Buku Manajemen Klinik Pratama.docx

  • Uploaded by: muhammad iqbal
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Manajemen Klinik Pratama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,113
  • Pages: 32
Loading documents preview...
Oleh

Dr.Lili Irawati,M.Biomed

Dalam manajemen klinik untuk tempat praktek dokter ada komponen yg perlu diketahui yaitu 1. Manajemen bisnis dan marketing (Business management and marketing) 2. Manajemen operasional dan finansial (Financial and operation management) Business management and marketing Manajemen bisnis dan marketing dlm membentuk klinik di atur dlm Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.

Dalam manajemen klinik untuk tempat praktek dokter ada komponen yg perlu diketahui yaitu 1. Manajemen bisnis dan marketing (Business management and marketing) 2. Manajemen operasional dan finansial (Financial and operation management) Business management and marketing Manajemen bisnis dan marketing dlm membentuk klinik di atur dlm Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik.

Dalam Permenkes No. 9 th 2014:

“Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yg menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yg menyediakan pelayaan medis dasar dan atau spesialistik” Klinik → dpt dimiliki oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat.

Ada bbrp hal yg perlu dipersiapkan utk membangun sebuah klinik yaitu: 1. Fase persiapan (Preparation phase) →tentukan bentuk market produk/ klinik yg akan dibuat, bisa dlm bentuk klinik Pratama/Klinik Utama. Klinik Pratama : klinik yg menyelenggarakan pelayanan medik dasar Klinik Utama: klinik yg menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik/pelayanan medik dasar dan spesialistik.

2. Persiapan Lokasi, Fasilitas dan Infrastruktur

Berdasarkan Permenkes no. 9 thn 2014 → bangunan klinik plg sedikit tdd: a. Ruang pendaftaran/ruang tunggu b. Ruang konsultasi c. Ruang administrasi d. Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yg melaksanakan pelayanan farmasi e. Ruang tindakan f. Ruang /pojok ASI g. Kamar mandi/WC h. Ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan

Untuk klinik yg memberikan pelayanan rawat inap memiliki persyaratan tambahan selain bbrp diatas yaitu: a. Ruang rawat inap yg memenuhi persyaratan, jumlah tempat tidur pasien paling sedikit 5 bh dan paling banyak 10 bh . b. Ruang farmasi c. Ruang laboratorium d. Ruang dapur

Prasarana yg perlu ada di klinik meliputi: a. Instalasi sanitasi b. Instalasi listrik c. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran d. Ambulans, khusus untuk Klinik yg menyelenggarakan rawat inap e. Sistem gas medis f. Sistem tata udara g. Sistem pencahayaan h. Prasarana lainnya sesuai kebutuhan.

3. Sumber Daya Manusia/ SDM ( Human Resources)

“Penanggung jawab teknik Klinik harus seorang tenaga medis yg memiliki SIP dan Tenaga Medis hanya dpt menjadi penanggung jawab teknis pd 1 Klinik” Tenaga Medis pd Klinik pratama yg memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit tdd 2 org dokter dan atau dokter gigi sbg pemberi pelayanan. Tenaga Medis pd Klinik Utama yg memberikan pelayanan kedokteran plg sedikit tdd 1 dokter spesialis dan 1 dokter sbg pemberi pelayanan.

Yang perlu diingat : Setiap tenaga medis yg berpraktik di Klinik harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik harus bekerja sesuai dg: standar profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien”

Kefarmasian

Klinik rawat jalan tidak wajib melakasanakan pelayanan farmasi dan bila klinik tsb menyelenggarakan pelayanan kefarmasian→ wajib memiliki apoteker yg memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) → penanggung jawab/pendamping. Untuk klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yg diselenggarakan apoteker.

Perizinan Setiap Klinik wajib memiliki izin mendirikan dan izin operasional yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota. Untuk mendapatkan izin mendirikan Klinik perlu persyaratan berikut: a. Identitas lengkap pemohon b. Salinan/fotokopi pendirian badan hukum / badan usaha, kecuali untuk kepemilikan perorangan c. Salinan/fotokopi yg sah sertifikat tanah, bukti kepemilikan lain yg disahkan oleh notaris,atau bukti surat kontrak minimal untuk jangka waktu 5 thn

d. Dokumen SPPL utk Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-UPL utk klinik rawat inap sesuai ketentuan peraturan perundangundangan e. Profil Klinik yg akan didirikan meliputi pengorganisasian, lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian, laboratorium, serta pelayanan yg diberikan.

