Biloma

  • Uploaded by: gita yolanda
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Biloma as PDF for free.

More details

  • Words: 1,049
  • Pages: 37
Loading documents preview...
REFLEKSI KASUS: BILOMA Nama : Gita Yolanda NIM: 13/349131/KU/15939 Pembimbing: - dr. Agung Widianto, Sp. B –KBD - dr. Wahyu Kartiko Tomo , Sp. B

KASUS

IDENTITAS PASIEN

1 2 3 4 5

Nama : Tn. G Usia

: 31 tahun

Alamat : Bantul Status : Menikah Agama : Islam

Anamnesis

Keluhan Utama: perut membesar

Riwayat penyakit Sekarang Pasien mulai merasa nyeri perut RUQ hilang timbul, kuning (-), demam (-) di bawa ke IGD, ditemukan batu pada kantung empedu saat dilakukan USG, diterapi dengan obat kemudian pasien pulang

Januari 2018

Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan perut membesar di abdomen atas (di ulu hati), dicurigai cairan, di USGsuspek Biloma, dilakukan laparotomy drainase externa

Juni 2018

5 minggu

Pasien kembali merasa nyeri perut, mual (+) muntah (+) kuning (+) demam (+) dikonsulkan ke bedah karena cholelithiasis dan cholangitis, dilakukan open cholecystectomy, KU membaik, bilirubin masih tinggi, pasien boleh pulang beberapa hari post op dan kontrol rutin ke PD

8 Juli 2018

Pasien datang ke RS dengan nyeri nperut luar biasa, susp. Pancreatitis dan peritonitis ec biloma

16 Juli 2018 Pasien BLPL dengan 1 drain masih terpasang, namun malamnya pasien kembali ke RS karena drain terlepas. Dilakukan observasi sekresi cairan empedu selama seminggu pasien di rumah, cairan masih terus rembes tapi pasien merasa sehat

23 Juli 2018

Riwayat Penyakit Dahulu • • • • •

Diabetes Mellitus (-) Hipertensi (-) Asma (-) Penyakit Jantung (-) Riwayat Operasi (Open cholecystectomy pada Juni 2018)

Riwayat Penyakit Keluarga • • • • •

Diabetes Mellitus (-) Hipertensi (-) Asma (-) Penyakit Jantung (-) Keganasan (-)

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum (8 Juli 2018) • • • •

KU: Compos mentis, tampak sakit, status gizi baik BB: 70 kg TB: 170 cm Tanda Vital ₋ TD :125/80 mmHg ₋ N : 96x/mnt ₋ R :20x/mnt ₋ S :36.7 derajat C

• Kepala : Sklera Ikterik (+/+) Konjungtiva anemis (-/-) • Leher :tidk teraba limfonodi • Dada - Cor : S1-S2 reguler, murmur (-) - Pulmo: suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-) • Kulit : jaundice • Ekstremitas : akral hangat WPK< 2 detik

• Abdomen: - I : distensi di kuadran kanan atas, eritema(-), diskolorisasi(-) - A: peristaltik 15x/mnt, tidak terdengar di abdomen atas - P: dull di RUQ - P: supel, massa di RUQ, lunak, nyeri tekan (+)

Pemeriksaan Penunjang

Hematologi (7 Juli 2018) Pemeriksaan

TextSGPT

Text

Pemeriksaan

TextSGPT

Text

Leukosit

8,3

4,0-11,0

Bilirubin total

3,9

0,3-1,2

Eritrosit

4,9

4,5-6,5

Bilirubin Direk

2,9

≤0,4

Hemoglobin

13,0

13,0-18,0

GDS

124

60-199

Trombosit

577

150-450

HBsAg (kualitatif)

Non reaktif

Non reaktif

PPT

11,2

9,7-13,1 detik

INR

0,98

0,7-1,2

APTT

31,3

25,5-42,1 detik

SGOT

25

20-40

SGPT

41

10-40

USG Abdomen (7 Juli 2018)

USG Abdomen (7 Juli 2018)

USG Abdomen (7 Juli 2018) Hasil USG • Hepar : ukuran dan echostruktur normal IHBD tak melebar, tak tampak nodul, tampak lesianechoic di posterior hepar sampai dekat lien ukuran 14,9 cm lebih x 10,8 cm x 8,5 cm • Pancreas: ukuran dan echostruktur normal, duktus wirsung tak melebar • Lien : ukuran dan echostruktur normal, tak tammpak massa maupun nodul • Ren dextra et sinistra: ukuran dan echostruktur normal, SPC tak melebar, tak tampak batu/massa Kesan : suspected biloma Hepar ren, lien, pancreas normal

Diagnosis Biloma post open cholecystectomy

Rencana Medis dan Terapi • • • • • •

Pro laparotomy external drainage Inf RL 20 tpm Inj. Ceftriaxone 1gr 30 menit pre op Inj. Ketorolac 30 mg/8jam Co anestesi Lab : Darah Rutin, Fungsi Hati, Bilirubin, Profil

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Biloma : kumpulan cairan empedu di luar traktus bilier dengan batas yang jelas (well demarcated), baik dengan kapsul maupun tanpa kapsul.

