Chapter 11 -12 Leadership.ppt

  • Uploaded by: Juwita Merlinda
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Chapter 11 -12 Leadership.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,183
  • Pages: 21
Loading documents preview...
CHAPTER 11 DEVELOPING LEADERSHIP DIVERSITY

BY: SETIA TJAHYANTI

DIVERSITY TODAY • Manusia beda dalam hal: umur, gender, suku dll  tempat kerja dipenuhi manusia yang berbeda (workforce diversity) • Diversity penting sebab memberikan nilai yang dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan, misal: * Pemahaman baik terhadap pelanggan (diversified customer  diversified employee) * Meningkatkan potensi sumberdaya organisasi, misal kreativitas * Fleksibilitas organisasi

WAY WOMEN LEAD • Wanita cenderung lebih memperhatikan hubungan, inclusiveness, partisipasi & caring • Interactive leadership: pendekatan/gaya kepemimpinan dimana leader mengembangkan hubungan pribadi dengan follower, & berjuang meningkatkan harga diri orang lain  pendekatan leadership yang umumnya diadopsi leader wanita

GLOBAL DIVERSITY • Sociocultural Environment: leader harus memahami budaya lokal & bertindak secara efektif. Budaya sifatnya intangible, pervasive, & sulit dipahami. Untuk memahaminya al dengan memahami perbedaan sistem nilai sosial

• Social Value system, oleh geart Hofstede pada karyawan global IBM menunjukkan perbedaan sistem nilai sosial sbb: * Power distance: seberapa besar seorang individu menerima perbedaan wewenang/ kekuasaan antar individu atau organisasi (tinggi  menerima perbedaan power)

• Uncertanity avoidance: seberapa besar seorang individu merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian (tinggi  tidak nyaman dengan ketidakpastian)

• Individualism & Collectivism: seberapa besar seorang individu lebih menyukai setiap orang dalam masyarakat mampu menjaga dirinya sendiri (tinggi  setiap org dituntut mampu menjaga diri sendiri) • Masculinity & Feminity: seberapa besar seorang individu lebih menyukai ahievement, heroism, assertiveness, work centrality dan sukses material. Sebaliknya feminity adalah seberapa besar seorang individu lebih menyukai hubungan, kerjasama, pengambilan keputusan kelompok, dan kualitas kehidupan.

• Karakteristik budaya yang lain: bahasa, agama, sikap, organisasi sosial & pendidikan. • Implikasi bagi kepemimpinan: * Meskipun terdapat globalisasi, ada beberapa area nilai & sikap manajerial yang berbeda * Agar memimpin dengan efektif perlu memahami budaya lokal & perbedaannya serta implikasinya dengan gaya kepemimpinan & pekerjaan itu sendiri

Challenges Minorities Face Mengembangkan talenta semua individu secara maksimal sulit dilakukan karena hal-hal yang menyisihkan minoritas: • • • •

Anggapan bahwa budayanya lebih unggul dari yang lain (ethnocentrism) Pandangan bahwa “hanya ada 1 cara terbaik” sering membuat minoritas tersisih sebab perbedaan (mereka) dianggap sebagai kelemahan Opportunity gap: karena tidak memiliki pendidikan & keterampilan yang cukup untuk bersaing Glass ceiling: pemisah tidak terlihat yang membatasi minoritas dari eksempatan menjadi pemimpin puncak

Ras minoritas seringkali bertahan dengan biculturalism: sikap & keterampilan sosial budaya untuk bergerak antara budaya

LEADERSHIP INITIATIVE TOWARD ORGANIZATIONAL DIVERSITY • Dalam organisasi, pandangan diversity menghadapi tantangan dari: * Pandangan: - Ethnocentrism - Stereotype & Prejudice * The white male club * Paradox of diversity, diversity menyebabkan ketidaknyamaan, menghabiskan SD untuk menanganinya. * Actual cultural differences can realy cause problems

LEADERSHIP SOLUTIONS • Dulu karyawan minoritas dipaksa berubah, kini tekanan itu mengarah kepada organisasi & leader untuk berubah. • Kualitas pribadi leader untuk memimpin dalam organisasi yang diverse: - Visi pribadi jangka panjang yang mengenali & mendukung komunitas organisasi yang beragam - Pengetahuan yang luas tentang dimensi perbedaan, dan kesadaran atas isu multi-budaya - Keterbukaan untuk mengubah diri sendiri - Kemampuan melakukan mentoring & empowerment kepada karyawan yang beragam • Perubahan budaya organisasi, Cara membentuk budaya • Training tentang kesadaran tentang keragaman • Training tentang kesadaran tentang keragaman

SUMMARY • Keragaman adalah kenyataan yang harus diterima dan diupayakan untuk menjadi competitive advantage • Dimensi keragaman yang utama adalah usia, jenis kelamin dan ras. Berikutnya adalah pendidikan, status perkawinan dan agama • Gaya kepemimpinan wanita merupakan gaya kepemimpinan alternatif dapat diadopsi oleh pria & wanita serta merupakan alternatif dari gaya yang ada • Untuk menjadi pemimpin & follower yang baik, maka perbedaan perlu disadari & dipahami meskipun telah terjadi globalisasi. Dalam aspek lainnya globalisasi justru mempertajam perbedaan. • Organisasi justru mempertajam perbedaan. • Organisasi & leader perlu berubah agar keragaman menjadi suatu keuntungan, dengan mengubah kualitas diri leader, mengubah budaya organisasi & melakukan training agar setiap individu terus menerus naik tingkat kesadarannya atas keragaman.

