Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Tn.S DENGAN ANSIETAS DI RUANG CEMPAKA RSUD BANGLI
I. IDENTITAS PASIEN Nama
: Ny.WM
Umur
: 42 Tahun
Alamat
: Br. Batang, Desa Besakih, Karangasem
Pendidikan: : tidak ada Agama
: Hindu
Status
: Menikah
Pekerjaan
: petani
Jenis Kel.
: Laki-laki
No RM
: 265709
Tanggal Dirawat (MRS)
: 04 Desember 2017
Tanggal Pengkajian
: 05 Desember 2017
Ruang Rawat
: Ruang Cempaka
II. ALASAN MASUK Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 04 Desember 2017 pukul 12.05 wita, dengan keluhan lemas sejak 5 hari yang lalu. Dikatakan pasien memiliki riwayat DM dengan pengobatan yang tidak regular sejak 1 tahun yang lalu. Keluarga mengatakan pasien mengeluh pandangannya mulai rabun. Awalnya hanya mata kiri yang merabun dan sekarang mata kanan juga mulai rabun sejak 1 minggu yang lalu. Sehingga keluarga mengajak pasien berobat ke Puskesmas Rendang dan diberikan obat untuk mengurangi keluhan tersebut. Namun karena kondisinya yang semakin memburuk sehingga pasien dirujuk ke IGD RSU Bangli. Saat pengkajian : Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir akan kondisinya saat ini. Pasien juga mengatakan masih mengeluh pandangan mulai rabun dan lemas.
III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Faktor perkembangan Pasien mengatakan pernah menderita penyakit DM yang tidak terkontrol sejak 1 tahun yang lalu dan pandangannya mulai rabun. 2. Faktor komunikasi dalam keluarga Komunikasi
antar
keluarga
baik,
ketika
mempunyai
masalah
pasien
memecahkan masalahnya bersama suami,dan juga anak – anak nya. 3. Faktor psikologis Pasien termasuk tipe orang yang terbuka, sering menceritakan keluh kesah yang dialami kepada suami dan tidak merasa dirinya tidak berharga. 4. Faktor genetik Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. FAKTOR PRESIPITASI 1. Faktor sosial budaya Pasien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya. 2
Faktor biokimia Adanya rasa khawatir dan cemas karena penyakitnya semakin parah,dikarenakan pasien tidak melakukan pengobatan yang teratur.
3. Faktor psikologis Pasien merasa cemas khawatir dengan masalahnya dan pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang dialaminya. 4.
Riwayat Trauma Pelaku/usia
Korban/usia
Saksi/usia
Aniaya fisik
-
-
-
-
-
-
Aniaya seksual
-
-
-
-
-
-
Penolakan
-
-
-
-
-
-
Kekerasan dalam keluarga
-
-
-
-
-
-
Tindakan criminal
-
-
-
-
-
-
Jelaskan: Tidak ada riwayat trauma pada pasien
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : 5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya
Tidak
V
Masalah keperawatan : 6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Masalah keperawatan : IV.
PEMERIKSAAAN FISIK 1. Ukuran Vital :
2.
TD
: 110/80 mm/Hg
N
: 88 x/m
S
: 360 C
P
: 20 x/m Ukuran : BB 50 kg
TB : 162 cm
Turun
Naik
Jelaskan : Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pada pukul 16.15 wita, didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital seperti dijabarkan di atas, pasien tidak mengetahui apakah berat badannya mengalami perubahan selama perawatan. 4.
Keluhan fisik : Ya
V
Tidak
Jelaskan: Pasien mengeluh pandangannya kabur dan lemas. Masalah Keperawatan : Risiko tinggi perubahan suhu tubuh Defisit Volume Cairan
Perubahan Nutrisi: Lebih dari
kebutuhanTubuh
Kelebihan Volume Cairan
Kerusakan Menelan
Resiko Tinggi terhdap Infeksi
Perubahan Eliminasi faeses
Risiko Tinggi terhadap Transmisi
Perubahan Eliminasi urine
Kerusakan integritas kulit
Infeksi Perubahan
Nutrisi: Kurang dari
Lain-lain, jelaskan Nyeri Akut
kebutuhan Tubuh
V.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1.
