Analisis Kasus Fraud Pt Hanson International Tbk

  • Uploaded by: Vio
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Kasus Fraud Pt Hanson International Tbk as PDF for free.

More details

  • Words: 1,789
  • Pages: 9
Loading documents preview...
Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah yang kami susun ini membahas Kasus Kekeliruan Kantor Akuntan Publik Menangani Kasus Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan PT Hanson International Tbk. Analisa yang kami gunakan adalah Metode CRIME dimana penjelasan lanjutnya akan dibahas secara lengkap dalam bagian isi. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Batang , 5 Nopember 2019

Latar Belakang PT Hanson International Tbk adalah salah satu perusahaan landbank properti terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 4.900 hektar lahan untuk dikembangkan di area Jakarta dan sekitarnya. Hanson didirikan pada tahun 1971 sebagai perusahaan tekstil dan sejak saat itu menjadi menjadi pemain di berbagai industri di Indonesia. Hanson mulai menggeluti bisnis properti di tahun 2013 setelah mengakuisisi 3.000 hektar lahan. Sejak itu Hanson terus berkembang menjadi perusahaan developer properti yang unggul dan menjadi salah satu developer terbesar yang menyediakan rumah dengan harga kepemilikan yang terjangkau di kalangan real-estate Indonesia. Hanson berkomitmen untuk membangun negeri melalui pembangunan rumah yang berkelanjutan. Kami tidak hanya memastikan kualitas dan harga rumah yang terjangkau, namun juga kami memastikan bahwa komunitas yang ada dapat terbangun selaras dengan penyediaan fasilitas transportasi umum, pendidikan, kesehatan dan rekreasi secara terpadu. Tujuan kami adalah membangun perumahan yang terjangkau dan nyaman bagi komunitas sehingga layak disebut sebagai "rumah". Didalam penyajian laporan keuangan PT Hanson International Tbk. juga memerlukan jasa auditing untuk menilai keabsahan isi laporan keuangan tersebut. Namun berikut ini adalah beberapa contoh kasus mengenai kekeliruan tugas Kantor Akuntan Publik. Makalah ini terdiri dari : 1. Rumusan Masalah 2. Analisa analisa Metode CRIME, yang berupa : 

Cook



Recipe



Intesif



Monitoring



End-Result

Makalah ini merupakan tugas audit yang dikerjakan secara berkelompok. Makalah ini juga merupakan tugas yang harus dilengkapi sebagai syarat kelulusan mata kuliah auditing.

1. RUMUSAN MASALAH Pada tahun 2016 KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dinilai tak teliti dalam penyajian laporan keuangan PT Hanson International Tbk (MYRX). OJK menilai KAP ini melakukan pelanggaran karena tak cermat dan teliti dalam mengaudit laporan keuangan tahun PT Hanson International Tbk. (MYRX) untuk tahun buku 31 Desember 2016. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Djustini Septiana dalam suratnya mengatakan Sherly Jokom dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro dan Surja terbukti melanggar udang-undang pasar modal dan kode etik profesi akuntan publik dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sherly terbukti melakukan pelanggaran Pasal 66 UUPM jis. paragraf A 14 SPAP SA 200 dan Seksi 130 Kode Etik Profesi Akuntan Publik - Institut Akuntan Publik Indonesia. OJK menilai KAP ini melakukan pelanggaran karena tak cermat dan teliti dalam mengaudit laporan keuangan tahun PT Hanson International Tbk. (MYRX) untuk tahun buku 31 Desember 2016. Kesalahan yang dilakukan perusahaan adalah tak profesional dalam pelaksanaan prosedur audit terkait apakah laporan keuangan tahunan perusahaan milik Benny Tjokro mengandung kesalahan material yang memerlukan perubahan atau tidak atas fakta yang diketahui oleh auditor setelah laporan keuangan diterbitkan. Kesalahan yang dimaksud OJK adalah adanya kesalahan penyajian (overstatement) dengan nilai mencapai Rp 613 miliar karena adanya pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full acrual method) atas transaksi dengan nilai gross Rp732 miliar. Selain itu, dalam laporan keuangan tersebut juga tak mengungkapkan adanya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas kavling siap bangun (KASIBA) tertanggal 14 Juli 2019 yang dilakukan oleh Hanson International sebagai penjual.

