Cbr Ppbg Costa

  • Uploaded by: Hariman Sibarani
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Ppbg Costa as PDF for free.

More details

  • Words: 2,824
  • Pages: 14
Loading documents preview...
CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN GERAK FASE BELAJAR KETERAMPILAN MOTORIK TINGKAT PERTAMA ( Dr.Rahma Dewi,M.Pd. )

Oleh :

D.LACOSTA HS 6183121064

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan critical book report tepat pada waktunya yang berkaitan dengan mata kuliah perkembangan gerak, critical book report ini membahas tentang bagaimana sikap kritis penulis dalam menilai sesuatu karangan buku orang sebagaimana telah di tentukan dalam peraturan perkuliahan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah terkait dan juga teman kelas yang selalu mendukung pelaksanaan tugas ini .Penulis menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan critical book report ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan critical book report ini dari awal sampai selesainya.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ A. Latar Belakang ...................................................................................................... B. Tujuan ................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. A. B. C. D. E. F.

Identitas Buku Utama ........................................................................................... Ringkasan Buku Utama ........................................................................................ Identitas Buku Pembanding .................................................................................. Ringkasan Buku Utama ........................................................................................ Kelebihan Buku .................................................................................................... Kelemahan Buku ...................................................................................................

BAB III............................................................................................................................. A. Kesimpulan ........................................................................................................... B. Saran ..................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, gerak merupakan aktivitas yang selalu melekat dalam kehidupan manusia, baik gerak sebagai tujuan maupun gerak sebagai alat untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah. Gerak sebagai tujuan, pada umumnya terjadi dalam dunia olahraga, seperti dalam gerakan-gerakan senam, di mana objek yang dinilai adalah gerakan itu sendiri, baik keindahan maupun kualitas gerak itu sendiri. Secara sederhana, gerak sebagai tujuan, apabila gerak yang dilaksanakan merupakan objek yang ingin dicapai atau yang dinilai. Adapun gerak sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah, apabila gerakan-gerakan yang dilakukan bukanlah objek yang dinilai, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Gerak sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan terjadi hampir pada seluruh aktivitas kehidupan manusia, termasuk gerak dalam olahraga. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan critical book report adalah: 1. Untuk mengasah kemampuan analisa buku. 2. Mampu membandingkan isi buku. 3. Untuk memenuhi tugas kuliah.

BAB II PEMBAHASAN

A. Identitas Buku Utama 

Judul Buku

: Belajar Keterampilan Motorik



Penulis

: Prof. Dr. Phil. H. Yanuar Kiram



Penerbit

: Prenada Media GROUP



Jumlah Halaman : 155 Halaman



ISBN

: 978-602-422-779-1

B. Ringkasan Buku Utama FASE BELAJAR KETERAMPILAN MOTORIK TINGKAT PERTAMA A. Pengertian Fase Belajar Mengajar dapat diartikan sebagai usaha pemberian bantuan kepada yang belajar sehingga memungkinkan mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal secara efisien dan efektif. Penyebab pemberian bantuan kepada individu yang belajar berkaitan dengan pengambilan keputusan yang berhubungandengan: 1. 2. 3. 4. 5.

Penetapan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Penetapan materi yang akan diajarkan Perencanaan organisasi pembelajaran Penetapan metode mengajar Penetapan alat dan organisasi evaluasi belajar

Meinel, (1977, h.235) membagi tingkat belajar motoric dalam 3 fase yaitu: 1. Fase belajar motoric tingkat pertama yaitu, perkembangan penguasaan keterampilan motoric dalambentuk koordinasi kasar.

