Case Report Anemia Defisiensi Besi

  • Uploaded by: Diah Ayu Adiati
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Case Report Anemia Defisiensi Besi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,779
  • Pages: 41
Loading documents preview...
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

CASE REPORT ANEMIA DEFISIENSI BESI Diah Ayu Adiati (1161050184) PEMBIMBING: dr.Christine , SpA

TINJAUAN PUSTAKA ANEMIA DEFISIENSI BESI

Pendahuluan Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin.

diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia menderita anemia, dan lebih dari setengahnya merupkan anemia defisiensi besi.

Etiologi 1. Kebutuhan yang meningkat scr fisiologis  

Pertumbuhan Menstruasi

2. Kurangnya besi yang diserap  

Masukan besi dari makanan yg tdk adekuat Malabsorbsi besi

3. Perdarahan 4. Transfusi feto-maternal 5. Latihan yang berlebihan

Stadium Anemia Defisiensi Besi Stadium I: Hanya ditandai oleh kekurangan persediaan besi di dalam depot. Keadaan ini dinamakan stadium deplesi besi. Stadium II: Mulai timbul bila persediaan besi hampir habisKeadaan ini disebut stadium defisiensi besi. Stadium III: Keadaan ini disebut anemia defisiensi besi. Stadium ini ditandai oleh penurunan kadar hemoglobin MCV, MCH, MCHC disamping penurunan kadar feritin dan kadar besi di dalam serum

Anamnesis ▫ Pucat yang berlangsung lama tanpa manifestasi perdarahan ▫ Mudah lelah, lemas, mudah marah, tidak nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap nfeksi menurun, serta gangguan perilaku dan prestasi belajar ▫ Gemar memakan makanan yang tidak biasa (pica) seperti es batu, kertas, tanah, rambut ▫ Memakan bahan makanan yang kurang mengandung zat besi, bahkan makanan yang menghambat penyerapan besi seperti kalsium dan fitat (beras, gandunm) serta konsumsi susu sebagai sumber energi utama sejak bayi dampai usia 2 tahun (milkaholics) ▫ Infeksi malaria, infeksi parasit seperti ankylostoma dan schistosoma

Pemeriksaan Fisik ▫ Gejala klinis ADB sering terjadi perlahan dan tidak begitu diperhatikan oleh keluarga. Bila kadar Hb <5 g/dl ditemukan gejala iritabel dan anoreksia ▫ Pucat ditemukan bila kadar Hb < 7 g/dl ▫ Tanpa organomegali ▫ Dapat ditemukan koilonikia, glositis, stomatitis angularis, takikardia, gagal jantung ▫ Rentan terhadap infeksi ▫ Gangguan pertumbuhan ▫ Penurunan aktivitas kerja

Laboratorium • Dari pemeriksaan lab. darah ditemukan : ▫ Hb  ▫ Ht  ▫ E

dengan

MCV  MCH  MCHC 

• Sediaan hapus darah tepi ditemukan : Ukuran eritrosit kecil (mikrosit)  dibandingkan dengan ukuran limfosit kecil tidak sama besar (anisositosis)

Warna eritrosit pucat (hipokrom)  bagian pucat di tengah eritrosit > N (lbh besar dari 1/3 diameter eritrosit)  pada keadaan berat, eritrosit sangat pucat (anulosit)

Laboratorium

Kriteria diagnosis ADB menurut WHO : 1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia. 2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% 3. Kadar Fe serum <50 4. Saturasi transferin (ST) <15%

Dasar diagnosis ADB menurut Cook dan Monsen: 1. Anemia hipokrom mikrositik 2. Saturasi transferin <16% 3. Nilai FEP >100 ug/dl 4. Kadar feritin serum <12

Suplementasi Besi per oral

Preparat besi parenteral • Pemberian besi secara intramuskular menimbulkan rasa sakit dan harganya mahal. Dapat menyebabkan limfadenopati regional dan reaksi alergi • Preparat yang sering dipakai adalah dekstran besi. Larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Dosisnya adalah BB(kg)xkadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2.5

Transfusi Darah Transfusi darah hanya diberikan pada keadaan anemia yang sangat berat atau yang disertai infeksi yang dapat mempengaruhi respons terapi. anemia transfusi darah baru diberikan jika terdapat tanda oxygen need seperti, rasa sesak, mata berkunang, berdebar, pusing, gelisah, Hb <6 gr/dl. dosis 2-4ml/kgBB persatu kali pemberian

I. IDENTIFIKASI Nama Umur Jenis kelamin Agama Kebangsaan Alamat MRS

: An. MA : 14 tahun : perempuan : kristen : Indonesia : Bina Lindung : 30 juli 2016, pk 17.00 WIB

