Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Ny L Dengan Ansietas

  • Uploaded by: lilik saraswati
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Ny L Dengan Ansietas as PDF for free.

More details

  • Words: 3,234
  • Pages: 29
Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Tn.S DENGAN ANSIETAS DI RUANG CEMPAKA RSUD BANGLI

I. IDENTITAS PASIEN Nama

: Ny.WM

Umur

: 42 Tahun

Alamat

: Br. Batang, Desa Besakih, Karangasem

Pendidikan: : tidak ada Agama

: Hindu

Status

: Menikah

Pekerjaan

: petani

Jenis Kel.

: Laki-laki

No RM

: 265709

Tanggal Dirawat (MRS)

: 04 Desember 2017

Tanggal Pengkajian

: 05 Desember 2017

Ruang Rawat

: Ruang Cempaka

II. ALASAN MASUK Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 04 Desember 2017 pukul 12.05 wita, dengan keluhan lemas sejak 5 hari yang lalu. Dikatakan pasien memiliki riwayat DM dengan pengobatan yang tidak regular sejak 1 tahun yang lalu. Keluarga mengatakan pasien mengeluh pandangannya mulai rabun. Awalnya hanya mata kiri yang merabun dan sekarang mata kanan juga mulai rabun sejak 1 minggu yang lalu. Sehingga keluarga mengajak pasien berobat ke Puskesmas Rendang dan diberikan obat untuk mengurangi keluhan tersebut. Namun karena kondisinya yang semakin memburuk sehingga pasien dirujuk ke IGD RSU Bangli. Saat pengkajian : Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir akan kondisinya saat ini. Pasien juga mengatakan masih mengeluh pandangan mulai rabun dan lemas.

III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Faktor perkembangan Pasien mengatakan pernah menderita penyakit DM yang tidak terkontrol sejak 1 tahun yang lalu dan pandangannya mulai rabun. 2. Faktor komunikasi dalam keluarga Komunikasi

antar

keluarga

baik,

ketika

mempunyai

masalah

pasien

memecahkan masalahnya bersama suami,dan juga anak – anak nya. 3. Faktor psikologis Pasien termasuk tipe orang yang terbuka, sering menceritakan keluh kesah yang dialami kepada suami dan tidak merasa dirinya tidak berharga. 4. Faktor genetik Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. FAKTOR PRESIPITASI 1. Faktor sosial budaya Pasien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya. 2

Faktor biokimia Adanya rasa khawatir dan cemas karena penyakitnya semakin parah,dikarenakan pasien tidak melakukan pengobatan yang teratur.

3. Faktor psikologis Pasien merasa cemas khawatir dengan masalahnya dan pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang dialaminya. 4.

Riwayat Trauma Pelaku/usia

Korban/usia

Saksi/usia

Aniaya fisik

-

-

-

-

-

-

Aniaya seksual

-

-

-

-

-

-

Penolakan

-

-

-

-

-

-

Kekerasan dalam keluarga

-

-

-

-

-

-

Tindakan criminal

-

-

-

-

-

-

Jelaskan: Tidak ada riwayat trauma pada pasien

Masalah/ Diagnosa Keperawatan : 5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya

Tidak

V

Masalah keperawatan : 6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Masalah keperawatan : IV.

PEMERIKSAAAN FISIK 1. Ukuran Vital :

2.

TD

: 110/80 mm/Hg

N

: 88 x/m

S

: 360 C

P

: 20 x/m Ukuran : BB 50 kg

TB : 162 cm

Turun

Naik

Jelaskan : Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pada pukul 16.15 wita, didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital seperti dijabarkan di atas, pasien tidak mengetahui apakah berat badannya mengalami perubahan selama perawatan. 4.

Keluhan fisik : Ya

V

Tidak

Jelaskan: Pasien mengeluh pandangannya kabur dan lemas. Masalah Keperawatan :  Risiko tinggi perubahan suhu tubuh  Defisit Volume Cairan

 Perubahan Nutrisi: Lebih dari

kebutuhanTubuh

 Kelebihan Volume Cairan

 Kerusakan Menelan

 Resiko Tinggi terhdap Infeksi

 Perubahan Eliminasi faeses

 Risiko Tinggi terhadap Transmisi

 Perubahan Eliminasi urine

 Kerusakan integritas kulit

Infeksi  Perubahan

Nutrisi: Kurang dari



Lain-lain, jelaskan Nyeri Akut

kebutuhan  Tubuh

V.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)

1.

