Apa Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian

  • Uploaded by: Ayik DarkerThan Black
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Apa Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,134
  • Pages: 2
Loading documents preview...
1. a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

Apa akibat kehilangan gigi tanpa penggantian? (Sisca) Migrasi dan rotasi Hilangnya kesinambungan pada lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran, miring atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menempati posisi yang normal untuk menerima beban yang terjadi pada saat pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur periodontal. Gigi yang miring lebih sulit dibersihkan, sehingga aktivitas karies dapat meningkat. Erupsi berlebih Bila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi berlebih (overeruption). Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai extrusi. Bila terjadinya hal ini disertai pertumbuhan tulang alveolar berlebih, maka akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari penderita perlu dibuatkan geligi tiruan lengkap. Penurunan Efisiensi kunyah Mereka yang sudah kehilangan cukup banyak gigi, apalagi yang belakang, akan merasakan betapa efisiensi kunyahnya menurun. Pada kelompok orang yang dietnya cukup lunak, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh maklum pada masa kini banyak jenis makanan yang dapat dicerna hanya dengan sedikit proses pengunyahan. Gangguan pada sendi Temporo Mandibula Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih (over closure), hubungan rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada struktur sendi rahang. Beban berlebih pada jaringan peridontal Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih ada akan mnerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebabnan berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibtkan kerusakan membrn periodontal dan lama kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya terpangsa dicabut. Kelainan bicara Kehilangan gigi depan atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara, karena gigi (khususnya yang depan) termasuk bagian organ fonetik. Memburuknya penampilan Menjadi burukya penampilan (loss of appearance) karena kehilangan gigi depan akan mengurangi daya tarik wajah seseorang, apa lagi dari segi pandang manusia modern. Terganggunya kebersihan mulut Migrasi dan rotasi menyebabkan ggi kehilangan kontak dengan tetanggnya, demikian pula gigi yang kehilangan lawan gigitnya. Adanya ruang interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa makanan. Dengan sendiriya kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah terjadi plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat. Atrisi Pada kasusu tertentu dimana membran periodontal gigi asli masih menerima beban berlebihan, tidak akan mengalami kerusakan, malahan tetap sehat. Toleransi terhadap beban ini biasa berwujud atrisi pada gigigigi tadi, sehingga dalam jangka waktu panjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikat wajah saat ggi dalam keadaan oklusi sentrik. Efek terhadap jaringan lunak mulut Bila gigi yang hilang, ruang yang ditinggalkannya akan ditempati jaringn lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan kesukaran adaptasi terhadap geligi tiruan yang kemudian dibuat, karena terdesaknya kembali jaringan lunak tadi dari tempat yang ditempati protesis. Dalam hal seperti ini, pemakaina geligi tiruan akan dirasakan sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu. (Gunadi. dkk, 1991).

