Baca Cepat

  • Uploaded by: Tria Sekti
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Baca Cepat as PDF for free.

More details

  • Words: 35,991
  • Pages: 123
Loading documents preview...
Selamat Bergabung! Hai, selamat datang di Bacakilat 3.0 Home Study Course “Hacks The Way You Read”. Ini adalah program terupdate dari Bacakilat. Program ini akan membantu Anda membaca dengan lebih efektif, sehingga Anda bisa menuntaskan 1 buku dengan pemahaman tinggi mencapai 100% tujuan membaca dalam 2 jam atau kurang. Saya Agus Setiawan dan saya ingin mengucapkan selamat atas keputusan Anda untuk menginvestasikan diri pada sebuah pelatihan yang akan meningkatkan kualitas diri Anda dengan cepat. Pelatihan yang akan menjadikan Anda seorang pembaca konsisten, sehingga Anda bisa mempercepat proses pertumbuhan diri dan mencapai impian Anda lebih cepat. =============================================================== Dan terima kasih atas partisipasi Anda menginvestasikan Bacakilat home study course langsung dari onlinecourse.id, bukan tempat lain berarti Anda mendapatkan program ini asli langsung dari saya. Dan dengan program asli ini maka setiap 10% penjualan akan kami sumbangkan kepada HOME “House Of Mercy” yang saat video ini direkam telah sedang membantu lebih dari 430 anak anak dan remaja pra-sejahtera untuk bisa mendapatkan pendidikan karakter, life skill dan hidup yang lebih layak. =============================================================== Seperti yang kita ketahui membaca adalah sebuah kegiatan yang sangat penting. Sangat penting untuk meningkatkan diri, meningkatkan skill yang kita butuhkan, meningkatkan kapasitas diri sehingga kita bisa mencapai impian lebih cepat. Di sisi lain membaca merupakan kegiatan yang sering kali kita tunda mungkin karena ada hambatan mental atau membaca merupakan kegiatan yang berat, membutuhkan banyak usaha dan energi, membutuhkan konsentrasi yang tinggi sehingga kita selalu kalah dengan hal lain yang kelihatannya lebih mudah dan lebih menarik. Dalam Bacakilat Home Study Course ini Anda akan dibimbing langkah demi langkah secara komprehensif, mendemonstrasikan apa yang saya sebut dengan “Brain Based Learning”. Mendemonstrasikan diri Anda menggunakan potensi diri yang akan membuat proses membaca menjadi sangat ringan dan sangat mudah dipahami dan lebih menyenangkan.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

1

Dengan menguasai Bacakilat Anda bisa menuntaskan 1 buku dengan pemahaman tinggi dan mencapai 100% tujuan membaca dalam waktu kurang 2 jam untuk buku setebal 200 sampai 300 halaman. Dan mungkin Anda bertanya apa yang membedakan antara workshop Bacakilat dan Bacakilat Home Study Course. Basically dua-duanya adalah channel pembelajaran yang akan membantu Anda untuk menguasai Bacakilat. Di workshop Bacakilat selain Anda langsung tatap muka dengan trainer, Anda juga dikondisikan hanya untuk belajar dan mempraktikkan langkah demi langkah Bacakilat. Di Bacakilat Home Study Course Anda akan mendapatkan semua hal yang bisa membuat Anda menguasai Bacakilat. Hanya saja Anda sendiri yang mengatur kecepatan untuk menyelesaikan pelatihan ini dan menerapkannya dalam kehidupan Anda. Jika Anda mendaftarkan diri di pelatihan Bacakilat maka otomatis Anda akan mendapatkan akses untuk belajar Bacakilat Home Study Course ini. Saran saya adalah pelajari sebanyak mungkin sebelum pelatihan yang bisa Anda lakukan agar di pelatihan Bacakilat, Anda akan dengan mudah dan lancar dalam mempraktikkan dan mendemonstrasikan Brain Based Learning. Untuk membantu Anda saya merekam video-video ini dengan rentang waktu yang singkat sehingga Anda bisa mengikutinya dengan nyaman. Dalam Bacakilat Home Study Course ini Anda bisa menemukan kuis yang bisa membuat Anda memahami dan mengingat kembali apa yang telah Anda pelajari dari setiap bagian. Dan jika ada praktik silakan langsung lakukan. Langsung praktek sehingga Anda tidak perlu mengulang menonton terlalu sering. Pelatihan ini dibagi dalam 7 modul. Modul pertama, akan membahas tentang mindset pembelajar efektif. Dalam modul kedua kita akan membahas Paradigma membaca yang efektif Modul ketiga Anda akan belajar gambaran besar sistem Bacakilat dan kita akan mempelajari tahapan pertama, tinjauan awal. Modul keempat akan membimbing Anda untuk melakukan Bacakilat langkah demi langkah, ini adalah kunci yang akan membuat proses membaca Anda menjadi sangat mudah. Modul kelima akan membimbing Anda membangun pemahaman di pikiran sadar. Anda akan menerapkan cara melakukan aktivasi dengan efektif. Modul ke enam kita akan belajar bagaimana menggabungkan langkah demi langkah dan bagaimana menerapkan Bacakilat ke berbagai aspek hidup Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

2

Modul ke 7 Anda akan belajar sebuah program yang disebut dengan easy habit, di mana Anda bisa menginvestasikan 30 menit waktu Anda selama 4 hari dan bisa menuntaskan satu buku dengan usaha yang mudah dilakukan. Dan saya juga akan memberikan sebuah tantangan spesial untuk Anda menguasai Bacakilat ini dengan baik. Lalu Sepanjang pelatihan ini, Anda juga akan menemukan beberapa Fun Quiz. Quiz ini tidak bertujuan untuk menguji siapa yang lebih pintar, tapi hanya untuk mengunci pemahaman Anda. Dengan demikian Anda akan mengingat kembali dan mengetahui mana yang penting untuk diingat. Di bagian akhir dari kursus ini saya sudah menyiapkan bonus untuk Anda. Bonus pertama adalah tentang menghilangkan hambatan mental Anda dalam membaca. Dengan demikian Anda bisa memastikan tidak akan ada lagi emosi yang membuat Anda tidak membaca buku. Bonus kedua adalah tentang menciptakan minggu terbaik Anda, sehingga Anda secara proaktif menentukan bagaimana Anda bisa menggunakan waktu untuk kemajuan diri Anda dan memastikan Anda selalu memiliki waktu untuk membaca. Bonus ke tiga adalah pelatihan bagaimana menyusun kurikulum pengembangan diri. Kita tidak bisa membaca semua buku, namun kita bisa membaca buku-buku yang benar-benar tepat untuk kemajuan diri. Bonus keempat adalah komunitas kita bersama. Saya mengundang Anda untuk bergabung dalam Facebook Group Alumni Bacakilat, di mana setiap hari Rabu, saya akan memberikan mentoring live. Anda bisa bertanya apapun, dan saya akan menjawabnya untuk Anda. Anda bisa bergabung dengan link yang ada di member area maupun modul Bacakilat yang bisa Anda unduh. Pastikan Anda bergabung di komunitas ini supaya Anda bisa pengalaman pembelajaran yang lebih dahsyat. So, Anda siap ? mari kita mulai ke video yang pertama.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

3

Selamat Bergabung!

1

Disclaimer!

6

Komunitas Private Facebook Group

7

Module 01. Mindset Pembelajar Efektif Empat Syarat Menguasai Skill Dua Penghalang Belajar Tiga Zona Pembelajaran Embrace Learning Attitude

9 10 15 17 19

Module 02. Paradigma Membaca yang Efektif. Standar Membaca Paradigma Membaca Minimum Effective Dose

22 23 26 29

Module 03. Sistem Bacakilat Pengenalan Sistem Bacakilat Tinjauan Awal Tentang kesimpulan Tentang Tujuan Praktik Tinjauan Awal Kesimpulan: Tujuan Membaca:

32 33 36 38 39 44 44 45

Module 04 Langkah Bacakilat Mengorkestrakan Tiga Cara Memproses Informasi Langkah-Langkah Bacakilat Mendalami dan Melatih Kondisi Genius Gladiresik Kondisi Genius Kondisi Genius Instan Afirmasi Pembuka Priming Subliminal Aplikasi PMR ke Buku Langkah Penutup Bimbingan Praktik

47 48 56 59 64 71 72 74 80 81 84

Modul 05. Peta Sistem Bacakilat

86 86

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

4

Langkah Review Memindai dan Menjelajah Mind Map Praktik Memindai Menjelajah

90 95 108 113

Module 06. Menerapkan Bacakilat ke Berbagai Hal

115 115

Module 07. Tangga Belajar

119 119

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

5

Disclaimer! Segala isi pelatihan dan modul ini adalah hak cipta dari Agus Setiawan yang telah terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual dengan nomor pendaftaran 055294. Dilarang untuk memperbanyak Hak Kekayaan Intelektual ini tanpa seijin penciptanya. Dan Bacakilat Home Study Course yang asli hanya bisa didapatkan dari onlinecourse.id. Tidak dijual di marketplace yang lain. Jika Anda mendapatkannya selain dari onlinecourse.id, berarti Anda sedang mendapatkan versi Bajakannya, artinya Anda tidak ikut menyumbangkan sebagian pendapatan dari Home Study Course ini ke lembaga yang ditunjuk Bacakilat. Semua isi pelatihan ini bertujuan untuk membantu Anda bisa menjadi seorang pembaca konsisten. Dan untuk itu, penulis dan pencipta berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk membantu Anda. Hasil yang didapatkan oleh setiap orang bisa berbeda, bergantung pada bagaimana menerapkannya, latar belakang informasi dan pengalaman dalam bidang buku yang sedang dibaca, dan bagaimana setiap orang mempraktikkan dengan sepenuh hati. Hasil yang dijanjikan dalam pelatihan ini tidak akan Anda dapatkan jika Anda tidak berkomitmen untuk menyediakan waktu untuk menerapkan isi pelatihan ini ke dalam setiap buku yang Anda baca. Menyelesaikan pelatihan ini saja tidak akan membuat Anda menjadi pembaca konsisten. Jika Anda tidak membaca buku, tidak melakukan latihan yang cukup untuk menjadikan Anda kompeten menerapkan isi pelatihan ini, Anda tidak akan mendapatkan manfaat apapun. Sebagai peserta, Anda membebaskan pencipta dari apapun hasil yang Anda dapatkan. Karena hasil yang Anda dapatkan adalah hasil komitmen Anda untuk menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan dari pelatihan ini.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

6

Komunitas Private Facebook Group Dengan mengikuti pelatihan Bacakilat Home Study Course ini, Anda bisa menuntaskan dengan konsisten, buku-buku yang Anda butuhkan untuk menjadikan impian Anda terwujud dengan lebih cepat. Menjadi seorang pembaca konsisten membutuhkan komitmen. Kejelasan terhadap impian dan rencana pengembangan diri Anda. Menyiapkan waktu untuk menjadi seorang pembaca konsisten. Dan komunitas yang mendukung. Saya ingin Anda bergabung dengan komunitas Alumni Bacakilat, yang mana Anda bisa langsung berinteraksi dengan saya, untuk mendiskusikan pengalaman Anda. Mengumpulkan mindmap dan berinteraksi dengan peserta lainnya. Link untuk bergabung di Alumni Bacakilat (Facebook Group) bisa Anda temui di halaman Anda menonton video ini atau di dalam modul Bacakilat Home Study Course. Silakan bergabung ke sana. Bergabung dengan Alumni Bacakilat: https://facebook.com/groups/636438173106625 Atau Search di Facebook “Alumni Bacakilat” (Bacakilat-nya tanpa spasi ya :)) Anda perlu menjawab apakah Anda alumni angkatan tertentu di kota tertentu atau alamat email Anda yang Anda gunakan untuk membeli Bacakilat Home Study Course ini di Onlinecouse.id. Jika tidak admin tidak bisa mengijinkan Anda bergabung. Para alumni yang mempraktikkan Bacakilat, bisa secara konsisten menuntaskan 1 buku dalam dua jam sampai membuat mindmapnya. Ada pak Uthama Lubis, yang menuntaskan 10 buku dalam 5 hari. Dan menuntaskan ratusan jurnal untuk menyusun thesisnya. Ada ibu Yupi dari Bogor yang bisa menuntaskan 10 buku dalam 1 minggu. Dengan ketebalan 700-an halaman, yang mana goal beliau awalnya hanya 1 buku sebulan. Ada Ibu Liena yang menuntaskan 10 buku dalam sebulan.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

7

Ada pak Alowisius dan pak Roland yang terus konsisten menuntaskan buku-buku sampai mendekati 50 buku dalam waktu hanya kurang dari 6 bulan. Dan masih banyak lagi, yang bisa Anda lihat di Facebook Group.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

8

Module 01. Mindset Pembelajar Efektif Selamat datang di Module 01. Mindset Pembelajar Efektif. Dengan pola pikir yang tepat, maka kita bisa melakukan apapun dengan lebih baik. Mindset tidak akan menentukan segalanya. Tapi dengan mindset yang salah, maka semuanya kan menjadi sulit dan tidak ada jalan keluarnya. Dalam modul ini, kita akan mendalami 4 materi tentang: • 4 Syarat Menguasai Skill • Dua Penghalang dalam belajar • Memahami 3 Zona Belajar • Embracing Learning Attitude Mari dalam satu per satu.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

9

Empat Syarat Menguasai Skill Dalam proses mengakuisisi sebuah skill, apapun itu, Anda perlu memiliki 4 syarat minimal ini. Yang pertama, Murninya niat Anda. Artinya Anda mengikuti pelatihan ini hanya memiliki satu tujuan, membuat Anda bisa. Bukan untuk coba-coba. Bukan untuk membuktikan hal lain. Anda tidak menghabiskan waktu Anda menonton video ini dan mengatakan: “Wow bagus sekali.” Lalu Anda tidak melakukan apapun. Tidak mempraktikkan apapun dari yang Anda pelajari. Atau Anda malah mempertanyakan, mungkin karena bertentangan dengan paradigma lama Anda. Kemudian Anda tidak menyelesaikan pelatihan ini. Murninya niat berarti Anda menuntaskan pelatihan ini, dan menerapkannya. Mengubah kehidupan Anda. Basah ya basah sekalian. Sepenuh hati membuat diri Anda bisa. Kedua, Fokus dari tekad Anda. Ini menunjukkan bagaimana Anda mengolah pemikiran, tindakan dan komitmen Anda. Apa yang Anda putar dalam pikiran, apakah selaras dengan apa yang sedang Anda pelajari? Berdasarkan bagaimana seseorang menghadapi tantangan (Adversity Quotient) dalam hidup, seseorang bisa masuk ke dalam salah satu kategori berikut ini. Quitters, Campers, atau Climbers. Jika dianalogikan dalam mendaki gunung, seorang quitter adalah orang yang memiliki impian besar. Dia ingin mencapai puncak gunung dan menikmati udara dan pemandangan indah di sana. Namun, sesampainya ia di kaki gunung, melihat jalur yang harus dilewati. Melihat ketinggian dari jarak dekat. Ia mulai berpikir, berapa usaha yang harus ia habiskan untuk mencapai puncak. Menimbang dengan setengah hati. Dan ia pun memutuskan untuk berhenti, dan pulang. Kedua, seorang camper adalah orang yang juga memiliki impian sangat besar untuk mencapai puncak. Dan ia berkomitmen dan melakukan prosesnya. Ia mendaki dan terus mendaki. Sesampainya di ketinggian tertentu, ia merasa bahwa pemandangan di ketinggian tersebut sudah sangat bagus. Dia memutuskan untuk camping dan menikmati pemandangan tersebut. Lalu pulang. Biasanya seorang camper adalah orang yang menyelesaikan sebuah pelatihan, namun tidak mempraktikkannya. Atau bahkan melupakannya pelatihan itu.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

10

Sedangkan seorang climber adalah Anda yang memiliki impian tinggi, dan terus menerus melakukan semua hal yang tepat untuk membawa Anda ke puncak. Anda akan terus bertumbuh. Terus mengembangkan diri. Mengasah skill Anda dan menjadikan Anda master di bidang yang Anda pilih. Anda yang climber, terus menerus mencari puncak yang lain dan selalu membuat kemajuan dalam hidup. Climber akan menjadikan dirinya orang yang terus konsisten melakukan hal yang tepat dalam dirinya. Ia memiliki kejelasan dan memegang kendali kehidupannya. Salah satu momen yang sangat menarik saat saya dan tim saat mendaki puncak gunung gede, seorang tim saya sudah menyerah berkali-kali, ketika satu jam lagi menuju puncak gunung. Tim saya ini sudah pucat dan muntah berkali-kali. Dan ketika tangan kanannya ditarik untuk maju, tangan kirinya memegang pohon. Tentu, dia tidak bisa maju. Satu tangan ditarik, dan satu tangan di tahan. Mungkin kita bisa geli membayangkan situasi itu. Tapi ini juga sering terjadi di dalam kepala. Ketika ditanya, siapa yang mau menguasai Bacakilat, semua orang mengangkat tangan dengan penuh antusias. Dan ketika mempraktikkannya, mulai banyak yang memutar percakapan tidak kondusif dalam kepalanya. Tapi…. Saya khan ini.. Saya khan itu… saya khan terlalu tua… membaca khan harusnya begini. Bagaimana bisa paham kalau melakukan langkah begitu. Heiiii. Jika apa yang sistem Bacakilat ajarkan tidak memberikan pemahaman, tentu kami sudah berhenti mengajar sejak dulu. Sudah pasti tidak ada yang pernah bisa mengumpulkan mindmap sebanyak yang bisa Anda lihat di group Facebook. Sedangkan paradigma lama dalam membaca, kita akan melepaskannya satu persatu. Jangan jadi orang yang mau maju, mau melakukan sesuatu untuk impian Anda dan juga memegang sisi yang berlawanan. Jangan jadi orang yang mendayung ke depan di sisi kanan dan mendayung ke belakang di sisi kiri. Anda tidak akan membuat kemajuan apapun. Semuanya harus bergerak searah. Semua tindakan Anda, dan percakapan yang Anda putar dalam pikiran. Dalam proses belajar, sadari percakapan apa yang membawa Anda menahan diri Anda. Sadari dan pikirkan percakapan yang membuat Anda maju. Dan ini adalah hal yang paling penting, karena akan memerlukan Anda menyadarinya sepanjang Anda mempraktikkan sampai Anda melewati semua masa bingung Anda. Kita akan membahas masa bingung di bagian lain dari pelatihan ini. Fokuskan semua usaha, pemikiran Anda, percakapan dalam pikiran Anda untuk menjadi seorang Climber.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

11

Ketiga, Menerima proses melakukan kesalahan. Kapan kita tidak melakukan kesalahan? Saat kita belajar berjalan, berapa kali kita terjatuh? Berkali-kali, dan tidak ada seorang pun yang mengatakan, “sudahlah, kamu merangkak saja seumur hidup.” Kesalahan merupakan proses untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. Di sekolah, kita diprogram untuk melakukan semuanya dengan benar. Jika tidak, kita akan malu. Saat anak TK ditanyai, “siapa yang bisa menjawab soal ini?” Semua anak angkat tangan. Sampai gurunya bingung harus memilih siapa. Bagaimana dengan kelas 6 SD? Semakin berkurang. Bagaimana dengan SMP? Makin berkurang lagi. Sampai kelas 3 SMA, pura-pura baca buku biar tidak ditunjuk. Mengapa demikian? Karena setiap kali ada murid yang menjawab salah, temanteman sekolah akan bersorak. Apakah Anda yang disoraki, Anda menyorak, atau melihat teman disoraki, kita belajar bahwa salah itu membuat kita malu. Supaya tidak malu, jangan salah. Supaya tidak salah? Pilihannya jadi rangking 1-2-3, atau menjadi sisanya, yang diam saja. Salah adalah bagian dan proses dari belajar. Tidak ada yang bisa dikuasai tanpa melewati proses ini. Anda bisa bertanya kepada saya, via Facebook group sampai kapanpun. Manfaatkan momentum dan buat kesalahan, dan perbaiki. Habiskan jatah salah Anda, habiskan jatah bingung Anda. Tidak masalah membuat kesalahan, yang penting adalah tidak mengkritik. Kesalahan terbesar dalam belajar adalah ketika melakukan kesalahan, kita mengkritik diri sendiri dan berkata, “tuh kan saya tidak bisa.” Sedangkan saat membuat yang benar, kita mengatakan, “Ah, kebetulan saja.” Seolah memang sudah mematok harga mati bahwa kita ini memang tidak bisa. Kita perlu melakukan sebaliknya. Ketika melakukan kesalahan, sebesar apapun, santai saja, Anda tidak akan sampai merusak apapun. Lakukan lagi dengan lebih baik. Oh, by the way, kapan kita tahu kalau kita sudah melakukan kesalahan? Ketika kita sudah menyelesaikan semua langkah-langkah yang ada. Bukan berasumsi saat Anda baru melangkah satu atau dua langkah, dan masih menyisakan banyak tahapan dan Anda sudah mengatakan Anda salah. Selesaikan dulu, seburuk apapun hasilnya, Anda akan terkesan dengan usaha Anda. Pada saat kita melakukan kemajuan, sekecil apapun itu, berterima kasihlah pada diri Anda. Berikan ucapan selamat. Anda membutuhkannya. Sama seperti ketika Anda bermain game, selesai sebuah tahapan, Anda akan mendapatkan reward. Keempat, Bigger why. Alasan besar Anda untuk menguasai skill tertentu. Dalam hal ini Bacakilat. Mengapa Anda harus membaca buku setiap hari? Mengapa Anda harus menjadi seorang pembaca konsisten?

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

12

Tanpa alasan yang membuat Anda semangat dan konsisten membaca buku, Anda akan selalu kalah dengan hal lain. Anda akan menunda dan selalu mengatakan Anda tidak ada waktu. Pertanyaan untuk Anda, apakah Anda akan menunda makan jika Anda lapar? Tidak. Anda akan mencari makanan. Anda akan menunda hal lain. Apakah Anda lapar dengan kemajuan diri Anda? Apakah Anda lapar untuk membuat impian Anda tercapai? Jika dalam proses Anda menjalani kehidupan Anda sehari-hari. Kesibukan yang tidak ada habisnya. Akan sangat tergoda untuk mengatakan bahwa Anda tidak ada waktu. Semua orang memiliki 24 jam. Orang yang lebih sukses dari Anda, juga punya 24 jam. Nah, jika semua itu membuat Anda merasa tidak ada waktu. Maka ini adalah alasan yang sangat kuat, jadikan ini adalah alasan utama Anda untuk membaca buku. Karena semakin tidak ada waktu untuk pertumbuhan diri berarti semakin tidak efektif Anda dalam melakukan pekerjaan Anda. Semakin efektif Anda melakukan pekerjaan Anda, semakin banyak waktu untuk keluarga, kesehatan dan pertumbuhan diri Anda. Jadi siapkan waktu. Jadwalkan waktu untuk membaca. Mengasah diri sehingga Anda bisa menyelesaikan pekerjaan Anda semakin efektif dan Anda bisa memberikan waktu untuk hal penting lainnya dalam kehidupan Anda. Otak manusia diciptakan untuk bertahan hidup, bukan untuk mencapai kesuksesan. Jadi dia akan melakukan usaha seminimal mungkin untuk bertahan hidup. Usaha seminimal untuk mencapai standar paling rendah agar bisa bertahan hidup. Sederhananya, anak sekolah, jika besok sekolah liburan, apakah hari ini belajar? Tidak tentunya. Jika besok ujian? Hari ini belajar, tapi semalam mungkin, sering kali tertunda sampai menjalankan sistem SKS. Sistem Kebut Semalam. Jika Anda orang dewasa, dan Anda merasa karir atau bisnis Anda akan baik-baik saja selama 5 atau 10 tahun mendatang, maka rasa lapar dan dorongan untuk membaca, tidak ada. Sebaliknya jika seseorang mendapatkan peringatan terakhir, jika ia tidak berubah, ia bisa kehilangan bisnisnya, atau kehilangan pekerjaannya, akankah dia baca buku? Harusnya iya. Otak manusia akan selalu mencapai standar. Standar adalah ukuran minimal dalam aspek tertentu. Pertanyaannya adalah di manakah standar Anda? Apakah standar Anda membuat Anda terus menerus membaca dan mengembangkan diri agar bisa bertahan hidup di level yang Anda inginkan? Atau standar Anda sudah tercapai dan tidak lapar lagi untuk naik level.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

13

Untuk mencapai Bigger Why Anda, John Maxwell menyarankan Anda untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan pertumbuhan yang disengajakan. Atau beliau sebut dengan Intentional Living. Satu cara untuk menjalani hidup dengan intentional living adalah dengan membuat kurikulum pengembangan diri. Ini adalah rencana pengembangan diri Anda. Apa yang perlu Anda baca, apa yang perlu Anda latih, Anda perlu di-coach hal apa saja. Skill apa yang perlu Anda dalami. Seminar apa yang perlu Anda ikuti. Dengan semakin jelas impian Anda, atau bigger why, Anda perlu rencana pengembangan diri yang mendukung. Bigger why adalah alasan Anda untuk bertumbuh, dan rencana pengembangan diri adalah jalur yang ingin Anda tempuh untuk mencapainya. Tentang kurikulum pengembangan diri ini, Anda bisa mempelajarinya di bagian bonus. Sekarang kita masuk dulu ke pelajaran kedua dari module pertama.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

14

Dua Penghalang Belajar Dalam proses belajar, kita akan menghadapi 2 penghalang. Yang mana ini adalah mekanisme alami pikiran manusia. Bukan salah Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah menyadarinya, bahwa pemikiran ini bisa menghalangi Anda. Yang pertama adalah “I Know”. Mekanisme pikiran kita saat menerima sebuah informasi, akan secara otomatis mencari referensi ke database pikiran bawah sadar. Apakah informasi ini sudah ada di pikiran bawah sadar? Jika tidak, apakah informasi ini ada yang mirip dengan yang ada di referensi pikiran bawah sadar? Jika tidak ada juga, ada ga yang mirip-mirip? Akhirnya pikiran kita memberikan sebuah referensi, dan kita mengatakan: “I Know!!!” Karena ini akan terjadi otomatis, maka, yang bisa kita lakukan adalah memberikan respons yang berbeda. Dengan mengatakan “I Choose to Know.” Dengan demikian kita akan membuka pikiran kita untuk menerima informasi baru. Dalam konteks ini, Anda sudah memiliki pengetahuan tentang membaca. Dan sekarang Anda ingin belajar membaca lagi. Tentu karena Anda ingin belajar membaca yang efektif. Yang menghemat usaha Anda. Mendapatkan manfaat paling optimal yang Anda inginkan. Artinya Anda sudah memiliki paradigma membaca lama dalam pikiran Anda. Ibarat Anggur, Anda sudah memiliki Anggur di gelas Anda. Dan tujuan Anda belajar dari pelatihan ini adalah Anda ingin merasakan anggur baru. Anggur yang bisa membantu Anda untuk menuntaskan buku dengan pemahaman tinggi. Jika Anda tidak mengosongkan gelas Anda, dan menerima anggur dari saya, maka Anda akan mendapatkan campuran rasa anggur Anda dan saya. Dan itu artinya Anda tidak akan pernah merasakan anggur saya sebenarnya seperti apa. Malah akan merasakan rasa yang tidak enak. Anda bisa merasakan konflik yang tidak menyenangkan dan mengganggu proses belajar Anda. malah Anda tidak akan membuat kemajuan.

Yang kedua adalah “I Don’t Agree.” Jika I Know membandingkan dengan yang sama atau mirip, I don’t agree membandingkan dengan yang bertentangan. Dan apa yang Anda pelajari dari pelatihan ini akan banyak sekali yang bertentangan dengan apa yang Anda ketahui tentang membaca sebelumnya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

15

Dan investasi Anda di Bacakilat home study course ini tentu adalah untuk melepaskan paradigma lama yang tidak membuat Anda bisa menuntaskan buku dengan efektif. Jadi mari memilih untuk mengadopsi, menemukan sintesis sehingga Anda bisa mengadopsi dan memahami hal baru ini dengan baik dan mendukung kemajuan hidup Anda.

Tentu itulah yang kita inginkan. Bukan sebuah perdebatan bahwa cara lama Andalah yang berhasil. Dan jika memang berhasil, Anda sudah tidak perlu di sini bukan. Open your mind. Dan mari kita capai hasil terbaik dalam menguasai skill how to learn ini.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

16

Tiga Zona Pembelajaran Mempelajari hal baru adalah proses yang dinanti-nanti sekaligus memberikan tantangan tersendiri. Dan tantangan sebagai orang dewasa dalam belajar adalah rasa takut terlihat tidak bisa. Artinya tidak mau membuat kesalahan dan mau terlihat bagus. Ini merupakan tantangan yang halus. Semoga ini bukan tantangan Anda. Jika Anda merasa ini merupakan tantangan Anda, jangan khawatir. Dengan menyadarinya Anda bisa mengubahnya. Sekarang, saya ingin menjelaskan 3 zona dalam belajar. Yang pertama adalah zona nyaman. Zona nyaman merupakan zona yang memiliki gravitasi besar. Ia akan selalu menarik kita kembali ke dalam zona nyaman. Untuk merasakan perasaan nyaman dan aman. Ini adalah cara pikiran bawah sadar melindungi kita, menjaga kita dari mencoba hal baru. Karena mencoba hal baru, Anda bisa mengalami kegagalan, atau paling tidak terlihat tidak bisa. Dan itu akan membuat Anda tidak nyaman. Zona ini akan terus menarik Anda. Dalam konteks ini akan terus menarik Anda kembali ke membaca biasa. Kembali ke membaca kata per kata. Yang mana tentu ini bukan keinginan Anda. Anda mungkin tidak ada di sini mempelajari materi ini jika itu adalah keinginan Anda. Zona kedua adalah zona belajar. Zona belajar, tentu berada di luar dari zona nyaman, namun dalam zona belajar ini Anda masih memiliki panduan, sistem, bahkan mentor untuk memastikan Anda bisa melakukan hal baru ini dengan baik. Berbeda dengan zona ketiga, yaitu zona panik. Banyak orang yang otomatis menganggap bahwa zona yang berada di luar zona nyaman adalah zona panik. Zona panik adalah sebuah zona yang di luar kendali atau kuasa Anda. Tidak ada arah. Tidak ada panduan. Tidak ada mentor. Tidak ada sistem. Bayangkan Anda sedang terdampar di tengah laut, dengan keahlian berenang yang pas-pasan, hanya bisa memegang sebuah balok yang mengapung, tapi Anda tidak bisa melihat pulau terdekat di mana. Tentu saat ini Anda tidak ada di sana. Anda tidak sedang berada dalam zona panik. Anda sedang dalam zona belajar. Jadi, nikmati prosesnya. Anda tetap akan selalu bisa mengakses saya. Anda bisa selalu konsultasi di Facebook Group Alumni Bacakilat. Anda punya pembelajaran ini yang bisa Anda akses lifetime, Anda punya sistemnya. Dan semua ini akan membantu Anda untuk meningkatkan diri Anda semakin mudah dan cepat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

17

Setiap kali ada perasaan tidak nyaman, istirahat sejenak, tarik napas yang dalam. Mungkin Anda perlu jalan-jalan di depan rumah sebentar. Atau sekedar minum, dan kembali mendalami kembali materi ini. Dan jika ada pertanyaan langsung ajukan di Facebook group kita.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

18

Embrace Learning Attitude Sikap dalam belajar sangat menentukan proses yang kita jalani menjadi sebuah proses yang frustrasi atau sebuah proses yang dinikmati. Seberapa sering dalam proses belajar Anda, ketika Anda menghadapi situasi di mana Anda melakukan kesalahan, atau Anda belum bisa melakukannya dengan baik, Anda mengatakan hal yang menjatuhkan diri Anda. Misalnya, “tuh khan saya nggak bisa.” Sebaliknya saat kita melakukan sesuatu dengan benar. Kita terlihat bisa. Kita malah sungkan dan mengatakan, “Ah, kebetulan saja.” Jika seseorang melakukan hal itu, Saya harap itu bukan Anda. Ia sedang memprogram dirinya, sedang meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidak bisa. Dia sedang mengatakan pada dirinya bahwa dia tidak akan pernah bisa sebenarnya. Ini adalah tentang efikasi diri. Efikasi diri akan menentukan seberapa baik kita dalam menerapkan hal baru. Efikasi diri adalah rasa diri bisa. Bukan harus bisa dulu baru memiliki efikasi diri. Efikasi diri juga bisa berarti Anda merasa memiliki kemampuan untuk mempelajari hal apapun yang Anda butuhkan dan inginkan. Efikasi diri merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan diri Anda mengenai kemampuan untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk mencapai kecakapan tertentu. Jadi bangunkan rasa diri bisa. Anda bisa menguasai Bacakilat ini karena pada dasarnya Anda sudah memiliki potensi ini dalam diri Anda. Setiap bagian dari cara memproses informasi yang sudah terintegrasi pada diri Anda sudah terus menerus menjalankan brain based learning. Hanya saja karena dijalankan otomatis dan tanpa tujuan, Anda tidak merasakan manfaatnya dalam diri dalam kaitannya dengan membaca maupun belajar. Anda perlu menjalani proses belajar apapun dengan sikap Go easy. Go easy artinya Anda percaya diri pada kemampuan Anda untuk bisa melakukan sesuatu seolah Anda memang sudah bisa dan sudah biasa melakukannya. Artinya Anda akan melakukannya dengan percaya diri. Di kutub kiri dan kanan go easy adalah kutub yang akan membuat Anda tidak bisa mengeluarkan potensi dengan baik. Di sisi kiri adalah sisi di mana seseorang mulai belajar sesuatu dengan perasaan ragu. “Saya bisa nggak ya. Bisa nggak ya?” Bayangkan ini seperti senar gitar yang kendor. Ketika dipetik suaranya sumbang. Tidak mengeluarkan potensi yang sebenarnya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

