Bahan Kosmetik

  • Uploaded by: carissa
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Kosmetik as PDF for free.

More details

  • Words: 2,112
  • Pages: 8
Loading documents preview...
BAHAN KOSMETIK

Para pemakai kosmetik banyak yang tidak mengetahui bahan penyusun kosmetik. Secara umum kosmetik dibuat dari bahan/zat aktif dan zat aditif (bahan tambahan). Tidak jarang kosmetik tersebut terdiri dari banyak bahan, baik yang berasal dari tumbuhan, hewan, sintetik kimiawi, mikroba, maupun dari jaringan/organ tubuh manusia. Oleh karena itu, para pemakai kosmetik perlu waspada untuk menggunakan kosmetik itu terutama bila kosmetik itu terbuat dari bahan yang berasal dari hewan atau manusia. Namun tidak semua produsen kosmetik yang mencantumkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kosmetik itu secara lengkap, dan juga banyak pemakai kosmetik yang tidak tahu asal muasal/sumber bahan kosmetik itu, walaupun produsen kosmetik mencantumkan bahan-bahannya secara lengkap. Oleh karena itu, penulis akan memberikan pengetahuan tentang bahan-bahan kosmetik yang perlu diperhatikan agar konsumen muslim khususnya, tidak menggunakan produk kosmetik yang tidak suci.

Beberapa bahan kosmetik yang dapat atau mungkin berasal dari hewan, antara lain : 1.Kolagen, berasal dari jaringan ikat kulit hewan (babi, biri-biri, sapi dan kambing). Bahan ini sering dipakai untuk produk anti ageing, lipstik agar lebih glossy, hand and body lotion dan perawatan kulit (skin care) agar kulit halus, putih dan menjaga kelenturan kulit. Berdasarkan informasi yang didapat, kolagen terbaik dan sering dipergunakan dalam produk kosmetik saat ini adalah kolagen yang berasal dari babi.

2.Elastin,

merupakan komponen jaringan ikat pada kulit selain kolagen. Elastin bertanggung jawab terhadap elastisitas jaringan ikat. Biasanya terdapat bersama-sama kolagen dan dipakai untuk produk perawatan kulit dan rambut.

3.Plasenta, (lebih dikenal dengan ari-ari)

adalah suatu media yang berkembang di dalam rahim selama masa kehamilan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dari induk kepada embrio. Plasenta akan keluar bersamaan dengan lahirnya sang bayi. Sumber plasenta bisa berasal dari manusia dan hewan (sapi, kambing, biri-biri, domba maupun babi). Jika kita menggunakan produk yang menggunakan plasenta

sebagai salah satu bahannya tentu akan menjadi kanibalisme, yang sudah jelas diharamkan dalam Islam. Sedangkan jika plasenta hewan maka kita harus mengetahui apakah hewan tersebut hewan yang halal atau tidak. Kebanyakan plasenta yang digunakan dalam produk kosmetika adalah ekstrak plasenta. Ekstrak plasenta ini didapat dengan cara mencuci bersih plasenta yang masih segar. Proses selanjutnya adalah membekukan dan memotong plasenta tersebut hingga menjadi bubur plasenta. Setelah itu plasenta ini melalui proses filtrasi hingga didapatkan ekstrak plasenta. Selanjutnya ekstrak plasenta dikentalkan dengan cara memanaskannya kemudian dilakukan filtrasi steril. Hasil inilah yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Adapun keunggulan dari ekstrak plasenta ini adalah mampu memperbaiki elastisitas kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan dan menjadikan kulit awet muda (anti ageing), mengurangi pigmentasi dan flek-flek hitam pada wajah, memutihkan dan menghaluskan kulit, menjadikannya tampak segar dan lembut. Bagaimana plasenta manusia diperoleh? Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa perusahaan farmasi di Perancis mengimpor setiap tahunnya 360 ton plasenta dari rumah sakit. Di China sendiri plasenta sudah marak dikonsumsi sejak ratusan tahun lalu sebagai obat dan kosmetika. Selain itu, ada pula yang mengkonsumsi langsung sebagai masakan lengkap dengan janinnya (healthy soup). Tidak mengherankan jika rumah sakit di China menjadi salah satu pemasok terbesar plasenta dalam industri kosmetika dan obat-obatan. Beberapa produk yang disinyalir menggunakan plasenta adalah hand and body lotion, sabun mandi, plasenta serum gold, whitening lotion dll.

4.Lemak dan turunannya, Berbagai macam lemak yang berasal dari hewan dan bisa diolah dengan teknologi pemisahan dan ekstraksi sehingga menjadi beberapa bahan turunannya seperti lauric acid, stearic acid, gliserin, GMS, cetyl alc, glycolic acid, palmitic acid, dll. Sering digunakan pada produk lotion, sun block, whitening lotion, lotion, dll.

5.Wax (lilin), dapat berasal dari serangga, hewan lain seperti ikan, dan tumbuhan. Dalam produk kosmetika, wax dapat memberikan

efek glossy (mengkilat). Sering digunakan dalam produk lipstik dan perawatan rambut.

