 4. Pedoman Pemeliharaan Lereng Jalan; 5. Pedoman Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan; 6. Pedoman Mitigasi Tingkat Risiko Lereng Jalan; Penilaian tingkat risiko lereng ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan analisis bahaya dan analisis konsekuensi pada satu lereng di ruas jalan tertentu. Penilaian tingkat risiko menggunakan data inventarisasi dan inspeksi dengan formulir cetak atau formulir aplikasi berbasis android/iOS yang ditunjang oleh beberapa peralatan. Data hasil pemeliharaan direkam dan dikelola dalam suatu aplikasi basis data yang berbasis GIS dan web serta dikenal dengan Basis Data Lereng Jalan. Basis data tersebut mudah diakses dengan android/iOS oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

iv

Penilaian tingkat risiko lereng jalan 1

Ruang lingkup

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan prosedur penilaian tingkat risiko terhadap lereng jalan yang telah dilakukan inventarisasi lereng jalan, inspeksi lereng jalan dan atau lereng jalan yang telah direkam dalam basis data lereng jalan.

2

Acuan normatif

Acuan normatif berikut merupakan dokumen referensi yang harus digunakan di dalam pedoman ini. Pedoman Pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana Alam Yang Berdampak Pada Jalan dan Jembatan. 2013 Pedoman no 06/P/BM/2014. Analisis Risiko Bencana Alam yang Berdampak Pada Jalan dan Jembatan. 2014 Guide To Road Slope Protection Works. Department of Road Nepal. 2003. Guide To Roas Slope Maintenance and Disaster Management, Jica dan JKR Malaysia. 2002

3

Istilah dan definisi

3.1 aliran debris (debris flow) aliran cepat dari bongkahan, kerikil, pasir lanau dan lempung bercampur dengan air dalam jumlah besar, terutama disebabkan oleh keruntuhan lereng dan hujan lebat, mengalir di dasar sungai dengan kemiringan lebih dari 200 dan terendapkan pada kemiringan dasar sungai kurang dari 100. 3.2 bahaya (ancaman bahaya) proses atau fenomena alam yang bisa menyebabkan mengakibatkan rusak atau terputusnya suatu ruas jalan dan jembatan sehingga terganggu fungsinya. 3.3 inventarisasi lereng jalan suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap kondisi-kondisi visual di lapangan yang merupakan data awal suatu lereng jalan. 3.4 jatuhan batuan (rockfall) jatuh bebas atau menggelinding ke bawah suatu batuan keras atau bongkah pada lereng, terjadi pada lereng curam. Jatuhan terjadi karena pengaruh gravitasi dan dikontrol oleh penyebaran retakan dengan ukuran kurang dari 5 m3.

1 dari 36

3.5 kerentanan suatu faktor dalam analisa risiko bencana yang dipertimbangkan melalui karakteristik dan kondisi fisik dari suatu ruas jalan dan jembatan yang mengarah pada kecenderungan mengalami dampak kerusakan akibat ancaman bencana. 3.6 keruntuhan (collapse) Keruntuhan tanah dan batuan lepas dan berpori (porous) dari lereng ketika material lepas terisi oleh air ketika hujan lebat atau terguncang oleh gempabumi. 3.7 keruntuhan massa batuan (rock mass failure) Keruntuhan massa pada lereng batuan seperti planar, baji dan jungkiran yang sangat dipengaruhi oleh penyebaran diskontinuitas geologi.Umumnya berukuran lebih dari 100 m3. 3.8 keruntuhan timbunan (embankment failure) keruntuhan yang terjadi pada lereng timbunan, terjadinya penurunan pada permukaan jalan dan/atau terjadinya penggerusan pada bagian kaki lereng timbunan. 3.9 longsoran regional (landslide) pergerakan massa dari batuan sangat lapuk, debris, gelinciran tanah yang memiliki bidang gelincir, umumnya berukuran sangat besar lebih dari 5000 m3, seringkali berkisar pada beberapa ratus ribu. 3.10 risiko suatu peristiwa yang memiliki kemungkinan untuk terjadi, dan dapat berdampak terhadap proyek baik positif maupun negatif, yang merupakan hasil perkalian antara nilai probabilitas terjadinya suatu peristiwa dengan nilai dampak akibat terjadinya peristiwa tersebut. 3.11 tingkat risiko nilai tertentu yang ditetapkan berdasarkan suatu perhitungan dan berlaku untuk satu wilayah administrasi tertentu. 3.12 penilaian tingkat risiko lereng jalan suatu kegiatan pengumpulan data dan penilaian tingkat risiko lereng jalan untuk mendapatkan tingkat risiko suatu lereng jalan sehingga dihasilkan suatu mitigasi lereng sesuai dengan tingkat risikonya.

4 4.1

Ketentuan Umum

a. Penilaian tingkat risiko lereng jalan dilakukan menggunakan formulir sesuai dengan jenis keruntuhan pada Lampiran A, Lampiran B, Lampiran C, Lampiran D, Lampiran E dan Lampiran F atau formulir aplikasi yang dapat dipasang di dalam komputer tablet atau telepon pintar. 2 dari 36

a. Penilaian ini menghasilkan tingkat risiko suatu lereng jalan yang diklasifikasikan dalam empat tingkat risiko, yaitu risiko sangat tinggi, risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah. b. Setiap penilaian tingkat risiko lereng jalan harus direkam dan disimpan ke dalam basis data lereng jalan. c. Data tersebut dihasilkan dari inventarisasi dan inspeksi lereng jalan dapat diunduh dari basis data lereng jalan.

4.2

Analisis bahaya

a. Analisis bahaya meliputi karakterisasi bahaya longsor yang dilakukan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap tingkat bahaya lereng pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5. b. Identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng berdasarkan kondisi lereng dan bangunan rekayasa lereng eksisting menggunakan data hasil inventarisasi lereng jalan dan inspeksi yang disimpan dalam basis data lereng jalan.