19

Di sisi satunya, mereka belajar dengan perasaan yang terlalu tegang. Mereka mengatakan, “Saya harus bisa. Saya harus bisa!” Ini seperti situasi senar gitar yang terlalu tegang dan ketika dipetik, malah putus. Juga tidak mengeluarkan potensinya. Senar gitar yang merdu adalah senar yang percaya diri. Senar yang yakin bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya, karena ia memiliki semua kemampuan untuk menghasilkan suara paling merdu. Anda juga sama. Anda memiliki apapun yang Anda butuhkan untuk belajar skill baru. Apalagi bacakilat yang menggunakan semua potensi dalam diri Anda. Anda memiliki semua yang Anda butuhkan. Yuk, go easy. Lalu, apakah dengan go easy, maka prosesnya juga easy. Tentu saja, tidak. Setiap belajar hal baru pasti kita melewati yang namanya masa bingung. Masa bingung dalam belajar skill baru ini akan menemani Anda selama 20 jam praktik awal Anda. Ini disebut dengan masa bingung 20 jam. Masa bingung ini muncul setiap kali kita belajar hal baru. Kita akan mengalami pertentangan antara program lama dan program baru. Menghadapi situasi-situasi baru yang Anda belum ada jawabannya. Belum tahu bagaimana mengatasinya. Karena tidak ada jawaban jelas, dan tidak tahu jelas apa yang harus dilakukan, satu-satunya cara melewati masa ini adalah terus lakukan, dan jawaban dari proses bingung ini akan muncul setelah Anda melewatinya. Jika seseorang melewati masa bingung ini, maka skill itu akan jadi miliknya. Jika setelah mengetahui dan memahami bagaimana melakukannya, lalu tidak melewati latihan untuk melewati masa bingung itu, ia akan semakin sulit bergerak, akan muncul perasaan yang berat untuk melakukannya dan akhirnya skill itu tidak bisa menjadi miliknya. Suka atau tidak, mau atau tidak mau, Anda pasti akan melewati masa bingung ini. Ada tiga respons dalam menjalani masa bingung ini. Ada orang yang baru merasakan kebingungan sedikit, dia mengatakan “ah, susah. Saya tidak bisa”. Dan ia menyerah, ia stop melakukan, dia stuck di masa bingungnya. Anda tentu tidak ingin sangkut di sini bukan? Respons kedua umumnya adalah dia terus menjalani prosesnya, dan juga ada dua bentuk proses yang dijalani. Yang pertama menjalani dengan penuh derita dan frustrasi. Dan satunya lagi dengan menikmati prosesnya. Menerima bahwa ini adalah bagian dari masa bingung dan menjalaninya dengan perasaan yang tenang tanpa frustrasi. Toh ini masa bingung, ya nikmati saja. Lewati saja, salah-salah juga tidak masalah. Khan saya masih bingung. Tapi jalan terus. Dengan demikian, saya akan mengetahui jawaban atas kebingungan saya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

20

Bukan ketemu masa bingung lalu stop praktik dan mencari jawabannya sampai ke ujung dunia. Jawabannya ada di ujung masa bingung ini. Jalanilah. Lewatilah. Cuma 20 jam kok. Bukan 10.000 jam. Take it easy. Respons ketiga adalah ketika dia sudah bisa dia merasa puas. “Oh, saya sudah (pernah) bisa lho.” Orang ini adalah orang yang mau bisa, tapi tidak mau melewati masa bingungnya. Tentu, ini penguasaan tidak terjadi. Mendapatkan sukses tanpa melewati bekerja hanya terjadi di dalam kamus. Jangan heran ketika Anda mengetuk pintu kesuksesan, kerja keraslah yang membuka pintu. Ini juga bukan yang Anda inginkan. Yang pasti saya tidak ingin Anda menjalani respons ketiga ini. Anda bisa. Anda punya semua potensinya. Yang perlu Anda lakukan adalah memahami bagaimana melakukannya dengan baik. Dan melewati masa bingung ini.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

21

Module 02. Paradigma Membaca yang Efektif. Paradigma adalah sebuah pandangan yang sudah begitu mendalam sampai menjadi sebuah acuan dalam diri. Pada dasarnya tidak ada yang benar dan salah pada sebuah paradigma. Namun pertanyaannya adalah apakah paradigma itu membantu Anda mendekatkan diri dengan impian atau tidak. Apakah paradigma ini mendukung Anda atau tidak. Paradigma yang mendukung akan memberikan kemudahan dalam membuat kemajuan. Begitu juga sebaliknya. Dalam module kedua ini kita akan membahas 3 materi yang perlu dipahami dan ditetapkan untuk bisa menguasai Bacakilat dengan baik. Materi pertama adalah Standar Membaca. Standar adalah sesuatu yang kita tetapkan pada diri sendiri dan menjadi acuan minimal bagi otak kita. Materi kedua membahas tentang paradigma membaca lama dan baru yang perlu diadopsi. Materi ketiga adalah Minimum Effective Dose, ini adalah prinsip daya ungkit. Sehingga Anda menggunakan energi dengan minimal untuk hasil yang optimal. Mari kita mulai ke materi pertama dari module 2.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

22

Standar Membaca Standar adalah sebuah acuan. Acuan ini dianggap sebagai acuan minimal. Artinya untuk bisa lolos, maka standar ini harus dicapai. Jika ada standar dan otak kita memahami bahwa jika kita tidak mencapai standar ini maka kehidupan kita akan ada yang kurang dan mengalami hal yang tidak nyaman, maka otak akan menjalankan standar ini. Jika otak yang sifat kerjanya selalu mencapai standar minimal bertahan hidup ini, menangkap sinyal bahwa ternyata kalau saya tidak mencapai standar itu hidup orang ini tetap akan baik-baik saja. Maka tidak ada ada dorongan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Misalkan membaca. Jika standar membaca Anda adalah satu buku selesai dalam 2 jam setiap minggu, dan jika tidak melakukannya maka akan terjadi hal yang tidak menyenangkan bagi Anda, apapun definisinya, maka otak akan mencari cara apapun agar Anda bisa menjalankan standar ini. Contoh lain, jika Anda mengatakan bahwa standar Anda dalam membaca adalah menuntaskan satu buku dalam 2 jam, tapi jika tidak melakukan itu, kehidupan Anda baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang berisiko apa-apa, kehidupan Anda juga nyaman-nyaman saja, dengan kata lain, Anda sudah sedang hidup dalam standar hidup yang Anda inginkan, maka otak tidak akan menjalankan program membaca buku itu. Standar akan dijalankan jika, kita jelas bahwa menjalankan standar tersebut akan memberikan kita kemajuan yang penting untuk mencapai impian (dan impian itu adalah standar hidup yang benar-benar Anda inginkan dan merupakan sebuah keharusan untuk mencapai standar tersebut) dan juga jika tidak mencapainya akan ada hal yang tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sesuatu yang berisiko bagi Anda. Jika tidak memenuhi hal itu, maka akan ada celah untuk tidak menjalani standar itu. Sederhananya, Anda hanya boleh tidak membaca buku dan mengembangkan diri Anda jika Anda sedang sangat menikmati kehidupan Anda, ini adalah standar kehidupan yang sangat Anda inginkan. Tidak lebih dari ini. Jika tidak, mulailah membuat standar baru. Standar tentang hidup akan dibahas di bonus membuat kurikulum pengembangan diri. Dalam materi ini kita akan membahas tentang standar membaca. Mari kita sadari, selama ini berapa lama standar Anda menyelesaikan 1 buku setebal 200-300 halaman? Tentu maksud saya adalah buku non fiksi, jika buku fiksi bisa jadi Anda menghabiskannya walaupun sampai jam 5 pagi. Tapi biasanya buku non fiksi baru 15 menit saja sudah mau matuk-matuk buku.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

23

Itulah mengapa orang bilang itu ngantuk-ngantuk ayam. Karena mematuk-matuk gerakannya hehehe. Jika Anda menjawab 5 minggu atau berapa pun rentang waktunya, maka masih mungkin buku itu selesai. Tapi jika jawabannya adalah tidak jelas berapa lama. Maka sudah pasti banyak sekali buku yang tidak pernah tuntas. Masih banyak yang sampul plastik. Nah, menurut Paul Edward, seorang pakar yang mendalami dunia membaca, rentang waktu menyelesaikan buku dengan efektif adalah 6-8 jam. Dan tentu beliau juga menyarankan kepada kita untuk membaca buku-buku non fiksi. Karena bukubuku ini lah yang akan meningkatkan kualitas hidup dan menemani sepanjang hidup kita. Sesekali membaca buku fiksi sah-sah saja. Nah dengan sistem Bacakilat, Anda akan bisa menuntaskan satu buku dalam dua jam bahkan banyak alumni yang kurang dari 2 jam sudah menuntaskan bukunya. Beserta mindmap dan mencapai tujuan membacanya. Ini adalah standar emas yang akan Anda nikmati jika Anda mendalami dan menguasai Bacakilat. Tentu dengan melewati 20 jam masa krisis dalam menguasai skill. Jika Anda ingin standar ini jadi milik Anda, maka tentu akan ada harga yang harus dibayar. Artinya tentu ada harga yang harus dibayar. Usaha Anda, komitmen, melepaskan paradigma membaca yang tidak mendukung Anda sampai berkomitmen untuk melewati tantangan 20 jam. Mari kita mulai dengan membuat komitmen. Di member area, Anda akan menemukan tautan untuk mengunduh sebuah lembaran. Ini adalah lembaran komitmen. Komitmen yang Anda nyatakan pada diri sendiri. Dalam lembaran komitmen ini, Anda tuliskan: “Standar membaca yang saya berkomitmen untuk mewujudkannya adalah Saya bisa menuntaskan satu buku dalam 2 jam dengan pemahaman tinggi dan mencapai 100% tujuan membaca setiap hari (atau setiap minggu - atau setiap tiga hari).” Seandainya setelah Anda menulis setiap hari, lalu dalam kepala Anda ada keributan, coret dulu, ganti dengan 3 hari atau 4 hari. Masih ribut juga tuliskan seminggu. Masih ribut juga? Minta diam. Hehehe seminggu itu maksimal. Lalu tuliskan, untuk itu “Saya berkomitmen untuk mempelajari Bacakilat dengan pikiran terbuka, dan kemauan untuk mempraktikkan Bacakilat, membangun kebiasaan membaca dan mewujudkan standar emas membaca yang saya tetapkan pada diri saya sendiri.”

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

24

Berikan tanggal dan tandatangan Anda. Betul Anda tidak mengumpulkannya ke saya. Ini adalah komitmen Anda pada diri sendiri. Integritas Anda pada diri sendiri.

Dan perlu membangun kebiasaan ini dengan disengaja. Standar ini hanya bisa dibentuk dengan kebiasaan yang disengaja. Jangan berharap Anda bisa menjalani standar ini dengan otomatis. Standar atau kebiasaan yang bisa dilakukan dengan otomatis hanyalah kebiasaan yang kecil. Kebiasaan yang tidak memerlukan usaha besar. Tapi standar yang Anda ingin bentuk untuk kemajuan diri Anda, tidak akan pernah menjalani proses yang disebut dengan otomatis. Tapi merupakan standar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan kesengajaan setiap hari. Mari kita analogikan dengan mendaki gunung. Bayangkan kehidupan terbaik Anda adalah puncak gunung. Apakah Anda bisa naik ke atas tanpa perlu berjalan dengan penuh usaha? Tentu tidak. Anda hanya bisa melangkah dengan tanpa usaha kalau Anda sedang berjalan menuruni gunung. Bayangkan usaha Anda menaiki tangga dan menuruni tangga. Kebiasaan yang membawa Anda maju adalah kebiasaan yang harus sengaja dilakukan. Kebiasaan yang sengaja dibentuk dan dengan penuh kesadaran terusmenerus dilakukan. Bayangkan setelah Anda membaca 100 buku dengan sistem Bacakilat apakah Anda akan secara otomatis setelah itu akan membaca buku terus menerus secara otomatis? Kemungkinan besar tidak. Tapi Anda akan sangat mudah untuk memutuskan dan memilih untuk membaca dibanding melakukan hal lain. Saat itu terjadi, Anda mengetahui bahwa Anda sudah hidup dalam standar itu dan bisa mengembangkan diri Anda dengan baik. Standar adalah apa yang Anda tentukan pada diri sendiri dan dengan sengaja selalu mencapainya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

25

Paradigma Membaca Di sekolah kita ditanamkan paradigma bahwa membaca itu harus kata demi kata. Dari sampul depan sampai sampul belakang. Dan harus mengingatnya atau menghapal dengan baik. Jadi belum membaca saja, beban mental sudah sangat berat. Mungkin itu berlaku untuk sekolah kita dulu. Sekarang bayangkan Anda yang sudah tidak sedang sekolah atau kuliah membaca sebuah buku. Pernahkah Anda menemukan bagian-bagian yang tidak cocok bagi Anda? Bisa jadi bagian itu tidak Anda butuhkan. Karena sudah Anda ketahui sebelumnya, tidak menarik perhatian Anda, atau belum Anda butuhkan konsepnya. Biasanya bertemu dengan bagian ini akan membuat proses membaca menjadi membosankan. Pada saat itu mungkin dalam diri Anda berpikir, “Ah skip saja bagian ini. Toh tidak saya butuhkan.” Tapi juga muncul suara yang berbeda, “Eh mana boleh dilewati. Nanti ga ngerti, Ga menikmati, Berdosa lho sama penulisnya. Baca itu harus dari awal sampai akhir. Kata per kata dari sampul depan sampai sampul belakang.” Jadi dua suara ini saling tapi-tapian. Lalu apa yang Anda lakukan? Anda fokus pada konfliknya dan tidak hanya Anda skip bagian itu, Anda juga skip satu buku. Dan buku itu tidak pernah tuntas Anda baca. Akhirnya Anda tidak mendapatkan manfaat dari buku itu untuk kehidupan Anda. Mari kita ingat kembali alasan awal Anda beli buku itu. Kira-kira tujuan Anda adalah untuk mendapatkan teknik-teknik, inspirasi yang bisa Anda terapkan dalam pekerjaan dan aspek lain bukan? Jadi mari kita geser paradigma membaca lama yang mengatakan bahwa kita harus membaca dari awal sampai akhir, membaca kata demi kata. Ke membaca untuk menerapkan. Membaca untuk take action. Membaca untuk mencapai tujuan Anda. Jika Anda fokus pada tujuan membaca Anda, akan akan lebih mudah untuk menemukan apa yang Anda butuhkan dan melewatkan apa yang tidak Anda butuhkan dan tetap bisa memahami buku itu untuk mencapai tujuan membaca Anda. Sekarang bayangkan seandainya Anda duduk bersama seorang teman Anda dan teman Anda ini membawa sebuah buku yang ternyata membuat Anda sangat tertarik. Kemudian Anda meminta ijin untuk membaca sekilas buku itu, Anda membaca daftar isi dan menemukan sebuah bab yang menarik.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

26

Anda membaca bab itu dan mendapatkan inspirasi dan teknik yang Anda butuhkan. Sepulangnya pertemuan itu, Anda mulai menerapkannya di rumah, di kantor dan di mana pun yang berkaitan dengan buku itu. Anda memperhatikan ada perubahan di segi produktivitas Anda. Relasi Anda dan keluarga semakin harmonis dan Anda menjadi orangtua yang luar biasa. Dan dalam tiga tahun menerapkan hal itu, benar-benar mengubah semua aspek kehidupan Anda. Dan Anda memutuskan untuk mengucapkan terima kasih kepada penulisnya dengan email. Anda kirim email, dan karena penulisnya bule, Anda menulisnya dalam bahasa inggris. “Sir-sir, I want to say Thank you Yes.” (Pak - pak, saya mau bilang terima kasih ya.) Three years ago, I read your book. But only chapter 4 lho. But it changed my life. Realan (beneran) sir. Thank you so much.” Nah, penulisnya jawab apa? Penulisnya akan menjawab “I am so happy for you.” Dia tidak akan menjawab, lha bab 1-3 bagaimana? Bab 5 sampai 12 bagaimana?” Mengetahui Anda mendapatkan manfaat saja, dia sudah senang. Karena dia menuliskan buku dari berbagai sudut pandang, sehingga orang dari berbagai latar belakang bisa memahami pesan yang ia sampaikan. Ia menuliskan berbagai contoh kasus dan cerita, agar pembaca dari berbagai level bisa mendapatkan apa yang ia maksudkan. Analoginya adalah jika Anda ingin pulang ke rumah dari kantor dan mengetahui bahwa ternyata ada 5 jalur pulang ke rumah. Apa keputusan Anda? Apakah Anda melewati semua jalur itu baru Anda menganggap Anda sampai di rumah? Tentu tidak, Anda mencari jalan yang paling cepat mencapai tujuan Anda. Dalam membaca juga sama, Anda perlu mengumpulkan semua pemahaman yang cukup untuk mencapai tujuan membaca Anda dalam waktu sesingkat mungkin. Tony Buzan mengatakan bahwa tujuan akhir membaca adalah mendapatkan 100% apa yang pembaca butuhkan, bukan mendapatkan 100% apa yang penulis sampaikan. Tujuan akhir membaca adalah mendapatkan apa yang Anda butuhkan. Jadi buku adalah alat untuk mencapai tujuan Anda. Buku adalah alat untuk mendapatkan ide, inspirasi, perubahan, teknis, wawasan untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda. Jika Anda tidak bisa mendapatkan apa yang Anda butuhkan dari buku, Anda perlu ganti buku dan tetap fokus pada tujuan Anda. Jadi membaca yang efektif untuk adalah adalah membaca selektif. Menyeleksi apa yang benar-benar penting untuk Anda. Untuk mencapai tujuan Anda. Untuk menaikkan level Anda. Paradigma yang salah dalam membaca selektif adalah memilih hanya yang kita suka saja. Bukan demikian. Tapi ini adalah pendekatan membaca yang akan membantu Anda

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

27

menemukan hal yang penting, yang sesuai tujuan, yang membantu Anda meningkatkan level dan mencapai 100% tujuan membaca. Dan ini merupakan alasan Anda membaca buku sejak awal. Untuk mencapai hidup yang kita inginkan. Dengan mengadopsi pola pikir yang benar dalam membaca, maka sebenarnya membaca selektiflah yang lebih penting. Karena membaca memiliki tujuan spesifik per buku. Kita perlu mengetahui mana informasi yang perlu kita dalami untuk mencapai tujuan. Karena tidak semua bagian dari buku akan menjawab tujuan membaca Anda. Anda akan menemukan, dalam pendekatan membaca konvensional ada bagian yang tidak sesuai dengan harapan, ada bagian yang berasa tidak penting. Ada bagian yang belum dibutuhkan. Ada bagian sudah diketahui. Bagian ini bisa Anda skip tanpa rasa bersalah. Kita hanya merasa bersalah jika kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka bagian yang tidak sesuai dengan tujuan, akan mudah kita putuskan untuk ditinggalkan. Bagian yang sesuai dengan tujuan akan dengan mudah kita temukan. Hanya saja, jika menggunakan pikiran sadar saja untuk melakukan membaca selektif dibutuhkan konsentrasi yang jauh lebih besar, daya analisa yang tinggi sehingga akan menguras energi dan willpower yang besar. Anda perlu membuat pikiran bawah sadar Anda membantu memberikan referensi di mana Anda harus mendalami dan di mana Anda tidak perlu mendalami. Inilah yang akan Anda capai dengan menguasai Bacakilat. Dengan demikian, Anda bisa mencapai tujuan membaca dengan efektif dan Anda bisa menemukan informasi yang harus Anda terapkan untuk mendekatkan diri Anda mencapai impian Anda. Dalam materi selanjutnya, saya akan membahas tentang bagaimana mencapai tujuan membaca Anda dalam waktu sesingkat mungkin lebih dikenal sebagai hukum pareto atau Minimum Effective Dose.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

28

Minimum Effective Dose Dalam melakukan apapun, kita sering kali kewalahan dengan banyaknya hal yang harus dilakukan, atau kita merasa kita harus melakukan semuanya dengan baik 100%. Pemikiran seperti ini saja, sudah membuat otak enggan untuk memulai. Apapun kegiatan yang kita lakukan. Mari kita bahas dari sisi membaca. Ketika membaca sebuah buku, tidak jarang orang berpikir untuk mendapatkan 100% dari apa yang ada di buku. Jelas kita tidak ingin usaha yang kita lakukan sia-sia. Siapa yang mau. Membaca buku dengan tujuan untuk mendapatkan 100%, memahami 100% adalah sebuah konsep yang tidak akan bisa dicapai dengan pendekatan membaca manapun di dunia. Kita maunya efektif dan efisien, sekali jalan langsung bisa mendapatkan semua isi buku. Hmm saya merasa ada tekanan dalam dada sekarang, Anda juga? Apa yang terjadi jika kita mulai membaca dengan perasaan itu? Kita akan sangat berat, pikiran mulai kacau karena tidak memprioritaskan apa yang kita ingin dapatkan dari buku. Menganggap semua isi buku sama penting adalah pendekatan yang sangat menjebak. Saya tidak mengatakan isi buku tidak semua penting. Tapi mari lihat dari sudut pandang Anda. Apakah semua isi buku itu penting untuk Anda? Tentu tidak. Ada informasi yang lebih penting dibandingkan informasi lainnya. Untuk itu, kita perlu kejelasan apa yang benar-benar penting yang kita ingin dapatkan. MED atau Minimum Effective Dose adalah sebuah konsep yang harus kita pegang dalam melakukan apapun dalam kehidupan kita. Karena kita tidak bisa melakukan semuanya. Tapi kita bisa melakukan hal terpenting yang harus kita lakukan. Konsep MED diperkenalkan oleh Tim Ferris dalam bukunya The 4-Hour Workweek. Konsep inilah yang membuatnya bisa membangun bisnis jutaan dollar dengan hanya bekerja 4 jam seminggu. Sepuluh persen dari apa yang dilakukan kebanyakan orang. Konsep ini juga lebih dikenal dengan Hukum Pareto. Di mana 20% usaha Anda akan memberikan 80% hasil yang Anda inginkan. Jika terlalu fokus pada 80% yang hanya memberikan 20% hasil, maka Anda akan membuang banyak waktu Anda yang berharga. Intisari dari buku menurut Profesor Russel Stauffer yang dibahas dalam bukunya Teaching Reading as A Thinking Process adalah 4-11% sisanya adalah penjelasan. Anda ingin mendapatkan 4-11% itu ditambah dengan beberapa persen penjelasan yang akan membantu Anda mencapai tujuan membaca Anda.

Sekarang kita lihat konsep yang ada di Bacakilat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

29

Setiap tahapan dalam Bacakilat merupakan MED dalam membaca. Pertama saat kita melakukan tinjauan awal, pada tahap ini kita menentukan tujuan yang jelas. Tanpa tujuan yang jelas dan terfokus, manfaat spesifik apa yang kita ingin dapatkan dari proses membaca, kita hanya akan ngambang dan tidak mendalam mencari informasi yang kita inginkan. Tujuan yang spesifik, yang tajam, yang fokus akan membawa kita pada informasi yang benar-benar tepat dan penting. Tapi juga bukan berarti kita hanya mendapatkan informasi itu saja. Semua hal yang mendukung pemahaman dan pendalaman untuk memahami hal yang benar-benar penting dan sesuai tujuan akan tertarik kepada Anda. Untuk mendapatkan informasi yang mendalam dalam proses membaca, bukan berarti harus mendapatkan semua informasi. Tapi mendapatkan informasi yang benar-benar tepat. Perlu ada prioritas dalam melakukan semua hal, termasuk membaca. Bayangkan, ketika Anda membaca sebuah buku, dengan tujuan yang terfokus, dan spesifik, seberapa baik energi Anda, dibandingkan Anda harus mendapatkan semua yang ada dalam buku? Jangan membuat pikiran kita kewalahan di awal. Buatlah ia merasa mampu untuk mengatasinya. Lalu, bagaimana dengan langkah Bacakilat - memproses satu halaman per detik. MED-nya ada di mana? Tujuan kita melakukan Bacakilat adalah membuat pikiran bawah sadar kita familiar. Kita melakukan apa yang sudah pikiran bawah sadar kita lakukan selama ini tanpa sadar secara sistematis dan secara sengaja, yaitu dengan melakukan Priming Subliminal. Sehingga MED di langkah Tinjauan awal dan Memindai jelajah dapat dilakukan dengan baik. MED dalam langkah Bacakilat adalah membaca atau memotret 1 halaman per detik itu. Karena inilah langkah minimal yang harus dilakukan untuk memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar kita. Dengan PMR dan kondisi genius, kita dengan sengaja membuat pikiran bawah sadar kita memprosesnya. MED di aktivasi manual. Melakukan review adalah langkah minimum untuk memancing rasa ingin tahu, memancing jawaban yang kita inginkan dari pikiran bawah sadar. Menyiapkan pikiran sadar untuk bisa menemukan informasi yang melayani tujuan membaca Anda. Pada saat kita melakukan review dan bertanya kepada pikiran bawah sadar kita, pikiran bawah sadar kita mulai mencari jawabannya. Kemungkinan besar ia tahu jawabannya, atau paling tidak, dia tahu harus mencarinya ke mana, ke halaman berapa saat melakukan memindai menjelajahi.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

30

Memindai menjelajahi adalah untuk menemukan mana informasi dengan prioritas paling tinggi yang harus kita gali dan kuasai. Pikiran kita bisa membimbing kita untuk mendapatkan informasi yang penting jika tujuan kita jelas, spesifik, dan terfokus. Mindmapping adalah MED yang sangat powerful. MED yang perlu melibatkan proses berpikir yang membuat mindmapping terkonsep dan terkompres dengan baik, dan bisa memicu ingatan. MED membuat kita melakukan hal terpenting, untuk mendapatkan hasil yang kita prioritaskan. Kita melakukan 20% aktivitas yang bisa memberikan hasil 80%. Namun, perlu diingat, juga memerlukan proses berpikir yang tinggi juga. Dan proses berpikir, tidak banyak orang yang ingin melakukannya. Saat mereka melakukannya, hasilnya akan sepadan.

Modul selanjutnya kita akan mulai membahas Sistem Bacakilat dan sudah akan ada praktiknya. Terima kasih Anda sudah melalui module 01 dan Module 02, karena ini akan menjadi pondasi penting yang akan membantu Anda menguasai Bacakilat dengan baik. Sebelum masuk ke Module 03, pastikan dulu Anda menyelesaikan Fun Quiz Pertama kita untuk mengunci pemahaman Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

31

Module 03. Sistem Bacakilat Selamat, Anda telah memasuki module 03. Dalam module ini kita akan belajar tentang sistem Bacakilat. Dimulai dari membahas tentang langkah-langkah dalam sistem Bacakilat dan jumlah waktu yang Anda butuhkan dalam setiap langkah. Kemudian Langkah pertama dari sistem Bacakilat sampai Anda mempraktikkan langkah pertama ini. Anda perlu menyiapkan sebuah buku untuk Anda praktikkan. Untuk bisa mempraktikkan dengan baik, mari kita sepakati bahwa tujuan utama kita adalah Anda bisa menguasai sistem Bacakilat ini. Jadi pilihan buku Anda adalah buku non fiksi. Berarti buku manajemen. Buku pengembangan diri, buku bisnis. Jangan menerapkan ke buku fiksi dahulu seperti novel, atau ke buku berbasis narasi seperti buku sejarah, dan biografi. Mengapa? Karena buku yang sifatnya narasi akan lebih sulit bagi Anda untuk melepaskan paradigma membaca yang lama. Lebih tidak mudah untuk bisa menerapkan selektif reading. Untuk menguasai skill baru ini, saya ingin Anda mengurangi gangguan sesedikit mungkin. Karena setelah Anda menguasai skill ini, melewati masa bingung 20 jam ini, maka Anda bisa menerapkan ke buku jenis apapun yang Anda butuhkan. Disarankan buku awal ini adalah buku setebal 200-300 halaman. Buku non fiksi, manajemen, bisnis, pengembangan diri. Bukan biografi, sejarah maupun kitab dan kamus. Jika Anda masih pelajar, Anda bisa menggunakan buku non fiksi dulu, kemudian buku selanjutnya gunakan buku pelajaran Anda, tentu setelah Anda memahami bagaimana menerapkannya ke buku akademis. So, pilih buku Anda. Dan mari kita mulai Module ketiga, materi pertama. Pengenalan sistem Bacakilat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

32

Pengenalan Sistem Bacakilat Menerapkan sistem Bacakilat berarti kita sedang mengorkestrakan brain based learning. Menyelaraskan 3 cara memproses informasi, yang akan saya jelaskan dalam module selanjutnya. Bacakilat terdiri dari 3 tahapan membaca. Tahapan pertama adalah tinjauan awal. Sebelum mulai membaca sebuah buku, kita perlu memastikan buku yang ingin dibaca adalah buku yang tepat. Artinya tidak salah beli buku, memastikan tidak jadi buku yang menumpuk. Dan menentukan di depan, apa tujuan membaca kita. Ibarat kita ingin membangun rumah, kita perlu memiliki blue print terlebih dahulu. Dengan demikian hasil rumah pun sesuai yang kita inginkan. Jika blue print tidak jelas, maka bisa-bisa rumahnya juga ngaco. Tinjauan awal ini dilakukan sebelum Anda membayar buku. Anda perlu melakukan di toko buku, untuk memastikan buku yang Anda beli adalah buku yang benar-benar Anda butuhkan. Dan untuk memastikan buku yang Anda butuhkan, Anda perlu memiliki kurikulum pengembangan diri juga. Dalam waktu lima menit, Anda akan mengetahui apa yang bisa buku janjikan kepada Anda, apakah tepat untuk Anda baca sekarang atau tidak sebelum Anda membayarnya. Di sini saya ingin Anda memastikan untuk tidak membeli buku dengan pemikiran suatu hari saya butuh. Karena suatu hari tidak akan pernah datang. Dan yang terjadi adalah, buku yang Anda beli dengan pemikiran suatu hari saya butuh adalah buku yang masih sampul plastik dalam tumpukan buku Anda. Dan jika buku itu adalah buku yang tepat buat Anda saat ini, maka beli dan buatlah tujuan membaca. Buatlah blueprint membaca Anda. Proses ini dilakukan dalam waktu 5 menit. Tahapan kedua adalah langkah Bacakilat. Bacakilat adalah di mana kita membuat pikiran bawah sadar belajar duluan. Membuat pikiran bawah sadar memproses informasi duluan dan menyimpannya ke database bawah sadar. Ini kita lakukan agar pikiran kita bisa mengatur mana informasi yang kita butuhkan dan bisa memberikan referensi kepada pikiran sadar untuk membangun pemahaman yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan membaca. Kita ingin menjalankan brain based learning, mengorkestrakan 3 cara memproses informasi, sehingga kita bisa memahami dengan sangat mudah. Dan itu berarti kita perlu memberikan informasi yang dibutuhkan setiap bagian pikiran kita.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

33

Tujuan akhir belajar adalah membuat pikiran bawah sadar belajar. Jika kita menggunakan cara konvensional dalam belajar, maka kita membutuhkan conscious processing yang dilakukan berulang-ulang, dan minimal 6 kali. Barulah pikiran bawah sadar bisa membentuk pemahaman dengan baik. Baca sekali selesai saja sudah sangat senang dan syukur bukan? Harus diulang enam kali, hmmm. Inilah yang disebut dengan konsep mininum effective dose. Melakukan usaha minimal untuk hasil optimal. Saat kita melakukan langkah Bacakilat ini, jangan berpikir bahwa pikiran sadar kita sudah menyadari dan memahami apa yang kita Bacakilat. Belum. Proses 10 menit membaca ini baru memberikan pondasi pemahaman di pikiran bawah sadar. Blueprint (tinjauan awal) sudah kita lakukan, di langkah ini kita membangun pondasi. Pondasi pemahaman di pikiran bawah sadar, dan namanya pondasi, tidak terlihat dari permukaan. Adanya di bawah tanah, dalam konteks ini di bawah sadar. Dengan selesainya langkah Bacakilat dalam 10 menit ini, maka porsi waktu membaca yang kita jalani adalah 15 menit. Lima menit tinjauan awal dan 10 menit Bacakilat. Setelah pikiran bawah sadar belajar, selanjutnya kita akan membangun rumah, berdasarkan blueprint yang sudah kita tentukan di awal. Kita membangun rumah pemahaman untuk pikiran sadar dengan bantuan pondasi pemahaman yang sudah dilakukan di langkah Bacakilat. Di sini kita akan menghasilkan sebuah mindmap, ini adalah bangunan pemahaman yang menggambarkan blueprint atau tujuan membaca yang sudah kita tentukan di langkah tinjauan awal. Aktivasi manual terdiri dari 3 langkah. Yang pertama adalah Review. Kemudian memindai jelajah dan ditutup dengan langkah ketiga, mengintegrasikan pemahaman Anda ke dalam mindmap. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan review, umumnya 15 menit, lebih sering kurang dari itu. Di sini kita ingin menyiapkan pikiran kita bisa melakukan proses memindai menjelajahi dengan lebih baik. Dan juga membangun rasa ingin tahu, penasaran, yang merupakan momentum penting untuk bisa menuntaskan buku tersebut. Dengan momentum ini, kita akan menjalani langkah memindai jelajah yang menurut best practice,dilakukan bersamaan dengan mindmap. Memindai jelajah adalah proses membaca selektif. Di mana kita menyeleksi di mana kita harus mendalami, apa yang harus dipahami, mana yang harus dibaca, mana yang tidak perlu dibaca dengan bantuan bimbingan dari pikiran bawah sadar.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

34

Nah, mengapa pikiran bawah sadar bisa membantu atau membimbing kita untuk membaca di bagian tertentu dan menolak untuk membaca di bagian lain? Karena kita sudah menentukan tujuan yang jelas di awal dan kita juga memberikan semua “bahan” yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita, dengan melakukan Langkah bacakilat, yaitu memasukkan semua informasi langsung ke pikiran bawah sadar. Nah total waktu yang umumnya terjadi adalah 90 menit. Banyak yang kurang dari 90 menit. Ada yang sampai 120 menit. Tergantung tujuan dan ketebalan buku. Sembilan puluh menit adalah waktu umum yang terjadi untuk buku setebal 300 halaman. Nah, tinjauan awal 5 menit. Bacakilat 10 menit. Review 15 menit. Dan memindai jelajah serta mindmap 90 menit. Total waktu adalah 2 jam. Untuk menuntaskan satu buku. Saat Anda praktik nanti, bisa jadi kurang dari 2 jam. Atau lebih, tergantung pada ketebalan buku Anda. So, itu gambaran melakukan Sistem Bacakilat. Setiap langkah merupakan minimum effective dose, sehingga Anda hemat usaha dan waktu. Setiap bagian memicu kerja otak yang berbeda sehingga kita bisa mengorkestrakan brain based learning untuk mencapai tujuan dalam waktu sesingkat mungkin.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

35

Tinjauan Awal Yes, Sekarang kita mulai memasuki materi sistem Bacakilat. Anda sudah menyelesaikan Module 01 dan 02? Jika belum, saya sangat menyarankan Anda mempelajarinya dulu. Mari kita bahas tahapan pertama dari sistem Bacakilat. Tinjauan Awal. Seberapa sering Anda membeli buku dan akhirnya tidak pernah tertarik untuk membacanya? Biasanya buku ini berakhir di rak buku Anda dengan masih tersampul plastik dengan rapi. Juga sangat sering terjadi, ketika Anda membaca buku, baca bab satu, lanjut bab dua, bab satunya lupa. Baca bab 3 bab duanya lupa. Ini dikarenakan kita tidak memiliki gambaran besar dari buku itu. Sebelum membeli sebuah buku, tentu kita ingin memastikan bahwa buku itu tepat untuk kita dan sesuai dengan kurikulum pengembangan diri. Saya sering diminta untuk merekomendasikan buku. Hal ini tentu bukan yang sulit. Namun, pertanyaannya adalah apakah saya akan bisa merekomendasikan buku yang tepat dan sesuai dengan kurikulum pengembangan diri Anda? Belum tentu. Untuk itu, saya lebih senang mengatakan bahwa, apa kurikulum pengembangan diri Anda, dan silakan lakukan tinjauan awal untuk memastikan buku itu tepat buat Anda. Dengan tahapan pertama ini, Anda memiliki skill yang membuat Anda mandiri dalam menentukan buku yang akan mengubah kehidupan Anda. Sekarang, mengapa kita melakukan tinjauan awal? Tinjauan awal akan memberikan Anda gambaran besar. Apa yang bisa buku janjikan kepada Anda. Ini adalah tahapan penting untuk melakukan seleksi buku. Setelah mengetahui gambaran besar, kita bisa menimbang, buku itu masuk dalam kelompok buku yang seperti apa bagi Anda. Seorang filsuf dari Inggris bernama Francis Bacon, membagi buku ke dalam 3 kategori. Pertama, buku yang dicicip, ini adalah buku yang Anda baca sekilas-sekilas saja sudah langsung paham. Ini adalah buku yang ringan bagi Anda. Umumnya, saya akan melewatkan buku ini, karena isi buku ini pasti ada dalam buku yang lebih berat dan akan memiliki informasi yang saya butuhkan lebih lengkap. Kedua, adalah buku yang ditelan, artinya buku ini tidak memerlukan analisis mendalam untuk memahaminya. Anda baca langsung paham, dan mudah untuk mencerna buku itu. Untuk buku kategori ini, biasanya saya bertanya kembali, apakah buku ini memberikan dampak penting?