II. ANAMNESIS (Alloanamnesa dan autoanamnesa tanggal 30 juli 2016)   Keluhan utama : Demam Keluhan tambahan : lemas, pusing, cepat lelah Riwayat perjalanan penyakit Pasien datang dengan keluhan demam 2 hari yang lalu. Demam dirasakan terus menerus. Pasien sempat berobat kedokter namun menolak untuk dilakukan pemeriksaan darah. Pasien juga mengeluh badannya terasa lemas sejak 2 hari yang lalu. Lemas dirasakan terus menerus sepanjang hari dan membuat pasien tidak bisa beraktivitas. Sebelumnya pasien mengaku sering cepat merasa letih ketika di sekolah terutama seperti kegiatan upacara dan olah raga. Ibu pasien mengaku sejak kecil pasien sering batuk pilek. Nafsu makan pasien baik tetapi pasien tidak suka mengkonsumsi sayuran sejak kecil. BAB & BAK tidak ada keluhan,batuk & pilek disangkal, mual muntah disangkal, pusing (+). Pasien menstruasi sejak umur 12 tahun dengan riwayat menstruasi lancar sesuai jadwal tanpa disertai keluhan, pasien mengaku menstruasi pasien kurang lebih selama 6 hari dan mengganti pembalut sebanyak 4x dalam sehari untuk 3 hari pertama.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah seperti ini sebelumnya   Riwayat Penyakit Dalam Keluarga tidak ada   Riwayat Sosial Ekonomi Penderita adalah anak pertama berstatus sebagai pelajar SMA. Ayah penderita berusia 59 tahun, pendidikan terakhir S1, dan bekerja sebagai guru. Ibu penderita berusia 53 tahun dengan pendidikan terakhir SMA, dan bekerja sebagai karyawan RS PGI Cikini. Kesan sosial ekonomi cukup.

Riwayat imunisasi VAKSIN

DASAR UMUM

ULANGAN (UMUR)

BCG

1 bulan

-

-

-

-

-

DPT/DT

2 bulan

3 bulan

4 bulan

-

-

-

POLIO

1 bulan

2 bulan

3 bulan

-

-

-

CAMPAK

9 bulan

-

-

-

-

-

HEPATITIS B

1 bulan

2 bulan

3 bulan

-

-

-

MMR

-

-

-

-

-

-

TIPA

-

-

-

-

-

-

Kesan: Imunisasi dasar lengkap sesuai Departemen Kesehatan RI

BMI: 50/(1.72)2=16.9 BBI: 16.9x(1.72)2= 49.85

Status Gizi BB: 50kg TB:172cm BB/U= 50/50 x 100%= 100% TB/U= 172/163 x 100%=105% BB/TB= 50/50 x 100%= 100 % Kesan: gizi baik

III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 110/70mmHg Nadi : 120 x/menit (reguler, kuat angkat) Pernafasan : 22 x/menit Suhu : 38,5º C Berat badan : 50 kg Tinggi badan : 172 cm Anemis : ada Sianosis : tidak ada Ikterus : tidak ada Dipsnue : tidak ada Edema umum : tidak ada

Kepala Bentuk Rambut Mata Hidung Mulut Tenggorok

: normosefali : pertumbuhan merata, tidak mudah dicabut : mata tidak cekung, konjungtiva anemis +/+,sklera ikterik-/-, refleks cahaya +/+ normal, pupil bulat, isokor 3mm/3mm : epistaksis tidak ada, sekret (-),nafas cuping hidung tidak ada : bibir pucat, mukosa bibir lembab : uvula di tengah, tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-).

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Thorak Paru-paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultrasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi gallop tidak

: pergerakan dinding dada simetris : vokal fremitus simetris kanan = kiri : sonor pada kedua lapangan paru : BND vesikuler, ronki (-), wheezing (-) : pulsasi, iktus kordis tidak terlihat : ictus teraba di midklavikula Intercosta V : dalam batas normal : BJ I dan II irama reguler, murmur dan ada

Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi

: tampak datar : bising usus (+) 4x/menit : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar : timpani

Ekstremitas Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada, telapak tangan dan kaki tampak pucat  

Pemeriksaan Neurologi Fungsi Motorik Fungsi Sensorik Fungsi Nervi Cranialis Gejala Rangsang Meningeal

: : : :

tidak tidak tidak tidak

ada kelainan ada kelainan ada kelainan ada

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG   Hematologi (30 juli 2016): Hb 6,3 g/dl (N: 12-14 g/dL) hematokrit 25%, (N: 37-43%) trombosit 251.000/mm3 (N: 150.000-450.000/uL) leukosit 4800/mm3 (N: 5000-10.000/uL)

V.   VI.   VII.

DIAGNOSIS KERJA Anemia + infeksi virus DIAGNOSA BANDING thalasemia RENCANA PEMERIKSAAN pemeriksaan hematologi lanjutan

VIII.