Genogram :
45th
Keterangan :
= laki-laki
= pasien
= perempuan
= menikah
= meninggal
= tinggal serumah
= keturunan
= orang terdekat
Jelaskan : Pasien adalah anak terakhir. Pasien berumur 42 tahun. Orang tua pasien sudah meninggal. Pasien sudah menikah, dan memiliki 5 orang anak. Pasien tinggal serumah dengan istri dan anak- anaknya. Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin
dengan erat dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan pasien adalah istri dan anakanaknya. Masalah keperawatan : 2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai. b. Identitas
:
Pasien mengatakan nama lengkapnya “Tn. WM”, pasien menyebutkan tanggal lahirnya dan usianya, pasien juga menyebutkan asalnya dari Besakih, Karangasem dan mengatakan sudah menikah dan mempunyai lima anak. c. Peran
:
Pasien dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga d.
Ideal diri
:
Pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungannya serta tidak ingin menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya. e. Harga diri
:
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang lain. Masalah Keperawatan : -
3.
Pengabaian unilateral
Harga diri rendah kronis
Gangguan citra tubuh
Harga diri rendah situasional
Gangguan identitas pribadi
Lain-lain, jelaskan..........
Hubungan sosial a.
Orang yang berarti/terdekat: Pasien mengatakan orang terdekat yang biasanya diajak untuk memecahkan masalah adalah suami dan anak-anaknya.
b.
Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat: Pasien mengatakan pasien jarang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di dalam masyarakat baik itu yang bersifat adat maupun umum karena kondisi pasien yang semakin menua.
c.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
4.
Kerusakan komunikasi
Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain,
Kerusakan interaksi sosial
jelaskan...............................
Spiritual a. Nilai dan keyakinan Pasien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pasien tidak mempunyai keyakinan yang berlebih terhadap agama yang dianutnya. b. Kegiatan ibadah Pasien rajin sembahyang setiap hari dan selalu mengikuti upacara keagamaan dirumah Masalah Keperawatan: -
VI.
STATUS MENTAL
1.
Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian tidak seperti biasanya Jelaskan: Pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai dengan tempatnya, rambut pasien disisir rapi Masalah Keperawatan:-
2.
Pembicaraan Cepat Keras Gagap Apatis Lambat
Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan Lain-lain Jelaskan: Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses wawancara pasien berbicara mengenai satu topik pembicaraan dengan jelas. Masalah Keperawatan:3.
Aktifitas motorik/Psikomotor Kelambatan : Hipokinesia,hipoaktifitas Katalepsi Sub stupor katatonik Fleksibilitas serea Peningkatan : Hiperkinesia,hiperaktifitas
Grimace
Gagap
Otomatisma
Stereotipi
Negativisme
Gaduh Gelisah Katatonik
Reaksi konversi
Mannarism
Tremor
Katapleksi
Verbigerasi
Tik
Berjalan kaku/rigid
Ekhopraxia
Kompulsif
Command automatism Jelaskan: Saat wawancara pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakit dan kondisinya saat ini, pasien tampak sedikit cemas dan khawatir. Masalah Keperawatan : Ansietas 4. Alam Perasaan Sedih Gembira berlebihan
Putus asa Khawatir Ketakutan
Jelaskan : Pasien terlihat menunjukkan ekspresi khawatir dan takut karena pasien merasa trauma untuk masuk kerumah sakit dan kondisinya saat ini yang semakin menua. Masalah Keperawatan : Ketakutan 5. Afek Datar Tumpul Labil Tidak sesuai Jelaskan : Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Masalah Keperawatan : 6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Kontak mata kurang
Tidak kooperatif
Defensif
Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan : Selama proses wawancara, pasien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak mata pasien bagus dan pasien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan antuasias. Masalah Keperawatan : 7. Persepsi Halusinasi : Pendengaran Penglihatan