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

36

Jika tidak, dalam artian saya sudah memahami dan menjalani isi buku itu, saya tidak membelinya. Jika buku itu saya butuhkan dan memberikan dampak penting, sesuai dengan kurikulum pengembangan diri, maka saya beli. Dan buku yang ditelan ini, Mindmapping merupakan optional. Jika Anda membuat mindmap tentu akan selalu memberikan nilai tambah luar biasa kepada pemahaman Anda. Ketiga adalah buku yang perlu dikunyah cerna. Pertama, pastikan dulu apakah ini sesuai dengan kurikulum pengembangan diri Anda. Buku ini mestinya buku yang akan menaikkan level Anda. Buku ini perlu analisis mendalam, perlu diterapkan, banyak mengandung hal teknis dan memberikan dampak paling besar pada kemajuan aspek tertentu dalam hidup Anda. Dan ini adalah buku yang wajib Anda mindmap. Setiap orang bisa mengelompokkan buku sesuai dengan latar belakangnya masingmasing. Buku yang saya anggap telan, bisa jadi merupakan buku yang hanya perlu dicicip oleh Anda. Tergantung latar belakang masing-masing. Setelah mengelompokkan kategori buku, selanjutnya adalah menimbang apakah ini layak untuk dibaca sekarang. Artinya Anda membutuhkan buku ini dalam waktu dekat. Dan memberikan dampak penting. Artinya juga, jangan membeli sebuah buku dengan pemikiran suatu hari Anda membutuhkannya. Jika masih sifatnya suatu hari, berarti Anda belum membutuhkannya sekarang. Lewatkan saja. Suatu hari biasanya tidak pernah datang hehehe. Anda hanya boleh membeli sebuah buku yang Anda butuhkan nanti, jika dan hanya jika, sudah ada dalam kurikulum pengembangan diri Anda, sehingga bisa Anda prioritaskan waktu untuk membaca. Jika sesuai dengan kurikulum pengembangan diri dan Anda butuhkan dalam waktu dekat, Anda beli. Setelah memutuskan untuk membeli, sebelum membaca, formulasikan tujuan membaca yang spesifik dan tuliskan. Tujuan akan memberikan kejelasan dan motivasi dalam membaca. Waktu untuk melakukan tinjauan awal adalah 5 menit. Ingat prinsip minimum effective dose, usaha minimal untuk hasil optimal. Berikut adalah langkah-langkah melakukan tinjauan awal. 1. Baca sampul depan 2. Baca sampul belakang 3. Baca daftar isi (setelah melakukan langkah satu dua tiga, Anda akan bisa 4. Tarik kesimpulan (konteks) buku. Ini adalah gambaran besar dari buku, apa janji buku kepada pembaca.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

37

5. Kelompokkan buku berdasarkan 3 kategori di atas, cicip, telan, kunyah cerna. 6. Menentukan apakah layak untuk dibaca saat ini, jika Ya, beli, jika tidak tunda. 7. Menentukan dan menuliskan tujuan yang jelas. Dari 7 langkah tersebut, langkah 1 - 6 dilakukan di toko buku sebelum Anda membeli buku. Anda benar-benar perlu ketat dalam melakukan tinjauan awal, terutama setelah Anda selesai belajar sistem Bacakilat ini.

Tentang kesimpulan Kesimpulan di sini bukanlah harus mengetahui isi buku itu dulu baru bisa membuatnya. Kesimpulan ini adalah konteks yang dibahas oleh buku. Apa yang bisa buku berikan untuk Anda jika Anda membacanya nanti. Jika Anda ingin jalan-jalan ke sebuah kota, hal pertama apa yang Anda lakukan? Betul, Anda googling. Anda mencari tahu di kota itu ada apa saja. Anda tidak perlu menjelajahi setiap sudut kota baru bisa menyimpulkan ada apa saja di kota itu. Kesimpulan adalah gambaran umum yang Anda dapatkan dari minimum effective dose tinjauan awal. Dengan melakukan langkah 1-3 tinjauan awal, kita bisa mengetahui apa yang bisa buku berikan untuk pembaca. Kesimpulan adalah satu-dua kalimat yang menyatakan gambaran apa yang bisa diberikan buku kepada Anda. Tidak perlu menggunakan konsep kalimat formal, atau EYD. Menuliskan kesimpulan, dimulai dengan kalimat, “buku ini membahas tentang”. Misalkan buku kepemimpinan, buku ini membahas tentang matrix kepemimpinan berdasarkan input dari seorang pemimpin dan output yang diberikan oleh tim dan bagaimana pendekatan seorang pemimpin untuk setiap matrix. Contoh kedua buku slimming, buku ini membahas tentang pola makan dan pola olahraga yang tepat juga tentang membereskan program pikiran bawah sadar yang menghambat seseorang mendapatkan tubuh idealnya. Dengan mengawali kalimat kesimpulan: buku ini membahas tentang, kita memastikan mengambil konteks yang tepat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

38

Salah satu hal yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan adalah jangan sampai Anda terlalu banyak menggunakan kata-kata Anda sendiri. Gunakan katakata yang Anda temukan di sampul depan, sampul belakang dan daftar isi. Mengapa? Kita hanya ingin memastikan Anda tidak membuat kesimpulan yang mengalami distorsi. Lalu apakah setiap orang akan menyimpulkan hal yang sama untuk buku yang sama? Tidak selalu akan sama. Karena kebutuhan dan fokus setiap orang berbeda, maka yang menjadi fokus atau spotlight dari setiap pembaca terhadap sebuah buku bisa juga berbeda. Membaca buku adalah personal bisnis. Anda dan saya membutuhkan buku yang sama dari sudut yang berbeda.

Tentang Tujuan Tujuan sangat menentukan proses membaca, apakah menjadi kegiatan bermanfaat atau akan menjadi kecil manfaatnya. Membaca tanpa tujuan sama dengan membangun rumah tanpa blueprint. Saya yakin Anda tidak mau tinggal di rumah yang dibangun tanpa blueprint. Anda juga tidak mungkin keluar dari rumah tanpa memiliki sebuah tujuan jelas. Membaca dengan tujuan yang jelas akan memberikan dampak terbesar dari usaha yang Anda berikan. Tujuan wajib dituliskan. Ada dua alasan mengapa wajib menuliskannya. Pertama, dalam 24 jam, kita bisa dibombardir oleh 60 ribu sampai 80 ribu buah pikir. Jika Anda tidak menuliskannya, maka tujuan Anda akan kalah penting dengan buah pikir itu semua. Jadinya membaca tidak akan ada semangat besar. Kedua, dengan kesibukan kita sehari-hari, kemungkinan kita tidak menyelesaikan satu buku dalam sekali duduk. Duduk untuk kedua kalinya, bisa jadi kita sudah tidak bisa memikirkan tujuan yang sama persis seperti di awal. Akibatnya adalah Anda akan kehilangan urgensi, dan akan membaca lebih banyak hal dibandingkan dengan duduk pertama kali. Karena Anda akan merasa semua informasi penting. Dan akan kembali ke membaca biasa. Sama seperti anak panah, bergeser 2mm saja di awal sudah akan jauh berbeda hasilnya. Jadi pastikan Anda selalu menuliskan tujuan Anda. Tujuan memiliki dua elemen penting. Kedua elemen ini adalah What & Why.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

39

Elemen what merupakan apa yang Anda ingin ambil dari buku. Apa yang Anda ingin pahami, dapatkan dari buku. Yang berkaitan dengan konten buku. Apakah Anda ingin menerapkan, memahami, mendapatkan inspirasi, menghafal. Pastikan ini semua berkaitan dengan isi buku yang Anda baca. Sedangkan Why, berkaitan dengan dampak apa yang bisa Anda dapatkan dengan membaca buku itu. Alasan mengapa Anda ingin membaca buku itu. Apa efeknya dalam kehidupan, karir, ataupun bisnis Anda. Why berkaitan dengan impian personal Anda. Tidak harus ada kaitannya dengan buku yang Anda baca. Tapi inilah yang memotivasi Anda untuk menyelesaikan buku. Why jauh lebih penting daripada what. Buku apapun yang Anda baca adalah untuk mengarahkan diri Anda semakin mendekati impian Anda. Tujuan harus sespesifik mungkin. Tapi juga ringan dan ada perasaan bisa untuk mencapainya. Ada motivasi untuk menuntaskan buku dan mendapatkan manfaat yang bisa berdampak dalam hidup. Tujuan jangan sampai terkesan Anda harus mendapatkan semuanya, atau semuanya ingin dicapai, ini akan membuat pikiran kewalahan duluan sebelum memulai. Tujuan terburuk yang bisa Anda tuliskan adalah saya ingin menguasai semuanya. Ingin menguasai semuanya adalah hal yang tidak tepat dalam situasi apapun. Bayangkan Anda duduk di depan seseorang dan dia menyampaikan berbagai hal, ketika ia menyampaikan hal yang tidak menarik bagi Anda atau sesuatu yang belum Anda butuhkan, kira-kira seberapa besar perhatian yang bisa Anda berikan kepadanya? Kalaupun ada sangat kecil. Bahkan seringkali kita tidak menyimak apa yang ia sampaikan. Pikiran Anda sudah sibuk memikirkan apa yang menarik bagi Anda, dan mendengarkan teman Anda menjadi kamuflase, seolah-olah mendengar saja tanpa menyimak apapun. Sama dengan membaca, ketika Anda membaca sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuan, Anda akan mengabaikan, dan memikirkan hal lain dalam pikiran Anda. Jadi seolah-olah Anda membaca kata demi kata dalam halaman itu, tapi sampai akhir halaman, Anda mengatakan, “barusan saya baca apa ya?” Seberapa besar pun daya konsentrasi seseorang, ia hanya bisa memberikan perhatiannya pada hal yang menarik perhatiannya. Yang memberikannya manfaat langsung. Yang berkaitan dengan diri dan aspek hidupnya. Benar, kita selalu memikirkan diri masing-masing. Kita selalu berpikir what’s in it for me, atau apa manfaatnya bagiku.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

40

Bayangkan jika saya meminta Anda untuk jangan tidur sebelum jam 3 subuh hari ini. Apa pertanyaan yang muncul dalam pikiran Anda? Untuk apa? Memangnya ada apa? Itu adalah variasi dari what’s in it for me. Ketika membaca buku tanpa tujuan, pikiran kita yang selalu bekerja dengan prinsip mencari nikmat menghindari sengsara akan bertanya: “Hai, kamu baca buku ini untuk apa?” Dan karena Anda tidak menuliskan tujuan yang jelas, Anda hanya bisa mengatakan, oh katanya buku ini bagus, jadi saya mau baca. Dan bawah sadar Anda akan membalas, dari pada capek dan repot, mending kita tidur yuk. Dan Anda mengatakan ayuk. Membaca buku sudah sering kita tunda selama ini, karena tujuan tidak jelas, atau merasa harus mendapatkan semua hal yang penulis sampaikan. Sehingga dorongan membaca kalah dengan rasa kewalahan, bahkan sebelum mulai membaca. Tinjauan awal merupakan Kunci keberhasilan dari Bacakilat, jika Anda melakukan tinjauan awal dengan baik, hasil Bacakilat Anda juga akan memuaskan. Kita perlu mencatat, tujuan memiliki dua elemen, what dan why. Di mana What dimulai dengan saya ingin…. Dan why dimulai dengan supaya saya bisa. Tujuan membaca haruslah sangat personal. Personal artinya, pertama, mesti ada kata saya di dalamnya. Saya paham Anda cenderung mengurangi apa yang harus Anda tulis, dan itu sering kali kalimat yang sudah sangat jelas, atau obvious. Namun saat membuat tujuan membaca, jangan dikurangi satu kata pun. Terutama saya ingin. Misalnya tujuannya saya ingin memahami 4 matrix seorang tim dalam kaitannya dengan input modal kepemimpinan dan bagaimana pendekatan untuk memimpin tim dalam setiap matrix. Ada orang yang cenderung menghilangkan kalimat saya ingin. Dan langsung masuk ke: “Memahami 4 matrix seorang tim dalam kaitannya dengan input modal kepemimpinan dan bagaimana pendekatan untuk memimpin tim dalam setiap matrix.” Ada rasa yang berbeda bukan? Tujuan yang dikurangi kata saya ingin ini adalah tujuan yang tidak jelas, tidak jelas untuk siapa. Karena kita ingin pikiran bawah sadar membantu kita dengan spesifik, maka kata saya ingin jangan disingkat, dikurangi atau bahkan dihilangkan.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

41

Memasukkan kata saya ingin adalah bagian yang memastikan tujuan Anda personal. Anda memberitahukan kepada pikiran bawah sadar Anda bahwa, Anda bertanggung jawab dengan tujuan Anda. Anda memiliki sense of ownership atas tujuan Anda. Dan dengan alasan ini jugalah, jangan mengganti saya dan kita. Kata “Kita” membuat Anda tidak memiliki ownership pada tujuan Anda. Dengan format saya ingin dan supaya saya bisa, Anda benar-benar memastikan tujuan Anda personal dan memotivasi. Personal juga berarti tidak ikut-ikutan. Tidak berpikir dengan framework orang lain atau penulis. Contoh, seseorang yang tidak memiliki dorongan untuk menjadi pengusaha, ketika ia membaca sebuah buku tentang bisnis, maka ia perlu membuat tujuan yang memberikan dampak pada aspek pekerjaannya. Ketika ia memaksakan pemikiran bahwa, ini khan buku bisnis, berarti kalau baca buku ini maka saya perlu berpikir bahwa saya harus berbisnis suatu hari, maka ia akan tergoda untuk membuat tujuan “seharusnya”, bukan tujuan personal lagi. Harusnya, baca buku ini ya untuk berbisnis. Bukan kerja terus. Nah, dia bisa membuat tujuan untuk meningkatkan keefektifan kerjanya, dan memberikan dampak profit bagi perusahaannya. Ini adalah tujuan yang personal. Jadi ia bisa membuat tujuan dengan what dan why seperti ini: “Saya ingin memahami strategi meningkatkan keefektifan dalam marketing, sehingga saya bisa meningkatkan kinerja penjualan dan mendapatkan profit buat perusahaan dan bisa naik jabatan” Bandingkan dengan, “Saya ingin memahami bagaimana promosi yang benar supaya suatu hari saya bisa buka bisnis sendiri.” Tujuan yang kedua ini bisa jadi menimbulkan konflik atau sekedar tidak ada dorongan dan motivasi untuk membaca. Akan kehilangan urgensi. Tujuan yang personal akan menghilangkan semua konflik dan juga akan memberikan semangat dalam membaca.” Yuk, kita perhatikan contoh berikut, Anda silahkan menilai apakah ini adalah tujuan what dan why atau why dan why. Ingat, what yang berhubungan dengan buku, apa yang mau kita ambil dari buku dan why adalah dampaknya dalam kehidupan. Contoh pertama, saya membaca salah satu buku leadership.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

42

Tujuannya: Saya ingin menjadi pemimpin yang kompeten, supaya saya bisa meningkatkan kinerja tim saya sampai dua kali lipat bahkan lebih. Saya ulangi Saya ingin menjadi pemimpin yang kompeten, supaya saya bisa meningkatkan kinerja tim saya sampai dua kali lipat bahkan lebih. Menurut Anda, ini adalah tujuan what dan why atau why dan why? Betul, ini adalah why dan why. Saya ingin menjadi pemimpin yang kompeten adalah why. Karena itu adalah dampak dari membaca buku kepemimpinan ini. What dan why yang seharusnya adalah: Saya ingin memahami apa strategi yang dilakukan pemimpin kompeten dalam meningkatkan kinerja tim, sehingga saya bisa meningkatkan kinerja tim saya sampai dua kali lipat. Anda bisa memahaminya? Great. Lanjut contoh kedua, katakan saya membaca buku slimming. Ehem. Tujuan saya adalah: Saya ingin menurunkan berat badan 10 kg sehingga saya bisa mendapatkan tubuh ideal saya dan hidup sehat. Saya ulangi, Saya ingin menurunkan berat badan 10 kg sehingga saya bisa mendapatkan tubuh ideal saya dan hidup sehat. Menurut Anda apakah tujuan ini adalah tujuan what dan why atau why dan why? Yes, betul, ini adalah tujuan why dan why. Jadi masih belum masuk dalam kaedah tujuan yang kita inginkan. Tujuan yang sesuai adalah: `. Ini adalah what dan why. Dan sekali lagi, tujuan wajib kita tuliskan, di mana menuliskannya? Di buku yang sedang Anda baca. Kecuali buku itu bukan buku milik Anda, tuliskan di selembar kertas dan pastikan Anda bisa membaca tujuan Anda kapanpun Anda membutuhkannya. Apakah membaca buku yang sama, dua orang berbeda akan memiliki tujuan yang sama? Tidak, saya membaca satu buku yang sama dengan Anda, bisa jadi, sangat mungkin kita memiliki tujuan yang berbeda. Yes, membaca adalah personal bisnis, Anda membaca untuk diri Anda, bukan untuk orang lain. Materi selanjutnya, saya akan mendemokan langkah Tinjauan awal, dan ada cheat sheet yang bisa Anda unduh untuk mempraktikkan langkah ini. Sampai bertemu di video selanjutnya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

43

Praktik Tinjauan Awal Saatnya Anda praktik Tinjauan Awal. Siapkan buku Anda, dan alat tulis. Karena tujuan perlu dituliskan, jika Anda nyaman, langsung lakukan di buku. Atau siapkan selembar kertas kecil atau sticky note untuk menuliskan tujuan Anda. Langkah melakukan tinjauan awal: 1. Baca sampul depan (termasuk halaman sayap) 2. Baca sampul belakang (Halaman sayap umumnya berisikan tentang penulis, dibaca bagus, tidak juga tidak masalah) 3. Baca daftar isi 4. Tentukan atau tuliskan kesimpulan (apa yang buku janjikan kepada pembaca (dimulai dengan buku ini membahas tentang…) 5. Kelompokkan buku, dicicip, ditelan atau dikunyah cerna. Ini menentukan apakah buku ini tepat untuk Anda beli, dan seberapa besar usaha yang butuh Anda lakukan untuk menyelesaikan buku itu. 6. Timbang apakah buku ini layak dibaca saat ini atau tidak. Jangan membeli buku yang Anda rasa suatu Anda butuh. 7. Jika Ya, beli dan tuliskan tujuan dengan format What - Why sebelum mulai membaca.

Kesimpulan: Kesimpulan dimulai dengan kalimat Buku ini membahas tentang…. Kesimpulan merupakan satu dua kalimat yang memberikan gambaran besar, apa yang buku janjikan kepada pembaca. Cocokkan dengan kurikulum pengembangan diri Anda. Apakah buku ini sesuai dengan kurikulum Anda. Tuliskan kesimpulan buku Anda: Buku ini membahas tentang: ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ____________________________________________

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

44

Tujuan Membaca: Tujuan membaca selalu harus menjawab What’s in it for me. Atau apa manfaatnya bagi Anda. Semakin jelas manfaat dan urgent dalam tujuan yang Anda tuliskan, semakin tinggi semangat Anda dalam membaca. Tujuan menjawab dua element. What dan Why. What adalah apa yang Anda ingin dapatkan dari buku. Apakah pemahaman, inspirasi, pandangan. Biasanya dimulai dengan saya ingin memahami…. Why adalah apa dampak dari membaca. Anda bisa menjadi apa, Anda bisa meningkatkan apa, Anda bisa meraih apa… Why dimulai dengan supaya saya bisa. Dengan menggabungkan keduanya menjadi sebuah kalimat: Saya ingin memahami strategi apa yang dilakukan pemimpin hebat dalam meningkatkan kinerja tim (ini adalah what). Supaya saya bisa menjadi pemimpin yang bisa meningkatkan kinerja tim saya sampai dua kali lipat (ini adalah why). Tuliskan tujuan dengan bahasa yang sederhana. Tujuan yang dibaca oleh siapapun, mereka langsung bisa paham dan merasa keren. Bukan sebuah tujuan yang ketika dibaca orang lain, Anda perlu menjelaskan tujuan Anda. Dan jangan lebih dari dua tujuan dalam What. Fokuskan hanya satu hal dalam tujuan Anda. Proses membaca akan semakin fokus dan bermanfaat. Jika Anda memiliki lebih dari dua tujuan, tidak ada satupun tujuan yang tercapai, alias bukunya tidak selesai. Jangan lebih dari dua tujuan untuk bagian what, tapi saya menyarankan, satu tujuan what saja. Bagaimana dengan why? Why boleh sebanyak mungkin, karena ini sumber motivasi Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

45

Sekarang tuliskan what dan Why Anda dalam membaca buku pertama: Tujuan membaca saya: What: Saya ingin ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ _________________________________ Why: Supaya saya bisa ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ _________________________________

Silakan update di Facebook Group kita, sehingga saya bisa memberikan koreksi apakah tujuan Anda sudah tepat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

46

Module 04 Langkah Bacakilat Selamat Anda sudah sampai module 04. Mayoritas orang yang mempelajari pelatihan online hanya membuka pendahuluan saja. Tapi Anda luar biasa. Sudahkah Anda mempraktikkan langkah tinjauan awal? Saya tunggu update Anda di Group Facebook, apa buku Anda, apa kesimpulan Anda pada buku itu, dan apa tujuan membaca Anda, saya akan membaca dan memberikan koreksi jika dibutuhkan. Tinjauan awal memegang peranan penting dalam membaca. Jika Anda tidak melakukannya dengan tepat, maka hasil membaca Anda tidak akan optimal (jika bukunya selesai). Dengan selesainya Anda mempraktikkan tinjauan awal, porsi membaca Anda adalah lima menit. Dalam langkah Bacakilat ini, porsi membaca kita adalah 10 menit. Dalam module ini kita akan membahas • • • • • • •

Mengorkestraskan Tiga cara memproses informasi Langkah-langkah Bacakilat Mendalami dan melatih kondisi Genius Afirmasi pembuka Melatih PMR (Pandangan Mata Reseptif), mempertahankannya dan melatih Bacakilat Langkah penutup Bacakilat Praktik Bacakilat pertama Anda.

Mari Kita mulai dalami materi pertama.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

47

Mengorkestrakan Tiga Cara Memproses Informasi Sebelum mulai menjelaskan, saya ingin menekankan bahwa: Materi ini sangat penting. Bahkan mungkin Anda perlu menontonnya lebih dari sekali. Karena dengan memahami hal ini, Anda akan sangat memahami mengapa kita benar-benar perlu melakukan langkah yang sangat aneh bahkan tidak masuk akal (jika dibandingkan dengan cara membaca konvensional kita selama) ini. Dalam proses membaca, seringkali kita berpikir satu-satunya cara memasukkan atau memproses informasi adalah melalui pikiran sadar. Melalui proses membaca konvensional. Membaca kata demi kata, dan disadari setiap prosesnya. Ternyata, itu hanyalah salah satu dari 3 cara memproses informasi. Dan Kita selama ini tidak memanfaatkan dua cara memproses informasi lainnya. Apa yang terjadi ketika kita hanya menggunakan satu cara memproses informasi? Kita akan membaca sebuah buku dengan konsentrasi yang berat. Pikiran kita dengan mudah melayang ke mana-mana. Sulit fokus hanya memikirkan bahan bacaan saja. Malah terkadang sampai akhir halaman, kita mengatakan, barusan saya baca apa ya? Ini dikarenakan informasi yang kita masukkan melalui pikiran sadar, disambut oleh informasi yang naik dari bawah sadar ke pikiran sadar, yang mengandung informasi berbeda. Saya akan menjelaskan dengan diagram sebentar lagi. Alasan mengapa membaca selama ini sulit dan membutuhkan energi yang besar, sehingga kita lebih sering menunda kegiatan membaca dan melakukan hal lain yang lebih mudah adalah kita belum mengorkestrakan 3 cara memproses informasi yang sebentar lagi kita pelajari. Kita belum menggunakan apa yang saya sebut dengan Brain based learning. Proses belajar berbasis cara kerja otak. Pertama mari kita kenali ada tiga cara memproses informasi. 1. Conscious processing atau memproses dengan pikiran sadar. Ini merupakan proses yang paling familiar sampai-sampai kita berpikir ini adalah satusatunya cara memproses informasi. Jika informasi belum diproses melalui pikiran sadar, maka informasi itu belum masuk. Dan sering kali kita mengatakan, informasi itu belum lengket. Menurut penelitian yang dilakukan oleh George A. Miller di Princeton University tahun 1956, disimpulkan bahwa pikiran sadar manusia hanya bisa memproses informasi 5-9 hal per detik. Ini adalah kapasitas pikiran sadar kita, dan tidak heran kita sering mengatakan bahwa kepala saya penuh sudah tidak bisa belajar lagi. Yang penuh siapa? Pikiran sadar kita.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

48

Salah satu contohnya adalah inspirasi, ini merupakan informasi yang naik dari pikiran bawah sadar ke pikiran sadar (dijelaskan di nomor 3), dan setelah mendapatkan informasi tersebut, tanpa kita tuliskan inspirasi itu, beberapa detik kemudian (rata-rata 7 detik) kita sudah tidak bisa mengingat lagi apa inspirasi itu. Kelemahan selanjutnya dari pikiran sadar, selain gampang penuh adalah apa yang kita pelajari setelah 48 jam hanya bisa kita ingat 5-10% saja. That’s why mahasiswa selalu begadang, SKS (Sistem Kebut Semalam), karena mereka tahu bahwa jika lewat dari 48 jam, nanti nilainya jelek. Gini-gini sudah pada ngerti Brain Based Learning lho.

2. Subliminal processing. Ini adalah informasi yang langsung masuk ke database pikiran bawah sadar tanpa melalui proses pikiran sadar. Bisa jadi karena kapasitas pikiran sadar yang sudah penuh, atau karena tidak mengarahkan fokus pikiran sadar ke informasi itu. Kita tanpa sadar, sejak lahir selalu memasukkan informasi dengan subliminal processing. Kita memasukkan 100 juta bit informasi per detik dari mata, 100 juta bit per detik informasi dari seluruh indra peraba dan 30 ribu bit per detik dari indra pendengaran. Dan yang disadari pikiran sadar hanya 5-9 hal atau 40 bit informasi per detik. Sisanya langsung diproses secara subliminal. Menurut Carl Gustav Jung, semua akar dari semua pemikiran dan tindakan kita berakar dari informasi yang masuk secara subliminal. Bukan secara conscious processing. Setiap detik, setiap saat kita terus menerus memasukkan informasi secara subliminal, dan ini semua terjadi secara otomatis. Suka atau tidak, sadari atau tidak, dikehendaki atau tidak, informasi ini masuk terus menerus secara subliminal. Namun, karena itu terjadi dengan otomatis, kita tidak menyadari dan tidak memanfaatkannya untuk meningkatkan proses pembelajaran kita. Dalam diagram sebentar lagi, kita akan belajar bagaimana memanfaatkan ini untuk meningkatkan proses pembelajaran. Mungkin Anda pernah mendengar salah satu tips untuk meningkatkan kreativitas adalah, pergi ke kantor jangan menggunakan jalan yang sama terus menerus. Mengapa demikian, karena jika kita menggunakan cara yang sama terus menerus, secara subliminal, kita tidak menangkan informasi baru. Sehingga otak lebih pasif dan tidak berpikir kreatif. Jika kita memberikan variasi dalam

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

49

perjalanan ke kantor yang kita lakukan setiap hari, maka secara subliminal kita menangkap informasi yang berbeda. Dan otak kita akan lebih aktif dan akan memberikan dampak ke meningkatnya kreativitas.

3. Preconscious processing, ini adalah informasi yang naik dari pikiran bawah sadar ke pikiran sadar. Menurut Sigmund Freud, ini adalah informasi yang tersedia untuk kita proses secara kognitif atau pikiran sadar, namun saat ini belum ada di pikiran sadar. Contohnya inspirasi, wangsit. Atau jawaban yang muncul dikarenakan kita terus bertanya kepada diri sendiri. Bertanya adalah sebuah alat yang sangat ampuh untuk mendapatkan jawaban yang kita inginkan sampai memprogram diri kita. Yang saya bahas dalam program Effortless Success yang bisa Anda temukan di onlinecourse.id. Kita tidak bisa menolak pertanyaan. Ketika mendapatkan pertanyaan, maka pikiran bawah sadar akan memberikan jawaban, jika belum memiliki jawaban yang kita butuhkan, ia akan mencarinya sampai menemukan jawaban yang kita butuhkan. Albert Einstein mengatakan, jika ia diberikan satu jam untuk menemukan solusi atas sebuah masalah, ia akan menghabiskan waktu 55 menit untuk menemukan pertanyaan yang tepat, karena dengan demikian, ia akan menemukan jawaban yang tepat dalam waktu lima menit. Sekarang apa yang terjadi pada saat kita membaca dengan cara konvensional dan jika kita bisa mengorkestrakan 3 cara memproses informasi ini? Yuk kita simak penjelasan dengan diagram berikut ini.

