Buku Osce

  • Uploaded by: rurury
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Osce as PDF for free.

More details

  • Words: 20,282
  • Pages: 130
Loading documents preview...
2015

SILABUS OSCE [Type the document subtitle]

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

dr.Andhika 1/1/2015

Blueprint UKMPPD OSCE • • • • • • • •

Area Kompetensi-1: Anamnesis Area Kompetensi-2: Pemeriksaan fisik Area Kompetensi-3:Melakukan tes/ prosedur klinik atau interpretasi data penunjang Area Kompetensi-4: Penegakan diagnosis dan diagnosis banding Area Kompetensi-5: Tatalaksana non farmakoterapi Area Kompetensi-6: Tatalaksana farmakoterapi Area Kompetensi-7: Komunikasi dan atau edukasi Area Kompetensi-8: Perilaku profesional

Contoh NaskahUKMPPD OSCE

Seorang pria 21 tahun datang dengan keluhan mulut merot 1. 2. 3. 4. 5.

Lakukan anamnesis Lakukan pemeriksaan fisik dan penunjang Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding Tuliskan resep bagi pasien Berikan tatalaksana nonfarmakologi dan edukasi bagi pasien

Sistem Penilaian UKMPPD OSCE Penilaian UKMPPD OSCE mengunakan sistem Borderline Regression Methods, dimana terdapat 2 elemen penting penilaian ujian: 1. Penilaian Actual Mark Adalah penilaian objektif penguji terhadap tindakan peserta berdasarkan 8 area kompetensi sesuai template rubrik yang disediakan. Penilaian berskala 0 - 3 2. Penilaian Global Rating Adalah penilaian penguji terhadap pembawaan diri dan performance peserta apakah peserta layak menjadi dokter dengan ilmu dan skill yang dimilikinya. Penilaian berskala tidak lulus, borderline, lulus dan superior

RUBRIK PENILAIAN UKMPPD OSCE ACTUAL MARK

RUBRIK PENILAIAN UKMPPD OSCE ACTUAL MARK

AREA KOMPETENSI 1: ANAMNESIS Anamnesis selalu diawali dengan Rapporting yaitu membina suasana nayaman, kemudian diikuti dengan identitas pribadi Anamnesis selalu menggunakan pertanyaan terbuka Anamnesis harus selalu meliputi 8 aspek, yaitu: 1. Keluhan Utama dan telaah 2. Keluhan tambahan dan telaah 3. RPT 4. RPO dan efek setelah makan obat 5. Riwayat penyakit keluarga 6. Kebiasaan 7. Status Gizi 8. Lingkungan dan sosioekonomi Jika pada lembar soal UKMPPD OSCE tidak ada instruksi untuk melakukan anamnesis, maka peserta boleh meminta resume rekam medik kepada penguji.

AREA KOMPETENSI 2: PEMERIKSAAN FISIK 1. 2. 3. 4.

Melakukan informed consent Melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan (WAJIB) Melakukan pemeriksaan fisik dengan memperhatikan kenyamanan pasien Jika peserta melakukan pemeriksaan fisik, tetapi penguji tidak menyampaikan hasilnya, berarti ada dua kemungkinan. Peserta melakukan pemeriksaan dengan prosedur yang tidak benar atau peserta melakukan pemeriksaan yang tidak diperlukan 5. Melakukan cuci tangan setelah melakukan pemeriksaan (WAJIB) 6. Menyampaikan resume hasil pemeriksaan pada pasien dengan bahasa sederhana

AREA KOMPETENSI 3: PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Peserta menyebutkan pemeriksaan penunjang dengan JELAS Contoh: Darah lengkap, bukan darah rutin Jika diperlukan pemeriksaan RFT, LFT, AGDA, Urinalisis, Kultur maka peserta menyebutjkan dengan jelas Foto thoraks posisi erect proyeksi PA, bukan hanya foto thoraks Foto cruris tampak 2 sendi proyeksi AP-Lateral, bukan hanya foto rontgen Pewarnaan BTA direct smear SPS, bukan hanya BTA 2. Peserta menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan pada pasien sebelum meminta pemeriksaan berikutnya

AREA KOMPETENSI 4: DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING 1. Diagnosis harus dinyatakn dengan jelas dan terperinci Contoh: Jika diagnosis mengarah ke Bells Palsy, sebutkan “Paresis Nervus VII perifer e.c Bells Palsy” Jika diagnosis conjuncivitis, sebutkan “Conjunctivitis bakterialis akut oculi dextra” Jika diagnosis fraktur, sebutkan “Open fractur grade II o/t Cruris dextra” 2. Diagnosis banding sebutkan sebanyak banyaknya yang terpikirkan dan sesuai.

AREA KOMPETENSI 5-6 : TATA LAKSANA Tatalaksana non farmakologis berupa tindakan (misal pemasangan infus, hecting, dsb) peserta HARUS menjelaskan terlebih dahulu alasan melaksanakan tindakan tersebut. Penulisan resep harus mengikuti format berikut. (lengkap dengan kop resep) Contoh: dr. ABC SIP: 123/456/2015 Tempat, Tanggal-Bulan-Tahun R/ Amoxycillin 500 mg tab No. XV S 3 dd tab I -------------------------------------------- paraf R/ Paracetamol 125 mg/5ml syr fl I S 3 dd cth I ------------------------------------------- paraf R/ Hydrocortison 2,5% cream tube I S ue -------------------------------------------- paraf R/ Chloramphenicol 0,5% eyedrops fl I S 4 dd gtt I 0.d ------------------------------------------- paraf // Pro: Tn XYZ Usia: ... tahun AREA KOMPETENSI 7 : KOMUNIKASI EDUKASI Komunikasi selalu terbuka 2 arah Sebelum mengakhiri sesi edukasi, peserta harus selalu menanyakan, “Ada yang masih belum dimengerti, Pak??”. “Kira kira masih ada yang belum jelas, Pak?”

AREA KOMPETENSI 8 : PERILAKU PROFESIONAL 1. Peserta harus mengetahui mana kasus yang emergency dan mana yang tidak emergency. Jika kasus emergency, maka peserta melakukan tatalaksana awal terlebih dahulu , baru kemudian melakukan anamnesis

2. Peserta menyebutkan rujuk jika kompetensinya bukan kompetensi 4. Sementara selain kompetensi 4, maka peserta harus menyebutkan rujuk 3. Peserta menyebutkan pasien agar kontrol berkala

DAFTAR ISI BUKU SILABUS PEMBEKALAN OSCE

1. Psikiatri Gangguan cemas menyeluruh Hipokondriasis Bipolar episode depresi Skizofrenia paranoid Baby Blues syndrome 2. Neurologi Carpal Tunnel Syndrome Vertigo perifer Migraine dengan Aura HNP Lumbalis Bells Palsy Diabetic Neuropati Meningitis TB 3. Mata & THT Blepharitis Conjunctivitis bakterialis Buta Senja Hordeolum Dry Eye Syndrome Otitis Media Akut stadium Perforasi Rhinitis Alergi Laringitis Tonsilofaringitis Motion Sickness Otitis Eksterna Diffusa 4. Endokrin Gizi Kurang ec Intoleransi Laktosa Hipoglikemia HONK / KAD Gout Arthritis DM tipe 2 Sindroma Metabolik Graves Disease 5. GEH Parotitis Hemorrhoid derajat II Typhoid fever Oral Candidiasis Disentri Amoeba GERD Hepatitis A

Ascariasis & Oxuriasis

6. Ginjal Saluran Kemih Fimosis Urolithiasis Pielonefritis Prostatitis Gonorrhea Post Streptococcus Glomerulonefritis 7. Hematologi Immunologi Anemia defisiensi besi pada kehamilan Anemia defisiensi besi ec Kecacingan Malaria falciparum Limfadenitis TB Leptospirosis 8. Kulit Impetigo Herpes Zoster Scabies/Pedikulosis kapitis Urtikaria akut Akne vulgaris Tinea Corporis Miliaria Dermatitis Seborhoik Dermatitis Kontak Alergi ec Sandal Jepit 9. Kardiovaskular Infark Miokard Akut Cardiac arrest Tromboflebitis Asfikisa Neonatorum & Resusitasi Neonatus Intubasi 10. Respirasi Pertusis PPOK / Asma Eksaserbasi akut Bronkitis Akut TB Paru kasus baru Pneumonia

11. Reproduksi Pemasangan Implant Pemasangan AKDR Antenatal Care Leukorhea, (Keputihan), Pemeriksaan Ginekologis dan Swab Vagina

Papsmear, IVA Bartholinitiis Mastitis dan Pemeriksaan SADARI 12. Muskuloskeletal Osteoarthritis genu Muscle Sprain Fraktur Clavicula & Pemasangan Figure of 8 Fraktur Tertutup dan Pembidaian Lacerated Wound, Wound Toilet & Suturing

Station Judul Kompetensi

Psikiatri Gangguan Cemas Menyeluruh 3A

Skenario: Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan merasa cemas.

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Apakah ada kejadian tertentu (misalnya trauma) yang mencetuskan munculnya keluhan ini pada ibu? Apakah cemas dialami sepanjang hari ataukah ada episode episode kambuh nya? Apakah ibu tahu apa yang sebenarnya ibu cemaskan? Ataukah ibu mencemaskan segala hal yang sebenarnya tidak jelas? Selain cemas, apakah ibu ada keluhan lain seperti sering murung, merasa sedih, sering berdebar dan keringat dingin atau mimpi buruk dan gangguan tidur? Apakah sampai pernah muncul keinginan untuk bunuh diri? Apakah ada dorongan untuk melakukan suatu kegiatan berulang ulang? Apakah ibu merasa mendengar bisikan bisikan atau melihat bayangan bayangan?

RPT : Sebelumnya apakah ibu pernah mengalami hal yang serupa? Atau hal yang kebalikan dari ini? RPO: adakah konsumsi obat obatan tertentu? Atau Narkoba? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan seperti kakek/nenek, ayah/ibu, adik/kakak atau anak? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Untuk station psikiatri pemeriksaan fisik diganti dengan pemeriksaan status mental 1. Menilai keadaan umum, penampilan Tampak seorang wanita, penampilan biasa sesuai usia 2. Aktivitas psikomotor Aktivitas tenang / gaduh gelisah / tak terkendali 3. Pembicaraan Koheren/inkoheren. Relevan/irelevan/flight of ideas 4. Afek dan Mood Afek appropriate/ inappropriate/datar Mood eutimik/depresif/elevated 5. Waham dam Halusinasi Waham kebesaran/paranoid/nihilistik/bizarre Halusinasi audiotorik / visual 6. Gangguan Memori Segera : mengulang 3 kata Memori pendek – jauh – sangat jauh 7. Intelegensia Hitung 100-7-7-7 Siapa nama presiden Indonesia? 8. Berpikir abstrak Apa arti dari besar pasak dari pada tiang? Kalau ibu menemukan amplop penuh berisi uang dengan alamat jelas, apa yang ibu lakukan? 9. Insight Apakah ibu merasa diri ibu sakit? Perlu berobat? Maukah diobati? PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Gangguan cemas menyeluruh Dd/ Gangguan campuran cemas dengan depresi

Dd/ Fobia Dd/ panic attack PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anxiolitik R/ Alprazolam 0,5 mg tab no VI S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menenangkan ibu Konseling personal dan psikoterapi PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Station Judul Kompetensi

Psikiatri Hipokondriasis 4A

Skenario: Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan nyeri dada

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Di dada sebelah mana? Apakah di seluruh dada? Apakah nyerin dadanyaberpindah pindah? Berapa lama serangan nyeri dada dialami? Apakah nyeri dada dialami terus menerus ataukah hilang timbul? Bagaiamna sifat nyerinya? Apakah mencucuk? Atau tertekan tertindih dan diperas? Adakah yang mencetuskan nyeri dadanya? Jika nyeri dada muncul apa yang dilakukan untuk mengurangi nyerinya? Apakah nyeri dada tersebut menjalar? Apakah cemas dialami sepanjang hari ataukah ada episode episode kambuh nya? Apakah ibu tahu apa yang sebenarnya ibu cemaskan? Ataukah ibu mencemaskan segala hal yang sebenarnya tidak jelas? Selain nyeri dada, apakah ibu ada keluhan lain seperti sering murung, merasa sedih, sering berdebar dan keringat dingin atau mimpi buruk dan gangguan tidur? Apakah ada keluhan nyeri di tempat lain seperti nyeri kepala, nyeri perut, nyeri saat haid, nyeri sendi? Apakah sampai pernah muncul keinginan untuk bunuh diri? Apakah ada dorongan untuk melakukan suatu kegiatan berulang ulang? Apakah ibu merasa mendengar bisikan bisikan atau melihat bayangan bayangan?

RPT : Sebelumnya apakah ibu pernah mengalami hal yang serupa? Atau hal yang kebalikan dari ini? RPO: apakah sudah berobat? Apa kata dkter yang sebelumnya? Apakah nyerinya hilang dengan pengobatan? RPK: adakah keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan seperti kakek/nenek, ayah/ibu, adik/kakak atau anak? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Untuk station psikiatri pemeriksaan fisik diganti dengan pemeriksaan status mental 1. Menilai keadaan umum, penampilan Tampak seorang wanita, penampilan biasa sesuai usia 2. Aktivitas psikomotor Aktivitas tenang / gaduh gelisah / tak terkendali 3. Pembicaraan Koheren/inkoheren. Relevan/irelevan/flight of ideas 4. Afek dan Mood Afek appropriate/ inappropriate/datar Mood eutimik/depresif/elevated 5. Waham dam Halusinasi Waham kebesaran/paranoid/nihilistik/bizarre Halusinasi audiotorik / visual 6. Gangguan Memori Segera : mengulang 3 kata Memori pendek – jauh – sangat jauh 7. Intelegensia Hitung 100-7-7-7 Siapa nama presiden Indonesia? 8. Berpikir abstrak Apa arti dari besar pasak dari pada tiang? Kalau ibu menemukan amplop penuh berisi uang dengan alamat jelas, apa yang ibu lakukan? 9. Insight

Apakah ibu merasa diri ibu sakit? Perlu berobat? Maukah diobati? PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Hipokondriasis Dd/ Gangguan somatisasi Dd/ Gangguan konversi Dd/ Gangguan nyeri menetap Dd/ Gangguan cemas menyeluruh Dd/ Angina pectoris stabil PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antidepresan R/ Fluoxetine 10 mg tab no VI S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menenangkan ibu bahwa tidak ada kelainan pada jantung ibu Konseling personal dan psikoterapi PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Station Judul Kompetensi

Psikiatri Bipolar Episode Depresi 3A

Skenario: Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan sulit tidur ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah sulit tidur dialami sepanjang hari ataukah hilang timbul? - Kapan keluhan paling dirasakan? Apakah di awal tidur, ataukah terbangun di tengah tidur, ataukah terbangun cepat di pagi hari? - Apakah ada mimpi buruk, bicara saat tidur? - Apakah ada kejadian yang menimbukamn trauma mendalam sebelum munclnya keluhan ini? - Faktor apa yang mencetuskan keadaan ini? - Apakah sampai pernah muncul keinginan untuk bunuh diri? - Adakah keluhan lain seperti merasa bersalah? Merasa tidak berguna? Menangis sepanjang hari? - Apakah ada dorongan untuk melakukan suatu kegiatan berulang ulang? - Apakah ibu merasa mendengar bisikan bisikan atau melihat bayangan bayangan? RPT : Sebelumnya apakah ibu pernah mengalami hal yang serupa? Atau hal yang kebalikan dari ini? RPO: adakah konsumsi obat obatan tertentu? Atau Narkoba? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan seperti kakek/nenek, ayah/ibu, adik/kakak atau anak? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Untuk station psikiatri pemeriksaan fisik diganti dengan pemeriksaan status mental  Sama dengan pemeriksaan status mental kasus psikistari lain PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Gangguan Bipolar Episode Depresi Tanpa Ciri Psikotik Dd/ Gangguan Depresi Mayor Dd/ Gangguan Bipolar episode depresi dengan ciri psikotik Dd/ Gangguan campuran anxietas dan depresi Dd/ distimik Dd/ Post trauma stress disorder Dd/ Stres akut PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Mood Stabilizer R/ Lithium Carbonat 400 mg tab No XV S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo 2. Antidepresan R/ Fluoxetine 10 mg tab no VI S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menenangkan pasien Mencari solusi untuk stressor psikososial yang dialami pasien Konseling dan psikoterapi PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Station Judul Kompetensi

Psikiatri Schizofrenia Paranoid 3A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan bicara bicara sendiri ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah dialami sepanjang hari ataukah hilang timbul? - Mengapa bicara sendiri? Apakah dalam pikiran ibu mendengar suara suara yang mengajak bicara? - Apakah suara sura tersebut menyuruh ibu melakukan suatu tindakan? - Apakah ibu merasa aktivita sibu dikendalikan oleh sosok suara suara tersebut? - Apakah ibu juga ada melihat bayangan bayangan? - Apakah ibu merasa memiliki kekuatan khusus yang hanya ibu yang bisa melakukaknnya? - Apakah ibu merasa ada orang lain yang akan mencelakai ibu? - Sejak kapan hal ini berlangsung? Adakah kejadian yang menimbulkan trauma mendalam yang terjadi sbelum munclnya gejala ini? - Apakah masih bisa merawat diri? Apakah ada kemunduran sikap seperti anak anak? - Apakah ada gejala diam mematung tak bisa digerakkan? RPT : Sebelumnya apakah ibu pernah mengalami hal yang serupa? Atau hal yang kebalikan dari ini? RPO: adakah konsumsi obat obatan tertentu? Atau Narkoba? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah sudah pernah dirawat di rumah sakit? Kalau sudah dirawat, adakah perbaikan gejala? RPK: adakah keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan seperti kakek/nenek, ayah/ibu, adik/kakak atau anak? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Untuk station psikiatri pemeriksaan fisik diganti dengan pemeriksaan status mental Sama dengan pemeriksaan status mental kasus psikistari lain PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Skhizofrenia paranoid Dd/ Psikotik akut lir schizofrenia Dd/ Gangguan waham menetap Dd/ Schizofrenia residual Dd/ Psikotik akut terinduksi obat PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti psikotik R/ Chlorpormazine 50 mg tab No XV S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo 2. Anti Kolinergik R/ Trihexylphenydil 2 mg tab No XV S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menenangkan pasien Mencari solusi untuk stressor psikososial yang dialami pasien Konseling dan psikoterapi PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Station Judul Kompetensi

Psikiatri Baby Blues Syndrome 4A

Skenario: Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan menangis epanjang hari ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Sejak kapan hal ini dialami? - Apakah sewaktu melahirkan ibu mengalami hal hal yang meninggalkan trauma mendalam pada ibu? - Adakah kejadian yang menimpa ibu sewaktu kecil yang membuat ibu merassa tidak bisa menjadi ibu yang baik? - Apakah ada dalam pikiran ibu bahwa anak ini bukanlah anak ibu atau jelmaan orang lain? - Apakah ada dalam pikiran ibu orang yang akan mencelakai anak ibu? - Apakah ada gejala lain seperti tidak bisa tidur? Menyalahkan diri sendiri? Murung sepanjang hari? - Apakah sampai ada percobaan untuk bunuh diri? Atau membunuh anak ibu?

