Analisa Struktur Internal Bwp

  • Uploaded by: monsar
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Struktur Internal Bwp as PDF for free.

More details

  • Words: 3,533
  • Pages: 26
Loading documents preview...
LAPORAN FAKTA & ANALISA 4.1 ANALISA STRUKTUR INTERNAL BWP Analisis struktur internal kawasan BWP dilakukan untuk merumuskan kegiatan fungsional sebagai pusat dan jaringan yang menghubungkan antarpusat di dalam BWP ruang dari RTRW Kabupaten ke RDTR. Analisis struktur internal kawasan perkotaan didasarkan pada kegiatan fungsional di dalam kawasan perkotaan tersebut, pusat-pusat kegiatan, dan sistem jaringan yang melayaninya. Analisis struktur internal kawasan perkotaan membagi kawasan perkotaan berdasarkan homogenitas kondisi fisik, ekonomi, dan sosial budaya, serta menggambarkan arahan garis besar intensitas ruang dan arahan pengembangannya di masa datang. 4.1.1 Analisa Sistem Pusat Pelayanan Analisa sistem pusat pelayanan dirumuskan berdasarkan arahan pada kebijakan RTRW terkait dengan fungsi dan arahan pengembangan, persebaran permukiman eksisting kawasan, identifikasi besaran kota dan identifikasi pemusatan kegiatan. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Batang terhadap BWP Tulis Berdasarkan kebijakan RTRW, BWP Tulis diarahkan sebagai PPK dimana masuk dalam rencana sistem perwilayah (SWP) Subah. Fungsi SWP Subah meliputi:

PPK Sei Suka

Pusat pemerintahan permukiman, perdagangan pertanian/agribisnis.

Kecamatan, dan jasa,

PPK Medang Deras

Pusat pemerintahan Kecamatan, perdagangan dan jasa, sentra komoditas hasil laut dan pertanian, permukiman.

Arahan tersebut apabila dipetakan adalah sebagai berikut:

1

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Sebaran Kegiatan Berdasarkan Fungsi Perwilayahan di RTRW

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa fungsi pengembangan yang sudah ada/berkembang di BWP Tulis meliputi: Industri; Pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan; Pertambangan berupa galian; Perdagangan jasa; dan Transit perjalanan. 4.1.1.2 Analisa Pola Permukiman Teknik analisis data menggunakan metode Nearest Neighbor atau analisis tetangga terdekat, yaitu suatu analisis yang digunakan sebagai salah satu cara untuk menjelaskan pola persebaran dari titik-titik lokasi tempat dengan menggunakan perhitungan yang mempertimbangkan, jumlah titik lokasi dan luas wilayah serta jarak. Hasil akhir dari analisis ini berupa indeks (T), nilai indeks penyebaran tetangga terdekat diperoleh melalui rumus :

Keterangan: T : Parameter tetangga terdekat Ju : Jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga terdekat. 2

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Jh : Angka yang diperoleh dari luas wilayah dibagi jumlah titik

P : Kepadatan titik dalam tiap kilometer persegi

A : Luas wilayah dalam kilometerprsegi N : Jumlah titik Kriteria: Jika T < 0,7 maka permukiman berpola mengelompok. Jika 0,7 ≀ T ≀ 1,4 maka permukiman berpola acak. Jika T β‰₯ 1,4 maka permukiman berpola seragam. Dapat ditunjukkan dalam continuum yang disajikan pada Gambar berikut:

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Continuum Nilai Nearest Neighbour Statistic T (Bintarto, dalam Khakim 2012 dalam Herliatin 2016)

Titik

persebaran

permukiman

dapat

diidentifikasi

dengan

menggunakan

pendekatan nearest neighbor (tetangga terdekat). Analisis ini merupakan sebuah metode untuk melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data pembelajaran yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut. Dekat atau jauhnya tetangga biasanya dihitung berdasarkan jarak euclidean. Analisa ini berguna untuk: Mengidentifikasi sebaran permukiman untuk melakukan identifikasi awal pembentukan struktur Mengetahui kendala pembentukan struktur ruang Setelah dilakukan analisis sebaran permukiman metode tetangga terdekat, maka didapatkan hasil berikut:

3

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Identifikasi Titik Persebaran Permukiman di Perkotaan Tulis

Dari hasil analisa yang sudah dilakukan, diketahui bahwa permukiman di BWP Tulis, pola permukimannya mengelompok (clustered). setiap pusat akan membentuk linkage secara sempurna, bentukan permukiman saling berdekatan satu dengan yang lain dalam satu area keruangan. Dengan bentuk yang mengelompok maka perlu adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan untuk memudahkan dalam keterjangkauan fasilitas dan pemerataan pembangunan wilayah. Dari gambar diatas diketahui bahwa persebaran permukiman terpusat di Desa Beji dan Desa Kaliboyo. Hal ini dikarenakan kemudahan aksesbilitas serta kelengkapan fasilitas yang menjadi salah satu preferensi masyarakat dalam hal bermukim. Namun apabila didasarkan pada masing-masing desa, maka nilai NNR (nearest neighbor ratio) di BWP Tulis adalah sebagai berikut: Tabel Error! No text of specified style in document..1 Hasil Penghitungan Analisis NNR Tiap Desa Di BWP Tulis

4

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Sumber: Hasil Analisa, 2019

Nilai NNR setiap desa menunjukkan pola permukiman yang mengelompok namun memiliki indeks yang bervasiasi (tabel 4.1). Rasio terendah terdapat pada Desa Kenconorejo yaitu 0,335735, yang memiliki jumlah penduduk sejumlah 2500 dan kepadatan penduduk sebesar 4 jiwa per hektar serta luas wilayah 627 hektar. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Kenconorejo memiliki pola permukiman mengelompok. Desa Kenconorejo juga berada pada wilayah dengan penggunaan lahan yang didominasi oleh perkebunan sengon, dapat dikatakan bahwa hal ini menjadi faktor pola permukiman mengelompok ke daerah yang lebih habitable. Desa Kaliboyo memiliki nilai NNR tertinggi yaitu 0,807823 yang berarti pola permukiman desa ini menyebar. Desa Kaliboyo memiliki kelengkapan fasiltias berupa Kantor Kecamatan dan perkantoran, Pasar, SMP Negeri 1 Tulis dan perdagangan jasa sepanjang jalan arteri primer. Dengan jumlah penduduk 1.637 jiwa dan luas wilayah 47 hektar serta kepadatan penduduk 35 jiwa per hektar. Kecamatan Tulis secara umum memiliki pola permukiman yang mengelompok dengan nilai NNR yang berbeda-beda tiap desa. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor dan karakteristik setiap desa. Hal tersebut antara lain adanya fasilitas umum seperti puskesmas dan pasar, industri, perdagangan dan jasa, aksesbilitas seperti jalan raya, keadaan topografi, geografis, penggunaan lahan serta demografis.

5

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Peta Error! No text of specified style in document..1 Pola Permukiman BWP Tulis

4.1.1.3 Analisa Besaran Kota Identifikasi ukuran dan besaran kota bertujuan untuk: Mengidentifikasi pergeseran dan kecenderungan perkembangan kota, Mengetahui dominasi suatu kota dengan kota lainnya. Tujuan

pertama

yaitu

mengidentifikasi

pergeseran

dan

kecenderungan

perkembangan tiap desa dilakukan dengan membuat ranking/urutan jumlah penduduk di wilayah perkotaan Tulis pada masing-masing desa selama beberapa periode tahun. Dengan demikian dapat diketahui wilayah desa mana yang mendominasi serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Tabel Error! No text of specified style in document..2 Analisis Rank Size Berdasarkan Jumlah Penduduk

Sumber: Hasil Analisa, 2019

6

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Berdasarkan hasil analisis ukuran kota, maka dapat dilihat bahwa perkembangan kota relatif stabil dan tidak fluktuatif selama 6 tahun terakhir. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada pembangunan yang berarti di Perkotaan Tulis yang mempengaruhi pada perkembangan penduduk yang signifikan. Tujuan kedua yaitu mengetahui dominasi suatu kota dengan kota lainnya dilakukan dengan membandingkan jumlah penduduk dari masing-masing wilayah perkotaan menggunakan Analisis Zipf Law, sebagai berikut: πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘˜π‘œπ‘‘π‘Ž =

