Bahan Ekspose Aknop Sungai Seram

  • Uploaded by: Surya Hadi Waskita
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Ekspose Aknop Sungai Seram as PDF for free.

More details

  • Words: 3,276
  • Pages: 51
Loading documents preview...
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR B A L A I SNVT

W I L A YA H

OPERASI

K E G I A T A N JALAN.

R.

CHR.

DAN

O P E R A S I

SOPLANIT,

RUMAH

S U N G A I

M A L U K U

PEMELIHARAAN

D A N TIGA



SDA

MALUKU

P E M E L I H A R A A N AMBON,

TELP

/

FAX

S D A

(0911)

I

3825022

DISKUSI LAPORAN PENDAHULUAN

AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP SUNGAI P. SERAM, KAB. MALUKU TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

1

POINTER PAPARAN 1. Pendahuluan

2. Tahapan & Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan

3. Kondisi Umum Wilayah Pekerjaan 4. Kerangka Pikir Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Sungai 5. Survey Pendahuluan

6. Rencana Kerja 2

PENDAHULUAN

3

Latar Belakang Diperlukan upaya untuk mempertahankan kondisi dan fungsi prasarana sungai agar selalu mempunyai manfaat dan fungsi sebagaimana yang direncanakan Menilai kinerja prasarana sungai dan kondisi sungai guna memperbaiki kinerja operasi dan pemeliharaan prasarana sungai yang telah dibangun Inventarisasi data kondisi prasarana sungai dan sungai sebagai dasar penyusunan program O & P baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang beserta dengan kebutuhan biaya yang diperlukan (AKNOP)

• memperoleh gambaran data teknis tentang kondisi fisik dan fungsi Infrastruktur Sumber Daya Air khususnya Bangunan Sungai

Tujuan

Maksud

Maksud dan Tujuan

4

• masukan bagi

Batasan Wilayah Pekerjaan Lokasi pekerjaan terletak di Pulau Seram, di wilayah administrasi Kab. Maluku Tengah

5

Landasan Hukum Pekerjaan Dasar-dasar hukum/peraturan perundangan yang menjadi acuan pekerjaan:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 Tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan bekas Sungai.

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 01/SE/D/2013 tentang Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta 6 Pemeliharaan Sungai.

Lingkup Pekerjaan

LINGKUP PEKERJAAN AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP SUNGAI P. SERAM, KAB. MALUKU TENGAH § § § §

1. PERSIAPAN

· · ·

2. INVENTARISASI DATA PERSUNGAIAN DAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

3. SURVEY LAPANGAN

4. ANALISA DATA

5. PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DAN AKNOP SUNGAI

Persiapan administrasi pekerjaan Penyiapan mobilisasi personil Penyusunan rencana kerja dan rencana mutu kontrak Persiapan surat-menyurat dan perijinan untuk pengumpulan data Data dan sistem persungaian di wilayah pekerjaan Data bangunan sungai dan kondisi eksisting bangunan Data dan informasi kejadian bencana akibat daya rusak air (banjir. Kekeringan, sedimentasi)

q q q q

Survey Kondisi dan Fungsi sungai serta Bangunan Sungai Survey/Pengukuran Topografi (situasi, potongan melintang, pot. Memanjang) à 10 km Pemotretan Udara (peta ortophoto, peta mozaik, peta garis) à 3000 Ha Penyelidikan Mekanika Tanah (hand bor, sondir, test pit, pengambilan sample tanah, uji laboratorium mekanika tanah) à 6 titik q Survey Hidrologi dan Hidrometri (pengumpulan data hujan, pengukuran kecepatan aliran à debit sesaat) q Survey Sosial Ekonomi (pengumpulan data dan informasi sosial dan ekonomi, mata pencaharian, harga upah, material) q q q q q

Analisa Kondisi dan Fungsi Bangunan Sungai Penggambaran Fotogrammetris Analisa Geoteknik dan Mekanika Tanah Analisa Hidrologi dan Hidrolika Analisa Harga Satuan Pekerjaan

q Penyusunan Data Base Kondisi dan Fungsi Bangunan Sungai q Perencanaan Teknis Perbaikan Sungai q Penyusunan AKNOP Sungai