Di sini Anda bisa melihat ada sebuah corong (lihat video). Jika kita ingin menuangkan cairan, kita menuangkannya dari ujung corong yang besar atau yang kecil? Tentu yang besar bukan? Apa yang terjadi jika kita menuangkan cairan dari ujung yang kecil? Betul akan sangat mudah tumpah. Tapi selama ini, inilah cara yang kita andalkan dalam proses membaca. Sehingga kita sering mengatakan kepala sudah penuh. Mari kita lihat 3 cara memproses informasi dari diagram ini. Pertama adalah conscious processing, yang mana berarti kita memasukkan informasi dari pikiran sadar. Sekali lagi, inilah yang kita andalkan selama ini.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

50

Kedua, adalah informasi yang langsung masuk ke pikiran bawah sadar, atau yang disebut dengan subliminal processing. Ini adalah informasi yang masuk otomatis ke database pikiran bawah sadar. Ini adalah proses alami yang terjadi setiap detik. Dan langsung masuk ke pikiran bawah sadar. Selanjutnya adalah preconscious processing. Informasi yang tersedia untuk kita proses secara kognitif, namun sekarang belum ada di pikiran bawah sadar. Adanya di pikiran bawah sadar. Kita bisa mengatakan bahwa preconscious processing adalah referensi dari pikiran bawah sadar kepada pikiran sadar agar kita bisa mengaitkan informasi yang baru masuk dengan informasi yang sudah kita miliki di pikiran bawah sadar. Jadi setiap informasi yang masuk ke pikiran sadar, preconscious processing akan menyeimbangkan informasi yang masuk dengan informasi yang ia miliki. Apakah setiap informasi yang masuk dan yang naik akan selalu selaras? Tergantung, apakah informasi yang masuk dari pikiran sadar itu, sudah juga dimiliki di pikiran bawah sadar. Jika informasi yang masuk dari pikiran sadar juga dimiliki oleh pikiran bawah sadar, maka preconscious processing akan selaras. Namun jika tidak dimiliki, maka akan tidak selaras dan malah akan membawa pikiran kita ke mana-mana. Terutama jika kita membaca tanpa tujuan yang jelas, maka akan lebih mudah lagi preconscious processing membawa pikiran kita melayang. Memikirkan hal yang lebih menarik daripada membaca tanpa tujuan. Sekarang, mari kita lihat bagaimana 3 cara memproses informasi ini berlangsung ketika kita membaca dengan cara konvensional. Pertama, saya gambarkan buku. Dan mengapa kita ingin membaca buku ini? Apakah buku ini sudah ada di pikiran bawah sadar? Tentu belum, makanya kita mau membaca buku ini bukan? Katakan topik buku ini adalah X. Dan tentu X belum ada di pikiran bawah sadar. Di bawah sadar kita ada banyak sekali informasi, tapi tidak ada pemahaman tentang X. Ada A, B, C, D, E, F, G, H, I, tapi ga ada X. Lalu dengan pendekatan membaca konvensional, kita memasukkan informasi dari buku ini, X, ke pikiran sadar kita. Setiap ada informasi yang masuk ke pikiran sadar, pikiran bawah sadar akan memberikan informasi. Bagaimana ia memberikan referensi? Pertama ia akan melihat, apakah ada informasi yang sama? Tidak ada, X belum ada di bawah sadar. Apakah ada informasi yang mirip? Tidak juga.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

51

Apakah ada informasi yang semirip-miripnya? Tidak juga. Okelah kalau begitu saya kirimkan apapun yang saya ketahui. A-B-C-D-E-F-G-H-I ke pikiran sadar, biar pikiran sadar yang menentukan. Apa yang terjadi, sebuah informasi X masuk ke pikiran sadar, dan begitu banyak yang dikirimkan dari bawah sadar ke pikiran sadar. Pekerjaan kantor A. Perkembangan tim B. Perkembangan project C. Kucing belum makan. Jemuran belum diangkat. Chat yang belum dijawab. Fiuh. Masalah pertama muncul, kapasitas pikiran sadar kita yang hanya bisa 5-9 hal per detik pun terpenuhi. Jadi kita tidak bisa membaca lagi. Apalagi, kita informasi X masuk dari luar ke pikiran sadar, dan pikiran bawah sadar juga mengirimkan informasi, tapi berbeda dengan yang masuk, pikiran kita lebih cenderung memproses informasi yang berasal dari pikiran bawah sadar. Jadi X yang masuk dari luar, tidak diproses. Yang diproses adalah ABCDEFGHI itu. Inilah yang sering terjadi, jadi Anda seolah membaca kata demi kata dari awal halaman sampai akhir halaman, lalu Anda bilang, barusan saya baca apa ya? Sering? Tentu. Selama kita melakukan pendekatan konvensional dalam membaca ini akan terus menerus terjadi. Pikiran Anda akan melayang ke mana-mana. Memikirkan berbagai hal. Dengan pendekatan konvensional yang hanya mengandalkan satu cara memproses informasi ini, membaca menjadi sebuah proses yang melawan arus. Kita memasukkan X dari luar ke pikiran sadar. Dan pikiran bawah sadar mengirimkan begitu banyak informasi lain. Melawan arus inilah yang menyebabkan kita perlu konsentrasi yang tinggi saat membaca, butuh usaha besar dan akhirnya kita lebih memilih hal lain daripada membaca. Sekarang, bagaimana jika kita mengorkestrakan tiga cara memproses informasi ini? Supaya pikiran bawah sadar bisa mengirimkan preconscious processing yang selaras dengan yang kita masukkan ke pikiran sadar, kita perlu memiliki informasi tersebut di pikiran bawah sadar. Berarti pikiran bawah sadar mesti memiliki informasi itu di sana, barulah bisa mengirimkan referensi ke pikiran sadar. Untuk membuat pikiran bawah sadar punya informasi itu, jika kita menggunakan pendekatan konvensional dalam membaca, kita butuh mengulangnya sampai paling tidak 6 kali. Enam kali melawan arus dari bawah sadar, barulah pikiran bawah sadar memiliki informasi itu.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

52

Tapi baca buku sekali habis saja sudah syukur banget khan? Enam kali? Ingat prinsip Minimum Effective Dose? Tentu kita ingin mendapatkan hasil optimal dengan usaha minimal, kita bekerja keras di proses yang tepat. Sekarang kita akan memanfaatkan keahlian kita, yang sudah kita miliki sejak kita lahir, yaitu subliminal processing. Kita akan memanfaatkan ini dengan sengaja, untuk memasukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar. Dan tanpa harus mengulang sampai enam kali dan melawan arus, dalam waktu sepuluh menit, kita sudah bisa melakukan proses memasukkan informasi buku ke pikiran bawah sadar ini dua kali. Sekarang, tanpa sepengetahuan pikiran sadar, yang selalu menjaga gerbang dari dunia luar ke pikiran bawah sadar, informasi ini sudah ada di bawah sadar. X sudah ada di pikiran bawah sadar. Langkah pertama selesai, selanjutnya adalah membuat pikiran sadar memahami tujuan membaca Anda, memahami X untuk melayani tujuan membaca Anda. Kita mulai melakukan conscious processing. Kita memasukkan X ke pikiran sadar. Dan proses pertama yang dilakukan pikiran kita adalah, apakah ada informasi yang sama (yaitu X) di bawah sadar. Lho ADA!!! Kapan masuknya ya? Pikiran kita tidak peduli dan ia akan mengirimkan X ke pikiran sadar. So, pikiran sadar hanya memikirkan X. Dan karena informasi ini berasal dari dua arah, Anda akan sangat mudah memahami dan menarik koneksi pemahaman tanpa harus berusaha keras memeras konsentrasi. Dan Anda mendapatkan X dari luar ke pikiran sadar (Conscious Processing), dan Anda juga mendapatkan X dari bawah sadar ke pikiran sadar (Preconscious Processing). Hanya karena kita sudah melakukan sebuah proses subliminal yang disengaja. By design, dengan sengaja, melakukan subliminal dengan sengaja, dan karena kita melakukan proses ini dengan sengaja, ia menjadi priming subliminal. Ketika kita melakukan priming subliminal, memasukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar, ia bisa memberikan informasi yang selaras ketika kita memasukkan informasi tersebut ke pikiran sadar, di sinilah kita melakukan orkestra, menggabungkan 3 cara memproses informasi dan menyelaraskannya untuk meningkatkan pemahaman dalam proses membaca. Inilah yang disebut dengan brain based learning. Kita melakukan langkah tertentu sehingga 3 cara memproses informasi ini bekerjasama untuk membuat proses membaca dan belajar menjadi mudah dan selaras.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

53

Mari kita simulasikan, bagaimana rasanya jika informasi yang masuk ke pikiran sadar, tidak mendapatkan referensi yang selaras dari pikiran bawah sadar. Dan jika selaras, seperti apa pengalamannya. Siapkan alat tulis dan kertas Anda. Saya akan memunculkan 25 huruf secara acak dalam waktu satu detik. Dan tugas Anda adalah menuliskan kembali sesuai urutan, apa yang saya munculkan di layar video Anda. Aturan mainnya adalah Anda tidak boleh pause video ini untuk mencatat tulisan yang muncul ya. Hahaha Jangan mengedipkan mata juga dalam simulasi ini. Yah tentu Anda bisa mengedipkan mata saat sedang menulis, tapi tidak saat Anda sedang memperhatikan tulisan yang akan segera muncul. Siap-siap, Anda mungkin perlu senam mata dulu. Satu dua tiga (munculkan 25 huruf pertama di layar) Bagus, tuliskan. Berapa huruf yang bisa bisa Anda tulis? Rata-rata hanya bisa menuliskan 5-9 huruf. Umumnya hanya lima, yaitu TYUKO. Sebentar saya akan menjelaskannya. Sekarang, kita lanjutkan dulu ke 25 huruf yang kedua. Siap-siap, satu, dua, tiga. Bagus, tuliskan. Sekarang Anda bisa semua bukan? Nah, sekarang, mari kita bahas, mengapa yang pertama, Anda hanya bisa menuliskan 5 huruf sedangkan yang kedua, Anda bisa semua. Baik, sekarang, kita kembali ke corong pikiran. Yang terjadi pada 25 huruf yang pertama adalah pikiran bawah sadar belum pernah melihat rangkaian kata yang terbentuk dari 25 kata itu. Artinya bawah sadar belum bisa memberikan referensi. Sehingga hanya mengandalkan pikiran sadar saja. Dan berapa yang bisa diproses oleh pikiran sadar? Benar, 5-9 huruf. Sedangkan dalam 25 huruf yang kedua merupakan kalimat yang sudah ada dalam pikiran bawah sadar. Sehingga dalam waktu yang sama, Anda tidak lagi menggunakan kapasitas pikiran sadar yang hanya 5-9 hal per detik. Tapi bisa meningkat sampai 5 kali lipatnya, dalam konteks simulasi barusan.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

54

Kesimpulannya adalah ketika kita bisa membuat pikiran bawah sadar belajar, dalam arti ia memiliki semua informasi duluan, kita bisa membuat kapasitas pikiran sadar dalam memahami informasi meningkat drastis. Ini dikarenakan informasi yang masuk ke pikiran sadar, bisa menarik referensi yang sama dari pikiran bawah sadar. Inilah mengapa kita perlu membuat bawah sadar kita belajar duluan. Proses membaca akan menjadi ringan dan mudah dipahami. Anda akan hemat waktu dan bisa mencerna buku dengan lebih cepat. Sekali lagi, brain based learning adalah proses di mana kita membuat pikiran bawah sadar belajar duluan dan kemudian membuat pikiran sadar belajar. Dengan demikian, kita akan memperbesar kapasitas pikiran sadar dalam memproses informasi. Dalam video selanjutnya, saya akan menjelaskan langkah demi langkah dalam tahapan bacakilat. Jika Anda merasa perlu menonton kembali video ini, silahkan tonton kembali, sehingga Anda bisa melakukan langkah bacakilat ini dengan percaya diri. Sampai bertemu di video selanjutnya. Tentang Priming Subliminal, ada sebuah paradox yang perlu kita pahami. (Masukkan ke proses PMR)

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

55

Langkah-Langkah Bacakilat Sekarang, kita berada di module 04, materi 02. Untuk mempermudah, kita bagi tahapan Bacakilat ini ke dalam 3 langkah. Langkah Pembuka, Langkah Inti dan Langkah Penutup. Langkah pembuka terdiri dari Kondisi genius dan afirmasi pembuka. Di mana peran dari kondisi genius adalah sebuah kondisi yang kita butuhkan untuk mempercepat proses pembelajaran, untuk mempermudah dan memperlancar kita memasukkan informasi ke dalam pikiran. Prinsipnya, untuk mempercepat proses pembelajaran kita perlu memperlambat gelombang otak kita. Menenangkan pikiran untuk belajar lebih cepat. Pada saat praktik bacakilat nanti, Anda akan bisa kembali ke dalam kondisi genius ini dalam waktu 5 detik atau kurang, setelah Anda melatih melalui audio kondisi genius yang sudah saya siapkan. Langkah kedua adalah Afirmasi pembuka. Afirmasi adalah pernyataan dari pikiran sadar kepada pikiran bawah sadar untuk melakukan apa yang kita inginkan. Setelah selesai melakukan afirmasi, kita mulai masuk ke langkah inti, yaitu PMR Bacakilat dan Menutup buku dengan yakin. PMR (Pandangan Mata Reseptif) adalah sebuah kondisi mata yang membuat kita menggunakan subliminal processing pada buku yang ingin kita baca. Bersama kondisi genius, PMR memastikan kita masukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar. Dengan PMR dan kondisi genius ini, kita memotret halaman demi halaman dengan cepat. Satu halaman per detik. Kita sedang melakukan priming subliminal, proses subliminal yang disengaja. Sekilas tentang priming subliminal, ini adalah proses melakukan subliminal dengan sengaja. Priming subliminal ini memiliki paradox. Kita melakukannya dengan sengaja, namun kita perlu memastikan pikiran sadar tidak ikut terlibat. Melakukan dengan sengaja berarti pikiran sadar mengatur, namun saat priming subliminal kita gunakan untuk bacakilat, memotret satu halaman per detik, pikiran sadar tidak boleh ikut terlibat. Mari saya jelaskan dengan sebuah contoh, sebuah penelitian melakukan percobaan menarik. Seseorang membawa kertas, dan buku yang banyak, dan jelas terlihat kerepotan. Plus dia juga membawa segelas kopi. Percobaan ini divariasikan dengan membawa segelas kopi dingin dan hangat. Lalu dia berjalan, dan ketika bertemu seseorang, yang terlihat berjalan ke arah yang sama, ia meminta bantuan untuk membawakan kopinya. Mereka ngobrol, dan sampai

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

56

satu titik, dia mengambil kopinya kembali dan mereka berpisah. Orang yang membantunya membawakan kopi ini diwawancara oleh penelitinya. Dia ditanya, apakah orang yang barusan dia bantu memiliki kepribadian yang hangat atau dingin. Ternyata jawaban yang paling sering muncul adalah jawaban yang sesuai dengan kopi yang ia bawa. Jika dia membawa kopi yang hangat, dia jawab dengan hangat, jika membawa kopi dingin dia menjawab dingin. Ya, saya paham yang Anda pikirkan sekarang, apa hubungannya kopi itu dengan kepribadian. Jelas. Tidak ada hubungannya, tapi mereka terkondisikan. Dengan terkondisikan inilah, mereka mulai menjawab demikian. Ini disebut dengan priming subliminal. Bagaimana jika saat dia membawakan kopi orang itu, dia tahu bahwa dia akan diwawancara, apakah orang ini kepribadiannya hangat atau dingin, akankah dia menjawab sesuai dengan kopinya? Tentu tidak. Inilah yang saya maksudkan sebagai paradox. Kita melakukan priming subliminal dengan sengaja, tapi kita tidak boleh melibatkan pikiran sadar. Anda jelas maksudnya? Bagus. Pertanyaannya bagaimana kita melakukannya? Jawabannya adalah dengan menggunakan PMR. Pandangan Mata Reseptif akan memastikan pikiran sadar tidak ikut terlibat dalam tahap ini. Dengan PMR, Anda mulai memotret satu halaman per detik (well, dua halaman sebenarnya, langsung kanan dan kiri sekaligus), dengan kecepatan yang konsisten dari awal buku sampai akhir. Anda melakukan langkah ini dua kali. Membacakilat buku itu dua kali dan diakhiri dengan menutup buku dengan penuh percaya diri. Artinya ini adalah afirmasi sikap. Anda memberikan bahasa tubuh yang yakin bahwa semua informasi itu sudah masuk dan diproses oleh pikiran bawah sadar Anda. Bacakilat ini dilakukan dalam waktu 10 menit. Untuk memprosesnya dua kali. Setelah itu, langkah penutup dari bacakilat, yaitu afirmasi penutup dan visualisasi. Langkah penutup ini untuk memastikan pikiran bawah sadar melakukan apa yang kita inginkan. Afirmasi penutup memiliki peran yang sama dengan afirmasi pembuka. Sedangkan visualiasi menggunakan bahasa otak, yaitu imaginasi dan gambar untuk menyatakan informasi yang kita bacakilat tersedia untuk diproses secara sadar. Afirmasi penutup dan visualisasi ini tidak lebih dari lima detik masing-masing. Jadi, untuk bacakilat, kita masuk ke kondisi genius untuk menurunkan gelombang otak dan memastikan Anda bisa menyerap informasi dengan cepat, kemudian membacakan afirmasi pembuka.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

57

Lalu dengan pandangan mata reseptif Anda mulai memotret halaman demi halaman, dan Anda lakukan dua kali. Semakin banyak repetisi yang Anda lakukan semakin baik. Karena akan memperkuat sambungan sel neuron. Kemudian, tutup buku dengan yakin, yang menyatakan bahwa informasi yang dibacakilat sudah masuk dan diproses. Kemudian menutupnya dengan afirmasi dan visualisasi. Waktu yang dibutuhkan sekitar 10 menit. Dua kali bacakilat. Dua kali memasukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar Anda. Dan apakah pikiran sadar Anda sudah mengetahui apa yang masuk? Tentu belum, total waktu yang kita gunakan untuk membaca adalah 15 menit, 5 menit tinjauan awal, 10 menit bacakilat. Mari kita dalami satu persatu sampai Anda praktik ke buku pertama.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

58

Mendalami dan Melatih Kondisi Genius Kondisi genius adalah sebuah kondisi kita menurunkan gelombang otak, sehingga kita bisa menyerap informasi dengan cepat. Untuk meningkatkan kecepatan belajar, kita perlu menurunkan pola gelombang otak. Tidak ada yang bisa belajar dengan baik ketika emosinya tidak tenang. Anda tidak bisa belajar dengan baik saat Anda sedang bad mood. Sedang marah, sedang melo, sedang tidak nyaman. Anda hanya bisa belajar dengan baik saat perasaan percaya diri, tenang dan nyaman. Pernahkan Anda menonton sampai ikut tertawa, menangis, atau marah? Pernahkah Anda bekerja sampai lupa waktu? Pernahkah Anda membaca buku, sampai teman Anda memanggil Anda tidak mendengar? Biasanya sih itu buku novel, kalau buku pengembangan diri, manajemen, ada suara sedikit saja sudah terganggu hehehe. Itu adalah salah satu kondisi genius. Pada dasarnya, setiap saat kita bisa mengakses kondisi genius, ini adalah kondisi yang bisa Anda alami kapan saja. Dengan kita sengaja menciptakan kondisi ini, maka kita bisa mengakes kondisi genius ini kapanpun kita inginkan. Jadi dengan sengaja menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar, kita akan bisa menyerap informasi lebih cepat dan juga mempertahankan konsentrasi yang baik. Untuk bisa melakukannya dengan baik, mari kita kenali dulu pola gelombang otak. Ada 4 jenis gelombang otak yang penting dan berkaitan dengan kondisi genius yang perlu kita pahami. Pertama adalah Beta. Beta memiliki gelombang dari 12- 38 Hz. semakin tinggi frekuensinya, semakin hiperaktif dan cemas seseorang. Semakin rendah frekuensi gelombang otak, maka seseorang akan semakin tenang. Beta adalah di mana proses pikiran sadar dan analisis terjadi. Kedua adalah Alfa, alfa merupakan gerbang dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar. Alfa berkisar dari 8-12 Hz. Namanya gerbang berarti bisa terbuka dan tertutup. Setiap kita merasakan emosi negatif, gerbang ini akan menyempit sampai tertutup. Apakah emosi negatif itu, marah, sedih, stress, nervous, semua akan menutup gerbang ini. Pernahkah Anda mengalami di mana Anda sudah menyiapkan skrip dan menghapal skrip untuk bicara di depan umum, dan sampai di panggung, Anda melupakan semuanya? Atau sudah belajar habis-habisan di rumah dan sampai di bangku ujian melupakan semuanya, keluar dari ruangan, malah ingat kembali semuanya?

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

59

Ini disebut dengan alfa blocking. Informasi dari luar tidak bisa masuk ke pikiran. Dan informasi dari pikiran bawah sadar tidak bisa naik ke pikiran sadar. Kondisi genius akan memastikan pintu gerbang pikiran sadar terbuka lebar, sehingga proses membaca dan belajar menjadi cepat. Anda bisa mengakses informasi dengan percaya diri. Bayangkan kondisi percaya diri, Anda bisa mengakses ide dengan mudah dan bisa berpikir dengan jernih. Itu adalah salah satu contoh dari kondisi genius. Selanjutnya adalah gelombang theta, ini adalah tempat kita bisa mengakses database pikiran bawah sadar. Kita bisa mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu. Frekuensinya adalah 4-8 Hz. Sedangkan Delta, frekuensinya mulai 0.1-4 Hz. Dan di sini kita biasanya bisa mengakses emosi yang dirasakan pada sebuah kejadian. Dan delta juga sangat peka, ia berfungsi untuk scanning kondisi dan orang di sekitar Anda, apakah nyaman untuk diajak berinteraksi atau tidak. Makanya, tidak jarang Anda bertemu seseorang, Anda langsung merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi, atau sebaliknya merasa langsung klik dengan orang itu. Ini adalah peran dari gelombang delta. Lalu di mana kondisi genius? Kondisi genius terjadi saat alfa dan theta mendominasi, atau amplitudonya lebih lebar. Anda bisa perhatikan ada kurva tidur dalam grafik gelombang otak ini, mulai dari segar bugar ada di beta, kemudian turun ke alfa, mulai ngantuk-ngantuk ayam. Kemudian turun ke theta, Anda merasa tidur lelap, tapi masih bisa mendengarkan suara sekitar Anda. Sering bukan? Nah kemudian Anda turun ke Delta, di sini orang sekitar Anda yang mendengarkan suara Anda. Ya, orokannya hehehe. Jika kita perhatikan ada pola REM di sini, di mana setiap 45 menit sekali, kita akan naik dari Delta ke Alfa, dan di sini adalah momen-momen di mana kita mengalami mimpi. Jadi saya akan bimbing Anda dengan audio kondisi genius dari Beta, turun ke alfa dan turun ke theta. Dan jika Anda mengikuti proses dengan baik, Anda bisa tetap mendengarkan audio bimbingan saya. Tenang, saya akan memastikan supaya Anda tidak ketiduran saya mendapatkan bimbingan untuk menurunkan pola gelombang otak nanti. Dan untuk Anda yang tidak nyaman dengan bimbingan versi panjang, saya akan memberikan cara yang berbeda, yang lebih simple, tapi tetap powerful untuk mencapai kondisi yang bagus untuk melakukan bacakilat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

60

Sekarang, saya akan menjelaskan proses demi proses untuk bisa sengaja menciptakan kondisi genius. Tahapan kita masuk ke kondisi genius adalah dari kondisi normal seperti ini, kita turun ke kondisi kita merilekskan tubuh fisik, kemudian kita menurunkan gelombang otak kita lagi dengan merilekskan pikiran atau mental. Dan kemudian kita merilekskan sedikit lagi untuk masuk ke kondisi genius, melalui tempat kedamaian dan Anda akan menjalani sebuah proses yang disebut Image Streaming, sebuah proses untuk membuat pikiran sadar menyadari apa yang ada di pikiran bawah sadar, yang ditemukan oleh Prof. Win Wenger. Dari kondisi normal turun ke kondisi genius ini, pengkondisian pertamanya membutuhkan 20 menit. Dan di akhir kondisi genius ini, saya akan memberikan Anda sebuah shortcut, atau dalam dunia NLP, disebut dengan anchor. Sehingga dalam waktu 5 detik atau kurang, Anda bisa mengakses kondisi genius ini dan di manapun, kapanpun Anda membutuhkannya, baik untuk membaca, untuk istirahatkan pikiran, untuk bekerja, untuk kegiatan spiritual, Anda bisa menggunakannya. Lebih lengkap sampai langkah per langkah apa yang akan kita alami, saya akan jelaskan di video selanjutnya. Sekarang kita lihat dulu manfaat dari kondisi genius: •

Menyeimbangkan neurotransmitter, dopamin, serotonine, norepinephrine, menghasilkan kondisi santai, namun waspada Nah, tenang… Anda tidak perlu mengingat itu semua. Yang penting melakukan prosesnya, maka Anda akan dengan otomatis mendapatkan manfaat ini. Jadi yang penting tenangkan diri, masuk ke kondisi genius dan gunakan terus setiap saat Anda membutuhkannya.



Lebih bisa konsentrasi dan fokus Dengan turunnya gelombang otak, maka otomatis kita bisa mengarahkan perhatian ke tempat yang tepat, sehingga konsentrasi dan fokus akan maksimal. Umumnya orang tidak bisa konsentrasi adalah karena ketika sedang melakukan kegiatan A, tapi memilih untuk memikirkan B. Saya menggunakan kata memilih karena semua yang kita pikirkan ada dalam kendali kita. Bukan di luar kendali kita. Mungkin ada hal yang begitu besar, sampai pikiran Anda seolah otomatis memikirkan hal itu. Tapi ingat, itu adalah pikiran Anda dan kondisi genius akan membantu Anda untuk memilih ke mana perhatian Anda akan diarahkan.



Bereaksi penuh akal (prefrontal), bukan emosi Semakin tenang diri kita, maka kita juga bisa lebih menyadari kondisi yang

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

61

kita alami dan dengan demikian, kita akan memberikan respon yang lebih logis. Lebih ekologis, karena bisa memberikan perhatian dan pemikiran pada berbagai faktor. •

Berpikir jernih Ketenangan membuat kita berpikir dengan jernih, dalam arti memberikan respons yang tepat pada hal yang tepat. Dengan demikian kita bisa mengeluarkan semua sumber daya dan pemikiran untuk satu hal yang ingin kita pahami atau kerjakan.



Memecahkan masalah dengan efektif Dengan semua manfaat itu otomatis, kita bisa memecahkan masalah dengan efektif. Bisa belajar dengan lebih mudah dan cepat.



Lebih peka dan empati Dengan pola gelombang otak yang lebih dominan di alfa theta dan delta, maka kemampuan kita untuk menyadari dan mengamati sekitar juga semakin baik dan bisa lebih peka dan memberikan empati.

Jadi dengan masuk ke kondisi genius, Anda bisa mendapatkan ketenangan dan manfaat yang banyak. Kita mesti mengetahui dulu, apa syarat untuk masuk ke kondisi genius.Syarat masuk ke kondisi Genius sangatlah sederhana: •

Membiarkannya terjadi atau pasrah. Karena ini adalah kondisi alami, Anda tidak perlu memaksakannya untuk bisa memanfaatkannya, bayangkan Anda ingin tidur, setelah Anda rebahan, Anda mengatakan pada diri, “Saya harus tidur!” “Saya harus tidur!” Apakah Anda akan tidur? Sudah pasti…. Tidak. Anda perlu pasrah, dan membiarkan Anda ketiduran. Masuk kondisi genius juga sama. Semakin Anda menginginkan dan memaksakan diri untuk bisa masuk, semakin tidak bisa. Semakin banyak pemikiran dan godaan yang mengganggu Anda.



Tidak Menganalisis Ketika menghitung, menganalisis, kita lebih cenderung menggunakan gelombang Beta, atau pikiran sadar, dan ini akan semakin sulit untuk menenangkan pikiran kita. Ada orang yang ketika masuk, dia menganalisis, ini bener ga ya? Sudah masuk belum ya? Boleh batuk ga ya? Boleh garuk ga ya? Akhirnya pikirannya sibuk memikirkan hal ini dan tidak menenangkan dirinya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

62

Analisis juga berarti jika saya minta Anda untuk memunculkan ember, munculkan ember apapun yang bisa Anda munculkan. Jika Anda bertanya, embernya warna apa? Itu analisis. Seberapa besar, itu analisis. Jadi biarkan gambaran apapun yang muncul, gunakan itu. •

Tidak takut Jika kita melihat pola gelombang otak, paling tidak setiap hari kita dua kali masuk kondisi genius. Pada saat kita ingin tidur, dan pada saat kita bangun tidur. Anda setiap hari menjalani proses ini secara alami. Dan tentu Anda tidak asing dengan nasihat untuk membaca doa sebelum tidur, karena itu akan memberikan dampak besar dalam diri. Membaca afirmasi atau impian Anda menjelang Anda tidur dan baru bangun. Ini semua memanfaatkan kondisi genius. Jadi ini adalah proses alami. Dan tidak ada hubungannya dengan hal mistis apapun. Dan dengan sengaja menciptakan ini, Anda bisa mengakses kondisi optimal ini kapanpun dan dimanapun, untuk melakukan hal yang Anda inginkan, baca afirmasi, baca doa, baca dan visualisasi impian Anda, apapun itu.

Great, dalam video selanjutnya, saya akan menjelaskan tahapan masuk kondisi genius dan juga apa yang akan Anda jalani dalam setiap tahapan. Untuk mengakomodasi semua orang agar bisa memanfaatkan bacakilat, saya juga akan menyediakan cara masuk kondisi genius, yang tidak memiliki persepsi hipnosis sama sekali. Jadi buat Anda yang walaupun sudah mendapatkan betapa Alami dan biasanya Anda masuk kondisi genius setiap hari, namun tetap tidak nyaman, gunakan cara kedua yang sudah saya siapkan. Anda tetap akan mendapatkan manfaat yang baik. Sampai di video selanjutnya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

63

Gladiresik Kondisi Genius Selamat datang di modul 04 materi 04, dimana kita akan belajar tahapan masuk ke kondisi genius, dan saya akan menjelaskan gladiresik yang akan Anda jalani dalam setiap tahapan dan apa itu shortcut dan cara kerjanya, seperti apa shortcut ke kondisi genius dan patokan apakah Anda sudah di kondisi genius atau belum. Kemudian di materi berikutnya, Anda bisa menemukan ada audio bimbingan kondisi genius. Oh ya, saya juga menyediakan yang tidak memiliki backsound musik relaksasi bagi Anda yang tidak nyaman dengan backsound. Dan jika Anda adalah orang yang tidak nyaman dengan proses kondisi genius ini apapun alasannya, Anda bisa skip audio bimbingan kondisi genius dan menonton video kondisi genius instan di segmen setelah audio kondisi genius.

Mari mulai ke tahapan masuk ke kondisi genius, tangga untuk merilekskan fisik dan pikiran, Dan jangan khawatir, ini prosesnya sangat mudah. Pertama kita akan merilekskan tubuh. Kedua, merilekskan pikiran Dan ketiga masuk ke kondisi genius. Dan kita akan melatih Image Streaming, dan terakhir, saya akan memberikan shortcut, sehingga Anda bisa masuk ke kondisi genius kapanpun dan dimanapun Anda membutuhkannya. Mari kita mulai dengan tahapan pertama, merilekskan tubuh. Oh, tidak, saya tidak akan membuat Anda sampai lemas, tidak seperti itu. Kita hanya melepaskan ketegangan fisik. Sama seperti Anda ingin melakukan kegiatan penting, Anda perlu merilekskan tubuh dan membuat diri Anda nyaman. Sehingga Anda bisa melakukan kegiatan itu dengan baik. Kondisi genius ini ditujukan untuk hal itu. Cara kita merilekskan tubuh adalah dengan mulai merilekskan otot paling kecil dari tubuh kita yaitu otot kelopak mata. Caranya, saya akan meminta Anda untuk menutup mata, tentu jangan lakukan sekarang, Anda perhatikan dulu, langkah demi langkah di sini, sehingga saat Anda mendengarkan audio kondisi genius nanti, Anda dengan mudah mengikutinya. Saat nanti Anda melatih kondisi genius, kita mulai dengan merilekskan otot kelopak mata. Kemudian bawa perhatian Anda pada otot-otot kecil di sekitar kelopak mata dan

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

64

niatkan untuk membuat setiap otot kelopak mata Anda menjadi begitu rileks dan nyaman, begitu longgar seolah-olah tidak berfungsi. Sehingga kelopak mata Anda begitu berat dan tidak bisa dibuka, jadinya seperti ini. Hmmm… hmmm tidak bisa dibuka. Nah, seandainya Anda bingung dengan konsep niatkan, lalu Anda mencoba menutup mata dan meniatkan tidak bisa dibuka, lho… coba niatkan lagi, lhooo. Berarti Anda bingung dengan konsep niatkan. Mari kita ganti konsepnya dengan pura-pura tidak bisa dibuka. Anda tutup mata dan pura-pura tidak bisa dibuka… hmm tidak bisa dibuka. Nah, apakah efeknya akan sama? Yes, efeknya akan sama. Dalam dunia NLP, ada istilah yang disebut dengan Motion create your Emotion. Yang artinya state atau kondisi fisik (dalam arti pengkondisian fisik yang Anda lakukan pada diri Anda) akan mempengaruhi emosi yang Anda alami. Mari kita simulasi. Silahkan duduk yang tegak. Busungkan dada. Senyum, buka mata lebar dan lihat ke atas. Good. Katakan, saya depresi. Hehehe ga bisa bukan? Karena kondisi tubuh Anda menunjukkan bahwa Anda sedang bersemangat, jadi tidak cocok mengatakan diri Anda sedang depresi. Jadi Anda menutup mata, merilekskan kelopak mata Anda dan pura-pura tidak bisa dibuka pun memberikan efek rileks yang sama. Jadi tidak masalah untuk pura-pura tidak bisa dibuka. Selanjutnya, saya ingin Anda membawa perasaan rileks yang ada di kedua kelopak mata Anda ke ubun-ubun Anda. Anda akan bisa merasakan ada perasaan rileks yang semakin meluas di ubun-ubun Anda. Lalu sebarkan perasaan rileks itu ke seluruh tubuh Anda. Sampai ke ujung jari tangan dan kaki Anda. Di sini, saya ingin Anda meniatkan diri, setiap bagian tubuh yang dilewati gelombang relaksasi, terkulai lemas di tempat masing-masing. Jadi jika bahunya lemas, biarkan rileks. Jika kepala Anda berat jatuhkan ke depan. Dan biarkan tubuh Anda rileks. Dengan menyebarkan relaksasi ke seluruh tubuh, Anda sudah merilekskan tubuh fisik Anda. Selanjutnya adalah merilekskan pikiran. Anda akan mendengarkan saya memulai kalimat seperti ini di audio, “Bagus sekali, Anda sudah merilekskan tubuh Anda dengan baik, sekarang kita akan merilekskan pikiran Anda. Saya akan menghitung dari 1- 6. Ikuti hitungan saya dengan imajinasi Anda, di sini kita akan menghilangkan angka-angka ini dari imajinasi Anda.”