6.Allantoin,

adalah bahan yang membantu mempertahankan kelembaban dan kelembutan kulit, serta anti iritasi kulit (terbakar, lecet, jerawat, bisul). Allantoin cair dapat diketemukan pada janin mahluk hidup, air seni anjing, benih gandum, cacing tanah dan komponen organik lainnya. Zat turunan allantoin meliputi AluminiumchlorhydroxyAllantoinate,AluminiumdihydroxyAllant oinate, Allantoin N Acetyl DL Methionine dll. Biasanya digunakan dalam produk deodoran, anti iritasi pada perawatan bayi, moisturizing cream and lotion, pasta gigi, produk skin care dan sebagai anti dandruff pada shampo.

7.Gliserin/gliserol,

senyawa kimia yang dibuat dari hidrolisis lemak atau minyak yang berasal dari hewan atau tumbuhan (turunan lemak), sintetik kimia yang berasal dari gas propilena (minyak bumi) atau produk mikrobial, sering digunakan dalam produk sabun. Gliserin membantu memelihara kelembaban dan kelembutan kulit. Beberapa produk yang menggunakan gliserin adalah hand and cream lotion, face pack, masker, liquid face powder, protective cream (sun block), skin freshener dan pasta gigi. Pembentukan gliserin ini bisa melibatkan enzim yang berasal dari hewan yang juga harus diwaspadai aspek kehalalannya.

8.Vitamin,

terdapat beberapa vitamin yang mempunyai sifat tidak stabil, sehingga harus distabilkan dengan bahan penstabil. Bahan yang sering dipakai diantaranya adalah gelatin (yang berasal babi dan sapi), karagenan, gum, atau pati termodifikasi. Penambahan vitamin biasanya untuk produk perawatan kulit dan rambut.

9.Hormon,

hormon estrogen, ekstrak timus dan melanin adalah contoh hormon yang berasal dari hewan yang harus diteliti lagi aspek kehalalannya. Hormon tersebut dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan. Memberi kesan seakan pengguna lebih muda, lebih cantik, lebih segar, lebih atraktif/ceria, kulit lebih lembut seperti kulit bayi.

10.Cairan Anmion,

adalah cairan yang berada disekitar janin yang berfungsi untuk melindungi janin dari benturan fisik dan sebagai pelicin

(lubricant) pada saat janin dilahirkan. Efeknya yaitu membantu melembabkan, melembutkan, serta menghaluskan kulit (mirip dengan plasenta). Penggunaannya terbatas pada penggunaan pelembab, lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo. Bahan tersebut yang biasa digunakan untuk kosmetik dapat berasal dari sapi, lembu jantan dan babi.

11.Botox, atau botulinum toxin tipe A

adalah protein kompleks yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Oleh para dermatolog atau dokter spesialis kulit, botox biasa dipakai untuk menghilangkan kerut di wajah dan mengurangi produksi keringat bagi penderita hiperhidrosis (kelebihan keringat). Untuk menghilangkan kerut atau keriput yang muncul disekitar wajah, seorang dermatolog akan memasukkan cairan (larutan) botox ke beberapa bagian wajah yang terdapat kerutan. Misalnya di dahi, garis luar mulut, pinggir mata, atau leher. Proses pembuatan larutan botox biasanya mempergunakan serum albumin (hewan atau manusia) sebagai bahan pelarutnya.

12.Lanolin, sejenis minyak/lemak yang biasanya berasal dari hewan. Sering digunakan dalam produk lotion, salep kulit, whitening cream dan pemberi efek glossy pada lipstik. Perlu kajian lebih lanjut untuk mengetahui apakah sumbernya berasal dari hewan halal atau haram, termasuk proses penyembelihan yang sesuai syariat Islam atau tidak

13.dll Selain bahan-bahan kosmetik yang berasal dari hewan di atas ada juga yang berasal dari manusia antara lain: 1.Keratin, berasal dari rambut manusia, sering dipergunakan dalam produk pewarna rambut. 2.Albumin, berasal dari serum darah manusia, banyak digunakan untuk pelarut bahan aktif kosmetik seperti botox. 3.Plasenta (lihat uraian di atas) 4.Asam Hialuronat (Hyaluronic Acid), berfungsi menjaga kesehatan kulit, termasuk dalam kelompok mukopolisakarida. Terdapat dalam cairan mata dan tali janin. Sering terdapat pada produk whitening cream dan perawatan kulit. Ah, APR. Daftar Zat Berbahaya Dalam Kosmetik Pernahkah anda membaca dan mempelajari kandungan yang terdapat dalam kosmetik dan produk perawatan kulit yang