Genogram :

45th

Keterangan :

= laki-laki

= pasien

= perempuan

= menikah

= meninggal

= tinggal serumah

= keturunan

= orang terdekat

Jelaskan : Pasien adalah anak terakhir. Pasien berumur 42 tahun. Orang tua pasien sudah meninggal. Pasien sudah menikah, dan memiliki 5 orang anak. Pasien tinggal serumah dengan istri dan anak- anaknya. Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin

dengan erat dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan pasien adalah istri dan anakanaknya. Masalah keperawatan : 2. Konsep Diri

a. Citra tubuh : Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai. b. Identitas

:

Pasien mengatakan nama lengkapnya “Tn. WM”, pasien menyebutkan tanggal lahirnya dan usianya, pasien juga menyebutkan asalnya dari Besakih, Karangasem dan mengatakan sudah menikah dan mempunyai lima anak. c. Peran

:

Pasien dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga d.

Ideal diri

:

Pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungannya serta tidak ingin menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya. e. Harga diri

:

Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang lain. Masalah Keperawatan : -

3.

Pengabaian unilateral

Harga diri rendah kronis

Gangguan citra tubuh

Harga diri rendah situasional

Gangguan identitas pribadi

Lain-lain, jelaskan..........

Hubungan sosial a.

Orang yang berarti/terdekat: Pasien mengatakan orang terdekat yang biasanya diajak untuk memecahkan masalah adalah suami dan anak-anaknya.

b.

Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat: Pasien mengatakan pasien jarang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di dalam masyarakat baik itu yang bersifat adat maupun umum karena kondisi pasien yang semakin menua.

c.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

4.

Kerusakan komunikasi

Isolasi sosial

Kerusakan komunikasi verbal

Lain-lain,

Kerusakan interaksi sosial

jelaskan...............................

Spiritual a. Nilai dan keyakinan Pasien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pasien tidak mempunyai keyakinan yang berlebih terhadap agama yang dianutnya. b. Kegiatan ibadah Pasien rajin sembahyang setiap hari dan selalu mengikuti upacara keagamaan dirumah Masalah Keperawatan: -

VI.

STATUS MENTAL

1.

Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian tidak seperti biasanya Jelaskan: Pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai dengan tempatnya, rambut pasien disisir rapi Masalah Keperawatan:-

2.

Pembicaraan Cepat Keras Gagap Apatis Lambat

Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan Lain-lain Jelaskan: Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses wawancara pasien berbicara mengenai satu topik pembicaraan dengan jelas. Masalah Keperawatan:3.

Aktifitas motorik/Psikomotor Kelambatan : Hipokinesia,hipoaktifitas Katalepsi Sub stupor katatonik Fleksibilitas serea Peningkatan : Hiperkinesia,hiperaktifitas

Grimace

Gagap

Otomatisma

Stereotipi

Negativisme

Gaduh Gelisah Katatonik

Reaksi konversi

Mannarism

Tremor

Katapleksi

Verbigerasi

Tik

Berjalan kaku/rigid

Ekhopraxia

Kompulsif

Command automatism Jelaskan: Saat wawancara pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakit dan kondisinya saat ini, pasien tampak sedikit cemas dan khawatir. Masalah Keperawatan : Ansietas 4. Alam Perasaan  Sedih  Gembira berlebihan

 Putus asa Khawatir Ketakutan

Jelaskan : Pasien terlihat menunjukkan ekspresi khawatir dan takut karena pasien merasa trauma untuk masuk kerumah sakit dan kondisinya saat ini yang semakin menua. Masalah Keperawatan : Ketakutan 5. Afek Datar Tumpul Labil Tidak sesuai Jelaskan : Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Masalah Keperawatan : 6. Interaksi selama wawancara 

Bermusuhan



Kontak mata kurang



Tidak kooperatif



Defensif



Mudah tersinggung



Curiga

Jelaskan : Selama proses wawancara, pasien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak mata pasien bagus dan pasien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan antuasias. Masalah Keperawatan : 7. Persepsi Halusinasi :  Pendengaran  Penglihatan

