Bahan Untuk Gigi Tiruan Cekat-311

  • Uploaded by: Yessica Puspita Kardinal
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahan Untuk Gigi Tiruan Cekat-311 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,270
  • Pages: 13
Loading documents preview...
Bahan untuk gigi tiruan cekat: adalah suatu bahan yang digunakan untuk mahkota/cekatan (pergantian gigi yang hilng dg gigi tiruan) yg disemen sca permanen pd tempatnya dan tidak dapat dilepas pasang oleh pasien sendiri. Gigi tiruan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengunyah, berbicara dan memberikan dukungan untuk otot wajah. Meningkatkan penampilan wajah dan senyum. Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan penuh ( Full Crown) dan gigi tiruan sebagian (Partial Crown). Gigi tiruan sebagian dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan /Removable (yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien) dan gigi tiruan cekat/ Fixed/ GTC (yang disemenkan ke gigi pasien secara permanen). Gigi tiruan cekat atau disingkat dengan GTC diklasifikasikan menjadi dua yaitu crown dan bridge. Secara keseluruhan gigi tiruan cekat dapat bertujuan untuk mencapai pemulihan kembali keadaankeadaan yang abnormal pada pengunyahan, pemugaran dari sebagian atau seluruh alat pengunyahan termasuk bagian yang mengalami kerusakan, pencegahan terjadinya kerusakan selanjutnya pada gigi-gigi lainnya dan jaringan lunak sekitarnya, keadaan yang menjamin keutuhan alat pengunyahan untuk waktu yang selama mungkin. Pontik, Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi asli yang hilang dan berfungsi untuk mengembalikan:  Fungsi kunyah dan bicara  Estetis  Comfort (rasa nyaman)  Mempertahankan hubungan antar gigi tetangga mencegah migrasi / hubungan dengan gigi lawan  ektrusi 1) Pontik logam Logam yang digunakan untuk membuat pontik pada umumnya terdiri dari alloy, yang setara dengan alloy emas tipe III. Alloy ini memiliki kekuatan dan kelenturan yang cukup sehingga tidak mudah menjadi patah atau berubah bentuk (deformasi) akibat tekanan pengunyahan. Pontik logam biasanya dibuat untuk daerah-daerah yang kurang mementingkan faktor estetis, namun lebih mementingkan faktor fungsi dan kekuatan seperti pada jembatan posterior. 2)

Pontik porselen

Pontik jenis ini merupakan pontik dengan kerangka dari logam sedangkan seluruh permukaannya dilapisi dengan porselen. Pontik ini biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior dimana faktor estetis menjadi hal yang utama. Pontik porselen mudah beradaptasi dengan gingival dan memberikan nilai estetik yang baik untuk jangka waktu yang lama. 3)

Pontik akrilik

Pontik akrilik adalah pontik yang dibuat dengan memakai bahan resin akrilik. Dibandingkan dengan pontik lainnya, pontik akrilik lebih lunak dan tidak kaku sehingga membutuhkan bahan logam untuk kerangkanya agar mampu menahan daya kunyah / gigit. Pontik ini biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior dan berfungsi hanya sebagai bahan pelapis estetis saja. 4)

Kombinasi Logam dan Porselen

Pontik ini merupakan kombinasi logam dan porselen dimana logam akan memberikan kekuatan sedangkan porselen pada jenis pontik ini memberikan estetis. Porselen pada bagian labial/bukal dapat dikombinasikan dengan logam yang bertitik lebur tinggi (lebih tinggi dari temperature porselen). Tidak berubah warna jika dikombinasikan dengan logam, sangat keras, kuat dan kaku dan mempunyai pemuaian yang sama dengan porselen. Porselen ditempatkan pada bagian labial/bukal dan daerah yang menghadap linggir, sedangkan logam ditempatkan pada oklusal dan lingual. Pontik ini dapat digunakan pada jembatan anterior maupun posterior. 5)

Kombinasi Logam dan Akrilik

Pada kombinasi logam dan akrilik ini, akrilik hanya berfungsi sebagai bahan estetika sedangkan logam yang memberi kekuatan dan dianggap lebih dapat diterima oleh gingival sehingga permukaan lingual/palatal dan daerah yang menghadap gusi dibuat dari logam sedangkan daerah labial/bukal dilapisi dengan akrilik. Dg porselen: 1. Dokter gigi memotong gigi pasien yang akan dibuatkan crown atau bridge gigi logam porselen untuk dijadikan abutment dari gigi tiruan logam porselen. 2.Setelah melakukan preparasi pada gigi pasien, kemudian dokter gigi mencetak gigi pasien tersebut untuk dikirim ke lab gigi 3.Sebelum cetakan gigi dikirim ke lab gigi, dokter gigi mencocokkan warna gigi yang akan dibuat sesuai dengan gigi sebelah yang telah dipreparasi.

