Bab I Softskill

  • Uploaded by: Dara Linggar
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Softskill as PDF for free.

More details

  • Words: 1,034
  • Pages: 7
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kemampuan

seorang

bidan

berkaitan

dengan

kompetensi

yang

diperolehnya selama masa pendidikan. Kompetensi bidan merupakan perpaduan aspek keterampilan, sikap dan pengetahuan untuk melakukan asuhan kebidanan yang aman dan bertanggung jawab (Kemenkes RI, 2014). Survei Kemenkes RI 2011-2012 menyatakan bahwa pembelajaran praktek klinik berada dalam kategori baik hanya 20%, sedangkan sisanya 80% berada pada kategori perlu ditingkatkan. Artinya, kompetensi seorang bidan tidak hanya diukur dari keterampilan teknis (hardskills) saja melainkan bidan juga perlu menguasai soft skills. Soft skills merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan interaksi dengan dirinya sendiri (intrapersonal), orang lain (interpersonal), maupun dengan lingkungan sosial (interaktif) (Juntika, 2015). Kebutuhan akan pentingnya soft skills di dunia kerja saat ini tidak bisa ditawar, termasuk keterampilan bidan dalam bekerja di institusi layanan kesehatan. Kajian Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tahun 2009 menyatakan bahwa 85% kesuksesan seseorang ditentukan oleh soft skills (Zaman, 2015). Menurut Mulyatiningsih, softskills dalam bekerja antara lain motivasi, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama (Mulyatiningsih, 2012).

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana softskill sebagai tuntunan dalam pelayanan kebidanan ? 2. Bagaimana pengaplikasian softskill sebagai tuntunan dalam praktik pelayanan kebidanan ?

C. Tujuan 1. Mengetahui softskill yang menjadi tuntunan dalam pelayanan kebidanan. 2. Mengetahui pengaplikasian softskill yang menjadi tuntunan dalam praktik pelayanan kebidanan.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Soft Skills Soft skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Islami, 2012). Soft skills didefinisikan sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja seseorang. Soft skills merupakan perilaku

personal

dan

interpersonal

yang

mengembangkan

dan

memaksimalkan kinerja humanis. Softs kills adalah istilah sosiologis antara lain pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan atau kepedulian dan serta optimisme. Secara garis besar softskills digolongkan menjadi dua kategori yaitu intrapersonal dan interpersonal skills. Intrapersonal skills antara lain : self awareness (self confident, self assesment, trait and preference, emotional awareness) dan

self skill (improvement, self control, trust, worthiness,

timelsource management, proactivity, conscience) sedangkan interpersonal skill

mencakup

social

awareness

(political

awarenes,

developing

others,leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership, influence, communication, conflict management, cooperation, team work and synerg.(Endang&Elisabeth, 2015). Softskill merupakan bagian dari keterampilan individu yang lebih bersifat pada kehalusan atau sensitifitas perasaan individu terhadap lingkungan di sekitarnya (Endang&Elisabet, 2015). Soft skills diartikan sebagai perilaku interpersonal dan intrapersonal yang mampu mengembangkan dan memaksimalkan kinerja yang humanis (Efendi dkk, 2010).

2

B. Soft skill Sebagai Tuntunan Dalam Pelayanan Kebidanan Perlunya pengembangan soft skill bagi tenaga kesehatan. Kompetensi lulusan tenaga kesehatan yang diperlukan oleh dunia kerja adalah bidan yang kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan dan mampu berpikir kritis. Kebutuhan akan pentingnya soft skill di dunia kerja saat ini tidak bisa ditawar, termasuk keterampilan bidan dalam bekerja di institusi layanan kesehatan. Kajian Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tahun 2009 menyatakan bahwa 85% kesuksesan seseorang ditentukan oleh soft skill (Zaman, 2015). Menurut Mulyatiningsih, soft skill dalam bekerja antara lain motivasi, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama (Mulyatiningsih, 2012). Dunia kerja percaya bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skill.

C. Aplikasi Soft skill Sebagai Tuntunan Dalam Praktik Kebidanan Dalam pelayanan kebidanan, softskill sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan kebidanan. Beberapa contoh aplikasi soft skill dalam pelayanan kebidanan adalah :

1. Pengambilan keputusan Dalam pelayanan kesehatan khususnya bidan, akan lebih sering ditemukan dengan kondisi dimana bidan harus dapat mengabil keputusan yang sesuai dan tepat. Pengambilan keputusan ini bertujuan untuk membantu klien meninjau kembali kemungkinan pilihannya dan membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan.

2. Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja. Adanya motivasi akan mendorong semangat kerja, inspirasi aktifitas kerja kerja bidan akan meningkat untuk mencapai tujuan organisasi. Menciptakan sumber daya manusia dalam layanan kesehatan merupakan tugas yang

3

penuh dengan dedikasi untuk menjaga konsistensi dalam bekerja (Suswati, 2012).

3. Tanggung Jawab Tanggung jawab merujuk kepada tindakan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Disamping itu, tanggung jawab juga tercermin dalam diri seorang yang berani menanggung resiko dari pekerjaan yang dilakukan dan tidak suka melemparkan kesalahan pada orang lain (Fathurohman dan Fenny, 2014).

4. Communication skill Keterampilan komunikasi menunjuk pada kemampuan untuk menerima atau menangkap pesan. Bentuk perilaku komunikasi dapat dilihat dari bagaimana seseorang bekerja sama dengan orang lain, mengungkapkan pendapatnya, bergaul dengan orang lain dan mendengarkan pendapat orang lain (Fathurohman dan Fenny, 2014). Contoh penerapan communiction skill seperti pada pemberian konseling harus bisa dimengerti oleh klien/pasien dan lainnya. Contohnya : saat di puskesmas, setelah pemeriksaan ANC selanjutnya bidan memberikan konseling apa saja yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan ANC tersebut. Dalam penyamaian konseling, klien atau ibu hamil diusahakan dapat memahami dan mengerti apa yang bidan jelaskan.

5. Relationship building Yaitu membangun hubungan kerjasama seperti kemitraan. Seperti halnya seorang bidan berkolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya, dan sebagainya.

6. Leadership skill Kemampuan seseorang untuk menjadi pemimpin di masyarakat. Sebagai bidan, khususnya bidan desa Leadership skill ini sangat diperlukan. Karena

4

bidan desa yang memang dalam melakukan pelayanan lebih dekat pada masyarakat luas.

7. Self marketing skill Self marketing skill adalah kemampuan untuk mempromosikan diri. Contoh kemampuan ini adalah bidan dituntut dapat mempromosikan bagaimana pentingnya ASI Eksklusif ubagi ibu dan bayinya.

8. Presentation skill Presentation skill merupakan kemampuan dalam mempresentasikan hal apapun seperti pada penyuluhan. Sebagai bidan, salah satu tugasnya adalah melakukan upaya – upaya seperti upaya promotif untuk meningkatkan kesehatan yang mengandalkan cara bidan tersebut . Upaya promotif disini seperti bidan memberikan penyuluhan terhadap masyarakat luas maupun terhadap ibu – ibu hamil di suatu desa, dalam penyampainnya seorang bidan harus mampu.

5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Soft skills didefinisikan sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja seseorang. Dalam pelayanan kebidanan, keterampilan soft skill sangat dibutuhkan. Khususnya kebidanan, dalam pelayanan kebidanan banyak sekali dibutuhkan keterampilan soft skill seperti pengambilan keputusan, pemberian motivasi kepada para ibu, konseling saat pelayanan, pemberian penyuluhan pada ibu hamil, bersalin, maupun ibu nifas serta masih banyak yang lainnya.

6

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Viviyanti. Peranan Moderasi Soft skills dalam Meningkatkan Pelayanan

Rumah

Sakit.

2013.

Kesehatan

Masyarakat.

https://diahanandagibran.wordpress.com/2013/06/15/softskill/

Mutu 7

(8).

(diakses

online pada tanggal 8 Maret 2019 pukul 16.00 WIB) Saputri, P. A. 2018. Keterampilan Dalam Pelayanan Kebidanan. Semarang. www.vbook.pub.com/presentation/keterampilan-alam-pelayanan-kebidanan// (Di akses online pada tanggal 8 Maret 2019)

7

Related Documents

Bab I Softskill
February 2021 3
Bab I - Matekim I
February 2021 0
Bab I Pendahuluan
January 2021 1
Bab I Pendahuluan
January 2021 1
Bab I Pendahuluan
January 2021 0
Bab I Pendahuluan
January 2021 1

More Documents from "Riski Nur Faidah Kiki"