Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

  • Uploaded by: Salsa rs
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 4 Hasil Dan Pembahasan as PDF for free.

More details

  • Words: 2,006
  • Pages: 10
Loading documents preview...
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

Hasil Percobaan Tabel 4.1 Data hasil percobaan dimensi logam besi (Fe) sebelum elektroplating

Konsentrasi Amonium Oksalat (N)

Arus (mA)

Waktu (menit)

Pengukuran

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

0,2

0,7

150 1,3

1,6

1,9

4-1

Besi (Fe) 3 4,9 1,8 1,9 0,111 0,16 2,86 3,34 2,7 4,1 2,1 2,3 0,17 0,13 3,1 4,75 3 4,2 2 2,1 0,16 0,111 3,19 4,36 3 4,3 2,1 2,2 0,16 0,16 3,64 4,73 4,1 4,5 1,8 2,4 0,16

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Menit

w (gr)

0,117 3,68 5,35

Tabel 4.2 Data hasil percobaan dimensi logam tembaga (Cu) sebelum elektroplating Konsentrasi Amonium Oksalat (N)

Arus (mA)

Waktu (menit)

Pengukuran (cm)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

0,2

0,7

150 1,3

1,6

1,9

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

Tembaga (Cu) 4 4 1,9 2 0,141 0,147 3,8 3,87 4 4 2,1 2,4 0,141 0,138 4,02 4,87 3,6 4 2,2 1,3 0,145 0,144 3,89 2,49 3 2,9 1,9 2,2 0,137 0,136 2,22 2,46 3 4,2 2,1 2,1 0,132 0,144

4-2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Menit

w (gr)

2,41 4,38

Tabel 4.3 Data hasil percobaan dimensi logam besi (Fe) sesudah elektroplating Konsentrasi Amonium Oksalat (N)

Arus (mA)

Waktu (menit)

Pengukuran (cm)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

0,2

0,7

150 1,3

1,6

1,9

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

Besi (Fe) 3 4,9 1,9 1,9 0,121 0,2 2,9 4,4 2,7 4,2 2,2 2,4 0,18 0,15 3,13 4,9 3 4,2 2,1 2,1 0,17 0,116 3,26 4,4 3 4,4 2,3 2,3 0,18 0,21 3,72 4,81 4,2 4,6 1,8 2,4 0,17 0,119

4-3

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Menit

w (gr)

3,75 5,37

Tabel 4.4 Data hasil percobaan dimensi logam tembaga (Cu) sesudah elektroplating Konsentrasi Amonium Oksalat (N)

Arus (mA)

Waktu (menit)

Pengukuran (cm)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

10 Menit

P (cm)

10 Menit

l (cm)

10 Menit

t (cm)

10 Menit

w (gr)

0,2

0,7

1,3

150

1,6

1,9

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

Tembaga (Cu) 4 4 1,85 1,9 0,1 0,144 3,78 3,85 4 4 2 2,2 0,1 0,135 3,98 4,85 3,6 3,95 2,1 1,25 0,12 0,14 3,86 2,45 3 2,9 1,9 2,1 0,135 0,135 2,19 2,44 2,9 4,15 2,1 2,1 0,13 0,1 2,38

4-4

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4,35

Tabel 4.5 Hasil perhitungan laju korosi pada tembaga (Cu) Konsentrasi Surfaktan 0,2 0,7 1,3 1,6 1,9

4.2

Densitas Cu (gr/cm3)

A (in2)

t (jam)

ΔW (mgr)

Mpy

8,92 8,92 8,92 8,92 8,92 8,92 8,92 8,92 8,92 8,92

2,617869 2,757612 2,875002 3,25474 2,720045 1,851407 1,97811 2,196155 2,164983 3,020023

0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667

20 20 40 20 30 40 30 20 30 30

2744,162 2605,1 4997,462 2207,198 3961,62 7760,431 5447,515 3271,107 4977,306 3568,113

Pembahasan

Tujuan dari percobaan pengaruh konsentrasi pada elektroplating besi dengan tembaga adalah untuk mengetahui pengaruh surfaktan berupa larutan Amonium Oksalat 0,2 N; 0,7 N; 1,3 N; 1,6 N dan 1,9 N dan untuk mengetahui cara menghitung tebal lapisan dan laju korosi dari hasil elektroplating logam Cu terhadap Fe. Menyiapkan sampel logam Fe dan Cu lalu dibersihkan permukaan logam dengan cara menggosok permukaan logam Fe dan Cu dengan amplas, logam yang sudah diamplas dicelupkan ke dalam larutan HCl pekat. Mengukur dimensi logam Fe dan Cu yaitu panjang (p), lebar (l), dan tebal (t), lalu mengisolasi ¾ bagian logam dan ¼ bagian lainnya dicat dengan menggunakan acrylic, menunggu sampai cat kering, kemudian melepas isolosi, menimbang berat wo masing-masing logam tersebut. Membuat surfaktan dari larutan Amonium Oksalat 2N kemudian diencerkan dengan variable 0,2N ; 0,7N ; 1,3N ; 1,6 ; 1,9N. Lalu membuat larutan CuSO4 1,5 N. Melakukan penambahan surfaktan sebanyak 5 ml ke dalam larutan CuSO4. Memasukkan logam Fe dan Cu tersebut kedalam beaker glass yang berisi campuran larutan CuSO4 1,5 N dan larutan surfaktan. Kemudian jepit kedua logam untuk menghubungkan dengan amperemeter. Menunggu logam sampai terlapisi selama variabel waktu yang telah ditentukan yaitu 10 menit. Kemudian logam diangkat dari larutan CuSO4 kemudian mengeringkan dan menimbang wt setelah electroplating masingmasing logam dimensi logam diukur kembali setelah di elektroplating.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-5