Perabaan Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi. Masalah Keperawatan : 8. Proses pikir Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu topik pembicaraan Masalah Keperawatan : 9. Isi Pikir Obsesi Depersonalisasi Fobia Idea yang terkait Hipokondria Pikiran magic
Waham Agama Nihilistik Somatik Sisip pikir Kebesaran Siar piker
Curiga Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir. Masalah Keperawatan : 10. Tingkat Kesadaran Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Pasien menyadari bahwa dia sedang tidak berada di rumahnya, pasien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran pasien terhadap waktu, orang dan tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6 Masalah Keperawatan : 11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat saat ini Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi
Jelaskan : Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun ini. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan atau belum. Pasien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek. Masalah Keperawatan : 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh perawat Masalah Keperawatan : 13. Kemampuan penilaian Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan kegiatan merapikan tempat tidur atau menyapu. Pasien memilih merapikan tempat tidur terlebih dahulu karena kata pasien itu juga lebih mendesak. Masalah keperawatan : 14. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya. Masalah Keperawatan : VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan minimal Bantual total
2. Defekasi/berkemih Bantuan minimal Bantual total
3. Mandi Bantuan minimal Bantual total
4. Berpakaian/berhias Bantuan minimal
Bantual total
5. Istirahat dan tidur Tidur siang lama
: 13.00 s.d 14.30
Tidur malam lama
: 21.00 s.d 04.00
Aktivitas sebelum/setelah tidur
: mencuci muka dan kencing
6. Penggunaan obat Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan Ya Perawatan lanjutan
V
Sistem pendukung
V
Tidak
8. Aktivitas di dalam rumah Ya
Tidak
Mempersiapkan makanan
V
Menjaga kerapian rumah
V
Mencuci pakaian
V
Mengatur keuangan
V
9. Aktivitas di luar rumah Ya
Tidak
Belanja
V
Transportasi
V
Lain-lain
V
Jelaskan : Dari data diatas dapat dijabarkan bahwa pasien mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti : mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Pasien tidak memiliki gangguan pola tidur. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya merapikan atau bersih-bersih halaman rumah, memcuci bajunya, sedangkan kebutuhan pasien di luar rumah biasanya melakukan perjalanan atau berpergian dengan dibantu oleh keluarga atau suami. Masalah Keperawatan : VIII. MEKANISME KOPING ADAPTIF
MALADAPTIF
Bicara dengan orang lain
Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah
Reaksi lambat
Teknik relokasi
Reaksi berlebih
Aktivitas konstruktif
Bekerja berlebihan
Olah raga
Menghindar
Lainnya
Mencederai diri Lainnya
Jelaskan : Saat diwawancara reaksi pasien baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain tanpa ada gangguan, dan pasien dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga pasien. Masalah Keperawatan : -
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok
Uraikan : Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab pasien dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga. Masalah berhubungan dengan pendidikan
Uraikan : Pasien tidak bersekolah Masalah dengan pekerjaan
Uraikan : Pasien tidak bekerja, pasien sebagai ibu rumah tangga. Masalah dengan perumahan
Uraikan : Tidak ada masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien mempunyai tempat tinggal yang bersih dan luas Masalah dengan ekonomi Uraikan : Tidak ada masalah dengan ekonomi Masalah lainnya
Uraikan :Tidak ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya pasien cukup berinteraksi dengan orang lain. Masalah keperawatan : X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG Penyakit jiwa Factor presipitasi Koping System pendukung Penyakit fisik Obat-obatan Lainnya : . Saat dilakukan wawancara pasien bertanya tentang bagaimana proses
penyakit dan cara pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit yang ia derita.