RPT : Sebelumnya apakah ibu pernah mengalami hal yang serupa? RPO: adakah konsumsi obat obatan tertentu? Atau Narkoba? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan seperti kakek/nenek, ayah/ibu, adik/kakak atau anak? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Untuk station psikiatri pemeriksaan fisik diganti dengan pemeriksaan status mental Sama dengan pemeriksaan status mental kasus psikistari lain PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Baby Blues Syndrome Dd/ Depresi Post Partum Dd/ Psikotik post partum Dd/ Stress akut PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti depresan R/ Fluoxetine 10 mg tab no VI S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menenangkan pasien bahwa ia bisa menjadi ibu yang bauik bagi anaknya Memminta dukungan psikologis dari suami dan mertua Konseling dan psikoterapi PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Station Judul Kompetensi

Neurologi Carpal Tunnel Syndrome 3A

Skenario: Seorang Perempuan, 25 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Nyeri pada pergelangan tangan yang mana? Apakah nyeri berpindah-pindah? Apakah ada yang memperberat keluhan nyeri tersebut? Apakah nyeri menyebar ke telapak tangan dan jari ? atau hanya di pergelangan tangan ? Apakah pada jari-jari dijumpai keluhan hilang rasa? Apakah dijumpai keluhan lemah pada telapak tangan dan jari-jari bila menggenggam sesuatu? Jari mana yang dirasakan paling nyeri atau kebas? Apakah pekerja atau kegiatan sehati-hari ? hobi? (main piano) Apakah ada demam?

RPT : Pernah mengalami hal yang seperti ini? Adakah pasien Riwayat keluhan tampak bengkak dan kemerahan Pada pergelangan tangan yang sakit ? Apakah ada riwayat trauma? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selma ini mengkonsumsi obat tertentu? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi kepala leher 3. Pemeriksaan kekuatan otot 4. Pemeriksaan refleks fisiologis tangan 5. Pemeriksaan refleks patologis tangan 6. Pemeriksaan Sensorik (sensibilitas) jari jari 7. Pemeriksaan Tinel 8. Pemeriksaan Phalen dan Counter phalen PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Foto Wrist Joint AP/oblique DIAGNOSIS Carpal Tunnel Syndrome Dd/ Cubital Tunnel Syndrome Dd/ Guyon canal syndrome Dd / Brachiagia ec neuropati Dd/ Osteoartritis Dd/ Rheumatoid Artritis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. NSAID R/ ibuprofen 400 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo Atau R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. ADJUVANT ANALGETIK R/ Carbamazepine 200 mg tab No X S 2 dd tab I

-----------------------------------------oxo Atau Gabapentine, Amitiptilline PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Olah Raga Aerobik Fisioterapi Pemakaian Wrisi Splint pada malam hari (3-4 minggu) EDUKASI Hindari kegiatan yang memperberat beban wrist joint PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Anjuran Rujuk Ke dokter spesiali Saraf Cuci tangan sebeleum dan sesudah pemeriksaan GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Neurologi Bells Palsy 4A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan mulut mencong ke kanan ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah mendadak ataukah perlahan lahan? - Adakah riwayat terkena paparan angin, benturan, atau yang lainnya? - Apakah sempat ada episode pulih kembali atau penurunan kesadaran? - Apakah disertai dengan kelumpuhan anggota gerak? - Apakah duialami saat beraktivitas atau saat istirahat? - Apakah ada keluhan sulit menutup mata? - Apakah ada rasa nyeri menjalar di sepanjang wajah? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Memeriksa nervus cranialis I – XII secara sistematis 3. Memriksa kekuatan otot ekstremitas PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Paresis N VII perifer dextra/sinistra ec Bells Palsy Dd/ stroke iskemik Dd/ TIA Dd/ RIND Dd/ Trigeminal Neuralgia PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Kortikosteroid R/ Methylprednisolone 4mg tab no XXX S 4 dd tab II -----------------------------------------oxo 2. Roboransia R/ Vit B Complex tab No X S 2 dd tab I ------------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Anjuran fisioterapi Belajar mengunyahg permen karet Menganjurkan pakai pelindung mata saat tidur agar tidak dry eye Menghindari paparan angin atau benturan di wajah PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan

Station Judul Kompetensi

Neurologi Meningitis TB 3A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala dan kejang saat di rumah ANAMNESIS  sudahberapa lama?  Di bagian kepala sebelah mana?  Bagaimana karakteristik nyerinya (tajam, tumpul, seperti ditusuk-tusuk,seperti diikat tali yang kuat, seperti berputar)  Apakah nyeri kepalanya menyebar ke mata/ hidung/leher/bahu?  Apakah diperberat oleh kelelahan? Apakah kurang dengan istirahat?  Apakah nyeri kepala dicetuskan oleh makanan, seperti coklat, MSG dan kafein?  Apakah nyeri kepalanya bersamaansebelumnyadengandemam ?  apakah ada riwayat trauma? keganasan ?  apakah ada riwayat penuruna kesadaran ? kejang ? Bagaimana tipe kejangnya? Apakah seluruh tubuh atau sebagian saja?  Apakah saat kejang pasien sadar?  Apakah ada diikuti oleh gejala lain seperti mual, muntah, gangguan visus?  Apakah ada muntah menyembur? Apakah ada demam?  RPT : Apakah ada keluahan batuk berkepanjangan? Apakah ada keluahn telinga berair?  RPO? Apakah pernah mengonsumsi obat TB? Apakah obatnya dihabiskan? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital dan sen sorium 2. Menilai nervus kranialis I – XII 3. Menilai kaku kuduk bersamaan dengan Brudzinsky I 4. Menilai Kernig sign bersamaan dengan Brudzinsky II 5. Menilai refleks fisiologis dan patologis ekstremitas PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap  dijumpai leukositosis 2. Lumbal punksi  warna xantokrom, dominasi sel limfosit 3. Foto Thorax DIAGNOSIS Meningitis TB Dd/ Meningitis bacterial Dd/ Meningits fungal PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. OAT kategori 1 R/ Fixed Dise Combination R 150/ H75/ Z 400 / E 275 tab No XV S 1 dd tab IV (sesuaikan degan tabel obat berdasarkan berat badan) -----------------------------------------oxo 2. Kortikosteroid R/ Methylprednisolone 4 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada Komunikasi&EDUKASI Menjelaskan tentang PMO Menjelaskan efek samping obat TB mana yang perlu diobati, mana yang cukup diobservasi Menjelaskan kosnekuensi jika putus obat Meminta agar seluruh anggota keluarga teruutama anak anak discreening TB Meminta pasien mengonsmsi makanan tinggi kalori, tinggi protein PERILAKU PROFESIONAL Informed consent setiap melakukan pemeriksaan atau tindakan Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Neurologi Vertigo Perifer 4A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan pusing berputar ANAMNESIS – Sejak kapan? Kapan-kapan saja munculnya? – Berapa kali serangan dalam sehari? – Apakah keluhan berkurang dengan tiduran atau menutup mata? – Apakah diperberat oleh perubahan posisi? – Apakah diikuti mual, muntah, telinga berdenging, gangguan pendengaran, pandangan ganda? – Apakah ada pingsan? Penurunan kesadaran? Muntah menyembur? – Apakah ada demam? Apakah ada penurunan nafsu makan? – Apakah ada riwayat trauma? – Apakah ada riwayat telinga berair? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Melakukan Tes Romberg dan Tandem 3. Melakukan tes telunjuk telunjuk telunjuk dan telunjuk hidung 4. Melakukan tes disdiadokokinesis PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Vertigo Perifer ec BPPV Dd/ Meniere disease Dd/ Labirintitis Dd/ Vertigo sentral PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/ Dimenhydrinate 25 mg tab no XXX S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 1. Melakukan Manuver Dic Hallpike atau Epley EDUKASI  Istirahat yang cukup, kurangi aktivitas fisik berlebihan  Hindari posisi membungkuk dan mengangkat barang/ posisi yang memperpanjang leher saat mengambil barang yang letaknya tinggi  Hindari perubahan posisi kepala yang cepat dan ekstrim  Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri dari tempat tidur PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Station Judul Kompetensi

Neurologi Migraine dengan Aura 4A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala ANAMNESIS – Sejak kapan nyeri kepala dirasakan? – Apakah nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala atau hanya sebagian saja? – Berapa lama nyeri ekpala dirasakan? – Bagaimana sifat nyerinya? Apah berdenyut? Atau tersa tertekan dan terikat? – Faktor apa saja yang memperberat munculnya nyeri kepala? Stres? Makana tertentu? – Apakah nyeri kepala berkurang dengan istirahat? – Sebelum muncul serangan nyeri, apakah ada melihat kilatan cahaya, silau atau mendengar suara suara? – Apakah ada muntah menyembur dan kejang atau penurunan kesadaran? – Apakah ada riwayat trauma? – Apakah ada dema atau keluhan lainnya? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan rangsang meningeal 3. Melakukan pemeriksaan nervus kranialis I-XII PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Migraine dengan aura Dd/ Migraine tanpa aura Dd/ Tension type headache Dd/ Cluster headache Dd/ Secondary headache PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/ Sumatriptan 25 mg tab no XXX S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Paracetamol 500 mg tab no XV S prn tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI  Istirahat yang cukup, kurangi aktivitas fisik berlebihan  Menghindari makanan seperti coklat, keju, MSG atau minuman tinggi kafein PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Station Judul Kompetensi

Neurologi HNP Lumbalis 3A

Skenario: Seorang pria21 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang ANAMNESIS – Sudah berapa lamanyeri pinggang dirasakan? – Sebelah mana nyeri pinggang dirasakan paling parah? – Apakah nyeri pinggang dirasakan menjalar? – Apakah nyeri pinggnag dirasakan terus menerus atau hilang timbul? – Faktor apa yang mencetuskan nyeri pinggang? – Adakah kebiasaan mengangkat beban berat atau bertumpu di pinggang? – Apakah disertai kebas kebas dan mati rasa? – Apakah sampai menyebabkan gangguan BAK dan BAB? – Adakah riwayat terjatuh atau trauma pada pinggang? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot kaki 3. Melakukan pemeriksaan refeks fisiologis kaki 4. Melakukan pemeriksaan refeks patologis kaki 5. Melakukan pemeriksaan sensibilitas kaki 6. Melakukan pemeriksaan Laseque dan Cross Laseque 7. Melakukan pemeriksaan Patrick dan Cross Patrick PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Lumbosacral AP Lateral Usulan pemeriksaan MRI lumbal DIAGNOSIS Low Back Pain ec HNP Lumbal Dd/ Spinal Stenosis Dd/ Spondilosis Dd/ Spondilitis Dd/ Spondilolistesis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/ Asam Mefenamat 500 mg tab no XXX S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Carbamazepine 200 mg tab no XV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI  Mengenakan korset  Menghindari angkat beban yang berat secara berlebihan  Mengurangi jongkok PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Station Judul Kompetensi

Neurologi HNP Lumbalis 3A

Skenario: Seorang pria21 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang ANAMNESIS – Sudah berapa lamanyeri pinggang dirasakan? – Sebelah mana nyeri pinggang dirasakan paling parah? – Apakah nyeri pinggang dirasakan menjalar? – Apakah nyeri pinggnag dirasakan terus menerus atau hilang timbul? – Faktor apa yang mencetuskan nyeri pinggang? – Adakah kebiasaan mengangkat beban berat atau bertumpu di pinggang? – Apakah disertai kebas kebas dan mati rasa? – Apakah sampai menyebabkan gangguan BAK dan BAB? – Adakah riwayat terjatuh atau trauma pada pinggang? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot kaki 3. Melakukan pemeriksaan refeks fisiologis kaki 4. Melakukan pemeriksaan refeks patologis kaki 5. Melakukan pemeriksaan sensibilitas kaki 6. Melakukan pemeriksaan Laseque dan Cross Laseque 7. Melakukan pemeriksaan Patrick dan Cross Patrick PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Lumbosacral AP Lateral Usulan pemeriksaan MRI lumbal DIAGNOSIS Low Back Pain ec HNP Lumbal Dd/ Spinal Stenosis Dd/ Spondilosis Dd/ Spondilitis Dd/ Spondilolistesis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/ Asam Mefenamat 500 mg tab no XXX S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Carbamazepine 200 mg tab no XV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI  Mengenakan korset  Menghindari angkat beban yang berat secara berlebihan  Mengurangi jongkok PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Station Judul Kompetensi

Neurologi Diabetic Neuropati 3A

Skenario: Seorang pria51 tahun datang dengan keluhan kebas kebas di kedua telapak kaki ANAMNESIS – Sudah berapa lama kebas dirasakan? – Apakah di kedua telapak kaki atau salah satu saja? – Apakah kebas dialami mendadak atau perlahan lahan? – Apakah ada sensasi seperti dicucuk cucuk, menginjak pecahan es atau bara api? – Apakah kbas yang dialami menjalar ke betis lutut dan paha? – Apakah ada riwayat trauma sebelumnya di daerah pinggang? – Apakah ada keluhan nyeri menjalar di kedua kaki? RPT : rwiayat stroke? Hipertensi? TIA/RIND? DM? Apakah terkontrol dengan pengobatan? RPO: Adakah riwayat mengonsumsi obat obatan seperti INH? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai Tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot kaki 3. Melakukan pemeriksaan refeks fisiologis kaki 4. Melakukan pemeriksaan refeks patologis kaki 5. Melakukan pemeriksaan sensibilitas kaki dengan ujung kapas 6. Melakukan pemeriksaan sensibilitas kaki dengan ujung jarum 7. Melakukan pemeriksaan sensibilitas kaki dengan tabung air dingin dan panas PEMERIKSAAN PENUNJANG Kadar Gula Darah random KGD = 300 mg/dl DIAGNOSIS Diabetic Neuropati Dd/ Tarsal tunnel syndrome Dd/ Neuritis perifer terinduksi obat Dd/ Neuritis perifer PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/ Asam Mefenamat 500 mg tab no XXX S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Carbamazepine 200 mg tab no XV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI  Mengenakan alas kaki  Mengontrol gula darah  Membersihkan kaki dari kotoran setiap hari PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

Station Judul Kompetensi

Mata Conjunctivitis Bakterialis Akut 3A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan mata merah ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah kedua mata atau hanya sebelah? - Mata merah dialami mendadak ataukah perlahan lahan? - Apakah disertai dengan nyeri atau silau? - Bagaimana dengan penglihatan, apakah tetap baik atau kabur? - Apakah disertai denganm leuar sekret? Skeretnya warna apa? Apakah memberat saat bangun tidur? - Apakah ada sensasi seperti matga berpasir, mengganjal? - Apakah mata terasa sangat gatal? - Apakah disertai dengan mual muntah? RPT : riwayat batuk lama? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Pemeriksaan visus dengan Snellen chart 6 meter Melakukan inspeksi luar (palpebra, bulu mata) Inspeksi conjunctiva superior inferior Isnpeksi sklera Inspeksi kantus medialis dan lateralis Palpasi TIO manual Refleks cahaya direct indirect Menilai COA Melakukan funduskopi PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Conjunctivitis bakterialis akut Dd/ conjunctivitis viral Dd/ conjucntivitis vernal Dd/ conjunctivitis gonorhea Dd/ keratoconjunctivitis 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 3. Antibiotik topikal R/ Chloramphenicol 0,5% eyedrops fl I S 4 dd gtt I ODS -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Bersihkan sekret dengan kasa dan air hangat Jangan mengucek mata Selalu cuci tangan PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Mata Blefaritis 4A

Skenario: Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan bengkak pada kelopak mata bagian atas mata sebelah kanan ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah disertai dengan pandangan kabur/silau? - Apakah disertai rasa nyeri?Apakah disertai rasa terbakar? - Apakah disertai rasa gatal?Apakah disertai mata berair? - Apakah disertai bulu mata rontok? - Apakah terdapat kotoran mata? Bagaimana warna kotorannya? - Apakah ada rasa seperti mengganjal?Apakah ada rasa seperti berpasir? - Apakah ada riwayat benda asing masuk ke mata kanan? Apakah ada riwayat trauma pada mata kanan? - Apakah disertai pusing? Muntah? RPO: Apakah sudah pernah berobat? ( nama, dosis, cara pemberian, frekuensi, lamanya, efek yang dirasakan, kapan terakhir menggunakan); Alergi obat? RPK: Adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Pemeriksaan visus dengan Snellen chart 3. Inspeksi Bulu mata : madarosis (+), tampak bulu mata saling melekat 4. Inspeksi Margo palpebral: tampak hiperemis, terdapat keropeng yang berwarna kekuningan dan bila dibuang terdapat ulkus yang mudah berdarah 5. Palpasi kantus medialis dan lateralis 6. Palpasi manual TIO 7. Inspeksi conjunctiva inferior dan superior 8. Inspeksi sklera 9. Pemeriksaan COA 10. Pemeriksaan refleks cahaya direct indirect 11. Pemeriksaan funduskopi PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Blefaritis ulseratif OD Dd/ Hordeolum Dd/ Kalazion Dd/ Trikiasis Dd/ Selulitis orbita PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik topikal R/ Gentamicine/ Cloramphenicol eye ointment. Tube. I S 12 dd aplic. OD -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Kompres hangat untuk membersihkan krusta Hindari menggosok mata dengan tangan/jari tangan Oleskan salep secara teratur PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Mata Dry eye syndrome 4A

Skenario: Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan mata kanan terasa berpasir Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana!