3 dari 36

Tabel 1 – Tingkat bahaya keruntuhan dan jatuhan batuan Data inventarisasi dan inspeksi

Parameter bahaya 4.1.100. Topografi

Lereng aluvium

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

Jejak keruntuhan Garis lekuk atau overhang Lereng cekung atau lereng debris 4.1.101. Geometri

4.1.102. Material

4.1.103. Stuktur geologi

4.1.104. Deformasi

A. Lereng tanah H : tinggi lereng tanah a : sudut lereng tanah

H > 30 m H £ 30 m

1.206.2 1.206.3 1.206.4 1.202.4, 1.202.5, 1.203.4,1.203.5

a > 45 derajat

15 m £ H < 30 m a £ 45 derajat H< 15 m a £ 45 derajat B. Lereng Batuan H > 50 m H : tinggi lereng batuan 15 m £ H < 50 m 15 m £ H < 30 m H < 15 m A. Karakter tanah Mengandung lempung swelling Tidak mengandung lempung swelling B. Kualitas Batuan Hancuran dan pelapukan jelas terlihat Keberadaan hancuran dan pelapukan Hancuran dan pelapukan sedikit terlihat batuan Tidak ada hancuran dan pelapukan

Struktur daylight (planar, baji)

1.206.1

1.202.4, 1.203.4

1.302.1 1.302.2

Ada Tidak ada

1.303.3

Nilai indeks 2 0 1 0 1 0 1 0 30 24 20 10 30 26 20 10 8 0 8 4 0

8 0

Tanah lunak di atas batuan dasar (Base rock)

1.302.3

6

Batuan keras di atas batuan lunak lainnya Deformasi lereng (erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation), pengembangan (swelling)

1.302.4

4 0 10 8 0

4 dari 36

Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada

2.2.631 2.2.632 2.2.633

Data inventarisasi dan inspeksi

Parameter bahaya

Deformasi di lereng yang berdekatan Terlihat Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi jejaknya ditemukan yang lain Tidak ada 4.1.105. Kondisi permukaan Kondisi permukaan Tidak stabil stabil Air tanah Mata air permanen Rembesan air Kering Permukaan lereng Tidak ada vegetasi, rumput Komplek (rumput dan struktur) Struktur Drainase permukaan Baik Perlu perbaikan Tidak ada 4.1.106. Bangunan Efektif rekayasa lereng Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

2.2.641 2.2.642 2.2.643 2.2.620 2.2.710 2.2.670 1.114 1.114, 1.401 1.401 2.2.310, 2.2.320, 2.2.330

2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830

5 dari 36

Nilai indeks

5 3 0 8 0 6 3 0 4 3 1

0 2 1 -20 -10 0

Tabel 2 – Tingkat bahaya keruntuhan massa batuan Kondisi Lereng 4.2.100. Tofografi

4.2.101. Geometri

4.2.102.Kondisi geologi

4.2.103.Struktur geologi

Jenis Lereng

Lereng cembung Sedimen debris Lereng cekung Lainnya Garis lekuk Ada Knick pont) Samar terlihat Tidak ada Sudut Lereng Menjorok (overhang) > 60⁰ < 60⁰ Tinggi Lereng > 100m 50 < H < 100m 30 < H < 50m < 30m Lebar retakan Besar > 20mm Kecil < 20mm, >5mm Tidak ada retakan < 5mm Bagian atas : batuan keras / bagian bawah : batuan lunak Bagian atas : batuan lunak / bagian bawah : batuan keras Keseluruhan batuan lunak Keseluruhan batuan keras Lainnya Pola Retakan Retakan reguler : interval > 1m Retakan reguler : interval < 1m Tidak beraturan Struktur daylight atau non struktur daylight (planar, baji) pada Daylight lokasi patahan, kekar, retakan, bidang perlapisan Non - Daylight tidak ada

6 dari 36

Data inventarisasi dan inspeksi 1.205

Nilai indeks

1.302.4 1.302.3

4 3 1 0 7 4 0 4 2 0 10 7 4 2 25 15 0 6 4

1.302.5

4

1.302.6

2 0 18 12 6 15 5 0

1.206.3, BF.20

1.202.4, 1.203.4

1.202.3, 1.203,3

2.2.610

2.2.1050

Data inventarisasi dan inspeksi

Kondisi Lereng

Nilai indeks

bidang 4.2.104. Deformasi

Tanda runtuhan skala kecil atau runtuhan batuan skala kecil

4.2.105.Kondisi permukaan

Mata air atau rembesan pada lereng Drainase Permukaan

Ya Tidak Ya Tidak

Baik Perlu perbaikan Tidak ada

4.2.106.Bangunan rekayasa lereng

Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

BF.12

2.2.670, 2.2.710 2.2.310, 2.2.320, 2.2.330 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830

Tabel 3 – Tingkat bahaya keruntuhan longsoran 7 dari 36

7 0 2 0 0 2 1 -20 -10 0

Kondisi Lereng 4.3.100. Topografi

4.3.101. Geologi

Sejarah longsoran

Ya Tidak

Keberadaan anomali topografi Garis kontur yang terganggu Fitur geografi Curam di puncak lereng Struktur Patahan, Zona Pergeseran Zona Alterasi Struktur planar dan baji (struktur daylight)

Jelas Sebagian Tidak jelas

1.303.4 1.303.5 1.302.7

Depresi atau penurunan Retakan permukaan (retak tekan diagonal, retak geser) Deformasi bangunan rekayasa lereng

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ya Tidak

Kondisi Mata air, jalur air alami Drainase permukaan

2.2.760

1.303.1 1.303.2 1.303.3

Struktur selain planar dan baji (struktur non daylight) Struktur terobosan, struktur cap rock Lainnya 4.3.102. Kondisi Serpih atau Sekis Geologi Lainnya 4.3.103. Deformasi Penggelembungan pada kaki lereng

4.3.104. Permukaan

Data inventarisasi dan inspeksi 2.2.940

Baik Perlu perbaikan Tidak ada

4.3.105. Bangunan Efektif rekayasa lereng Sebagian efektif

2.2.770 2.2.610 2.2.610 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830 2.2.670 2.2.310, 2.2.320, 2.2.330 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820,

8 dari 36

Nilai indeks 10 0 40 30 10 10 10 6 3 3 0 3 2 8 0 8 0 8 0 8 0 8 0 0 2 1 -20 -10

Data inventarisasi dan inspeksi 2.2.830

Kondisi Lereng Tidak efektif atau tidak ada penanganan Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

Nilai indeks 0

Tabel 4 – Tingkat bahaya keruntuhan aliran debris Data inventarisasi Nilai indeks dan inspeksi

Kondisi Lereng 4.4.101. Topografi

Luas kemiringan aliran debris > 15°

Kemiringan daerah rawan aliran debris

Luas lereng keseluruhan dengan kemiringan lebih dari 30°

4.4.102. Penutup Luas rumput dan semak permukaan lereng Keberadaan pekerjaan tanah /kolam/penebangan pohon/rembesan 4.4.103. Deformasi