2. Fase belajar motoric tingkat kedua yaitu, perkembangan penguasaan keterampilan motoric dalam bentuk koordinasi halus 3. Fase belajar motoric tingkat ketiga yaitu, stabilisasi kemampuan dan pembentukan serta transfer kemampuan keberbagai situasi dan kondisi Fase belajar motoric adalah suatufase yang menggambarkan keadaan penguasaan keterampilan motoric seseorang dalam melaksanakan aksi-aksi motoric. Kemampuan seseoarang untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan motoric olahraga berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditentukan oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Perbedaan kemampuan kondisi dan koordinasi yang dimiliki Perbedaan usia Perbedaan pengalaman gerakan Perbedaan jenis kelamin Perbedaan tujuan danmotivasi dalam mempelajari suatu keterampilan motoric Perbedaan kemampuan kognitif Perbedaan latihan yang diberikan

B. Fase Belajar Keterampilan Motorik Tingkat Pertama 1. Ciri-ciriUmum Fase Belajar Keterampilan Motorik Tingkat Pertama Kalau kita mengamati keadaan di lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan jasmani, maka kita akan mengambil kesimpulan bahwa pada umumnya guru-guru dipendidkan jasmani sangat terpaku pada kurikulum yang ada. Maksudnya adalah materi pengajaran yang mereka sajikan adalah apa-apa yang dituangkan dalam kurikulum. Seperti yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa karakteristik atau ciri-ciri fase belajar motprik tingkat pertama adalah penguasaan kemampuan motoric dalam bentuk kasar. Seseorang yang berada pada fase belajar motoric tingkat pertama hanya mampu melaksanakan gerakan-gerakan yang dituntut bila situasi dan kondisi mendukung. Ciri umum lainnya adalah seluruh pelaksanan gerakan baru dapat dilakukan dalam bentuk kasar atau tidak sempurna, walaupun kondisi pelaksana gerakan dalam pengertian kondisi yang membantu dibentuk sedemikianrupa 2. Ciri-ciri Khusus Fase Belajar Motorik Tingkat Pertama Ciri-ciri khusus yang dimaksud yaitu ciri-ciri yang lebih banyak dilihat dari kemampuan penguasaan koordinasi gerak. Ciri-cirinya sebagai berikut: a. Struktur dasar gerakan Individu yang belajar baru mampu memperlihatkan struktur dasar gerakan. Misalnya, pelaksanaan gerakan lay up/ langkah tiga pada permainan bola basket

b. Irama gerakan Penguasaan irama gerakan bagi individu pada fase ini masih sangat belum sempurna. Dalam hal ini dapat dikemukakan dalam cabang olah raga renang, irama-irama gerakan tangan dan kaki masih sangat belum terkordinasi dengan baik, bahkan kadang- kadang kelihatan tidak beraturan. Irama gerakan yang belum terkoordinasi disebabkan antara lain oleh: 

Individu yang belajar belum memiliki pengalaman dan simpanan motoric yang relevan dengan gerakan yang sedang dipelajari  Belum memiliki antisipasi gerakan dengan baik. c. Hubungan Gerakan Hubungan dari bagian-bagian gerakan dari satu anggota tubuh yang lain masih belum terkoordinasi dengan baik. Bahkan sering terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian pemberian impuls. d. Luas Gerakan Besarnya ruangan yang terpakai oleh bagian tubuh atau tubuh secara keseluruhan dalam pelaksaanaan gerakan. Misalnya, luas ruangan yang terpakai oleh gerakan kaki pada saat berjalan atau berlari. e. Kelancaran Gerakan Kontinuitas jalannya suatu gerakan. Bagi individu pada fase ini aliran gerakan yang ditampilkan masih belum lancer, masih tersendat-sendat. Contoh dalam lompat jauh, antara gerakan awalan dan menolak sering tersendat-sendat atau tertunda-tunda pada saat melakukan tolakan pada balok tumpuan. f. Kecepatan Gerakan Individu pada fase ini belum memiliki kecepatan gerakan yang baik, gerakan-gerakan yang dilakukan masih bersifat lamban dan kaku. g. Ketepatan dan kekontanan gerakan Individu pada fase ini belum memiliki ketepatan dan kekonstanan gerakan yang baik. Contoh pada bulutangkis dan tennis, perkenaan bola tidak tepat pada pertengahan raket. h. Bayangan gerakan Bentuk kontruksi suatu gerakan yang berhasil dibagnun oleh seseorang secara psikis berdasarkan informasi/ninstruksi yang diterima dan yang dapat diolahnya. Bayangan gerakan yang dihasilkan pada fase ini masih belum lengkap. Ketidak lengkapan diakibatkan:



Ketidak lengkapan informasi yang diberikan oleh guru tentang bentuk dan sifat gerakan yang akan dilakukan  Tidak mengertinya peserta didik terhadap iformasi tertentu  Kurangnyapengalamangerakanyangdimilikipesertadidik. i. Program gerakan Rencana gerakan yang akan dilakukan oleh individu. Program gerakan meliputi: sistematika urutan gerakan, bentuk-bentuk gerakan, kekuatan dan kecepatan gerakan, pengaturan dan pengendalian pemberian impuls tenaga pada otot yang bekerja dalam pelaksanaan gerakan. Peserta didik pada fase ini belum memiliki program gerakan yang baik, program gerakan masih berlangsung dalam bentuk kasar. 3. Kemampuan menerima dan pengolahan informasi Dalam pelaksanaan aksi motoric atau gerakan gerakan olahraga ada lima indra penerimaan

informasi

yaitu:

visual

(pengelihatan), akustik(pendengaran),

taktil(kulit), kinestik (otot), vertibular (telinga).

C. IMFLIKASI FASEBELAJAR MOTORIK TINGKAT PERTAMA KEDALAM PROSES PEMBELAJARAN Seperti yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa proses pembelajaran terlebih dahulu dimulai pada suatu titik tertentu. Oleh karenanya merupakan suatu hal yang sangat penting bagi guru untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh peserta didik secara kongkret. Dalam menentukan bentuk-bentuk gerakan yang akan dipelajari oleh peserta didik, perhatikanlah hal sebagai berikut: 1. Berikanlah keterangan keterangan yang jelas dan singkat. 2. Hindarkan pemakaian istilah istilah yang sulit. 3. Bila ada hal hal yang bersifat abstrak, berikan contoh-contoh kongkret yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Iringilah

C. Identitas Buku Pembanding 

Judul

: Belajar Keterampilan Motorik



Penulis

: Prof. Dr. Phil. H. Yanuar Kiram



Tahun terbit

: 2019



Penerbit

: PRENADAMEDIA GROUP



ISBN

: 978-602-422-779-1

D. Ringkasan Buku Pembanding BAB 8 PERSIAPAN DAN STRATEGI UNTUK MERANCANG PRAKTIK “Sementara pemain bola basket menggiring bola ke bawah lapangan; dia melihat rekan setimnya yang terbuka: memecahkan keranjang. Dia tahu bahwa umpan yang sangat cepat akan diperlukan untuk mendapatkan bola kepadanya, jadi dia melempar bola dengan kecepatan ekstra. Namun. lintasan f; agak off, dan operan dicegat oleh pemain lawan yang melakukan break .untuk skor mudah. Mengapa kartu pass tidak akurat? Apakah ini dieksekusi sedikit lebih cepat dari biasanya berkontribusi pada ketidaktepatan ini? Bab ini membahas pertanyaan tentang kontrol gerakan. Pertama. teks ini berfokus pada program motorik umum yang dibahas dalam bab 4, yang menunjukkan bagaimana masing-masing dicirikan oleh struktur temporal fundamentalnya sendiri. 1. TAHAP BELAJAR