4.Kemudian cetakan double impression tersebut dikirim ke lab, lalu pihak lab akan mengecor cetakan double impression tersebut dengan bahan cetak gypsum 5.Model gigi tersebut kemudian diberikan pin untuk menopang kekuatan dari cetakan abutment gigi yang akan dibuatkan logam porselen. 6.Setelah diberi pin, model gigi abutment dipotong sesuai dengan bagian tiap giginya. Model gigi tersebut kemudian diletakkan pada articulator, agar posisi model gigi sesuai dengan garis median (garis tengah tubuh). atau lebih mudahnya disusun pada okludator 8.Kemudian gigi abutment diukir untuk diperjelas garis servikalnya 9.Setelah batas garis servikalnya diperjelas, lalu model abutment tersebut dilapisi dengan lem yang cepat kering dan tidak meresap di model gigi satu lapis saja (pada umumnya dengan menggunakan alteco). Tujuannya yaitu agar ada sedikit space untuk logam porselen terhadap gigi abutment yang asli. Dan jangan lupa memperjelas garis servikal dengan cara ditandai dengan pensil tinta. 10.Kemudian memasuki tahap waxing atau pelilinan malam, jangan lupa untuk memberi separator terlebih dahulu atau minyak pelindung satu lapis saja agar lilin malam tidak menempel pada model gigi abutment dan dapat dilepas pasang. 11. Setelah tahap waxing sudah dilakukan dan dipastikan bahwa batasbatas bentuk dan ketebalan dari lilin malam tersebut sudah sesuai dengan bentuk abutment, kemudian dilakukan tahap spruing (pemberian sprue). Sprue dipasang dengan kemiringan sekitar 400 sampai 450. 12. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap penanaman model di dalam tabung kecil (bumbung tuang logam) sebelum dilakukan proses casting logam Adapun posisi peletakan model sebelum dituangkan bahan tanam tuang (phosphat bonded) yaitu : 13. Bahan tanam tuang (phosphate bonded) dituangkan terlebih dahulu ke dalam model malam untuk mengisi bagian servikal (bagian model malam yang membetuk gigi yang sudah dipreparasi). 14. Setelah dituangkannya bahan tanam tuang, tunggu sekitar kurang lebih satu sampai dua agar bahan tanam tersebut setting (kering sempurna dan sudah tidak dalam tahap setting/terasa panas, namun sudah terasa dingin bila dipegang) 15. Setelah setting, lelehkan malam di dalam cetakan tersebut dengan meletakkannya di atas api kompor dengan posisi lubangnya menghadap api.

Namun jangan terlalu lama melelehkannya, karena dikhawatirkan cetakan di dalamnya menjadi retak (sekitar 30 sampai 45 menit). 16. Lalu letakkan cetakan tersebut ke dalam oven kurang lebih sekitar 200 celcius sampai 9200 celcius selama kurang lebih 30 menit. Logam: 1. Membentuk restorasi yang akan dbuat dengan menggunakan inlay wax, sesuai dengan bentuk anatomis gigi aslinya. 2. Menghaluskan model malam yang telah terbentuk dengan alcohol 3. Mekilapkan model malam yg telah terbentuk dg menggunakn air 4.mempersiapkan penanaman yang meliputi crusible former, sprue,ventilasi, dan juga memasang non asbestos liner pada bumbung tuang. 5. Melekatkan sprue pada daerah tertebal model malam dengan sudut tumpul. 6. Mamasang model yang telah terpasang sprue ke crucible former, dan menyesuakan dg ketinggian pada bumbug tuang. 7. Mengolesi model malam beserta sprue dengan menggunakan wetting agent. 8.Mnunggu hingga wetting agent mongering. 9. Menanam model malam. 10. Melepas crusibel former dari bumbung tuang 11. Menunggu hingga bumbung tuang agak dingin 12. Membongkar bumbung tuang dan mengeluarkan hasil tuangan kasar. 13. Fitting : dengan cara mencoret coret die dengan pensil sehingga bagian yang belum fit dapat diketahui dengan mudah 14. Finishing : menggunakan stone merah & hijau 15. Polishing : menggunakan rubber merah & hijau. Lakukan polishing tersebut sampai model malam mengkilat Atau ( drg. Marlina ) 1. Casting/penuangan/pengecoran 2. Cold working, tidak menggunakan panas (ditempel,ditarik,digulung) 3. Powdered metellugry -> hasilnya tak sekuat casting 4. Sintering -> lebih sempurna 2. modifikasi yang dilakukan adalah Mahkota metal porselen sangat populer digunakan dalam bidang kedokteran gigi karena sifat-sifatnya yang menguntungkan, seperti kekuatan yang baik, daya tahan yang lama, mudah dan sederhana dalam pembuatannya. Akan tetapi mahkota tiruan metal porselen anterior yang membutuhkan estetik optimal seringkali tidak memberikan hasil yang memuaskan, karena acapkali