Gigi tiruan lengkap dapat didefinisikan sebagai protesa gigi lepasan yang dimaksud untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur – struktur yang menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah.Protesa tersebut terdiri dari gigi – gigi tiruan yang dilekatkan pada basis protesa.Basis protesa memperoleh dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut dibawahnya (Gunadi, Dkk., 1993). Protesa dimaksudkan suatu penggantian buatan atau tiruan yang dibuat untuk menggantikan salah satu bagian tubuh yang hilang atau memang sejak lahir tidak ada misalnya tangan, kaki, mata, gigi, dan sebagainya.Dalam pada itu, seni dan ilmu yang bersangkutan dengan pembuatan, pemasangan, dan perawatan dengan suatu protesa, disebut Prostetik (prosthetics).Orang yang keahliaannya dalam bidang ini, dinamakan Ahli Prostetik (Gunadi, Dkk., 1993). Bila hal ini diterapkan dalam bidang kedokteran gigi, maka bagian senidan ilmu kedokteran gigi yang bersangkutan dengan pekerjaan memperbaiki serta mempertahankan fungsi mulut dengan suatu penggantian tiruan bagi satu atau lebih gigi yang hilang serta jaringan sekitarnya, termasuk jaringan orofasial, dinamakan Prostodonsia atau Prostodonti.Dikenal pula istilah Prosthetic Densthetic atau Dental Prosthetic, istilah-istilah yang sekarang sudah jarang dipakai lagi (Gunadi, Dkk., 1993). Menurut definisi ADA (American Dental Association), prostodentia adalah ilmu dan seni pembuatan suatu penggantian yang padan (=sesuai) bagi hilangnya bagian koronal gigi, satu atau lebih gigi asli yang hilang serta jaringan sekitarnya, agar supaya fungsi, penampilan, rasa, nyaman dan kesehatan yang terganggu karenannya, dapat dipulihkan. Istilah ini sangat luas artinya dan dapat digunakan untuk semua bagian restorative dalam ilmu kedokteran gigi. Dalam hal ini, alat tiruannya sendiri disebut Geligi Tiruan (atau protesa, prosthesis, restorasi) (denture). Jadi dapat dikatakan bahwa geligi tiruan adalah protesa yang menggantikan gigi yang hilang serta jaringan sekitarnya (Gunadi, Dkk., 1993). Fungsi geligi tiruan Dengan maksudbmenghindari akibat-akibat yang tak diinginkan seperti tersebut diatas, biasanya dibuat suatu alat tiruan sebagai pengganti gigi yang sudah hilang. Berbicara tentang fungsi geligi tiruan, sebetulnya hal ini dapat diungkapkan dalam suatu kalimat singkat yaitu “restore what is missing, but preserve what remains (memulihlan apa yang sudah hilang, sambil melestarikan apa yang masih ada)”. Secara lebih rinci, fungsi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut yaitu memperbaiki fungsi mastikasi, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, seta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap sehat (Gunadi, Dkk., 1993). Jenis-jenis gigi tiruan Gigi tiruan masuk dalam pembahasan prostodonsia atau ilmu yang mempelajari tentang gigi tiruan dan pembahasannya dibagi menjadi prostodonsia cekat atau cabang ilmu gigi tiruan yang menyangkut penggantian dan perbaikan geligi dengan suatu penggantian tiruan yang tak dapat dilepas dari tempatnya oleh si pemakai,lebih dikenal dengan istilah mahkota tiruan/dental crown dan mahkota tiruan jembatan /dental bridge.. Prostodonsia lepasan atau ilmu gigi tiruan lepasan (yang dapat dilepas sendiri oleh pemakainya) dibagi lagi menjadi geligi tiruan lepasan lengkap untuk menggantikan suatu lengkung rahang yang tiada giginya,

2. Protesa

Definisi, jenis, fungsi protesa? (alfin)

dan geligi tiruan sebagian lepasan untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang (Gunadi, Dkk., 1993). Berdasarkan bahan yang digunakan:

Acrylic denture Adalah gigi tiruan yang landasannya terbuat dari bahan akrilik atau plastik. Ada banyak macam akrilik yang dapat digunakan tergantung dari pabrik yang mengeluarkan. Terbuat dari polimethyl metacrailat dengan nama-nama acron, stellon serta optodont. Frame denture Adalah gigi tiruan yang dibuat dari bahan logam. Logam yang di gunakan dapat berupa emas, chrom cobalt, stainless steel ticonium dan vitallium. Sifat dari logam adalah tahan mempunyai berat jenis, kekerasan, modulus elastisitas, daya tahan terhadap deformasi, pemanjangan,

korosi,

penghantar

listrik,

dan

perlakuan

panas.Indikasi penggunaan gigi tiruan kerangka logam adalah Penderita yang hipersensitif terhadap resin, penderita dengan gaya kunyah abnormal, ruang intermaksilar kecil, kasus basis dukungan gigi dengan desain unilateral, pertimbangan khusus. full canite denture adalah bahan tiruan yang terbuat dari bahan sejenis karet sehingga sifatnya elastis(Gunadi, Dkk., 1995). Berdasarkan saat pemasangan: Conventional denture Adalah gigi tiruan yang dibuat dan di pasang sesudah menunggu penyembuhan dari gigi yang di cabut. Biasanya di buat dua sampai empat minggu sesudah gigi di cabut, dimana luka bekas pencabutan sudah tertutup. Immediate denture Adalah gigi tiruan yang dibuat setelah gigi interior dan posterior di cabut terlebih dahulu dan sesudah selesai langsung di pasang dalam mulut segera sesudah gigi yang akan diganti di cabut (Gunadi, Dkk., 1995).

Related Documents

Apa
March 2021 0
Ejemplos Apa
February 2021 1
Lp Berduka Dan Kehilangan
January 2021 1
Normas Apa
January 2021 1

More Documents from "Romiko Ners"