RPT : RPO: RPK: -

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Apakah terus menerus atau hilang timbul? Apakah disertai dengan pandangan kabur/silau? Apakah disertai rasa nyeri? + Apakah disertai rasa panas seperti terbakar? + Apakah disertai rasa gatal? + Apakah disertai mata berair? Apakah terdapat kotoran mata? Bagaimana warna kotorannya? Apakah ada rasa seperti mengganjal? Apakah ada menggunakan lensa kontak? Apakah ada riwayat benda asing masuk ke mata kanan? Apakah ada sering di depan layar computer dalam waktu lama? Apakah disertai pusing? Apakah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah ada riwayat DM, HT? Apakah sudah pernah berobat? ( nama, dosis, cara pemberian, frekuensi, lamanya, efek yang dirasakan, kapan terakhir menggunakan); Alergi obat? Adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama?

PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Pemeriksaan visus dengan Snellen chart: visus normal Inspeksi palpebral superior dan inferior: dbn Palpasi kantus medialis dan lateralis: dbn Palpasi manual TIO: dbn Inspeksi conjunctiva: tampak faomy tears pada konjungtiva forniks, injeksi konjungtiva Inspeksi sklera: dbn Pemeriksaan COA Pemeriksaan refleks cahaya direct indirect: dbn Pemeriksaan funduskopi: dbn PEMERIKSAAN PENUNJANG Test Schirmer: < 10 mm ( N: 20 mm) DIAGNOSIS Dry Eye Dd/ konjungtivitis sicca sjogren syndrom Dd/ Konjungtivitis alergi Dd/ dacriocystitis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

o PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Artificial tears R/ carboxymethylselulosa ed no. I S 8 dd gtt I. OD

-----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Mata dapat dikompres dengan air hangat untuk mengurangi gejala

-

EDUKASI Menjelaskan kepada pasien bahwa mata kering adalah keadaan menahun dan pemulihannya sulit kecuali pada keadaan ringan Hindari penggunaan lensa kontak Hindari terlalu lama di depan computer Rutin dalam menggunakan artificial tears

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Mata Buta senja 4A

Skenario: Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang ke Poliklinik bersama ibunya dengan keluhan tidak bisa melihat jelas di malam hari? Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana!

RPT : RPO: -

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami/sejak kapan? Apakah semakin lama semakin bertambah parah? Apakah keluhan berkurang jika melihat cahaya terang? Apakah sering memicingkan mata untuk melihat jelas pada keadaan gelap? Apakah maya sering terasa cepat lelah? Apakah sering merasa pusing atau nyeri kepala? Apakah sering mengantuk? Apakah disertai nyeri/perih? Apakah disertai rasa gatal? Apakah disertai mata berair? Apakah terdapat sekret pada mata? Apakah seperti terasa mengganjal? Apakah mata terasa berpasir?

Apakah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya?

Apakah sudah pernah berobat? ( nama, dosis, cara pemberian, frekuensi, lamanya, efek yang dirasakan, kapan terakhir menggunakan); Alergi obat?

RPK: Riwayat gizi: apakah sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Pemeriksaan visus dengan Snellen chart: visus normal 3. Inspeksi palpebral superiordan inferior: dbn 4. Palpasi kantus medialis dan lateralis: dbn 5. Palpasi manual TIO: dbn 6. Inspeksi conjunctiva: dbn 7. Inspeksi sklera: dbn 8. Pemeriksaan COA: dbn 9. Pemeriksaan refleks cahaya direct indirect: dbn Pemeriksaan funduskopi: dbn PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Buta Senja Dd/nyctalopia Dd/ Hemarolopia PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Vitamin A dosis tinggi pada hari I dan II R/ Retinol Palmitat mg 110 (200.000 IU) cap no. II

S 1 dd cap I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI -

-

EDUKASI Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan pasien terjadi karena kekurangan vitamin A Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan vitamin A seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Mata Hordeolum 4A

Skenario: Seorang laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bagian bawah Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana!

RPT : RPO: -

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Pada mata sebelah mana? Apakah benjolannya terasa nyeri? Apakah benjolannya makin lama makin besar? Apakah benjolannya hanya pada satu tempat? Apakah ada kondisi yang memperberat dan meringankah keluhan? Apakah ada nyeri pada mata? Apakah disertai dengan pandangan kabur/silau? Apakah disertai rasa panas seperti terbakar? Apakah disertai rasa gatal? Apakah disertai mata berair? Apakah terdapat kotoran mata? Bagaimana warna kotorannya? Apakah ada rasa seperti mengganjal?

Apakah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Riwayat DM?

Apakah sudah pernah berobat? ( nama, dosis, cara pemberian, frekuensi, lamanya, efek yang dirasakan, kapan terakhir menggunakan); Alergi obat?

RPK: PEMERIKSAAN FISIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Menilai tanda vital Pemeriksaan visus dengan Snellen chart: visus normal Inspeksi palpebral superior: dbn Inspeksi palpebral inferior: tampak benjolan berwarna merah dekat pangkal mulu mata, nyeri tekan (+) Palpasi kantus medialis dan lateralis: dbn Palpasi manual TIO: dbn Inspeksi conjunctiva: Inspeksi sklera: dbn Pemeriksaan COA: dbn Pemeriksaan refleks cahaya direct indirect: dbn Pemeriksaan funduskopi: dbn PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Hordeolum Dd/ Kalazion Dd/ Selulitis Preseptal Dd/Granuloma pyogenik

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral

R/ Erythromicine mg 500 tab No. XII S 4 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. Antibiotik topical R/ Chloramphenicol eye ointment. Tube.I S 3 dd aplic. OD -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI - Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit - Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih EDUKASI - Jangan menekan atau menusuk hordeolum - Hindari pemakaian make-up pada mta - Jangan menggunakan lensa kontak

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Telinga Hidung Tenggorokan Rhinitis Alergi 4A

Skenario: Seorang laki-laki, 18 tahun datang dengan keluhan bersin-bersin

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Sekret keluar ada ke2 hidung atau salah satu ? Apakah ada waktu-waktu tertentu pasien bersin? Apakah ada hal yang mengurangi pasien bersin? Apakah warna sekret yang keluar? Jernih ? kehijauan ? kemerahan? Apakah ada hidung terasa gatal ? mata terasa gatal dan berair? Apakah ada gejala hidung tersumbat? Apakah hidung tersumbat dipengaruhi dengan perubahan posisi? Apakah ada gejala nyeri pada ke 2 pipi atau nyeri pada saat tunduk? Apakah ada demam?

RPT : Pernah mengalami hal yang seperti ini? Adakah pasien memiliki peyakit asma, riwayat dermatitis atopi atau konjungtivitis vernal? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selma ini mengkonsumsi obat tertentu? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? Adakah keluarga yang memiliki riwayat penyakit asma, dermatitis atopi? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Isnpeksi hidung (deformitas, furunukel dll) Melakukan rhinoskopi anterior Melakukan pemeriksaan tenggorokan Melakukan pemeriksaan telinga PEMERIKSAAN PENUNJANG Uji Skin Prick Test 1. 2. 3. 4. 5.

DIAGNOSIS Rhinitis alergi Dd/ Rhinitis akut Dd/ Rhinosinusitis Dd/ Rhinitis vasomotor Dd/ Polip Nasi PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antihistamin Oral R/ cetirizine 10 mg tab No X S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo Atau R/ Loratadine 10 mg tab No X S1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Hindari Pencetus alergi

Memoperbanyak konsumsi air hangat PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Telinga Hidung Tenggorokan Motion Sickness 4A

Skenario: Seorang laki-laki, 30 tahun, datang dengan keluhan oyong

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Apakah pencetus oyongnya? Apkah oyong semakin parah bila kepala digerakan? Apakah habis berpergian? Apakah disertai mual dan muntah? Apakah dijumpai demam

RPT : Apakah pasien sebelumnya penyakit? Apakah pasien pernah seperti ini? Penyakit jantung ? hipertensi ? Diabetes Melitus? Apakah ada trauma kepala? RPO : Apakah sebelum pingsan ada meminum obat ? Apakah obat yaang rutin dikonsumsi? RPK : DM ? Hipertensi ? PEMERIKSAAN FISIK 19. Penilaian Vital Sign 20. Pemeriksaan Reflek fisiologi dan patologi 21. Pemeriksaan tes keseimbangan (cerebellum) PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS Motion Sickness Dd/ BPPV Dd/ Meniere syndrome Dd/ Hipotensi Postural PENATALAKSAAN R/ Dymenhidinate 20 mg tab No. V S 1 dd tab I ---------------------------------------------oxo PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Telinga Hidung Tenggorokan Otitis Eksternal Difusa 4A

Skenario: Seorang perempuan,23 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Nyeri pada telinga mana? Nyeri timbul tiba-tiba atau perlahan-lahan? Nyeri timbul pada saat daun telinga digerakan? Apakah ada merasakan terasa penuh di telinga? Apakah ada merasakan penurunan berat badan? Apakah dijumpai demam?

RPT : Apakah gejala ini sudah pernah terjadi ? Apakah pasien pernah mengalami keluar cairan dari telinganya? Apakah ada DM? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selama ini mengkonsumsi obat tertentu? R. Kebiasaan : apakah mengkorek2 telinga sebelumnya? PEMERIKSAAN FISIK 22. 23. 24. 25.

Menilai tanda vital Melakukan rhinoskopi anterior Melakukan pemeriksaan tenggorokan Melakukan pemeriksaan telinga PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah lengkap DIAGNOSIS Otitis eksterna difusa Dd/ Otitis eksterna sirkumskripta Dd/ Otomikosis Dd/ Perikondritis Dd/ OMA PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 4. Antibiotik R/ kloramfenikol 1 % tube Fl I S 3 dd gtt II AD/S --------------------------------------oxo 5. Simptomatik R/ paracetamol 500 mg tab No X S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Pemakaian tampon antibiotik EDUKASI Jangan membiasakan diri mengorek-korek telinga dengan cotton bud PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Telinga Hidung Tenggorokan Otitis Media Akut Stadium Perforasi 4A

Skenario: Seorang perempuan,2 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Nyeri pada telinga mana? Nyeri timbul tiba-tiba atau perlahan-lahan? Nyeri timbul pada saat kapan? Beraktivitas atau pada saat istirahat? Pakah nyeri saat ini sudah berkurang dri sebelumnya? Apakah ada merasakan terasa penuh di telinga Apakah dijumpai demam?

Skor: ____________

Bobot: 3 Skor x Bobot:

RPT : Apakah ada sebelumnya menderita batuk dan pilek? Apakah gejala ini sudah pernah terjadi ? Apakah pasien pernah mengalami keluar cairan dari telinganya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selama ini mengkonsumsi obat tertentu? PEMERIKSAAN FISIK 26. 27. 28. 29. 30.

Menilai tanda vital Pemeriksaan BB Melakukan rhinoskopi anterior Melakukan pemeriksaan tenggorokan Melakukan pemeriksaan telinga

Skor: ___________ Bobot:3 Skor x Bobot:

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot: DIAGNOSIS

OMA Stad Perforasi Dd/ Otitis Media Serosa Akut Dd/ Otitis Eksterna PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 6. Antibiotik R/ Amoxicilin syr Fl I (Dosis sesuai BB : 10 mg /kg BB perkali beri, sediaan 200 mg/5 ml) S 3 dd Cth I -----------------------------------------oxo 7. Simptomatik R/ paracetamol syr Fl I S 3 dd Cth I ----------------------------------------oxo R/ H2O2 3 % Fl I S 3 dd gtt I (AD/S) ----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI EDUKASI Pengobatan yang adekuat  perbaiki membran timpani

Skor:__________ Bobot: 3 Skor x Bobot:

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot:

Skor:__________

Pencegahan terjadinya ISPA pada anak

Bobot: 1 Skor x Bobot:

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Skor:__________ Bobot: 1 Skor x Bobot:

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Telinga Hidung Tenggorokan Tonsilofaringitis 4A

Skenario: Seorang perempuan,25 tahun datang dengan keluhan nyeri tenggorokan ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah dijumpai nyeri bila menelan juga? Apakah nyeri semakin lama semakin bertambah ? Apakah dijumpai nyeri menyebar ke daerah telinga? Pakah dijumpai perubahan suara?seperti memakan makanan yang panas? Apakah dijumpai demam ? Apakah dijumpai penurunan nafsu makan? Apakah dijumpai telinga terasa penuh ? penurunan pendengaran ? Apakah dijumpai hidung bersin-bersin? Atau hidung tersumbat?

Skor: ____________

Bobot: 3 Skor x Bobot:

RPT : Pernah mengalami hal yang seperti ini? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selama ini mengkonsumsi obat tertentu?

31. 32. 33. 34.

PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Melakukan rhinoskopi anterior Melakukan pemeriksaan tenggorokan Melakukan pemeriksaan telinga

Skor: ___________ Bobot:3 Skor x Bobot:

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap Usap tonsil untuk pewarnaan gram

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot: DIAGNOSIS

Tonsilofaringitis akut Dd/ Tonsilofaringitis kronik Dd/ Tonsilofaringitis difteri Dd/ Faringitis Dd/Abses peritonsil

Skor:__________ Bobot: 3 Skor x Bobot:

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 8. Antibiotik R/ Eritromisin 500 mg tab No X S 4 dd tab I -----------------------------------------oxo 9. Simptomatik R/ paracetamol 500 mg tab No X S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo R/ Dexametasone 0,5 mg tab No x S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot:

Memakain obat kumur EDUKASI Memakan makanan yang lunak Menjaga kebersihan organ mulut

Skor:__________ Bobot: 1 Skor x Bobot:

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Skor:__________ Bobot: 1 Skor x Bobot:

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

THT Laringitis 4A

Skenario: Seorang laki-laki, 30 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan suara serak. ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah semakins serak bila banyak bersuara? Apakah ada nyeri tenggorakan ? Apakah ada nyeri menelan? Apakah ada sesak nafas dan stridor? Apakah ada gejala hidung tersumbat dan bersin-bersin? Apakah dijumpai demam? Apakah dijumpai batuk? Apakah selama ini ada merasakan dada terasa panas? Terutama saat sehabis makan ? Apakah dijumpai penurunan berat badan ?

RPT : Apakah sebelumnya pasien ada menderita penyakit? Apakah pasien pernah seperti ini? Gastritis? GERD ? RPO : Apakah pasien ada mengkonsumsi obat ? Apakah pasien ada alergi obat ? R. pekerjaan : apakah pekerjaan pasien? Guru ? penyanyi? R. Kebiasaa : Merokok, alkohol? PEMERIKSAAN FISIK 35. Penilaian Vital Sign 36. Pemeriksaan rhinoskopi anterior dan posterior 37. Pemeriksaan Faring 38. Pemeriksaan Laringoskop indirect PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan rontgen leher AP/Lateral 2. Pemeriksaan Foto Toraks 3. Pemeriksaan darah rutin DIAGNOSIS Laringitis akut Dd/ Vocal Nodule Dd/ laringitis kronik Dd/ Tumor Laring Dd/ faringitis PENATALAKSAAN 1. Simptomatik R/ Parasetamol 500 mg tab No X S 3 dd tab I --------------------------------------------oxo R/ Metilprednisolone 4 mg tab No X S 2 dd tab I -------------------------------------------oxo R/ Omeprazole 20 mg tab No X ( bila penyebabnya GERD) S 1 dd tab I -------------------------------------------oxo

2. Penyebabnya Bila penyebabnya TB  Obati TB Infeksi R/ Cefadroxyl 500 mg tab No X S 2 dd tab I ----------------------------------------oxo EDUKASI Vocal Rest Berhenti merokok Menghindari makanan yang memperparah GERD PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Tumbuh Kembang Gizi kurang ec. TB paru 4A

Skenario: Seorang anak 6 tahun dibawa ibunya dengan keluhan BB tidak kunjung bertambah dalah 6 bulan ini Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana!

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Apakah ada keluhan diare/muntah? Apakah nafsu makannya baik? Berapa kali makan sehari? Makanan apa saja yang diberikan? Komposisi makanannya? Apakah anak suka bermain tanah? Apakah pernah ada keluar cacing anus? Apakah anak lasak? Apakah anak ada keluhan batuk? Sudah berapa lama? Batuk berdahak? Warna dahak? Ada demam? Sudah berapa lama? Apakah ada benjolan di lehar?

Riwayat imunisasi dasar: lengkap Riwayat makanan ASI berapa lama? Bubur susu berapa lama? Apakah dihabiskan? Nasi tim saring berapa lama? Apakah dihabiskan? Nasi tim utuh berapa lama? Apakah dihabiskan? RPT :   RPO: 

Pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah sedang mengalami penyakit kronis? Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah pernah di suntik pada lengan bawahnya (test mantoux)? Bagaimana imunisasi? Lengkap atau ada yang kurang?