terlihat adanya grey area di gingiva sekitar tepi mahkota, demikian pula sering terlihat pada mahkota metal porselen yang telah dipakai lama. Meskipun aluminium all procelen crown dapat digunakan untuk mengatasi masalah estetik, tetapi mahkota tiruan all porcelain tidak mempunyai kekuatan seperti mahkota tiruan metal porselen. Pada kasus-kasus tertentu seperti pada pasien dengan gigitan dalam anterior atau pada gigitiruan jembatan anterior yang panjang kekuatan dari restorasi metal 2 porselen sangat dibutuhkan. Faktor estetik adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam menghasilkan restorasi di regio anterior. Untuk mengatasi grey areadan meningkatkan nilai estetik mahkota tiruan metal porselen dapat dilakukan modifikasi dengan mengurangi metal pada bagian tepi labial, diganti dengan porcelain margin. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Brecker pada tahun 1956. Sejak saat itu teknik ini menjadi populer dan terbukti meningkatkan nilai estetik pada mahkota tiruan metal porselen Penggunaan pasak non metal

3. alloy tipe 3, yang logam mulianya minimal 78 % (keras), sehingga mampu menahan beban yang berat. au (62-78), ag (8-28), cu (8-11), pt(0-3), pd(2-4), zn (1) memiliki kekuatan dan kelenturan yangcukup, sehingga tidak mudah patah. au, pt/platinum,pd/palladinum, cu-- memiliki daya tahan terhadap korosi cu: menyebabkan warna kemerahan, sehingga digunakan ag, agar menjadi lbh putih. titik cari menjadi lbh rendah, sehingga pt/platinum digunakan untuk meningkatkan titik cair alloy ag/perak: meningkatkan kekerasan dan kekuatan dengan solution hardening, namun ag dapat menyebabkan tarnish, dan porositas saat casting, sehingga digunakan zn/zink, karena zink oxide yang terjadi dapat dipisahkan dari cairan alloy sebagi kerak. 4. bahan tanam tuang digunakan untuk membantu merubah malam menjadi logam/ invesment material/bahan pendam ada 3 golongan bahan tanam tuang: gipsum bonded, bahan tanam tuang yang digunakan utk penuangan logam dg pemanasan dibwh 1100/1200 c. fosfat bonded jenis bahan tanam yang digunakan utk penuangan logam dg panas diatas 1100/1200c

silika bonded:sama dg fosfat bonded tapi pengerjaan lbh sulit,diatas 1100/1200c 1.Thermal stability: bahan tanam tuang harus memiliki retensi yang baik terh adap suhu saat casting sehingga memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan stress s aat setting ketika alloy cair memasuki mould bahan tanam tuang. 2. Porositas: gypsum bonded dan fosfat bonded merupakan material yang cukup porus,sehingga dapat melepaskan air dan gas lainnya dari dalam mould selama proses casting. Tipe gypsum bonded: Tipe 1. Thermal expansion type, untuk casting inlay dan crown Tipe 2. Hygroscopic expansion type, untuk casting inlay dan crown Tipe 3. Untuk casting lengkap dan partial dentures (McCabe & Walls 2008, p.48). Bahan material gypsum bonded disediakan dalam bentuk bubuk yang dicampur dengan air. bubuk gypsum bonded terdiri dari campuran silika (SiO2) dan kalsium sulfat hemihydrate (produk gipsum) dan juga dengan komponen mikro lainnya termasuk bubuk grafit atau bubuk tembaga dan berbagai bahan lainnya untuk mengontrol setting time. silika merupakan bahan yang tahan terhadap suhu tinggi pada saat pengecoran (Mc Cabe & Walls 2008, p. 47). Sifat bahan tanam tuang gypsum bonded: a. stabilitas termal Salah satu syarat dari bahan tanam tuang ialah bahan harus dapat mempertahankan integritasnya pada suhu casting dan memiliki cukup kekuatan yang memadai untuk menahan tekanan pada saat alloy dimasukkan kedalam mould. Bahan tanam tuang gipsum bonded terurai diatas suhu 1200 b. Porositas Material gypsum bonded merupakan material yang cukup porus yang memungkinkan udara dan gas-gas lainnya keluar dari cetakan selama pengecoran. c. Kompensasi ekspansi Semakin tinggi rasio w/p adonan gipsum, konsentrasi inti kristalisasi menurun sehingga setting time lebih lambat. Setting time perlu dikotrol

