Analisa Proses Interaksi Waham

  • Uploaded by: IinfebriRusdianti Marthodhiono
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Proses Interaksi Waham as PDF for free.

More details

  • Words: 3,267
  • Pages: 18
Loading documents preview...
ANALISA PROSES INTERAKSI WAHAM (KEBESARAN) DI RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA 2018

IIN FEBRIANTI 18170000058

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU PROGRAM PROFESI NERS TAHUN 2018

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien

: Tn. M

Tanggal

: 26 Maret 2018

Waktu

: 10.28 WIB

Lingkungan

: Tenang, duduk berdampingan, di meja makan.

Interaksi

: Pertemuan Ke 1 (Fase Perkenalan)

Tempat

: Ruang Merak RSJ Soeharto Herdjan.

Deskripsi Pasien

: Penampilan klien cukup rapi, memakai baju kaos RSJ dan memakai sandal.

Tujuan

: Klien mampu :   

Membina hubungan saling percaya. Klien mampu menerima realita kehidupannya. Klien mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat siang pak.

KOMUNIKASI NON VERBAL P : Duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum sikap terbuka. K : Melihat kearah perawat dan mengulurkan tangan.

K : Siang sus.

K : Klien memandang perawat dan menjawab salam dari perawat. P : Mempertahankan sikap terbuka, memndang dan mendengarkan penuh perhatian.

P : Perkenalkan nama saya suster Iin Febrianti, saya senang dipanggil iin. Saya mahasiswi dari Sekolah Tinggi Indonesia Maju Jakarta. Nama Bapak siapa? Senang dipanggi apa?

P : suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum. K : Memandang perawat dan tersenyum.

ANALISA ANALISA RASIONAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA PERAWAT KLIEN Perawat memulai Klien tampak Ucapan salam percakapan dengan bersedia perawat kepada sikap terbuka. berinteraksi. klien meunjukkan penghargaan perawat kepada klien. Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri dengan orang lain. Perawat tetap Klien berespon Perawat menjaga posisi positif dengan mempertahankan tubuh dengan menjawab salam sikap terbuka. terapeutik. yang disampaikan Memandang dan oleh perawat. mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Perawat mencoba untk membuka diri dan mencoba memanggil identitas klien.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Membuka diri bagi perawat untuk meudahkan dan membina hubungan saling percaya dengan klien.

K : Bapak MS, panggil saja Uc.

K : Nada suara klien terdengar keras dan cepat juga sesekali memandang perawat.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Memperkenalkan diri dan mengatakan nama panggilan yang disukai dapat meningkatkan rasa percaya kepada orang lain.

Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru yang mungkin sangat diperlukan dari klien.

Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.

Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan klien mengeksplorasika n apa yang dirasakan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien.

Klien sudah mulai menananmkan sikap terbuka dengan perawat.

Klien sudah membuka diri dengan perawat. Ini merupakan awal yang baik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang massalah yang dihadapinya.

Perawat melakukan kliarifikasi terhadap masalah yang dihadapi klien serta membuat kontrak pertemuan dan menentukan topic pembicaraan.

Klien mendengrkan penjelasan dan terlihat ingin mengungkapkan permasalahan yang dihadapi.

Teknik validasi untuk memastikan ucapan klien. Kontrak waktu, tempat, dan topic merupakan cara untuk menjalin hubungan yang

P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka. P : oooh baik pak Uc, Bagaimana perasaanya hari ini?

P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan bersahabat.

K : Sesekali memandang perawat, wajah tampak rileks. K : Baik,suster.

K : Suara terdengar jelas nada suara keras, klien tenang. Sesekali klien memandang perawat.

P : Memandang klien dengan sikap bersahabat dan mempertahankkan sikap terbuka. P : Bapak kalau bapak tidak keberatan bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keinginan bapak yang tidak

P : Mempertahankan kontak mata sambil mengangguk perlahan dengan suara penuh perhatian.

dipahami oleh keluarga bapak ? Jika Bapak bersedia mau dimana kita bercakapcakap? Mau berapa lama?

K : Memandang perawat, mendengarkan dan menjawab pertanyaan, muka tampak mulai rileks, tangan diletakkan diatas meja.