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

Tabel Error! No text of specified style in document..3 Hasil Perhitungan Analisis Zipf Law No

Desa/Kelurahan

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Analisis Zipf Law

1

Perkebunan Sipare-pare

5036

1.00

2

Sei Suka/Deras

4940

0.98

3

Pematang Jering

3721

0.74

4

Sipare-pare

3471

0.69

5

Simodong

3312

0.66

6

Brohol

1696

0.34

7

Tanjung Mulia

1567

0.31

8

Pakam Raya Selatan

1288

0.26

9

Tanjung Gading

1220

0.24

10

Simpang Kopi

1138

0.23

11

Cengkring Pekan

1072

0.21

12 Tanjung Sigoni Sumber: Hasil Analisa, 2019

581

0.12

7

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Gambar Error! No text of specified style in document..4 Zipf Law Perkotaan Tulis

Distribusi Sempurna

Didominasi 1 Kota

Transisi Kota menengah

Gambar Error! No text of specified style in document..5 Interpretasi Grafik Zipf Law

Berdasarkan interpretasi grafik Zipf Law, maka Perkotaan Tulis masuk dalam distribusi antara transisi wilayah menengah dan Distribusi Sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada desa yang mendominasi. Hal ini dapat terlihat pada data yang dimasukkan dimana walaupun Desa Kaliboyo menjadi Ibukota Kecamatan, namun konsentrasi penduduk berada di Desa Tulis, Desa Besi dan Desa Jrakahpayung. 4.1.1.4 Analisa Pemusatan Kegiatan A. Identifikasi Pemusatan Kegiatan Melalui Indeks Sentralitas Analisa pemusatan kegiatan melalui indeks sentralitas, menggunakan variabel prosentase lahan terbangun dan konsentrasi fasilitas di masing-masing desa di Perkotaan Tulis. Identifikasi Pemusatan Kegiatan dengan metode ini memiliki manfaat antara lain: Mengidentifikasi embrio pusat dan sub pusat kegiatan Evaluasi ketersediaan pelayanan Hasil analisa indeks sentralitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Error! No text of specified style in document..4 Indeks Sentralitas Masing-masing Desa di Perkotaan Tulis

8

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Sumber: Hasil Analisa, 2019

Dari analisa diatas diketahui kategori pemusatan tinggi di Perkotaan Tulis berada di: Desa Beji; dan Desa Simbangdesa. B. Identifikasi Pemusatan Kegiatan Melalui Analisis Kernel Density Untuk menentukan pusat kegiatan, digunakan analisis pada tata guna lahan: Kernel Density (Kepadatan Inti) Land Use Attraction and Generation (Tarikan dan Bangkitan Kegiatan TGL) Analisis kepadatan inti digunakan untuk menentukan tingkat kepadatan dalam suatu kawasan dan sekitar kawasan tertentu. Variabel yang dapat digunakan untuk analisis kepadatan inti antara lain: rumah, persil lahan, jalan, dan utilitas yang mempengaruhi suatu wilayah perkotaan. Area populasi dapat digunakan untuk memberi bobot beberapa variabel yang dirasa lebih terkonsentrasi (padat) daripada variabel yang lain. Sebagai contoh kawasan perdagangan berbobot lebih daripada kawasan permukiman. Pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut: π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘’π‘  π‘ƒπ‘’π‘›π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› = 0,9 Γ— 𝑀𝑖𝑛 (𝑆𝐷, √

1 Γ— π·π‘š ) Γ— π‘›βˆ’0,2 ln(2)

Dimana: SD: Jarak Standar π·π‘š : Jarak Median n: jumlah dari poin apabila area populasi tidak digunakan Titik yang digunakan dalam Analisis Kepadatan Inti adalah titik bangunan eksisting di Perkotaan Tulis. Nilai bobot tiap titik bangunan berbeda. Titik bangunan dengan bobot tertinggi adalah bangunan yang dianggap merepresantikan fungsi kawasan. Tabel Error! No text of specified style in document..5 Nilai Bobot Tiap Kawasan PENGGUNAAN LAHAN Terminal Kantor Camat Perkantoran Pasar Perdagangan jasa lainnya Sarana umum lain Permukiman Sumber: Hasil analisis 2019

BOBOT 3 3 3 3 2 2 1

9

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Setelah ditentukan bobot tiap titik bangunannya, kemudian dianalisis dalam program GIS yaitu analisis Kernel Density, sehingga diketahui pemusatan kota berdasarkan fungsi bangunan. Analisis ini mendasari dalam penentuan pusat pengembangan.

