Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai Dengan Anggaran Laba Rugi

  • Uploaded by: arya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai Dengan Anggaran Laba Rugi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,880
  • Pages: 17
Loading documents preview...
CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI DENGAN ANGGARAN LABA RUGI  Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan 1. Metode Rata-rata bergerak PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan April Penjualan

Bulan

(kuantitas)

Januari

2000

February

2300

Maret

2450

Penyelesaian Penjualan (kuantitas)

Bulan Januari

2000

February

2300

Maret

2450

April

*2250

*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya) 2. Metode Trend moment Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2006-2011, tentukan penjualan tahun 2012 Tahun

Y

2006

240

2007

250

2008

280

2009

290

2010

305

2011

330

Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment Y

X

XY

X2

2006

240

0

0

0

2007

250

1

250

1

2008

280

2

560

4

2009

290

3

870

9

2010

305

4

1220

16

2011

330

5

1650

25

Ʃ

1695

15

4550

55

Tahun

Y = data penjualan tahun sebelumnya X = tahun keKemudian masukkan kedalam rumus ƩY = n.a + b. ƩX 1695 = 6.a +b.15 2 ƩXY = a. ƩX + b. ƩX 4550 = 15a + b. 55 Kemudian susun menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu 1695 = 6.a +b.15 (x 2,5) 4237,5 = 15a + 37,5b 4550 = 15a + b. 55

( x 1 ) 4550 = 15a + 55b -312,5 = -17,5b b = 17,8571 Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan, 1695 = 6a + 267,8571* a = 237,86 (*267,8571 = 15 x 17,8571) Terakhir masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX Y = 237,86 + 17,8571*6 Y = 350 Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit 3. Metode Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi Contoh: PT Izath Sentosa memproduksi topi yang ditujukan untuk pria usia 14-23tahun . selama bertahun-tahun perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan topi tersebut sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan dimajalah-majalah. Berikut tabel yang menyajikan data penjualan (x) dan pengeluaran iklan (y) actual selama 2006-2011

Tahun

Penjualan

2006

1.000.000

2007

1.250.000

2008

1.375.000

2009

1.500.000

2010

1.500.000

2011

1.785.000

Berikut tabel untuk memudahkan pencarian anggaran penjualan tahun 2012 Penjualan (X)

Pengeluaran Iklan (Y)

X2

XY

2006

1000000

55000

3025000000

55000000000

2007

1250000

70000

4900000000

87500000000

2008

1375000

83500

6972250000

114812500000

2009

1500000

100000

10000000000

150000000000

2010

1500000

122500

15006250000

218662500000

2011

1785000

157500

24806250000

315787500000

Ʃ

8915000

588500

64709750000

941762500000

Tahun

Dapat kita lihat disini X adalah Penjualan dan Y adalah pengeluaran iklan, Y dapat ditentukan bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan mengikuti perubahan secara fleksibel berdasar perubahan Y. Selanjutnya masukkan dalam formula : b= 9,64 a = *y – bx a= 540.477,5 Terakhir masukkan a dan b kedalam persamaan y = a + bx Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000 = Rp.2.227.477.500 *175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000. 4. Metode Analisis Industri Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath

Sentosa memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat anggaran penjualan PT Izath Sentosa tahun 2011 - Langkah pertama tentukan pangsa pasar - Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011 Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%) = 130.000 - Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011 Pangsa pasar tahun 2011 = 30% - Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011 Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011 = 125.000 x 30% = 37.500 unit  Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Produksi Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran produksi tersebut: 1. Kebijakan Tingkat Produksi Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam membuat anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan

Bulan

Unit Terjual

Januari

2500

Februari

3000

Maret

3250

Nama Produk Sepatu Sneakers

Persediaan Akhir (Maret)

Persediaan Awal (Januari)

150

200

PENYELESAIAN Langkah 1: PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Penjualan (unit)