2. ANALISA CRIME A. COOKS (siapa yang melakukan kecurangan) Dalam kasus ini pihak yang melakukan kecurangan adalah dari pihak Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dan juga PT Hanson International Tbk. , KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dinilai tidak teliti dalam menyajikan laporan keuangan PT Hanson International Tbk (MYRX). yang melakukan audit atas LKT PT Hanson Internasional Tbk per 31 Desember 2016 adalah Sherly Jokom . Sedangkan kesalahan yang dilakukan perusahaan adalah tak profesional dalam pelaksanaan prosedur audit terkait apakah laporan keuangan tahunan perusahaan milik Benny Tjokro mengandung kesalahan material yang memerlukan perubahan atau tidak atas fakta yang diketahui oleh auditor setelah laporan keuangan diterbitkan. B. RECIPE ( Penilaian & Alokasi ) Selain akuntan publik Purwantono, Sungkoro & surja melakukan kesalahan dalam hal pencatatan laporan keuangan, pihak akuntan PT Hanson International Tbk juga tidak mau mengungkapkan adanya perjanjian pengikatan jual beli kavling siap bangun . Dari hasil penilaian kami Dari kedelapan prinsip akuntan yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektifitas, kompetensi dan kehatihatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis, prinsipprinsip etika akuntan yang dilanggar antara lain : 

Tanggung jawab profesi ;

Dimana seorang akuntan harus bertanggung jawab secara professional terhadap semua kegiatan yang dilakukannya. Akuntan Internal PT Hanson International Tbk. kurang bertanggung jawab karena dia tidak mau mencantumkan adanya transaksi perjanjian pengikatan jual beli kavling siap bangun . Sehingga laporan keuangan yang dilaporkan bukan laporan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. 

Kepentingan Publik ;

Dimana akuntan harus bekerja demi kepentingan publik atau mereka yang berhubungan dengan perusahaan seperti kreditur, investor, dan lain-lain. Dalam kasus ini akuntan PT Hanson International Tbk. diduga tidak bekerja demi kepentingan publik karena diduga tidak transparan dalam melaporkan transaksi transaksi . Adanya

kesalahan penyajian (overstatement) dengan nilai mencapai Rp 613 miliar karena adanya pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full acrual method) atas transaksi dengan nilai gross Rp 732 miliar yang dilakukan oleh PT. Hanson International Tbk . hal ini dapat merugikan nvestor karena pihak investor tidak mengetahui keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. 

Integritas ;

Dimana akuntan harus bekerja dengan profesionalisme yang tinggi. Dalam kasus ini akuntan PT Hanson International Tbk. tidak menjaga integritasnya, karena diduga telah melakukan manipulasi laporan keuangan . 

Objektifitas ;

Dimana akuntan harus bertindak obyektif dan bersikap independen atau tidak memihak siapapun. Dalam kasus ini akuntan PT. Hanson International Tbk diduga tidak obyektif karena diduga telah memanipulasi laporan keuangan sehingga menyebabkan kesalahan laporan keuangan PT Hanson International Tbk. 

Kompetensi dan kehati-hatian professional ;

Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan. Dalam kasus ini, akuntan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja tidak melaksanakan kehati-hatian profesional sehingga terjadi kesalahan pencatatan . 

Perilaku profesional ;

Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya. Dalam kasus ini pihak PT Hanson International Tbk tidak koperatif dalam menyampaikan laporan sehingga menyebabkan akuntan KAP Purwantono, Sungkoro