Keberadaan retakan baru, lereng curam Riwayat keruntuhan

4.4.104. Rekam jejak 4.4.105.

Rekam jejak aliran debris

Bangunan Efektif

≥ 0,50 km2 0,15 km2 £ A < 0,50 km2 < 0,15 km2 ≥ 40° 30° £ q < 40° < 30 ° ≥ 0,20 km2 0,08 km2 £ A < 0,20 km2 < 0,08 km2 ≥ 0,20 km2 0,02 km2 £ A < 0,20 km2 < 0,02 km2 Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

2.2.961 2.2.962 2.2.963 2.2.971 2.2.972. 2.2973. 2.2.981. 2.2982. 2.2.983. 2.2.991 2.2.992 2.2.993 2.2.670, 2.2.700, 2.2.710, 2.2.610 2.2.940 2.2.1000 2.2.790, 2.2.800,

9 dari 36

15 10 5 15 10 0 13 8 4 13 8 0 10 0 10 0 15 0 9 0 -20

Data inventarisasi Nilai indeks dan inspeksi

Kondisi Lereng rekayasa lereng

2.210, 2.2.820, 2.2.830

Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

-10 0

Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

Tabel 5 – Tingkat bahaya keruntuhan timbunan Parameter bahaya 4.5.100. Geometri

Sudut lereng

4.5.101. Tanah dasar

Kaki lereng tidak stabil Lapisan tanah (subsoil) buruk Aluvium Kaki lereng stabil Tidak pasti Tanah pasiran Tanah lempungan Kerikil Tidak diketahui Basah pada kaki lereng timbunan

4.5.102. Material timbunan

4.5.103. Air tanah dan air permukaan

> 45 34 - 45 < 33

Jejak aliran air pada permukaan lereng Rembesan dari lereng timbunan Drainase permukaan

10 dari 36

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Perlu perbaikan Tidak ada Baik

Data inventarisasi Nilai indeks dan inspeksi 1.302.5, 10 1.303.5 5 0 2.2.740 8 5 5 0 3 1.304 5 0 0 3 2.2.720 8 0 2.2.730 8 0 2.2.750 8 0 2.2.310, 5 2.2.320, 3 2.2.330 0

4.5.104. Pipa

Tersumbat/air tidak mengalir atau tidak ada pipa Ujung pipa tidak dipelihara Pembengkokan (bending) atau kerusakan pipa

4.5.105. Deformasi

Retakan, rayapan (creeping) Erosi permukaan Adanya bagian lereng yang diperbaiki Pengembungan (swelling) pada lereng

4.5.106. Bangunan rekayasa lereng

Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

11 dari 36

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

2.2.310, 2.2.320, 2.2.330

2.2.1000 2.2.620 2.2.1030 2.2.770 2.2.790,2.2.8 00, 2.2.210, 2.2.830

10 0 7 0 5 0 10 0 8 0 5 0 3 0 -20 -10 0

4.3

Analisis konsekuensi

a. Analisis konsekuensi meliputi penilaian kerentanan berdasarkan parameter risiko lereng jalan yaitu layanan utilitas, bahaya terhadap penghuni bangunan, volume lalu lintas, sudut as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan), dimensi keruntuhan, Masa konstruksi untuk jalan sementara untuk pengalihan lalulintas, dan panjang jalan alternatif.

b. Analisis konsekuensi dilakukan dengan pemeringkatan konsekuensi dilakukan dengan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap tingkat konsekuensi lereng pada Tabel 6. c. Analisis konsekuensi lereng jalan dilakukan menggunakan data hasil inventarisasi lereng jalan dan inspeksi yang disimpan dalam basis data lereng jalan. Tabel 6 - Tingkat konsekuensi Kondisi Lereng 4.5.107. Layanan, Utilitas

Ya

4.5.108. Bahaya terhadap penghuni bangunan

Tidak Ya

4.5.109. Volume lalulintas (LHR)

Tidak LHR: > 1000

Data inventarisasi dan inspeksi

Nilai indeks

1.118

2

1.119, 1.120, 1.121 1.123

LHR: 200 - 1000

> 30O (as jalan ke puncak lereng galian atau < 30O kaki timbunan) 4.5.111. Dimensi (a) Lereng galian (a) > 3000 atau (b) > keruntuhan (m3) 1000 (a) < 3000 atau (b) < (b) Timbunan (m 3) 1000 4.5.112. Masa konstruksi untuk jalan sementara untuk pengalihan lalulintas > 1 hari < 1 hari 4.5.113. Panjang jalan alternatif > 50 km < 50 km Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

4.4 a.

0 2 1

LHR: < 200 4.5.110. Sudut b

0 2

0 1.124

1 0

1.2.850

1

0 1.125

1.126

1 0 1 0

Penilaian tingkat risiko lereng jalan Penilaian risiko lereng dilakukan dengan pemeringkatan nilai bahaya dan pemeringkatan nilai konsekuensi suatu lereng jalan dengan formula 1. R = H x 0,9 + C ......................................................................................................... (1) Keterangan : R = tingkat risiko lereng jalan H = pemeringkatan bahaya lereng jalan C = pemeringkatan konsekuensi lereng jalan

12 dari 36

b.

Dari penilaian ini dihasilkan tingkat risiko suatu lereng jalan yang diklasifikasikan dalam empat tingkat risiko, yaitu risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi dan risiko sangat tinggi pada Tabel 7.

Tabel 7 - Klasifikasi tingkat risiko lereng jalan Nilai risiko total Tingkat risiko lereng jalan Rendah < 50 Sedang 51 < tingkat risiko < 65 Tinggi 66 < tingkat risiko < 75 Sangat tinggi > 75 Sumber : Jica dan JKR Malaysia. 2002

c. 4.5

Hasil dari tingkat risiko lereng jalan dibuat peta tingkat risiko lereng jalan berdasarkan hasil tingkat risiko lereng jalan. Pelaksana penilai tingkat risiko lereng jalan

Pelaksana penilai tingkat risiko lereng jalan disebut analis risiko yang harus memenuhii kualifikasi pada Tabel 8. Tabel 8 - Kualifikasi pelaksana penilai tingkat risiko lereng jalan No. 1.

4.6 a. b. c. d.

4.7

Posisi Analis risiko

Kualifikasi -

Minimum S1 Teknik Sipil Pengalaman minimum 3 tahun dalam desain jalan Mempunyai sertifikat ahli muda HATTI

Peralatan Komputer tablet atau telepon pintar dengan sistem operasi android 4.1 (Jelly Bean) atau iOS 9; Alat tulis; Kalkulator; Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan.