6. PENYUSUNAN LAPORAN

q q q q q q q q

7. DISKUSI DAN ASISTENSI

q Diskusi Laporan Pendahuluan q Diskusi Laporan Antara/Interim q Diskusi Konsep Laporan Akhir

Laporan RMK Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir Laporan Akhir Laporan Executive Laporan Penunjan Laporan Bulanan

7

TAHAPAN DAN PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 8

Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

MULAI PERSIAPAN

PERSIAPAN ADMINISTRASI PEKERJAAN

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA

MOBILISASI PERSONIL

PERSIAPAN PERALATAN DAN BAHAN

LAPORAN RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

INVENTARISASI DATA PERSUNGAIAN

DISKUSI LAPORAN PENDAHULUAN

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER KONDISI DAN FUNGSI BANGUNAN

LAPORAN PENDAHULUAN

SURVEY LAPANGAN DAN WALKTHROUGH

SURVEY KONDISI DAN FUNGSI BANGUNAN SUNGAI

SURVEY TOPOGRAFI

DISKUSI LAPORAN ANTARA

Analisa Kondisi dan Fungsi Bangunan Sungai

SURVEY GEOLOGI DAN MEKANIKA TANAH

SURVEY HIDROLOGI DAN HIDROMETRI

LAPORAN ANTARA/INTERIM

ANALISA DATA DAN PENGGAMBARAN

Penggambaran Fotogrammetris

Analisa Geoteknik dan Mekanika Tanah

SURVEY SOSIAL DAN EKONOMI

Analisa Hidrologi dan Hidrolika

Analisa Harga Satuan Pekerjaan

PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DAN AKNOP SUNGAI

Penyusunan Data Base Kondisi dan Fungsi Bangunan Sungai

Perencanaan Teknis Perbaikan Sungai

Penyusunan AKNOP Sungai

KONSEP LAPORAN AKHIR DISKUSI KONSEP LAPORAN AKHIR

FINALISASI LAPORAN AKHIR

9 SELESAI

LAPORAN AKHIR

Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan ACUAN DAN STANDAR Standar Nasional Indonesia • SNI 8066:2015

: Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung

• SNI 2830:2008

: Tata Cara Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai dengan Cara Pias Berdasarkan Rumus Manning

• SNI 19-6738-2002 : Metode perhitungan debit andal air sungai dengan analisis lengkung kekerapan • SNI 03-6467.2-2000: Tata cara pengukuran aliran air pada saluran terbuka secara tidak langsung dengan metode kemiringan luas • SNI 03-3441-1994 : Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung Tebing Sungai Dari Pasangan Batu • SNI 03-2819-1992 : Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur tipe baling-baling • SNI 03-2820-1992 : Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan pelampung permukaan

• SNI 03-2822-1992 : Metode pembuatan lengkung debit sungai/saluran terbuka dengan analisa grafis • SNI 03-2400-1991 : Tata Cara Perencanaan Umum Krib Di Sungai • SNI 03-2414-1991 : Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka • SNI 03-2401-1991 : Tata cara perencanaan umum bendung 10 • SNI 03-1724-1989 : Pedoman Perencaanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai

Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Pedoman dan Petunjuk Teknis:

Pd T-11-2004-A

Pemeliharaan Bangunan Persungaian

Pd T-16-2004-A

Perencanaan Teknis Tanggul Pada Sungai Lahar

Pd T-23-2004-A

Peramalan Banjir dan Peringatan Dini

Pd T-10-2004-A

Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai

Pd T-22-2004-A

Pengisian Kekosongan Data Hujan dengan Metode Korelasi Distandarisasi Non Linier Bertingkat

Pd T-03-2005-A

Pedoman Penyelidikan Geoteknik Untuk Fondasi Bangunan Air

Pd T-12-2004-A

Perencanaan Teknis Bendung Pengendali Dasar Sungai

Pd M-18-1995-03

Metode Pengolahan Data Klimatologi 11

Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan Peta, skema, denah bangunan, daftar aset dan lokasi sungai, Form penilaian