K : Boleh, kita ngobrol disini saja, 10-15 menita juga boleh.

K : Wajah sudah tampak rileks, memandang lawan bicara dan sesekali tersenyum sendiri.

terapeutik.

Perawat mempertahankan sikap terbuka dengan klien.

Klien sudah tampak percaya dengan kehadiran perawat dan dapat membuat kontrak dengan jelas.

Klien sudah dapat membuat suatu keputusan yang sederhana.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang waham kebesaran yang dialami oleh klien.

Klien mendengarkan pertanyaan klien.

Untuk membantu klien kembali ke realita kehidupan klien dan mendiskusikan kemampukan klien yang tidak terpenuhi.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang waham kebesaran yang dialami oleh klien.

Klien menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat.

Sikap mendengarkan perawat secara nonverbal mengomunikasika n kepada klien tentang bagaimana kehidupan klien yang realistis yang harus klien terima. Dan menjelaskan

P : Tersenyum dan menganggukan kepala. P : Baiklah, bagaimana kalau kita ngobrol 10 menit. Baiklah sekarang coba Bapak ceritakan apa yang bapak anggap kleuarag dan orangorang disekitar bapak tidak paham dengan apa yang bapak inginkan.

P : Tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, jelas.

K : Iya,saya merasakan bahwa saya adalah Justine biber tetepi orang-orang tidak menyadari hal itu dan saya ingin menikahi madona yang cantik dan sekdi tersebut tetapi orang tua saya

K : Menjawab dengan nada suara yang keras, cepat, tidak jelas dank lien tampak kesal.

K : Mendengarkan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat.

melarang saya menikahi madona. Dan suatu hari saya ingin bekuliah di oxford university tetapi orang tua saya kembali melarang sya untuk kuliah ya mungkin orang tua saya takut kalau pendidikan ankanya lebih tinggi darinya (orangtua klien) P : Menurut bapak apa yang ada pada diri bapak yang mirip sekali dengan Justine biber?, coba bapak sebutkan gambaran diri bapak dan dimana bapak berada sekarang!

P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius.

Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien.

P : Mempertahankan sikap terbuka, suara jelas.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang seberapa juah klien paham tentang realita kehidupan yang dialami oleh klien.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang realita kehidupan yang dialami oleh klien.

Klien menjelaskan tentang hal yang ditanya oleh perawat.

Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah.

K : Mendengarkan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat. K : Saya tinggi K : Menjawab hitam manis, dengann nada suara ganteng, banyak yang keras, cepat uang, mata saya dan tidak jelas. bagus seperti Klien tampak serius kucing, hidung dan mata klien say amancung melotot. seperti Justine biber, bibir saya seksi seperti madona, saya juga pintar dan bakal jadi P : Mendengarkan pegawai negeri. penjelasan dari klien Sekarang saya dengan serius. ada di RSJ Soehato

Perawat mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius.

bahwa apa yang klien rasakan dan inginkan itu tidak bisa dicapai dan tidak benar.

Herdajan Grogol saya dibawa kesini karena saya putus obat. P : Sekarang menurut bapak apa kebutuhan hidup bapak yang bapak tidka miliki dan ingin memilikinya?

K : saya merasakan kebutuhan saya yang belum terpenuhi adalah kasih sayang dari orang keluarga orang terdekat, dan saya ingin orang-orang disekeliling saya paham dengana pa yang saya inginkan. P : Oke, Bapak pertemuan kita hari ini sampai disini, saya harap kebutuhan bapak yang belum terpenuhi bisa terpenuhi walaupun sedikit selama di rawat disini. Dan kalau boleh saya mau memasukkan melatih

P : Mempertahankan sikap terbuka, suara jelas,

K : mendengarakan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat. K : Klien menjawab pertanyaan perawat dengan serius dan bersemangat sambil memperagakan cara memparkir kendaraan dan bernyanyi.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang kebutuhan klien yang belum terpenuhi.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali kebutuhan klien yang elm terpenuhi.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang kebutuhan klien yang belum terpenuhi..

Klien menjelaskan tentang hal yang ditanya oleh perawat.

Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kebutuhan klien yang belum terpenuhi.