 Perabaan  Pengecapan  Penghidu

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi. Masalah Keperawatan : 8. Proses pikir  Sirkumstansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi  Flight of ideas  Blocking  Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik pembicaraan Masalah Keperawatan : 9. Isi Pikir  Obsesi  Depersonalisasi  Fobia  Idea yang terkait  Hipokondria  Pikiran magic

Waham  Agama  Nihilistik  Somatik  Sisip pikir  Kebesaran  Siar piker

 Curiga  Kontrol pikir

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir. Masalah Keperawatan : 10. Tingkat Kesadaran  Bingung  Sedasi  Stupor

Disorientasi  Waktu  Tempat  Orang

Jelaskan : Pasien menyadari bahwa dia sedang tidak berada di rumahnya, pasien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran pasien terhadap waktu, orang dan tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6 Masalah Keperawatan : 11. Memori  Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat saat ini  Gangguan daya ingat jangka pendek  Konfabulasi

Jelaskan : Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun ini. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan atau belum. Pasien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek. Masalah Keperawatan : 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung  Mudah beralih

 Tidak mampu berkonsentrasi  Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh perawat Masalah Keperawatan : 13. Kemampuan penilaian  Gangguan ringan  Gangguan bermakna

Jelaskan : Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan kegiatan merapikan tempat tidur atau menyapu. Pasien memilih merapikan tempat tidur terlebih dahulu karena kata pasien itu juga lebih mendesak. Masalah keperawatan : 14. Daya tilik diri  Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan : Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya. Masalah Keperawatan : VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan minimal  Bantual total

2. Defekasi/berkemih Bantuan minimal  Bantual total

3. Mandi Bantuan minimal  Bantual total

4. Berpakaian/berhias Bantuan minimal

 Bantual total

5. Istirahat dan tidur  Tidur siang lama

: 13.00 s.d 14.30

 Tidur malam lama

: 21.00 s.d 04.00

 Aktivitas sebelum/setelah tidur

: mencuci muka dan kencing

6. Penggunaan obat Bantuan minimal  Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan Ya Perawatan lanjutan

V

Sistem pendukung

V

Tidak

8. Aktivitas di dalam rumah Ya

Tidak

Mempersiapkan makanan

V

Menjaga kerapian rumah

V

Mencuci pakaian

V

Mengatur keuangan

V

9. Aktivitas di luar rumah Ya

Tidak

Belanja

V

Transportasi

V

Lain-lain

V

Jelaskan : Dari data diatas dapat dijabarkan bahwa pasien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti : mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Pasien tidak memiliki gangguan pola tidur. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya merapikan atau bersih-bersih halaman rumah, memcuci bajunya, sedangkan kebutuhan pasien di luar rumah biasanya melakukan perjalanan atau berpergian dengan dibantu oleh keluarga atau suami. Masalah Keperawatan : VIII. MEKANISME KOPING ADAPTIF

MALADAPTIF

Bicara dengan orang lain

 Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah

 Reaksi lambat

 Teknik relokasi

 Reaksi berlebih

 Aktivitas konstruktif

 Bekerja berlebihan

 Olah raga

 Menghindar

 Lainnya

 Mencederai diri  Lainnya

Jelaskan : Saat diwawancara reaksi pasien baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain tanpa ada gangguan, dan pasien dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga pasien. Masalah Keperawatan : -

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN  Masalah dengan dukungan kelompok

Uraikan : Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab pasien dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga.  Masalah berhubungan dengan pendidikan

Uraikan : Pasien tidak bersekolah  Masalah dengan pekerjaan

Uraikan : Pasien tidak bekerja, pasien sebagai ibu rumah tangga.  Masalah dengan perumahan

Uraikan : Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien mempunyai tempat tinggal yang bersih dan luas Masalah dengan ekonomi Uraikan : Tidak ada masalah dengan ekonomi  Masalah lainnya

Uraikan :Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya pasien cukup berinteraksi dengan orang lain. Masalah keperawatan : X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG  Penyakit jiwa  Factor presipitasi  Koping  System pendukung  Penyakit fisik  Obat-obatan  Lainnya : . Saat dilakukan wawancara pasien bertanya tentang bagaimana proses

penyakit dan cara pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit yang ia derita.