Berguna untuk mempertimbangkan tiga yang relatif berbeda, tahapan-tahapan yang dapat diidentifikasi dalam pembelajaran proses: (a) tahap verbal-kognitif, (b)panggung motor, dan (c) panggung otonom (Fitts & Posner, 1967). Tahap-tahap ini menunjukkan bahwa saya tidak perlu bingung dengan tahap-tahap pemrosesan informasi yang dibahas dalam Bab 2. Sebaliknya, mereka adalah penentu dari berbagai tingkat pengembangan keterampilan. Bayangkan Anda baru saja ditugaskan untuk mengajar sekelompok siswa seperangkat keterampilan tertentu. Bagaimana Anda mengatur sesi latihan Anda? Apa yang akan Anda katakan untuk memotivasi Anda siswa untuk belajar? Bagaimana jadwal Anda latihan fisik dan nesttime? Dalam urutan apa Anda akan menunjukkan keterampilan, dan seberapa banyak latihan Anda akan mengizinkan satu keterampilan sebelum pindah selanjutnya? Tak terhitung pertanyaan persiapan seperti ini mempengaruhi bagaimana Anda merencanakan instruksi, dan bab ini menyajikan prinsip-prinsip itu biarkan Anda memecahkan masalah ini tentang bagaimana dan kapan harus berlatih. Berlatih, atau berbagai jenis pengalaman, di keterampilan tertentu adalah konsep yang luas, sulit dilakukan tentukan dengan tepat. Latihan dapat terjadi pada banyak hal waktu dan tempat berbeda, di bawah beragam kondisi, dan itu bisa hampir tidak disengaja atau sangat dipandu dan terstruktur. Banyak fitur praktik pengaturan bervariasi sistematis untuk membuat lebih banyak latihan atau kurang efektif, dan banyak yang langsung di bawah kontrol guru atau pelatih. Tentu saja, Anda dipersenjatai dengan prinsip-prinsip gerakan kinerja dan pembelajaran akan memudahkan.

Bayangkan Anda baru saja ditugaskan untuk mengajar sekelompok siswa seperangkat keterampilan tertentu. Bagaimana Anda mengatur sesi latihan Anda? Apa yang akan Anda katakan untuk memotivasi Anda siswa untuk belajar? Bagaimana jadwal Anda latihan fisik dan nesttime? Dalam urutan apa Anda akan menunjukkan keterampilan, dan seberapa banyak latihan Anda akan mengizinkan satu keterampilan sebelum pindah selanjutnya? Tak terhitung pertanyaan persiapan seperti ini mempengaruhi bagaimana Anda merencanakan instruksi, dan bab ini menyajikan prinsip-prinsip itu biarkan Anda memecahkan masalah ini tentang bagaimana dan kapan harus berlatih. Berlatih, atau berbagai jenis pengalaman, di keterampilan tertentu adalah konsep yang luas, sulit dilakukan tentukan dengan tepat. Latihan dapat terjadi pada banyak hal waktu dan tempat berbeda, di bawah beragam kondisi, dan itu bisa hampir tidak disengaja atau sangat dipandu dan terstruktur. Banyak fitur praktik pengaturan bervariasi sistematis untuk membuat lebih banyak latihan atau kurang efektif, dan banyak yang langsung di bawah kontrol guru atau pelatih. Tentu saja, Anda dipersenjatai dengan prinsip-prinsip gerakan kinerja dan pembelajaran akan memudahkan. Keputusan seperti itu, memperlengkapi Anda untuk menjadi bijak pilihan tentang praktik penataan untuk menghasilkan hasil yang paling efektif biasanya maksimalisasi pembelajaran. Diskusi prinsip-prinsip praktik dimulai dengan mempertimbangkan deskripsi umum tahapan praktik yang dilalui peserta didik dari level pemula hingga menjadi ahli. Ini kerangka umum untuk praktik memberikan 3 dasar untuk banyak keputusan tentang praktik organisasi untuk dipertimbangkan nanti. TAHAP PEMBELAJARAN Berguna untuk mempertimbangkan tiga yang relatif berbeda stagesthat dapat diidentifikasi dalam pembelajaran proses: (a) theverbal-cognitivestage, (b) the panggung motor, dan (c) panggung otonom (Pitts & Posner, 1967). Tahap-tahap ini seharusnya jangan bingung dengan informasinya tahapan pemrosesan yang dibahas dalam bab 2. Sebaliknya, mereka adalah deskriptor yang berbeda tingkat pengembangan keterampilan. Tahap Kognitif Verbal Dalam tahap kognitif kognitif, taskiscom benar-benar baru untuk pelajar. Sebagai abeginneron papan tulis itu dibuat bingung oleh banyak orang keputusan yang harus saya ambil tentang bagaimana dan di mana harus berdiri, bagaimana cara memegang layar, dan bagaimana menyeimbangkan; Saya terpesona oleh banyak orang berbagai cara saya berhasil jatuh. Sebagai panggung nama menyiratkan, masalah pertama pelajar adalah verbal dan kognitif, di mana yang dominan pertanyaan adalah tentang identifikasi oal perevaluasi kinerja, apa yang harus 0 (dan apa tidak melakukan), induk ayam melakukannya, cara berdiri atau pegang alat, apa yang harus dilihat, dan a tuan rumah orang lain. Akibatnya, verbal dan kognitif kemampuan (dibahas dalam Bab 6) mendominasi di panggung ini. Mencari tahu apa yang harus dilakukan dan menghasilkan upaya awal itu kritis. Panggung Motor. Pemain selanjutnya memasuki panggung motor. Sebagian besar masalah kognitif telah dipecahkan, jadi fokus pun bergeser ke mengorganisir lebih banyak pola pergerakan yang efektif untuk menghasilkan tindakan. Pada tahap ini keterampilan selancar angin saya tingkat dengan cepat naik dari yang di kognitif verbal tahap. Saya mulai tampil konsisten sikap dan kontrol, keyakinan saya terbukti. Mulai lagi untuk mengerjakan detail yang lebih kecil tugas, dan saya terus membaik dengan cepat. Dalam keterampilan lain yang membutuhkan gerakan cepat, seperti pukulan tenis, pembelajar