Format pelaporan

Format pelaporan penilaian tingkat risiko lereng jalan minimal mencakup seperti berikut : a. Kata pengantar; b. Daftar isi; c. Daftar gambar; d. Daftar tabel; e. Pendahuluan; f. Ruang lingkup; g. Lingkup wilayah; h. Pelaksanaan penilaian tingkat risiko lereng jalan; 1. Penilaian tingkat risiko lereng jalan; 2. Peta tingkat risiko lereng jalan; i. Penutup 13 dari 36

1. Kesimpulan; 2. Saran; j. Daftar pustaka; k. Lampiran l. Foto-foto

5

Prosedur

Penilaian tingkat risiko lereng jalan dimulai dengan pengumpulan data, analisis bahaya, analisis konsekuensi, dan dihasilkan penilaian tingkat risiko. Prosedur penilaian tingkat risiko lereng jalan ditunjukkan pada Gambar 1.

14 dari 36

Mulai

Ya

Tidak

Menggunakan aplikasi ?

Pengumpulan data sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3

Persiapan alat, pelaksana dan formulir penilaian tingkat risiko

Memeriksa formulir penilaiain tingkat risiko sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3

Alat, pelaksana dan formulir Penilaiaian tingkat risiko telah siap

Memeriksa analisis tingkat bahaya menggunakan Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 atau Tabel 5 sesuai ketentuan 4.2

Tidak

Ya Pengumpulan data sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3

Memeriksa analisis konsekuensi menggunakan tabel 6 sesuai ketentuan 4.3

Isi formulir penilaiain tingkat risiko sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3 Memeriksa penilaian tingkat risiko menggunakan formula 1 sesuai ketentuan 4.4

Lakukan analisis tingkat bahaya menggunakan Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 atau Tabel 5 sesuai ketentuan 4.2

Memeriksa klasifikasi hasil penilaiaian tingkat risiko menggunakan Tabel 7 sesuai ketentuan 4.4

Lakukan analisis konsekuensi menggunakan tabel 6 sesuai ketentuan 4.3

Lakukan penilaian tingkat risiko menggunakan formula 1 sesuai ketentuan 4.4

Lakukan perekaman sesuai ketentuan 4.1

Memeriksa peta tingkat risiko lereng jalan sesuai ketentuan 4.4

Klasifikasikan hasil penilaiaian tingkat risiko menggunakan Tabel 7 sesuai ketentuan 4.4

Pelaporan sesuai ketentuan 4.7 Lakukan perekaman sesuai ketentuan 4.1 Selesai

Buat peta tingkat risiko lereng jalan sesuai ketentuan 4.4

Pelaporan sesuai ketentuan 4.7

Selesai

5.1

Gambar 1 – Bagan alir penilaian tingkat risiko lereng jalan Persiapan alat, pelaksana dan formulir

a. Jika menggunakan aplikasi sistem manajemen lereng jalan, maka peralatan tidak disiapkan, b. Jika tidak menggunakan aplikasi sistem manajemen lereng jalan, maka peralatan sebagaimana pada ketentuan 4.6 disiapkan dan diperiksa dalam kondisi baik. c. Analis tingkat risiko lereng jalan inspeksi lereng ditunjuk sesuai ketentuan 4.5. d. Formulir pelaporan penilaian tingkat risiko lereng jalan disiapkan sesuai ketentuan 4.1, 4.2 dan 4.3 15 dari 36

e. Jika menggunakan aplikasi, formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan seperti pada Lampiran A maka aplikasi tersebut harus dipasang terlebih dahulu pada komputer tablet. Cari aplikasi bernama Sistem Manajemen Lereng Jalan di playstore (android) atau applestore (iOS) kemudian pasang aplikasi tersebut. Setelah aplikasi terpasang, panggil portal dengan mengetik laman http://invislope.pusjatan.pu.go.id kemudian masukan nama pengguna beserta kode sandi. Nama pengguna beserta kode sandi sesuai ketentuan pusjatan (kirim surat elektronik ke [email protected]).

5.2 a. b. 5.3

Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan terhadap data sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3. Isi formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan sesuai ketentuan 4.2 dan 4.3. Analisis bahaya

Lakukan analisis bahaya yaitu karakterisasi bahaya longsor yang dilakukan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap derajat bahaya lereng menggunakan Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 atau Tabel 5 sesuai ketentuan 4.2.

5.4

Analisis konsekuensi

Lakukan analisis konsekuensi dengan pemeringkatan konsekuensi dilakukan dengan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap derajat bahaya lereng menggunakan Tabel 6 sesuai ketentuan 4.3. 5.5 a. b. c. d.

5.6 a. b.

Penilaian tingkat risiko lereng jalan Lakukan penilaian tingkat risiko lereng jalan menggunakan formula 1 sesuai ketentuan 4.4. Klasifikasikan hasil penilaian dengan menggunakan Tabel 7 sesuai ketentuan 4.4. Rekam penilaian tingkat risiko lereng jalan sesuai ketentuan 4.1 Buat peta tingkat risiko lereng jalan berdasarkan hasil tingkat risiko lereng jalan sesuai ketentuan 4.4.

Pelaporan penilaian tingkat risiko lereng jalan Buat laporan penilaian tingkat risiko lereng jalan sesuai dengan ketentuan 4.7. Laporan penilaian tingkat risiko lereng jalan dicetak dan disimpan dalam basis data lereng jalan sesuai ketentuan 4.1.

16 dari 36

Lampiran A (Normatif) Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan keruntuhan dan jatuhan batuan PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor provinsi

Lembar 1

1.101. Nama provinsi

1.102. Nomor ruas jalan

1.104. Arah jalan

1.103. Nama ruas jalan ke

1.105. Nomor lereng

1.106. Bagian lereng

1.107. Kilometer

ke

1.108. Koordinat GPS

1.110. Analis risiko

1.111. Tanggal penilaiain risiko

Parameter bahaya 4.1.100. Topografi

Lereng aluvium

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

Jejak keruntuhan Garis lekuk atau overhang Lereng cekung atau lereng debris 4.1.101. Geometri

4.1.102. Material

4.1.104. Deformasi

4.1.105. Kondisi permukaan

ada ada ada

A. Lereng tanah H : tinggi lereng tanah a : sudut lereng tanah

H> 30 m H  30 m 15 m  H < 30 m H< 15 m

B. Lereng Batuan H : tinggi lereng batuan

H > 50 m 15 m  H < 50 m 15 m  H < 30 m H < 15 m Mengandung lempung swelling Tidak mengandung lempung swelling Hancuran dan pelapukan jelas terlihat Hancuran dan pelapukan sedikit terlihat Tidak ada hancuran dan pelapukan Ada Tidak ada

A. Karakter tanah B. Kualitas Batuan Keberadaan hancuran dan pelapukan batuan

4.1.103. Stuktur geologi

Data inventarisasi dan inspeksi 1.206.1

ada

Struktur daylight (planar, baji)