 RPK: Apakah ada keluarga dengan keluhan batuk lama? Apakah sudah berobat? Sudah berapa lama pengobatannya?-> nenek pasien menderita TBC dan sedang dalam pengobatan, nenek tinggal serumah dengan pasien PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan Antropometri (BB: 15 kg (N BB: 21 kg), TB: 115 cm) 3. Memplot ke kurva BB menurut TB status Gizi tabel CDC 71,4 %--> gizi kurang 4. Inspeksi kepala leher rambut: tidak mudah rontok; mata: konj. Anemis (-/-); leher: benjolan region coli dextra,konglumerasi, mobile, nyeri tekan (-), hipremis (-) 5. Inspeksi thorax, auskultasi (SP: bronkial, ST: ronkhi basah kasar pada apex paru kanan) 6. Inspeksi abdomen, palpasi organ, auskultasi dbn 7. Ekstremitas: akral H/K/M. Tidak ada pitting edema. Tidak ada crazy pavemnet dermatosis. PEMERIKSAAN PENUNJANG Mantaux Test: 13 cm DIAGNOSIS Gizi kurang ec. TB paru Dd/ Gizi kurang ec intoleransi makanan Dd/ Gizi kurang ec malabsorpsi

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. OAT (isoniazid 5-15 kg/BB/hari; rifampicine 10-20 mg/kg BB/hari; pirazinamid 15-20 mg/kg BB/hari) sediaan INH syr 50 mg/ml, 100 mg, 300 mg; sediaan rifampisin 300 mg, 450 mg, 600 mg; sediaan pirazinamid 500 mg R/ Isoniazid mg 100 tab no. LX S 1 dd tab II -----------------------------------------oxo R/ Rifampicine mg 300 tab no. XXX S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Pirazinamid mg 500 tab no.XV S 1 dd tab 1/2 -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Mengkonsumsi antobiotik secara rutin dan menjelaskan efek samping obat kepada orang tua Menjelaskan penyakit pasien (penyebab, penularan, prognosis) Meningkatkan asupan nutirisi terlebih protein untuk meningkatkan kekebalan tubuh PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Penyakit Dalam ; Endokrin Gizi kurang ec intoleransi laktosa 4A

Skenario: Seorang anak perempuan, 9 bulan, datang dengan diare ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Diare bersifat hilang timbul atau terus menerus? - Berapa kali BAB/ hari ? apakah yang dikeluarkan ? Apakah ampas > air atau hanya air? - Apakah kira-kira faktor yang mecetuskan diare? - Apakah ada demam ? - Bagaimana nafsu makan pasien? RPT : Pernah mengalami hal yang seperti ini? [pernah, terutama bila pasien sehabis meminum susu formula] RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? R. Gizi : selama ini pasien makan apa? Apakah menerima asi eksklusif? Apakah makanan tambahan pasien ? Ada tidak diberikan susu formula ? Apakah akhir-akhir ini ada menukar produk susu? R. Imunisasi : imunisasi apa saja yang telah didapatkan anak? PEMERIKSAAN FISIK 39. 40. 41. 42.

Menilai tanda vital Melakukan pemeriksaan antropometri Interpretasi kurva CDC atau WHO Melakukan pemeriksaan fisik Umum PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap Feses Rutin Toleransi laktosa ? DIAGNOSIS Gizi kurang ec intoleransi laktosa Dd/ ec disentri amoeba Dd/ ec defisiensi laktosa PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Menghentikan asupan makanan yang mengandung susu Bila sudah tidak ada gejala, boleh dicoba untuk melakukan titrasi pada kandungan penyebab intoleransi EDUKASI Pembatasan nutrisi yang menyebabkan intoleransi Melakukan pengamatan pada pasien, bila tampak tanda-tada dehidrasi rujuk ke rs PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Endokrin Sindrom Metabolik 4A

Skenario: Seorang pria45 tahun datang (dalam keadaan puasa) ingin memeriksaakan kesehatan dengan keluhan berat badan bertambah. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, diagnosis banding dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah disertai dengan peningkatan nafsu makan? Apakah bapak sering merasa mudah lapar? Apakah sering mudah haus/ banyak minum? Apakah sering BAK? Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Kebas2? Nyeri kepala? Apakah bapak merokok? Olah raga? (kebiasaan) Bagaimana pola makan sehari-hari? Apakah sering ngemil?

RPT : RPO: Ada mengkonsumsi obat/ obat-obat herbal? Alergi obat? RPK: bagaimana perawakan keluarga? Apakah gemuk? DM? HT? PJK?

1. 2. 3. 4.

PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD 135/85mmHg, 82x/i, 20x/i, afebris. Mengukur BB dan TB pasien : BB : 80 kg ; TB : 160 cm  BMI : 31,25 (obese I) Inspeksi kepala leher, thorax, abdomen Mengukur lingkar pinggang : LP 93cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG Lipid Profile : TG: 160 mg/dl; HDL: 35 mg/dl ; LDL : 130 mg/dl KGD puasa : 110 mg/dl atau KGD random 160 mg/dl DIAGNOSIS dx. Sindrom metabolik Dd. 1. Dislipidemia 1. Toleransi Glukosa terganggu 2. Diabetes melitus PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti-kolesterol R/ Simvastatin 20 mg tab No X S 1 dd tab I (malam) -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 1. Kontrol ulang satu bulan kemudian 2. Mengurangi makanan berlemak, makan porsi kecil tp sering, ngemil buah-buahan, kurangi makanan bergaram, turunkan berat badan 3. Olahraga teratur aerob 3-5 x seminggu 30-45 menit, berhenti merokok. 4. Menjelaskan bahaya diabetes, bahaya hipertensi. 5. Menganjurkan untuk kontrol secar teratur.

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Penyakit Dalam ; Endokrin Diabetes Melitus Tipe 2 4A

Skenario: Seorang wanita, 50 tahun datang ke praktik dokter pribadi dengan keluhan BB menurun ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Sudah mengalami penurun berat badan berapa kilogram ? - Apakah dijumpai keluhan banyak makan ? - Apakah dijumpai keluhan banyak minum? - Apakah dijumpai keluhan sering BAK terutama pada malam hari ? apakah > 2 kali setiap malam ? - Apakah dijumpai gatal-gatal pada sela-sela paha, vagina atau seluruh tubuh ? - Apakah dijumpai mata kabur? - Apakah dijumpai kaki kebas atau sering kesemutan? - Apakah bila terdapat luka, suka sembuhnya? RPT : Pernah mengalami hal yang seperti ini? Adakah pasien memiliki DM, Hipertensi, Penyakit Jantung, TB? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? Adakah keluarga yang memiliki riwayat penyakit DM, HT? PEMERIKSAAN FISIK 43. Menilai tanda vital 44. Mengukur BB, TB, BMI, Lingkar perut 45. Melakukan pemeriksaan fisik Umum PEMERIKSAAN PENUNJANG KGD ad random atau KGD puasa dan 2 jam PP HbA1C Profil Lipid DIAGNOSIS Diabetes melitus Dd/ Sindroma Metabolik Dd/ Toleransi Glukosa Terganggu PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 10. Obat Anti Diabetik Oral R/ Metformin 500 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Perawatan kaki EDUKASI Pengertian DM, Merupakan penyakit yang hadany dapat dikontrol Pengobatan DM seumur hidup Kriteria DM terkontrol Komplikasi DM PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Penyakit Dalam ; Endokrin Sindroma Hiperosmolar Hiperglikemia ; Hiperosmolar Non Ketotik 3B

Skenario: Seorang laki-laki, 57 tahun dibawa ke IGD RS X dengan keluhan tidak sadarkna diri ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Bagaimana pasien jadi tidak sadarkan diri? Apakah pasien ada mengeluhkan sesuatu sebelum tidak sadakan diri? Apakah ada kejang ?

RPT : Apakah pasien sebelumnya penyakit? Apakah pasien pernah seperti ini? Penyakit jantung ? hipertensi ? Diabetes Melitus? Apakah ada trauma? RPO : Apakah sebelum pingsan ada meminum obat ? Apakah obat yaang rutin dikonsumsi? RPK : DM ? Hipertensi ? PEMERIKSAAN FISIK 46. Cek Kesadaran 47. Cek A-B-C-D-E 48. Lakukan pemeriksaan tanda vital 49. Lakukan pemeriksaan fisik umum 50. Lakukan pemeriksaan refleks fisiologi dan patologis PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. KGD ad random 2. Analisa Gas darah 3. Elektrolit DIAGNOSIS HONK Dd/ KAD Dd/ Hipoglikemia Dd/ Stroke Dd/ Ensefalopati PENATALAKSAAN 1. 2. 3. 4. 5.

Perawatan ICU Pemberian cairan fisiologi intravena, 1000cc dalam ½-1 jam Pemasangan kateter Kontrol vital sign Kontrol gula darah PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Anamnesis Singkat  cek kesadaran  vital sign lanjutan anamnesis dan tatalaksana Rujuk ke dokter penyakit dalam GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Penyakit Dalam ; Endokrin Grave diseases 3A

Skenario: Seorang perempuan,30 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar-debar

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Apakah ada waktu-waktu tertentu pasien mengalami jantung berdebar-debar ? atau sepanjang hari ? Apakah ada dijumpai penurunan BB yang progresif ? Apakah nafsu makan bertambah banyak ? Apakah pasien mudah berkeringat? Apakah pasien merasakan tangannya sering bergetar? Apakah dijumpai gang siklus haid ? Apakah dijumpai pembesaran pada pada daerah leher/ tiroid? Apakah dijumpai demam?

Skor: ____________

Bobot: 3 Skor x Bobot:

RPT : Apakah gejala ini sudah pernah terjadi ? apakah pernah mengalami operasi? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Apakah selama ini mengkonsumsi obat tertentu?

51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.

PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital Inspeksi kepala dan leher Pemeriksaan mata Palpasi tiroid Auskultasi tiroid Pemeriksaan fisik jantung dan paru Pemeriksaan ekstremitas Pemeriksaan tremor

Skor: ___________ Bobot:3 Skor x Bobot:

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap Profil tiroid EKG

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot:

DIAGNOSIS Grave’s diseases Dd/ Struma multinodular Toksik Dd/ Tiroiditis Dd/ Adenoma Toksik PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 11. kausatif R/ propiltiourasil 100 mg tab No X S 3 dd tab I --------------------------------------oxo 12. Simptomatik R/ Propanolol 40 mg tab No X S 3 dd tab I ----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI

Skor:__________ Bobot: 3 Skor x Bobot:

Skor:__________ Bobot: 2 Skor x Bobot:

EDUKASI Pengobatan akan ditapparing off

Skor:__________ Bobot: 1 Skor x Bobot:

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Skor:__________ Bobot: 1 Skor x Bobot:

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Disentri Amoeba 4A

Skenario: Seorang wanita 21 tahun datang dengan keluhan diare berdarah ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Darah berwarna merah segar ataukah kehitaman? - Darah menetes mendahukui kotoran ataukah bercampur dengan kotoran? - Apakah disertai dengan lendir atau bau busuk menyengat? - berapa kali frekuensi diare berdaah dalam sehari? Konsistensi? - Apakah disertai nyeri saat BAB? Nyeri ulu hati? - Apakah ada demam? - Apakah ada benjolan saat BAB? - Adakah perubahan pola BAB seperti kotoran kambing? - Bagaimana dengan pola makan? Cukup serat? RPT : RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Konsumsi obat pengencer darah? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Menilai tanda vital Inspeksi kepala leher Inspeksi thorax Inspeksi abdomen Palpalsi hepar, nyeri tekan di 9 regio abomen Perkusi abdomen, shifting dullness Auskltasi peristaltik Usulan pemeriksaan colok dubur PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah rutin Feses rutin DIAGNOSIS Disentri amoeba Dd/ disentri basiler Dd/ giardiasis Dd/ balantidiasis Dd/ hemorroid PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 13. Antibiotik oral R/ Metronidazole 500 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Habiskan antibiotik Jaga pola makan bersih dan higiene, diet rendah sisa PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Parotitis 4A

Skenario: Seorang anak laki laki 12 tahun datang dengan keluhan benjolan di pipi kanan ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Benjolan di sebelah mana? Apakah membesar dengan cepat? - Apakah benjolan tersebut disertai rasa nyeri? - Apakah sampai menimbulakn kesulitan makan? - Apakah ada keluhan mulut kering dan air liur berkurang? - Apakah disertai dengan demam? - Apakah sampai menyebabkan sulit menggerakkan wajah? - Apakah sewaktu kecil sudah mendapatkan imunisasi MMR? RPT : RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi kepala leher 3. Palpasi benjolan menilai LoKoMoBaNyU (Lokasi, Konsistensi, Mobilitas, Batas, Nyeri, Ukuran) Lokasi pipi kanan, kenyal, mobile, tegas, nyeri, sebesar bola kasti 4. Palpasi kelenjar getah bening submandibular 5. Inspeksi thorax 6. Isnpeksi abdomen PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Parotitis Dd/ Limfadenitis Dd/ Abses peritonsiler Dd/ Abses Bezold PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Analgetik R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No X S 3 dd tab 1/2 -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Kompres benjolan Jaga pola makan bersih dan higiene, diet lunak PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Hepatitis A 4A

Skenario: Seorang anak laki laki 12 tahun datang dengan keluhan muntah muntah ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Seberapa sering frekuensi muntah? Apa yang dimuntahkan? Apakah disertai darah? - Apakah muntah didahului mual? - Apakah ada perubahan dalam pola BAB? Bagaimana warnanya? Adakah warna seperti dempul? - Apakah ada gejala lain seperti BAK seperti teh pekat? - Apakah disertai dengan demam? - Apakah ada keluhan nyeri ulu hati yag sampai membangunkan di tengah malam? - Bagaiamna kebersihan makanan dalam beberapa hari terakhir? - Apakahj ada riwayat kontak dengan jarum suntuk? Transfusi darah? - Apakah ada rasa nyeri yangs emakin diperberat denganmakanan berlemak? RPT : RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Adakah konsumsi obat obatan hepatotoksik? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi kepala leher 3. Inspeksi thorax 4. Isnpeksi abdomen 5. Palpasi hepar, hepatomegali 2 jari BAC 6. Palpasi lien 7. Palpasi Murphy sign, Ludwig sign, Mc Burney sign 8. Palpasi nyeri tekan di 9 regio abdomen 9. Perkusi abdomen dan perkusi ascites 10. Auskultasi peristaltik abdomen PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap Fungsi hepar (Bilirubin, SGOT/SGPT, gammat GT, alkaline transferase) Serologis (IgM dan IgG anti HAV) DIAGNOSIS Hepatitis A Dd/ Hepatitis imbas obat Dd/ Abses hepar Dd/ Kolelithiasis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Hepatoprotektor R/ Curcuma tab No X S 3 dd tab 1 -----------------------------------------oxo 2. Simptomatik R/ Paracetamol 500 mg tab No X S 3 dd tab 1 -----------------------------------------oxo R/ Domperidone 10 mg tab No X S 2 dd tab 1 -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI

Tidak ada EDUKASI Makanan yang bersih dan higiene Makanan tinggi kalori tinggi protein asam amino rantai cabang Cukupkan minum cairan PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Hemorrhoid Interna 4A

Skenario: Seorang laki laki 32 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah BAB berdarah dialamiterus meneru atauikah hilang timbul? - Apa warna darahnya? Merah segar ataukah kehitaman? - Apakah darah bercampur dengan feses ataukah mendahului feses? - Apakah ada kosntipasi atau diare? - Apakah disertai rasa nyeri saat BAB? - Apakah ada rasa perih dan luka di daerah sekitar dubur? - Apakah terasa ada benjolan di pinggir dubur? Apakah benjoilan bisa masuk jika ditekan dengan ujung jari? - Bagaiaman pola makan selama ini? Serat? Cairan? - Apakah disertai demam? RPT : RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Adakah konsumsi obat obatan pengencer darah RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi kepala leher, thorax dan abdomen, eskteremitas 3. Inspeksi daerah perianal 4. Melakukan pemeriksaan Rectal tooucher 5. Menilai sfincter ani 6. Menilai permukaan dubur apakah teraba massa 7. Menilai ampula rekti 8. Melihat sarung tangan setelah RT PEMERIKSAAN PENUNJANG Feses rutin dalam batas normal DIAGNOSIS Hemorrhoid interna grade I Dd/ Hemorrhoid interna grade II Dd/ Perianal fissura Dd/ Hemorrhoid externa Dd/ Disentri amoeba PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Simptomatik R/ Vit K tab No X S 2 dd tab 1 -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Diet ringgi serat minimal 2 gelas porsi sayur per hari Cairan yang cukup minimal 1,5-2 liter air per hari PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Menjelaskan bahwa akan melakukan tindakan RT yang tidak nyaman Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Oral Candidiasis 4A

Skenario: Seorang laki laki 32 tahun datang dengan keluhan muncul bercak di lidah ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah bercak di mulut semakin bertambah banyak? - Apakah disertai nyeri saat mengunyah (kesulitan makan)? - Apakah bercak berdarah jika coba dibersihkan? - Apakah ada keluhan sesak napas dan demam? - Bagaiamana pola makan sehari hari? - Apakah ada keluhan diare kronis? Demam berkepanjangan? - Apakah ada riwayat penurunan berat badan berlebih dalambeberapa bulan terakhir> - Apakah ada riwayat penggunaan jarum suntik? - Apakah ada penggunaan obat semprot mengandung steroid yang dimasukkan ke mulut? RPT : DM?? HIV? Asma?? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? Adakah konsumsi obat obatan pengencer darah RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi lidah, bibir dan sudut mulut 3. Palpasi kelenjar getah bening submandibular 4. Inspeksi thoraks, abdomen dan ekstremitas PEMERIKSAAN PENUNJANG Pewarnaan KOH 10% dari kerokan lesi DIAGNOSIS Oral candidiasis Dd/ Glossitis Dd/ stomatitis Dd/ cheilitis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti fungal R/ Nystatsin 200.000 IU drops fl I S 3 dd gtt II -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menjaga kebersihan rongga mulut, gosok gigi Menggunakan mouthwash, menghindari rokok PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato GERD 4A