karena seting time mempunyai pengaruh pada setting expansion. Setting expansion perlu diminimalisasi untuk menghasilkan hasil model yang akurat (Mc Cabe & Walls 2008, p. 51) Thermal dap suhu stability: bahan tanam kekuatan tuang harus memiliki retensimenahan yang baikstress terhas saat casting sehingga memiliki yang cukup untuk aat setting ketika alloy cair memasuki mould bahan tanam tuang syarat bahan tanam tuang: semua bahan tanam tuang mengandung substansi pengeras, yaitu bahan yang tidk akan terurau pada saat pemanasan berlangsung. substansi pengikat (bahan yg akan set dan bergabung dg partikel bahan pengeras),bahan harus sedikit ekspansif untuk mengimbangu kontraksi stlh pendinginan, partikel bubuk cukup halus supaya diperoleh permukaan bahan hang halus, bahan yang dicampur mempunyai konsentrasi yang cukup halus sblm setting, bahan mempunyai waktu setting yang menguntungkan, permeable setelah bahan setting ( berporus sehingga uap dapat keluar), cukup kuat menahan gipsum bonded (bahan utama: calcium sulfat hemihidrat/tipe alpha: dipanaskan dlm keadaan tertutup, bentuk padat dan teratur-disebut dental stone, memerlukan air lbh sedikit, silika-memberikan kekuatan pada bahan dan mempengaruhi expansi pd bahan tanam selama setting fosfat bonded: bahan utama fosfat aluminium dan fosfat oxide perbedaan dg gipsum bonded: fosfat bonded tidak perlu tabung tuang logam krna bahan cukup keras utk dapat dipanaskan silika bonded: bahan utama-silika terjadi termal ekspansi yg beaar krn banyaknga kandungan silika shnga mampu mengimbangu kontraksi bahan pd saat penuangan berlangsung ekspansi termis tergantung pd: suhu, kandungan silika dlm bahan tanam. serta ratio bubuk dan air(makin kental makin besar ekspansi termisnya) 5. acrilic denture gigi tiruan akrilik terbuat dari akrilik untuk gigi maupun basisnya, proses pebuatannya dengan cara mencampurkan bubuk dan cairannya kemudian direbus pada tingkat suhu tertentu. Kekurangan pada partial denture acrilic adalah diperlukan kawat untuk penyangga pada gigi asli sebelah plat akrilik tersebut, sehingga lama-kelamaan kawat tersebut membuat gigi menjadi aus. Sedangkan kekurangan dari full denture acrilic adalah diperlukan gusi yang cukup tinggi untuk dasar perlekatannya. Apabila gusinya semakin berkurang maka semakin berkurang daya lengket full denture acrilic tersebut atau bisa goyang-goyang jika digunakan. policarbonate denture-sistem inject

Valplast-Basis gigi tiruan yang elastis ini terbuat dari bahan valplast yang proses pembuatannya menggunakan sistem inject. Kelebihan yang sangat disukai oleh banyak orang adalah kelenturannya sehingga tidak mudah patah apabila terjatuhdan juga tidak memerlukan kawat seperti acrilic denture. Hanya saja kelemahan dari valplast ini adalah warna gigi tiruan ini lama kelamaan akan memudar dan berubah menguning, menggunakan valplast juga cenderung mengakibatkan bau mulut daripada menggunakan gigi tiruan lainnya, selain itu juga valplast juga susah untuk dibersihkan