Gambar Error! No text of specified style in document..6 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Fasilitas Umum

10

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..7 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Industri

Gambar Error! No text of specified style in document..8 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Kesehatan

11

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..9 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Pendidikan

Gambar Error! No text of specified style in document..10 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Perdagangan dan Jasa

12

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..11 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Peribadatan

Gambar Error! No text of specified style in document..12 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Perkantoran

13

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..13 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Permukiman

Gambar Error! No text of specified style in document..14 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density RTH

14

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..15 Hasil Analisa Nearest Neighborhood & Kernel Density Perkotaan Tulis Semua Fasilitas

Berdasarkan hasil kernel density, dapat diketahui kutub-kutub pusat perkotaan yang berwarna merah. Kutub pusat yang paling pekat meliputi: Desa Beji Desa Kaliboyo Desa Simbangdesa Desa Tulis Untuk selanjutnya, pembagian pusat pelayanan perkotaan ini nantinya menjadi salah satu dasar dalam penentuan struktur ruang dan pembagian SBWP di BWP Tulis. 4.1.2 Analisa Sistem Jaringan Jalan Analisa sistem jaringan jalan didasarkan pada kondisi eksisting dimana jaringan pergerakan di BWP Tulis terdiri dari: berdasarkan kewenangannya terdiri dari jalan nasional, provinsi, kabupaten dan desa berdasarkan hirarkinya terdiri dari jaringan primer dan sekunder. Berdasarkan kondisinya terdiri dari jalan dengan kondisi baik, kondisi sedang dan kondisi buruk.

15

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA 4.1.2.1 Kewenangan Jalan Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, maka sesuai dengan kewenangan/status, maka jalan umum dikelompokkan sebagai berikut: Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kota Jalan Desa Pengertian dari masing-masing status jalan tersebut adalah sebagai berikut: Jalan Nasional Jalan Nasional terdiri dari: Jalan Arteri Primer Jalan Tol Penyelenggaraan Jalan Nasional merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu di Direktorat Jenderal Bina Marga yang dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan jalan nasional dibentuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII yang berkantor di Jalan Murbei Barat I Sumurboto Banyumanik Semarang. Sesuai dengan kewenangannya, maka ruas-ruas jalan nasional ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR. Jalan Kabupaten Penyelenggaraan Jalan Kabupaten merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten. Jalan Kabupaten terdiri dari: Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam kota. Jalan strategis kabupaten. Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat Keputusan (SK) Bupati. 16

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Jalan Kota Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota, merupakan kewenangan Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan oleh Walikota dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Jalan Desa Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa. Berdasarkan kewenangannya, jaringan jalan di BWP Tulis dapat dijelaskan berdasarkan peta dan tabel berikut: Peta Error! No text of specified style in document..2 Pembagian Jalan Berdasarkan Kewenangan

17

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Tabel Error! No text of specified style in document..6 Ruas Jalan di BWP Tulis Berdasarkan Kewenangannya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Jalan Toll Pemalang - Batang Ruas Jalan Batas Kota Batang-Batas Kabupaten Kendal Jalan Beji – Kenconorejo Kecamatan Tulis Jalan Kenconorejo – Ujungnegoro Kecamatan Tulis Jalan Kenconorejo – Roban Barat Kecamatan Tulis Jalan Kaliboyo – Pecalungan Kecamatan Tulis Jalan Tulis- Batiombo Kecamatan Tulis Jalan Clapar – Kebumen Kecamatan Tulis Jalan Bandar – Tulis Ruas jalan lainnya

Kewenangan Nasional Nasional Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Desa