XI. ASPEK MEDIK 1. Diagnosa medik

: Sindrom Geriatri

2. Terapi medik

: Tanggal 14 November 2017

 Asering

20 tpm

 Omeprazole

2 x 40 mg IV

 Ondancentron

3 x 4 mg IV

 Sanmol Flash

3 x 1 IV

 Antasida

3 x 10 ml

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN ( POHON MASALAH )

Ketakutan ( effect )

Kecemasan/ansietas ( core problem )

Gangguan rasa nyaman (edcausa) XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketakutan 2. Ansietas 3. Gangguan rasa nyaman

Mahasiswa yang mengkaji

( NI L. PT. SAITRA MAHA DEWI ) NIM. P07120015044

XIV.

No

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasional

Keperawatan 1

Ansietas

TUM : Pasien

mampu

mengurangi

dan

mengontrol kecemasannya. TUK :

1. Bina

1. Setelah diberikan

saling

askep selama 1

dengan :

kali

a. Sapa

pertemuan

hubungan percaya

1. Pembinaan hubungan saling

pasien

percaya

(tiap

dengan

ramah

merupakan

pertemuan 20

baik

verbal

dasar

menit)

maupun

diharapkan

verbal

pasien membina

diri

percaya

sopan.

KH :

cerah

dan

tersenyum b. Pasien

mau

membalas

dengan

mau

menyebutkan sambil

berjabat

n

rasa

lengkap pasien

komunikasi

dan

pasien.

nama

panggilan yang disukai.

pertemuan.

c. Pasien

sehingga meningkatka

d. Jelaskan tujuan

salam.

nama

terbuka

c. Tanyakan nama

a. Wajah pasien

terjalinnya komunikasi

b. Perkenalkan

hubungan saling dengan

non

e. Jujur

dan

menepati janji f. Tunjukkan sikap

empati

tangan ada

dan

dan

kontak

menerima

pasien

mata

apa

adanya.

d. Pasien bersedia menceritakan perasaannya TUK : 2. Pasien

1. Adakan dapat

mengidentifikasi dan

kontak 1. Dapat

sering dan singkat

mengetahui

secara bertahap.

kapan pasien

2. Bantu pasien untuk

mengalami

menggambarkan

mengidentifikasi

kecemasan.

perasaan tentang

dan

kecemasannya

menggambarkan

mengadopsi

dengan KH :

perasaan

koping

a. Pasien

mendasari

baru,

kecemasannya.

pertama

dapat

menyebutkan waktu,

2. Untuk

yang

isi, 3. Gunakan

yang pasien kali

harus

frekuensi

pertanyaan terbuka

menyadari

timbulnya

beralih dari topik

perasaan dan

kecemasan.

yang

mengatasi

b. Pasien

dapat

mengungkapk an

tidak

mengancam ke isu

penyangkalan

konflik

yang disadari

4. Tinjau

penilaian

perasaannya

terhadap

stresor,

terhadap

nilai-nilai

kecemasannya

terancam dan cara

.

konflik berkembang

yang

atau disadari

tidak

TUK : 3. Pasien

1. Identifikasi dapat

bersama

pasien

yang

cara

penyebab

yang dilakukan jika

mengontrol

kecemasannya

terjadi kecemasan.

kecemasan

a. Pasien

dapat

menceritakan penyebab kecemasan b. Pasien

dapat

menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan kecemasannya. c. Pasien

dapat

memilih

cara

mengatasi kecemasannya.

tindakan

cara

mengidentifikasi

dengan KH :

/

1. Mengetahui

2. Ajarkan

teknik

distraksi

dan

relaksasi

terbaik untuk

PELAKSANAAN No. Hari/Tanggal 1.