Perawat mencoba untuk melatih memenuhi kebutuhan yang belum klien miliki..

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Klarifikasi agar klien dapat menggali kebutuhan yang klien miliki.

P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien. P : Tersenyum memepertahankan sikap terbuka, suara jelas.

K : Mendengarkan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat.

keampuan yang bapak miliki ke dalam jawal kegiatan harian bapak. K : Iya baik sus.

P : Baikalah, selamat istirahat pak, samapi ketemu besok.

K : Iya sus.

K : Tampak bersemangat.

P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien. P : Tersenyum memepertahankan sikap terbuka, suara jelas.

K : Mendengarkan dan memandang perawat. K : Tersenyum senang, sambil menganggukan kepala. P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien.

Perawat mencoba untuk melatih kemampuan yang klien miliki.

Klien menjawab pertanyaan perawat.

Klarifikasi agar klien dapat menggali kemampuan yang klien miliki.

Perawat berpamitan.

Klien mendengarkan salam perawat.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya.

Perawat berpamitan.

Klien menjawab salam.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya..

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien

: Tn. M

Tanggal

: 27 Maret 2018

Waktu

: 10.28 WIB

Lingkungan

: Tenang, duduk berdampingan, di meja makan.

Interaksi

: Pertemuan Ke 2 (mendiskusikan kemampuan yang klien miliki)

Tempat

: Ruang Merak RSJ Soeharto Herdjan.

Deskripsi Pasien

: Penampilan klien cukup rapi, memakai baju kaos RSJ dan memakai sandal.

Tujuan

: Klien mampu  

Memahami kemampuan yang klien miliki. Melatih kemampuan yang klien miliki.

KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat siang, Pak !, masih ingat dengan saya?

KOMUNIKASI NON VERBAL P : Duduk

berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum sikap terbuka. K : Melihat kearah perawat dan mengulurkan tangan

K : Siang sus, suster iin kan?

K : Klien memandang perawat dan menjawab salam dari perawat.

ANALISA ANALISA RASIONAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA PERAWAT KLIEN Perawat memulai Klien tampak Salam pembukan percakapan dengan bersedia untuk menjaga sikap terbuka. berinteraksi. rasa saling percaya dan untuk memulai mengawali pembicaraan.

Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik.

Klien berespon positif dengan menjawab salam yang disampaikan oleh perawat.

Perawat mempertahankan sikap terbuka. Memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien.

Perawat mencoba untk membuka diri dan mencoba menanyakan keadaan klien.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Membuka diri bagi perawat untuk meudahkan dan membina hubungan saling percaya dengan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Membuka diri bagi perawat untuk meudahkan dan membina hubungan saling percaya dengan klien.

P : Mempertahankan sikap terbuka, memndang dan mendengarkan penuh perhatian. P : Bagaimana keadaan bapak hari ini?

K : Baik sust.

P : suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum. K : Memandang perawat dan tersenyum. K : Suara klien terdengar jelas dan lantang sesekali memandang perawat dengan senyum bahagia. P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka.

P : Bapak hari ini saya mau bersikusi tentang kemampuan yang bapak miliki.

K : oh iya baik sust.

P : Sekarang coba bapak sebutkan kemampuan yang bapak miliki!

K : saya suka bernyanyi dan saya mampu memparkirkan kendaraan, karena saya bekerja sebagai tukang parkir di indomaret dekat rumah saya.

P: Suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum. K : Memandang perawat dan tersenyum. K : Suara klien terdengar jelas dan nada suara klien keras sesekali memandang perawat dengan senyum. P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka P : Mempertahankan sikap terbuka, suara jelas,

K : mendengarakan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat. K : Klien menjawab pertanyaan perawat dengan serius dan bersemangat sambil memperagakan cara memparkir kendaraan dan bernyanyi. P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang kemampuan yang klien miliki.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali kemampuan yang klien miliki.

Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang kemampuan yang klien miliki.

Klien menjelaskan tentang hal yang ditanya oleh perawat.

Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan yang klien miliki.