Sumber : RTRW Kabupaten Batang dan SK Jalan Kabupaten Batang

4.1.2.2 Hirarki Jalan Untuk menentukan hierarki jalan perlu dipahami mengenai definisi jalan dan fungsinya. Berikut ini beberapa definisi terkait dengan hierarki jalan menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan: Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusatpusat kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat dalam kawasan perkotaan. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk yang dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. Terkait dengan hirarki jalan di BWP Tulis adalah sebagai berikut 18

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

19

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Tabel Error! No text of specified style in document..7 Hirarki Jalan BWP Tulis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Jalan Toll Pemalang - Batang

Kewenangan Nasional

Hirarki Arteri Primer

Nasional

Arteri Primer

Kabupaten

Belum ditetapkan

Kabupaten

Belum ditetapkan

Kabupaten

Belum ditetapkan

Kabupaten

Belum ditetapkan

Kabupaten Kabupaten

Belum ditetapkan Belum ditetapkan

Kabupaten Desa

Belum ditetapkan Belum ditetapkan

Ruas Jalan Batas Kota Batang-Batas Kabupaten Kendal Jalan Beji – Kenconorejo Kecamatan Tulis Jalan Kenconorejo – Ujungnegoro Kecamatan Tulis Jalan Kenconorejo – Roban Barat Kecamatan Tulis Jalan Kaliboyo – Pecalungan Kecamatan Tulis Jalan Tulis- Batiombo Kecamatan Tulis Jalan Clapar – Kebumen Kecamatan Tulis Jalan Bandar – Tulis Ruas jalan lainnya

Keterangan Tetap sebagai arteri primer Tetap sebagai arteri primer Penetapan ruas jalan didasarkan pada rencana pemanfaatan ruang di BWP Tulis dan peranan tiap-tiap ruas jalan pada masa akhir perencanaan.

Sumber : RTRW Kabupaten Batang dan SK Jalan Kabupaten Batang

Ketentuan teknis tentang dimensi per hierarki jalan yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan sebagai berikut: Tabel Error! No text of specified style in document..8 Standar Ketentuan Teknis Dimensi Jalan Berdasarkan Hierarki Jalan Hierarki Jalan Arteri Primer Kolektor Primer Kolektor Sekunder Lokal Primer Lokal Sekunder Lingkungan Primer Lingkungan Sekunder

Rumaja β‰₯ 11 meter β‰₯ 9 meter β‰₯ 9 meter β‰₯ 7,5 meter β‰₯ 7,5 meter β‰₯ 6,5 meter β‰₯ 6,5 meter

Rumija 25 meter 25 meter 25 meter 15 meter 15 meter 11 meter 11 meter

Ruwasja β‰₯ 15 meter β‰₯ 10 meter β‰₯ 5 meter β‰₯ 7 meter β‰₯ 3 meter β‰₯ 5 meter β‰₯ 2 meter

Kecepatan β‰₯ 60 km/jam β‰₯ 40 km/jam β‰₯ 20 km/jam β‰₯ 20 km/jam β‰₯ 10 km/jam β‰₯15 km/jam β‰₯10 km/jam

Sumber : UU No 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006

Keterangan: Rumaja

: Ruang manfaat jalan

Rumija

: Ruang milik jalan

Ruwasja : Ruang pengawasan jalan

Gambar Error! No text of specified style in document..16 Ilustrasi Penampang Jalan

20

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA

Gambar Error! No text of specified style in document..17 Ilustrasi Penampang Jalan Berdasarkan Klasifikasi Jalan Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan

4.1.2.3 Kondisi Jalan Kondisi jalan di BWP Tulis, dapat dilihat pada tabel dan peta berikut: Tabel Error! No text of specified style in document..9 Kondisi Jalan di BWP Tulis

Sumber: Survey Primer dan Perhitungan Peta, 2019

21

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Peta Error! No text of specified style in document..3 Kondisi Jalan BWP Tulis

22

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA 4.1.2.4 Konektivitas Kawasan Uji konektivitas kawasan dilakukan untuk mengetahui keterhubungan antar pusat wilayah pengembangan yang telah ditentukan sebelumnya. Keterhubungan yang dimaksud berkaitan dengan jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat wilayah pengembangan. Semakin positif nilai uji struktur, maka semakin baik keterhubungan antar bagian wilayah di Perkotaan Tulis.