Peralatan: GPS, Kamera, rollmeter, dll

Persiapan

Survey Kondisi dan Fungsi Bangunan Sungai

Identifikasi permasalahan sungai dan penyebab kerusakan bangunan

Walkthrough/ penelusuran sungai

Observasi kondisi fisik sungai dan bangunan sungai

Dokumentasi kondisi sungai dan bangunan sungai

Pencatatan lokasi (GPS), Pengisian form penilaian 12

Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan

PEMOTRETAN UDARA (FOTO UDARA) TAHAPAN

PERALATAN

Pemetaan Rencana Lokasi

Orientasi Lapangan Rencana Jalur Terbang UAV Rencana Distribusi Ground Point Control (GCP)

Penentuan Ground Point Control (GCP) Pengamatan GCP dengan GPS Proses Data

Quality Control

Koordinat GCP

KAMERA

AIRFRAME UAV

KAMERA GIMBAL

REMOTE CONTROL

AUTOPILOT

BATEREI

Kalibrasi Kamera Memperoleh Gambar Digital Ortophoto Kualitas Rendah (on site)

Quality Control

Ortophoto Kualitas Tinggi (office)

Quality Control TRIPOD

ANTENA TELEMETRI

Georeferensi Membangun Digital Surface Model (DSM) DSM à DEM Membuat Kontur dari DEM

13

GPS GEODETIC

SONDIR

HAND BOR

TEST PIT

UJI LABORAT ORIUM 14

GAMBARAN UMUM WILAYAH PEKERJAAN 15

Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan



Bentuk wilayah dikelompokkan berdasarkan fisiografi (makro relief), yaitu Dataran, Pantai, Perbukitan dan Pegunungan dengan kelerengan yang bervariasi.



Terdapat dataran rendah yang cukup luas, yaitu: dataran Seram Selatan dan Pasahari (di wilayah Seram Utara). 16

Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan •

Secara umum didominasi curah hujan yang relatif tinggi à kondisi vegetasi hutan yang rapat dan tumbuh subur.



Terdapat 2 musim dalam setahun  Musim kemarau à April - Mei, dan memuncak pada Juni - Agustus.  Musim hujan à November - Desember dengan angin barat dan barat laut yang berubah-ubah.  Bulan basah lebih lama dibanding dengan bulan kering.

 Terletak di antara Laut Pasifik dan Laut Banda, sehingga sering terjadi pusaran angin dan arus laut, à pada musim penghujan sering terjadi badai hujan (storm) à sangat memungkinkan banjir besar. •

Curah hujan rata-rata tahunan à antara 2000 - 4000 mm.  Curah hujan tertinggi (> 4000 mm/tahun) terkonsentrasi di perbukitan bagian tengah Pulau Seram, sekitar Tehoru.  Rata-rata curah hujan selama 10 tahun terakhir sebesar 2.904 mm/tahun, dan jumlah hari hujan rata-rata 231 hari/tahun.



Klasifikasi Oldeman, zona agroklimat Maluku Tengah dapat dikelompokkan berdasarkan fisiografinya, yaitu : (a) pada satuan dataran rendah dengan ketinggian <500 meter dpl, temperatur udara berkisar antara 25.8º27.2ºC, curah hujan antara 1.000-4.500 mm/tahun, hujan tersebar merata, jumlah bulan basah antara 3-9 bulan basah per tahun; (b) pada satuan dataran tinggi dengan ketinggian >500 meter dpl, temperatur udara rata-rata 22ºC, curah 17 hujan antara 3.000-4.000 mm/tahun, dan >9 bulan basah.

Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan Proses tektonis menyebabkan terjadinya beberapa sesar utama dengan pola memanjang pulau, sedangkan sesar sekunder dapat memotong atau sejajar sesar utama, membentuk beberapa lembah, sungai, perbukitan dan pegunungan blok. Secara umum, kondisi geologi Kabupaten Maluku Tengah terbentuk dari batuan penyusun meliputi batuan sedimen, batuan, vulkanis, batuan terobosan, dan batuan hasil proses tektonis.

