Bab Iii Hemopneumothorax.docx

  • Uploaded by: mhmmdfaizal
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Hemopneumothorax.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 621
  • Pages: 4
Loading documents preview...
BAB III HAEMOPNEUMOTHORAKS Haemopneumothoraks adalah istilah medis yang menggambarkan kombinasi dari dua kondisi : pneumothoraks dan hemothoraks.

I.

Pneumothoraks Terjadi akibat adanya udara yang masuk ke dalam ruang potensial antara pleura visceralis dan parietalis. Merupakan gangguan pernafasan yang relatif umum dan dapat terjadi dalam berbagai keadaan klinis dan pada individu dari segala usia.

a. Simpel Pneumotoraks Sering disebabkan oleh robekan yang diakibatkan oleh fragmen kosta yang patah. Klinis akan ditemukan penderita sesak dengan suara nafas menurun dan hipersonor pada perkusi di sisi toraks yang cedera. Pada pemeriksaan foto toraks dijumpai adanya gambaran radiolusen atau gambaran lebih hitam pada daerah yang terkena, biasanya dijumpai gambaran pleura line. X-ray cukup membantu dalam menegakkan diagnosa. Toraks drain dengan WSD masih merupakan terapi pilihan. b. Open Pneumothoraks Terdapat hubungan langsung antara cavum pleura dengan dunia luar akibat ada luka terbuka pada dinding dada. Tanda dan gejala : o o o

terdengar suara seperti peluit sewaktu bernapas (sucking chest wound) suara napas nyaris tidak terdengar perkusi paru terdengar hipersonor

Tata laksana : o

o o

menutup defek tersebut dengan occlusive dressing yang steril. Penutup ini harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan kemudian direkatkan di tiga sisi untuk memberikan efek “flutter type valve” chest tube sebaiknya dipasang sesegera mungkin seringkali dibutuhkan pula penutupan defek melalui pembedahan.

Umumnya disertai dengan perdarahan atau hematotoraks. Pada pneumotoraks kecil (<20%) serangan yang pertama kali, observasi dan penderita istirahat 2-3 hari. Bila pneumotoraks sedang, ada respiratory distress atau pada observasi nampak progresif foto toraks, atau adanya tension pneumothorax, dilakukan tindakan bedah dengan pemasangan torakostomi + WSD untuk pengembangan paru dan mengatasi gagal nafas.

c. Tension Pneumothorax Merupakan diagnose klinis yang menggambarkan adanya udara yang menekan rongga pleura. Tanda dan gejala : o Nyeri dada o Distress napas o Takikardi o Hipotensi o Deviasi trakea menjauhi sisi sakit o Distensi vena leher o Hilangnya suara napas di salah satu hemithorax o Elevasi hemithorax tanpa pergerakan napas o Perkusi paru-paru hipersonor o Sianosis (manifestasi lanjut) Tata laksana : o Tension pneumotoraks merupakan keadaan life-threatening, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan foto toraks. o Dekompresi segera dengan needle insertion  menusukkan jarum ukuran besar di ruang ICS II linea midklavikula di hemithorax yang sakit sehingga tercapai perubahan keadaan menjadi suatu simple pneumotoraks o Terapi definitive : pemasangan chest tube Torakostomi + WSD

Gambar 1. Pneumotoraks Kanan

II. Hemothorax Terutama disebabkan oleh laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah intercostal atau arteri mammaria interna yang disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul. Dislokasi fraktur tulang belakang juga berhubungan dengan hemothorax. Rongga hemitoraks dapat menampung 3 liter cairan, sehingga pasien hemotoraks dapat terjadi syok hipovolemik berat yang mengakibatkan terjadinya kegagalan sirkulasi, tanpa terlihat adanya perdarahan yang nyata oleh karena perdarahan masif yang

terjadi, yang terkumpul di dalam rongga toraks. Gejala dan tanda anemia atau syok hipovolemik merupakan keluhan yang pertama muncul pada hemothorax.

Hemothorax massif Yaitu terkumpulnya darah dengan cepat > 1500 cc di dalam rongga pleura. Diagnosis ditegakan oleh pemeriksaan klinis, dengan adanya syok yang disertai suara napas menghilang dan perkusi redup pada sisi dada yang mengalami trauma yang selanjutnya dipastikan dengan toraks foto. Pemeriksaan foto toraks boleh dilakukan bila keadaan pasien stabil. Pada kasus hemotoraks terlihat bayangan difus radio-op ak pada seluruh lapangan paru, dijumpai bayangan air-fluid level pada kasus hemopneumotoraks. o

Tata laksana :  Mengganti volume darah yang hilang : pemasangan IV infus kristaloid guyur disertai transfusi darah; darah dari chest tube sebaiknya dikumpulkan dalam satu wadah untuk autotransfusi.  Jika darah yang dievakuasi 1500 cc, maka dibutuhkan tindakan torakotomi dini.  Bila output darah < 1500 cc tetapi mengalami perdarahan terus – menerus selama jam selama 3 jam berturut turut, maka harus dilakukan operasi, torakotomi untuk mencari sumber perdarahan didalam rongga toraks.

Gambar 2. Hemothoraks massif sinistra

Gambar 3. Hematopneumothorax dextra

Related Documents

Bab Iii
January 2021 2
Bab Iii Turbin Francis
February 2021 1
Bab Iii - Jembatan
February 2021 0

More Documents from "mhmmdfaizal"