Askep Agregat Dalam Komunitas Bullying Dan Posyandu

  • Uploaded by: Ammalo tukan
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Agregat Dalam Komunitas Bullying Dan Posyandu as PDF for free.

More details

  • Words: 1,876
  • Pages: 39
Loading documents preview...
ASKEP AGREGAT DALAM KOMUNITAS KESEHATAN ANAK DAN REMAJA (POSYANDU dan BULLYING) By Wihelmus Nong Baba, S.Kep.,Ns.,M.Kes

POSYANDU TINJAUAN KASUS SEMU Di RT 003, Posyandu Ikan Kakap Kelurahan Kota Baru, terdapat 66 balita yang terdiri dari: 12-24 bulan= 21 orang, 25-36 bulan=15 orang, 37-60 bulan= 30 orang, dan berdasarkan informasi dari kader posyandu, balita yang gizi buruk 3 orang, balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang, balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur 5 orang. Sebagian besar ibunya bekerja sebagai IRT, KK bekerja sebagai buruh pabrik dan sebagiannya di swasta dan pemerintahan. Antar rumah saling berdekatan sehingga jika terjadi kebakaran sangat sulit buat petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api,pembangunan gorong-gorong di sungai, sehingga air dibendung dan tidak mengalir lancer, selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor,

Banyak kardus basah sisa sampah banjir yang dibuang sembarangan, mayoritas warga beragama islam. Di RT 003 ini memiliki 1 masjid, 1 gereja, 1 PAUD, 1 TKK, 1 SDI, untuk beraktifitas warga menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi. Para ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang diputarkan lagu anak-anak untuk berkeliling disekitar kampong dengan biaya Rp.1000 sekali putara, serta setiap minggu pagi,ibu yang memiliki balita, sering membawa balitanya jala-jalan di pasar pagi dadakan

PENGKAJIAN Di RT 003,Kelurahan Kota Baru A.Data Inti Terdapat 66 balita dengan rentang Usia 12-24 bulan = 21 orang 25-36 bulan = 15 orang 37-60 bulan = 30 orang Pekerjaan Ibu: Sebagian besar IRT KK: Buruh di pabrik, karyawan swasta dan pemerintahan

Agama: Islam dan Kristen Data statistic Balita gizi buruk 3 orang Balita diare karena tidak cocok minum susu formula ada 6 orang Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umurnya 5 orang

KLASIFIKASI DATA B.Data Subsistem 1.Lingkungan fisik: Perumahan dan lingkungan rumah berdekatan, tipe rumah permanen, ada gorong-gorong di sungai, air dibendung, dan tidak mengalirlancar, selokan di rumah warga banyak tersumbat, jalan depan rumah kotor,banyak sampah kardus basah yang dibuang sembarangan

a. Lingkungan terbuka: mayoritas tidak mempunyai halaman yang luas b. Kebiasaan: Balita berumur 36-60 bulan sering makan snack, mie instan yang dibeli di warung sekitar rumahnya. c. Transportasi: Ibu mengantarkan balita k posyandu jalan kaki sedangkan aktifitas lainnya menggunakan sepeda motor. d. Pusat pelayanan masyarakat: 1Puskesmas dan 1Posyandu e. Tempat belanja: pasar tradisional dan mini market f. Tempat ibadah: 1 masjid, 1 gereja 2. Pelayanan kesehatan dan social: 1 Posyandu dan 1 puskesmas 3. Ekonomi: Rata-rata Rp.900.000 s/d Rp1.500.000