18

Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan Kondisi hidrologi yang dideskripsikan adalah hidrologi permukaan (sungai). Sungai-sungai di Pulau Seram, baik sungai besar maupun kecil, relative bersifat perenial (mengalir sepanjang tahun), walaupun pada musim kemarau mengalami penurunan debit aliran. Di pulau Seram bagian tengah, water devider bergeser ke bagian selatan sehingga daerah aliran sungai di bagian utara lebih luas.

19

Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan

Degradasi Lingkungan

Degradasi lingkungan terjadi akibat adanya perambahan hutan lindung, pembakaran hutan dan pembalakan liar. Sebagai contoh yaitu terjadi perambahan hutan di Isal ± 150 Ha , Samal ± 250 Ha, Kobi ± 200 Ha, Karlutu ± 300 Ha, Werinama ± 350 Ha, Tehoru 400 Ha

Banjir dan Erosi

Banjir di Pulau Seram seperti di Kawasan Hilir Hutan Lindung Manusela dengan genangan banjir ± 60 Ha, Kawasan Hilir Way Samal dengan genangan banjir ± 800 Ha dan Way Kobi dengan genangan banjir ± 50 Ha, Kawasan Makariki dengan tinggi laju erosi 5 mm/tahun atau 75 Ton/Ha/tahun.

Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi lahan untuk irigasi menjadi perkebunan kelapa sawit Kobisadar dan Mandiri ± 200 Ha, Tanah Merah dan Namto ± 1.000 Ha, Karlutu ± 250 Ha. Irigasi menjadi perkebunan coklat di Werinama = 600 Ha, Tehoru = 500 Ha

Abrasi dan Erosi Pantai

Terjadi abrasi dan erosi pantai di Pulau Seram, yaitu di Malako ± 3 km, Parigi ± 2 km, Wahai ± 1,5 km, Kobisadar ± 1 km, Taniwel ± 2,5 km, Rutah ± 1,2 km, Tamilouw ± 2 km, Amahai ± 2 km)

Potensi Pengembangan Daerah Irigasi

Terdapat potensi daerah irigasi (DI) yang belum dikembangkan di Isal ± 1030 ha, Sariputih ± 1.022 ha, Samal ± 2.300 ha, Kobi ± 2.898 ha, Lovin ± 750 Ha, Werinama ± 15.000 ha 20 Sumber: Pola SDA WS Ambon-Seram, 2012

KONSEPSI AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP SUNGAI 21

Siklus Pembangunan Infrastruktur SURVEY, INVESTIGASI, DESAIN

OPERATION & MAINTENANCE

SIDLACOM

CONSTRUCTION

22

LAND AQUISITION

Kebijakan Strategis OP Sungai dan Prasarana Sungai Menjaga Kelestarian Fungsi dan Manfaat Sungai Menjaga Kondisi serta Fungsi Prasarana Sungai sesuai Umur Layanan 1. Semua aset sungai harus diinventarisasi dan dilakukan penilaian kondisi serta fungsinya (baik, rusak ringan, rusak sedang, rusak berat)

2. Semua aset sungai harus di OP

3. Seluruh regulasi yang mendasari pelaksanaan legal OP diselesaikan

4. Pemenuhan dan peningkatan kapasitas SDM pelaksana OP SDA

5. Pemenuhan AKNOP seluruh sarana dan prasarana OP SDA

Peningkatan peran kelembagaan dengan dukungan sistem informasi Sumber: paparan OP SDA, Ditjen SDA, Kem. PUPR

23

Kinerja Prasarana Sumber Daya Air

Sumber: paparan OP SDA, Ditjen SDA, Kem. PUPR 24

KERANGKA PIKIR PELAKSANAAN AUDIT TEKNIS DAN PENYUSUNAN AKNOP SUNGAI P. SERAM, KAB. MALUKU TENGAH POINTERS PROSEDUR PENILAIAN KINERJA BANGUNAN SUNGAI DAN FUNGSI SUNGAI

SUNGAI

ASPEK PENILAIAN/ AUDIT

Dikatakan rusak apabila sebagian atau seluruh komponen telah mengalami perubahan dari aspek dinamik morfologi yang meliputi : · geometri sungai (kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, dan adanya ambal atau pembendungan alami pada suatu ruas sungai), · parameter aliran (debit, muka air, kecepatan, tekanan, dan arah aliran) telah mengancam fungsi dan bangunan-bangunan di sungai dan membahayakan lingkungan sungai.