mulai membangun program motor untuk mencapai persyaratan pergerakan. Lebih lambat gerakan, seperti menyeimbangkan di gymnas Tics, pelajar membangun cara untuk berurusan dengan tanggapan menghasilkan umpan balik. kritis. Tahap Otonom Setelah banyak latihan. Pelajar itu sedikit demi sedikit memasuki panggung otonom, yang melibatkan pengembangan reaksi otomatis yang tidak perhatikan (bab 2). Di sini motor program dikembangkan dengan baik dan dapat mengontrol aksi untuk waktu yang relatif lama, seperti dengan pesenam yang lari beberapa detik aktivitas sebagai unit terprogram tunggal. Pro memangkas urutan gerakan yang lebih lama berarti memicu lebih sedikit program selama waktu tertentu, mengurangi beban pada inisiasi respons yang menuntut perhatian proses. ! tidak pernah masuk otonom panggung di selancar angin, tetapi mereka yang di sana jelas terlihat pelayaran layar yang sangat terampil dalam angin kencang, dengan banyak re melayani perhatian untuk memikirkan strategi dalam balapan atau menyortir pada gelombang besar. Berikut ini adalah ciri-ciri yang mencirikan tahap-tahap belajar tiga yang baru saja dibahas: 1. VerbaI-cognitivsetage: Pelajar menentukan apa todo dan apa tujuannya, peningkatannya cepat, gerakannya cepat tersentak dan terfragmentasi dan berdasarkan sebelumnya pro pembelajaran, pengambilan keputusan ceruk dan bicara sendiri mendominasi, dan permintaan perhatian sangat tinggi. 2. Tahap Molor: * Pembelajar mulai mengembangkan motor spesifik program untuk tindakan, konsistensi meningkat dengan cepat, antisipasi dan waktu membaik, selftalk mulai menurun, dan memperoleh kinerja agak lebih lambat dari pada tahap pertama. 3. 'AutonomsotaugseT: helearnehrasbe datang sangat efisien, perhatian menuntut sangat direduksi, gerakan dan sensoryanalysesbegin menjadiauto matic, penekanan ditempatkan pada strategis atau stylisticaspects of performance, dan Skill lanjutangain datang relatif lambat. Ketika orang berlatih, mereka biasanya lulus melalui tiga tahap pembelajaran: kognitif verbal panggung, di mana kognitif dan proses pembuatan dedsion mendominasi; Sebuah panggung motor, di mana pola gerakan lebih berkembang dan tindakan menjadi lebih cakap; dan tahap otonom, di mana gerakan disempurnakan dan kinerja mulai menjadi otomatis. Sebelum berlatih instruktur dapat meningkatkan motivasi pelajar dalam beberapa cara, seperti dengan menyatakan pentingnya keterampilan untuk menjadi belajar dan meminta pelajar untuk mengatur atau tujuan penampilannya sendiri. Pelajar bisa bantu persiapan tambahan instruksi, demonstrasi, pemodelan. film, video, dan prosedur lainnya yang disetujui denda keterampilan yang harus dipelajari.