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

65

Kemudian, saya akan menghitung satuuuu… Munculkan angka ini jika bisa. Dengan imajinasi Anda, munculkan di depan Anda, Jangan tanya fontnya arial atau times new roman. Munculkan saja jika bisa. Jika tidak, tidak masalah. Lalu doronglah ia semakin jauuuuh semakin jauuh, semakin kecil, semakin kabur, dan ia pun menghilang di kejauhan. Pikiran Anda pun semakin tenang dan semakin nyaman. Bagus sekali. Nah, kita akan ulangi sampai angka ke 6. Saat angka 6, saya akan mengatakan, Enaaam. Munculkan jika masih bisa, sebelum 6 pergi, 6 membawa semua angka yang tersisa bersama-sama. Sekarang doronglah mereka semakin jauh… semakin jauhhh. Semakin kecil, semakin kabur dan mereka pun menghilang di kejauhan dan membuat pikiran Anda rileks, dan nyaman. Pikiran semakin tenang… tubuh semakin nyaman. Nah, ada tiga kemungkinan yang akan Anda alami. Pertama, angkanya tidak muncul sama sekali. Nah, ingat kembali tujuan kita, kita ingin menghilangkan angka. Merilekskan pikiran. Jadi jika sejak awal angka tidak muncul dalam imajinasi Anda, maka Anda sudah sangat bagus. Artinya Anda sudah sangat rileks sehingga angkanya sulit dan berat untuk dimunculkan di layar mental Anda. Anda sudah lebih rileks daripada yang saya harapkan. Dan itu bagus. Anda tinggal menunggu bimbingan audionya melewati bagian menghilangkan Anda. Sementara itu, nikmati relaksasi Anda. Kemungkinan kedua adalah Anda bisa memunculkan beberapa angka, kemudian tidak bisa muncul. Contoh, Anda bisa memunculkan angka 1-2-3, kemudian tidak bisa memunculkannya lagi. Ini adalah yang paling umum terjadi. Kemungkinan ketiga adalah Anda tidak bisa menghilangkan angka sama sekali. Dalam arti, sampai angka 6 pun Anda tetap tidak bisa menghilangkan dari bayangan Anda. Walaupun Anda itu hanya sementara dan hanya untuk merilekskan pikiran Anda. Tidak masalah, ikuti saja bimbingannya, Anda tetap akan rileks dan mendapatkan manfaat optimal. Saya membimbing Anda cukup dalam relaksasinya, sehingga jikapun Anda mencapai sepertiganya pun tidak masalah. Dan dengan kondisi genius instan pun Anda juga bisa melakukan Bacakilat dengan baik. Kondisi genius penting, namun saya tidak ingin Anda terlalu stress pada bagian ini. Karena jauh lebih penting Anda bisa melakukannya dengan percaya diri. Tenang saja, nikmati prosesnya. Setelah Angka selesai, maka Anda sudah merilekskan pikiran Anda, selanjutnya adalah masuk ke tempat kedamaian. Tempat kedamaian adalah sebuah tempat yang memberikan Anda perasaan positif, nyaman, penuh dengan sumber daya, percaya diri dan berenergi.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

66

Tempat kedamaian ini bisa berupa tempat apapun yang Anda sukai. Jadi boleh saja, dalam beberapa kali Anda kembali ke kondisi genius dan tempat kedamaian Anda, tempat ini berganti-ganti. Tidak masalah. Untuk masuk ke tempat kedamaian ini, saya akan membimbing Anda menggunakan imajinasi Anda untuk membayangkan, merasakan atau sekedar menyadari di depan Anda ada sebuah lorong yang nyaman bagi Anda. lebar dan nyaman. Dengan semua warna yang Anda sukai. Dan di ujung lorong ini menunggu tempat kedamaian Anda. Saya akan meminta Anda untuk melayang memasuki lorong ini dengan ketinggian yang nyaman bagi Anda. Dan saya akan menghitung dari 1-3. Hitungan tiga Anda sudah sampai di ujung lorong dan bisa masuk ke tempat kedamaian Anda. Dan sampainya Anda di tempat kedamaian ini, saya ingin Anda melakukan proses image streaming. Anda akan memperhatikan apa yang Anda lihat apa yang Anda dengar, dan apa yang Anda rasakan di tempat kedamaian ini. Dan sebutkan itu dalam hati. Apapun yang Anda lihat. Apapun yang Anda dengar dan apapun yang Anda rasakan. Ini akan melatih pikiran sadar menyadari apapun yang ada di pikiran bawah sadar Anda. Dengan demikian intuisi dan kemampuan pikiran Anda semakin tajam. Bahkan penemunya menemukan bahwa ini akan memberikan peningkatan IQ Anda. Anda akan menikmati tempat kedamaian ini sambil menyebutkan satu persatu apa yang Anda lihat, dengar dan rasakan. Kemudian, saya akan memberikan Anda shortcut. Sehingga Anda bisa kembali ke dalam kondisi genius ini kapanpun dan dimanapun Anda membutukannya dalam waktu lima detik atau kurang. Shorcut adalah mekanisme alami pikiran manusia untuk bisa mengaitkan sesuatu yang sederhana dengan sesuatu yang lebih kompleks. Kita mempermudah proses berpikir dan mengingat dengan membuat asosiasi sesuatu yang lebih simple dengan sebuah ingatan yang lebih banyak dan rumit. Misalnya, Anda bisa melihat sesuatu atau seseorang dan Anda ingat kejadian lain. Berarti ini shortcut dengan asosiasi visual. Anda mendengar lagu tertentu Anda mengingat orang lain, mungkin pacar Anda yang ketiga. Ini adalah bentuk asosiasi shortcut penciuman. Kita secara terus menerus mengaitkan informasi A yang sederhana dengan informasi B yang lebih kompleks dari berbagai indera kita. Dalam bagian shortcut ini, kita akan membuat asosiasi, kondisi genius dengan shortcut fisik. Shortcut menggunakan fisik, tubuh kita sendiri berada dalam kendali kita sendiri.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

67

Kita tidak memerlukan apapun, kondisi di luar kita untuk bisa masuk ke kondisi optimal untuk belajar ini. Tahapan Shortcut ini adalah: 1. Niatkan diri Anda ingin kembali ke Kondisi genius dengan berkata, “Saya ingin kembali ke kondisi genius.” 2. Katakan dalam hati “Kondisi Genius Yes.” 3. Tarik napas yang dalam 4. Hembuskan napas 5. Satukan 3 jari kiri Anda, jempol, telunjuk, dan jari tengah, seperti ini. 6. Tutup mata dan biarkan diri Anda rileks. Saya akan membacakan shortcut barusan sebanyak 3 kali, dalam audio kondisi genius, dan Anda lakukan sesuai dengan apa yang saya sebutkan. Ketika saya mengatakan, mulai sekarang dan seterusnya, setiap kali Anda ingin kembali ke kondisi genius, maka yang perlu Anda lakukan adalah, Satu, niatkan diri Anda untuk kembali ke dalam kondisi genius. Anda berkata dalam hati, saya ingin kembali ke kondisi genius. Dua, katakan dalam hati, kondisi genius yes. Anda mengatakan dalam hati Anda. Sekarang, Anda mungkin berpikir, mengapa tidak bersuara pak? Karena jika bersuara, saat Anda mau Bacakilat gratis di toko buku, Anda akan ketahuan hehehe. Ketiga, tarik napas yang dalam. Tarik nafasnya biasa saja ya. Jangan sampai seperti ini…. (Demokan Tarik napas yang ekstrem). Tidak perlu ya. Santai saja. Keempat, hembuskan, Anda hembuskan nafas. Dan kelima, satukan tiga jari tangan kiri. Mengapa tangan kiri, karena tubuh kiri digerakkan oleh otak kanan, kita ingin otak kanan kita yang lebih aktif. Dan lakukan ini, satukan ketiga jari Anda, di pangkuan Anda, di samping Anda saja. Jangan diangkat tinggi-tinggi, nanti petugas toko buku datang. Hehehe Dan terakhir, keenam, Anda tutup mata dan membiarkan diri Anda rileks. Sewaktu saya membimbing bagian shortcut ini, Anda lakukan. Dan kita akan mengulanginya 3 kali. Setelah itu, shortcut ini akan selamanya membawa Anda kembali ke dalam kondisi genius dan membantu Anda untuk belajar dengan optimal.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

68

Yuk kita praktikkan. Saat mendengarkan audio kondisi genius, gunakan headphone supaya optimal dan tidak mengganggu teman sekitar. Duduk jangan baringan, karena jika baringan Anda akan mudah ketiduran. Tidak ada bagian tubuh yang disilangkan, supaya nggak kesemutan. Dan tangan di pangkuan Anda. Jangan mendengarkan saat sedang berkendara atau menjalankan alat berat. Rule of thumb kondisi genius. Banyak yang bertanya, saya ini sudah ada di kondisi genius apa belum ya? Apa patokannya? Pertama, kita perlu ingat kondisi genius adalah kondisi alami, dan selama ini Anda mungkin tidak sadar sudah ada di kondisi genius. Dalam kondisi yang percaya diri yang biasanya Anda sebut flow, Anda merasa bahwa Anda bisa melakukannya, Anda rileks, nyaman dan percaya diri. Nah, sama juga, di sini, selama Anda rileks dan nyaman maka Anda sudah ada dalam kondisi genius. Jangan sampai Anda sibuk mencari-cari apakah Anda sudah benar atau tidak. Mencari-cari ini malah membuat Anda keluar dari zona itu. Jadi begitu Anda sudah rileks, ya Anda sudah berada di sana. Tinggal lanjutkan ke tahap selanjutnya. Anda jangan berpikir bahwa kondisi genius itu harus merasakan sensasi-sensasi tertentu. Mungkin saja, Anda bisa merasakan sensasi tertentu, tapi jika dan hanya jika Anda merasakannya, itu bonus. Anda tidak perlu merasakan sensasi apapun, yang penting rileks dan nyaman, itu sudah benar. Berapa lama Anda bisa bertahan di kondisi genius? Selama Anda rileks dan nyaman, menikmati apa yang sedang Anda lakukan, maka Anda masih berada dalam kondisi genius. Anda masih bisa fokus mengerjakan apa yang sedang Anda kerjakan, berapa lama pun itu, berarti Anda dalam kondisi genius. Anda hanya tahu kalau Anda sudah keluar atau tidak berada dalam kondisi genius, Anda akan merasakan berbagai perasaan tidak nyaman atau tidak bisa fokus lagi, berarti Anda sudah tidak sedang berada dalam kondisi genius. Seperti apa yang dikisahkan seorang bijak, suatu hari seekor ikan mendapatkan pengetahuan bahwa air itu sangat penting untuk keberlangsungan ikan. Lalu ikan itupun berenang ke mana-mana, mendaki gunung melewati lembah dalam laut, untuk mencari di mana keberadaan air itu.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

69

Sampai suatu hari, ketika ia tertangkap dan keluar dari air, dia baru menyadari, oooh selama ini saya sudah berada di air ya. Jadi selama Anda bisa menikmati apa yang sedang Anda lakukan, Anda masih berada dalam jalur yang tepat. Dan dalam kondisi genius, kita ibaratkan lautan yang tenang. Pikiran Anda tenang. Saat laut bergelombang, bisakah Anda melihat ikan di bawahnya? Tentu sulit. Saat airnya tenang, kita bisa melihat ikan di bawah air itu. Sama dengan pikiran kita, saat kita tidak tenang, kita sulit menyadari apa yang dikomunikasikan pikiran bawah sadar, jadi sulit sekali menyadari intuisi yang sedang ingin dikomunikasikan pikiran bawah sadar, intuisi itu sudah ada dan tersedia, tapi gelombang pikiran kita tidak memungkinkan kita untuk menyadarinya. Sedangkan saat pikiran kita tenang, kita dengan mudah menyadari ide dan intuisi yang naik dari bawah sadar ke pikiran sadar. Itulah mengapa intuisi selalu datang saat Anda sedang rileks. Kondisi genius ini membawa kita ke sana. Dan sebaliknya, juga, ketika pikiran kita tenang ini, buah pikir dari pikiran bawah sadar selain intuisi juga akan punya akses yang mudah untuk menarik perhatian kita. Di sini, jika Anda menyadari ada buah pikir yang berpotensi membawa perhatian Anda pergi, dalam arti tidak selaras dengan yang sedang Anda lakukan, anggap itu ikan, sadari ada ikan itu dan biarkan dia berenang pergi, Anda tetap fokus pada hal yang Anda inginkan. Oke, Anda sepertinya sudah siap. Mari kita mulai.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

70

Kondisi Genius Instan Untuk Anda yang kesulitan untuk mengikuti bimbing audio kondisi genius, apapun kendala yang Anda hadapi, it’s okay, tidak masalah, tenang saja. Anda bisa menggunakan kondisi genius instan ini untuk merilekskan tubuh dan pikiran dan tetap bisa menjalankan bacakilat dengan baik. Caranya sangat sederhana. Goal yang kita inginkan adalah Anda menenangkan diri sampai bisa menyadari detak jantung Anda. Itu berarti Anda tenang, nyaman dan percaya diri. Sama seperti saat Anda ingin tampil di depan umum, Anda menenangkan diri Anda, simple. Letakkan tangan kanan di dada kiri Anda dekat jantung. Lalu tarik nafas yang dalam, hembuskan dan tutup mata Anda. Menutup mata berarti kita menutup 80% gangguan dari luar. Biarkan setiap hembusan nafas Anda membuat diri Anda semakin tenang, pikiran semakin tenang, tubuh semakin nyaman. Pikiran semakin tenang, tubuh semakin nyaman, detak jantung semakin jelas. Bagus sekali. Biarkan beberapa waktu, mungkin sekitar 10 sampai 15 detik, Anda semakin bisa merasakan detak jantung Anda yang semakin jelas. Anda bisa buka mata. Berarti pikiran Anda sudah sangat tenang, Anda sudah menurunkan pola gelombang otak Anda dan Anda bisa gunakan untuk melakukan Bacakilat. Anda bisa menggunakan itu untuk baca buku, bekerja atau melakukan kegiatan spiritual seperti berdoa. Jadi Anda lakukan ini terus menerus dan semakin Anda melakukannya akan semakin mudah untuk Anda mengakses kondisi genius instan dan kualitasnya juga akan semakin dalam. Sekali lagi buat Anda yang tidak nyaman dengan kondisi genius panjang yang saya sudah siapkan lewat audio kondisi genius, gunakan kondisi genius instan ini. Dalam pertemuan-pertemuan privat, di mana kami hanya mengajarkan bacakilat dalam waktu 4 jam. Dimana saya meng-cut semua hal lain dengan asumsi bahwa dia memahami semua hal itu dan tinggal belajar tekniknya, kita menggunakan kondisi genius instan. So, don’t worry. You can use this dan tetap dapatkan manfaat optimal.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

71

Afirmasi Pembuka Baik, Anda sudah melatih kondisi genius, apakah itu dengan audio kondisi genius yang saya bimbing sekitar 20 menit atau Anda menggunakan kondisi genius instan, no problem, take it easy. Setelah kondisi genius kita akan melanjutkan tahapannya ke afirmasi pembuka. Kita perlu tahu bahwa peran dari kondisi genius adalah untuk mempercepat dan mempermudah pikiran kita bisa menyerap informasi dengan baik. Sedangkan peran afirmasi adalah untuk memastikan pikiran bawah sadar kita melakukan apa yang kita inginkan. Afirmasi pembuka ini Anda (http://bit.ly/CheatSheetAfirmasiPembuka) bisa download cheat sheet dan tidak perlu dihafal. Masing-masing dari afirmasi ini tidak perlu dihafal, Anda cukup download cheat sheetnya. Pada saat Anda ingin bacakilat, Anda tinggal baca. Lakukan afirmasi pembuka ini dalam hati Anda. Anda bacakan dalam hati. Afirmasi pembukanya adalah, “Satu, selama saya bacakilat konsentrasi saya semakin tinggi. Dua, Saya semakin rileks. Tiga, semua yang saya bacakilat masuk sempurna dan diproses oleh pikiran saya atau memori saya. Dan keempat, kapanpun saya membutuhkan informasi dari buku ini, intuisi saya akan berkomunikasi kepada saya untuk mencapai tujuan saya.” Saya akan menjelaskan peran dari masing-masing kalimat afirmasi ini. Jadi Anda jangan berpikir bahwa, “Pak, bagaimana kalau saya ubah kalimat afirmasinya?” No. setiap kalimat afirmasi ini ada perannya. Jadi tinggal gunakan saja. Pertama, selama saya membacakilat konsentrasi saya semakin tinggi. Ini akan menjaga pikiran Anda untuk tidak melayang ke mana-mana. Kedua, saya semakin rileks. Ini berarti Anda memastikan, Anda ingin pikiran bawah sadar Anda tetap mempertahankan kondisi genius Anda sampai selesai melakukan bacakilat. Ketiga, semua yang saya bacakilat masuk sempurna dan diproses oleh memori saya. Ini berarti kita sedang mengafirmasikan priming subliminal. Anda ingat proses priming subliminal adalah Anda memasukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar Anda. Keempat, kapanpun saya membutuhkan informasi dari buku ini, intuisi saya akan berkomunikasi kepada saya untuk mencapai tujuan saya. Afirmasi keempat adalah tentang preconscious processing. Kita mengafirmasikan akan ada aliran informasi dari bawah sadar naik ke pikiran sadar.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

72

Serangkaian afirmasi ini bertujuan untuk memastikan pikiran bawah sadar kita melakukan apa yang kita inginkan. So, Anda tinggal (http://bit.ly/CheatSheetAfirmasi) pada saat Anda mau bacakilat tinggal baca afirmasi pembukanya di dalam hati Anda dan Anda sudah bisa mulai. Sampai bertemu di materi selanjutnya di mana saya menjelaskan tentang PMR. Bagaimana kita membuat pikiran sadar tidak ikut terlibat dalam proses kita membaca dalam memasukkan informasi langsung ke pikiran bawah sadar.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

73

Priming Subliminal Anda sudah bisa melakukan kondisi genius dan Anda sudah melakukan afirmasi pembuka. Selanjutnya adalah langkah inti, yaitu, melakukan priming subliminal, memasukkan informasi langsung masuk ke pikiran bawah sadar. Ini yang kita inginkan sesuai dengan prinsip minimum effective dose atau 80:20. Untuk membuat informasi langsung masuk ke pikiran bawah sadar seperti yang kita pelajari di modul-modul awal, langkah pertamanya adalah dengan menggunakan pikiran sadar yang mana kita harus mengulangnya minimal 6 kali. Dan kita mau pakai cara yang berbeda, yaitu membuat pikiran bawah sadar kita yang bekerja dengan optimal. Kita sebut ini dengan priming subliminal. Dan ingat, melakukan priming subliminal berarti kita melakukan subliminal dengan sengaja. Pada saat kita melakukan priming subliminal atau subliminal yang disengaja ini ada sebuah paradoks. Di mana kalau kita melakukan dengan sengaja berarti pikiran sadar harus aktif mengaturnya tapi pada saat priming subliminal ini terjadi, pikiran sadar tidak boleh ikut terlibat. Bagaimana caranya agar pikiran sadar tidak ikut terlibat? Kita membutuhkan apa yang disebut dengan Pandangan Mata Reseptif atau PMR. Sebelum kita masuk apa itu PMR, mari kita kenali dulu sel kerucut dan sel batang. Di dalam retina mata kita ada 260 juga sel melihat. 80%nya adalah sel batang dan 20%nya adalah sel kerucut. sel kerucut adalah sel yang melihat segala sesuatu secara fokus seperti Anda sedang melihat video saya secara fokus. Maka mayoritas sel yang bekerja di sini adalah sel kerucut. Sedangkan sel batang adalah sel yang menangkap segala sesuatu di luar dari apa yang ditangkap oleh sel kerucut. Jadi misalkan Anda sedang menonton video ini di gadget Anda, Anda mungkin bisa memperhatikan di sekitar Anda ada barang-barang lain, ada benda-benda lain atau ada apapun di sekitar Anda dan semua hal itu blur atau kabur. Anda hanya fokus melihat video saya sekarang dan di sekitar Anda semuanya kabur. Nah, itu ditangkap oleh sel batang. Dan apapun yang ditangkap oleh sel kerucut diproses dengan pikiran sadar. Apapun yang ditangkap oleh sel batang, ditangkap oleh bawah sadar. Kenapa sel batang ini penting? Dalam bukunya Psychology Of Biology, Laura Fribert menjelaskan bahwa kepekaan sel batang mata kita sangat luar biasa. Di mana sel batang mata bisa menangkap nyala satu api lilin di kejauhan 30 mil. Secara hitungan 30 mil, bumi sudah membelok. Artinya mata kita tidak akan bisa melihat. Itu adalah hitungan matematis, begitu pekanya sel batang mata kita.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

74

Jadi PMR ini memastikan bahwa setiap informasi yang kita lakukan, priming subliminal, langsung masuk ke pikiran bawah sadar kita. That’s why Anda harus memilih buku yang benar-benar tepat untuk Anda bacakilat. Jangan pernah bacakilat menggunakan novel horor. Mari kita lihat definisi dari PMR. Tolong kepalkan tangan kanan Anda lalu keluarkan jari telunjuk dan angkat sejajar mata Anda. Jari telunjuk Anda menunjuk ke atas langit. Jika Anda fokus ke jari Anda maka Anda akan melihat jari Anda dengan sangat jelas dan nyata. Tetap mempertahankan posisi ini dan fokus Anda ada di kejauhan. Ada di tembok di depan Anda bukan ke jari Anda. Anda perhatikan, jari telunjuk Anda menjadi kabur dan ada dua. Itulah PMR. Jadi pada saat Anda melihat ke jari telunjuk Anda, fokus Anda sejauh jari telunjuk Anda. Ini adalah pandangan normal. Pandangan yang menggunakan sel kerucut Anda. Sedangkan ketika Anda menjauhkan titik fokus Anda ke tembok di depan Anda, berarti sel kerucut Anda bekerja di tembok tersebut dan sel batang Anda menangkap jari telunjuk yang ada di depan Anda. Artinya jari telunjuk Anda ditangkap oleh sel batang mata Anda. Itulah PMR. Jadi definisi PMR adalah menjauhkan titik fokus sejauh mungkin, semakin jauh semakin bagus. Kenapa? Karena semakin jauh titik fokus kita maka akomodasi mata kita semakin minimal dan mata tidak akan mudah lelah. Definisi PMR adalah menjauhkan titik fokus sehingga objek utama ditangkap oleh sel batang mata kita. Sekali lagi, menjauhkan titik fokus sehingga objek utama ditangkap oleh sel batang mata kita. Dampak dari PMR adalah seperti ini. Anda bisa melihat di depan layar Anda ada tulisan Near dan Far. Pandangn normal adalah Anda melihat yang dekat itu fokus yang jauh itu kabur. Ini adalah pandangan biasa atau normal. Sedangkan pandangan PMR adalah Anda melihat yang jauh fokus yang dekat kabur atau blur. Yang saya ingin pastikan adalah ketika Anda melakukan PMR, pastikan mata Anda fokusnya ke kejauhan. Sehingga Anda melihat yang jauh menjadi jelas, yang dekat menjadi kabur. Hal yang salah dalam melakukan PMR adalah yang jauh kabur yang dekat juga kabur. Kalau yang dekat jelas dan yang jauh itu pandangan normal. Yang jauh jelas yang dekat itu PMR. Yang jauh kabur dan dekat kabur, itu namanya jereng. Saya tidak mau Anda menggunakan jereng karena pada saat Anda bacakilat dengan mata yang dijerengin, Anda akan mengalami pusing atau vertigo.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

75

Mungkin muncul dalam pikiran Anda sebuah pertanyaan, “Apa benar, bahwa tulisan yang ada di buku yang kita lihat secara PMR masuk ke pikiran bawah sadar? Apakah benar semua informasi itu masuk ke pikiran bawah sadar kita?” Karena selama ini kita selalu memegang persepsi bahwa setiap informasi yang masuk itu harus lewat pikiran sadar. Jadi kita harus menyadari bahwa semua informasi itu masuk. Berbeda pada saat melakukan PMR. Kita tidak akan menyadari, menyadari berarti menggunakan pikiran sadar, kita tidak akan menyadari informasi itu sudah masuk atau belum. Mari kita simulasikan dengan menonton video berikut ini. Saya akan putarkan sebuah video di mana sebelah sudut kanan atas Anda, akan dimunculkan 7 wajah secara acak. Tugas Anda adalah, perhatikan satu persatu wajah yang muncul itu dan karena munculnya hanya 1 detik, jangan berusaha untuk mengingat-ingat wajah tertentu. Karena kalau Anda berusaha mengingat wajah tersebut, wajah yang lain akan mengalami distorsi. Cukup sadari, “Ohh ada wajah ini. Ada wajah ini. Ada wajah ini.” Itu sudah cukup. Lalu dia akan menjejerkan 7 wajah itu secara acak di depannya. Dia akan meminta Anda untuk memilih satu wajah yang menurut Anda paling familiar apapun alasan Anda memilih. Saya ingin Anda memilih dengan jawaban pertama kali muncul di dalam pikiran Anda. Jangan menganalisis, “Yang mana ya?” Kalau Anda sudah mulai menganalisis sehalus atau secepat apapun, maka Anda akan menggunakan logika dan jawaban Anda mungkin salah. Jadi jawaban yang pertama kali muncul dari diri Anda dan gunakan itu, cek apakah sudah benar. Tapi jangan khawatir walaupun Anda sempat-sempatnya menganalisis dan jawabanya salah bukan berarti cara kerja pikiran Anda berbeda. Mari kita tonton video ini di (Derren Brown - Faces in your subconscious EXPLAINED) http://bit.ly/PrimingSubliminal Bagaimana dengan pilihan Anda? Apakah benar sesuai dengan video yang dimunculkan? It’s okay. Sebagian besar, lebih dari 90% akan menjawab benar. Walaupun Anda jawabnya salah, sekali lagi bukan karena cara kerja pikiran Anda berbeda. Tidak sama sekali. Jadi, apa yang terjadi adalah ketika wajah yang mayoritas Anda pilih itu muncul ada orang yang sama muncul di belakang. Daftar wajah di sebelah kanan atas ini ditangkap oleh sel kerucut mata Anda karena fokus melihat daftar wajah. Sementara yang di belakang itu ditangkap oleh sel batang mata Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

76

Dan ketika ditanya, “Mana yang paling familiar buat Anda?” Maka yang paling familiar adalah yang ditangkap oleh sel kerucut dan sel batang mata Anda. Terlepas dari penampilan Derren Brown sendiri sudah mirip dengan orang yang Anda pilih. Apapun alasannya, semuanya bekerja dengan sempurna. Jadi bagaimana kita menerapkan PMR ini ke dalam apa yang sedang kita ingin lakukan yaitu bacakilat ke buku. Sebelum kita masuk ke buku, mari kita latih PMR kita. Saya ingin Anda memposisikan kedua jari telunjuk Anda bertemu setinggi tatapan mata Anda, setinggi pandangan Anda. Kemudian fokuskan mata Anda ke tembok atau ke belakang jari Anda. Maka Anda akan memperhatikan ada jari ketiga yang muncul di antara kedua jari Anda. Anda bisa goyang-goyang untuk melihat efeknya seperti apa. Ini disebut dengan jari imajiner. Jari imajiner muncul karena sel kerucut Anda Anda bawa ke kejauhan di tembok di depan Anda sehingga jari Anda ditangkap oleh sel batang mata Anda dan memberikan efek jari imajiner. Anda bisa melatihnya sebentar sambil memutar badan dan jari Anda sekaligus. Ini adalah sebuah latihan untuk membiasakan mata Anda tetap berada di kejauhan dengan titik fokus yang berbeda-beda. Dengan demikian Anda melatih PMR Anda tetap stabil dalam situasi apapun. Anda bisa mempause video ini sebentar untuk melatih PMR Anda. Anda putar posisi badan Anda. Pause sebentar dan silahkan kembali untuk melatih bagaimana halaman imajiner itu muncul di buku. (Untuk lebih jelas tonton video demo)

Temukan PMR dan halaman imajiner Sekarang bagaimana kita memunculkan halaman imajiner. Praktek PMR ke dalam buku adalah agar Anda bisa melihat PMR ke buku dan kemungkinan juga Anda bisa melihat apa yang saya sebut dengan halaman imajiner. Saya ambil salah satu buku di sini, judulnya, Getting Things Done dari David Allen. Ini buku luar biasa. Saya sangat merekomendasikannya untuk Anda baca. Saya ingin Anda mengambil buku Anda juga dan pilihlah halaman yang keduanya penuh dengan tulisan. Saya tidak ingin Anda memilih yang ada halaman kosong. Sebagai pemula Anda perlu memilih kedua halaman penuh dengan tulisan untuk mempermudah Anda menemukan PMR. Lalu pegang buku dengan nyaman. Ambil posisi dengan nyaman. Lalu saya ingin Anda mengintip sebuah objek di kejauhan. Misalkan saya memposisikan buku dengan jarak

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

77

baca normal sekitar 30 cm di depan mata saya dan fokus mata saya di satu titik di belakang buku. Ini bisa lantai atau tembok di depan Anda. Di sini saya memfokuskan perhatian saya ke lantai, salah satu titik di lantai sehingga sel kerucut saya di lantai maka buku yang sedang saya pegang ditangkap oleh sel batang mata saya. Hal pertama yang akan kita dapatkan adalah, kita akan melihat tulisan di halaman kiri dan kanan buku ini menjadi kabur. Kabur dalam arti tidak terbaca oleh pikiran sadar kita. Yes. Kita tidak ingin pikiran sadar kita terlibat di sini. Kita ingin mata kita bisa menyerap, memotret satu halaman per detik. Di modul-modul sebelumnya, saya menyebutkan bahwa mata kita bisa menyerap 100 juta bit informasi per detik. Dan 100 juta bit informasi per detik ini mayoritas masuknya lewat sel batang mata. Jadi kita ingin melatih PMR untuk bisa melakukan itu. Kalau Anda sudah bisa memperhatikan tulisan di halam kanan kiri buku itu kabur dan tidak bisa dibaca oleh pikiran sadar Anda, maka PMR Anda sudah 100% benar. Anda juga akan mendapatkan bonus bila Anda memperhatikan dengan lebih rileks lagi, lebih santai lagi. Anda akan memperhatikan ada halaman imajiner. Halaman imajiner itu seperti gulungan buku yang terbentuk dari halam kanan dan kiri buku. Dan ditengah-tengahnya ada jorokan tulisan dari halaman kanan ke tengah dan halaman kiri ke tengah. Itu adalah efek optik yang muncul karena Anda melakukan PMR, karena Anda menjauhkan titik fokus Anda. Efek optik ini muncul dengan sendirinya. Di materi selanjutnya dari materi ini, Anda akan memperhatikan saya akan mendemokan PMR. Materi selanjutnya ini akan memastikan Anda sudah melakukan PMR dengan baik dan benar. (Tonton video demo untuk lebih jelas) Setelah Anda pastikan bahwa PMR Anda sudah benar, maka Anda perlu melatih PMR Anda dengan mempertahankannya. Apa yang Anda lakukan, Anda buka buku dengan posisi nyaman dengan jarak baca normal, Anda balikkan halam demi halaman. Saya ingin Anda membalikkannya dengan cukup cepat. Jangan terlalu lama karena akan membuat pikiran sadar Anda tergoda untuk membaca. Saat Anda membalik halaman, Anda tidak perlu menscan halaman kiri halaman kanan dengan melihat halaman kiri dan halaman kanan. Anda cukup perhatikan halaman kanan halaman kiri masuk rentang pandangan Anda, tinggal lanjutkan. Pertahankan PMR ini. Buka minimal sehalaman demi halaman sampai halamannya habis. Ini akan melatih Anda untuk mempertahankan PMR lebih lama.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

78

Sebagai pemula sangat mungkin PMR Anda hilang, tulisannya menjadi nyata kembali. Kenapa? Karena mata Anda tergoda untuk baca isi buku tersebut. “Ehh, apa sih isi buku ini?” Itu wajar. Yang saya inginkan adalah, di sini kita menggunakan sikap acuh pada isi buku yang sedang di-bacakilat. PMR yang kita lakukan bukan untuk pikiran sadar. Kita melakukan PMR untuk pikiran bawah sadar memproses isi buku ini dan memasukkan langsung ke pikiran bawah sadar kita. Jadi, pada saat Anda melakukan PMR sambil membalik halam, pikiran sadar tidak perlu terlibat, tidak perlu pusing memikirkan apa konten bukunya. Tidak penting. Ini bukan untuk pikiran sadar. Jika yang terjadi pada pikiran Anda adalah, “Emang itu baca? Itu rasanya tidak baca. Itu hanya membuka-buka halaman saja.” Betul. Karena yang kita lakukan ini bukan untuk pikiran sadar tapi untuk pikiran bawah sadar. Saya sudah mengulanginya cukup banyak. Jadi kalau kita tidak menggunakan PMR, apa yang terjadi? Kita melihat. Pikiran sadar kita ada di buku dan kita balik halaman dengan cepat maka pikiran sadar akan mengatakan, “Hi, saya baru baca 2-3 kata, kamu sudah balik halaman.” Dan itu akan terjadi distorsi. Kita tidak mau itu terjadi. So, untuk melatih PMR ini, Anda buka halaman demi halaman sampai Anda mulai terbiasa untuk tidak tertarik melihat apa konten buku secara sadar. Satu tips untuk Anda agar Anda bisa melatihnya dengan mudah adalah dengan memegang bukunya secara terbalik dan tetap membalik halaman secara biasa dari kanan ke kiri. Dengan posisi buku terbalik ini maka pikiran sadar Anda tidak akan tergoda untuk tidak membaca apa tulisan buku tersebut. Sehingga Anda juga akan mendapatkan feel melakukan PMR dengan jauh lebih baik. All right. Pastikan PMR Anda benar di materi selanjutnya dan kita akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu melakukan langkah bacakilat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

79

Aplikasi PMR ke Buku Dalam video ini saya akan menunjukkan efek dari PMR. Mari, pertama-tama kita buka dulu buku ke yang kedua-duanya berisikan tulisan. Pertama, Anda bisa melihat tulisan dari buku ini sangat jelas dan bisa baca kata per kata. Berarti sel kerucut Anda sedang bekerja pada buku ini. Kembali ke definisi dari PMR, yaitu, kita menjauhkan titik fokus sehingga buku ini ditangkap oleh sel batang mata. Sekarang kita jauhkan titik fokusnya ke buku Bacakilat For Student yang ada di meja, di belakang buku bacakilat yang sedang saya buka. Sekarang Anda bisa melihat tulisan Bacakilat For Student menjadi jelas. Artinya Anda sudah menjauhkan titik fokus ke Bacakilat For Student dan buku yang saya pegang terlihat blur. Artinya sel batang mata Anda telah bekerja pada buku ini dan memberikan efek blur. Ini adalah efek utama dari PMR. Anda menjauhkan titik fokus sehingga objek utama dalam hal ini, buku, ditangkap oleh sel batang mata Anda. Efek kedua dari PMR adalah Anda bisa melihat adanya halaman imajiner atau gulungan halaman seperti ini. Halaman imajiner terbentuk karena mata kita ada dua dan membentuk efek optik seperti ada halaman ketiga yang muncul di tengahtengah. Jika Ada hanya bisa mendapatkan efek blur atau kabur saja, itu sudah sangat cukup. Itu sudah benar 100%. Jika Anda bisa mendapatkan halaman imajiner maka itu adalah bonus. Oke, ini adalah video untuk konfirmasi apakah PMR Anda sudah benar dan baik. So, selamat mencoba, sampai bertemu di langkah selanjutnya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