Izin operasional diberikan utk jangka waktu 5 thn dan dpt diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan. Penyelenggaraan Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

4.Menentukan Pembiayaan (Determine the cost) Perlu diperhatikan: invesment cost yg meliputi: - capital (modal) - break event point - depreciation period 5.Promosi → penting dan mrpk hak klinik untuk mempromosikan pelayanan kesehatan yg ada di Klinik sesuai peraturan perundangundangan.

Akreditasi Klinik Menjaga eksistensi klinik yg sudah terbentuk salah satunya dg meningkatkan akreditasi klinik.

Terdapat 4 Bab standar akreditasi klinik yaitu: 1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK), 2. Layanan Klinis yg Berorientasi Pasien (LKBP), 3. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) 4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

Perlu diperhatikan: → budget planning Terdiri dari: - planing of income - planning of expenses - planning of interest Dlm menentukan budget planning → didasarkan pd: - laporan finansial tahun sebelumnya dan - index performen/Key Performance Index (KPI)

KPI adalah: Suatu rencana dlm bentuk target dan indikator dr finansial dan parameter operasional. KPI ditentukan oleh bbrp hal: - Laporan sebelumnya - Visi dan misi, tujuan dan objectives - Perluasan market - investment dan development

SUMBER PENDAPATAN ( SOURCE OF INCOME) Berasal dr: fee pelayanan, asuransi, market captive ( dr perusahaan/ sistem kapitasi spt: BPJS)

Pelayanan yg diberikan bisa berasal dr pelayanan kesehatan dasar spt: 1. Promosi kesehatan 2. Kesehatan lingkungan 3. Pengontrolan penyakit 4. Kesehatan ibu dan anak 5. Nutrisi 6. Pelayanan medis dan gigi

PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PELAYANAN KESEHATAN

1. Pengelolaan Upaya kesehatan yg terpadu, berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan pemulihan, yg diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yg setinggi tingginya.

Pelayanan → oleh pribadi/ keluarga/masy. oleh masyarakat dan tenaga profesi kesehatan (dokter, bidan, perawat, dll) →motivator dan fasilitator Cont : klub jantung sehat, klub stroke

Pelayanan → oleh pemerintah/swasta/masy. oleh dokter keluarga → gate keeper dari pelayanan rujukan. dilaksanakan di Puskesmas, Balai Kesehatan Swasta serta praktik dokter perorangan/klinik

Pelayanan di RS tipe D,C dan B RS ini biasanya berada di ibu kota kabupaten/ kota madya.

RS tipe A. Di Indonesia RS rujukan lanjut → berfungsi sbg RS Pendidikan.

→ pelayanan esensial (health care/primary care) PRINSIP PHC Thn 1978 (WHO), dlm konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan/strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. 5 prinsip PHC sebagai berikut : a. Pemerataan upaya kesehatan b. Penekanan pd upaya preventif c. Penggunaan teknologi tepat guna dlm upaya kes. d. Peran serta masyarakat dlm semangat kemandirian

FUNGSI PHC PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Pemeliharaan Kesehatan b. Pencegahan Penyakit c. Diagnosis dan Pengobatan d. Pelayanan Tindak lanjut e. Pemberian Sertifikat

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ? 1.Tulang punggung pelayanan kesehatan 2.Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer → Promotif dan Preventif yg mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarakat dlm mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan 3.Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional,→ mengurangi jumlah pasien yg dirujuk. 4.Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yg bersifat kuratif 5.Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer didaerah yg baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional

Related Documents

Pembiayaan Klinik
March 2021 0
Klinik Pratama
March 2021 0
Buku
February 2021 4
Buku
January 2021 3
Manajemen Pemeliharaan
February 2021 1

More Documents from "ryan hardianto"