Skenario: Seorang laki laki 32 tahun datang dengan keluhan nyeri terbakar di dada ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Diamana rasa nyeri paling berat dirasakan? - Apakah nyeri terakar dialami terus menerus atau hilang timbul? - Apakah nyeri smeakin berat jika berbaring sesudah makan? - Bagaimana karakter nyerinya? Terbakar? Mencuck? Tertekan atau tertindih? - Apakah disertai dengan penjalaran? - Apakah ada kebiasaan rokok dan minum alkohol? - Apakah ada sensai rasa pahit di mulut? - Apakah disertai dengan muntah berulang? - Apakah ada keseulitan saat menelan makanan padat ataupun cair? - Adakah riwayat menalan zat racun berbahaya? RPT : RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi lidah, bibir dan sudut mulut 3. Isnpeksi orofaring dan tonsil 4. Inspeksi thoraks, abdomen dan ekstremitas 5. Palpasi 9 regio abdomen (nyeri epigastrik) PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Gastroesofageal Reflux Disease Dd/ Gastroesofageal Reflux Dd/ Esofagitis candida Dd/ Esofagitis korosif Dd/ Barret Esofagus Dd/ Ca Esofagus PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. PPI high dose R/ Omeprazole 20 mg cap No X S 2 dd cap I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Mencegah berbaring sehabis makan Menghindari rokok dan alkohol Obat dihabiskan seminggu, jika ada perbaikan akan dilanjutkan untuk 6 minggu (kontrol ulang) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Gastro Entero Hepato Ascariasis 4A

Skenario: Seorang anak laki laki 8 tahun dibawa ibu dengan keluhan badan tampak kurus ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Bagaiamana pola makan selama ini? Komposisinya? nasi? lauk? - Apakah anak menghabiskan porsi makanannya? - Apakah anak terlihat sangat aktif dan sulit diberi makan? - Apakah anak mengalami diare? - Apakah pernah keluar cacing dari dubur? Apakah pernah diare berdarah? - Apakah anak selalu mencuci tangan sebelum makan? - Apakah anak menegakan sandal jika bermin di tanah? - Apakah anak sering mengeluhkan gatak di anus saat malamhari? - Apakah anak sedang mengalami penyakit berkepanjangan seperti batuk atau keganasan? - Apakah sayuran yang dimasak sudah dibersihkan dengan air mengalir? - Bagaimanariwayat imunisasi? Riwayat ASI dan MP ASI? Susu formula? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Apakah ada anggota keluarga yang mengalami kecacingan? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Mengukur berat badan dan tinggi badan anak 3. Memplot BB dan TB ke kurva CDC atau WHO 4. Menginterpretasi status gizi anak 5. Inspeksi dan palpasi abdomen PEMERIKSAAN PENUNJANG Feses rutin: dijumpai telur berdidning tebal berlapis dan bergerigi DIAGNOSIS Gizi kurang ec Ascariasis Dd/ Hookworm Dd/ Trichuriasis Dd/ Malabsorbsi makanan PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti helminthik R/ Pyrantel pamoate 125 mg tab No II S 1 dd cap II -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Seluruh anggota keluarga diberi obat yangs ama 6 bulan sekali Membiasakan cuci tangand engan sabun sebelum dan sesudah makan Mengajari cara membersihkan sayur dengan air mengalir PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station

Ginjal dan Saluran kemih

Judul

Post Streptococcus Glomerulonefritis

Kompetensi

4A

Skenario: Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa Ibunya ke Poliklinik dengan keluhan BAK berwarna merah selama 2 hari ini Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah warna kencingnya seperti cucian daging? Apakah ada nyeri saat BAK? Apakah ada riwayat berwarna keruh? Apakah BAK sediki sedikit? Apakah ada demam? Apakah ada riwayat batuk-pilek sebelumnya? Sudah berapa lama? Apakah ada mengkonsumsi obat untuk batuk-pileknya? (+) riwayat Faringitis 2 minggu yang lalu dan telah sembuh

RPT : pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat kebiasaan: kebiasaan minumnya bagaimana? Apakah suka menahan BAK? Riwayat gizi: bagaimana makannya? PEMERIKSAAN FISIK 59. Menilai tanda vital 60. Melakukan pemeriksaan status lokalisata a. Kepala: mata: anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) b. Leher: dbn c. Thoraks: dbn d. Abdomen: soepel, ballottement (-/-), tapping pain (-), peristaltic usus (+) dbn e. Ekstremitas: edema (-/-), akral H/K/M PEMERIKSAAN PENUNJANG Urinalisa: Warna urin: tea-cola coloured urine Protein: +2 Eritrosit: 40-60 sel/LPB Leukosi: 1-2 sel/LPB Darah rutin: Hb: 13 gr%; leukosit: 6.000/mm3; trombosit: 300.000/mm3; LED: 20 Ureum: 30 ; kreatinin: 0,7

DIAGNOSIS Dx/ Post Streptococcus Glomerulonefritits DD/ - Syndrome Nefritik - Syndroma Nefrotik - Gagal ginjal akut - Lupus nefropati PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

R/ Eritromisin mg 500 tab No. XXX S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Prednison mg 500 tab No. XXX S 5 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI

-

Diet rendah garam Melakukan pemeriksaan TD, pemeriksaan urin setiap bulan dalam 3 bulan pertama, selanjutnya setiap 3 bulan selama 1 tahun PERILAKU PROFESIONAL

Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station

Ginjal dan Saluran kemih

Judul

Phyelonefritis

Kompetensi

4A

Skenario: Seorang perempuan usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah nyerinya seperti dituduk-tusuk? Apakah nyerinya bersifat hilang timbul atau terus menerus? Apakah perubahan posisi dapat meringankan/memperberat nyeri? Apakah nyerinya menyebar sampai ke paha? Apakah ada nyeri saat BAK? Apakah ada buang air kecil tersendat-sendat? Apakah ada riiwayat BAK berdarah, BAK berpasir, BAK berwarna keruh? Apakah ada nyeri pada perut bagian bawah? Apakah ada demam? Apakah ada mual/muntah?

RPT : pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat kebiasaan: kebiasaan minumnya bagaimana? Apakah suka menahan BAK? Riwayat gizi: bagaimana makannya? PEMERIKSAAN FISIK 61. Menilai tanda vital 62. Melakukan pemeriksaan status lokalisata f. Kepala: mata: anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) g. Leher: dbn h. Thoraks: dbn i. Abdomen: soepel, ballottement (-/-), tapping pain + CVA sinistra, peristaltic usus (+) dbn j. Suprasimfisis: bulging (-), nyeri tekan (-) k. Ekstremitas: edema (-/-), akral H/K/M PEMERIKSAAN PENUNJANG Urinalisa: terlampir Darah rutin: Hb: 13 gr%; leukosit: 15.000/mm3; trombosit: 300.000/mm3; LED: 20

DIAGNOSIS Phyelonephritis DD/ -

Urethritis Cystitis Urolithiasis

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

R/ Ciprofloxacine mg 500 tab No. XIV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Parasetamol mg 500 tab No. XIV S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI -

Minum banyak air putih Jangan menahan kencing Meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi Beolahraga PERILAKU PROFESIONAL

Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station

Ginjal dan Saluran kemih

Judul

Urolithiasis

Kompetensi

4A

Skenario: Seorang laki-laki usia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada pinggang kanan Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah nyerinya seperti dituduk-tusuk? Apakah nyerinya bersifat hilang timbul? Apakah perubahan posisi dapat meringankan/memperberat nyeri? Apakah nyerinya menyebar sampai ke paha bagian dalam dan skrotum? Apakah diikuti muntah/muntah? Apakah diikuti keluhan keringat dingin? Apakah ada demam? Apakah ada riwayat nyeri BAK, BAK berdarah, BAK berpasir, BAK berwarna keruh?

RPT : pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat kebiasaan: kebiasaan minumnya bagaimana? Apakah suka menahan BAK? Riwayat gizi: bagaimana makannya? PEMERIKSAAN FISIK 63. Menilai tanda vital 64. Melakukan pemeriksaan status lokalisata l. Kepala: mata: anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) m. Leher: dbn n. Thoraks: dbn o. Abdomen: soepel, ballottement (-/-), tapping pain + CVA dextra, peristaltic usus (+) dbn p. Suprasimfisis: bulging (-), nyeri tekan (-) q. Ekstremitas: edema (-/-), akral H/K/M PEMERIKSAAN PENUNJANG Urinalisa: Warna urin: kuning jernih Protein: Eritrosit: Leukosi: 1-2 sel/LPB Sedimen: epitel +, Kristal -

Foto BNO: terlampir tampak batu radioopaque di paravertebra kanan setinggi L3

DIAGNOSIS Urolithiasis Dd/ Pyelonefritis

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 14. Diuretic R/ furosemide mg 40 tab No. XIV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ tamsulosin mg 0,4 cap No. VII S 1 dd cap I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI -

Minum banyak air putih Jangan menahan kencing Pola makan yang seimbang Beolahraga PERILAKU PROFESIONAL

Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

FOTO BNO

Station

Ginjal dan Saluran kemih

Judul

Prostatitis

Kompetensi

4A

Skenario: Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan nyeri saat BAK Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah nyerinya bersifat hilang timbul atau terus menerus? Apakah frekuensi BAK meningkat? Apakah ada rasa tidak lampias sewaktu BAK? Bagaimana pancaran urinnya sewaktu BAK? Apakah ada faktor yang memperberat keluhan pasien? Apakah nyerinya menyebar sampai ke skrotum atau anus? Apakah ada waktu-waktu tertentu munculnya nyeri saat BAK? Apakah nyeri pada saat berhubungan? Apakah ada nyeri sewaktu ereksi? Apakah ada rasa panas saat BAK? Bagaimana warna kencingnya? Apakah ada riwayat BAK beradarah/keruh? Apakah ada riwayat BAK bercampur pasir? Apakah ada demam atau demam hingga menggigil? Apakah ada nyeri pada punggung bawah?

RPT : pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah pernah mengalami infeksi saluran kemih? Apakah ada riwayat pemasangan kateter sebelumnya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat kebiasaan: apakah ada riwayat berhubungan seksual melaui anus (anal sex)? Apakah suka menahan BAK? Berapa kali sehari mengganti pakaian dalam? Riwayat gizi: apakah kebutuhan gizinya tercukupi? PEMERIKSAAN FISIK 65. Menilai tanda vital 66. Melakukan pemeriksaan status lokalisata r. Kepala: mata: anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) s. Leher: dbn t. Thoraks: dbn u. Abdomen: soepel, ballottement (-/-), tapping pain (-), peristaltic usus (+) dbn v. Ekstremitas: edema (-/-), akral H/K/M 67. Melakukan pemeriksaan DRE -mukosa perianal dbn, spinkter ani ketat, mukosa rectum licin. Ampula rekti kosong, teraba prostat membesar simetris, konsistensi kenyal,permukaan rata, pole atas teraba, nyeri tekan (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah rutin: Hb: 13 gr%; leukosit: 13.000/mm3; trombosit: 300.000/mm3; LED: 20

DIAGNOSIS Dx/ Prostatatitits DD/ - BPH - Ca Prostat - Urethritis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

R/ Ciprofloxacine mg 500 tab No. XIV S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo R/ Parasetamol mg 500 tab No. XIV S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo RTerazosin mg 5 tab No. VII S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI

-

Mengkonsumsi antibiotik secara teratur, dan apabila obat telah habis pasien disuruh untuk control ulang demi melanjutkan pengobatan selama 1 bulan untuk mencegah kekambuhan Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan PERILAKU PROFESIONAL

Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Ginjal dan Saluran Kemih PHYMOSIS 4A

Skenario: Seorang anak laki-laki 10 tahun dibawa orang tuanya ke klinik dengan keluhan sulit Buang air kecil. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS Keluhan utama & telaah :  KU: Sulit BAK  O: BAK sedikit lancar, lama kelamaan menjadi sulit  D: Dialami sejak 2 minggu ini  C:Disertai dengan menangis  C:Saat BAK, kulit penis /preputium mengembung Keluhan tambahan dan telaah - Demam (-) - Nyeri saat BAK (-) RPT : RPO : R.Kebiasaan : sering tidak membersihkan kemaluan saat setelah BAK Keluarga: Gizi : makan teratur , 2x sehari Lingkungan: bersih PEMERIKSAAN FISIK 68. Informed consent 69. Cuci tangan sebelum 70. Pemeriksaan genitalia Inspeksi :

tanda peradangan (-). Secret berbau(-) Palpasi : kulit penis (preputium) sulit ditarik ke belakang / diretraksi tangansesudah 71. Menyampaikan hasil resume medis pemeriksaan PEMERIKSAAN PENUNJANG TIDAK ADA

. nyeri (+) saat ditarik . Cuci

DIAGNOSIS Dx: phymosis Dd. 1. Posthitis 2. Balanitis 3. balanophostitis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI R/Bethametashone zalf 0,05 % No. I S.u. e (oles 2 kali sehari) Format resep benar PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Pencucian biasa dengan air hangat dan retraksi lembut selama anak mandi dan buang air kecil akan membuat preputium lama-kelamaan akan dapat diretraksi EDUKASI 1. Mengajukan pertanyaan terbuka saat anamnesis 2. Edukasi tentang penyakitnya 3. Menyarankan menjaga preputium dan mukosa preputium terjaga kebersihan dan higienitasnya Menanyakan pasien adakah yang masih belum dimengerti PERILAKU PROFESIONAL 1. Melakukan informed consent 2. Menunjukkan empati pada pasien 3. Memperhatikan kenyaman pasien 4. Meminta pasien agar selalu kontrol berkala 5. Tidak memperlihatkan gugup dan panic 6. Ucapkan salam sebelum dan sesudah serta do’a kesembuhan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station

Ginjal dan Saluran kemih

Judul

Gonorhea

Kompetensi

4A

Skenario: Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan BAK bercampur nanah Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana! ANAMNESIS -

Sudah berapa lama dialami? Apakah bersifat hilang timbul atau terus menerus? Apakah ada faktor yang memperberat keluhan pasien? Apakah nyeri pada saat berhubungan? Apakah ada nyeri saat BAK? Apakah ada nyeri sewaktu ereksi? Apakah ada rasa panas saat BAK? Bagaimana warna kencingnya? Apakah ada riwayat BAK beradarah? Apakah ada riwayat BAK bercampur pasir? Apakah ada demam atau demam hingga menggigil? Apakah ada mual/muntah? Apakah istri pasien sering mengalami keputihan lama?

RPT : pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Apakah pernah mengalami infeksi saluran kemih? Apakah ada riwayat pemasangan kateter sebelumnya? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat kebiasaan: apakah ada riwayat berganti ganti pasangan sexual? Riwayat gizi: apakah kebutuhan gizinya tercukupi? PEMERIKSAAN FISIK 72. Menilai tanda vital 73. Melakukan pemeriksaan status lokalisata w. Kepala: mata: anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) x. Leher: dbn y. Thoraks: dbn z. Abdomen: soepel, peristaltic usus (+) dbn aa. Ekstremitas: edema (-/-), akral H/K/M 74. Melakukan pemeriksaan genitalia -tampak edema penis, tampak discharge purulen pada orifisium urethra PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah rutin: Hb: 13 gr%; leukosit: 13.000/mm3; trombosit: 300.000/mm3; LED: 20

pemeriksaan gram dari secret uretra ditemukan diplococcus gram negative intra dan ekstra seluler.

DIAGNOSIS Dx/ Uretritis Gonorrhea DD/ - Uretritis Non GO - Prostatitis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

R/ Ceftriaxone mg 250 amp. No. I S pro inj. im -----------------------------------------oxo R/ Azithromycin 1 g. tab No. I S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo

PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI

-

Menggunakan kondom sewaktu melakukan hubungan sexual Menganjurkan supaya istri juga melakukan pengobatan karena infeksi yang diderita pasien dan istrinya bisa saling menularkan saat melakukan hubungan sexual Dianjurkan untuk menghentikan kebiasaan berganti ganti pasangan sexual Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan PERILAKU PROFESIONAL

Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Tropical medicine / hematoimunologi Malaria Palcifarum 4A

Skenario: Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan demam ANAMNESIS -

-

Identitas pribadi Sudah berapa lama dialami? Bagaimana pola demamnya? Apakah berlangsung sepanjang hari atau naik turun? Apakah demam berselang selang hari? Ataukah demamnya naik hanya pada sore hari? Apakah ada manifestasi perdarahan seperti muncul bintik merah, gusi berdarah, mimisan? Adakah gejala lain seperti berkeringat? Menggigil? Adakah gejala sulit buang air besar? Diare? Adakah penurunan kesadaran? Gangguan dalam BAK?

RPT : Sebelumnya pernah mengalami hal yag serupa? RPO: apakah sudah berobat? Bagaimana respon pengobatan? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? Lingkungan: - Adakah riwayat baru berpergian ke daerah endemis malaria? - Adakah riwayat terpapar banjir dalam beberapa waktu terakhir? - Apakah di daerah tempat tinggal sedang terkena wabah demam berdarah? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD: 100/60 HR: 96x/i RR: 24x/i T:39C 1. Inspeksi conjunctiva dan scler  Tampak sklera ikterik, conjunctiva anemis 2. Inspeksi lidah  tidak ada lidah kotor 3. thorax  Toraks: paru: SP vesikuler, ST (-). Cardio dbn. 4. Abdomen : Inspeksi  tidak ada kelainan Palpasi hepar  hepatomegali 2 jari BAC Palpasi lien  Splenomegali schufner 3 hacket 2 Palpasi nyeri tekan 9 regio abdomen  tidak ada nyeri tekan Perkusi abdomen  normal Auskultasi abdomen  normal 5. Inspeksi esktremitas  tidak ada petechie, telapak tangan pucat (+/+) PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah lengkap  Peserta menyimpulkan anemia normositik normokromik 2. Hapusan darah tebal Kepadatan malaria +++ Hapusan darah tipis Tampak gametosit berbentuk seperti sosis/sandal, Eritrosit tidak membesar  Peserta menyimpulkan dijumpai parasit plasmodium falciparum 3. LFT / RFT / KGDs : SGOT SGPT meningkat sedikit, Ur Cr dbn,

Cth: Demam hilang timbul, sejak 2 minggu yang lalu, demam naik tiap 2 hari. pada saat demam hilang disertai dengan menggigil, berkeringat, disertai sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare. Sejak 2 minggu yang lalu, sering merasa lemah, lemah lebih dirasakan saat banyak beraktivitas. Berkurang bila istirahat. Riwayat berpergian: 1 bulan lalu dr flores mengunjungi saudara.