CHAPTER 12 LEADERSHIP POWER AND INFLUENCE

BY: SETIA TJAHYANTI

Leadership Power & Infuence • Frame of reference: perspektif sebagai referensi • Frame: perspektif yang dipakai untuk memandang dunia • Konsep frame of reference (perspektif sebagai referensi) mempengaruhi bagaimana orang mengumpulkan informasi, mengambil keputusan dan menggunakan kekuasaan

4 Frame of Reference: • Structural Frame: memandang penetapan tujuan & pekerjaan sebagai cara untuk memelihara order, efisiensi & kelangsungan hidup • Human resources frame: memandang people sebagai aset perusahaan yang paling bernilai • Political Frame: memandang organisasi sebagai arena konflik berkelanjutan atas alokasi SD • Symbolic Frame: memandang organisasi sebagai sistem nilai dan arti

Power, Influence and Leadership • Power: kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja memebrikan hasil yang diharapkan • Influence: hasil tindakan seseorang atas sikap, nilai, kepercayaan atau tindakan orang lain. • 5 tipe power seorang leader diasosiasikan dengan posisi & kualitas pribadinya: 1. Legitimate power: otoritas dari posisi formal 2. Reward power: otoritas dari kemampuan menentukan reward 3. Coercive power: Otoritas dari kemampuan menghukum 4. Expert power: otoritas dari keterampilan/ pengetahuan leader 5. Referent power: otoritas dari karakter personal leader yang membuat follower menaruh hormat, perhatian shg ingin meniru leader

TANGGAPAN ATAS PENGGUNAAN KEKUASAAN Position Power Appropriate

COMPLIANCE

Personal Power Excessive

RESISTANCE

COMMITMENT

• Compliance: mengikuti arahan leader (tidak peduli setuju/ tidak) • Resistance: tidak patuh/ sengaja menghindari dari arahan leader • Commitment: mengadopsi cara pandang leader & secara antusias melaksanakan arahannya.

PERAN DARI DEPENDENCY

RESOURCE: LEADER - POWERLESS

FOLLOWER – INDEPENDENT ON LEADER

LEADER - POWERFUL Importance Scarce Non-Substable

FOLLOWER – DEPENDENT ON LEADER

Source of Leader Power in Organizations • Stratgeic contigency theory menyatakan bahwa sumber power melekat pada peran yang dimainkan dalam keseluruhan fungsi organisasi, bukan dari posisi formal atau kualitas pribadi Increasing power through political activity • Politik: aktivitas untuk memperoleh, mengembangkan & menggunakan kekuasaan untuk memperoleh hasil yang diharapkan ketika terjadi ketidakpastian atau ketidaksetujuan • Impression management: memanajemeni impresi bahwa seorang memiliki power dengan tujuan untuk emnguasai orang lain.

Political Tactics for Asserting Influence • Power untuk mempengaruhi orang lain, secara garis besar terbagi menjadi taktik: 1. Gunakan persuasi berdasarkan akal sehat 2. Buat orang-orang menyukai anda 3. Aturan timbal balik 4. Carilah teman dipihak anda (allies) 5. Minta apa yang Anda inginkan 6. Prinsip kelangkaan 7. Kembangkan otoritas formal dengan kredibilitas dan keahlian

SUMMARY • Leader memiliki beragam dan beberapa frame sebagai referensi (frame of reference) untuk melihat organisasi dan kebutuhannya • Frame of reference menentukan bagaimana seseorang mengumpulkan informasi, mengambil keputusan, dan menggunakan kekuasaan. Political frame of reference menjadi pokok perhatian bab ini • Tipe power meliputi legitimate, reward, expert & coercive- power yang semuanya diasosiasikan dengan kualitas atau posisi seseorang. • Dari penggunaan kekuasaan, ada 3 hasil yang mungkin: compliance, resistance & commitment.

• Power adalah fungsi dari dependency, terkait dengan penguasaan SD yang penting, langka dan tidak memiliki pengganti. • Leader dapat memperoleh power lebih besar dengan memebrikan kontribusi berarti atas organisasi, dengan cara membangun interdepartmental dependency, centrality, kendali atas informasi & kemampuan menghadapi ketidakpastian. • Power diperoleh, dikembangkan & digunakan melalui aktivitas politis. Power untuk mempengaruhi orang lain diperoleh pada dasarnya dengan 7 cara, mulai dari emmbujuk menggunakan akal sehat sampai mengembangkan otoritas formal. • Power harus digunakan secra etis, dengan mempertimbangkan bahwa power sebaiknya digunakan untuk mencapai tujuan organisasi atau orang banyak, menghormati hak orang lain/ kelompok lain dan adil.

Related Documents

Chapter 11
January 2021 1
Chapter 11
February 2021 0
Chapter 12
January 2021 1
Chapter 12
January 2021 1

More Documents from "Khay Ong"