Tanah lunak di atas batuan dasar (Base rock) Batuan keras di atas batuan lunak lainnya Deformasi lereng (erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation ), pengembangan (swelling ) Deformasi di lereng yang berdekatan Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi yang lain Kondisi permukaan Air tanah

Permukaan lereng

Drainase permukaan

a > 45 derajat a  45 derajat a  45 derajat

Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada

Tidak stabil stabil Mata air permanen Rembesan air Kering Tidak ada vegetasi, rumput Komplek (rumput dan struktur) Struktur Baik Perlu perbaikan Tidak ada

4.1.106. Bangunan rekayasa Efektif Sebagian efektif lereng Tidak efektif atau tidak ada penanganan

17 dari 36

Nilai indeks 2 0 1.206.2 1 0 1.206.3 1 0 1.206.4 1 0 (1.202.4, 30 1.202.5), 24 (1.203.4,1.203.5) 20 10 1.202.4, 1.203.4 30 26 20 10 1.302.1 8 0 1.302.2 8 4 0 1.303.3 8 0 1.302.3 6 1.302.4 4 0 2.2.631 10 2.2.632 8 2.2.633 0 5 2.2.641 2.2.642 3 2.2.643 0 2.2.620 8 0 2.2.710 6 2.2.670 3 0 1.114 4 1.114, 1.401 3 1.401 1 2.2.310, 2.2.320, 0 2.2.330 2 1 2.2.790, 2.2.800, -20 2.210, 2.2.820, -10 2.2.830 0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

Nilai

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2

Kondisi Lereng Ya Tidak Ya

4.1.107. Layanan, Utilitas 4.1.108. Bahaya terhadap penghuni bangunan

Tidak LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000

4.1.109. Volume lalulintas (LH)

Data inventarisasi dan inspeksi 1.118 1.119, 1.120, 1.121 1.123

> 30

O

3 (a) Lereng galian (m ) 3 (b) Timbunan (m ) 4.1.112 Masa konstruksi untuk Jalan Sementara untuk pengalihan lalulintas

4.1.111. Dimensi keruntuhan

4.1.113. Panjang Jalan Alternatif

< 30 (a) > 3000 atau (b) > 1000 (a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km

0 2 1

1.124

1 0

1.2.850

1

O

(as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan)

Nilai

2 0 2

0

LHR: < 200 4.1.110. Sudut 

Nilai indeks

0 1 0 1.126 1 0 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

1.125

Lembar 2

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

4.1.114 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H) 4.1.115 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.1.116 NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.1.117 NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

18 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran B (Normatif) Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan keruntuhan massa batuan PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor

1.101. Nama provinsi

Lembar 1 1.102. Nomor ruas jalan

1.104. Arah jalan

1.103. Nama ruas jalan ke

1.105. Nomor lereng

1.106. Bagian lereng

1.107. Kilometer

ke

1.108. Koordinat GPS

1.110. Analis risiko

1.111. Tanggal penilaiain risiko

4.2.100. Tofografi

4.2.101. Geometri

4.2.102. Kondisi geologi

4.2.103. Struktur geologi

Kondisi Lereng Lereng cembung Sedimen debris Lereng cekung Lainnya Garis lekuk (Knick pont) Ada Samar terlihat Tidak ada Menjorok (overhang ) Sudut Lereng > 60⁰ < 60⁰ Tinggi Lereng > 100m 50 < H < 100m 30 < H < 50m < 30m Lebar retakan Besar Kecil Tidak ada retakan Bagian atas : batuan keras / bagian bawah : batuan lunak Bagian atas : batuan lunak / bagian bawah : batuan keras Keseluruhan batuan lunak Keseluruhan batuan keras Lainnya Pola Retakan Retakan reguler : interval > Retakan reguler : interval < Tidak beraturan Struktur daylight atau non struktur daylight (planar, baji) pada lokasi patahan, kekar, retakan, bidang perlapisan

4.2.104. Deformasi

Tanda runtuhan skala kecil atau runtuhan batuan skala kecil

4.2.105. Kondisi permukaan

Mata air atau rembesan pada lereng Drainase Permukaan

4.2.106. Bangunan rekayasa lereng

Data inventarisasi dan inspeksi 1.205

Jenis Lereng

> < <

20mm 20mm, >5mm 5mm

1m 1m Daylight Non - Daylight tidak ada bidang Ya Tidak Ya Tidak

Baik Perlu perbaikan Tidak ada

Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

19 dari 36

Nilai indeks 4 3 1 0 1.206.3, BF.20 7 4 0 1.202.4, 1.203.4 4 2 0 1.202.3, 1.203,3 10 7 4 2 2.2.610 25 15 0 1.302.4 6 1.302.3 4 1.302.5 4 1.302.6 2 0 2.2.1050 18 12 6 15 5 0 BF.12 7 0 2 2.2.670, 2.2.710 0 2.2.310, 2.2.320, 0 2.2.330 2 1 2.2.790, 2.2.800, -20 2.210, 2.2.820, -10 2.2.830 0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

Nilai

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2

Kondisi Lereng 4.2.107. Layanan, Utilitas

Ya Tidak Ya Tidak

4.2.108. Bahaya terhadap penghuni bangunan 4.2.109. Volume lalulintas (LHR)

LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000

Data inventarisasi dan inspeksi 1.118 1.119, 1.120, 1.121 1.123

LHR: < 200 4.2.110. Sudut 

> 30O

4.2.111. Dimensi keruntuhan

3

(a) Lereng galian (m ) (b) Timbunan (m3) 4.2.112. Masa konstruksi untuk Jalan Sementara untuk pengalihan lalulintas 4.2.113. Panjang Jalan Alternatif

< 30 (a) > 3000 atau (b) > 1000 (a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km

Nilai

2 0 2 0 2 1 0

1.124

1 0

1.2.850

1

O

(as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan)

Nilai indeks

0 1 0 1.126 1 0 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

1.125

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

Lembar 2

4.2.114

NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

4.2.115

NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.2.116

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.2.117

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

20 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran C (Normatif) Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan longsoran PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor provinsi