4. Keamanan dan transportasi, ada kesulitan mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan apinya karena jarak rumah berdekatan dan lorong yang sempit, mayoritas warga menggunakan sepeda motor untuk aktifitasnya. 5. Pemerintahan, Posyandu Ikan Kakap merupakan RT 003 Kelurahan Kota Baru dengan kadernya berjumlah 5 orang, dan telah diberi pelatihan untuk mengajarkan kepada ibu balita, agar segera memberikan oralit kepada balitanya yang terkena diare dan membawanya ke puskesmas. 6. Komunikasi, untuk mengajak ibu ibu yang memiliki balita dengan komunikasi verbal maupun non verbal seperti lewat pengeras suara. 7. Pendidikan, 20 lulusan SD, 18 lulusan SMP, lebihnya SMA/SMK, terdapat 1 TKK, 1 PAUD, 1 SATAP SDI. 8. Rekreasi dengan mobil mainan 1 kali putaran Rp.1000 di sekitar rumah warga dan jalan-jalan pagi tiap minggu bersama balitanya

ANALISA DATA NO

DATA

1

DS: Kader posyandu mengatakan terdapat 6 balita yang diare akibat pemberian susu formula

ETIOLOGI

PROBLEM

Sanitasi lingkungan yang kurang sehat

Gangguan keseimbangan dan elektrolit pada balita di posyandu Ikan Kakap

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM DO: Tampak gorong-gorong di sungai, tampak air tidak mengalir lancar karena dibendung,tampak selokan depan rumah warga tersumbat,tampak jalan depan rumah kotor,tampak kardus basah dan tampak sisa sampah dari banjir yang dibuang sembarangan.

NO

DATA

2

DS:

ETIOLOGI PROBLEM

Kurang Kader posyandu pengetahuan mengatakan terdapat 3 ibu balita balita mengalami gizi buruk tentang menu DO: seimbang Tampak 3 balita makan bagi balita snack dan mie instant yang dibeli ibunya di warung dekat rumahnya d

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kur

FORMAT SKORING PRIORITAS MASALAH DIAGNOSA Masalah Keperawatan 1: (lihat kembali di TABEL ANALISA DATA) KRITERIA 1.Sifat masalah Aktual:3 Resiko tinggi:2 Potensial:1

BOBOT 3

PERHITUNGAN PEMBENARAN 3/3x1=1 Ibu-Ibu balita mengatakan telah membersihkan lingkungan rumahnya dan menjaga kebersihan alat makan dan minum bagi kebutuhan keluarganya

KRITERIA

BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

2. Kemungkinan 2 masalah dapat diubah Tinggi: 2 Sedang: 1 Rendah: 0

2/2x2=2

Ibu-Ibu balita mampu mengubah permasalahan yang lebih sehat untuk dapat mencegah timbulnya penyakit yang akan menyerang kembali balitanya

KRITERIA

3. Potensial masalah untuk dicegah Mudah: 3 Cukup: 2 Tidak dapat: 1

BOBOT

PERHITUNGAN PEMBENARAN

3/3x1=1

Ibu-Ibu balita mengatakan mampu untuk mencegah serangan yang akan timbul dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangganya, sehingga balitanya hidup sehat

KRITERIA

4. Menonjolnya masalah Masalah dirasakan dan perlu penanganan segera: 2 Masalah dirasakan, tidak perlu ditangani segera: 2 Masalah tidak dirasakan: 0

BOBOT

PERHITUNGAN PEMBENARAN

2/2x1=1

Ibu-Ibu balita mengatakan setelah lingkungan rumahnya tertata rapi dan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, balitanya tidak terkena lagi penyakit diare.

BULLYING bY

Wihelmus Nong Baba, S.Kep., Ns., M.Kes

Pengkajian focus Menurut Suprajitno, 2004, meliputi: a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang c. Bagaimana perilaku anak selama di rumah d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya dengan teman sekolah atau bermain e. Siapa saja yang berada di rumah selama anak remaja di rumah f. Bagaimana prestasi anak di sekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak

g. Apa kegiatan diluar rumah selain di sekolah, berapa kali, berapa lama, dan dimana h. Apa kebiasaan anak di rumah i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri j. Berapalama waktu yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri k. Siapa yang menjadi figure untuk anak m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi

B. ANALISA DATA DAN PENENTUAN MASALAH DATA

ETIOLOGI

DS: Pasien atau keluarga akan mengungkapkan tentang: a. Hal negative dari diri sendiri atau orang lain. b. Perasaan tidak mampu c. Pandangan hidup yang pesimis

Penilaian internal Harga diri rendah individu maupun eksternal yang negative Mekanisme koping maladaptive Harga diri rendah

Gangguan persepsi sensori

MASALAH

Data

DO:Penurunan produktifvitas : Tidak berani menatap lawan bicara : Lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi Bicara lambat dengan nada suara lemas

Etiologi

Masalah

Data

Etiologi

Masalah

DO: Pasien atau keluarga mengungkapkan tentang a. Ingin sendiri b. Menarik diri c. Adanya permusuhan d. Merasa tidak aman di tempat umum

Ketidakefektifan koping individu

Isolasi sosial

Gangguan harga diri:harga diri rendah Isolasi social

Gangguan persepsi sensori

DATA DO: a. Riwayat ditolak b. Tidak ada kontak mata c. Terlihat sedih

ETIOLOGI

MASALAH

DATA DS:Pasien atau keluarga mengungkapkan tentang a.Isolasi social b.Kesepian c.Putus asa d.Tidak berdaya e. Mengatakan keinginan untuk mati DO:Tidak ada kontak mata :Adanya riwayat dibully

ETIOLOGI Ketidakefektifan koping individu Putus asa Resiko bunuh diri Kematian

MASALAH Resiko bunuh diri

Penentuan masalah Penjajakan tahap I Zaidin (2009): 1. Ancaman kesehatan: keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit, kecelakaan atau kegagalan dalam pencapaian potensi kesehatan 2. Kurang/tidak sehat: kegagalaan dalam memantapkan kesehatan yang meliputi keadaan sakit, apakah telah terdiagnosa atau belum dan kegagalan tumbuh kembang sesuai dengan kecepatan yang normal 3. Krisis: kondisi yang menuntut individu atau keluarga dalam hal penyesuaian dan sumber daya luar batas kemampuan mereka, seperti pernikahan, kehamilan, persalinan, masa nifas, masa orang tua, penambahan anggota baru BBL,anak kost,abortus, kematian,kehamilan diluar nikah

Penjajakan tahap II Zaidin (2009),pertanyaan tentang ketidakmampuan keluarga melaksanakan tugas keluarga seperti berikut ini: 1. Ketidaksanggupan mengenai masalah disebabkan oleh: a. Ketidaktahuan tentang fakta b. Rasa takut terhadap akibat jika masalah diketahui 1) Sosial:dibenci oleh masyarakat, hilangnya penghargaan kawan dan tetangga 2) Ekonomi yang kurang baik, dianggap orang miskin 3) Fisik/psikologis, kurang dipercaya bila ada kelemahan fisik/psikologis c. Sikap dan falsafah hidup yang bertentangan/tidak sesuai

2. Ketidaksanggupan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, karena: a. Tidak mengerti tentang sifat, berat dan luasnya masalah b. Masalah tidak begitu menonjol c. Rasa takut dan menyerah akibat tidak dapat memecahkan masalah sehingga ditangani sedikit demi sedikit d. Kurang pengetahuan mengenai berbagai jalan keluar yang dapat digunakan e. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan f. Pertentangan pendapat antar anggota keluarga tentang pemilihan, masalah dan tindakan

g. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang tersedia 3. Ketidakmampuan merawat/menolong anggota keluarga karena: a. Tidak mengetahui keadaan penyakit, pertumbuhan dan perkembangan anak b. Tidak mengetahui tentang sifat dan perkembangan 4. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah biasa mempengaruhi kesehatan dan pengembangan pribadi anggota keluarga karena a. Sumber-sumber keluarga tidak seimbang/tidak cukup b. Keuangan c. Tanggung jawab/wewenang anggota keluarga

5. Ketidakmampuan menggunakan

sumber di masyarakat untuk

memelihara kesehatan, karena: a. Tidak tahu atau tidak sadar bahwa fasilitas kesehatan tersedia b. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan c. Fasilitas yang ada tidak terjangkau karena lokasi dan biaya CARA MEMPRIORITASKAN MASALAH Zaidin(2009) 1. Sifat masalah Skala yang digunakan adalah ancaman kesehatan,ketidak/kurang sehat,dan krisis yang dapat diketahui, yang dipengaruhi factor budaya

2.