XI. ASPEK MEDIK 1. Diagnosa medik
: Sindrom Geriatri
2. Terapi medik
: Tanggal 14 November 2017
Asering
20 tpm
Omeprazole
2 x 40 mg IV
Ondancentron
3 x 4 mg IV
Sanmol Flash
3 x 1 IV
Antasida
3 x 10 ml
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN ( POHON MASALAH )
Ketakutan ( effect )
Kecemasan/ansietas ( core problem )
Gangguan rasa nyaman (edcausa) XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketakutan 2. Ansietas 3. Gangguan rasa nyaman
Mahasiswa yang mengkaji
( NI L. PT. SAITRA MAHA DEWI ) NIM. P07120015044
XIV.
No
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Keperawatan 1
Ansietas
TUM : Pasien
mampu
mengurangi
dan
mengontrol kecemasannya. TUK :
1. Bina
1. Setelah diberikan
saling
askep selama 1
dengan :
kali
a. Sapa
pertemuan
hubungan percaya
1. Pembinaan hubungan saling
pasien
percaya
(tiap
dengan
ramah
merupakan
pertemuan 20
baik
verbal
dasar
menit)
maupun
diharapkan
verbal
pasien membina
diri
percaya
sopan.
KH :
cerah
dan
tersenyum b. Pasien
mau
membalas
dengan
mau
menyebutkan sambil
berjabat
n
rasa
lengkap pasien
komunikasi
dan
pasien.
nama
panggilan yang disukai.
pertemuan.
c. Pasien
sehingga meningkatka
d. Jelaskan tujuan
salam.
nama
terbuka
c. Tanyakan nama
a. Wajah pasien
terjalinnya komunikasi
b. Perkenalkan
hubungan saling dengan
non
e. Jujur
dan
menepati janji f. Tunjukkan sikap
empati
tangan ada
dan
dan
kontak
menerima
pasien
mata
apa
adanya.
d. Pasien bersedia menceritakan perasaannya TUK : 2. Pasien
1. Adakan dapat
mengidentifikasi dan
kontak 1. Dapat
sering dan singkat
mengetahui
secara bertahap.
kapan pasien
2. Bantu pasien untuk
mengalami
menggambarkan
mengidentifikasi
kecemasan.
perasaan tentang
dan
kecemasannya
menggambarkan
mengadopsi
dengan KH :
perasaan
koping
a. Pasien
mendasari
baru,
kecemasannya.
pertama
dapat
menyebutkan waktu,
2. Untuk
yang
isi, 3. Gunakan
yang pasien kali
harus
frekuensi
pertanyaan terbuka
menyadari
timbulnya
beralih dari topik
perasaan dan
kecemasan.
yang
mengatasi
b. Pasien
dapat
mengungkapk an
tidak
mengancam ke isu
penyangkalan
konflik
yang disadari
4. Tinjau
penilaian
perasaannya
terhadap
stresor,
terhadap
nilai-nilai
kecemasannya
terancam dan cara
.
konflik berkembang
yang
atau disadari
tidak
TUK : 3. Pasien
1. Identifikasi dapat
bersama
pasien
yang
cara
penyebab
yang dilakukan jika
mengontrol
kecemasannya
terjadi kecemasan.
kecemasan
a. Pasien
dapat
menceritakan penyebab kecemasan b. Pasien
dapat
menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan kecemasannya. c. Pasien
dapat
memilih
cara
mengatasi kecemasannya.
tindakan
cara
mengidentifikasi
dengan KH :
/
1. Mengetahui
2. Ajarkan
teknik
distraksi
dan
relaksasi
terbaik untuk
PELAKSANAAN No. Hari/Tanggal 1.
Kamis,
Tindakan Keperawatan 17
November 2017 08.00 WITA
Respon Pasien
Salam
terapeutik
selamat
siang
(tersenyum
: Ibu
mendekati
pasien)
“Nama saya Nyoman Sintang, panggil saja saya Bu Sintang,
“Bu kenalkan nama saya Ibu disini bersama suami” Saitra, Ibu bisa manggil saya
Perawat
nama
Ibu
Saitra,
siapa
dan
senang dipanggil siapa? Ibu dengan siapa disini? “Ya” Kontrak : “Sekarang
kita
mengobrol selama 20 menit disini ya, Bu? “Perasaan saya biasa-biasa saja , tetapi saya merasa tidak “Bagaimana Ibu hari ini?
perasaan nyaman karena saya kembali dirawat dirumah sakit”.