Perlindungan Sungai

Pencegahan Pencemaran

1. Pengaturan pengambilan komoditas tambang 1. Penetapan daya tampung beban pencemaran di sungai air sungai 2. Penghijauan daerah aliran sungai

2. Identifikasi dan inventarisasi sumber limbah

3. Penataan palung sungai, sempadan sungai dan sempadan danau paparan banjir

3. Penetapan persyaratan dan tata cara pembuangan air limbah

4. Pengerukan sedimen danau paparan banjir

4. Pembersihan sampah / pelarangan pembuangan sampah ke sungai

5. Pemeliharaan kemiringan danau paparan banjir

5. Pemantauan kualitas air sungai

6. Pembebasan lahan dataran banjir

6. Pengawasan pembuanagn air limbah ke sungai

7. Rehabilitasi alur sungai

7. Pengawasan pembuanagn air limbah ke sungai

· · · · PRASARANA SUNGAI

· ·

Klasifikasi/kategori prasarana sungai Identifikasià kriteria, indikator, dan verifer Pengukuranà kinerja aktual Vs nilai-nilai kinerja standar acuan. Manajemenà tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian kerja.

25

· · · · · ·

Status kondisi fisik bangunan prasarana sungai; Kemampuan operasional atau fungsionalitas; Porsi biaya operasi dan pemeliharaan; Pengaruh kondisi aliran (fluvial) terhadap stabilitas bangunan; Tingkat pemanfaatan prasarana; Status kelembagaan dan SDM.

Pemeliharaan preventif

· · Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan darurat

·

·

Pemeliharaan rutin; Pemeliharaan berkala bersifat perbaikan.Pemelihara an berkala bersifat penggantian; Reparasi atau perbaikan ringan. Pemeliharaan khusus / perbaikan berat.Rehabilitasi; Rektifikasi, pembetulan/ penyempurnaan dalam skala terbatas.

Pemeliharaan darurat pada saat dan setelah banjir, tanah longsor, atau bencana lainnya.

Kriteria Penilaian Kinerja Bangunan Indikator Kondisi Fisik Prasarana Sungai

Indikator Fungsional Prasarana Sungai

Indikator Kebutuhan Biaya O & P Prasarana Sungai 26

Lingkup Operasi dan Pemeliharaan Penggunaan Air Sungai (penyusunan rencana alokasi air global/tahunan (RAAT); penetapan alokasi air; penyusunan rencana alokasi air rinci (RAAR); pelaksanaan alokasi air; pengawasan; dan monitoring dan evaluasi

Pengelolaan Banjir penyusunan SOP banjir; penyiapan bahan banjiran; penyiapan peralatan; monitoring banjir; pemantauan lokasi kritis dan daerah rawan banjir; dan melaksanakan tindakan darurat bersama instansi terkait dan masyarakat

operasi prasarana sungai

Rekomtek perizinan terkait dengan pemanfaatan SDA

Operasi dan pemeliharaan prasarana sungai dan prasarana sungai

Pemeliharaan dalam rangka pencegahan kerusakan dan penurunan fungsi sungai/prasarana sungai

pemeliharaan sungai dan prasarana sungai

Perbaikan Kerusakan

Pemeliharaan dalam rangka konservasi sungai 27

Jenis Operasi dan Pemeliharaan Sungai dan Prasarana Sungai Operasi Sungai

OP Sungai dan Prasarana Sungai

Pemeliharaan Rutin Sungai

Sungai Pemeliharaan Berkala Sungai

Pemeliharaan Khusus Sungai

Operasi Prasarana Sungai

Pemeliharaan Rutin Prasarana Sungai

Prasarana Sungai Pemeliharaan Berkala Prasarana Sungai

28

Pemeliharaan Khusus Prasarana Sungai

Penyusunan AKNOP Harga Satuan Dasar

Analisis Harga Satuan

Biaya Total

AKNOP SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI

SUMBER PEMBIAYAAN AKNOP SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI

Anggaran pendapatan dan belanja negara

Anggaran pendapatan dan belanja daerah

Anggaran swadaya masyarakat

Anggaran swasta

29

Hasil penerimaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air

Penyertaan pembiayaan pemeliharaan antara instansi yang berwenang dengan pemilik kepentingan