Kamis,

Tindakan Keperawatan 17

November 2017 08.00 WITA

Respon Pasien

Salam

terapeutik

selamat

siang

(tersenyum

: Ibu

mendekati

pasien)

“Nama saya Nyoman Sintang, panggil saja saya Bu Sintang,

“Bu kenalkan nama saya Ibu disini bersama suami” Saitra, Ibu bisa manggil saya

Perawat

nama

Ibu

Saitra,

siapa

dan

senang dipanggil siapa? Ibu dengan siapa disini? “Ya” Kontrak : “Sekarang

kita

mengobrol selama 20 menit disini ya, Bu? “Perasaan saya biasa-biasa saja , tetapi saya merasa tidak “Bagaimana Ibu hari ini?

perasaan nyaman karena saya kembali dirawat dirumah sakit”.

“ Usia saya sekarang 82 “Ibu Nyoman Sintang Tahun” sudah

menyebutkan

nama dan panggilan Ibu Sintang,

usia

sekarang berapa?

Ibu

Paraf

“Saya tidak bekerja, saya “Ibu

Sintang

bekerja

hanya seorang ibu rumah tangga”

dimana?

“ Saya tinggal bersama suami “Ibu

dan anak-anak saya. Anak tinggal

dengan

dirumah

siapa?

mempunyai

Ibu anak

saya

yang

kedua

sudah

meninggal karena Hepatitis B”

berapa? “Nama suami ibu siapa? “ dan bekerja dimana?

Suami

saya

namanya

Wayan Siteng , beliau bekerja sebagai petani”.

“Saya saudara bertiga, dan “Ibu

mempunyai

saudara

saya anak paling terakhir ”.

berapa?

Dan anak ke berapa? “Aktivitas yang sering saya “Ibu boleh saya tahu lakukan

adalah

merapikan

aktivitas ibu sehari-hari? tempat tidur, menyapu, selain Bagaimana

kalau untuk

mengurusi

suami

sekarang Ibu bercerita dirumah” tentang apa yang sering ibu lakukan? “Saya “Ibu

sejak

mengetahui

kurang

mengetahui

kapan tentang penyakit yang saya penyakit alami saat ini”

yang ibu derita saat ini ini?” “Mungkin karena pola makan “Menurut Ibu Sintang saya yang kurang tepat, dan faktor

Ibu saya sering makan pedas”

penyebab

terserang penyakit itu apa?” “ Nah, itu yang saya belum “ Nah, menurut Ibu, tahu , tapi kata dokter saya bagaimana sih caranya disuruh menjaga pola makan mengetahui tanda dan dan gejala penyakit Ibu ?

tidak

boleh

mkanan yang pedas”

“Iya, terima kasih “ “ Baik kalau begitu bu nanti

sebentar

dipertemuan selanjutnya,

mungkin

saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini, agar menghindari resiko komplikasi

yang

mungkin muncul iya bu “ “Ibu Sintang tidak terasa kita sudah mengobrol 20

“Iya, saya tunggu”.

makan

menit

,

jadi

cukupkan

kita dulu

pembicaraan kita karena waktunya sudah habis, jadi besok saya kesini lagi untuk melanjutkan nya sambil mengecek tensi ibu di jam yang sama, selama 20 menit kembali kita ngobrolngobrol,

terimasih

sebelumnya”. 2.

Jumat,

November 2017 14.00 WITA

“Selamat siang

17 “Selamat masih

siang

Ibu

ingat dengan

“Ibu

bagaimana

perasaan Ibu sekarang ini? merasa

masih bu” (sambil memegang tangan perawat berjabatan). “Perasaan

saya?”

Apakah cemas

masih

, tentu saja

saya

saat

ini

merasa cemas dan khawatir tentang penyakit dan kondisi saya saat ini”

dan

khawatir ?” “Iya,

bu.

Saya

kurang

“Ibu, Ibu mengatakan mengetahui dan belum paham tentang penyakit yang saya merasa khawatir karena alami dan bagaimana cara Ibu belum paham mencegahnya Bu” tentang kondisi dan penyakit yang ibu alami, serta

upaya

mencegahnya?”

untuk

“ Jadi seperti ini Bu, Ibu “Oh jadi seperti itu , lalu ini kan memiliki riwayat bagaimana

cara

untuk

penyakit maag, jadi ibu mencegahnya ?.” kurangi mengkonsumsi makanan

pedas

dan

asam agar penyakit yang ibu derita tidak kambuh dan

itulah

yang

menyebabkan ibu mual bahkan sampai muntah.