Januari

Februari

Maret

Total

2500

3000

3250

*8750

Ditambah: Persediaan Akhir

**150

Total Barang jadi yang dibutuhkan Dikurangi: Persediaan Awal

***200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi Ket: *8750 = (2500+3000+3250) **150 = persediaan akhir bulan terakhir ***200 = persediaan awal bulan pertama Langkah 2: PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Penjualan (unit)

Januari

Februari

Maret

Total

2500

3000

3250

8750

Ditambah: Persediaan Akhir

150

Total Barang jadi yang dibutuhkan Dikurangi: Persediaan Awal

*150 (1)

8900

200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

**200 (2)

8700

Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal **200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal (1) 8900= 8750+150 (2) 8700= 8900-200 Langkah 3: PT Izath Sentosa Anggaran Produksi

Kuartal Pertama Tahun 2012 Penjualan (unit)

Januari

Februari

Maret

Total

2500

3000

3250

8750

150

150

Ditambah: Persediaan Akhir Total Barang jadi yang dibutuhkan

8900

Dikurangi: Persediaan Awal

200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

*2900

200 *2900

*2900

8700

Ket: *2900 = 8700:3 Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan Langkah 4: PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Penjualan (unit)

Januari

Februari

Maret

Total

2500

3000

3250

8750

150

150

Ditambah: Persediaan Akhir

(1)

Total Barang jadi yang dibutuhkan

3400

Dikurangi: Persediaan Awal

200

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

2900

Ket:

(2)

8900

500

200

2900

8700

Februari

Maret

Total

3250

8750

500

150

150

3500

3400

8900

600

500

200

2900

(1)

3400 = 3250-150 (2) 500 = 3400-2900

Langkah 5 PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Januari Penjualan (unit)

2500

3000

Ditambah: Persediaan Akhir

(3)

(1)

Total Barang jadi yang dibutuhkan

3100

Dikurangi: Persediaan Awal

200

600

(2)

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi Ket:

2900

2900

2900

8700

(1)

500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan sebelumnya (Februari) (2) 3500 = 3000+500 (3) 600 = persediaan awal bulan Februari yg menjadi persediaan akhir bulan Januari Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal pertama 2012 2. Kebijakan Tingkat Persediaan Contoh: PT Izath Sentosa menetapkan Stabilitas tingkat persediaan untuk menyusun anggaran produksi perusahaannya, berikut adalah data yang bersangkutan Bulan

Unit Terjual

Januari

4800

Februari

4200

Maret

3000

Nama Produk

Persediaan Akhir (Maret)

Persediaan Awal (Januari)

600

300

Sepatu Sneakers

Berikut adalah Langkah dalam menyusun Laporan produksi PENYELESAIAN Langkah 1: Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Penjualan (unit)

Januari

Februari

Maret

Total

4800

4200

3000

13000

600

600

Ditambah: Persediaan Akhir Total Barang jadi yang dibutuhkan Dikurangi: Persediaan Awal Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

300

(2)

400

(1)

500

300

Ket: a. 600 adalah persediaan akhir bulan terakhir yg menjadi persediaan akhir kuartal b. 300 adalah persediaan awal bulan yg menjadi persediaan awal kuartal c. (persediaan akhir – persediaan awal) = 600 – 300 = 300 d. kemudian 300 : 3 = *100 e. (2)400 = 300 + *100 f. (1)500 = (2)400 + *100 Langkah 2: PT Izath Sentosa Anggaran Produksi Kuartal Pertama Tahun 2012 Januari

Februari

Maret

Total

Penjualan (unit)

4800

4200

3000

12000

Ditambah: Persediaan Akhir

400

500

600

600

Total Barang jadi yang dibutuhkan

5200

4700

3600

12600

Dikurangi: Persediaan Awal

300

400

500

300

4900

4300

3100

12300

Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi

Ket : a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari dan demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan januari b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari (penjualan+persediaan akhir-persediaan awal) Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak Januari = 4900 unit Februari = 4300 unit, dan Maret = 3100 unit Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2012  Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir bulan desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran

pemakaian bahan baku untuk produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2013. Berikut adalah anggaran produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2013.