BEBERAPA TIPE PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI Beberapa Upaya Pemeliharaan Sungai: • • • • • •

Pengangkatan Sampah Pengangkatan Sedimen Sungai Perlindungan Sungai Pembersihan Timbunan Batu/Kayu Restorasi Sungai Penelusuran Alur

Beberapa tipe pemeliharaan prasarana sungai: A. Revetment

I. Batu Alam Kondisi

Tindakan

1. Puncak turun

Tambahkan batu pada bagian puncak

2. Geser, lepas, cabut

Kembalikan batu yang pindah ke posisinya

3. Terkikis, membulat

Atur kembali susunan batu agar saling mengikat

4. Tumit tergerus

Tambahkan batu pelindung tumit

5. Pecah

Ganti dengan batu ukuran semula (jarang/tidak pernah)

II. Blok Beton Kondisi

Tindakan

1. Puncak turun

Tambahkan blok beton pada bagian puncak

2. Geser, lepas

Atur kembali susunan agar blok saling ikat Gantikan blok beton, pindah blok yang terkikis dan

3. Terkikis, membulat

membulat ke bagian atas atau benamkan sebagai pelindung tumit

4. Tumit tergerus

Tambahkan blok beton pada bagian tumit

5. Patah, pecah

Ganti blok beton dengan yang baru

30

BEBERAPA TIPE PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI B. Tanggul

I. Badan Tanggul Kondisi 1. Puncak turun 2. Badan tanggul berlubang

3. Permukaan tanggul bocor 4. Retak Memanjang/Melint ang, Tebing Runtuh. 5. Pohon & sampah.

6. Rumput pelindung rusak, mati II. Armor Kondisi Lapis rusak/hilang.

lindung

Tindakan Tambahkan material pada bagian puncak dan padatkan. Bila lubang kecil, tutup lubang dengan tanah dan padatkan. Bila lubang besar, bongkar bagian yang berlubang dan padatkan kembali timbunan lapis per lapis. Lapisi permukaan dengan bahan anti binatang perusak (ketam). Selidiki sumber bocoran. Tambal dengan lapisan aspal pada bagian muka secara merata. Buat cofferdam sekitar bagian yang retak. Bongkar bagian retak/runtuh dan padatkan kembali lapis per lapis dengan baik. Bersihkan sampah yang tersangkut pada badan tanggul, cabut pohon yang tumbuh dan padatkan kembali badan tanggul. Tanam kembali rumput yang rusak/mati, ganti dengan jenis rumput yang tahan terhadap perubahan cuaca. Hindari ternak pemakan rumput. Tindakan Kembalikan, tambahkan dan ganti material lapis lindung 31 (batu/ blok beton) pada posisinya.

BEBERAPA TIPE PEMELIHARAAN SUNGAI DAN PRASARANA SUNGAI C. Krib I. Batu Alam Kondisi 1. Puncak turun 2. Geser, lepas, cabut 3. Terkikis, membulat 4. Tumit tergerus 5. Pecah II. Blok Beton Kondisi 1. Puncak turun 2. Geser, lepas 3. Terkikis, membulat 4. Tumit tergerus 5. Patah, pecah

Tindakan Tambahkan batu pada bagian puncak Kembalikan batu yang pindah ke posisinya Atur kembali susunan batu agar saling mengikat Tambahkan batu pelindung tumit Ganti dengan batu ukuran semula (jarang/tidak pernah) Tindakan Tambahkan blok beton pada bagian puncak Atur kembali susunan agar blok saling ikat Gantikan blok beton, pindah blok yang terkikis dan membulat ke bagian atas atau benamkan sebagai pelindung tumit Tambahkan blok beton pada bagian tumit Ganti blok beton dengan yang baru