anda pakai sehari hari? Tahukah anda apa sebenarnya zat zat yang ditulis tersusun rapi di kemasan produk yang anda beli? Yang perlu anda sadari bahwa bahan bahan tersebut tidak hanya merusak kulit anda tetapi juga akan menganggu kesehatan anda jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa diantaranya malah dapat digolongkan sebagai bahan karsinogenik (zat yang bisa menyebabkan kanker) dan digunakan oleh perusahaan kosmetik karena bahan tersebut relatif murah. Berikut beberapa bahan berbahaya yang sering dijumpai pada kosmetik dan produk perawatan kulit lainnya. Bahan berikut adalah bahan sintetik yang sudah terbukti berbahaya bagi kesehatan menurut beberapa penelitian. Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS) Zat ini sering dikatakan berasal dari sari buah kelapa untuk menutupi racun alami yang terdapat di dalamnya. Zat ini sering digunakan untuk campuran shampoo, pasta gigi, sabun wajah, pembersih badan dan sabun mandi. SLS dan ALS dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan kedua zat ini dapat dengan mudah diserap ke dalam tubuh. Setelah terserap, endapan zat ini akan terdapat pada otak, jantung, paru paru dan hati yang akan menjadi masalah kesehatan jangka panjang. SLS dan ALS juga berpotensi menyebabkan katarak dan menganggu kesehatan mata pada anak anak. Bahan Pengawet Paraben Paraben digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan. Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang diteliti. Propylene Glycol C3H8O2 Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati. Isopropyl Alcohol C3H7OH Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan

merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini. DEA C4H11NO2 (Diethanolamine), TEA C6H15NO3 (Triethanolamine) and MEA C2H7NO(Monoethanolamine) Bahan ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati. Aluminium Aluminium sering digunakan pada produk penghilang bau badan. Aluminium diduga berhubungan dengan penyakit pikun atau Alzheimer’s. Minyak Mineral Minyak mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya jerawat dan keluhan kulit lainnya. Polyethylene Glycol C2n+2H4n+6On+2 (PEG) Bahan ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri. Bagaimana cara menghindari bahan berbahaya ini? Pelajari dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label setiap produk kosmetik. Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung di dalamnya, bila anda masih kurang yakin, anda bisa mencarinya di internet tentang bahayanya bahan tersebut. Jangan pernah dibodohi oleh kata kata ‘natural’ dan ‘organic’ pada kemasan produk. Memang produk tersebut mengandung satu atau dua bahan organik, tetapi kandungan bahan berbahayanya bisa berkali lipat jumlahnya. Jika memungkinkan, pilihlah produk yang memang 100% menggunakan bahan natural seperti herbal dan lain lain. Saya yakin kulit anda akan menyukainya.

Kosmetika Pelembab dan Pelindung a. Kosmetik Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer) Wanita yang memiliki kulit kering dan juga kulit normal yang cenderung kering sangat perlu menggunakan kosmetik pelembab, sedangkan yang memiliki kulit berninyak dan berjerawat tidak perlu menggunakan kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak tipis pada permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit, oleh karena itu kulit memerlukan kosmetik pelembab. Base foundation atau moisturizer berfungsi sebagai bahan pelembab kulit untuk menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk melindungi kulit terhadap bahan kosmetik lain yang akan membahayakan. Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam yaituminyak (oil base) dan air. Pelembab yang berbahan dasar minyak, baik untuk jenis kulit normal dan kering, sedangkan untuk kulit berminyak sebaiknya menggunakan pelembab yang berbahan dasar air. Jenis bahan dasar pelembab menentukan bentuknya, pelembab berbahan dasar minyak biasanya berbentuk krim, sedangkan pelembab berbahan dasar air biasanya berbentuk lotion. Cara menggunakan kosmetik ini dengan dioleskan secara tipis dan merata pada wajah dan leher setelah kulit dibersihkan serta biarkan + 2 menit sampai kering. Pelembab diratakan di wajah dengan gerakan yang menuju ke atas dan ke sisi wajah. Pelembab yang baik masa penggunaannya (kadaluwarsa) dapat bertahan maksimal 1 tahun selama disimpan dalam kondisi tertutup. Terdapat dua tipe kosmetik pelembab, yaitu kosmetik pelembab yang berbahan dasar lemak (moisturizer) dan kosmetik

pelembab

berbahan

dasar

gliserol

atau

humektan

sejenis.

Moisturizer berguna untuk mencegah penguapan air kulit dan menjadikan kulit lembab serta lembut. Penggunaan kosmetik pelembab harus dapat menutupi seluruh permukaan kulit wajah, sehingga dapat mencegah penguapan air kulit. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari mikroorganisme serta jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik jenis ini mudah menjadi tengik. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak jenisnya ada yang berbentuk krim lemak anhidrous, krim emulsi W/O, emulsi ganda, krim O/W yang kaya minyak dan emulsi O/W cair yang mengandung air lebih dari 80 %. Kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau humektan sejenis, akan mengering pada permukaan kulit, membentuk lapisan yang bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan mempertahankannya di permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum corneum kulit. b.

Kosmetik

Pelindung

Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit, terutama melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet matahari (tabir surya). Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya (sunscreen) adalah mudah dipakai, jumlah preparat yang menempel mencukupi kebutuhan, bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat ini mudah tercampur serta bahan dasarnya mampu mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.

Related Documents

Bahan Kosmetik
February 2021 1
Uji Keamanan Kosmetik
January 2021 0
Sediaan Kosmetik Mata
January 2021 0
Bahan Bakar.pdf
January 2021 0
Bahan Operkulektomi
February 2021 0
Mekanika Bahan
January 2021 1

More Documents from "Adick Cool"