metal frame- Dari namanya kita mengetahui bahwa gigi tiruan ini menggunakan bahan metal atau logam sebagai basisnya dikombinasikan dengan akrilik, valplast atau polycarbonate sebagai basis untuk meletakkan gigi yang terbuat dari akrilik. Bahan logam yang digunakan pada gigi tiruan ini adalah chromium cobalt atau titanium. Gigi tiruan jenis ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu tidak mudah patah karena menggunakan logam dan juga bahannya lebih tipis sehingga lebih nyaman digunakan oleh pasien. Gold alloy tipe IV- heat treatment u/gold alloy a. Tahap 1. Setelah casting, biasanya dilakukan quenching b. Tahap 2, homogenisasi krna timbul coring oleh adanya pt(platinum), alloy dipanaskan 700c (10 menit) kemudian quenching c. Tahap 3, bila ada perlakuan cold working (penyusutan cengkram) perlu dilakukan annealing untuk menghilangkan stress. d. Tahap 4. Heat hardening dg memanaskan alloy utk wkt cukup lama, sehingga atom-atom berdifusi untuk medapatkan order+precipitation hardening. Cobalt-chromium alloy-lbh keras, lbh tahan korosi-dpat dibuat lbh tipis, shnga lbh ringan-namn cepat getas/atah, karena modulus elastisitasnya 2x lbh besar dari gold alloy Dari stainless steel : bahan austenitic 18/8 (nikel –chromium) siftat: tidak berat, tdk mudah patah, tipis, densitas tdk terlalu tinggi, daya tahan terhadap korosi baik, penghantar panas, sensasi suhu cepat diteruskan ke palatal Teknik pembuatan: 1.Metode penempaan konvensional –lembaran stainless steel diletakkan diantara die pada suatu hydraulic press. Die dan contra die diuat dari alloy dengan titik cair rendah zn.cu.mg.altin-antimony-Cu, lead-antiminy-cu, dan

lead-bismuth-tin 2. A. explosion forming Die dari bahan epoxy resin Stainless steel diatas die dg lapisan palticine. Gelombang tekanan dg bahan yang mudah meledak diatas plasticine, tekanan dialihkan melalui plasticine ke permukaan logam. B. Exposion-hydraulic forming Air digunakan utk meneruskan tekanan C. Hydraulic forming Metode ini menggunakn alat hydraulic forming. Landasan gigi tiruan dipotong sesuai ukuran cengkram dipsang dg cra resistance welding (proses penggabungan bagian dari logam dg cara pembrn panas/tknn tanpa menggunakan logam peratara) Valplast (gigi tiruan lepasan) Valplast atau disebut juga fleksible denture adalah gigi tiruan lepasan dengan bahan nylon thermoplastic. Bahan nylon thermoplastic yang digunakan membuat valplast mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan gigi tiruan jenis lain, antara lain : 1. Valplast dapat dibuat lebih tipis dan fleksible 2. Valplast dibuat tanpa menggunakan frame metal atau cangkolan kawat 3. Dapat menempel disekitar gigi asli dan jaringan ginggiva dengan aman dan lebih nyaman jika dibandingkan dengan gigi tiruan dengan cangkolan logam 4. Valplast memiliki warna, bentuk dan design yang menyatu dengan warna alami ginggive sehingga tak terlihat saat digunakan. 5. Kuat dan tidak mudah patah jika dibandingkan dengan akrilik. 6. Tidak memerlukan preparasi gigi dan jaringan 7. lebih tahan lama dibanding akrilik 8. menguntungkan untuk pasien yang alergi terhadap logam 9. lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk kunjungan ke dokter gigi kelebihan valplast secara keseluruhan membuat pasien lebih nyaman dalam menggunakan gigi tiruan ini, sehingga valplast disukai pasien. Kontra indikasi dan kekurangan valplast : 1. pasien dengan oral hygiene yang buruk 2. gigi yang mengalami kelainan jaringan periodontal (gigi goyang) 3. pasien dengan diabetes mellitus tak terkontrol 4. tidak menguntungkan jika digunakan pada pasien full denture 5. bukan penghantar suhu, sehingga pasien tidak dapat merasakan suhu makanan secara maksimal.