Kemungkinan masalah tersebut dapat diubah/atau tidak, dipengaruhi pengetahuan keluarga, sumber daya keluarga dalam hal fisik, sumber daya perawatan dalam bentuk fasilitas organisasi masyarakat 3. Potensi masalah untuk dicegah, sifat dan beratnya masalah akan timbul,dapat dikurangi atau dicegah. Skala yang digunakan adalah tinggi, cukup, dan rendah. Dipengaruhi oleh lamanya masalah, kerumitan masalah, dipengaruhi beratnya atau masalah penyakitnya, tindakan yg sdh dilakukan dan adanya kelompok resiko tinggi

• Pengukuran bobot masalah KRITERIA 1. Sifat masalah Skala; Ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat Krisis 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Skala;Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat 3. Potensi masalah untuk dicegah Skala;Tinggi Cukup Rendah

BOBOT 1 2 3 1 2 2 1 0 1 3 2 1

KRITERIA 4. Menonjolnya masalah Skala;Masalah berat harus ditangani Masalah tidak perlu segera ditangani Masalah tidak dirasakan

BOBOT 1 2

1

0

Cara mengukur bobot masalah 1. Tentukan skor setiap kriteria 2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot. SKOR X BOBOT ANGKA TERTINGGI 3. Jumlah skor untuk semua kriteria, dengan skor tertinggi adalah 5, sama dengan seluruh bobot.

DIAGOSA KEPERAWATAN 1. Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan 2. Isolasi social berhubungan dengan status mental 3. Resiko bunuh diri berhubungan dengan kekerasan phsikis PRIORITAS MASALAH 1.Harga diri rendah Sifat masalah; Kemungkinan masalah dapat diubah; sebagian Potensial masalah dapat dicegah; sebagian

Menonjolnya masalah; Masalah harus segera ditangani karena akan berdampak buruk pada mental dan psikis anak yang berujung pada keputusan yang beresiko melukai orang atau resiko bunuh diri Ancaman kesehatan; Merupakan ancaman karena bila hal tersebut dibiarkan terus dapat mengancam kesehatan mental dan psikisnya Dengan diberikan pengarahan pada salah satu anggota keluarga, masalah dapat diubah tetapi memerlukan proses.

Dengan memperhatikan pengarahan, potensial masalah dapat diubah tetapi memerlukan proses yang cukup lama untuk membangun percaya diri terhadap anak Keluarga yang dengan anak bullying perlu didampingi guna menggali hal yang menyebabkan penghambat serta penanganan yang cocok untuk diberikan

Diagnosa prioritas Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL NIC NOC

Harga diri rendah b/d riwayat penolakan

Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 1x24 jam, harga diri pasien meningkat, dengan kriteria hasil; Verbalisasi penerimaan diri Penerimaan keterbatasan diri Tingkat percaya diri naik

Self esteem enhancement Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri/BHSP Dukung kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain Monitor tingkat harga diri

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN NO DIAGNOSA 1

Harga diri rendah

HARI/TANGGAL/J AM Senin, 6 November 2019, pukul 17.50

IMPLEMENT ASI Sesuai intervensi

NO DIAGNOS EVALUASI HASIL EVALUASI KEPERAWATAN A 1 Harga diri S; Klien mengatakan tidak percaya rendah diri dengan hasil karyanya O; Tidak dapat mau memberikan hasil kerjanya kepada orang lain A; Masalah belum teratasi P; Intervensi dilanjutkan

Related Documents


More Documents from "iamnobody"