Definisi Kasus pertama biloma dilaporkan oleh Gould dan Patel (1979), mereka melaporkan suatu kasus dengan kebocoran cairan empedu (bile leakage) ekstrahepatik post trauma abdomen kuadran kanan atas. Cairan empedu terakumulasi dan terbentuk kapsul.

Anatomi

• • • • •

Lokasi – fossa vesica fellea (lobus quadratus) Panjang – 7-10 cm Fungsi – menyimpan & memekatkan empedu Bagian-bagian – fundus, corpus, collum Proyeksi fundus di kartilago costa 9 dextra di linea midclavicularis

Epidemiologi • Insidensi biliary injury setelah open cholecystectomy adalah 0,2-0,3% (Strasberg et al. and Roslyn et al, 1995) • Lebih dari 124.000 laparascopic cholecystectomy yang dilporkan di literatur, ditemukan 0,5% major bile duct injury (Strasberg et al.,1995) • Insidensi bile injury 2 kali lebih besar pada laparoscopic cholecystectomy dibandingkan open cholecystectomy yang dilakukan atas indikasi kolesistitis akut

Etiologi • Iatrogenik (merupakan penyebab tersering, seperti komplikasi operasi hepatobilier) • Trauma • Komplikasi koledokolitiasis • Komplikasi kolangiokarsinoma • Komplikasi kolesistitis akut • Komplikasi kanker pankreas

Faktor Risiko • • • • • • • • • •

Kolangitis akut Kolesistitis gangrenosa Perforasi vesica felea Sklero-atrofi vesica felea Mirizzi’s syndrome Neoplasma dan infeksi pada hepar Fibrosis di Charcot’s triangle Obesitas Perdarahan lokal Lemak di saluran porta

Patofisiologi

Manifestasi Klinis Anamnesis: • Benjolan di regio hipokondria • Nyeri perut • Nausea • Anoreksia • Jaundice • Demam

Pemeriksaan fisik • • • • •

Sklera ikterik, kulit jaundice Benjolan di hipokondrium Abdominal tenderness Bile ascites : shifting dullness Peritonitis akibat cairan empedu bebas di cavum peritoneum : muscle guarding, suara peristaltik menurun atau hilang • Dapat muncul tanda-tanda sepsis

Faktor Risiko  Hematologi

 Enzim liver  Bilirubin  USG  CT scan  MRCP (magnetic reonance cholangiopancreatography)  Percutaneus aspiration guided by US or CT dengan hasil cairan empedu

Pemeriksaan penunjang

Tatalaksana • •



Drainase adalah prinsip terapi dari biloma. Reabsorpsi spontan pada kumpulan cairan empedu >4cm jarang terjadi. Drainase perkutaneus dengan antibiotik intravena dapat digunakan jika biloma tidak ada hubungannya dengan traktus bilier dan tidak ada striktur maupun batu di proksimal traktusbilier Endoscopic drainage, dapat dipertimbangkan jika lokasi ekstrahepatik (intrahepatik lebih susah) ukuran <5 mm, obstruksi distal yang dapat diperbaiki dengan spinchterectomy, dan tidak ada peritonnitis yang disebabkan oleh cairan empedu ataupun abses intarabdominal

Referensi Stathopoulos, V., Georganas, M., Stratakis, K., Delaporta, E., Karallas, E. and

Koutsopoulos, K. (2014). Hepatic Subcapsular Biloma: A Rare Complication of Laparoscopic Cholecystectomy. Case Reports in Surgery, 2014, pp.1-3.

Parshad, R., Kannan, U. and Regmi, S. (2009). An unusual presentation of biloma five years following cholecystectomy: a case report. Cases Journal, 2(0).

Walker, A., Shapiro, A., Brooks, D., Braver, J. and Tumeh, S. (1992). Bile duct disruption and biloma after laparoscopic cholecystectomy: imaging evaluation. American Journal of Roentgenology, 158(4), pp.785-789.

Related Documents

Biloma
January 2021 3

More Documents from "gita yolanda"

Biloma
January 2021 3
Land Law Assesment 1
February 2021 3
February 2021 5
Autocad Practico Vol.1
January 2021 0
The Children Busy Book
February 2021 2