PENATALAKSANAAN

diet biasa IVFD RL 20 tpm (makro) mm/: PCT drip 3 x 500mg (IV)

Follow Up 31 juli 2016 S= lemas, tidak nafsu makan O= S :compos mentis RR : 22x/menit TD :100/60 mmHg T : 37,7 0C N :110 kali/menit BB : 72 Kg Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/Leher:Pembesaran KGB (-) Paru-paru: I= pergerakan dada simetris kanan = kiri, P= vokal fremitus kanan = kiri P= sonor di kedua lapangan paru A= bunyi nafas dasar vesikuler , ronki (-), wheezing (-)

Jantung : I: pulsasi, iktus kordis tidak terlihat P: ictus teraba di midklavikula sinistra intercosta V P: dalam batas normal A: BJ I & II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen: I : tampak datar A: bising usus (+) 5x/menit P: supel, hepar dan lien tidak teraba, P: timpani Extremitas:  Akral dingin (-), edema (-), sianosis (-), telapak tangan dan kaki pucat (+)

Pemeriksaan Penunjang Darah Perifer Lengkap LED : 10mm/jam Hemoglobin : 6 g/dL Leukosit : 4500/uL Eritrosit : 3,750,000/uL Hematokrit :23% Retikulosit : 15 permil Kimia Klinik Fosfatase Alkali (ALP) SGOT SGPT SI TIBC Imunologi Ferritin

: 70 U/L : 23 U/L : 15 U/L : 20 ug/dL :406 ug/dL : 8.04 ng/mL

Hitung Jenis Leukosit Basofil Eosinofil Neutrofil batang Neutrofil segmen Limfosit Monosit Trombosit 283,000/uL MCV MCH MCHC g/dL

: 0% : 0% :: 87% : 8% : 5% : : 61 fl : 16.5 pg : 27.1

A: P:

anemia defesiensi besi+infeksi virus O2 2 lpm IVFD RL 20 tpm Transfusi PRC 1 x 300 cc mm/ : paracetamol 3x500 mg

Rencana Pemeriksaan : -Cek H2TL

Follow Up 1 agustus 2016 S= lemas mulai berkurang O= S :compos mentis RR : 20x/menit TD :100/60 mmHg T : 37,5 0C N :88 kali/menit BB : 72 Kg Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Leher:Pembesaran KGB (-) Paru-paru: I= pergerakan dada simetris kanan = kiri, P= vokal fremitus kanan = kiri P= sonor di kedua lapangan paru A= bunyi nafas dasar vesikuler , ronki (-), wheezing (-)

Jantung : I: pulsasi, iktus kordis tidak terlihat P: ictus cordis teraba di garis midclavikula sinistra Intercosta V P: dalam batas normal A: BJ I&II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen: I : tampak datar A: bising usus (+) 4x/menit P: supel, hepar dan lien tidak teraba, P: timpani Extremitas:  Akral dingin (-), edema (-), sianosis (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit

: 7.8g/dL : 4900/uL :28% : 247,000/uL

A: Anemia defisiensi besi + infeksi virus P: diet biasa inject plug Mm/: PCT drip 3x500mg (IV) Sangobion 1x1 Rencana pemeriksaan: Cek H2TL

Follow Up 2 agustus 2016 S= O= S :compos mentis RR : 20x/menit TD :110/70 mmHg T : 37,0 0C N :89 kali/menit BB : 50 Kg Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Leher:Pembesaran KGB (-) Paru-paru: I= pergerakan dada simetris kanan = kiri, P= vokal fremitus kanan = kiri P= sonor di kedua lapangan paru A= bunyi nafas dasar vesikuler , ronki (-), wheezing (-)

Jantung : I: pulsasi, iktus kordis tidak terlihat P: ictus cordis teraba di garis midclavikula sinistra Intercosta V P: dalam batas normal A: BJ I&II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen: I : tampak datar A: bising usus (+) 4x/menit P: supel, hepar dan lien tidak teraba, P: timpani Extremitas:  Akral dingin (-), edema (-), sianosis (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Hemoglobin : 7.9g/dL Leukosit : 5100/uL Hematokrit :28% Trombosit : 247,000/uL

A: Anemia defisiensi besi P: diet biasa AFF inject plug Mm/: Sangobion 1x1 Boleh pulang

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Lukas Ostjen"