“Biasanya pencegahan “ Oh jadi seperti itu Bu, tapi yang dilakukan dengan Ibu kadang-kadang saya juga kurangi mengkonsumsi masih cemas dan khawatir , makann pedas dan asam, seandainya saya mengalami mengatur pola makan, sakit nanti dirumah “ mengatur waktu makan agar tidak telat makan “

“ Nah Ibu kan sudah tau bagaimana “ Baik , Ibu bisa ajarkan saya teknik nafas dalam sepertinya kondisi dan penyakit serta pencegahn dari itu yang paling gampang “ sekarang

penyakit maag yang ibu derita. Jadi Ibu tidak perlu khawatir , namun apabila

Ibu

berkenan

saya memiliki beberapa cara

untuk

mengatasi

atau

mengurangi

kecemasan

yang

Ibu

rasakan dan mungkin bisa

diterapkan

rumah.

Ada

di yang

dinamakan

teknik

relaksasi,

teknik

relaksasi tersebut terdiri dari

meditasi,

mendengarkan

musik,

dan menikmati hiburan, teknik

pernapasan

dalam, dan yoga. Ibu Sintang

bisa

memilih

salah

satu

teknik

relaksasi tersebut.”

“ Baiklah Bu, sekarang “Baiklah, Bu.” kita mulai latihan relaksasi

nafas

dalamnya”

“Bagaimana Ibu

perasaan “Saya merasa lebih baik Bu”

setelah

mengobrol masalah rasakan

kita tentang

yang dan

Ibu latihan

teknik relaksasi napas dalam?”

“Ibu Sintang tidak terasa “Baik,Bu.

Terima

kasih.

kita sudah mengobrol Selamat siang” selama 20 menit. Jadi, kita cukupkan sampai di sini pembicaraan kita. Seandainya

ada

yang

perlu Ibu tanyakan lagi nanti bisa panggil saya di

Nurse

Station

di

dapan bu ya, Selamat Siang bu”

XV.

EVALUASI

NO

HARI/TANGGAL

1.

TINDAKAN

Jumat, 17 November TUK.1 2017 Pukul. WITA

EVALUASI

Membina S : Pasien mengatakan namanya

14.20 Hubungan Saling percaya Nyoman Sintang, biasa dipanggil dengan pasien

Bu

Sintang

dan

Pasien

mengatakan tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. O: 1. Pasien

mau

menjawab

mau

berbincang

salam 2. Pasien

dengan perawat 3. Pasien

mengungkapkan

penyebab kecemasannya. A : Tujuan Khusus tercapai P : Lanjutkan ke Tujuan khusus selanjutnya 2.

Jumat, 17 November TUK.2 2017

Pukul.

WITA

Pasien

14.20 mengidentifikasi menggambarkan perasaan kecemasannya

dapat S

: Pasien mengatakan yang

dan membuat

ia

penyakitnya

cemas

adalah

dan

kurang

tentang mengetahui tentang kondisinya, pencegahan serta pengobatan dari penyakitnya. O : 1. Pasien

menceritakan

penyebab

terjadinya

kecemasan

dan

kekhawatirannya

kepada

perawat. 2. Pasien

terlihat

dan

paham

mengerti dengan

penjelasan yang diberikan perawat. A : Tujuan Tercapai P : Lanjutkan intervensi 3.

Jumat, 17 November TUK 3. Pasien dapat S : Pasien mengatakan takut akan 2017 Pukul.

14.20 mengidentifikasi

kembali

merasa

khawatir

dan

cemas di rumah, saat diberikan

WITA

penyebab kecemasannya

teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasannya

pasien

memilih

menggunakan

teknik

relaksasi

nafas dalam. O : 1. Pasien

memilih

teknik

relaksasi nafas dalam 2. Pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurasi rasa cemas A : Tujuan tercapai P : Pertahankan kondisi pasien.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBIMBING PRAKTIK/CI

MAHASISWA

(………………………………….)

(………………………………….)

NIP.

NIM.

PEMBIMBING AKADEMIK/CT

(………………………………….) NIP.

Related Documents


More Documents from "Rendra Dewa Dewita"