Anggaran Produksi PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001” Penjualan (unit)

8.000

Ditambah: Persediaan akhir barang jadi

4000

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan

12.000

Dikurang: Persediaan awal barang jadi

2.000

Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi

10.000

Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah Rp.3.000,PENYELESAIAN Anggaran Pemakaian Bahan Baku PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001” Jumlah produksi barang jadi

Kain

Manik

10.000

10.000

2

3

Standar Kebutuhan Bahan baku per unit (1)

Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi

20.000

Harga bahan baku per unit Total biaya bahan baku untuk produksi (1)

(1)

30.000

60.000 (2)

1.200.000.000

3.000 (2)

90.000.000

(2) 20.000 = 10.000 x 2 1.200.000.000=20.000 x 60.000 (1) (2) 30.000 = 10.000 x 3 90.000.000 = 30.000 x 3.000 Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan 30.000 buah manik seharga Rp.90.000.000,-

 Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath Sentosa menyusun anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2013. Berikut adalah data yang bersangkutan

Anggaran Pemakaian Bahan Baku PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001” Jumlah produksi barang jadi

Kain

Manik

10.000

10.000

2

3

Standar Kebutuhan Bahan baku per unit Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi

20.000

Harga bahan baku per unit

60.000

3.000

1.200.000.000

90.000.000

Total biaya bahan baku untuk produksi

30.000

Berikut disajikan pula estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan akhir januari 2013 1 januari 2013

31 januari 2013

Kain

2.000

3.000

Manik

4.000

3.000

PENYELESAIAN Anggaran Pembelian Bahan Baku PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001” Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi Persediaan Akhir BB Jumlah kebutuhan BB untuk produksi Persediaan Awal BB Jumlah BB yang harus dibeli

Kain

Manik

20.000

30.000

3000

3000

(1)

23.000

2.000 (2)

21.000

(1)

33.000

4.000 (2)

29.000

Harga BB per unit

60.000 (3)

Total Biaya Pembelian BB

1.260.000.000

(1)

3.000 (3)

87.000.000

(3)

1.260.000.000 = (2)21.000 x 60.000

23.000 = 20.000 + 3.000 (2) 21.000 = (1)23.000 – 2.000

Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BTKL PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan Januari 2013. berikut Anggaran Produksi PT Izath Sentosa Bulan Januari 2013 Nama Produk “DS001” Penjualan (unit)

8.000

Ditambah: Persediaan akhir barang jadi

4000

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan Dikurang: Persediaan awal barang jadi Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi

12.000 2.000 10.000

Produksi Dress Wanita “DS001” dilakukan oleh dua departemen. 1. Departemen Penjahitan Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 Dress wanita adalah 2 jam. Honor pegawai departemen penjahitan per jam nya sebesar Rp.10.000,2. Departemen Obras Diperlukan waktu 30 menit untuk mengobras satu dress wanita. Honor untuk pegawai departemen obras perjam nya sebesar Rp.8.000 PENYELESAIAN Langkah 1 Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah diketahui *0,5 jam = 30 menit PT Izath Sentosa Anggaran BTKL Januari 2013 Nama Produk : “DS001” Departemen Penjahitan

Jumlah Produksi

10.000

Standar Penggunaan Jam TKL

2

Jumlah Jam TKL Upah perjam

Rp.10.000

Anggaran BTKL Dept.Penjahitan Departemen Obras Jumlah Produksi

10.000

Standar Penggunaan Jam TKL

*0.5

Jumlah Jam TKL Upah perjam

Rp.8.000

Anggaran BTKL Dept.Obras Total Biaya TKL

PT Izath Sentosa Anggaran BTKL Januari 2013 Nama Produk : “DS001” Departemen Penjahitan Jumlah Produksi Standar Penggunaan Jam TKL (1)

Jumlah Jam TKL

Upah perjam (2)