“ Usia saya sekarang 82 “Ibu Nyoman Sintang Tahun” sudah
menyebutkan
nama dan panggilan Ibu Sintang,
usia
sekarang berapa?
Ibu
Paraf
“Saya tidak bekerja, saya “Ibu
Sintang
bekerja
hanya seorang ibu rumah tangga”
dimana?
“ Saya tinggal bersama suami “Ibu
dan anak-anak saya. Anak tinggal
dengan
dirumah
siapa?
mempunyai
Ibu anak
saya
yang
kedua
sudah
meninggal karena Hepatitis B”
berapa? “Nama suami ibu siapa? “ dan bekerja dimana?
Suami
saya
namanya
Wayan Siteng , beliau bekerja sebagai petani”.
“Saya saudara bertiga, dan “Ibu
mempunyai
saudara
saya anak paling terakhir ”.
berapa?
Dan anak ke berapa? “Aktivitas yang sering saya “Ibu boleh saya tahu lakukan
adalah
merapikan
aktivitas ibu sehari-hari? tempat tidur, menyapu, selain Bagaimana
kalau untuk
mengurusi
suami
sekarang Ibu bercerita dirumah” tentang apa yang sering ibu lakukan? “Saya “Ibu
sejak
mengetahui
kurang
mengetahui
kapan tentang penyakit yang saya penyakit alami saat ini”
yang ibu derita saat ini ini?” “Mungkin karena pola makan “Menurut Ibu Sintang saya yang kurang tepat, dan faktor
Ibu saya sering makan pedas”
penyebab
terserang penyakit itu apa?” “ Nah, itu yang saya belum “ Nah, menurut Ibu, tahu , tapi kata dokter saya bagaimana sih caranya disuruh menjaga pola makan mengetahui tanda dan dan gejala penyakit Ibu ?
tidak
boleh
mkanan yang pedas”
“Iya, terima kasih “ “ Baik kalau begitu bu nanti
sebentar
dipertemuan selanjutnya,
mungkin
saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini, agar menghindari resiko komplikasi
yang
mungkin muncul iya bu “ “Ibu Sintang tidak terasa kita sudah mengobrol 20
“Iya, saya tunggu”.
makan
menit
,
jadi
cukupkan
kita dulu
pembicaraan kita karena waktunya sudah habis, jadi besok saya kesini lagi untuk melanjutkan nya sambil mengecek tensi ibu di jam yang sama, selama 20 menit kembali kita ngobrolngobrol,
terimasih
sebelumnya”. 2.
Jumat,
November 2017 14.00 WITA
“Selamat siang
17 “Selamat masih
siang
Ibu
ingat dengan
“Ibu
bagaimana
perasaan Ibu sekarang ini? merasa
masih bu” (sambil memegang tangan perawat berjabatan). “Perasaan
saya?”
Apakah cemas
masih
, tentu saja
saya
saat
ini
merasa cemas dan khawatir tentang penyakit dan kondisi saya saat ini”
dan
khawatir ?” “Iya,
bu.
Saya
kurang
“Ibu, Ibu mengatakan mengetahui dan belum paham tentang penyakit yang saya merasa khawatir karena alami dan bagaimana cara Ibu belum paham mencegahnya Bu” tentang kondisi dan penyakit yang ibu alami, serta
upaya
mencegahnya?”
untuk
“ Jadi seperti ini Bu, Ibu “Oh jadi seperti itu , lalu ini kan memiliki riwayat bagaimana
cara
untuk
penyakit maag, jadi ibu mencegahnya ?.” kurangi mengkonsumsi makanan
pedas
dan
asam agar penyakit yang ibu derita tidak kambuh dan
itulah
yang
menyebabkan ibu mual bahkan sampai muntah.