80

Langkah Penutup Di materi ini saya akan menjelaskan tentang tahapan kita melakukan bacakilat yang kita bagi menjadi 3 langkah. Langkah pembuka, di mana kita menggunakan kondisi genius dan afirmasi pembuka. Kemudian langkah inti kita menggunakan PMR untuk kita melakukan bacakilat, yaitu memotret satu halaman per detik dan tutup buku dengan penuh keyakinan. Setelah Anda menguasai PMR, Anda bisa mempertahankan PMR cukup lama membiasakan diri Anda bisa mempertahankan halaman imajiner atau cukup halaman blurnya. Anda menggunakan kondisi genius dan PMR itu untuk melakukan bacakilat, untuk memotret 1 halaman per detik. Di materi video selanjutnya Anda akan melihat saya mendemokan bagaimana melakukan bacakilat dari awal sampai akhir ke satu buku. Waktu Anda melakukan bacakilat, memotret satu halaman per detik, Anda lakukan minimal 2 kali. Semakin sering Anda mengulang semakin bagus. Repetisi itu akan memperkuat sambungan sel neuron yang terjadi pada otak. Kemudian langkah penutupnya adalah, Anda tutup buku dengan penuh keyakinan. Ini adalah afirmasi sikap. Jadi selesai Anda bacakilat buku itu dua kali, tutup dengan penuh keyakinan. Ini adalah afirmasi sikap yang menyatakan bahwa, “Informasi yang ada di buku ini sudah masuk ke dalam memori saya dan diproses oleh memori saya.” Dan kita akan lanjut ke afirmasi penutup. Anda bisa lihat di cheat sheet afirmasi (http://bit.ly/CheatSheetAfirmasiPembuka) ini dan tidak perlu dihafal. Afirmasi penutup lebih sederhana dibandingkan afirmasi pembuka. Afirmasi penutup cukup 2 kalimat. Kalimat pertama, “Pikiran saya telah menyerap semua materi yang saya sudah bacakilat dan memprosesnya.” Dan kalimat kedua, “Kapanpun saya membutuhkan informasi dari buku ini, intuisi saya akan berkomunikasi kepada saya untuk mencapai tujuan saya.” Setelah itu kita lanjut dengan visualisasi. Visualisasi adalah menggunakan bahasa otak kita. Bahasa pikiran kita, yaitu, imajinasi, gambar untuk menyatakan bahwa, “Semua informasi yang telah kita bacakilat tersedia untuk diproses secara sadar” atau mengalami yang kita sebut dengan preconscious processing. Anda masih ingat? Preconscious processing adalah informasi yang tersedia untuk kita proses secara sadar tetapi saat ini tidak ada di pikiran sadar dan adanya di bawah sadar. Kita bacakilat memasukkan informasi itu ke bawah sadar kita.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

81

Selanjutnya kita melakukan visualisasi dengan membayangkan aliran informasi naik dari bawah sadar ke pikiran sadar. Jadi Anda boleh menggambarkan, mengimajinasikan corang (lihat video demo) atau Anda cukup mengimajinasikan dua zona. Zona pertama adalah zona pikiran bawah sadar yang jauh lebih besar. Zona kedua adalah zona pikiran sadar yang jauh lebih kecil. Lalu Anda bayangkan ada aliran informasi yang mengalir dengan sangat lancar dari zona besar ke zona kecil. Ini menunjukkan melakukan preconscious processing. Lakukan visualisasi ini selama 5 detik. Cukup 5 detik. Anda juga memvariasikan bentuk visualisasi ini dengan membayangkan air mancur. Air mancur itu menarik air dari bawah dengan cara kerja mesinnya kemudian ditarik ke atas dan dimuncratkan ke udara. Hanya beberapa detik di udara dia akan kembali ke pikiran bawah sadar lagi. Ini persis seperti cara kerja pikiran kita. Kita mendapatkan intuisi dari bawah sadar naik ke pikiran sadar. Saat kita tidak menulis intuisi yang muncul, wangsit atau ide itu akan kembali lagi ke bawah sadar dan sangat sulit lagi untuk naik ke pikiran sadar. Jadi Anda boleh memvariasikan selain menggunakan zona besar dan zona kecil dalam melakukan visualisasi, Anda juga bisa melakukan dengan air mancur atau Anda bisa variasikan apapun yang Anda inginkan. Contohnya, Anda bisa bayangkan kalau Anda lahir di tahun 80an 90an Anda bisa membayangkan copy paste windows 2000an. Anda kertas yang melayang dari folder A ke folder B. Bebas variasi bentuknya. Yang penting Anda meniatkan proses visualisasi ini dan menyatakan bahwa, “Informasi yang sudah kita miliki di bawah sadar yang didapatkan lewat langkah bacakilat tersedia untuk kita proses secara sadar.” Dengan demikian selesai tahapan melakukan bacakilat. Mulai dari, pertama, Anda masuk ke kondisi genius dengan shortcut. Kemudian Anda membacakan afirmasi pembuka dan langsung bacakilat buku dengan PMR. Selesai bacakilat tutup buku dengan perasaan yakin lalu baca afirmasi penutup. Sekali lagi, afirmasi penutup sama seperti afirmasi pembuka, tidak perlu dihafal. Ada cheat sheetnya. Ada tinggal http://bit.ly/CheatSheetAfirmasiPembuka. Anda tinggal simpan di smartphone Anda dan Anda bisa baca kapanpun ketika Anda mempraktekkan bacakilat. Terakhir Anda tutup dengan melakukan visualisasi. Bayangkan ada aliran yang sangat lancar mengalir dari bawah sadar ke pikiran sadar. Visualisasi ini sama fungsinya dengan afirmasi penutup kalimat kedua. Perannya adalah untuk menggunakan bahasa otak kita untuk menyatakan apa yang kita butuhkan sudah tersedia.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

82

Selanjutnya Anda bisa menonton video saya mendemonstrasikan bacakilat. Dalam demo video bacakilat ini, saya akan menjelaskan semua pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul pada saat Anda mempraktekkan bacakilat. Jika Anda sudah paham, silahkan lanjutkan ke materi selanjutnya di mana saya melakukan demo bacakilat ke buku yang saya bacakilat.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

83

Bimbingan Praktik Saatnya kita praktek bacakilat. Anda sudah tonton bagaimana kondisi genius dan Anda telah melatih kondisi genius. Baik itu dengan audio kondisi genius atau kondisi genius instan. Anda sudah menonton melakukan afirmasi pembuka dan Anda juga mengerti bagaimana melakukan PMR. Anda ingat PMR ada dua jenis. PMR dengan blur saja. Jika Anda mendapatkan PMR yang hanya blur, itu sudah benar. Dan jika Anda mendapatkan PMR yang ada halaman imajinernya itu jauh lebih bagus. Tapi bukan berarti Anda tidak mendapatkan halaman imajiner itu tidak bagus. No, just good. Kemudian Anda akan bacakilat buku 2 kali. Anda juga telah melihat video bagaimana saya mendemokan bacakilat. Kemudian Anda menutup buku dengan penuh keyakinan dan membacakan afirmasi penutup dan melakukan visualisasi. Untuk mempermudah Anda praktek, saya sudah menyiapkan sebuah checklist bacakilat yang bisa Anda (http://bit.ly/SistemBacakilat). So, siapkan buku yang sudah Anda lakukan tinjauan awal. Pastikan Anda telah menulis kesimpulan dan tujuan membaca. Sekali lagi, Anda bisa cek apakah tujuan Anda sudah sesuai dengan kaidah tinjauan awal bacakilat. Anda bisa kroscek tinjauan awal Anda sudah benar, tujuan Anda sudah benar lewat group facebook bacakilat. Saya sangat open dan will answer everything about you question. Sekarang apa yang akan kita lakukan? Anda akan masuk ke dalam kondisi genius. Ingat cara masuk ke kondisi genius. Anda cukup menggunakan shortcut. Niatkan Anda ingin kembali ke kondisi genius. Katakan dalam hati, kondisi genius yes. Tarik nafas yang dalam, hembuskan satukan ketiga jari kiri Anda, tutup mata Anda dan niatkan diri Anda semakin tenang semakin nyaman. Kemudian di checklist Anda bisa menemukan afirmasi pembuka dan Anda tinggal baca, “Selama saya membacakilat, konsentrasi saya semakin tinggi. Saya semakin rileks. Semua yang saya bacakilat masuk sempurna ke dalam memori saya dan diproses. Kapanpun saya membutuhkan informasi dari buku ini, intuisi saya akan berkomunikasi kepada saya untuk mencapai tujuan saya.” Itu adalah afirmasi pembuka. Anda siapkan buku dengan posisi yang nyaman. PMR. Bisa jadi PMRnya blur saja atau PMRnya terdapat halaman imajiner. Kemudian Anda bacakilat 2 kali, satu halaman demi satu halaman. Ingat, lebih cepat lebih baik.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

84

Setelah selesai satu kali bacakilat, Anda bisa kembali ke depan dari awal ke halaman paling belakang lagi kemudian tutup buku dengan penuh keyakinan. Lalu afirmasi penutup, “Semua yang saya bacakilat masuk sempurna dan diproses oleh memori saya. Kapanpun saya membutuhkan informasi dari buku ini, intuisi saya akan berkomunikasi kepada saya untuk mencapai tujuan saya.” Lalu Anda lakukan visualisasi. Visualisasi di mana Anda membayangkan sebuah zona besar yang mewakili pikiran bawah sadar Anda dan sebuah zona kecil yang mewakili pikiran sadar Anda lalu mengalir informasi dengan sangat lancar dari bawah sadar ke pikiran sadar. Visualisasinya cukup lakukan 5 detik. Selesai Anda melakukan visualisasi berarti sudah selesai satu siklus bacakilat. Modul selanjutnya adalah tentang kita melakukan aktivasi. Sekarang, siapkan waktu Anda sekitar 10 menit. Langsung praktek ke buku pertama Anda. Saya tunggu Anda di modul selanjutnya dan sukses selalu untuk Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

85

Modul 05. Peta Sistem Bacakilat Selamat datang ke modul ke 5. Selamat Anda telah menyelesaikan 2 bagian dari sistem bacakilat. Sekarang kita lihat dulu peta sistem bacakilat. Kita sudah melakukan tinjauan awal dan rule of thumb melakukan tinjauan awal itu cukup 5 menit saja. Ingat prinsip dari minimum effective dose. Melakukan usaha minimal untuk hasil yang optimal. Jadi untuk mengetahui gambaran besar apa yang buku bisa berikan kepada Anda, cukup lakukan tinjauan awal. Baca sampul depan, baca sampul belakang dan baca daftar isi. Jika itu sesuai dengan kurikulum pengembangan diri Anda dan itu adalah buku yang tepat untuk Anda baca sekarang, Anda buat tujuan membaca. Tujuan membaca, pastikan sudah sesuai dengan kaidah what dan why dan waktu total yang dibutuhkan adalah 5 menit. Jika buku itu tidak sesuai dengan apa yang Anda butuhkan, jangan pernah membeli. Dan ingat jangan pernah membeli buku yang Anda pikir suatu hari akan Anda butuhkan karena suatu hari tidak pernah sampai. Kemudian Anda telah melanjutkan ke langkah bacakilat, di mana dalam 10 menit Anda telah melakukan priming subliminal. Dengan kondisi genius dan PMR Anda memasukkan semua isi buku itu langsung ke pikiran bawah sadar Anda dan yang kita lakukan hanya dalam waktu 10 menit. Pada saat Anda selesai melakukan langkah bacakilat ini, harusnya, harusnya pikiran sadar Anda belum tahu apa-apa. Pikiran sadar Anda belum menyadari apa yang sudah Anda masukkan ke pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda menggunakan framework membaca konvensional maka akan muncul pertanyaan dalam diri Anda, “Saya tadi ngapain? Saya tadi baca apa? Saya tidak berasa baca sama sekali.” Betul, karena Anda memang tidak sedang membaca. Anda sedang memasukkan informasi, memotret halaman demi halaman langsung ke pikiran bawah sadar dan pikiran sadar belum menyadarinya sama sekali. Jika Anda merasakan hal demikian, dimana pikiran sadar Anda belum menyadari apapun, Anda sedang melakukannya dengan benar. Ibarat kita membangun rumah, bacakilat adalah tentang membangun pondasi. Pondasi pemahaman di pikiran bawah sadar. Yang namanya pondasi itu tidak terlihat dari permukaan atas. Berarti pondasi pemahaman juga belum disadari oleh pikiran sadar Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

86

Selama Anda melakukanya dengan baik, Anda sudah masuk ke kondisi genius, melakukan PMR, Anda memotret satu halaman dengan baik dengan kecepatan yang konstan atau cepat maka bacakilat sudah sangat benar Anda lakukan. Untuk memastikan bahwa Anda sudah melakukan dengan benar, Anda sudah menjalani prosesnya dengan baik, Anda lakukan dulu aktivasi manual sampai tuntas. Apakah Anda bisa memahami buku itu dengan sangat baik? Apakah Anda bisa dengan sangat mudah menemukan mana yang harus dibaca dan tidak perlu dibaca dan Anda bisa mendapatkan mind map, Anda bisa menuntaskan buku itu kurang dari 2 jam dan Anda bisa menjelaskan kembali isi buku itu kepada orang lain dengan sangat mudah, than semua sistem bacakilat sudah terintegrasi dengan baik. Sekarang mari kita bahas tentang aktivasi. Ini adalah tahapan ketiga dari sistem bacakilat. Tinjauan awal 5 menit, bacakilat 10 menit. Artinya porsi membaca kita baru 15 menit. Aktivasi ini ada 2 jenis. Ada aktivasi otomatis dan aktivasi manual. Yang namanya aktivasi otomatis adalah, ketika situasi lingkungan memicu hal-hal yang sudah Anda bacakilat. Artinya buku itu hanya Anda lakukan tinjauan awal dan bacakilat saja tanpa melakukan aktivasi manual dalam situasi-situasi tertentu, ia akan terpicu untuk keluar. Bisa jadi tiba-tiba Anda menjelaskan isi buku tersebut sesuai dengan situasi yang terjadi atau Anda tiba-tiba terdorong untuk melakukan apa yang Anda pelajari dari buku tersebut. Anda pelajari secara pikiran bawah sadar. Artinya, hanya memasukkannya lewat langkah bacakilat saja. Aktivasi otomatis ini adalah aktivasi yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang terjadi, mungkin itu menjelaskan, memahami atau menerapkan sesuatu dengan tanpa melakukan aktivasi manual. Artinya Anda hanya memasukkan informasi dari buku itu ke pikiran bawah sadar. Anda tiba-tiba bisa melakukannya dan karena ini namanya otomatis maka jangan pernah dicari-cari. Kalau Anda mencari-carinya Anda akan melanggar sebuah hukum pikiran yang menyatakan, “Semakin besar usaha pikiran sadar, semakin kecil respon pikiran bawah sadar.” Contohnya, pernahkah Anda bertemu dengan teman kecil Anda. Anda sudah lama sekali tidak bertemu dengan teman kecil Anda ini. Karena itu teman baik Anda dulunya Anda sungkan untuk bertanya siapa namanya karena Anda sudah lupa siapa namanya. Kemudian Anda bertanya ke diri sendiri sambil Anda ngobrol, jaga image Anda, Anda bertanya ke dalam hati, “Siapa namanya? Siapa namanya? Siapa namanya?” Apakah jawabannya muncul?

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

87

No. namanya tidak muncul sama sekali. Tapi setelah Anda pisahan, mungkin masih sekali dua kali bertanya siapa namanya, “Siapa sih namanya? Dia kan teman kecil saya, teman baik saya.” Anda masih bertanya-tanya. Selama Anda bertanya jawabannya tidak muncul. Karena Anda tidak lagi bertemu dengan teman Anda ini, Anda tidak lagi bertanyatanya. Begitu Anda stop bertanya, pikiran bawah sadar Anda punya ruang dan waktu untuk mencari data based di pikiran bawah sadar Anda. Dia cari di arsip dan, “Ini dia. Namanya ini lho. Dia kan selalu duduk di belakang kamu. Diam kek dari tadi.” Jadi, semakin besar intervensi pikiran sadar, semakin pikiran bawah sadar tidak bisa memberikan respon yang baik. Jadi untuk bisa mengoptimalkan pikiran bawah sadar, Anda harus menenangkan diri Anda dan juga ucapan-ucapan dari pikiran sadar Anda. Seandainya setelah Anda melakukan bacakilat lalu Anda mencari, Anda sedang menggunakan pikiran sadar Anda terlalu berlebihan sehingga tidak memberikan kesempatan kepada pikiran bawah sadar untuk memberikan respon. Jadi jangan dicari-cari. Biarkan saja. Namanya juga otomatis. Ini adalah bonus untuk Anda. Ini adalah kesalahan saya di saat awal-awal saya mempraktekkan bacakilat. Jadi setiap kali saya selesai melakukan bacakilat saya selalu mengharapkan aktivasi otomatis, “Mana aktivasi otomatisnya? Mana aktivasi otomatisnya?” Sehingga saya tidak mendapatkan manfaat apapun. Setelah saya benar-benar pasrah, saya biarkan dan fokus pada pemahaman pikiran sadar saya. Melakukan aktivasi manual, semakin banyak aktivasi otomatis yang terjadi dan membuat pekerjaan saya menjadi lebih mudah. Sekarang kita akan fokus kepada aktivasi kedua, yaitu aktivasi manual. Langkahlangkah aktivasi manual adalah, Anda melakukan review. Kemudian melakukan memindai menjelajahi dan melakukan mind mapping. Review adalah langkah di mana Anda ingin mempersiapkan pikiran sadar untuk bisa mendalami buku dengan baik. Dan review juga punya fungsi untuk membangun rasa ingin tahu Anda. Langkah demi langkah saya akan bahas di materi selanjutnya. Dengan Anda membangun rasa ingin tahu Anda, rasa penasaran Anda terhadap isi buku itu, Anda akan punya power, Anda akan punya momentum untuk menuntaskan buku tersebut. Ibarat anak panah, Anda menarik anak panah itu ke belakang supaya anak panah itu bisa melejit. Itu adalah fungsi dari melakukan langkah review. Kemudian, setelah review Anda melakukan memindai menjelajahi. Memindai menjelajahi adalah proses di mana Anda mulai menyeleksi bacaan Anda. Mana

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

88

yang sedang sesuai dengan tujuan Anda dan mana yang tidak sesuai dengan tujuan Anda dengan bantuan dari pikiran bawah sadar Anda. Artinya, karena pikiran bawah sadar Anda sudah memiliki informasi yang Anda butuhkan dan Anda sudah memberikan tujuan yang jelas kepada pikiran bawah sadar Anda, maka pikiran bawah sadar Anda akan bisa menunjukkan kepada Anda bagian mana yang harus Anda baca dan bagian mana yang tidak perlu Anda baca. Mana jalan yang harus Anda tempuh dan mana jalan yang tidak perlu Anda tempuh. Di sini Anda melakukan selective reading dengan bantuan dari pikiran bawah sadar Anda. Dan terakhir hasil-hasil membaca Anda, pemahaman-pemahaman Anda, bagian yang sudah Anda baca sesuai dengan tujuan, Anda langsung masukkan ke mind mapping. Jadi, sambil Anda pindai jelajah, dapat sesuatu yang penting untuk Anda dan itu sesuai dengan tujuan Anda, langsung masukkan ke kertas mind mapping. Jangan melakukan mind mapping setelah selesai satu bab atau setelah selesai satu buku. Jangan. Karena itu hanya akan membuang waktu 2 kali. So, dengan proses aktivasi manual ini, di mana kita melakukan review 15 menit, pindai jelajahi dan mind mapping sekitar 90 menit. Total waktu yang akan Anda jalani adalah 2 jam atau 120 menit dengan harapan Anda selesai satu buku. Anda sudah punya mind mappingnya dan bahkan bisa menjelaskan kepada orang lain. Mari kita bahas langkah demi langkah aktivasi manual dan kita mulai dengan modul 5 materi ke 2, langkah review.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

89

Langkah Review Selamat datang di modul ke 5 materi 2, langkah review Kali ini kita akan melakukan review. Review adalah persiapan penting sebelum Anda mendalami isi buku dengan pikiran sadar Anda. Mengapa kita melakukan review? Karena kita ingin menyiapkan pikiran sadar kita untuk bisa melakukan langkah selanjutnya, yaitu, memindai menjelajahi dengan sangat baik. Di dalam review kita akan membangun rasa penasaran kita. Rasa penasaran adalah elemen yang sangat penting dalam membaca. Jika membaca sebuah buku Anda tidak penasaran maka buku itu tidak akan pernah tuntas. Jika Anda penasaran dengan satu buku di bab 3 saja atau sampai bab 3 saja maka begitu bab 3 itu selesai, Anda tidak akan pernah menyelesaikan buku itu lagi, tidak pernah membaca bab-bab selanjutnya. Di langkah review kita akan membuat diri kita penasaran dari awal sampai akhir. Sehingga Anda punya dorongan untuk menuntaskan buku itu sampai selesai. Di sini Anda akan membangun dorongan membaca yang sangat besar. Anda akan memancing pikiran bawah sadar Anda untuk mencari jawabannya untuk Anda. Anda perlu membuat pikiran bawah sadar mengetahui, “Oke, saya akan carikan jawabannya untuk kamu.” Langkah-langkah melakukan review adalah; Pertama, Anda membaca sekilas prakata. Prakata adalah bab yang ditulis oleh penulisnya sebelum bab 1. Jika ada orang lain yang menulis bab yang ditulis oleh penulis sebelum bab 1 adalah prakata. Biasanya prakata mengandung 3 elemen. Tapi kembali ke penulis. Ini bukan sebuah kepastian karena setiap penulis memiliki preferensi berbeda. Sebuah prakata yang baik ada latar belakang kenapa ia menulis buku tersebut. Apa alasan ia menulis buku. Apa latar belakang masalahnya. Misalkan kalau Anda membaca Bacakilat 3.0, latar belakang saya menulis buku itu adalah karena waktu membaca semakin sedikit dengan kesibukan kita. Sementara bahan bacaan kita semakin menumpuk. Kita butuh sebuah pendekatan yang bisa membuat kita membaca dengan sangat efektif dalam waktu sesingkat mungkin. Selanjutnya, solusi apa yang ditawarkan oleh buku. Jika Anda menemukan solusinya, Anda cukup menemukan nama solusinya. Misalkan Anda baca buku Bacakilat 3.0, solusi yang ditawarkan adalah teknik membaca yang bisa membantu menuntaskan sebuah buku dalam 2 jam atau kurang

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

90

dengan pemahaman tinggi dan mencapai 100% tujuan membaca. Namanya bacakilat, that it. Cukup sampai di situ. Kemudian yang ketiga adalah bagaimana buku itu disusun atau bagaimana menggunakan buku tersebut. Biasanya penulis akan menuliskan, “Buku ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah tentang pondasi-pondasi atau elemenelemen yang Anda perlukan untuk melakukan aktivitas ini. Bagian kedua adalah tentang bagaimana Anda menerapkannya. Bagian ketiga adalah tentang bagaimana Anda mengintegrasikannya dalam sebuah sistem dan memajukan kehidupan Anda”, misalkan. Bagian bagaimana buku disusun atau bagaimana menggunakan buku tersebut, Anda baca kata demi kata. Sedangkan bagian bagaimana Anda menemukan latar belakang dan solusi yang ditawarkan, Anda bacanya lompat-lompat saja. Tidak perlu kata demi kata. Kenapa demikian? Karena kita ingin mengikuti alur pemikiran penulis. Setelah Anda selesai membaca sekilat prakata, selanjutnya adalah Anda baca setiap judul dan sub-sub judul lalu bertanya. Yang Anda baca dan tanyakan adalah judul dan sub judul. Sub-sub judul tidak perlu. Misalkan judulnya adalah melakukan langkah bacakilat. Kemudian sub judulnya afirmasi pembuka. Kemudian ada sub judul PMR. Lalu ada sub-sub judul, jenis-jenis PMR. Jenis-jenis PMR, Anda tidak perlu tanyakan karena masuk dalam kategori sub-sub judul. Untuk membedakannya, biasanya Anda bisa cek melalui besar kecilnya tulisan. Jadi Anda hanya membaca 2 level tulisan yang besar. Level pertama adalah judul, level kedua adalah sub judul yang lebih kecil dibandingkan judul. Yang lebih kecil dari sub judul, Anda tidak perlu baca dan tanyakan. Jadi Anda akan terus bertanya di setiap judul dan sub judul. Mengapa kita menggunakan bertanya? Karena pikiran kita tidak bisa menolak pertanyaan. Setiap kali ada pertanyaan pasti pikiran kita akan menjawabnya atau dia akan mencarikan jawabannya. Bahkan Albert Einstein mengatakan, “Jika saya diberikan waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, maka saya akan menghabiskan 55 menit untuk mencari pertanyaan yang tepat.” Kita tidak bisa tidak merespon pertanyaan. Contohnya, “Tadi pagi Anda makan apa?” Langsung muncul kan jawabannya? Please jangan lakukan langkah review di mana Anda membaca judul dan sub judul dan bertanya ini, Anda langsung lakukan di daftar isi. Mungkin Anda berkata, Pak,

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

91

mengapa saya tidak melakukan di daftar isi saja? Di daftar ini sudah ada judul. Sudah ada sub judulnya. Saya tinggal baca tanya, baca tanya. Bukankah itu lebih cepat?” Ada tiga alasan mengapa kita tidak melakukannya di daftar isi. Pertama, daftar isi belum tentu lengkap. Jadi kita tidak bisa jadikan itu sebagai acuan. Kedua, karena tugas utama review adalah mempersiapkan pikiran sadar untuk bisa melakukan memindai menjelajahi dengan baik, maka Anda perlu membuka halaman demi halaman. Anda perlu buka dari awal sampai akhir sampai Anda semakin familiar dengan isi buku itu. Jadi selain kurang lengkap, kita ingin pikiran sadar semakin familiar halam demi halaman. Jadi, itu sangat penting untuk menyiapkan pikiran sadar Anda dan alasan ketiga adalah, secara psikologis, semakin sering Anda membuka buku tersebut sampai halaman akhir, semakin besar rasa percaya diri Anda untuk menuntaskan buku tersebut. Dorongan bahwa seolah-olah buku itu bisa Anda selesaikan semuanya. Dan itu penting untuk menuntaskan buku dengan baik. Lalu ada yang bertanya, “Pak, apakah pertanyaan itu harus saya tuliskan?” No. Anda tidak perlu menuliskan pertanyaan-pertanyaan itu. Karena antara ditulis dan tidak ditulis repotnya beda tapi dampaknya sama saja. Jadi Anda tidak perlu menulisnya. Saat Anda melakukan review, jangan tergoda untuk mencari jawabannya. Karena salah satu peran dari review Anda adalah untuk menumpuk rasa penasaran Anda. Setiap Anda bertanya, Anda menaikkan rasa penasaran Anda. Setiap pertanyaan Anda membuat rasa penasaran Anda semakin tinggi. Sekali saja Anda mencari jawabannya, rasa penasaran Anda turunya tidak sedikit melainkan berkurang drastis. Jadi, jangan tergoda untuk mencari jawaban. Lalu, dalam situasi-situasi tertentu, ada buku-buku terbitan tahun 2015 ke atas. Buku-buku impor biasanya memasukkan prakata sebagai bab 1. Semua elemen, latar belakang kenapa ia menulis buku, solusi apa dan bagaimana buku disusun, bab 1 menjelaskan tentang apa, bab 2 menjelaskan tentang apa, semuanya sudah ada di bab 1. Jika Anda mendapati sebuah buku yang dia anggap prakata itu adalah bab 1, di mana ia menjelaskan tentang latar belakang, solusi dan lain-lain di bab 1, maka Anda boleh skip dan hanya baca sekilas tentang kata pengantar atau prakata ini. Anda langsung anggap itu bab 1. Jadi langsung masuk ke baca judul dan sub judul sambil aktif bertanya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

92

Saatnya Anda praktekkan review buku yang sudah Anda bacakilat. Lalu Anda baca sekilas prakata. Jika ada prakata. Walaupun ada prakata belum tentu ketiga elemen tersebut ada. Take it easy. Itu hanya rule of thumb. Yang paling penting yang ada di dalam kendali kita adalah, Anda baca judul dan sub judul sambil aktif bertanya. Anda bisa download checklist melakukan review (http://bit.ly/CheatSheetLangkahReview) dan rule of thumb untuk melakukan review 1 buku adalah 15 menit. Jangan lewat dari 15 menit. Kalau kurang dari 15 menit, itu bagus. Rentang waktu yang Anda lakukan ini tergantung pada sedikit banyaknya jumlah sub judul di dalam buku tersebut. Contohnya, jika Anda membaca buku Brian Tracy maka akan banyak sub judul. Artinya, Anda akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan buku-buku yang hanya ada beberapa sub judul. So, take it easy. Selesaikan dalam rentang waktu 15 menit. Jadi begitu Anda bertanya, Anda langsung next, baca sub judul selanjutnya dan bertanya. Sekali lagi, jangan tergoda untuk mencari jawabannya. Sebentar saya akan menunjukkan bagaimana Anda bisa bertanya dengan baik. Oke, saya akan ambil satu buku Changing Your Money Mindset, 21 Day To A More Prosperous Life karya Dr. Vicky Spring Love. Di sini saya akan langsung masuk ke bab 2, sebagai contoh. Judul bab 2 adalah Godly and Prosperous. Yang kita lakukan adalah kita harus baca judul dan sub judul sambil bertanya. Ketika kita bertanya, Godly and Prosperous, “Ini maksudnya apa ya? Apa kaitanya dengan mindset uang?” misalkan contoh pertanyaanya seperti ini. Lalu dibawahnya ada sub judul, Seven Keys To Prosperity. Lalu kita bertanya, “Apa saja kuncinya?” cukup segitu saja pertanyaanya dan tidak perlu ditulis. Lalu ada sub sub judul, Key no 1 - Seek God First. Ini adalah sub sub judul dan tidak perlu dibuat pertanyaan dan juga tidak perlu dibaca. Key no 2, Key no 3, Key no 4 sampai Key no 7 adalah sub sub judul. Setelah sub sub judul ada sub judul, examples of Godly Prosperity. Pertanyaan bisa seperti, “Apa itu maksudnya? Apa contohnya?” Lalu ada sub judul baru, The widow women – Her Faith Brought Prosperity. Pertanyaannya bisa seperti, “Bagaimana kisahnya?” Tujuan kita bertanya adalah membangun rasa ingin tahu kita sampai kita punya dorongan untuk menuntaskan buku ini. Jadi yang Anda lakukan adalah membaca sekilas prakata jika ada. Jika tidak ada langsung skip ke baca judul dan sub judul sambil aktif bertanya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

93

Siapkan timer Anda 15 menit dan selamat praktek. Sampai bertemu di materi selanjutnya di mana saya akan menjelaskan tentang memindai menjelajahi

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

94

Memindai dan Menjelajah Selamat datang di modul 5 materi ke 3 di mana kita akan melakukan memindai dan menjelajah. Ini adalah bagian yang sangat penting. Jika Anda perlu mengulang materi ini, ulangi sehingga Anda bisa memahami sistem ini dengan sangat baik. Mari kita mulai dengan, mengapa kita perlu memindai dan menjelajahi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh profesor Russell Stauffer dalam bukunya Teaching Reading as a Thinking Process, dia mengatakan bahwa intisari dari buku hanya 411%. Sisanya adalah penjelasan, contoh kasus, analogi. Di sinilah kita membutuhkan membaca selective. Kita akan menyeleksi mana penjelasan yang kita butuhkan. Mana analogi yang kita butuhkan. Mana sistem konten utama yang kita butuhkan. Katakan seperti ini, penulis pasti memiliki sebuah konsep yang ingin dia sampaikan dalam bentuk buku. Penulis akan menuliskan berbagai hal yang menurutnya akan membantu pembaca dari berbagai sudut pandang untuk bisa memahami bukunya. Secara umum, jika penulis ingin menyampaikan konsepnya, dia cukup menyampaikan konsepnya secara langsung atau to the point (tonton video demo untuk lebih jelasnya). Apa yang terjadi jika dia hanya menyampaikan konsep secara langsung? Bukunya pasti tipis daan belum tentu setiap pembaca bisa langsung memahami dari satu sudut pandang ini. Jadi penulis perlu memberikan penjelasan dari sudut pandang yang berbeda. Dia memberikan penjelasan yang berbeda, analogi yang berbeda, contoh kasus yang berbeda agar membantu pembaca bisa memahami konsep yang dia ingin sampaikan. Jadi penulis harus bisa mengakomodasi agar semakin banyak orang bisa memahami konsepnya dari banyak jalur atau sudut pandang. Analoginya seperti ini, misalkan Anda bergerak dari kantor kembali ke rumah Anda. Ada banyak rute yang bisa dilalui. Katakan 12 rute yang bisa dipilih untuk bisa sampai ke rumah Anda. Apakah Anda akan membuat definisi bahwa Anda akan sampai ke rumah Anda kalau Anda sudah melewati kedua belas jalur tersebut? Jelas tidak. Anda akan memilih jalur tercepat dan terpendek, bukan? Membaca juga sama. Karena kita ingin membaca dengan waktu yang singkat, kita perlu menyeleksi komponen-komponen dalam buku tersebut yang harus dipahami