Lembar 1

1.101. Nama provinsi

1.102. Nomor ruas jalan

1.104. Arah jalan

1.103. Nama ruas jalan

ke

1.105. Nomor lereng

1.106. Bagian lereng

1.107. Kilometer

ke

1.108. Koordinat GPS

1.110. Analis risiko

1.111. Tanggal penilaiain risiko

Kondisi Lereng 4.3.100. Topografi

4.3.101. Struktur Geologi

4.3.102. Kondisi Geologi 4.3.103. Deformasi

Sejarah longsoran

Ya Tidak

Keberadaan anomali topografi Garis kontur yang terganggu Fitur geografi Curam di puncak lereng Patahan, Zona Pergeseran Zona Alterasi Struktur planar dan baji (struktur daylight ) Struktur selain planar dan baji (struktur non daylight ) Struktur terobosan, struktur cap rock Lainnya Serpih atau Sekis Lainnya Penggelembungan pada kaki lereng

Jelas Sebagian Tidak jelas

1.302.7 Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

Retakan permukaan (retak tekan diagonal, retak geser) Deformasi bangunan rekayasa lereng

Ada

4.3.105. Bangunan rekayasa lereng

Tidak ada Ya Tidak

Mata air, jalur air alami Drainase permukaan

2.2.760

1.303.1 1.303.2 1.303.3 1.303.4 1.303.5

Depresi atau penurunan

4.3.104. Kondisi Permukaan

Data inventarisasi dan inspeksi 2.2.940

Baik Perlu perbaikan Tidak ada

2.2.770 2.2.610 2.2.610 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830

2.2.670 2.2.310, 2.2.320, 2.2.330 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830

Efektif Sebagian efektif

Nilai indeks 10 0 40 30 10 10 10 6 3 3 0 3 2 8 0 8 0 8 0 8 0 8 0 0 2 1 -20 -10

Tidak efektif atau tidak ada penanganan

0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

21 dari 36

Nilai

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2

Kondisi Lereng 4.3.106. Layanan, Utilitas

Ya Tidak Ya

4.3.107. Bahaya terhadap penghuni bangunan

Tidak 4.3.108. Volume lalulintas (LHR)

LHR: > 1000

Data inventarisasi dan inspeksi 1.118 1.119, 1.120, 1.121 1.123

LHR: 200 - 1000 LHR: < 200 O > 30

4.3.109. Sudut  (as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan) 4.3.110. Dimensi keruntuhan

< 30 (a) > 3000 atau (b) > 1000

(b) Timbunan (m3) 4.3.111. Masa konstruksi untuk Jalan Sementara untuk pengalihan lalulintas 4.3.112. Panjang Jalan Alternatif

(a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km

Nilai

2 0 2 0 2 1

1.124

0 1 0

1.2.850

1

O

(a) Lereng galian (m3)

Nilai indeks

0 1 0 1.126 1 0 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

1.125

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

Lembar 2

4.3.113

NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

4.3.114

NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.3.115

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.3.116

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

22 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran D (Normatif) Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan aliran debris PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor provinsi

1.101. Nama provinsi

Lembar 1 1.102. Nomor ruas jalan

1.104. Arah jalan

1.103. Nama ruas

ke

1.105. Nomor lereng

1.106. Bagian lereng

1.107. Kilometer

ke

1.108. Koordinat GPS

1.110. Analis risiko

1.111. Tanggal penilaiain risiko

Kondisi Lereng 4.4.101. Topografi

Luas kemiringan aliran debris > 15°

Kemiringan daerah rawan aliran debris

Luas lereng keseluruhan dengan kemiringan lebih dari 30°

4.4.102. Penutup permukaan lereng

Luas rumput dan semak

≥ 0,50 km2 0,15 km2  A < 0,50 km2 <0,15 km2 ≥ 40° 30°  q < 40° < 30 ° ≥ 0,20 km2 0,08 km2  A < 0,20 km2 < 0,08 km2 ≥ 0,20 km2 0,02 km2  A < 0,20 km2 < 0,02 km2

Keberadaan pekerjaan tanah /kolam/penebangan pohon/rembesan

4.4.103. Deformasi

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

Keberadaan retakan baru, lereng curam Riwayat keruntuhan

4.4.104. Rekam jejak

Rekam jejak aliran debris

4.4.105. Bangunan rekayasa lereng

Efektif

Data inventarisasi dan inspeksi 2.2.961 2.2.962 2.2.963 2.2.971 2.2.972. 2.2973. 2.2.981. 2.2982. 2.2.983. 2.2.991 2.2.992 2.2.993 2.2.670, 2.2.700, 2.2.710, 2.2.610 2.2.940 2.2.1000 2.2.790, 2.2.800, 2.210, 2.2.820, 2.2.830

Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

Nilai indeks 15 10 5 15 10 0 13 8 4 13 8 0 10 0 10 0 15 0 9 0 -20 -10

0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

23 dari 36

Nilai

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2

Kondisi Lereng 4.4.106. Layanan, Utilitas

Ya Tidak Ya Tidak

4.4.107. Bahaya terhadap penghuni bangunan 4.4.108. Volume lalulintas (LHR)

LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000

Data inventarisasi dan inspeksi 1.118 1.119, 1.120, 1.121 1.123

LHR: < 200 4.4.109. Sudut  4.4.110. Dimensi keruntuhan

0

< 30 (a) > 3000 atau (b) > 1000

1 0

1.2.850

1

(a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari

1.125

0 1

O O

3

(a) Lereng galian (m ) (b) Timbunan (m3) 4.4.111. Masa konstruksi untuk Jalan Sementara untuk pengalihan lalulintas

< 1 hari > 50 km < 50 km

4.4.112. Panjang Jalan Alternatif

Nilai

2 0 2 0 2 1

1.124

> 30

(as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan)

Nilai indeks

0 1 0 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

1.126

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

Lembar 2

4.4.113

NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

4.4.114

NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.4.115

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.4.116

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

24 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran E (Normatif) Formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan timbunan PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor provinsi

1.101. Nama provinsi

Lembar 1 1.102. Nomor ruas jalan

1.104. Arah jalan

1.103. Nama ruas jalan

ke

1.105. Nomor lereng

1.106. Bagian lereng

1.107. Kilometer

ke

1.108. Koordinat GPS

1.110. Analis risiko

1.111. Tanggal penilaiain risiko Data inventarisasi dan inspeksi

Parameter bahaya 4.5.100. Geometri

Sudut lereng

4.5.101. Tanah dasar

Kaki lereng tidak stabil Lapisan tanah (subsoil) buruk Aluvium Kaki lereng stabil Tidak pasti Tanah pasiran Tanah lempungan Kerikil Tidak diketahui Basah pada kaki lereng timbunan

4.5.102. Material timbunan

4.5.103. Air tanah dan air permukaan

Jejak aliran air pada permukaan lereng Rembesan dari lereng timbunan Drainase permukaan

4.5.104. Pipa

Tersumbat/air tidak mengalir atau tidak ada pipa Ujung pipa tidak dipelihara Pembengkokan (bending) atau kerusakan Pipa