& Surja keliru dalam melakukan pencatatan laporan keuangan, dan hal ini dapat mendiskreditkan (mencoreng nama baik) profesinya C. INSENTIF ( Motivasi Melakukan Kecurangan ) PT Hanson International Tbk melakukan kecurangan agar laba yang dihasilkan sedikit dan juga agar terbebas dari pajak atas perjanjian pengikatan jual beli kavling siap bangun. Juga dari pihak Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja , yang tidak mengetahui secara pasti kondisi PT Hanson International Tbk. D. MONITORING ( Pengawasan) Dikarenakan kurangnya teliti dalam pengawasan, PT Hanson Internasional terbukti melakukan pelanggran karena tidak mengungkapkan perjanjian pengikatan jual beli kavling siap bangun. Selain itu OJK juga menetapkan direktur utama PT Hanson Internasional lantaran terbukti melakukan pelanggaran pasal 107 UUPM dan bertanggung jawab atas kesalahan laporan keuangan tahunan. Selain itu Kantor Akuntan Publik Purwanto, Sungkono dan Surja selaku yang melakukan audit LKT PT Hanson Internasional melakukan pelanggaran pasal 66 UUPM jis. Jadi karena kurangnya pengawasan tersebut menjadikan PT tersebut mengalami kesalahankesalahn atas laporan keuangan yang banyak salahnya. E. END-RESULT (Hasil Akhir atau Sanksi) Dengan memperhatikan pelanggaran yang dilakukan pihak-pihak itu OJK menjatuhkan sankai berupa denda kepada semua pihak itu. Berikut daftar dendanya. 1. PT Hanson International Tbk dikenakan: Sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 500 juta dan perintah tertulis untuk melakukan perbaikan dan penyajian kembali atas LKT PT Hanson International Tbk per 31 Desember 2016 paling lambat 14 (empat belas) hari setelah ditetapkannya surat sanksi. 2. Benny Tjokrosaputro (Pemilik Perusahaan PT Hanson International Tbk.)dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar sebesar Rp 5 miliar 3. Adnan Tabrani (Direktur PT Hanson International Tbk.) dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 100 juta 4. Sherly Jokom (Auditor KAP Purwantono, Sungkoro & Surja) selaku Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dikenakan sanksi administratif berupa Pembekuan STTD selama 1 (satu) tahun terhitung setelah ditetapkannya surat sanksi.

KESIMPULAN Laporan Keuangan PT. HANSON INTERNATIONAL pada tahun 2016 terjasi kesalahan karna KAP Purwantono, Sungkoro & Surja yang di nilai tidak cermat dan teliti dalam mengaudit laporan keuangan PT. Hanson International Tbk, yang melakukan audit atas LKT PT Hanson Internasional Tbk per 31 Desember 2016 adalah Sherly Jokom. Dan karna kesalahannya Sherly Jokom dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro dan Surja terbukti melanggar udang-undang pasar modal dan kode etik profesi akuntan publik dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Sedangkan kesalahan yang dilakukan perusahaan adalah tak profesional dalam pelaksanaan prosedur audit terkait apakah laporan keuangan tahunan perusahaan milik Benny Tjokro mengandung kesalahan material yang memerlukan perubahan atau tidak atas fakta yang diketahui oleh auditor setelah laporan keuangan diterbitkan. Kesalahan yang di maksud ialah kesalahan penyajian (overstatement) dengan nilai mencapai Rp 613 miliar karena adanya pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full acrual method) atas transaksi dengan nilai gross Rp732 miliar. Selain itu, dalam laporan keuangan tersebut juga tak mengungkapkan adanya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas kavling siap bangun (KASIBA) tertanggal 14 Juli 2019 yang dilakukan oleh Hanson International sebagai penjual.

SARAN Menurut saya kasus manipulasi laporan keuangan yang terjadi pada PT. Hanson internasioanal berawal dari tdak cermat dan telitinya yang di lakukan oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja. seharusnya sebagai akuntan sudah selayaknya menguasai prinsip akuntansi berterima umum sebagai salah satu penerapan etika profesi. Serta Profesionalitas seorang auditor dalam menjalankan tugasnya merupakan aset penting yang harus dimiliki. Karena profesi akuntan menuntut profesionalisme,netralitas dan kejujuran.Kepercayaan masyarakat teradap kinerjanya tentu harus diapresiasi dengan baik oleh para akuntan. Etika profesi yang disepakati dan harus dijunjung tinggi. hal itu penting karena ada keterkaitan kinerja akuntan dengan kepentingan dari berbagai pihak. Banyak pihak membutuhkan jasa akuntan. Pemerintah, kreditor, masyarakat perlu mengetahui kinerja suatu entitas guna mengetahui prospek ke d e p a n . ya n g j e l a s s e g a l a b e n t u k penyelewengan yang dilakukan oleh akuntan harus mendapat perhatian khusus dan tindakan tegas

DAFTAR PUSTAKA https://www.cnbcindonesia.com/market/20190809100011-17-90855/lagi-lagi-kapkena-sanksi-ojk-kali-ini-partner-ey https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4658394/terbukti-manipulasi-laporankeuangan-benny-tjokro-didenda-rp-5-m https://hanson.co.id/histori https://www.google.com/search?q=kap+purwantono+sungkoro+%26+surja&oq=kap &aqs=chrome.0.35i39l2j69i57j69i60j0.3448j0j7&client=ms-androidoppo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

Related Documents


More Documents from "ferdiantoro"