Memeriksa Pemahaman Anda l. Bedakan fitur penting dari tahap tive verbakogm, motor panggung, dan tahap otonom belajar. 2. Prosedur apa yang dapat Anda gunakan untuk memotivasi sekelompok gadis sekolah menengah belajar hoki lapangan?

3. Desaibe beberapa kondisi di mana Anda ingin menggunakan panduan fisik untuk mengajar golf. 4. Bagaimana latihan mental meningkat belajar? Apakah pengaruhnya terbatas pada peningkatan keterampilan kognitif proses? Menjelaskan. 5. Buat daftar 10 keterampilan olahraga yang berbeda dan peringkat mereka menurut seberapa efektif Praktik bagian ini adalah untuk belajar mereka. Apa fitur terpenting masa depan yang menentukan peringkat Anda? 6. Untuk jenis keterampilan apa yang dimiliki. jumlah istirahat yang disediakan antara pran (Uji coba es tampaknya tidak terlalu penting? Kebanyakan penting?

E. Kelebihan Buku 

Menggunakan bahasa yang sederhana.



Setiap bab memiliki rangkuman masing-masing sehingga pembaca lebih mudah melakukan sebuah revew.



Memiliki sampul yang menarik.



Jumlah halaman yang cukup sedikit memudahkan buku ini diterima oleh generasi milinial zaman ini.



Bahasa yang mudah dipahami.



Tata dan pola penulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

F. Kelemahan Buku 

Tidak disertai gambar yang membantu para pembaca lebih mudah memahami maksut isi dari buku.



Bahasa penjelasan terlalu sedikit sehingga penjelasan tidak terperinci.



Penjelasan hanya dibantu dengan animasi grafik.



Tidak adanya gambar membuat para pembaca lebih cepat jenuh.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Belajar perkembangan gerak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Gerak merupakan salah satu inti dari aktivitas manusisa dalam kehidupan. Sejak manusia dilahirkan manusia sudah aktif bergerak. Dalam kehidupan seharihari ada dua bagian besar tentang gerak, yaitu gerak sebagai tujuan dan gerak sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan. Memahami perkembangan gerak mebantu pertumbuhan dan perkembangan pada setiap anak, jadi diharapkan kepada orang tua agar paham akan perkembangan gerak ini. Begitu juga dengan para guru-guru yang akan mengajari anak dalam sekolah. Harus juga paham dengan ilmu perkembangan gerak, agr tidak terjadi kelasahan dalam mendidika anak. B. Saran Orang tua dan guru sebaiknya menguasasi satu atau dua buku tentang perkembangan ketrampilan gerak atau motorik pada anak. Hal ini akan menjadikan pertumbuhan anak terjaga sehingga menghasilkan anak yang sempurna dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini akan membantu peningkatan mutu dan kwalitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada di negara ini. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam menggagas program ini agar tersosialisasikan dengan baik dan berjalan dengan baik pula.

DAFTAR PUSTAKA

Kiram, Yanuar. 2019. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP

Related Documents

Cbr Ppbg Costa
February 2021 0
Cbr
January 2021 3
Cbr
March 2021 0
Cbr
March 2021 0
Informe Cbr
March 2021 0
Cbr Genetika
January 2021 1

More Documents from "Dhinta Dwi Yulianti"

Cbr Ppbg Costa
February 2021 0
Lapkas Trauma Kapitis
February 2021 1
Bank Syariah
January 2021 1