4.5.105. Deformasi

Retakan, rayapan (creeping ) Erosi permukaan Adanya bagian lereng yang diperbaiki Pengembungan (swelling ) pada lereng

4.5.106. Bangunan rekayasa lereng

> 45 34 - 45 < 33

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Perlu perbaikan Tidak ada Baik Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

25 dari 36

ada ada ada

ada ada ada ada ada ada ada

1.302.5, 1.303.5

Nilai indeks

10 5 0 2.2.740 8 5 5 0 3 5 1.304 0 0 3 2.2.720 8 0 2.2.730 8 0 2.2.750 8 0 2.2.310, 5 2.2.320, 3 2.2.330 0 2.2.310, 10 2.2.320, 0 2.2.330 7 0 5 0 2.2.1000 10 0 2.2.620 8 0 2.2.1030 5 0 2.2.770 3 0 2.2.790, -20 2.2.800, 2.210, -10 2.2.820, 0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

Nilai

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2 Data inventarisasi dan inspeksi

Kondisi Lereng 4.5.107. Layanan, Utilitas

Ya Tidak Ya Tidak

4.5.108. Bahaya terhadap penghuni bangunan 4.5.109. Volume lalulintas (LHR)

LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000

1.118 1.119, 1.120, 1.121 1.123

LHR: < 200 4.5.110. Sudut  (as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan) 4.5.111. Dimensi keruntuhan

3

(a) Lereng galian (m )

(b) Timbunan (m3) 4.5.112. Masa konstruksi untuk jalan sementara untuk pengalihan lalulintas

Nilai

2 0 2 0 2 1 0

> 30O

1.124

< 30O (a) > 3000 atau (b) > 1000

1 0

1.2.850

1

(a) < 3000 atau (b) < 1000

0 1.125

> 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km

4.5.113. Panjang jalan alternatif

Nilai indeks

1 0 1.126 1 0 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

Lembar 2

4.5.114

NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

4.5.115

NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.5.116

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.5.117

NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

26 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran F (lnfomatif) Contoh formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan

K E M E N T E R I A N BADAN

PENELITIAN

P E K E R J A A N

D AN

U M U M DAN

PERUMAHAN

RAKYAT

P ENGEM BANG AN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: [email protected] o.id

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN BAHAYA (HAZARD) KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN 1.100. Nomor provinsi

32

1.104. Arah jalan

Tanggeung

1.105. Nomor lereng

1.101. Nama provinsi

32

1.107. Kilometer

KM 131+050

1.108. Koordinat GPS

07°02'25.0"

Lembar 1

Jawa Barat

1.102. Nomor ruas jalan

184 ke

184

001

B

1.103. Nama ruas jalan

Sukanagara-Sindangbarang

Sukanagara

1.106. Bagian lereng

Kanan

ke 1.110. Analis risiko

DKA

107°54'34.8"

1.111. Tanggal penilaiain risiko

28/4/2017

Parameter bahaya 4.1.100. Topografi

Lereng aluvium

Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada

Jejak keruntuhan Garis lekuk atau overhang Lereng cekung atau lereng debris 4.1.101. Geometri

4.1.102. Material

A. Lereng tanah H : tinggi lereng tanah a : sudut lereng tanah

H> 30 m H  30 m 15 m  H < 30 m H< 15 m

B. Lereng Batuan H : tinggi lereng batuan

H > 50 m 15 m  H < 50 m 15 m  H < 30 m H < 15 m Mengandung lempung swelling Tidak mengandung lempung swelling Hancuran dan pelapukan jelas terlihat Hancuran dan pelapukan sedikit terlihat Tidak ada hancuran dan pelapukan Ada Tidak ada

A. Karakter tanah B. Kualitas Batuan Keberadaan hancuran dan pelapukan batuan

4.1.103. Stuktur geologi

4.1.104. Deformasi

Struktur daylight (planar, baji)

Tanah lunak di atas batuan dasar (Base rock) Batuan keras di atas batuan lunak lainnya Deformasi lereng (erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation ), pengembangan (swelling ) Deformasi di lereng yang berdekatan Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi yang lain

4.1.105. Kondisi permukaan Kondisi permukaan Air tanah

Permukaan lereng

Drainase permukaan

a > 45 derajat a  45 derajat a  45 derajat

Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada

Tidak stabil stabil Mata air permanen Rembesan air Kering Tidak ada vegetasi, rumput Komplek (rumput dan struktur) Struktur Baik Perlu perbaikan Tidak ada

4.1.106. Bangunan rekayasa Efektif lereng Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan

27 dari 36

Data inventarisasi dan inspeksi 1.206.1 v

Nilai indeks 2 0 1.206.2 v 1 0 1.206.3 v 1 0 1.206.4 1 v 0 (1.202.4, 30 1.202.5), v 24 (1.203.4,1.203.5) 20 10 30 1.202.4, 1.203.4 26 20 10 v 8 1.302.1 0 8 1.302.2 v 4 0 1.303.3 8 v 0 1.302.3 v 6 1.302.4 0 4 0 2.2.631 v 10 8 2.2.632 2.2.633 0 v 5 2.2.641 3 2.2.642 2.2.643 0 v 8 2.2.620 0 2.2.710 v 6 2.2.670 3 0 1.114 v 4 1.114, 1.401 3 1.401 1 0 2.2.310, 2.2.320, 2.2.330 2 v 1 2.2.790, 2.2.800, -20 2.210, 2.2.820, -10 2.2.830 v 0 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

Nilai 2 1 1

0 24

8 8

0 6 0 10

5

8 6

4

1

0 84

BADAN

PENELITIAN

U M U M DAN

P E K E R J A A N

K E M E N T E R I A N

D AN

PERUMAHAN

RAKYAT

P ENGEM BANG AN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl.A.H Nasution No.264 P.O BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Telp (022) 7802251 Fax (022) 7802726 email: [email protected] o.id

PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG PEMERINGKATAN KONSEKUENSI

Lembar 2

Kondisi Lereng Ya Tidak Ya

4.1.107. Layanan, Utilitas 4.1.108. Bahaya terhadap penghuni bangunan

Tidak LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000

4.1.109. Volume lalulintas (LH)

LHR: < 200 O > 30

4.1.110. Sudut 

1.119, 1.120, 1.121

v

1.123

v

1.124

v

3

(a) Lereng galian (m ) 3 (b) Timbunan (m ) 4.1.112 Masa konstruksi untuk Jalan Sementara untuk pengalihan lalulintas 4.1.113. Panjang Jalan Alternatif

< 30 (a) > 3000 atau (b) > 1000 (a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km

Nilai indeks

Nilai

2 0 2

2

0 2 1

2 2

0

O

(as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan) 4.1.111. Dimensi keruntuhan

Data inventarisasi dan inspeksi v 1.118

1 0

0 1 0 1 1.126 0 v NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

1.125

1

1

1.2.850 v v

0 1

0 8

Lembar 2

PERHITUNGAN RISIKO LERENG JALAN

4.1.114 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H) 4.1.115 NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN (C)

4.1.116 NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

4.1.117 NILAI TINGKAT RISIKO LERENG JALAN

=

0.9 NILAI TOTAL BAHAYA LERENG JALAN (H)

28 dari 36

+ NILAI TOTAL KONSEKUENSI LERENG JALAN

Lampiran G (lnfomatif) Contoh formulir penilaian tingkat risiko lereng jalan a.

b.

c.

d.