P : Oke, Bapak pertemuan kita hari ini sampai disini, saya harap bapak bisa melatih kemampuan bapak selama di rawat disini. Dan kalau boleh saya mau memasukkan melatih keampuan yang bapak miliki ke dalam jawal kegiatan harian bapak. K : Iya baik sus.

P : Baikalah, selamat istirahat pak, samapi ketemu besok.

K : Iya sus.

P : Tersenyum memepertahankan sikap terbuka, suara jelas.

Perawat mencoba untuk melatih kemampuan yang klien miliki.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Klarifikasi agar klien dapat menggali kemampuan yang klien miliki.

Perawat mencoba untuk melatih kemampuan yang klien miliki.

Klien menjawab pertanyaan perawat.

Klarifikasi agar klien dapat menggali kemampuan yang klien miliki.

Perawat berpamitan.

Klien mendengarkan salam perawat.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya.

Perawat berpamitan.

Klien menjawab salam.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya..

K : Mendengarkan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat. K : Tampak bersemangat.

P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien. P : Tersenyum memepertahankan sikap terbuka, suara jelas.

K : Mendengarkan dan memandang perawat. K : Tersenyum senang, sambil menganggukkan kepala. P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien.

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien

: Tn. M

Tanggal

: 28 Maret 2018

Waktu

: 13.08 WIB

Lingkungan

: Tenang, duduk berdampingan, di meja makan.

Interaksi

: Pertemuan Ke 3 (mendiskusikan tentang penggunaan obat secara teratur)

Tempat

: Ruang Merak RSJ Soeharto Herdjan.

Deskripsi Pasien

: Penampilan klien cukup rapi, memakai baju kaos RSJ dan memakai sandal.

Tujuan

: Klien mampu   

Paham tentang keuntungan dan kerugian minum obat. Paham tentang 5 cara benar minum obat. Klien mau minum obat secara ruti.

KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat siang, Pak !, masih ingat dengan saya?

KOMUNIKASI NON VERBAL P : Duduk

berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum sikap terbuka.

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka.

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN Klien tampak bersedia berinteraksi.

Salam pembukan untuk menjaga rasa saling percaya dan untuk memulai mengawali pembicaraan.

Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik.

Klien berespon positif dengan menjawab salam yang disampaikan oleh perawat.

Perawat mempertahankan sikap terbuka. Memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien.

Perawat mencoba untk membuka diri dan mencoba menanyakan keadaan klien.

Klien mendengarkan pertanyaan perawat.

Membuka diri bagi perawat untuk meudahkan dan membina hubungan saling percaya dengan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Membuka diri bagi perawat untuk meudahkan dan membina hubungan saling percaya dengan klien.

K : Melihat kearah perawat dan mengulurkan tangan K : Siang sus, suster iin kan?

K : Klien memandang perawat dan menjawab salam dari perawat. P:Mempertahankan sikap terbuka, memndang dan mendengarkan penuh perhatian.

P : Bagaimana keadaan bapak hari ini?

K : Baik sust.

P : suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum. K : Memandang perawat dan tersenyum. K : Suara klien terdengar jelas dan lantang sesekali memandang perawat dengan senyum bahagia. P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka.

RASIONAL

P : Bapak hari ini saya mau berdiskusi tentang keuntungan dan kerugian minum obat.

K :oh iya baiklah sust.

P : suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum. K : Memandang perawat dan tersenyum. K : Suara klien terdengar jelas dan lantang sesekali memandang perawat dengan senyum bahagia.

P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka. P : Bapak sebelumnya P : suara jelas, bapak sudah tau belum memandang klien keuntungan serta dengan bersahabat, kerugian minum sikap terbuka dan obat?. Ini ada tersenyum. beberapa keuntungan bapak minum obat. 1. Dapat tidur nyenyak. 2. Membantu mengendalika n perilaku kekerasan. 3. Membantu proses pikir. 4. Mampu mengendalika emosi. Dan kerugian tidak minum obat. 1. Emosi tidak stabil. 2. Tidak bisa tidur nyenyak. 3. Pikiran kacau.

K : Memandang perawat dan wajah tampak serius.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien.

Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien

Klien terlihat mulai menapakkan rasa percaya dengan perawat.