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 4.2.1 Hubungan Ketebalan dengan Konsentrasi Surfaktan

Berdasarkan Grafik 4.2.1 dapat dilihat pada variabel waktu 10 menit dan arus 150 ampere dengan variabel konsentrasi 0,2 N; 0,7 N; 1,3 N; 1,6 N dan 1,9 N. Grafik pada Uji pertama konsentrasi 0,2 N ke 0,7 N mengalami penurunan, konsentrasi 0,7 N ke 1,3 N mengalami penurunan, konsentrasi 1,3 N ke 1,6 N mengalami kenaikan, dan konsentrasi 1,6 N ke 1,9 N mengalami penurunan. Grafik pada uji kedua juga mengalami naik turun yang sama dengan grafik uji pertama. Didapat data pada uji pertama 0,01 ; 0,01 ; 0,01 ; 0,02 ; 0,01 cm dan pada uji kedua 0,04 ; 0,02 ; 0,005 ; 0,05 ; 0,002 cm. Hal ini bisa disebabkan karena pada pelaksanaan proses pelapisan, baik anoda maupun katoda (spesimen) pemasanganya hanya menggunakan kawat pengait. Kondisi pemasangan seperti ini memungkinkan tidak stabilnya kedudukan kedua elektroda, sebab selama proses berlangsung timbul gelembung udara dalam larutan. Ketidakstabilan kedudukan ini tentunya akan mempengarui penyaluran arus listrik. Logam yang dikaitkan masih menggunakan metode manual, sehingga pada saat pengangkatan terjadi gesekan dan pelapis ada kemungkinan untuk terlepas sehingga menyebabkan eror. Semakin tinggi konsentrasi surfaktan, maka akan diperoleh hasil lapisan ketebalan logam atau selisih ketebalan yang semakin tinggi (Sugiyarta, 2012).

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-6

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 4.2.2 Hubungan Berat dengan Konsentrasi Surfaktan

Berdasarkan Grafik 4.2.2 dapat dilihat pada variabel waktu 10 menit dan arus 150 ampere dengan variabel konsentrasi 0,2 N; 0,7 N; 1,3 N; 1,6 N dan 1,9 N. Grafik pada Uji kedua konsentrasi 0,2 N ke 0,7 N mengalami kenaikan, konsentrasi 0,7 N ke 1,3 N mengalami penurunan, konsentrasi 1,3 N ke 1,6 N mengalami kenaikan, dan konsentrasi 1,6 N ke 1,9 N mengalami penurunan. Grafik pada uji pertama konsentrasi 0,2 N ke 0,7 N mengalami penurunan, konsentrasi 0,7 N ke 1,3 N mengalami kenaikan, konsentrasi 1,3 N ke 1,6 N mengalami kenaikan, dan konsentrasi 1,6 N ke 1,9 N mengalami penurunan. Didapat data pada uji pertama 0,04 ; 0,03 ; 0,07 ; 0,08 ; 0,07 gram dan pada uji kedua 0,06 ; 0,15 ; 0,04 ; 0,08 ; 0,02 gram. Hal ini bisa disebabkan karena pada pelaksanaan proses pelapisan, baik anoda maupun katoda (spesimen) pemasanganya hanya menggunakan kawat pengait. Kondisi pemasangan seperti ini memungkinkan tidak stabilnya kedudukan kedua elektroda, sebab selama proses berlangsung timbul gelembung udara dalam larutan. Ketidakstabilan kedudukan ini tentunya akan mempengarui penyaluran arus listrik. Logam yang dikaitkan masih menggunakan metode manual, sehingga pada saat pengangkatan terjadi gesekan dan pelapis ada kemungkinan untuk terlepas sehingga menyebabkan eror. Semakin tinggi konsentrasi surfaktan, maka akan diperoleh hasil berat atau selisih berat pada logam yang semakin tinggi (Sugiyarta, 2012).