Cth: Hb Eritrosit Trombosit LED MCV MCH MCHC

: 8.3 mg/dl : 3,5 x 106/µl : 210.000 : 9 mm/jam : 85 fl : 30 pg : 34 g/dl

KGD dbn

DIAGNOSIS Anemia hemolitik ec. Malaria palcifarum / Malaria palcifarum Dd. 1. Demam Dengue 2. Demam Tifoid 3. Leptospirosis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Kombinasi Fixed Dose Anti Malaria R/ DHA tab no X S 1 dd tab III -----------------------------------------oxo R/ Piperakuin (DHP) tab no II S 1 dd tab II -----------------------------------------oxo 2. Antipiretik R/ Paracetamol 500 mg tab no VI S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Memperbanyak intake cairan EDUKASI Menjelaskan komplikasi malaria cerebral Kompres hangat setiap kali demam Melakukan rujukan jika: Anemia berat (Hb<5g/dl, Ht<15%). Anemia dgn malaria severe / komp PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Global Rating: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Tropical medicine Leptospirosis 4A

Skenario: Seorang wanita 32 tahun datang dengan keluhan demam ANAMNESIS -

-

Identitas pribadi Sudah berapa lama dialami? Bagaimana pola demamnya? Apakah berlangsung sepanjang hari atau naik turun? Apakah demam berselang selang hari? Ataukah demamnya naik hanya pada sore hari? Apakah ada manifestasi perdarahan seperti muncul bintik merah, gusi berdarah, mimisan? Adakah gejala lain seperti berkeringat? Menggigil? Adakah gejala sulit buang air besar? Diare? Adakah penurunan kesadaran? Gangguan dalam BAK?

RPT : Sebelumnya pernah mengalami hal yag serupa? RPO: apakah sudah berobat? Bagaimana respon pengobatan? Alergi obat? RPK: adakah keluarga yang memiliki keluhan yang sama? Lingkungan: - Adakah riwayat baru berpergian ke daerah endemis malaria? - Adakah riwayat terpapar banjir dalam beberapa waktu terakhir? - Apakah di daerah tempat tinggal sedang terkena wabah demam berdarah? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD: 100/60 HR: 96x/i RR: 24x/i T:39C 6. Inspeksi conjunctiva dan scler  Tampak sklera ikterik, conjunctiva anemis 7. Inspeksi lidah  tidak ada lidah kotor 8. thorax  Toraks: paru: SP vesikuler, ST (-). Cardio dbn. 9. Abdomen : Inspeksi  tidak ada kelainan Palpasi hepar  hepatomegali 2 jari BAC Palpasi lien  Splenomegali schufner 3 hacket 2 Palpasi nyeri tekan 9 regio abdomen  tidak ada nyeri tekan Perkusi abdomen  normal Auskultasi abdomen  normal 10. Inspeksi esktremitas  tidak ada petechie, telapak tangan pucat (+/+) PEMERIKSAAN PENUNJANG 4. Darah lengkap  Peserta menyimpulkan anemia normositik normokromik 5. Hapusan darah tebal Kepadatan malaria +++ Hapusan darah tipis Tampak gametosit berbentuk seperti sosis/sandal, Eritrosit tidak membesar  Peserta menyimpulkan dijumpai parasit plasmodium falciparum 6. LFT / RFT / KGDs : SGOT SGPT meningkat sedikit, Ur Cr dbn,

Cth: Hb Eritrosit Trombosit LED MCV MCH MCHC

: 8.3 mg/dl : 3,5 x 106/µl : 210.000 : 9 mm/jam : 85 fl : 30 pg : 34 g/dl

KGD dbn

DIAGNOSIS Anemia hemolitik ec. Malaria palcifarum / Malaria palcifarum Dd. 4. Demam Dengue 5. Demam Tifoid 6. Leptospirosis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 3. Kombinasi Fixed Dose Anti Malaria R/ DHA tab no X S 1 dd tab III -----------------------------------------oxo R/ Piperakuin (DHP) tab no II S 1 dd tab II -----------------------------------------oxo 4. Antipiretik R/ Paracetamol 500 mg tab no VI S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Memperbanyak intake cairan EDUKASI Menjelaskan komplikasi malaria cerebral Kompres hangat setiap kali demam Melakukan rujukan jika: Anemia berat (Hb<5g/dl, Ht<15%). Anemia dgn malaria severe / komp PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Global Rating: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Hematoimmunologi Anemia Defisiensi Besi ec.Hookworm

4A

Seorang anak berusia 6 tahun datang dengan keluhan lemah, pucat ANAMNESIS -

Identitas pribadi Sudah sejak kapan? Bagaimana progresnya? Apakah dirasakan memberat? Pucatnya di bagian tubuh mana dirasakan? Adakah keluhan yang lain? Pusing? Hoyong? Keluhan terutama dirasakan saat kapan? Apakah ada manifestasi perdarahan sebelumnya? Bagaimana BAB nya? Bagaimana pola makannya? Apakah pernah suka makan makanan yg tidak biasa kita makan (spt. Pasir, kayu)? RPT : Sebelumnya pernah mengalami hal yag serupa? Penyakit sistemik lainnya? Riwayat operasi? RPO: apakah sebelumnya / saat ini sedang mengkonsumsi obat? Alergi obat? RPK: penyakit thalasemia? Hemofili? (peny.genetiklainnya) keluarga cacingan? Lingkungan: - Bagaimana lingkungan tempat tinggal? - Adakah riwayat baru berpergian ke daerah endemis malaria? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD: 100/60 HR: 96x/i RR: 24x/i T:39C Peserta harus melakukan 1. Inspeksi conjunctiva dan scler  konj palp inf pucat (+/+) pem fisik menyeluruh 2. Inspeksi lidah  atrofi papil lidah dijumpai 3. thorax  tidak dijumpai kelainan 4. Abdomen : tidak ada kelainan, organomegali (-) 5. Inspeksi esktremitas  pucat (+/+), koilonikia (+), ground itch (+) di telapak kaki, PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Darah rutin : Hb << (anemia) 2. Serum ferritin, SI, TIBC : ferritin menurun, SI menurun, TIBC naik 3. Feses rutin: Ditemukan telur transparan, berlapis dan bergranul

DIAGNOSIS Dx: Anemia Def.Besi ec.Hookworm Dd. 4. Thalasemia 5. Anemia sideroblastik 6. Anemia Megaloblastik PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti helmint : R/ Albendazol 400 mg tab No I S1ddtabI ---------------------------------------0

Atau preparat besi lainnya Ferrous fumarat 3x1; Ferrous Glukonat 3x1;

R/ Pirantel pamoate 125 mg tab No II S1 dd tab II ---------------------------------------------0 2. Preparat Fe: R/ Sulfas ferrosus 325 mg tab No XX S3 dd tab I ---------------------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri (mencuci tangan dgn sabun dan memakai alas kaki) 2. Menganjurkan anggota keluarga lain utk minum obat cacing 6bln/1x. 3. Menjelaskan bahwa terapi untuk anemia harus sampai 2 bulan setelah HB normal 4. Menyarankan menjaga kebersihan lingkungan harus mempunyai jamban tiap keluarga, dan tidak menggunakan tinja sbg pupuk PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

Global Rating: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Acne Vulgaris 4A

Skenario: Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil hitam dan bintil berisi nanah di kedua pipi. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, diagnosis banding dan tatalaksana! ANAMNESIS -

-

Sudah berapa lama dialami? Bintil-bintil hitam dan pustul di kedua pipi, sejak 1 tahun yg lalu. Bagaimana awal mula muncul? Apakah bertambah luas atau membesar? Awalnya timbul bintilkemudian membesar menjadi bisul disekitar pipi kiri dan kanan. Perluasan ke badan (-). Bagaimana rasanya? Gatal? Saat meradang terasa nyeri dan gatal, terutama dirasakan jika cuaca panas dan saat wajah kena debu. Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Demam? (-) Apakah bapak merokok? Olah raga? (kebiasaan) main basket, tp malas cuci muka Bagaimana pola makan sehari-hari? biasa, suka makan coklat, kacang, minum kopi

RPT : apakah memiliki riwayat alergi? RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? RPK: apakah ada keluarga yang berjerawat? Ibu PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 2. Pemeriksaan status lokalisata regio pipi kiri & kanan : komedo, papulopustul, nodul dengan dasar eritem, yg terasa gatal. 3. Inspeksi thoraks dan abdomen PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada DIAGNOSIS Dx: Acne vulgaris papulopustul Dd. 1. Erupsi acneiformis 2. Rosasea 3. Dermatitis perioral PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral: - tetrasiklin 2x500 - doksisiklin2x50mg - erytromisin 2x500mg 2. topikal - retinoid - tretionin dan turunannya 3. Antibiotik topikal - Klindamisin 1% - Erytromisin 1% R/ Doksisiklin 200 mg tab No VI S 2 dd tab I ------------------------------------------- oxo R/ Benzoil peroksida cream tube I S ue (malam) ------------------------------------------- oxo R/ Tretinoin cream tube I

S ue (malam) -------------------------------------------- oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 1. Menjaga higyenis kulit agar tidak terjadi infeksi sekunder. 2. Mencuci muka 2-3 x/ hari dgn sabun, mengurangi makan makanan berlemak. 3. Datang kembali untuk kontrol PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Herpes Zoster 4A

Skenario: Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan keropeng2 & bintil2 merah

-

ANAMNESIS Identitas pribadi Sudah berapa lama dialami? Dimana lokasinya? Bagaimana awal mula muncul? Dimana? Apakah bertambah luas atau membesar? Bagaimana rasanya? Gatal? Nyeri? Terutama dirasakan memberat saat kapan? Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Demam? Pegel2? Sejak kapan demam? Apakah anda merokok? (kebiasaan) Bagaimana pola makan sehari-hari?

RPT : apakah memiliki riwayat terkena cacar air? alergi? Penyakit2 imunokomromais? RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? Sembuh atau tidak? RPK: apakah ada keluarga menderita keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 1. Pemeriksaan fisik umum kepala/leher 2. Inspeksi thoraks dan abdomen 3. Pemeriksaan status lokalisata regio punggung kiri (peserta menyebutkan: vesikel-bula yg eritematous, disertai krusta, yg tersa nyeri bila ditekan. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Tzanc smear : sel datia berinti banyak DIAGNOSIS Dx: Herpes zoster Dd. 1. Varicella 2. Herpes simpleks 4. Dermatitis venetata PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti viral (oral dan topikal) R/ acyclovir 800mg No.XL S 5 dd tab 1 --------------------------------0 R/ acyclovir zalf tube No.I Sue 2. Anti piretik R/ PCT 500mg tab No.X

Cth: keropeng2 & bintil2 merah berbentuk pulau2 yg terasa nyeri di punggung kiri. Sejak 5 hari yg lalu, awalnya eritem lalu muncul vesikel yg membesar dan pecah menjadi keropeng. KT: demam, pusing, malaise 1 minggu yg lalu.

S 3 dd tab I ----------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 1. Menjaga higyenis kulit agar tidak terjadi infeksi sekunder 2. Diet MB TKTP, Cukup istirahat dan olah raga (meningkatkan imun). 3. Hindari menggaruk. 4. Datang kembali untuk kontrol 5. Menjelaskan komplikasi pada pasien PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan Merujuk pasien jika: Penyakit tidak sembuh pada 7-10 hari setelah terapi; Terjadi pada pasien bayi, anak dan geriatri (imunokompromais); Terjadi komplikasi; Terdapat penyakit penyerta.

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Scabies 4A

Seorang pria berusia18 tahun datang dengan keluhan bintil2 merah ANAMNESIS -

Identitas pribadi Sudah berapa lama dialami? Dimana saja lokasinya? Bagaimana awal mula muncul? Apakah bertambah luas? Ke bagian tubuh mana? Bagaimana rasanya? Gatal? Terutama dirasakan saat kapan? Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Bagaimana kebiasaan sehari2? (Higien)

RPT : pasien pernah sakit apa sebelumnya? RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? Sembuh atau tidak? RPK: apakah ada keluarga/ org serumah menderita keluhan yang sama? Lingkungan : bagaimana keadaan sekitar rumah? Tempat tidur? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 1. Pemeriksaan fisik umum kepala/leher 2. Inspeksi thoraks dan abdomen 3. Pemeriksaan status lokalisata regio bokong (peserta menyebutkan): kanalikulus, papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, dgn dasar eritem yang terasa gatal 4. Pemeriksaan status lokalisata regio tangan: kanalikulus, papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, dgn dasar eritem yang terasa gatal PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan dengan luv (boleh melihat langsung dengan mengggunakan Luv) Ditemukan tungau pada terowongan putih keabuan berbentuk garis lurus atau berkelok. (Pada ujung terowongan dapat ditemukan papul atau vesikel)

Pada skabies: Pruritus nocturna, menyerang berkelompok, terdapat kanalikulus/ terowongan dan ditemukannya tungau

Cara lain: Lesi terowongaan disikat kemudian ditampung di atas selembar kertas putih, kemudian dilihat dengan Luv

DIAGNOSIS Dx: Scabies Dd. 3. Pedikulosis Korporis 4. Prurigo 5. Dermatitis

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti Skabies (Scabicid) R/ Gameksan 1% Cr No. I S u e (oleskan dan diamkan 12 jam, cuci & seritkan) --------------------------------0

Pedikulosis dengan sakabies termasuk sejenis kutu Gatal & dijumpai ruam erosi dan ekskoriasi (tdk ada terowongan maupun pruritus nokturna), ditemukan telur atau kutu. Terapinya sama Emulsi benzil-benzoat 2025% Gameksan 1% (KI: anak <6th & Bumil) Permetrin 5% (KI: bayi

<2bln)

2. Boleh juga diberi R/malathion 0,5% lotion No.I Sue -----------------------------------------0 3. Anti histamin Nonsedatif R/ loratadin 40 mg tab No.X S2 dd tab I ------------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 4. Menjaga higyenis kulit agar tidak terjadi infeksi sekunder (mencuci tangan) 5. Hindari menggaruk berpindah-pindah tempat 6. Rutin membersihkan tempat tidur dan mengganti sprei 7. Datang kembali untuk kontrol PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Dermatitis Kontak Alergi ec. Sendal jepit 4A

Seorang perempuan berusia17 tahun datang dengan keluhan gatal pada kaki ANAMNESIS -

Identitas Pribadi Sudah berapa lama dialami? Dimana saja lokasinya? Bagaimana awal mula muncul? Apakah bertambah luas? Ke bagian tubuh mana? Sebelumnya ada menggunakan sendal baru/ berbahan karet? Bagaimana rasanya? Gatal? Terutama dirasakan saat kapan? Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Bagaimana kebiasaan sehari2? (Higien)

RPT : pasien pernah sakit apa sebelumnya? Riwayat alergi (asma, rhinitis, konjungtivitis alergi)? Riwayat alergi terhadap benda2 karet/ debu? RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? Berkurang atau tidak? RPK: apakah ada keluarga/ org serumah menderita keluhan yang sama? Lingkungan : bagaimana keadaan sekitar rumah? Banyak debu? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 1. Pemeriksaan fisik umum kepala/leher 2. Inspeksi thoraks dan abdomen 5. Inspeksi ekstremitas: Pemeriksaan status lokalisata regio pedis: Makula eritem berbatas tegas dengan ekskoriasi PEMERIKSAAN PENUNJANG Skin Prick Test DIAGNOSIS Dx: Dermatitis Kontak Alergi ec.sendal jepit Dd. 1. Dermatitis kontak iritan 2. Dermatitis atopik

PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti histamin Nonsedatif (cetirizin) R/ loratadin 40 mg tab No.X S2 dd tab I ------------------------------------0 2. Steroid R/ dexamethasone 0,5 mg tab No. X S 3 dd tab I ---------------------------------------------0 R/ betason Cr No.I Sue ----------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 1. Hindari pemicu iritasi/alergi (mengganti jenis sendal/ menggunakan kaos kaki saat menggunakan alas kaki berbahan alergen)

2. Datang kembali untuk kontrol PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

tinea korporis, impetigo, urtikaria akut, miliaria Anemia def.besi kehamilan Limfadenitis TB. Leptospirosis

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Dermatitis Seboroik 4A

Seorang pria berusia35 tahun datang dengan keluhan gatal2 pada kepala ANAMNESIS -

Identitas pribadi Pasien dengan parkinson Sudah berapa lama dialami? dis.menyebabkan kejadian Dimana saja lokasinya? Ada mengenai alis/ kumis / janggut? dermatitis seboroik Bagaimana awal mula muncul? Apakah bertambah luas? Ke bagian kepala mana? - Bagaimana rasanya? Gatal? - Terutama dirasakan saat kapan? Berkurang saat kapan? - Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? - Bagaimana kebiasaan sehari2? (Higien) sering memakai topi? Menggunakan minyak rambut? - Apakah bapak merokok? Konsumsi alkohol? RPT : pasien pernah sakit apa sebelumnya? DM? HIV? (penyakit2 imunodekompresif) RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? berkurang atau tidak? RPK: apakah ada keluarga/ org serumah menderita keluhan yg sama? Lingkungan : bagaimana keadaan sekitar rumah? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 1. Pemeriksaan fisik kepala Rambut: Dijumpai papul eritematosa dengan skuama kasar, berminyak kekuningan yang terasa gatal Wajah: dijumpai makula hipopigmentasi dengan skuama halus 2. Inspeksi thoraks dan abdomen: dbn 3. Inspeksi ekstremitas: dbn PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan kerokan KOH 20% Kultur jamur jika ingin 2. Kultur jamur mengetahui lbh spesifik DIAGNOSIS Dx: Dermatitis seboroik Dd. 1. Tinea Kapitis 2. Pedikulosis kapitis 3. Psoriasis scalpel PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Anti fungal topikal Jika lesi lebih berat/ R/ ketokonazol Cr No. I sistemik boleh diberi Sue antifungal sistemik: --------------------------------0 ketokonazol 1x200mg R/ sampo selenium sulfide No I Atau steroid: prednison S u e (2x seminggu) 1x 20 mg ---------------------------------------0 2. Keratolitik R/ sampo Zinc pyrithione No I S u e (2 x seminggu) -----------------------------------------0 3. Steroid R/ Hidrokortison cr No.I Sue

-----------------------------------------0 4. Anti histamin Nonsedatif R/ loratadin 40 mg tab No.X S2 dd tab I ------------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 4. Menjaga higyenis kulit kepala dan wajah 5. Hindari menggunakan minyak rambut dan hindari menggunakan topi saat berkeringat 6. Rutin mencuci rambut 7. Datang kembali untuk kontrol PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kulit & kelamin Urtikaria Akut 4A

Seorang laki-laki berusia17 tahun datang dengan keluhan bengkak dan gatal pada paha kiri ANAMNESIS -

Identitas Pribadi Sudah berapa lama dialami? Dimana saja lokasinya? Bagaimana awal mula muncul? Apakah bertambah luas? Ke bagian tubuh mana? Bagaimana rasanya? Gatal? Terutama dirasakan saat kapan? Berkurang saat kapan? Apakah ada keluhan lain yang dirasakan? Bagaimana kebiasaan sehari2? (Higien)

RPT : pasien pernah sakit apa sebelumnya? Riwayat alergi (asma, rhinitis, konjungtivitis alergi)? RPO: Ada mengkonsumsi/ mengoles obat untuk menghilangkannya? Berkurang atau tidak? RPK: apakah ada keluarga/ org serumah menderita keluhan yang sama? Lingkungan : bagaimana keadaan sekitar rumah? Banyak debu? Bagaimana reaksi kalau terkena banyak debu? PEMERIKSAAN FISIK Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 3. Pemeriksaan fisik umum kepala/leher 4. Inspeksi thoraks dan abdomen 6. Inspeksi ekstremitas: Pemeriksaan status lokalisata regio tungkai kiri: Makula eritem dengan edema yang berbatas tegas dan terasa gatal PEMERIKSAAN PENUNJANG Skin Prick Test DIAGNOSIS Dx: Urtikaria akut Dd. 1. Dermatitis atopik 2. Insect bite PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Steroid oral dan topikal R/ dexamethasone 0,5 mg tab No. X S 3 dd tab I ---------------------------------------------0 R/ betason Cr No.I Sue ----------------------------------0 2. Anti histamin Nonsedatif (cetirizin) R/ loratadin 40 mg tab No.X S2 dd tab I ------------------------------------0 PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI 3. Hindari pemicu iritasi/alergi 4. Datang kembali untuk kontrol

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

GLOBAL RATING: Tidak Lulus

/

Borderline

/

Lulus

/

Superior

Station Judul Kompetensi

Kardiologi Cardiac Arrest ; RJPO 3B

Skenario: Seorang laki-laki, 30 tahun, diantar warga ke klinik dikarenakan tidak sadarkan diri setelah tersengat listrik.