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

95

dalam waktu sesingkat mungkin sehingga Anda bisa mengambil value terbaik dari buku itu dengan menerapkannya dalam kehidupan Anda dan mengubah kehidupan Anda. Kalau Anda sudah memahami konsep satu buku tertentu melalui satu jalur, apakah Anda membutuhkan yang lain? Tidak. Kecuali Anda memiliki tujuan yang berbeda. Anda bisa baca buku itu lagi dengan tujuan yang berbeda. Anda mungkin akan melewati jalur yang berbeda. Jadi, kita harus memegang prinsip selective reading. Dengan selective reading, berarti kita memilih mana yang benar-benar kita butuhkan, mana yang benar-benar tidak kita butuhkan. Kita memilih jalur mencapai tujuan kita dengan baik. Sekarang, saya akan memberikan analogi dengan pikiran sadar dan bawah sadar. Kita akan memahami konsep mengapa kita perlu melakukan memindai menjelajahi. Katakan saya adalah pikiran sadar dan Anda adalah pikiran bawah sadar. Dan kita sudah melakukan banyak bacakilat. Berarti siapa yang sudah memiliki informasi ini? Apakah pikiran sadar atau pikiran bawah sadar? Betul. Yang punya informasi ini adalah pikiran bawah sadar. Saatnya sekarang membuat pikiran sadar kita memahami, mencapai tujuan kita, memiliki peta untuk mencapai tujuan kita. Kita perlu memberikan pemahaman-pemahaman yang tepat yang paling singkat yang paling sederhana ke pikiran sadar untuk bisa mencapai tujuannya. Masalahnya adalah, pikiran bawah sadar tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Dia tidak bisa mengatakan, “Hi Gus, yang kamu mau itu ada di halaman 30 paragraf ke 2. Ayo ke sana sekarang.” Pikiran bawah sadar tidak bisa berkomunikasi seperti ini. Bentuk komunikasinya bermacam-macam. Aneh-aneh. Bisa bervariasi di setiap orang. Dia hanya akan memberikan dorongan, “Ehh, Ini penting. Ini tidak penting.” Ada dorongan ingin saja baca. Ada penasaran yang sangat tinggi tiba-tiba. Dorongan-dorongan membaca ini Anda perlu sadari. Kalau ada dorongan untuk membaca, Anda stop, Anda baca. Kalau tidak ada dorongan untuk membaca, ya sudah Anda biarkan. Antara pikiran sadar dan bawah sadar ini, pikiran sadar belum tahu apa-apa. Apakah Anda berharap pikiran sadar ini mengatur, mengarahkan, berpikir yang banyak atau Anda berharap pikiran sadar Anda diam bertanya dan menyimak setiap clue yang bawakan oleh pikiran bawah sadar? Lalu dia baca di mana bagian yang harus pikiran sadar baca.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

96

Tentu kita berharap bahwa pikiran sadar diam, bertanya dan menyimak sehingga dia tahu bagian mana yang harus dia pahami dan bagian mana yang dia tidak perlu pahami. Mari kita lihat bagaimana kita melakukannya. Di sini Anda bisa menemukan ada dua halaman buku. Halaman kiri dan halaman kanan. Halaman kiri berikan beberapa paragraf dan ada sub judul dan hal yang sama juga ada di halaman kanan. Suksesnya melakukan memindai menjelajahi ada beberapa faktor. Faktor pertama adalah melakukan tinjauan awal dengan baik. Artinya Anda sudah membuat tujuan yang sangat jelas berdasarkan kesimpulan yang Anda tarik dari membaca sampul depan, sampul belakang dan daftar isi dari buku tersebut. Semakin spesifik tujuan Anda, semakin jelas pikiran bawah sadar membantu Anda. Yang kedua adalah melakukan bacakilat dengan yakin. Don’t worry. Selama Anda melakukan bacakilat, masuk ke kondisi genius, ada PMR, Anda rileks bahkan relaksasinya dilakukan dalam kondisi genius instan, itu sudah baik dan benar. Don’t worry. Melakukan bacakilat adalah sedang melakukan priming subliminal. Anda sedang melakukan keahlian Anda yang sudah didapatkan sejak kecil. Jadi jangan khawatir kalau Anda salah dalam melakukan langkah bacakilat. Jika Anda masih ragu, it’s oke, Anda lakukan langkah bacakilat 1 set lagi. Itu akan jauh lebih baik karena repetisi tetap akan dapat membantu Anda dalam membuat sel-sel otak dalam pikiran kita tersambung dengan lebih baik lagi. Gerakan memindai itu seperti apa? Karena kita tidak bisa membuat pikiran bawah sadar kita memberi tahu di halaman berapa paragraf berapa, maka kita harus membuka peluang kepada pikiran bawah sadar kita untuk memberikan petunjuk. Bagaimana caranya kita membuka peluang kepada pikiran bawah sadar kita untuk memberikan petunjuk? Kita scan, kita pindai halaman demi halaman. Mari kita lihat gerakan memindai. Gerakan memindai bisa menggunakan jari atau tidak sama sekali. Anda juga bisa menggunakan alat tulis. Kalau Anda merasa bahwa menggunakan jari atau alat tulis itu nyaman untuk Anda, gunakan. Jika Anda merasa tidak nyaman dan malah mengganggu Anda, jangan gunakan. Saya akan gunakan jari supaya Anda bisa melihat bagaimana gerakan dari memindai. Kita akan fokus ke tengah-tengah halaman lalu kita akan scan tulisan dengan jari turun ke bawah.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

97

Selama Anda scan dan jari turun ke bawah, akan ada kata-kata yang terbaca. Anda akan membaca beberapa kata. Jika Anda merasa, “Pak, kalau gerakannya lurus kebawah, saya merasa kurang nyaman.” Oke, Anda boleh mengkelok-kelokkan jari Anda sedikit saja. Berarti, katakata yang terbaca juga akan semakin banyak. Anda pindai dengan mengkelok-kelokkan jari Anda ke bawah. Kelok-keloknya sedikit saja. Seperti tanda, “Kasihan deh lo..” Jangan sampai kelok-keloknya sampai ujung ke ujung. Itu artinya Anda membaca semuanya. Kita tidak mau seperti itu. Memindai berfungsi untuk memberikan peluang kepada pikiran bawah sadar untuk berkomunikasi di mana kita harus berhenti. Ketika Anda memindai dan ternyata Anda mendapatkan dorongan tertentu, atau bawaannya Anda ingin berhenti saja atau apapun alasan dari dorongan tersebut, berhentilah. Anda baca paragraf tersebut dari awal. Anda baca. Anda pahami. Jika itu sesuai dengan tujuan Anda, penting, Anda catat lalu pindahkan ke mind mapping. Jika Anda merasa tidak sesuai dengan tujuan Anda, ya sudah, skip dan lanjutkan memindai. Jadi memindai adalah membuka peluang kepada pikiran bawah sadar untuk berkomunikasi. Begitu ada petunjuk dari pikiran bawah sadar, Anda langsung stop, Anda jelajahi, Anda baca. Itu berarti Anda melakukan menjelajah. Waktu Anda melakukan memindai, Anda harus aktif. Aktif dalam arti, Anda fokus pada tujuan Anda. “Mana ya informasi yang sesuai dengan tujuan saya? Apa yang harus saya baca? Ini tentang apa?” adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan ke diri sendiri agar pikiran sadar Anda tetap fokus. Anda harus aktif dalam arti Anda tahu Anda sedang memindai bab apa dan Anda sedang memindai sub bab apa. Sama seperti saat Anda ingin mencari alamat rumah teman Anda. Anda di gang tertentu lalu telpon teman Anda, “Hi, rumah kamu di mana?” Lalu teman Anda bertanya, “Kamu di mana? Kamu di gang mana?” “Saya tidak tahu di gang mana?” jawab Anda. Bagaimana Anda bisa menemukan rumah teman Anda? Berarti Anda sedang mencari rumah teman Anda dengan kondisi yang tidak aktif. Anda mencarinya dengan kondisi pasif. Jadi Anda harus aktif. Anda harus tahu Anda sedang memindai judul apa, sub judul apa dan informasi apa yang Anda harapkan dari judul dan subjudul tersebut. Jadi begitu Anda memindai dan bertemu dengan subjudul, Anda stop baca judulnya atau sub judulnya kemudian bertanya lagi. Sehingga Anda memberikan pengharapan, “Oke, saya mau cari apa di subjudul ini?” Lalu Anda cari.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

98

Begitu ada sub judul berikutnya, Anda baca lagi subjudulnya, bertanya lagi dengan pertanyaan yang Anda tanyakan direview. Berbeda juga tidak masalah. Lalu Anda cari jawabnya dengan memindai. Jika tidak dorongan untuk melakukan seperti itu, it’s oke. Anyway, ketika Anda melakukan review bisa jadi, waktu Anda bertanya langsung muncul jawabanya. Tadi saya sampaikan bahwa saat melakukan review jangan tergoda untuk mencari jawabannya. Tapi bagaimana seandainya saat Anda bertanya jawabannya langsung muncul. Itu adalah bonus. Itu adalah aktivasi otomatis. Waktu Anda melakukan ini, akan ada bagian yang ketika Anda baca subjudulnya Anda tidak tertarik untuk baca, ya sudah tinggalkan, Anda percepat saja. Baca judul yang lain. Memindai, Anda harus aktif. Anda harus tahu Anda sedang memindai bagian apa sambil Anda membuka kemungkinan berbagai hal yang bisa ditunjukkan oleh pikiran bawah sadar Anda. Bisa jadi pikiran bawah sadar Anda komunikasi cluenya berupa sesuatu yang sifatnya visual. Tentang visual, auditori dan kinestetik, ini tidak ada pengaruhnya berdasarkan tas NLP Anda atau tes VAK (visual, auditori dan kinestetik) Anda. Jadi jangan berharap bahwa berdasarkan hasil NLP atau VAK orang yang cenderung lebih visual dari dua preferensi yang lainnya, maka bawah sadar akan berkomunikasi dengan Anda secara visual. Not really. Jadi setiap orang bisa dapat clue bawah sadar yang berbeda. Bahan clue bawah sadar Anda juga bisa berubah-ubah. Saya berikan contoh dulu. Seandainya Anda mendapatkan clue bawah sadar secara visual maka kemungkinan seperti apa? Anda waktu pindai, pindai, pindai dan Anda ketemu sesuatu yang membuat Anda terdorong untuk ingin baca. Kalau Anda mendapatkan clue visual pada umumnya, jari Anda akan turun dan mata Anda akan berhenti pada paragraf tertentu. Itu berarti paragraf itu harus Anda stop dan Anda harus baca. Lalu untuk visual Anda bisa mendapatkan banyak variasi clue. Terkadang, ada yang clue visualnya yang pada saat Anda memindai ada paragraf tertentu yang seolaholah terlihat lebih terang. Ada juga paragraf atau tulisan tertentu yang seolah-olah menjadi bold padahal tidak bold. Ketika dikedipkan matanya tulisannya menjadi normal. Ini adalah clue visual dari pikiran bawah sadar. It’s oke. Berbagai variasi, pokoknya sesuatu itu membuat Anda tertarik untuk mendalami. Gunakan itu. Kemudian ada juga clue visual yang disebut juga dengan sakat. Sakat adalah gerakan mata yang lompat-lompat. Contohnya Saccades sangat penting pada penjaga pantai. Dia akan duduk di atas kursi pantai. Matanya menyapu pantai untuk menangkap adakah pengunjung yang mengalami bahaya.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

99

Jadi begitu dia melihat sebelah kanan dan sebelah kiri, clue yang sangat halus yang sudah ditangkap oleh sel batang matanya, dia akan langsung melihat ke sana dan melakukan gerakan, aktivitas untuk menolong orang itu. Itulah sakat. Jadi sakat adalah gerakan mata yang melompat-lompat ketika dia menemukan sesuatu yang penting. Contoh Saccades dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika Anda adalah ibu-ibu. Misalkan Anda ke sogo atau matahari atau ke departemen store yang lain. Anda sedang ada di lorong satu tiba-tiba Anda bisa pindah ke lorong dua. Karena sel batang mata Anda menangkap ada baju bagus di sana. Jadi sel batang Anda sudah menangkap dan langsung kasih informasi dan Anda pindah ke sana. Dan itu disebut Saccades. Saccades pada pria, lagi jalan-jalan ke mol, di ujung sana ada cewek cakep, “Wah ada cewek cakep.” Anda menoleh secara refleks. Itu adalah alaminya gerakan mata kita. Waktu kita memindai menjelajahi dan Anda mendapatkan clue sakat maka Anda sedang memindai halaman kiri, tiba-tiba mata Anda lompat ke halaman kanan. Mata tertarik untuk lihat halaman kanan, baca yang ada di halaman kanan dan ikuti itu. Itu adalah clue dari pikiran bawah sadar Anda. Ini adalah clue secara visual. Lalu bagaimana clue secara auditori? Clue secara auditori sama seperti Anda ngobrol sama diri Anda sendiri. Jadi ketika Anda memindai menjelajahi Anda akan ngobrol sama diri sendiri atau Anda ngobrol sama buku, “Ini tentang ini. Ini tentang ini. Ini perlu. Ini tidak perlu dibaca.” Nah, itu adalah clue secara auditori. Lalu bagaimana jika Anda bertemu dengan clue secara kinestetik. Yang pasti jika Anda menemukan clue kinestetik berarti Anda membutuhkan buku fisik. Anda tidak nyaman melakukannya di e-book. Karena e-book tidak bisa diperlakukan secara buku fisik. Anda harus merasakannya dan yang pasti harus menggunakan jari. Jadi Anda memindai menjelajahi pakai jari, mata Anda bisa turun tapi tangannya nyangkut. Karena apa? Karena secara kinestetik ia menunjukkan bagian yang mana yang harus Anda baca. Itulah berbagai variasi dari clue pikiran bawah sadar. Tapi jangan berpikir bahwa Anda harus mendapatkan clue tertentu. Jangan berpikir bahwa Anda harus menguasai semua clue. Tidak.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

100

Sebenarnya semua clue ini hanya contoh. Tidak penting Ada mendapatkan clue secara apa. Yang penting adalah Anda tertarik ingin baca dan itu sesuai dengan tujuan Anda. Jadi apapun bentuk doronganya, toh doronganya bisa berubah-ubah. Ketika ada dorongan untuk baca, stop, baca, pahami. Jika sesuai tujuan, ambil, jika tidak sesuai tujuan, skip. Lanjutkan memindai menjelajahi lagi. Ada orang yang dia sangat terpatok untuk, “Pokoknya saya harus dapat clue visual.” Dia cari terus, padahal cluenya bukan visual. Dia cluenya kinestetik. Dia dapat yang penting, catet. Tapi dia selalu mengharapkan clue visual. Artinya, apa yang terjadi pada dirinya? Dia akan mengalami kebingungan. Jadi, saya tidak peduli Anda mendapat clue dalam bentuk apapun. Toh bisa berubah-ubah. Pakai clue apapun yang mendorong Anda untuk stop. Lalu ada seorang peserta, bu Riani namanya. Dia memiliki clue di luar apa yang saya jelaskan. Setiap kali dia memindai menjelajahi, sebenarnya dia sudah mendapatkan clue dari bawah sadarnya tapi, di pelatihan dia merasa tidak mendapatkan clue sama sekali. Setelah praktek di rumah, dia baru menyadari bahwa cluenya adalah, “Setiap kali dia memindai menjelajahi, ketika ada bagian yang penting sesuai dengan tujuannya, telinga kanannya bergetar.” Itu di luar dari contoh yang saya berikan. That’s why itulah mengapa saya tidak ingin Anda hanya terpatok pada satu clue bahwa Anda harus mendapatkan clue tertentu. Apapun bentuk cluenya, yang penting Anda terdorong untuk pengen baca. Gunakan itu. Jangan sampai Anda harus memikirkan mendapat clue apapun. Yang penting tertarik, sesuai dengan tujuan, catat dan masukin ke mind mapping. So, saya ulangi, untuk memastikan Anda sukses memindai menjelajahi, lakukan tinjauan awal dengan sangat baik spesifik. Bacakilat dengan yakin dan yakinlah pada komunikasi pikiran bawah sadar Anda. Biarkan bawah sadar Anda bimbing Anda dalam bentuk apapun. Clue apapun bisa terjadi. Jangan berharap pada clue tertentu saja. Ok, begitu Anda memiliki dorongan berhenti di bagian-bagian tertentu langsung stop, jelajahi dan pindahkan ke mind map. Jangan selesaikan satu bab atau satu buku baru Anda mind map. Anda akan membuang waktu 2 kali. Memang Anda akan merasa lebih terorganisir, memang hasil mind map Anda kalau sudah selesai satu bab atau satu buku, mind map Anda akan lebih sederhana tapi Anda akan menghabiskan waktu 2 kali. Secara best practices saya menyarankan sambil baca, sambil pindai, sambil jelajah, dan mind mapping langsung dilakukan. Jadi Anda tidak buang waktu terlalu banyak.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

101

Waktu Anda melakukan memindai menjelajahi ini mungkin Anda akan mengalami konflik-konflik tertentu. Konfliknya seperti apa? Kita memiliki 2 program. Setelah Anda memahami langkah bacakilat, memahami sistem bacakilat step by step, Anda sekarang memiliki 2 program. Program lama Anda mengatakan bahwa, “Baca buku itu harus kata demi kata. Dari awal sampai akhir. Kalau tidak saya akan kelewatan informasi.” Sedangkan program baru Anda menunjukkan, “Anda baca yang sesuai dengan tujuan Anda. Yang tidak sesuai tujuan, skip. Baca sesuai tujuan, yang tidak sesuai skip.” Jadi akan ada jeda-jeda tertentu yang mana Anda tidak membaca. Saat membaca, program lama Anda berkata, “Ehh, bagian ini harus baca kata demi kata.” Kebetulan di program baru juga mengatakan, “Baca bagian ini”. Harusnya disini tidak akan ada konfliknya. Anda akan feel good untuk membacanya. Tapi di bagian tertentu saat baca buku, program lama mengatakan, “Ehh bagian ini harus baca kata demi kata.” Tapi program baru mengatakan, “Ga. Ini tidak sesuai dengan tujuan membaca”. Kalau konflik seperti ini yang terjadi, Anda boleh skip. Artinya, program lama bilang A dan program baru bilang B maka terjadi konflik. Jika terjadi konflik seperti ini, mana yang harus Anda ikuti? Program lama atau program baru? Tentu program baru. That’s why Anda belajar sistem baca ini. Anda ingin membaca dengan selective, Anda ingin baca dengan aktif untuk menemukan mana yang sesuai dengan tujuan dan mana yang tidak sesuai dengan tujuan Anda. Jadi, begitu ada konflik, Anda pegang yang baru. Begitu ada konflik Anda skip dan jangan biarkan itu menghalangi Anda dan teruskan membaca. Selain itu, Anda juga perlu menjaga momentum membaca. Artinya, Anda jangan terlalu banyak mengulang-ulang. Dalam proses membaca konvensional seringkali kita menemukan satu paragraf yang kita tidak paham lalu kita ulang baca. Baca lagi dan masih belum paham, baca lagi, masih belum paham, ulangi lagi sampai akhirnya kita mengatakan, “Ahh, bukunya susah dan kita stop membaca.” Itu artinya Anda kehilangan momentum dalam membaca. Jadi, jika Anda mengulang bagian-bagian tertentu dan Anda masih belum paham, maksimum Anda hanya bisa mengulang 3 kali. Contohnya seperti ini. Anda membaca sebuah paragraf, baca, baca, baca, Anda ternyata belum paham. Anda boleh mengulang maksimum 3 kali.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

102

Seharusnya dengan melakukan sistem bacakilat, dengan tinjauan awal, dengan langkah bacakilat lalu dipadukan dengan selective reading memindai menjelajahi, harusnya walaupun Anda, ini sangat jarang sekali. Anyway, anggap itu ada. Anda ketemu satu paragraf, Anda baca dan Anda tidak paham. Anda baca lagi tidak paham dan baca lagi dan tidak paham, kalau sudah 3 kali mengulang, tolong kasih tanda tanya dan lanjutkan membaca. Bisa jadi penjelasan untuk memahami paragraf ini ada dihalaman selanjutnya atau lebih parah ada di bawah paragraf yang diulangi tersebut. Jadi jangan sampai Anda kehilangan momentum untuk membaca. Anda perlu menjaga momentum membaca Anda dan membuat proses membaca Anda menjadi efektif. Dalam melakukan memindai menjelajahi Anda jangan terlalu banyak mengulang. Misalkan Anda memindai dan tidak ada dorongan untuk berhenti sama sekali di bab tersebut. Satu hal yang harus kita pahami adalah jangan berharap setiap bab ada sesuatu yang melayani tujuan Anda, belum tentu. Bisa jadi Anda sudah melewati bagianbagian itu sehingga Anda merasa tidak perlu mendalami bab tersebut. Apapun itu, jika seandainya Anda memindai sampai satu bab, Anda tidak ada dorongan berhenti, lanjutkan ke bab selanjutnya. Anda harus memberikan kepercayaan kepada pikiran bawah sadar Anda. Saya paham untuk buku-buku awal Anda akan mengalami hal-hal seperti ini. That’s why di depan saya menyampaikan bahwa Anda akan melewati masa bingung. Masa bingung yang paling tinggi adalah terjadi di langkah memindai menjelajahi. Anda harus fokus kepada tujuan Anda. Jadi jika pikiran bawah sadar Anda tidak menunjukkan ketertarikan untuk membaca dibagian-bagian tertentu skip dan lanjutkan terus. Jangan sampai Anda stop dan kembali lagi awal bab tersebut dan ulangi lagi. Sorry to say, Anda ulangi 5 kali pun Anda tidak akan mendapatkan apapun. Malah akhirnya akan memberikan dampak negatif pada diri Anda. Contohnya seperti ini, misalnya saya tanya Anda. Misalkan Anda tinggal di Padang. “Pak atau bu, Anda tinggal di mana?” “Saya tinggal di kota Padang pak”, jawa Anda. Beberapa menit kemudian saya tanya ulang, “Bapak ibu tadi tinggal di kota mana?” “Saya tinggal di kota Padang pak”, jawab Anda lagi. Selang beberapa menit lagi saya tanya dengan pertanyaan yang sama lagi. Kalau ini terus terjadi maka lama-lama Anda pasti kesel juga, bukan? Why? Karena Anda

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

103

telah memberi tahu dan saya tetap bertanya hal yang sama saja. Terkesan saya tidak percaya kepada Anda, bukan? Hal yang sama juga berlaku pada pikiran bawah sadar kita. Akhirnya pikiran bawah sadar kita tidak akan membantu kita. Begitu tidak ada informasi yang melayani tujuan Anda, it’s oke, lanjutkan. Jaga momentum membaca Anda. Teruslah membaca. Selama tujuan Anda spesifik, baik, benar, terfokus, Anda pasti akan menemukan informasi yang Anda butuhkan. Yang ada adalah konfliknya kita saja. Kita merasa bahwa setiap bab harus dibaca. Setiap kata harus dibaca. Jadi begitu skip tidak dapat apa-apa, kita merasa bahwa ada yang salah dengan diri kita. NO, it’s oke. Fokus pada tujuan Anda. Saya ulangi, ada saat memindai dan ada dorongan untuk berhenti, Anda berhenti, Anda jelajahi, Anda pahami, penting masukkan ke dalam mind map. Supaya Anda bisa melakukan ini, lakukan dalam kondisi genius. Kenapa? Supaya komunikasi pikiran bawah sadar ke pikiran sadar semakin gampang. Jika Anda bertanya, “Pak bagaimana saya bisa meningkatkan intuisi saya agar saya bisa merasakan relasi pikiran bawah sadar dan pikiran sadar semakin bagus atau saya bisa menyadari intuisi saya dengan sangat baik?” Lakukan memindai menjelajahi dengan baik. Kalau perlu dengarkan audio kondisi genius lagi karena di situ ada bagian yang disebut dengan image streaming. Image streming akan membantu pikiran sadar menyadari apa yang ada di pikiran bawah sadar dengan sangat baik. Kalau perlu saja. Kalau tidak langsung lanjutkan memindai menjelajahi dengan lebih banyak. Intuisi Anda akan meningkat. Jadi tidak perlu Anda mencari ilmu lain, pengetahuan lain untuk bisa melakukan bacakilat dengan baik. Just do it this way. Sistem ini sudah terkait satu sama lain dengan sangat baik untuk mengaktifkan seluruh pikiran kita dengan optimal. Yang satu dalam kondisi genius, yang kedua fokus pada tujuan Anda. That’s why tulisan harus ditulis. Kalau Anda tidak tulis, belum tentu kita menyelesaikan satu buku dalam sekali duduk, bukan? Anda boleh nyicil-nyicil, pecah-pecah jam membaca Anda. Kalau Anda tidak menuliskan tujuan Anda, duduk kedua akan kacau. Anda akan lupa, Anda akan sulit untuk fokus kepada tujuan Anda sehingga Anda akan tergoda untuk membaca semuanya dan itu tidak baik untuk Anda. Sekarang saya akan mengajak Anda untuk latihan memindai. Gerakan memindai, Anda scan tulisan dari atas sampai bawah dan jika tidak berhenti maka Anda akan menghabiskan waktu 10 detik untuk scan 1 halaman.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

104

Begitu 10 detik Anda scan 1 halaman dan tidak ada dorongan untuk berhenti, lanjutkan ke halaman selanjutnya. Begitu Anda dorongan berhenti waktu 10 detik sudah tidak berlaku. Terserah Anda. Bisa jadi yang Anda butuhkan 2 paragraf maka akan lebih lama atau 4 paragraf dari laman tersebut atau 1 halaman tersebut. Selama itu sesuai dengan tujuan, pakai. Mungkin Anda akan bertanya, “Pak, bagaimana saya tahu kalau saya tidak kelewatan informasi”. Kalau Anda tidak fokus pada tujuan Anda, Anda akan kacau. Kalau Anda fokus dengan tujuan Anda, Anda pasti akan menemukannya. Seandainya Anda memindai, kemudian beberapa halaman tidak ketemu, it’s okay, percayakan pada pikiran bawah sadar Anda , sebaliknya saat menjelajahi dan tidak berhenti, coba cek, apakah yang Anda jelajahi itu masih sesuai dengan tujuan Anda atau tidak. Kalau tidak, maka Anda harus skip. Lalu bagaimana kita tahu kalau itu tidak sesuai dengan tujuan kita? Akan ada rasa bosan. Akan ada konflik-konflik tertentu yang muncul. Begitu ada konflik itu artinya Anda harus skip dan pindai lagi. Jadi Anda akan tahu dengan ukuran-ukuran seperti itu. Sekarang tantangan kita selanjutnya adalah menyadari clue seperti apa yang diberikan oleh pikiran bawah sadar. Apakah clue visual, kinestetik auditori atau apapun bentuknya, yang perlu Anda lakukan adalah menyadari bentuknya seperti apa. Dalam simulasi ini, kita sama-sama akan melakukan memindai saja. Jadi siapkan buku untuk melakukan latihan ini. Oke, saya asumsikan kalau Anda sudah memegang bukunya dan Anda boleh membuka halaman berapapun, bab berapapun, bebas. Saya akan menghitung 1 sampai 5, Anda bisa menggunakan jari, pena atau tidak sama sekali (untuk penjelasan lebih detail, silahkan simak video). Kita akan memindai belasan halaman Asumsikan satu hitungan berdurasi 2 detik. Apapun yang terjadi dalam hitungan lima Anda harus sudah sampai di baris paling bawah. Seandainya Anda menggunakan buku yang satu halamannya dibagi dua, Anda pindainya halaman per halaman. Jadi Anda jangan memindai di tengah-tengah halaman, yaitu pembatas halaman satu dengan dengan halaman lain. Tapi jika bukunya hanya satu halaman seperti modul, Anda cukup memindainya di tengah halaman. Saya akan hitung 1-5. Aturannya adalah di halaman 5 Anda sudah harus sampai di baris paling bawah. Dan selama memindai selama belasan halaman ini, saya meminta untuk menyadari apakah ada dorongan yang membuat Anda ingin berhenti. Apakah ada dorongan untuk ingin baca. Tapi dalam simulasi ini Anda jangan berhenti atau membaca. Yang saya ingin Anda lakukan adalah begitu ada dorongan atau ingin baca sadari bentuknya seperti apa.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

105

“Ohh, secara visual. Ohh, tangan saya stop. Ohh, ada obrolan dari hati saya. Ohh, ada getaran di telinga saya” Atau apapun itu. Terserah, yang penting ada dorongan untuk stop dan baca. Anda perlu membuka diri supaya Anda bisa menyadari tiap komunikasi paling kecil dari pikiran bawah sadar Anda. Sehalus apapun itu. Walaupun nanti pada saat praktek Anda memindai dan merasa, “Ehh, ini rasanya ingin berhenti. Tapi benar tidak, ya?” “Berhenti saja. Tidak apa-apa.” Baca bagian itu. Kalau tidak penting, ya sudah tinggal skip. Cari informasi yang bisa mencapai tujuan Anda. Take it easy. Jangan terlalu tegang. Jangan berharap langsung bisa melakukannya dengan baik. Anda perlu memberi ruang melakukan kesalahan sehingga Anda merasa bahwa it’s okay to make mistake. Kita sampai se-usia sekarang saja jalan kaki masih bisa tersandung, betul? Jadi santai saja. Siapkan buku Anda. Saya akan menghitung dari 1 sampai 5 dan kita akan melakukan dalam kondisi genius sehingga Anda bisa menyadari clue bawah sadar Anda dengan baik. Siapkan Anda mau dihalaman berapa atau di bab berapa. Balik bukunya dalam keadaan terbuka dan mari kita masuk dalam kondisi genius terlebih dulu. “Niatkan diri Anda untuk kembali ke dalam kondisi genius. Kondisi genius, yes. Tarik nafas yang dalam. Hembuskan bersama semua ketegangan dalam diri Anda dan satukan ketiga jari tangan kiri Anda. Tutup mata dan biarkan diri Anda semakin rileks, semakin nyaman. Bagus sekali.” “Niatkan dalam hati Anda sebentar lagi Anda akan melakukan memindai dan Anda bisa menyadari clue bawah sadar, apapun, sehalus apapun untuk menunjukkan di mana Anda harus berhenti dan membaca. Tugas Anda adalah menyadari clue bawah sadar Anda. Lakukan dengan percaya diri. Mari kita mulai.” “Satu buka mata. Dua ambil posisi yang nyaman. Buka halaman yang Anda ingin baca dan tiga mari kita mulai. Satu, dua, tiga, empat, lima. Next, buka halaman selanjutnya. Satu, dua, tiga, empat, lima. Next, satu, dua, tiga, empat, lima. Next, satu, dua, tiga, empat, lima (berlangsung sampai belasan halaman) ... oke, stop.” Cat: Asumsikan satu hitungan berdurasi 2 detik. (Tonton video demo untuk lebih jelasnya). Dalam belasan halaman yang barusan kita lakukan memindai ini, ada tidak halaman tertentu yang pokoknya Anda ingin sekali untuk membacanya. Ada, good. Kalau tidak ada, it’s oke. Ini kan masih simulasi belum tentu halaman yang Anda pindai barusan menyediakan informasi yang Anda butuhkan.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

106

So, take it easy. Kalau ada, apa bentuknya. Apakah berubah-ubah atau konsisten sama. Saya berharap Anda tidak mencari-cari clue tertentu tapi biarkan bawah sadar Anda menunjukkan clue yang ingin dia tunjukkan. Kalau Anda merasa perlu melakukan simulasi memindai menjelajahi ini sekali lagi untuk memastikan diri Anda. Do it. Tapi waktu melakukannya, take it easy. Jangan terikat bahwa Anda harus menemukan sesuatu. Lakukan dengan santai. Percaya diri bahwa pikiran bawah sadar Anda bisa melakukannya dengan baik dan welcome to masa bingung. Take it easy. Berikan ruang kesalahan kepada diri Anda dan lakukan kesalahan lebih banyak . Feel free untuk konsultasi kepada akan masalah yang Anda hadapi. Inilah langkah memindai menjelajahi. Begitu Anda mendapatkan clue seperti apa yang Anda inginkan dan terdorong untuk stop untuk baca, Anda stop dan baca. Pahami bagian itu dan langsung mind mapping. Di materi selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana melakukan mind mapping dengan baik. Dengan aturan-aturan yang sangat sederhana. Saya tidak akan terlalu stretch dalam melakukan mind mapping. Yang penting Anda bisa mengintegrasikan pemahaman Anda ke dalam catatan Anda, Anda lakukan itu dan itu sudah sangatsangat baik.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

107

Mind Map Kali ini kita akan membahas tentang mind mapping Kita lihat dulu mengapa mind mapping begitu sangat powerful. Karena mind mapping mencatat sesuai dengan cara kerja otak kita, yaitu berpikir secara radial. Selama ini kita mencatat secara konvensional kita menggunakan pendekatan yang linier. Apa masalah yang dihadapi saat menggunakan pendekatan liner adalah kita tidak memasukkan proses berpikir yang cukup banyak untuk bisa membuat kita mengintegrasikan pemahaman kita, membuat proses berpikir menjadi kuat dan memperkuat memori kita dalam proses kita belajar dan mencatat. Karena mind mapping menggunakan kedua otak kita, kita akan melibatkan otak kiri dan otak kanan, mempelajari cara kerja otak kiri dengan cara kerja otak kanan. Mind mapping bukanlah cara mencatat yang liner. Ini menggunakan kedua otak kita. Elemen-elemen penting dalam mind mapping, pertama adalah central idea, apakah itu judul buku atau judul bab. Jika Anda menggunakan mind mapping dan sistem bacakilat untuk mempelajari buku akademis maka Anda akan membuat judul bab menjadi central ideanya. Anda akan membuat 1 bab dalam 1 mind mapping. Sedangkan jika Anda membaca buku pada umumnya, seperti buku pengembangan diri, buku bisnis, judul buku tersebut bisa menjadi central idealnya. 1 lembar mind mapping bisa menjadi ringkasan hal-hal penting yang Anda dapatkan dari satu buku. Elemen kedua yang ada di mind map adalah cabang yang bebas mengalir begitu saja, sebebas-bebasnya. Gunakan cabang yang melengkung dan bukan cabang yang lurus-lurus. Karena cabang yang lurus akan lebih memicu otak kiri. Kita ingin banyak memicu otak kanan. Kemudian gunakan kata kunci. Bukan kalimat yang ditulis melainkan kata kunci. Sebisa mungkin satu garis Anda masukkan satu kata kunci. Jika tidak bisa satu kata kunci dua kata kunci. Kalau bahasa Indonesia mungkin terkadang kita masih membutuhkan tiga kata kunci tapi lebih baik kita pecah itu menjadi dua cabang. Cabang satu, satu kata kunci dan cabang selanjutnya satu kata kunci lagi (untuk lebih jelas, tonton video). Kemudian gunakan warna. Setiap cabang besar menggunakan warna yang berbeda dengan cabang yang lainnya. Saat Anda membuat cabang yang baru gunakan warna yang berbeda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