Gambar Error! No text of specified style in document..18 Rumusan Uji Pergerakan

Gambar Error! No text of specified style in document..19 Struktur Eksisting Perkotaan Tulis

23

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Dari rumusan diatas, dilakukan formulasi sebagai berikut: Nilai struktur = jumlah garis – jumlah titik + network Uji struktur menggunakan pusat wilayah pengembangan sebagai titik. Jaringan jalan arteri primer, kolektor primer dan lokal primer sebagai garis. Sedangkan network adalah satu kesatuan jaringan. Dalam hal ini, Perkotaan Tulis memiliki satu network saja. Nilai dari struktur eksisting Perkotaan Tulis adalah: = 15 – 14 + 1 =2 Struktur eksisting sudah baik karena bernilai positif. Hal ini karena jaringan jalan saat ini telah menghubungkan pusat-pusat desa yang terdapat di Perkotaan Tulis. Meskipun secara eksisting struktur yang terdapat di Perkotaan Tulis telah baik karena sebagian besar wilayah terlah terhubung oleh jaringan jalan, namun pengembangan masih perlu dilakukan untuk lebih memperlanjar keterhubungan antar pusat tersebut. Perbaikan struktur dapat dilakukan dengan cara perlu penambahan jalan atau peningkatan fungsi jalan yang menghubungkan antara wilayah sebagai berikut: Peningkatan akses Desa Tulis-Wringingintung- Kecamatan Bandar Peningkatan akses Desa Tulis- Kecamatan Kandeman (Pabrik Kakao) Peningkatan aksesbilitas Desa Beji-Sembojo-Posong-Kec. Bandar Peningkatan fungsi jalan Beji-Simbangjati-Ponowareng Pembangunan jalan Wringingintung-Posong Pembangunan jembatan penghubung Jrakahpayung-Kedungsegog Pembangunan jembatan penghubung Simbangdesa-Simbangjati Pembangunan jembatan penghubung Posong-Siberuk Pengembangan Jalan Jrakahpayung-Kebumen Berikut ini perhitungan alternative struktur Perkotaan Tulis: = 20 – 14 + 1 =7 4.1.3 Analisa Intensitas Pemanfaatan Ruang Pada Seluruh BWP Dari peta hasil overlay antara analisa NNR tiap kegiatan di BWP Tulis, maka dapat disimpulkan analisa intensitas pemanfaatan ruang di BWP Tulis adalah sebagai berikut: Intensitas pemanfaatan tinggi Intensitas pemanfaatan tinggi berada pada ruas jalan Nasionl Batang-Kabupaten Kendal. Beberapa desa yang memiliki intensitas pemanfaatan ruang tinggi berada di Desa Tulis, Desa Beji, Desa Kaliboyo dan Desa Simbangdesa. Intensitas pemanfaatan 24

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA ruang yang tinggi dikarenakan terkonsentrasinya fasilitas dan lokasi yang memiliki aksesbilitas yang baik sehingga kegiatan pemanfaatan ruang di wilayah ini juga cukup tinggi. Intensitas pemanfaatan sedang Intensitas pemanfaatan sedang juga berada di sekitar ruas jalan Nasional BatangKabupaten Kendal serta di beberapa pusat desa. Desa-desa yang memiliki intensitas pemanfaatan ruang sedang meliputi desa Ponowareng, Konconorejo, Kedungsegog, Tulis, Beji, Simbangdesa, Jrakahpayung dan Kebumen. Intensitas pemanfaatan rendah Beberapa

desa

dengan

intensitas

pemanfaatan

rendah

diantaranya

desa

Wringingintung, Sembojo, Posong, Simbangjati dan Siberuk

25

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

LAPORAN FAKTA & ANALISA Peta Error! No text of specified style in document..4 Intensitas Pemanfaatan Ruang

26

Penyusunan Materi Teknis RDTR Kabupaten Batang (BWP Kecamatan Tulis)

Related Documents


More Documents from "iskandar moh"