-

ANAMNESIS Sudah berapa lama dialami? Bagaimana pasien jadi tidak sadarkan diri?

RPT : Penyakit jantung ? hipertensi ? PEMERIKSAAN FISIK 1. Cek Kesadaran 2. Panggil Bantuan 3. Cek A-B-C-D DIAGNOSIS Cardiac Arrest PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGIS 1. Pompa jantung dan bantu nafas 5 siklus 2. Cek ulang pulsasi carotis 3. Recovery Position jika pulsasi sudah ada PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Proteksi diri Rujuk ke RS

Station Judul Kompetensi

Kardiovaskular Thrombophleibitis

3A

Skenario: Seorang wanita datamg dengan keluhan nyeri pada tangan ANAMNESIS 1. Keluhan utama dan telaah  Nyeri pada punggung tangan mana?  Sudah berapa lama?  Hilang timbul atau terus menerus?  Apakah yg memperberat dan memperingan nyeri tangan?  Apakah demam? Hilang timbul dan terus menerus? Menggigil?  Nafsu makan berkurang ? 2. RPT : pasca rawatan di RS? 3. RPO : obat penurun panas ? 4. Keluarga : tidak ada 5. Gizi : 2x sehari , teratur 6. Lingkungan : baik PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 2. Pemeriksaan fisik umum 3. Inspeksi dan palpasi pada region dorsum manus PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Rutin DIAGNOSIS Dx: trombofleibitis o/r dorsum manus Dd. 1. Sellulitis 2. Tendonitis 3. Neuritis PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 4. istirahat 5. Menyarankan meninggkan posisi tangan untuk mengurangi pembengkakan 6. Kompres hangat 7. Pemasangan verban PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Amoksisilin 3x 500 mg atau antibiotic lain spectrum luas 2. Aspirin (asam salisilat) 4 x 325 – 600 mg atau NSAID lain EDUKASI 1. Mengajukan pertanyaan terbuka saat anamnesis 2. Mengonsumsi obat teratur 3. Edukasi tentang penyakitnya (penyebab , pengobatan , komplikasi, prognosis, pencegahan ) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Kardiovaskular Infark miocard akut + Pemasangan EKG

3B

Skenario: 1. Seorang laki-laki usia 53 tahun datang dengan keluhan nyeri dada ANAMNESIS 1. Keluhan utama dan telaah a. Nyeri dada sebelah mana? b. Sudah berapa lama? c. Hilang timbul atau terus menerus? d. Apakah nyeri dada muncul secara tiba-tiba? e. Apakah nyeri dada dirasakan seperti disayat pisau? f. Nyeri dadanya ada menyebar ke leher, punngung atau lengan? g. Apakah yg memperberat dan memperingan nyeri dada? h. Nyeri dadanya berapa lama? 2. Apakah mual, muntah, keringat dingin, dada berdebar-debar 3. RPT : hipertensi /DM/Kolesterol 4. RPO : Obat Anti Hipertensi, obat kolesterol 5. Keluarga : tidak ada 6. Gizi : 2-3x sehari , teratur 7. Lingkungan : baik PEMERIKSAAN FISIK 4. Menilai tanda vital : TD HR RR T dbn 5. Pemeriksaan fisik umum: dbn PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG DIAGNOSIS Dx: acut coronary syndrome STEMI Dd.:  Acut coronary syndrome NSTEMI  Acut coronary syndrome Unstable angina PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI

            

Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG Nyalakan mesin EKG Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur) Keempat electrode ektremitas diberi jelly. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna hijau dan kaki kanan berwarna hitam. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6. o V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna merah



              

o V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning o -V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau o V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat o V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam o V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap. Buat kalibrasi Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat) Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman Semua electrode dilepas Jelly dibersihkan dari tubuh pasien Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai Matikan mesin EKG Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam Bersihkan dan rapikan alat PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

1. Oxygen 2 – 3 l /m dan IV line 2. Nitrate 5 mg sublingual (dapat diulang sebanyak 3 kali per 5 menit jika nyeri belum berkurang) 3. Aspirin : 160 - 320 mg dikunyah 4. Clopidogrel 300 mg ditelah

5. Morphin 2,5 – 5 mg EDUKASI 1. Mengajukan pertanyaan terbuka saat anamnesis 2. Mengonsumsi obat teratur 3. Edukasi tentang penyakitnya (penyebab , pengobatan , komplikasi, prognosis, pencegahan ) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Kardiovaskular Intubasi

3A

Skenario: 2. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dibawa polisi dengan kondisi tidak sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan lalu lintas ANAMNESIS 1. Keluhan utama dan telaah a. Sudah berapa lama b. Kronologis kejadian PEMERIKSAAN FISIK 1. Cek kesadaran 2. Cek ABC PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap, AGDA , foto thoraks, EKG

DIAGNOSIS Dx: Gagal nafas Dd: 1. ARDS 2. Edema aru PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI

1. Sebelum melakukan intubasi , dilakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP) O2 100% dengan tujuan untuk mencegah HIPOKSIA, caranya dengan:

o o o o o o o o o o o

2 jari berada di atas sungkup muka, menekan sungkup muka ke bawah 3 jari lain berada di Ramus Mandibula, mengangkat mandibula ke atas Dengan gerakan yang lembut, kantung AMBU Bag ditekan sampai dada terangkat VTP dilakukan sampai pasien tidak hipoksia lagi yang bisa dilihat dari Saturasi O2 yang baik atau tidak ada tanda sianosis di sentral maupun perifer Apabila dada tidak terangkat maka dilakukan manuver jalan nafas kembali untuk membuka nafas Gunakan laringoskopi untuk intubasi Laringoskop dinyalakan Buka mulut dengan tangan kanan, gerakan jari menyilang (ibu jari menekan mandibula ke bawah, jari telunjuk menekan maksila ke atas) Pegang laringoskop dengan tangan kiri Masukkan mulai dari sisi kanan kemudian menyingkirkan lidah ke kiri Cari epiglotis. Tempatkan ujung bilah laringoskop di valekula (pertemuan epiglotis dan

pangkal lidah) o o o

Angkat epiglotis dengan elevasi laringoskop ke atas (jangan menggunakan gigi seri atas sebagai tumpuan!!!) untuk melihat plica vocalis Bila tidak terlihat, minta bantuan asisten untuk melakukan BURP Manuver (Back, Up, Right Pressure) pada cartilago cricoid sampai terlihat plica vocalis

o o o

Masukkan ET sampai ujung proksimal cuff ET melewati plica vocalis Kembangkan cuff ET secukupnya (sampai tidak ada kebocoran udara)

o

Cek dengan cara memberikan VTP. Pada pasien cek dengan auskultasi menggunakan stetoskop, bandingkan suara nafas paru kanan sama dengan paru kiri

o o

Setelah pasti diletakkan di trakea, pasang OPA supaya tidak tergigit oleh pasien Fiksasi supaya tidak lepas = mulai dari sisi sebelah atas kemudian memutar dan menyilang ke sebelah bawah. sambung selang ETT dengan sumber Oksigen PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI

1. Oxygen 2 – 3 l /m dan IV line 2. Pemasangan intubasi EDUKASI PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Respirasi Pertusis 4A

Skenario: Seorang anak laki laki dibawa ke klinik dengan keluhan batuk batuk ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Bagaimana karakter batuknya? Apakah disertai dengan dahak atau tidak? - Dahaknya warna apa? Apakah dahak bercampur dengan darah? - Apakah batuk terasa sangat berat seperti menggonggong? - Apakah batuk disertai dengan suara tercekik dan muntah di akhir batuk? - Apakah sekali muncul episode batuk sagat panjang hingga anak tampak biru dan sulit bernapas? - Apakah batuk disertai dengan bunyi mengi? - Apakah ada demam? - Apakah ada suara seperti mengorok? - Apakah ad akontak dengan penderita TB? - Bagaimana imunisasi BCG? DPT? Apakah lengkap? RPT : riwayat asma? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi mata apakah ada hematome subconjunctiva 3. Inspeksi rongga mulut apakah ada pembesaran tonsil 4. Palpasi kelenjar getah bening leher 5. Inspeksi palpasi perkusi dan auskultasi thorax 6. Inspeksi abdomen dan ekstremitas PEMERIKSAAN PENUNJANG Swab Nasofaring Tuberculin Test (jika curiga TB) DIAGNOSIS Pertusis Dd/ Croup Dd/ Laringitis Dd/ Epiglotitis Dd/ TB paru Dd/ Bronkitis akut PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral golongan makrolide (Eritromisin atau Azitromisin) R/ Erythromycin 500 mg tab No X S 4 dd tab 1/2 -----------------------------------------oxo 2. Antitusif R/ Codein 10 mg tab No X S 3 dd tab 1/2 -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Habiskan antibiotik selama 7 hari (3 hari jika Azithromycin) Kenakan masker agar tidak menularkan ke orang lain Lengkapkan imunisasi (catch up) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Respirasi Bronkitis Akut 4A

Skenario: Seorang laki laki dibawa ke klinik dengan keluhan batuk batuk ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Bagaimana karakter batuknya? Apakah disertai dengan dahak atau tidak? - Dahaknya warna apa? Apakah dahak bercampur dengan darah? - Apakah batuk terasa sangat berat seperti menggonggong? - Apakah batuk disertai dengan suara tercekik dan muntah di akhir batuk? - Apakah sekali muncul episode batuk sagat panjang hingga tampak biru dan sulit bernapas? - Apakah batuk disertai dengan bunyi mengi? - Apakah ada demam? - Apakah ada suara seperti mengorok? - Apakah ad akontak dengan penderita TB? RPT : riwayat asma? Kebiasaan : Apakah merokok? Berapa batang per hari? Sudah berapa lama merokok? Jenis rokok? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Palpasi kelenjar getah bening leher 3. Inspeksi palpasi perkusi dan auskultasi thorax 4. Inspeksi abdomen dan ekstremitas PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Thorax PA Kultur sputum DIAGNOSIS Bronkitis Akut Dd/ Pneumonia Dd/ Croup Dd/ Asma bronkial Dd/ TB paru PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral R/ Amoxycillin 500 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. Mukolitik atau ekspektoran R/ Ambroxol 30 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo 3. Bronkodilator jika diperlukan (Salbutamol) PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Habiskan antibiotik selama 7 hari (3 hari jika Azithromycin) Kenakan masker agar tidak menularkan ke orang lain PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Respirasi Asma / PPOK eksaserbasi akut 4A

Skenario: Seorang laki laki dibawa ke klinik dengan keluhan sesak napas ANAMNESIS HARAP DIPAHAMI BAHWA PADA SETIAP STATION EMERGENCY, ANAMNESIS MENDETAIL SEBAIKNYA DITUNDA SETELAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK DAN TATALAKSANA AWAL - Sudah berapa lama dialami? - Apakah selama ini memang sudah sering mengeluhkan sesak napas? - Apa yang mencetuskan kambuhnya sesak napas? - Apakah masih bisa berbaring? Ataukah lebih nyaman dengan duduk atau berdiri bertopang? - Apakah disertai dengan mengi? Apakah mengi saat menarik napas atau menghembuskan napas? - Apakah disertai dengan demam? - Apakah disertai batuk? - Apakah batuk berdahak? Apakah dahak berubah warna? Apakah jumlah dahak semakin meningkat? - Apakah dahak bercampur darah? Apakah dahak berbau busuk? - Dalam satu bulan, seberapa sering sesak napas muncul di malam hari? RPT : riwayat asma?PPOK? Kebiasaan : Apakah merokok? Berapa batang per hari? Sudah berapa lama merokok? Jenis rokok? RPO: Selama ini menggunakan obat inhalasi? Apakah respon? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Menilai kalimat pasien apakah utuh/terpotong atau kata kata 3. Inspeksi thoraks adakah ketinggalan bernapas 4. Palpasi thorax (stem fremitus) 5. Perkusi thorax 6. Auskultasi thorax (menilai wheezing inspiratorik/ekspiratorik?, menilai ronchi) 7. Isnpeksi ekstremitas (sianosis, nicotine staining, jari tabuh, edema?) PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Thorax PA Peak Flow Meter / Spirometri DIAGNOSIS PPOK / Asma eksaserbasi akut Dd/ Cor Pulmonale Chronicum Dd/ Bronkitis akut Dd/ Bronkiektasis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral R/ Amoxycillin 500 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. Mukolitik atau ekspektoran R/ Ambroxol 30 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo 3. Inhalasi Steroid + LABA untuk controller R/ Formoterol – Budesonide inhaler No I S 1 dd puff I -----------------------------------------oxo

PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 1. Memasang kanul oksigen dengan kecepatan 3-4 l/i 2. Menyiapkan set nebulizer 3. Menuang obat Salbutamol ke dalam tempat obat nebulizer (jika Asma) 4. Menuang obat Salbutamol + Ipratoprium bromida ke dalam tempat obat nebulizer (jika PPOK) 5. Memasangkan sungkup ke wajah pasien 6. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien bernapas seperti biasa 7. Menilai respons pasien setelah nebul selesai (apakah wheezing berkurang) 8. Membersihkan kembali sungkup 9. Melakukan injeksi Dexamethasone 5 mg iv jika perlu (serangan sedang-berat) dan nebul kedua 20 menit kemudian EDUKASI Habiskan antibiotik selama 7 hari Berhenti merokok Kenali faktor alergen pencetus eksaserbasi Selalu siapkan inhaler kemanapun pergi PERILAKU PROFESIONAL Sense of emergency (mendahulukan pemeriksaan dan tatalaksana baru kemudian anamnesis yang detail) Menanyakan apakah pasien sanggup diajak komunikasi dalam keadaan sesak Memeriksa pasien dalam keadaan duduk bukan berbaring agar tidak smeakin memperberat sesak Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Respirasi Pneumonia 4A

Skenario: Seorang laki laki datanga ke klinik dengan keluhan batuk ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Bagaimana karakter batuknya? Apakah disertai dengan dahak atau tidak? - Dahaknya warna apa? Apakah dahak bercampur dengan darah? - Apakah batuk terasa sangat berat seperti menggonggong? - Apakah batuk disertai dengan suara tercekik dan muntah di akhir batuk? - Apakah batuk berdahak? Apakah dahak berubah warna? Apakah jumlah dahak semakin meningkat? - Apakah dahak bercampur darah? Apakah dahak berbau busuk? - Apakah batuk disertai dengan bunyi mengi? - Apakah ada demam? - Apakah ada suara seperti mengorok? - Apakah ad akontak dengan penderita TB? RPT : riwayat asma? Kebiasaan : Apakah merokok? Berapa batang per hari? Sudah berapa lama merokok? Jenis rokok? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi kepala leher 3. Inspeksi thoraks adakah ketinggalan bernapas 4. Palpasi thorax (stem fremitus) 5. Perkusi thorax 6. Auskultasi thorax di seluruh lapangan paru atas/tengah/bawah, paru depan dan belakang PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Thorax PA Pkultur Sputum DIAGNOSIS Pneumonia komuniti Dd/ TB paru Dd/ Bronkiektasis Dd/ Aspergilosis Dd/ Abses paru PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Antibiotik oral R/ Azythromycin 500 mg tab No V S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. Mukolitik atau ekspektoran R/ Ambroxol 30 mg tab No X S 3 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Habiskan antibiotik selama 7 hari, Berhenti merokok, kenakan masker PERILAKU PROFESIONAL Informed consent

Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Respirasi TB paru 4A

Skenario: Seorang laki laki dibawa ke klinik dengan keluhan batuk ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Bagaimana karakter batuknya? Apakah disertai dengan dahak atau tidak? - Dahaknya warna apa? Apakah dahak bercampur dengan darah? - Apakah ada keringat malam? - Apakah ada penurunan berat badan? - Apakah ada kontak dengan penderita TB? - Apakah ada demam tinggi? Penurunan nafsu makan? - Bagaimana riwayat imunisasi dulu? Apakah lengkap? - Apakah ada diare kronis? Penggunaan jarum suntik? Riwayat ganti pasangan seksual? - Apakah ada polifagia? Polidipsia? Poliuria? RPT : apakah dulu pernah menderita TB? Apakah sudah dinyatakan sembuh? Ataukah memberhentikan sendiri pengobatan? Kebiasaan : Apakah merokok? Berapa batang per hari? Sudah berapa lama merokok? Jenis rokok? RPO: Apakah sudah pernah mengonsumsi obat paket yang membuat kencing merah? Berapa lama obatnya sudah dikonsumsi? Apakah sempat putus berobat? Berapa lama putus berobatnya? RPK: adakah teman atau keluarga yang memiliki keluhan yang sama? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Menimbang berat badan pasien (untuk keperluan dosis obat) 3. Inspeksi kepala leher 4. Inspeksi thoraks adakah ketinggalan bernapas 5. Palpasi thorax (stem fremitus) 6. Perkusi thorax 7. Auskultasi thorax di seluruh lapangan paru atas/tengah/bawah, paru depan dan belakang PEMERIKSAAN PENUNJANG Pewarnaan BTA sputum S-P-S Foto Thorax PA jika hasil BTA meragukan (hanya 1 yang positif dari 3 sampel sputum) DIAGNOSIS TB paru kasus baru tanpa komplikasi Dd/ Pneumonia Dd/ Bronkiektasis Dd/ Aspergilosis Dd/ Abses paru PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 3. OAT kategori 1 R/ Fixed Dise Combination R 150/ H75/ Z 400 / E 275 tab No XV S 1 dd tab IV (sesuaikan degan tabel obat berdasarkan berat badan) -----------------------------------------oxo 4. Roboransia R/ Vitamin B6 100 mg tab No XV S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Menjelaskan tentang PMO Menjelaskan efek samping obat TB mana yang perlu diobati, mana yang cukup diobservasi

Menjelaskan kosnekuensi jika putus obat Meminta agar seluruh anggota keluarga teruutama anak anak discreening TB Menjelaskan kapan pasien akan diperiksa dahak lagi Menjelaskan tentang penularan TB dan cara membuang sputum agar tidak infeksius Meminta pasien mengonsmsi makanan tinggi kalori, tinggi protein Berhenti merokok PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Reproduksi Pemasangan Implan 4A

Skenario: Seorang wanita 28tahun datang dengan tujuan ingin konseling dan melakukan pemasangan alat kontrasepsi implan. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemasangan implan, Lakukan Edukasi pada Pasien! ANAMNESIS - Apa yang anda ketahui ttg Kontrasepsi dan program KB? - Apa saja jenis kontrasepsi yang anda ketahui? - Berapa lama ibu ingin menunda kehamilan? - Sudah berapa jumlah anak ibu? Kapan terakhir melahirkan? - Apa saja efek samping kontrasepsi yang anda ketahui? - Pernahkah menggunakan kontrasepsi? Kalau pernah kontrasepsi apa? - Riwayat penyakit ginekologi, infeksi, mioma, tumor, kanker, dsb? - Riwayat haid dan perdarahan diluar haid, (siklus teratur atau tidak, durasi, volume? RPT : DM, hipertensi, PJK, stroke? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPK: Riwayat penyakit ginekologi dalam keluarga? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Pemeriksaan fisik umum Head to toe 3. Inpeksi pada lokasi lengan ka/ki, bagian lateral. Lengan yang dipilih adalah lengan yang bersih dan tdk ditemukan adanya jejas, luka, dsb. DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI/TINDAKAN 1. Inform Consent 2. Melakukan Inspeksi pada daerah tempat pemasangan, sisi lateral lengan atas (Brachium) 3. Persiapkan alat dan bahan 4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 5. Membuat marker tempat masuknya implan dgn spidol permanen berbentuk V atau segitiga terbalik 6. Melakukan asepsis dengan povidone iodine 7. Memasang duk steril (jika ada) 8. Mengambil cairan anestesi dgn prosedur steril (klo bisa) 9. Melakukan anastesi sesuai dgn marker yg dibuat 10. Melakukan insisi 0,5 cm utk masuk nya trokar 11. Memasukkan trokar sesuai marker dgn piston berada didalam trokar 12. Memasukkan implan pada sisi marker pertama, dan lakukan hal yang sama pada sisi marker lain nya 13. Melepaskan trokar dgn cara menahan piston dan menarik trokar 14. Memastikan implan sdh terpasang dgn palpasi implan pada lengan 15. Membersihkan darah pada lokasi insisi 16. Tempel dengan kassa dan plester 17. Buka handscoon dgn posisi terbalik dan mencuci tgn serta membuang barang dan bahan habis pakai sesuai dengan tempat sampah medis dan non medis yang disediakan 18. Menjelaskan kpd pasien bahwa tindakan telah selesai dikakukan. PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Implan bisa bertahan selama 4-6 tahun Menjelaskan bahwa kesuburan dapat kembali dengan cepat begitu implan dicabut Implan dapat dicabut kapan saja

Efek samping implan thdp berat badan, haid bs tdk teratur, dan thdp penyakit sprt DM dan HT Jika pasien hamil setelah pemasangan implan harap segera melapor Amati posisi implan jika implan berpindah dari posisi awal pemasangan PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan Buang sampah pd tempat yg telah disediakan

Station Judul Kompetensi

Musculoskeletal Osteoarthritis 4A

Skenario: Seorang permepuan 58 tahun datang dengan keluhan nyeri lutut ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah rasa nyeri dialami di kedua lutut atau hanya salah satu saja? - Apakah nyeri dialami sepanjang hari ataukah hilang tmbul? - Apakah nyeri semakin memberat saat pagi hari? - Berapa lama nyeri akan hilang setelah bangun pagi? - Apakah ada keluha nyeri berpindah pindah di sendi lain? - Bagaimana dengan sendi kecil? Apakah teras anyeri seperti di ujunbg ruas jari? - Apakah nyeri berkaitan dengan makanan makanan tertentu? - Apakah ada riwayat trauma atau terjatuh di lutut? - Apakah ada demam atau bengkak di lutut? RPO: Apakah sudah pernah berobat? Alergi obat? RPT: Apakah ada kegemukan? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Inspeksi thoraks dan abdomen 3. Look lutut, adakah bengkak, merah 4. Feel lutut, adakah krepitasi 5. Move, nilai range of motion dengan goniometri PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto genu AP lateral: nilai osteofit DIAGNOSIS OA genu Dd/ Epicondilitis Dd/ lesi lemniscus medialis lateralis Dd/ Rheumatoid arthritis Dd/ Osteoporosis PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. NSAID R/ Diclofenac 25 mg tab No X S 2 dd tab I -----------------------------------------oxo 2. Simptomatik R/ Glucosamine 400 mg tab No X S 1 dd tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI Tidak ada EDUKASI Kompres Mengurangi berat badan Memakai pelindung lutut PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Musculoskeletal Muscle Sprain 4A

Skenario: Seorang atlet sepak bola 22 tahun datang dengan keluhan nyeri dan keram pada tumit kiri ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah baru saja mengalami trauma? - Bagaimana mekanisme trauma? Apakah terjatuh? Ditendang? Keseleo? - Apakah masih bisa digerakkan? - Apakah kaki terasa kebas? RPO: Apakah sudah coba diobati? RPT: PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Look pada tumit (ankle joint) apakah ada deformiitas, warna sianosis 3. Feel lutut, adakah krepitasi, nyeri tekan 4. Move, nilai range of motion dengan goniometri 5. Melakukan Thompson Test 6. Menilai keadaan neurovaskular distal PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto heel joint AP oblique DIAGNOSIS Muscle Sprain Dd/ Ruptur tendon achilles Dd/ Dislokasi ankle joint Dd/ Arthralgia PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. NSAID R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No X S prn tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 1. Melakukan kompres dingin pada ankle joint 2. Melakukan elevasi dengan prinsip bandaging (ankle wrapping) a. Memposisikan ankle joint dan kaki berada dalam keadaan dorsofleksi b. Memegang elastic bandage dengan benar c. Membalut bagian bawah betis d. Membalut bagian proksimal kaki e. Mengaitkan ujung elastic bandage EDUKASI Kompres Mengurangi gerakan pada daerah yang mengalami trauma Istirahat dengan berbaring dan tumit sedikit lebih ditinggikan (sanggah dengan bantal) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan

Station Judul Kompetensi

Musculoskeletal Fraktur Cruris Tertutup 3A

Skenario: Seorang pria 21 tahun datang dengan keluhan tungkai kiri sulit digerakkan ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah baru saja mengalami trauma? - Bagaimana mekanisme trauma? Apakah terjatuh? Ditabrak? Tertimpa benda berat? - Apakah disertai dengan luka terbuka di kulit? - Apakah kaki terasa kebas dan nyeri? RPO: Apakah sudah coba diobati? Sudah dilakukan pertolongan pertama sebelumnya> RPT: PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Look pada betis adakah jejas, luka terbuka, ukurannnya, kedalam luka, degloving skin, deformitas, perdarahan aktif 3. Feel lutut, adakah krepitasi, nyeri tekan, 4. Move, nilai range of motion 5. Melakukan Thompson Test 6. Menilai neurovaskular distal (cek pulsasi arteri dorsalis pedis, tibia posterior) 7. Nilai capillary refill time PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto cruris sinistra AP Lateral Nilai lokasi fraktur (1/3 proksimal, medial atau distal) Nilai garis fraktur komplit atau inkomplet Nilai konfigurasi fraktur (segmented, transverse, oblique, cominutive) Nilai apakah terjadi angulasi DIAGNOSIS Closed fracture o/t 1/3 medial tibia sinistra PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. NSAID R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No X S prn tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 1. Jika terdapat luka terbuka, melakukan pembersihan luka terlebih dahulu 2. Memastikan perdarahan aktif sudah berhasil dikendalikan (dengan balut tekan, atau situational suture jika perlu) 3. Melakukan pembidaian (splinting) dengan kayu bidai atau dengan backslab a. Mengukur panjang kayu bidai melebihi 2 sendi proksimal dan distal dari fraktur b. Meletakkan 3 potong kayu bidai di sisi medial, lateral dan inferior c. Membalut bidai dengan menggunakan elastic bandage d. Menanyakan pasien apakah balutan terlalu ketat e. Menilai pulsasi arteri dorsalis pedis dan capillary refill time setelah bidai terpasang EDUKASI Mengurangi gerakan pada daerah yang mengalami trauma Menjelaskan bahwa fraktur perlu dilakukan fiksasi interna atau eksterna di meja operasi oleh SpOT Jangan dibawa ke dukun patah atau dioleskan ramuan tradisonal Menjelaskan komplikasi fraktur yang mungkin terjadi jika dibairkan saja (nonunion, malunion) PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan Merujuk pasien ke SpOT untuk penangana definitif

Station Judul Kompetensi

Musculoskeletal Fraktur Clavicula 3A

Skenario: Seorang pria 21 tahun datang dengan keluhan tnyeri pada bahu kanan ANAMNESIS - Sudah berapa lama dialami? - Apakah baru saja mengalami trauma? - Bagaimana mekanisme trauma? Apakah terjatuh? Ditabrak? Tertimpa benda berat? - Apakah disertai dengan luka terbuka di kulit? - Apakah disertai dengan rasa sesak napas yang semakin lama semakin hebat? - Apakah diertai dengan nyeri saat menarik napas RPO: Apakah sudah coba diobati? Sudah dilakukan pertolongan pertama sebelumnya? RPT: PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Look pada bahu adakah tenting, jejas, luka terbuka, ukurannnya, kedalam luka, degloving skin, deformitas, perdarahan aktif 3. Feel bahu, adakah krepitasi, nyeri tekan, 4. Move, nilai range of motion shoulder jointy dengan goniometri 5. Memastikan tidak ada tanda tanda tension pneunmothorax akibat fragmen fraktur yang merobek pleura (inspeksi, palpasi, ketinggalan bernapas, perkusi dan sukultasi thorax) 6. Menilai neurovaskular distal (cek pulsasi arteri axillaris, dan radialis) 7. Nilai capillary refill time PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto shoulder joint AP Lateral Foto Thorax PA Nilai lokasi fraktur (1/3 proksimal, medial atau distal) Nilai garis fraktur komplit atau inkomplet Nilai konfigurasi fraktur (segmented, transverse, oblique, cominutive) Nilai apakah terjadi angulasi dan tenting DIAGNOSIS Fraktur Klavikula PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. NSAID R/ Asam Mefenamat 500 mg tab No X S prn tab I -----------------------------------------oxo PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI 1. Jika terdapat luka terbuka, melakukan pembersihan luka terlebih dahulu 2. Memastikan perdarahan aktif sudah berhasil dikendalikan (dengan balut tekan, atau situational suture jika perlu) 3. Melakukan “figure of 8 bandaging” a. Membalut daerah bahu kanan b. Melanjutkan pembalutan ke daerah clavikula kanan c. Melanjutkan pembalutan ke daerah clavicula kiri d. Membalut daerah bahu kiri e. Mengaitkan ujung elastic bandage EDUKASI Mengedukasi pasien agar segera kontrol jika ada sesak napas Mengurangi gerakan pada daerah yang mengalami trauma Menjelaskan bahwa fraktur perlu dilakukan fiksasi interna atau eksterna di meja operasi oleh SpOT Jangan dibawa ke dukun patah atau dioleskan ramuan tradisonal Menjelaskan komplikasi fraktur yang mungkin terjadi jika dibairkan saja (nonunion, malunion)

PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan Merujuk pasien ke SpOT untuk penangana definitif Sense of emergency (tidak berlama lama di anamnesis)

Station Judul Kompetensi

Muskuloskeletal Wound Toilet dan Penjahitan Luka 4A

Skenario: Seorang pria 20 tahun datang dengan keluhan luka robek pada lengan yang sdh dialami 3 jam yang lalu ANAMNESIS - Sudah berapa lama kejadian dan lokasi kejadian(apakah di tempat cukup bersih atau sangat tercemar)? - Lokasi luka - Menayakan mekanisme trauma (benda apa, kecepatan, kotor atau bersih)? - Tanda-tanda fraktur (nyeri, lebam, penurunan ROM)? - Riw. Imunisasi tetanus RPT : perdarahan, alergi, dll RPO: Apa yang sudah dilakukan? Alergi obat? PEMERIKSAAN FISIK 1. Menilai tanda vital 2. Pemeriksaan fisik 3. (Look, fell, Movement) utk menilai kemungkinan fraktur 4. Menilai luka, menentukan lokasi luka (Antebrachii Dextra), Ukuran, Panjang, lebar, dan kedalaman luka (6x1x0,5 cm) 5. Perdarahan aktif atau tidak 6. Luka bersih atau kotor 7. Menilai NVD pada distal ekstremitas DIAGNOSIS Lacerated Wound o/t (R) Antebrachii PENATALAKSANAAN NON FARMAKOTERAPI/TINDAKAN 1. Inform Consent 2. Persiapkan alat dan bahan 3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan 4. Melakukan asepsis dengan povidone iodine 5. Mengambil cairan anestesi dgn prosedur steril 6. Melakukan anastesi sesuai dgn Panjang luka dengan metode infiltrasi 7. Melakukan pencucian luka dengan irigasi Nacl 0,9% 8. Cuci luka dgn H2O2 sampai debris terangkat dan tampak jaringan mati 9. Cuci luka dgn Povidone Iodine sampai debris terangkat dan tampak jaringan mati 10. Irigasi dengan Nacl 0,9% 11. Penghentian perdarahan jika ada 12. Membuang/menggunting debris dan jaringan nekrosis sampai tampak jaringan yang viabel/berdarah. 13. Merapikan tepi luka dengan gunting 14. Irigasi Nacl 0,9% 15. Memasang duk steril (jika ada) 16. Melakukan penjahitan luka dengan metode simple interupted, simpul berada pada tepi dgn jarak benang 0,5 cm dr tepi luka, benang non absorbable. 17. Melakukan penjahitan pada seluruh luka dengan jarak 0,5 cm 18. Membersihkan darah pada lokasi penjahitan dgn kassa Nacl 0,9% 19. Memakai sofratule jika ada/kassa povidone iodine/gentamicin zalp 20. Tempel dengan kassa dan plester 21. Buka handscoon dgn posisi terbalik dan mencuci tgn serta membuang barang dan bahan habis pakai sesuai dengan tempat sampah medis dan non medis yang disediakan 22. Menjelaskan kpd pasien bahwa tindakan telah selesai dikakukan. PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI 1. Memberikan Antibiotik dan analgetik oral R/ Amoxicilin 500 mg tab No. XV

S 3 dd tab 1 R/ Asam mefenamat 500 mg tab No. XV S 3 dd tab 1 (PC)

2. Memberikan anti tetanus 250 IU utk luka kotor R/ Tetanus Immunoglobulin Amp No. I S pro Inj( im) EDUKASI Jaga luka tetap bersih dan tidak kena air Ganti verban 3 hari lagi Makan makanan berprotein untuk mempercepat penyembuhan luka Buka jahitan setelah luka baik sekitar 7 hari PERILAKU PROFESIONAL Informed consent Cuci tangan sbeleum dan sesudah pemeriksaan Buang sampah pd tempat yg telah disediakan

Related Documents

Buku Osce
January 2021 0
7. Buku Osce Pengajar
January 2021 0
Anesthesia Osce
February 2021 0
Osce Tht
January 2021 2
Osce - Hordeolum
February 2021 1
Osce Neuro.pdf
March 2021 0

More Documents from "Ryana Fitriana II"

Buku Osce
January 2021 0