Persiapan Sebelum dilakukan pelaksana tingkat risiko lereng jalan harus dilakukan beberapa persiapan meliputi : 1) Persiapan pelaksana tingkat risiko lereng jalan yaitu analis tingkat risiko lereng jalan. 2) Persiapan formulir cetak. Pengumpulan data Pengumpulan data terhadap data inventarisasi dan inspeksi lereng jalan, yang dilakukan dengan memanggil data dari basis data lereng jalan yang dapat dilakukan dengan formulir seperti pada Tabel G1 dan Tabel G2. Pemeringkatan bahaya Pemeringkatan dilakukan dengan memberikan nilai terhadap parameter bahaya lereng dan bangunan rekayasa lereng pada Tabel G1. Hasil pemeringkatan bahaya pada Tabel G3. Pemeringkatan konsekuensi Pemeringkatan konsekuensi dilakukan dengan memberikan nilai terhadap parameter konsekuensi lereng dan bangunan rekayasa lereng padaTabel G2 . Hasil pemeringkatan bahaya pada Tabel GTabel G4.

29 dari 36

Tabel G1 – Data penilaian tingkat risiko lereng KM 131+050 Cianjur

Nomor Lereng

No

1

KM

321083003B 131+050

Lereng aluvium

Ada

Clear knick point atau overhang

Jejak keruntuhan

Ada

Ada

Lereng tanah

Lereng batuan

Karakter tanah

H

sudut

H

Kadar swelling lempung

15

80

-

Ada

Keberadaan hancuran dan pelapukan batuan Ada

Tabel G1 – Data penilaian tingkat risiko lereng KM 131+050 Cianjur (lanjutan) Struktur geologi

No

1

Struktur planar, baji

Tanah lunak sampai batuan dasar

Batuan keras di atas batuan lunak

Tidak ada

Ada

Tidak ada

Deformasi

Kondisi permukaan

Lainnya

(erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation), pengembangan (swelling)

Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi yang lain

kondisi permukaan

air tanah

Permukaan lereng

Drianase permukaan

-

Erosi permukaan

retak

Tidak stabil

Mata air permanen

Tidak ada vegetasi

Tidak ada

30 dari 36

Bangunan rekayasa lereng

Tidak ada

Tabel G2 - Data penilaian tingkat konsekuensi lereng KM 131+050 Cianjur

No

Nomor Lereng

KM

Layanan, Utilitas

Bahaya terhadap penghuni bangunan

1

32046001A

131+050

Listrik

Perumahan

31 dari 36

Volume lalulintas

Sudut b

1000

77

Masa konstruksi untuk Panjang Dimensi Jalan Jalan keruntuhan Sementara Alternatif untuk pengalihan lalulintas < 3000 > 1 hari < 50km

Tabel G3 – Hasil pemeringkatan lereng KM 131+050 Cianjur Lereng tanah No

1

Nomor Lereng

Lereng aluvium

KM

32046001A

131 +050

Jejak keruntuhan

Clear knick point atau overhang

H

sudut

Lereng batuan

Karakter tanah

H

Kadar swelling lempung

Keberadaan hancuran dan pelapukan batuan

Ada

Ada

Ada

15

80

-

Ada

Ada

2

1

1

24

0

0

8

8

Tabel G3 – Hasil pemeringkatan lereng KM 131+050 Cianjur Struktur geologi

No

1

Struktur planar, baji

Tidak ada 0

Tanah lunak sampai batuan dasar Ada 6

Batuan keras di atas batuan lunak Tidak ada 0

Deformasi

Kondisi permukaan

Lainnya

(erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation), pengembangan (swelling)

Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi yang lain

kondisi permukaan

-

Erosi permukaan

retak

Tidak stabil

0

10

5

8

32 dari 36

air tanah

Permukaan lereng

Mata air permanen 6

Tidak ada vegetasi 4

Drianase permukaan

Tidak ada 1

Bangunan rekayasa lereng

Tidak ada 0

Tabel G4 – Hasil pemeringkatan lereng KM 131+050 Cianjur

No

Nomor Lereng

KM

Layanan, Utilitas

1

32046001A

131 +050

Listrik 2

Bahaya terhadap penghuni bangunan

Volume lalulintas

Sudut b

Perumahan 2

1000 2

77 1

33 dari 36

Masa konstruksi untuk Panjang Dimensi Jalan Jalan keruntuhan Sementara Alternatif untuk pengalihan lalulintas < 3000 > 1 hari < 50km 0 1 0

Tabel G5 – Penilaian tingkat risiko lereng jalan KM 131+050 Cianjur No

Nomor Lereng

KM

Nilai total bahaya lereng jalan

Nilai total konsekuensi lereng jalan

Nilai risiko lereng jalan

Tingkat risiko lereng jalan

1

3203801

131 +050

84

8

81,8

Sangat tinggi

e. Pembuatan peta tingkat risiko lereng jalan seperti pada Gambar G1 dengan menggunakan software ArcView.

Gambar G1 – Peta Tingkat Risiko Lereng Jalan Cianjur 34 dari 36

f.

Pelaporan penilaian tingkat risiko lereng jalan Pelaporan disusun berdasarkan format pelaporan yang telah ditentukan pada pedoman penilaian risiko lereng jalan.

35 dari 36

Bibliografi

Hearn, G. J. 2011. Slope engineering for mountain roads. Geological Society of London

36 dari 36

Daftar nama dan lembaga

1. Pemrakarsa Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2. Penyusun Nama

Lembaga

Dinny Kus Andiany, MT

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

Cahya Gumilar, MT

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

Elan Kadar, MSc

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

DR. IR. M. Eddie Soenaryo, M.Sc

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

37 dari 36

Related Documents


More Documents from "Mochamad Yanuar Rizal"