32

Keterangan gambar: 1. Garis tebing sungai lama 2. Garis tebing baru (yang direncanakan) 3. Krib 4. Endapan sungai

SURVEY PENDAHULUAN 33

HASIL INVENTARISASI PENDAHULUAN 1. Bangunan Pelindung Tebing Sungai Ruata, Desa Makariki, Kec. Amahai

34

35

2. Bangunan Pelindung Tebing Sungai Noa, Waypia, Kec. Amahai (pasangan batu)

36

37

3. Bendung Kobi, Desa Kobisonta, Kec. Seram Utara Timur Seti (Bendung tetap-irigasi)

38

39

4. Bendung Samal, Desa Way Asih, Kec. Seram Utara Timur Kobi (Bendung tetap-irigasi)

40

41

5. Bangunan Pelindung Tebing di Way Samal, Desa Way Asih, Kec. Seram Utara Timur Kobi (Bronjong)

42

43

6. Longsor Tebing Sungai Way Samal (hilir Bendung Samal)

Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, tebing sungai akan longsor. Kerusakan sawah : + 510 Ha 44

7. Pelindung Tebing Sungai Way Musi (Bronjong)

Deskripsi Kondisi Prasarana Sungai dan Sungai • Jenis Prasarana Sungai : Revetmen (Bronjong) • Dibangun : Tahun 2010 • Kondisi bronjong : Kondisi bronjong rusak, sebagian bronjong telah patah dan hanyut. Kondisi bronjong telah lepas dari sandaran tebing sungai akibat longsor tebing, perubahan aliran sungai dan gerusan pada ujung bangunan • Fungsi bangunan : Buruk (tidak mampu melindungi 45 tebing sungai)

8. Bendung Tanah Merah (Way Lila), Kec. Seram Utara Timur Seti

Deskripsi Kondisi Prasarana Sungai dan Sungai Jenis Prasarana Sungai : Bendung Irigasi, terbuat dari pasangan batu Dibangun : Tahun 1997 Kondisi Bangunan : - Bangunan utama (bendung) rusak, pada tubuh bendung siar pasangan retak dan bocor pada bagian kaki - sedimentasi pada hulu bendung dan banyak tumbuhan serta batang kayu yang menghambat aliran menuju bendung Arah intake : - Kanan Jumlah pintu intake : - 2 (tiga) buah di sisi kanan Tipe pintu intake : - besi dan kayu Pintu penguras/banjir : Panjang bendung : 30 m 46

9. Beberapa Kondisi Pelindung Tebing Sungai (revetment) yang masih dalam kondisi baik

Revetment dari pasangan batu Way Po, Masohi (dibangun tahun 2013, BWS Maluku)

Revetment dari Bronjong Way Musal, Kec. Seram Utara Seti

Revetment dari bronjong Way Kawanua, Tehoru (dibangun tahun 2013, BWS Maluku)

Revetment dari bronjong Way Yapana, Tehoru (dibangun tahun 2013, BWS Maluku) 47

RENCANA KERJA 48

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

49

RENCANA KERJA SELANJUTNYA Survey Kondisi dan Fungsi Bangunan (lanjutan) • Walkthrough inventarisasi kondisi dan fungsi bangunan sungai • Identifikasi kerusakan sungai

Survey Topografi • Pemasangan Patok CP dan BM • Pengukuran Situasi, Penampang Memanjang dan Melintang Sungai

Pemotretan Foto Udara • Pengambilan foto udara dengan pesawat tanpa awak seluas 3.000 Ha

Penyelidikan Mekanika Tanah dan Geologi Teknik • Sondir 6 titik • Hand Bor 6 titik • Test Pit • Uji Laboratorium

Survey Hidrologi dan Hidrometri • Pengumpulan data hujan • Pengukuran debit sungai

50

Mohon Masukan dan Saran

TERIMA KASIH

What’s Your Message?

51

Related Documents


More Documents from "Wahyu Setiyono"