108

Karena kita ingin mengelompokkan informasi dengan otak kanan kita. Jadi jangan sampai Anda mulai dengan cabang hitam dan masih di cabang yang sama Anda menggunakan warna yang berbeda. Mungkin terlihat sangat menarik, sangat eye catching tapi otak kanan tidak akan bisa mengorganisir informasi berdasarkan warna yang begitu banyak di satu kelompok cabang mind map. Jika Anda mulai dengan warna merah, maka cabang yang mengikutinya tetap menggunakan warna merah. Jika Anda memulai dengan warna hitam maka cabang yang mengikutinya menggunakan warna hitam (untuk lebih jelas, tonton video). Kita menggunakan warna karena itu memicu otak kanan kita. Ini memicu kita kita mengingat dengan lebih baik. Otak kanan adalah tempat memori kita tersimpan. Kita menyimpan semua memori kita dengan gambar. That’s why dengan catatan yang radial ini lebih ke bentuk gambar dan pola. Otak sangat mudah mengingat gambar dan pola. Anda juga bisa memasukkan gambar di setiap cabang. Sebisa mungkin Anda melibatkan ada gambar di mind mapping Anda. Selain itu Anda juga bisa menggunakan simbol. Simbol ini Anda perlu sepakati dengan diri Anda. Misalnya jika menggunakan simbol panah ke samping kanan artinya apa, panah ke atas artinya apa. Jangan sampai Anda menggunakan satu simbol tertentu tapi memiliki banyak arti. Nanti Anda bingung sendiri. Mind mapping bisa digunakan untuk apa saja? Untuk personal growth. Anda bisa merancang goal setting Anda. Anda bisa membuat life plan. Anda juga bisa menggunakan mind mapping untuk menulis. Jika Anda ingin mengorganisir semua ide-ide Anda ke dalam bentuk tulisan, mulai dari gambaran besar, bagian yang lebih detail bahkan semakin detail semakin bagus. Degan Anda membuat mind mapping sebelum menulis Anda akan bisa menghasilkan tulisan yang sangat padat, flow yang bagus dan memberikan dampak yang sangat efektif. Mind mapping juga bisa digunakan untuk proyek manajemen. Elemen-elemen apa saja yang perlu Anda perhatikan, bagaimana memanage sebuah proyek, bagaimana menyelesaikan proyek dan deadlinenya kapan, semua Anda bisa masukkan ke dalam mind mapping. Kemudian Anda juga bisa membrainstrom sebuah ide tertentu. Mind mapping ada untuk mengorganisir ide-ide Anda, membuat ide-ide Anda bekerja, mendukung satu

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

109

sama lain atau mewujudkan ide menjadi sebuah keutuhan yang komplit sehingga Anda bisa mengaplikasikan ide itu. Mind mapping juga bisa digunakan untuk mencatat meeting. Bisa juga digunakan di perkuliahan, mengikuti seminar atau mencatat dari mendengar. Mind mapping sangat efektif untuk ini. Anda juga bisa mengorganisir to list Anda dengan mind mapping. Ini akan membantu mengelompokkan pekerjaan. Misalnya cabang satu ini untuk A dan Anda bisa memasukkan semua bagian-bagian detail di dalamnya untuk mensukseskan list pekerjaan Anda. Yang paling sering kita gunakan adalah untuk mencatat. Mencatat secara radial akan memberikan dampak yang sangat dalam dibanding dengan proses linier. Kenapa? Karena proses berpikir. Hal yang paling fundamental yang membedakan antara catatan liner dengan catatan radial adalah proses berpikir yang digunakan. Semakin banyak proses berpikir yang digunakan maka semakin berkualitas memori Anda. Itu adalah aturan sederhana membuat mind map. Anda juga bisa mendapatkan contoh-contoh dari penggunaan mind mapping di cheat sheet dengan mendownloadnya (http://bit.ly/ContohMindMap). Mari saya tunjukkan bagaimana cara membuat mind mapping yang sederhana. Misalkan ada sebuah kalimat, “Budi bermain bola.” Di sini ada tiga suku kata. Menurut Anda dari tiga suku kata ini, kata mana yang menjadi kata kunci utama. Apakah Budi? Apakah main? Atau bola? Kalau kita ambil “Budi” sebagai kata kunci utama, cabang selanjutnya diikuti dengan kata “Main”. Tapi kalau kita berpikir dari titik nol, “Budi bisa ngapain ya?” Wow, Budi bisa melakukan banyak sekali hal. Artinya, kalau kita ambil Budi sebagai kata kunci utama, kita tidak bisa berpikir secara terstruktur. “Ini budi mau ngapain?” Kita tidak ada titik referensi berpikir yang lebih sederhana yang bisa membawa kita, “Oke, Budi mau melakukan apa ya?”. Itu terlalu luas. Sedangkan kalau kita ambil main sebagai kata kunci utama. Ini juga terlalu luas. “Main apa? Di mana?” apa poin yang ingini ditonjolkan di sini. Dua hal ini subjek (Budi) dan kata kerja (main) akan memberikan kita titik berpikir yang terlalu luas sehingga kita tidak memiliki referensi berpikir yang lebih terarah. Sedangkan kalau kita mengambil bola sebagai kata kunci utama, kita bisa langsung berpikir dengan lebih terarah. “Ohh, dia mainkah? Jualkah? Belikah? Buatkah? Nontonkah?” Anda bisa berpikir dengan lebih terarah. Walaupun ada opsi-opsi, opsi tersebut akan lebih terarah.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

110

Dengan begini Anda bisa membangun struktur berpikir yang lebih baik dan Anda bisa mengingat dengan lebih baik. Jadi kata kunci yang menjadi kata kunci utama di sini, rule of thumb di sini adalah kata benda. Dahulukan kata benda karena kata benda akan memicu Anda pada proses berpikir yang lebih terstruktur. Yang ingin saya Anda ingat adalah dalam membuat mind mapping tidak ada konsep benar atau salah. Selama Anda memasukkan ke dalam bentuk radial, tulisan yang diisi dengan kata kunci, garis yang melengkung-melengkung, kemudian kata kuncinya satu sampai 2 kata, mengorganisir dengan baik dan yang paling penting adalah Anda paham flow mind map Anda dengan baik. Anda tidak perlu peduli apakah orang lain bisa memahami mind mapping Anda. Yang penting, Anda sangat memahami mind mapping Anda. Anda tahu tata letaknya di mana. Anda tahu pola-pola mind mapping Anda seperti apa, itu yang paling penting. Jadi, jangan berpikir bahwa harus membuat mind mapping yang menurut orang lain benar. No. menurut Anda mana yang paling baik yang bisa membuat Anda bisa paham, gunakan itu. Misalkan Anda merasa, “Oke, saya sudah buat mind mapping dan ternyata bab 2 saya tidak perlu buat mind mappingnya. It’s oke?” “Yes, It’s oke.” Misalnya Anda merasa bahwa bab 3 dan bab 4 ada kaitanya dan Anda ingin menggabungkan dalam satu cabang, “Oke tidak?” “Oke juga. Yang penting Anda paham.” Lalu Anda berpikir ada kaitannya antara bab 8 dengan bab 10. Lalu Anda tarik garis yang menghubungkan bab 8 dan bab 10 atau Anda membuat bab 8 dan bab 10 itu sama warnanya. “It’s oke?” “Yes. Yang penting Anda memahami.” Jadi tidak ada konsep benar atau salah dalam membuat mind mapping. Yang penting Anda bisa memahaminya. Anda bisa menjelaskan kembali. Anda bisa menggunakan mind mapping Anda secara optimal. So, Anda tinggal download cheat sheet mind mapping. Anda bisa menemukan contoh-contoh mind mapping untuk definisi, bullet point dll sehingga Anda bisa membuat mind mapping jadi lebih baik lagi (http://bit.ly/ContohMindMap). Lalu ada pertanyaan, “Mana yang lebih baik membuat mind mapping menggunakan tulisan tangan atau software?” Dua-duanya baik apa adanya. Tentu lebih unggul menggunakan tangan. Kenapa? Karena mencatat secara manual mind mapping, Anda memiliki memori fisik dan

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

111

Anda juga mengenal pola-pola yang sangat baik. Anda bisa membuatnya lebih baik. Dia punya dampak memori yang lebih besar jika dibandingkan dengan software. Kelemahan menggunakan tangan adalah, Anda harus mengorganisir hasil mind mapping Anda ke dalam sebuah buku atau map untuk menjaga mind mapping Anda tidak hilang. That’s it. Sedangkan menggunakan software itu adalah untuk alasan efisiensi. Personally keduanya saya pakai tapi saya cenderung menggunakan software karena lebih mudah bagi saya untuk mengorganisir dan menyimpan semua mind mapping saya. Ini preferensi masing-masing tapi kalau ditanya mana yang paling bagus, tentu mind mapping yang kita buat secara manual. Kita gunakan mind mapping adalah untuk mencatat hal-hal penting yang sesuai dengan tujuan kita dari buku yang kita bacakilat. Jadi hasil memindai menjelajahi Anda, Anda masukin ke mind map. Apakah Anda memasukkannya satu cabang dari dua bab atau satu cabang satu bab itu terserah Anda. Yang penting Anda memahami dengan sangat baik apa yang Anda masukkan ke dalam mind map Anda. Selamat mencoba dan sampai bertemu di modul selanjutnya di mana saya akan menggabungkan setiap langkah bacakilat sampai Anda bisa mempraktekkannya dengan baik.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

112

Praktik Memindai Menjelajah Di bagian ini saya ingin mengencourage Anda untuk mempraktekkan bacakilat, memindai menjelajahi dan langsung memasukkan informasi penting ke dalam mind map. Kita lihat dulu tahapan dari sistem bacakilat yang sudah Anda lalui. Pertama adalah melakukan tinjauan awal. Melakukan tinjauan awal dilakukan dengan membaca sampul depan, baca sampul belakang dan baca daftar isi. Setelah itu Anda bisa menarik kesimpulan apa yang buku tersebut bisa berikan kepada Anda sebagai pembaca. Setelah mengetahui kesimpulannya, kemudian Anda kelompokkan apakah buku tersebut masuk kategori buku yang dicicip, ditelan atau dikunyah cerna. Lalu Anda timbang, “Layak tidak buku ini dibeli atau dibaca saat ini?” Jika layak, Anda bisa membeli atau membacanya saat ini. Sebelum Anda membacanya Anda harus menuliskan tujuan dengan format what dan why. What adalah apa yang ingin Anda dapatkan dari buku dan why adalah dampak yang bisa didapatkan dengan membaca buku tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tinjauan awal adalah 5 menit. Langkah selanjutnya adalah langkah kita membuat priming subliminal, membuat pikiran bawah sadar kita belajar dengan langkah bacakilat. Pertama Anda masuk ke kondisi genius dengan menggunakan shortcut atau Anda pakai kondisi genius instan. Kemudian Anda baca afirmasi pembuka yang ada di cheat sheet afirmasi. Kemudian siapkan PMR Anda. Anda bisa melihat halamannya blur atau Anda bisa melihat ekstra ada halaman imajiner. Kemudian Anda bacakilat satu halam satu detik, semakin cepat semakin baik dan Anda lakukan bacakilat ini dua kali. Kemudian Anda tutup buku Anda dengan penuh keyakinan. Anda baca adirmasi penutup dan Anda lakukan proses visualisasi. Langkah bacakilat ini dilakukan dalam 10 menit. 5 menit melakukan tinjauan awal , 10 menit melakukan bacakilat. Berarti waktu yang baru dihabiskan baru 15 menit. Setelah melakukan bacakilat, sekarang Anda melakukan aktivasi manual. Aktivasi ada dua, aktivasi otomatis dan aktivasi manual. Yang akan selalu menjadi fokus kita adalah melakukan aktivasi manual. Langkah melakukan aktivasi manual adalah melakukan review. Review Anda membaca sekilas prakata jika ada atau Anda lanjutkan langsung ke baca judul bab

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

113

dan sub judul bab sambil aktif bertanya dan jangan mencari jawabanya langsung. Seandainya muncul jawaban langsung secara otomatis, itu aktivasi otomatis. Itu bonus untuk Anda. Sekarang Anda akan mempraktekkan pindai jelajah dan langsung masukin ke mind map. So, Anda siapkan waktu 90 menit tanpa gangguan dan hanya menyelesaikan buku Anda. Anda lakukan pindai jelajah dan langsung masukkan ke mind map. Apa yang perlu Anda mind map adalah hal yang sesuai dengan tujuan Anda. Anda bukan sedang meringkas buku, Anda sedang mencatat hal-hal penting yang sesuai dengan tujuan Anda. Jadi hal yang normal jika tidak mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan Anda. Setelah 90 menit bukunya selesai atau mungkin Anda bisa selesai lebih dari 90 menit, it’s oke. Tergantung ketebalan buku dan tujuan Anda. Take it easy and welcome to masa bingung. Atau mungkin Anda bisa selesai kurang dari 90 menit, that’s good. Setelah Anda selesai saya ingin Anda sharingkan pemahaman Anda kepada orang lain. Mungkin pasangan atau teman Anda. Anda ceritakan mind mapping Anda. Buat teman Anda paham. Biarkan teman Anda bertanya. Anda bisa jawab atau tidak bisa jawab, biarkan saja. Anda keluarkan yang terbaik untuk membuat dia paham apa yang telah Anda baca. Dengan demikian Anda akan meningkatkan pemahaman Anda juga akan menguji bahwa Anda benar-benar menguasai isi buku tersebut dan bisa mencapai tujuan Anda. Dan ingat untuk posting hasil mind mapping Anda ke (http://bit.ly/GrupBacakilat). Sampai bertemu di modul selanjutnya. Sukses selalu untuk Anda

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

114

Module 06. Menerapkan Bacakilat ke Berbagai Hal Welcome to modul ke 6. Ini adalah modul paling singkat yang bisa Anda temukan di dalam bacakilat home study course ini. Kita akan membahas tentang bagaimana cara menerapkan bacakilat ke berbagai hal. Saya akan menjelaskan beberapa dan Anda bisa mendownload penerapan bacakilat untuk apa saja (http://bit.ly/PenerapanMindMap). Pertama, hal yang paling sering ditanyakan adalah, “Bagaimana menerapkan bacakilat ke buku akademik. Apakah sistem ini berbeda dengan sistem bacakilat 3.0 yang kita pelajari di home study course ini?” Untuk akademis hanya urutan dan susunannya yang berbeda. Pertama, untuk bacakilat buku akademis hal pertama yang kita lakukan adalah langsung menuliskan tujuan belajar. Anda ingin mempelajari buku atau bab ini untuk apa dan apa dampaknya. Saya selalu menyarankan kepada mahasiswa atau siswa, “Saya ingin menguasai, memahami dan mendapat nilai 100”, itu sebagai what. Sedangkan whynya, “Supaya saya bisa lulus dengan cum laude. Supaya saya bisa juara umum. Supaya saya bisa mendapat hadiah orangtua saya” apapun whynya yang membuat Anda bersemangat untuk belajar. Kalau Anda notes, di sini kita tidak memulai dengan tinjauan awal. Langkah di dalam melakukan tinjauan awal ada langkah di mana kita menimbang buku tersebut layak atau tidak. Jadi-kan lucu jika setelah Anda melakukan tinjauan awal Anda menimbang bukunya, “Ahh buku ini tidak layak untuk dibaca.” Ga lulus Anda. Karena ini buku wajib, Anda langsung tuliskan tujuannya, buat what dan why. Kemudian langsung di-bacakilat. Saran saya adalah bacakilat satu buku langsung. Mungkin dalam situasi tertentu Anda mau baca bacakilat per bab atau bab tertentu saja, silahkan. Ingat untuk bacakilat minima 2 kali. Setelah bacakilat Anda melakukan review. Di sini Anda baca judul dan subjudul. Kalau ada ringkasan Anda baca ringkasannya. Kalau ada peta konsepnya, Anda juga bisa baca peta konsepnya. Lalu Anda tuliskan kesimpulan bab yang sedang ingin Anda pelajari. Setiap bab Anda perlu tuliskan kesimpulannya karena bisa jadi di balam buku akademis antara bab satu dan bab dua tidak ada kaitannya. Jadi Anda perlu membuat kesimpulan per bab. “Bab ini membahas tentang ...,” Anda lanjutkan menulis dengan bahasa Anda sendiri.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

115

Dengan demikian Anda akan merasa bahwa Anda merangkul bab itu dengan baik. Biasanya tanpa sistem bacakilat banyak orang akan merasa, “Waduh, bab ini koq panjang banget? Koq ga selesai-selesai. Ini bagaimana cara menyelesaikannya. Ini panjang banget, lama banget.” Dengan Anda melakukan review, Anda baca judul dan sub judul bab, baca ringkasan atau peta konsep lalu menuliskan kesimpulan dengan versi Anda sendiri, Anda tidak akan merasa demikian. Anda akan merasa merangkul bab itu dan membangun kepercayaan diri untuk menaklukkan bab itu. Kemudian Anda lakukan pindai jelajah dan langsung memasukkannya ke dalam mind map satu. Dan mungkin Anda akan mengalami di mana Anda akan menjelajahi lebih banyak dibandingkan memindai. Kalau buku umum bisa jadi memindai dan menjelajahi 50:50 atau mungkin lebih banyak memindai tapi kalau di buku akademis Anda akan lebih banyak menjelajahi dibanding memindai. Itu normal. Anda masukkan ke dalam mind map satu. Biasakan satu bab satu mind map. Artinya, bukan berarti harus satu lembar mind map. Bisa jadi ada satu bab yang Anda harus buat dalam dua atau tiga mind map karena bab itu sangat padat. It’s oke. Setelah Anda selesai mind map pertama Anda, Anda hafalkan mind map Anda. Caranya bisa dengan menceritakan kepada diri Anda sendiri atau ada cara yang lebih kreatif. Anda kumpulkan teman-teman Anda yang malas belajar. Anda ceritakan mind mapping Anda. Anda buat dia paham sambil Anda menghafal Anda buka sesi tanya jawab. Terserah mereka mau tanya apapun. Anda bisa jawab atau tidak bisa jawab, tidak masalah. Karena pertanyaan mereka akan membuat pemahaman Anda lebih tinggi. Setelah selesai, tanyakan kepada mereka, “Oke, teman-teman sudah paham?” “Paham.” Great, lalu Anda kumpulkan uang 30 ribu satu orang, not bad, right hahaha Kemudian setelah Anda menghafal mind mapping pertama, tutup mind mapping pertama Anda, tutup bukunya dan Anda buat mind mapping versi kedua hanya berdasarkan ingatan Anda. Anda siapkan waktu 15 menit. Anda tuliskan semua yang Anda ingat tentang mind mapping pertama sambil Anda menghafal kembali. Sampai 15 menit jangan berhenti. Saya tahu mungkin ada cabang-cabang yang Anda miss, it’s oke, kalaupun ada. Setelah selesai mind mapping kedua, Anda bandingkan antara mind map satu dengan mind map dua.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

116

Mungkin saja mindmap kedua tidak selengkap dengan mind map pertama. Ada beberapa cabang yang miss. Berikan ruang error ini untuk Anda. That’s oke. Bagusnya adalah, begitu Anda membandingkan antara mindmap satu dengan mind map dua, Anda akan langsung mengingat apa cabang yang belum Anda tuliskan. Yang sudah Anda hafal sudah Anda catat ke mind map dua. Yang Anda miss di mind map dua ketika Anda bandingkan Anda langsung ingat dan Anda sudah siap untuk mengikuti ujian. Anda tinggal review kembali mind map Anda yang paling lengkap. Siapa tahu mind map kedua Anda lebih lengkap dari mind map pertama, it’s very possible. Gunakan mind map yang paling lengkap untuk mereview kembali dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Informasi lebih lengkap Anda ingin membaca dalam bentuk tulisan Anda bisa mendownload cheat sheet tentang penerapan bacakilat ke berbagai hal di sini. Kemudian ada juga menggunakan mind mapping untuk menghafal kitab suci. Saya membantu beberapa orang untuk menghafal kitab suci tapi setiap hal ini kembali lagi pada tujuan Anda. Prinsipnya sama, buat dulu tujuannya, bacakilat kemudian mind mapping seperlunya. Seperlunya dalam arti sesuai dengan tujuan Anda. Kalau Anda ingin menghafal mungkin Anda perlu me-mindmapping 1 kitab suci Anda. That’s fine. Anda latihan bagaimana membentuk kata kunci, mencari kata kunci, menyusunnya menjadi sesuatu yang sederhana. Yang pasti, ini pasti satu surat atau satu ayat. Kumpulan dari ayat-ayat itu ke dalam satu mind mapping. Tidak sampai satu kitab suci satu mind mapping. Saran saya, selain ke akademis, kalau Anda ingin menerapkan ke hal-hal lain selain buku umum, Anda lewati dulu masa bingung Anda yang 20 jam. Kemudian, “Bisa tidak untuk jurnal?” Jurnal sama penerapannya sama untuk buku akademik, sangat bisa. Kemudian bagaimana seandainya kita menggunakan sistem bacakilat untuk mempelajari bahasa asing. Kita harus membedakan bahasa asing yang menggunakan abjad yang sama dan abjad yang berbeda. Abjad yang berbeda itu seperti bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Arab, Thailan atau Rusia. Selain itu Anda bisa menggunakan abjad yang sama. Nah, saya tidak memiliki kurikulum untuk mempelajari bahasa-bahasa tertentu. Memang ada yang minta tapi saya belum membuatnya. Tapi Anda bisa mengikuti kursus bahasa tersebut,

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

117

kemudian Anda bacakilat modul-modulnya. Anda akan menyelesaikan kursus itu lebih cepat dibandingkan yang lain. Kalau bahasa itu menggunakan bahasa baru maka Anda harus mengenal hurufhurufnya terlebih dulu. Bagaimana cara bacanya, bagaimana menggabungkan kata menjadi kalimat lalu Anda bisa melakukan bacakilat. Jika Anda tidak mengerti bahasa Arab, saya bacakilat modul-modul bahasa arab. “Apakah informasi itu masuk?” “Yes, semua informasi yang telah di-bacakilat masuk ke pikiran bawah sadar”. Tapi saya tidak memiliki software untuk ngecrack, untuk memahami makna dari bahasa itu karena saya tidak mengerti bahasa arab itu. Ada pertanyaan juga, “Bagaimana seandainya buku akademis itu dalam bentuk hitungan seperti matematika. Kan kita tetap harus latihan soal.” “Of course kita menyelesaikan soal.” Tidak ada yang menyatakan bahwa Anda tidak perlu melatih soal-soal hitungan. Sure. Anda harus.” Tapi Anda harus mind mapping terlebih dulu bab tersebut, pahami konsepnya, cara kerja rumusnya lalu Anda baru latih soal latihan Anda. Itulah cara bagaimana kita menerapkan bacakilat ke berbagai hal. Anda bisa baca lebih lanjut di cheat sheet penerapan bacakilat ke berbagai variasi. Satu lagi tentang kamus. “Pak, saya bahasa inggrisnya kurang lancar. Saya baca buku bahasa inggris terasa berat karena kosa kata saya kurang. Apa yang harus saya lakukan?” Buat tujuan yang spesifik untuk bacakilat kamus bahasa inggris indonesia. Misalnya tujuannya adalah, “Saya ingin menambah kosa kata sehingga saya bisa memperlancar proses membaca buku bahasa inggris dan memperlancar saya dalam berbicara dalam bahasa inggris.” Kemudian Anda bacakilat kamus tersebut berkali-kali. Karena kita tidak mungkin bisa memind mappingkan kamus. Itu adalah kumpulan kata. Jadi tidak ada konsep yang bisa dimind mappingkan. Jadi apa yang bisa Anda lakukan? Cukup bacakilat saja sesering mungkin, sebanyak mungkin. Saran saya setiap hari selama satu minggu, minimal. Kemudian Anda terapkan ke baca buku. Apa efeknya? Kabari saya dan selamat mempraktekkan sistem bacakilat ini. Sampai bertemu di modul terakhir, modul 7

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

118

Module 07. Tangga Belajar Selamat, kita sudah sampai di materi terakhir modul ketujuh. So, I want to say congratulation kepada diri Anda karena Anda sudah melampaui lebih dari 90% orang pada umumnya yang hanya membeli kursus online tapi tidak pernah menyelesaikannya. But You did it. I am so happy and proud of you. Di materi ini saya akan menyampaikan beberapa hal penting untuk Anda. Pertama adalah tentang tangga belajar. Proses mempelajari sebuah skill kita pasti naik tangga satu demi satu dan ada empat tangga belajar yang dialami oleh semua orang. Tangga pertama adalah unconscious incompetence. Unconscious incompetence berarti Anda belum tahu ada sistem bacakilat dan Anda belum bisa. Jika Anda ignorance Anda tidak akan pernah tahu dan tidak akan ada dorongan untuk mempelajari skill ini. Kemudian Anda naik ke tangga selanjutnya. Di mana Anda memperhatikan mungkin di sosial media. Saya membahas tentang bacakilat. Mungkin Anda lihat ada bedah buku. Mungkin Anda membaca artikel saya. Jadi Anda sudah tahu tapi Anda belum bisa. Anda tahu ada sistem bacakilat tapi Anda belum bisa melakukannya. Anda naik lagi ke tangga ketiga. Anda sudah mempelajari sistem bacakilat lewat bacakilat home study course ini, Anda naik level ke conscious competence. Anda sudah bisa. Anda sudah tahu caranya dan Anda bisa melakukannya minimal satu buku dan walaupun Anda seperti anak yang baru belajar berjalan Anda masih tertatih-tatih. Anda masih jatuh. Anda masih melakukan kesalahan, it’s normal. Tapi Anda sudah tahu dan bisa melakukannya. Tangga selanjutnya adalah unconscious competence. Artinya, Anda sudah menguasai skill ini dengan baik sehingga setiap buku yang Anda pegang Anda tahu buku tersebut harus diperlakukan seperti apa untuk menyerap informasi penting di dalamnya. Anda tahu langkah-langkah melakukan bacakilat seperti apa dan Anda melakukannya dengan sangat lancar. Pertanyaannya adalah, berapa banyak buku yang harus Anda lewati dari conscious competence ke unconscious competence? Minimal 10 buku. Artinya Anda harus melewati tantangan 20 jam masa bingung Anda. 10 buku. 1 buku diselesaikan lebih kurang 2 jam. Berarti Anda menyelesaikan tantangan 20 jam. Anda menyelesaikan masa bingung Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

119

Pertanyaanya adalah, apakah Anda ingin menyelesaikan masa bingung 20 jam Anda ini dalam waktu satu tahun, tiga bulan atau satu bulan? Atau lebih cepat dari itu? Rekor terbaik selama sistem bacakilat ini ada adalah dalam waktu satu bulan dan enam belas hari ada satu peserta yang menghabiskan 100 buku dan setiap buku ada mind mappingnya. Anda bisa cek itu di group facebook kita. So, berapa lama Anda ingin menghabiskan masa bingung Anda? Saya ingin menantang Anda untuk menghabiskan tantangan masa bingung Anda selama 20 jam ini dalam waktu 30 hari. Jadi, begitu Anda selesai menonton video ini, selama 30 hari kedepan, laporkan. Saya siap untuk mengikuti tantangan 20 jam. Di mana saya akan menyelesaikan 10 buku di waktu 30 hari di facebook group dengan memperkenalkan diri Anda. “Hi, saya Agus Setiawan. Saya baru selesai mengikuti bacakilat home study course dan saya mengikuti tantangan 20 jam untuk menguasai sistem bacakilat. Saya akan menyelesaikan tantangan membaca 10 buku dalam 30 hari kedepan. Modoh dukunganya.” Posting itu di facebook group dan setiap buku yang Anda selesaikan, Anda wajib menyelesaikan sampai mind mapping. Selesaikan sampai mind mapping. Itu adalah bukti bahwa Anda sudah selesai satu buku. Selesai 10 buku dalam 30 hari. Jika orang lain bisa, kenapa Anda tidak. Perjalanan Anda menjadi seorang pembaca buku konsisten baru dimulai sekarang. Dalam menyelesaikan tantangan 20 jam ini, Anda juga bisa mengambil jalur yang berbeda yang disebut juga dengan jalur easy habit. Saya tahu mungkin Anda tidak mudah untuk menyiapkan waktu 90 menit sekali duduk untuk menuntaskan satu buku. Juga mungkin tidak mungkin mudah untuk menyiapkan satu jam sehari untuk menuntaskan satu buku. Tapi Anda bisa menyiapkan 30 menit sehari untuk Anda investasikan membaca buku selama 30 menit sehari di kali empat hari. 30 menit sehari dikali empat hari Anda akan menuntaskan satu buku. Di dalam program easy habit empat hari ini 30 menit ini Anda akan menggunakan sistem bacakilat dengan pecahan-pecahan yang berbeda. Mari saya jelaskan. Hari pertama. 30 menit pertama Anda lakukan tinjauan awal, bacakilat dan review. Cukup. Ingat untuk bacakilat 2 kali. Hari kedua, Anda bacakilat sekali lagi. Artinya Anda melakukan priming subliminal sekali lagi. Membuat pikiran bawah sadar Anda semakin kuat mempelajari hal-hal yang ada di dalam buku. Setelah selesai bacakilat, Anda mulai memindai dan menandai. Kalau tadi Anda langsung memindai dan menjelajahi sekarang Anda memindai dan menandai. Anda pindai, setiap ketemu judul Anda bertanya lagi lalu ketika ada

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

120

dorongan untuk stop di bagian tertentu Anda tandai. Jangan pakai stabilo. Jangan pakai garis bawah. Ambil pena warna. Tandai dengan membuka kotak di paragraf awal dan paragraf akhir dengan tutuk kotak. Itu artinya, paragraf itu perlu Anda baca. Lalu Anda pindai lagi, buka kotak tutup kotak. Pindai lagi, kalau ada dorongan untuk baca Anda tandai dengan buka kotak tutup kotak di paragraf yang Anda ingin baca. Anda lakukan ini sampai menit ketiga puluh. Anda buat goal, menit ketiga puluh Anda sudah menandai setiap hal yang perlu Anda dalami dari buku itu. Jadi Anda sudah selesai sampai halaman terakhir. Tidak perlu jelajahi. Setiap Anda memindai, ada dorongan stop Anda tandai. Lakukan ini sampai menit ketiga puluh. Hari ketiga, Anda bacakilat bukunya lagi. Artinya proses ini akan memperkuat proces subliminal Anda dan itu memperkuat pemahaman Anda di bawah sadar. Lalu Anda jelajahi bagian yang sudah Anda tandai di hari kedua sambil Anda masukkan ke mind mapping. Jadi Anda mulai mencicil. 30 menit, stop. Anda masih punya 30 menit yang keempat. Mulai dengan bacakilat lalu baca lagi bagian yang sudah Anda tandai tapi belum sempat dijelajahi di hari ketiga. Jika sesuai dengan tujuan Anda, masukkan ke mind mapping Anda. Setelah selesai 30 menit hari keempat Anda foto lalu masukkan ke facebook group. Itu adalah tantangan buku pertama Anda atau buku-buku selanjutnya. Ini adalah pendekatan yang sederhana untuk membangun kebiasaan membaca dan membagi-bagi langkah-langkah bacakilat menjadi langkah yang sangat sederhana untuk dilakukan. So, itu dia proses Anda menguasai dan menerapkan bacakilat. Sekali lagi, proses perjalanan Anda menjadi pembaca konsisten dimulai dari sekarang. Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mendesain hidup terbaik Anda. Apa sih kurikulum pengembangan diri Anda sehingga Anda secara konsisten memahami apa yang harus Anda baca, step by step untuk mencapai impian Anda. Akses bonus bacakilat home study course untuk mempelajari lebih lanjut sehingga Anda bisa memperlancar untuk menguasai dan menerapkan bacakilat ini ke dalam kehidupan hidup Anda. Pertama, Anda bisa akses video tentang bagaimana menghilangkan hambatanhambatan mental dalam membaca. Ini adalah sebuah proses untuk menghilangkan hambatan atau penundan yang membuat Anda tidak membaca buku Anda.

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

121

Yang kedua adalah tentang kurikulum pengembangan diri Anda. Bagaimana menyusun sehingga Anda memiliki kejelasan untuk program pengembangan diri Anda. Dan ketiga ada sebuah video yang akan menjelaskan bagaimana merancang minggu terbaik Anda sehingga Anda selalu memiliki waktu untuk mengembangkan diri Anda. Melakukan hal penting dan tentu mendapatkan hal-hal yang terbaik dalam kehidupan Anda. Menghabiskan waktu bersama orang-orang terpenting dalam hidup Anda. So, terima kasih dan congratulation Anda telah menyelesaikan materi bacakilat home study course ini. Sekali lagi, I am so proud. I am so happy for you dan saya looking for what untuk berinteraksi lewat facebook group bacakilat dan memecahkan rekor membaca Anda, mencapai kehidupan terbaik versi Anda lewat sistem bacakilat. Thank You So Much. God Bless You. Always Living Your Best Life

© Agus Setiawan 2018 - Sistem Bacakilat

122

Related Documents

Baca Cepat
January 2021 0
Baca Kilat
January 2021 2
Baca Foto
February 2021 1
Carlos Baca Flor
January 2021 1
Cepat Belajar Hacking
February 2021 1

More Documents from "Zakiyul Fuad"

Baca Cepat
January 2021 0
Askep Cedera Kepala
January 2021 0
Homework 7
January 2021 1