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-7

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 4.2.3 Hubungan Laju Korosi dengan Konsentrasi Surfaktan

Berdasarkan Grafik 4.2.1 dapat dilihat pada variabel waktu 10 menit dan arus 150 ampere dengan variabel konsentrasi 0,2 N; 0,7 N; 1,3 N; 1,6 N dan 1,9 N, didapatkan laju korosi logam Cu pada uji pertama masing-masing adalah 2744,162 ; 4997,462 ; 3961,62 ; 5447,515 ; 4977,306 Mpy. Untuk uji kedua adalah 2605,1 ; 2207,198 ; 7760,431 ; 3271,107 ; 3568,113 Mpy. Grafik pada Uji pertama konsentrasi 0,2 N ke 0,7 N mengalami Kenaikan, konsentrasi 0,7 N ke 1,3 N mengalami penurunan, konsentrasi 1,3 N ke 1,6 N mengalami kenaikan, dan konsentrasi 1,6 N ke 1,9 N mengalami penurunan. Grafik pada uji kedua konsentrasi 0,2 N ke 0,7 N mengalami penurunan, konsentrasi 0,7 N ke 1,3 N mengalami kenaikan, konsentrasi 1,3 N ke 1,6 N mengalami penurunan, dan konsentrasi 1,6 N ke 1,9 N mengalami kenaikan. Hal ini bisa disebabkan karena pada pelaksanaan proses pelapisan, baik anoda maupun katoda (spesimen) pemasanganya hanya menggunakan kawat pengait. Kondisi pemasangan seperti ini memungkinkan tidak stabilnya kedudukan kedua elektroda, sebab selama proses berlangsung timbul gelembung udara dalam larutan. Ketidakstabilan kedudukan ini tentunya akan mempengarui penyaluran arus listrik. Logam yang dikaitkan masih menggunakan metode manual, sehingga pada saat pengangkatan terjadi gesekan dan pelapis ada kemungkinan untuk terlepas sehingga menyebabkan eror. Semakin tinggi konsentrasi surfaktan, maka akan diperoleh hasil laju korosi yang semakin tinggi (Sugiyarta, 2012).

Gambar 4.2.1 Sampel logam besi (Fe) sebelum dan sesudah elektroplating

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.2.2 Logam besi (Fe) sebelum dan sesudah elektroplating

Pada Gambar 4.2.1 dapat dilihat perbandingan kondisi logam Fe sebelum dan sesudah proses elektroplating. Logam Fe sebelum proses elektroplating kondisi logam bersih berwarna silver, namun setelah mengalami proses elektroplating beberapa bagian logam Fe warnanya menjadi kecoklatan dan cenderung rata. Hal tersebut terjadi karena logam Fe akan terdistribusi oleh elektron yang dilepaskan logam Cu. Elektron-elektron mengkonversi ionion tembaga yang berada dalam larutan CuSO4 menjadi atom-atom tembaga (Cu) yang mengendap pada permukaan katoda (Fe). Sedangkan berat logam Fe setelah proses elektroplating mengalami kenaikan. Kenaikan berat logam Fe sebanding dengan kenaikan konsentrasi CuSO4 . Penjelasannya adalah semakin tinggi konsentrasi CuSO4 maka Cu yang tersedia dalam elektrolit akan semakin banyak, sehingga kesempatan Cu tersebut menempel pada Fe menjadi lebih tinggi. Pada proses elektroplating larutan elekrolit CuSO4 terurai menjadi ion Cu dan SO4 . kation elektrolit (SO42- ) menempel pada anoda. Pada katoda plat baja mengalami pelepasan oksigen terhadap larutan Cu (CuSO4) akibat adanya arus listrik searah dengan tegangan konstan sehingga ion Cu akan menempel pada permukaan plat besi dengan perantara elektrolit Cu sehingga plat besi terlapisi Cu.

Gambar 4.2.1 Sampel logam Tembaga (Cu) sebelum dan sesudah elektroplating

Gambar 4.2.3 Logam tembaga (Cu) sebelum dan sesudah elektroplating

Pada Gambar 4.2.3 dapat dilihat perbandingan kondisi logam Cu sebelum dan sesudah proses elektroplating. Logam Cu sebelum proses elektroplating kondisi logam bersih berwarna kuning mengkilap tanpa pengotor pada permukaan logam. Namun, setelah proses elektroplating ada beberapa bagian logam yang terkikis dan warnanya berubah menjadi kecoklatan. Hal ini disebabkan karena sebagian permukaan logam Cu terionisasi LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-9

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN dan tercampur dengan larutan elektrolit sehingga warnanya menjadi kecokelatan. Sedangkan untuk berat logam Cu setelah proses elektroplating dengan variabel konsentrasi 0,2 N; 0,7 N; 1,3 N; 1,6 N dan 1,9 N, beratnya berkurang dari berat awal. Dan tebal logam Cu beberapa juga berkurang.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN BAHAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FV-ITS

4-10

Related Documents


More Documents from "Ery Adha Pratama"