Perawat berusaha mengeksplorasi dengan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali pikiran dan perasaan klien.

Perawat mencoba menjelaskan keuntungan dan kerugian minum obat kepada klien.

Klien mendengarkan penjelasan perawat.

Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan klien untuk rutin minum obat.

K : oh seperti itu ya sust.

P : Dan ada 5 cara benar minum obat ak, 1. Benar pasien 2. Benar obat 3. Benar dosis 4. Benar cara 5. Benar waktu

K : Suara klien terdengar jelas dan lantang sesekali memandang perawat dengan tatap serius. P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka. P : suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum.

Perawat mencoba menjelaskan keuntungan dan kerugian minum obat kepada klien

Klien menjawab penjelasan dari perawat.

Perawat menjelsakan 5 cara benar minum obat.

Klien mendengarkan penjelasan dari perawat.

K : Memandang perawat dan terkadang wajah klien serius. K : banyak sekali ya sus caranya!

K : Suara klien terdengar jelas dan lantang sesekali memandang perawat dengan tatap serius.

Perawat Klien menjaawab menjelsakan 5 penjelasan dari cara benar minum perawat. obat.

P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka. P : Oke, Bapak pertemuan kita hari ini sampai disini, saya harap bapak ingat dan paham cara minum obat yang benar serta keuntungan dan kerugian minumobat. Dan kalau boleh saya mau memasukkan

P : Tersenyum memepertahankan sikap terbuka, suara jelas.

Perawat memasukkan cara benar minum obat dan keuntungan serta kerugian minum obat kedalam jadwal kegiatan harian klien.

Klien mendengarkan penjelasan perawat.

Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan klien untuk rutin minum obat. Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan klien untuk minum obat dengan benar. Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berfikir rasional. Hal ini dilakukan perawat untuk meningkatkan kemampuan klien untuk minum obat dengan benar. Memasukkan cara benar minum obat dan keuntungan serta kerugian minum obat kedalam jadwal kegiatan harian klien.

cara minum obat yang benar serta ekuntungan dan kerugian minum obat ke dalam jadwal kegiatan harian bapak. K : Iya baik sus.

K : Mendengarkan dan menjawab pertanyaan perawat, memandang perawat. K : Tampak bersemangat.

Perawat Klien menjawab memasukkan cara pertanyaan benar minum obat perawat. dan keuntungan serta kerugian minum obat kedalam jadwal kegiatan harian klien.

P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien. P : Baikalah, selamat P : Tersenyum Perawat istirahat pak, samapi memepertahankan berpamitan. ketemu besok. sikap terbuka, suara jelas.

K : Iya sus.

K : Mendengarkan dan memandang perawat. K : Tersenyum senang, sambil menganggukkan kepala. P : Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien.

Perawat berpamitan.

Memasukkan cara benar minum obat dan keuntungan serta kerugian minum obat kedalam jadwal kegiatan harian klien.

Klien mendengarkan salam perawat.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya.

Klien menjawab salam.

Salam untuk menjaga rasa saling percaya..

Kesan Perawat : Perawat menganalisan bahwa dari pertemuan pertama perawat sudah bisa menjalin hubungan saling percaya dengan klien. Hal ini ditandai dengan keterbukaan klien yang menceritakan perasaan klien dan kenapa klien dibawa ke RSJ serta apa yang klien harapkan dengan orang yang ada disekeliling klien. Klien menganggap dirinya seorang Justine biber yang memiliki wajah ganteng dan hidung yang mancung serta bibir seksi mirip madona dan klien ingin menikahi madona tetapi dilarang oleh orang tua klien. Klien pernah ingin kuliah di oxford university tetapi tidak diizikan oleh orang tua karena takut pendidikan orang tua klien tersaingi oleh klien. Hasil interaksi menunjukkan klien mempunyai keampuan bernyanyi dan memparkirkan mobil dikernakan klien bekerja sebagai tukang parkir di indomaret didekat rumah klien. Interaksiperlu ditingkatkan untuk membantu klien menerima realistis kehidupan klien, menggali kemampuan lain yang klien miliki dan menganjurkan klien untuk rutin minum obat.

Related Documents


More Documents from "elok maulida"