Adopsi Perilaku

  • Uploaded by: Utari Chaniago
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adopsi Perilaku as PDF for free.

More details

  • Words: 1,005
  • Pages: 5
Loading documents preview...
Nama

:Thalia Elita Gunawan

NIM

:1510713028

Kelompok

:5

Bahasan

:Pengertian Adopsi Perilaku dan Proses Perubahan Pengetahuan

1. Pengertian Adopsi Perilaku Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya, tindakan, tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, seorang ibu yang sudah bisa memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi dengan bahan yang murah dan sederhana. Adopsi adalah keputusan untuk menggunakan sepenuhnya ide baru sebagai cara bertindak yang paling baik. Keputusan inovasi merupakan proses mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya kemudian mengukuhkannya. Pengertian adopsi dalam proses penyuluhan menurut Departemen Kehutanan (1996) dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan (psychomotoric) pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya. Penerimaan disini mengandung arti tidak sekedar “tahu”, tetapi sampai benar-benar dapat melaksanakan atau menerapkannya dengan benar serta menghayatinya dalam kehidupan. Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perubahan perilaku, seseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui tiga tahap, yakni perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan. 2. Proses Perubahan Pengetahuan Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Orang akan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) apabila ia tahu apa tujuan dan manfaatnya bagi kesehatan dirinya ataupun keluarganya dan apa bahayanya apabila tidak melakukan PHBS. Berikut adalah indikator-indikator yang dapat digunakan untuk

1

mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan yang dikelompokkan menjadi: 





Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi: -

Penyebab penyakit

-

Gejala atau tanda-tanda penyakit

-

Bagaimana cara pengobatan, atau ke mana mencari pengobatan

-

Bagaimana cara penularannya

-

Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi dan sebagainya.

Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, meliputi: -

Jenis-jenis makanan yang bergizi

-

Manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatannya

-

Pentingnya olahraga bagi kesehatan

-

Penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minuman keras, narkoba, dan sebagainya

-

Pentingnya istirahat cukup, relaksasi, rekreasi, dan sebagainya bagi kesehatan.

Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, meliputi: -

Manfaat air bersih

-

Cara pembuangan limbah yang benar, termasukpembuangan sampah dan kotoran yang benar

-

Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat

-

Akibat dari polusi air, udara, tanah bagi lingkungan dan kesehatan.

a. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif merupaka. Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yakni:

1) Tahu (know)

2

Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan dapat mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yg dipelajari, seseorang harus

dapat

menyebutkan,

menguraikan,

mendefinisikan,

menyatakan,

dan

sebagainya. Contohnya dapat menyebutkan tanda-tanda anemia. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Contohnya dapat menjelaskan mengapa harus makan sayur dan buah secara rutin. 3) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguanan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalm konteks atau situasi yang lain. Contohnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat apabila seseorang dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bebtuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan, dan menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

3

6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penialian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan baik sendiri maupun yang telah ada. Contohnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dan anak yang kurang gizi, dapat menafsirkan mengapa ibu-ibu tidak mau ikut KB, dan sebagainya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat diukur dengan menyesuaikan dengan tingkat-tingkat diatas. b. Proses Adopsi Perilaku Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perihal yang didasari oleh pengetahuan akan lebih melekat daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yang disingkat menjadi AIETA yang artinya yakni: 1) Awareness (kesadaran) Seseorang menyadari dalam arti mengetahui stimulus atau objek terlebih dahulu. 2) Interest (ketertarikan) Individu mulai tertarik kepada stimulus. 3) Evaluation (penilaian) Menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4) Trial (percobaan) Individu mulai mencoba menerapkan perilaku baru. 5) Adoption (adopsi) Individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun pada penilitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas.

4

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Contohnya ibu-ibu menjadi peserta KB karena diperintahkan oleh ketua RT tanpa mengetahui makna dan tujuan KB, maka mereka akan segera keluar dari keikutsertaannya setelah beebrapa saat.

Sumber: Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. http://erepo.unud.ac.id/11120/3/e5ead49f127afda3018261cc023b8a8d.pdf.

Diakses

pada

11

Februari 2018 Pukul 18.09 WIB.

5

Related Documents

Adopsi Perilaku
February 2021 0
Perilaku Patriotik
January 2021 1
Perilaku Organisasi
January 2021 1
Lp Perilaku Kekerasan
January 2021 1
3. Perilaku Organisasi
February 2021 0
Lp Perilaku Kekerasan
January 2021 1

More Documents from "dwi kusuma"