“Biasanya pencegahan “ Oh jadi seperti itu Bu, tapi yang dilakukan dengan Ibu kadang-kadang saya juga kurangi mengkonsumsi masih cemas dan khawatir , makann pedas dan asam, seandainya saya mengalami mengatur pola makan, sakit nanti dirumah “ mengatur waktu makan agar tidak telat makan “
“ Nah Ibu kan sudah tau bagaimana “ Baik , Ibu bisa ajarkan saya teknik nafas dalam sepertinya kondisi dan penyakit serta pencegahn dari itu yang paling gampang “ sekarang
penyakit maag yang ibu derita. Jadi Ibu tidak perlu khawatir , namun apabila
Ibu
berkenan
saya memiliki beberapa cara
untuk
mengatasi
atau
mengurangi
kecemasan
yang
Ibu
rasakan dan mungkin bisa
diterapkan
rumah.
Ada
di yang
dinamakan
teknik
relaksasi,
teknik
relaksasi tersebut terdiri dari
meditasi,
mendengarkan
musik,
dan menikmati hiburan, teknik
pernapasan
dalam, dan yoga. Ibu Sintang
bisa
memilih
salah
satu
teknik
relaksasi tersebut.”
“ Baiklah Bu, sekarang “Baiklah, Bu.” kita mulai latihan relaksasi
nafas
dalamnya”
“Bagaimana Ibu
perasaan “Saya merasa lebih baik Bu”
setelah
mengobrol masalah rasakan
kita tentang
yang dan
Ibu latihan
teknik relaksasi napas dalam?”
“Ibu Sintang tidak terasa “Baik,Bu.
Terima
kasih.
kita sudah mengobrol Selamat siang” selama 20 menit. Jadi, kita cukupkan sampai di sini pembicaraan kita. Seandainya
ada
yang
perlu Ibu tanyakan lagi nanti bisa panggil saya di
Nurse
Station
di
dapan bu ya, Selamat Siang bu”
XV.
EVALUASI
NO
HARI/TANGGAL
1.
TINDAKAN
Jumat, 17 November TUK.1 2017 Pukul. WITA
EVALUASI
Membina S : Pasien mengatakan namanya
14.20 Hubungan Saling percaya Nyoman Sintang, biasa dipanggil dengan pasien
Bu
Sintang
dan
Pasien
mengatakan tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. O: 1. Pasien
mau
menjawab
mau
berbincang
salam 2. Pasien
dengan perawat 3. Pasien
mengungkapkan
penyebab kecemasannya. A : Tujuan Khusus tercapai P : Lanjutkan ke Tujuan khusus selanjutnya 2.
Jumat, 17 November TUK.2 2017
Pukul.
WITA
Pasien
14.20 mengidentifikasi menggambarkan perasaan kecemasannya
dapat S
: Pasien mengatakan yang
dan membuat
ia
penyakitnya
cemas
adalah
dan
kurang
tentang mengetahui tentang kondisinya, pencegahan serta pengobatan dari penyakitnya. O : 1. Pasien
menceritakan
penyebab
terjadinya
kecemasan
dan
kekhawatirannya
kepada
perawat. 2. Pasien
terlihat
dan
paham
mengerti dengan
penjelasan yang diberikan perawat. A : Tujuan Tercapai P : Lanjutkan intervensi 3.
Jumat, 17 November TUK 3. Pasien dapat S : Pasien mengatakan takut akan 2017 Pukul.
14.20 mengidentifikasi
kembali
merasa
khawatir
dan
cemas di rumah, saat diberikan
WITA
penyebab kecemasannya
teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasannya
pasien
memilih
menggunakan
teknik
relaksasi
nafas dalam. O : 1. Pasien
memilih
teknik
relaksasi nafas dalam 2. Pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurasi rasa cemas A : Tujuan tercapai P : Pertahankan kondisi pasien.
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING PRAKTIK/CI
MAHASISWA
(………………………………….)
(………………………………….)
NIP.
NIM.
PEMBIMBING AKADEMIK/CT
(………………………………….) NIP.