6. Kadang, oleh karena polimerisasi tidak sempurna, beberapa waktu setelah insersi bisa timbul perasaan valplast menjepit ginggiva, ini dapat dikoreksi dengan cara relining. Kerugian bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas adalah (Combe, 1986) : 1. Ketahanan terhadap fraktur rendah 2. Ketahanan terhadap abrasi rendah Universitas Sumatera Utara 3. Konduktivitas termal yang rendah 4. Adanya monomer sisa yang dapat mengakibatkan reaksi alergi 5. Dapat menyerap cairan 6. Dapat terjadi perubahan dimensi 7. Dapat terjadi distorsi Diskusi 2 modul 311 1. bahan apa sajakah yang dapat digunakan sebagai tumpatn sementara ? sebutkan komposisinya! jawab: A. semen zinc oxide eugenol: (tipe I yg sebagai tumpatan smentara) - diindikasikan untuk tumpatan sementara - cavity lining pada cavitas dalam - penyemenan sementara restorasi *sebaiknya tidak digunakan pada cavitas yang sudah mencapai pulpa karena dapat mengakibatkan inflamasi persistensi terhadap terbentuknya dentinal bridge Komposisi : a. bubuk - zinc oxide 69% - magnesium oxide - asam asetat (max 1%) sebagai akselerator b. cairan - eugenol 85% - olive oil s/d 15% sbg akselertor B. glass lonomer cament (GIC ) komposisi : - silikat 41,9% -alumina 28,6% -aluminium fluoride 1,6% -kalsium fluoride 15,7%

-natrium fluoride 9.3% -alumunium fluoride 3.8% 2. sebutkan dan jelaskan kebaikan dan kekurangan dari bahan tersebut ! Jawab: Setelah kavitas di preparasi, tumpatan sementara berupa GIC dapat digunakan selama kurang leih tiga minggu. GIC dipakai karena kemampuannya dalam melepas on fluoride yang berguna untuk : - mendukung control karies walaupun jumlah dan frekuensi dari refined carbohydrate dalam diet relative tidak berubah - estetik lebih baik - lebih tidak mengiritasi pulpa dibandingkan semen yang lain -manipulasi mudah - membentuk flourapatite yang kalarutannya lebih kecil daripada hydroxyapatite -menghambat demineralisasi -memperbaiki remineralisasi -menghambat metabolisme bakteri -mengurangi wettability dari struktur gigi -menghambat pembentukan plak

Kekurangan : -tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar -tidak tahan terhadap kehausan - kekerasan kurang baik - dapat larut dalam asam dan air - permukaan tidak bisa dipollish sehalus permukaan komposit - mudah terkontaminasi air pada early state of set Pilihan material lain sebagai bahan tumpatan sementara adalah zinc oxide eugenol (ZOE) alasan dipakainya ZOE antara lain : -memiliki bio kompatibilats yang baik - non toxic - tidak mudah chipping atau pecah - daya larut air yang rendah - dapat berthan 2-3 bulan walaupun terdapat chipping di pinggirnya - memberikan perlindungan terhadap pulpa

Kekurangan : - memiliki potensi iritasi terhadap jaringan - mangakibatkan iritasi persistensi - warna bahan masih kurang baik dibaning komposit - kurang kuat digunakan pada gigi posterior disbanding dengan amalgam - warna tambalan lebih opaque, sehingga terlihat beda dengan gigi asli ( estetik kurang baik ) 3. terangkan mekanisme yang terjadi antara bahan dan tumpat dengan bahan adesi! Jawab: - GIC -> bahan adesi dan bahan tumpat - sebagai tambahan adesi kimia, retensi secara mikromekanik dimungkinkan bila permukaan tidak rata, seperti tubuli dentin yang terbuka sebagian. - mula” disarankan agar permukaan dentin dibersihkan/dikondisikan dgn poliakrilik acid (dalam larutan air) sebelum penumpatan dgn GIC - kemudian GIC langsung ditumpat pada email & dentin - hasinya permukaan lebih bersih, karena smear layer (suatu debris yang mengandung partikel organic & anorganik , terbentuk dari sisa” pengeboran gigi /instrument lain) dihilangkan, memiliki perlekatan yang baik. *adanya bahan yang adhesive yang baik, ikatan antara gigi dengan bahan restorasi semakin kuat sehingga restoasi dapat bertahan lama dan kurangnya resiko kebocoran. 4. bila gigi 46 tsb akhirnya ditumpat dengan menggunakan bahan tumpat amalgam atau komposit, sebutkan bahan poles yang digunakan! Jawab: a. Chalk (CaC03) - bahan ini merupakan bentuk mineral dari calcium disebut juga whiting atau calcium carbonate - Daya abrasive chalk ringan dan digunakan untuk memoles gigi, tumpatan amalgam, emas dan bahn” plastic - merupakan abrasive agent pada pasta gigi. b. Pumice menyerupai silica dan digunakan untuk polishing agent untuk email,gold foil dan dental amalgam. c. alumunium oxide

digunakan dalam bentuk disk dan strip, untuk finishing email, alloy dan ceramic materials.

Related Documents


More Documents from "johan1106"