Anggaran BTKL Dept.Penjahitan

10.000 2 20.000 Rp.10.000 Rp.200.000.000,-

Departemen Obras Jumlah Produksi Standar Penggunaan Jam TKL (1)

Jumlah Jam TKL

Upah perjam (2)

Anggaran BTKL Dept.Obras

(3)Total

Biaya TKL

10.000 0.5 5.000 Rp.8.000 Rp.40.000.000,Rp.240.000.000,-

Ket: (1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL

(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam (3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x (2)Anggaran BTKL Dept.Obras  Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BOP Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk bulan maret 2013: a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi secara merata. b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan mesin untuk kedua departemen sebesar Rp.1.000,- perjam. c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan luas bangunan yang dipakai oleh tiap departemen. d. Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah Rp.3.000,-. Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pekaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,dialokasikan ke tiap departemen dengan proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40% untuk Dep. Penyelesaian. e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sbesar Rp.5.000.000,- perbulan dialokasikan ke tiap departemen berdasarkan BTKL per departemen perbulanya. Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan dan Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013: Departemen Perakitan

Keterangan Jumlah mesin Jumlah jam mesin Jumlah luas pabrik Biaya tenaga langsung

Departemen Penyelesaian 5

15

1.500

2.000

2

2.000 m2

Rp.1.380.000,-

Rp.522.000,-

1.000 m kerja

PENYELESAIAN PT. IZATH SENTOSA ANGGARAN BOP Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2013

Biaya FOH Variabel

Biaya FOH Fixed

Total

Departemen Perakitan (1)

Biaya gaji supervisor Biaya perawatan mesin

1.500.000

Biaya sewa pabrik Biaya listrik

(5)

4.500.000

Biaya asuransi Total

6.000.000 Biaya FOH Variabel

2.000.000

2.000.000

(2)

500.000

2.000.000

(3)

2.000.000

2.000.000

(4)

6.900.000

(6)

3.571.430

3.571.430

10.471.430

16.471.430

2.400.000

Biaya FOH Fixed

Total

Departemen Penyelesaian Biaya gaji supervisor

(1)

2.000.000

Biaya perawatan mesin

(2)

3.500.000

(3)

4.000.000

(4)

7.600.000

(6)

1.428.570

1.428.570

10.528.570

18.528.570

2.000.000

2.000.000

Biaya sewa pabrik Biaya listrik

4.000.000

(5)

6.000.000

Biaya asuransi Total

1.500.000

8.000.000

1.600.000

Keterangan: (1) Biaya gaji dibagi secara merata - Biaya gaji Dep. Perakitan 4.000.000:2 = 2.000.000 - Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000 (2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen - Dep. Perakitan = - Dep. Penyelesaian = (3) (4) (5) -

Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen Dep. Perakitan = Dep. Penyelesaian = Biaya Listrik Tetap Dep. Perakitan = 60% x 4.000.000 = Rp. 2.400.000 Dep. Penyelesaian = 40% x 4.000.000 = Rp.1.600.000 Biaya Listrik Variabel Dep. Perakitan = Rp.3.000 x Rp.1.500 = Rp.4.500.000

(6) -

Dep. Penyelesaian = Rp.3.000 x Rp.2.000 = Rp.6.000.000 Biaya asuransi berdasarkan BTKL Dep. Perakitan = Dep. Penyelesaian =

 Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi Contoh: Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan yang berakhir pada 31 maret 2006 a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\ - Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,- Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,- Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000,b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb: - Persediaan barang jadi 1 januari 2006 adalah 47.500 unit dengan nilai persediaan awal Rp.2.375.000.000,- Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb: - Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000,-/unit - Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000,-/unit - Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-rata e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi: Beban Operasi Variable - Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya - Beban administrasi : 0,075% dari penjualan tiap bulannya Beban Operasi Tetap f.

Beban penjualan Rp.1.260.000.000,Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%

PENYELESAIAN PT. IZATH SENTOSA Anggaran Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2006 (1)

Penjualan

173.750.000.000

Beban Pokok Penjualan Saldo Awal Persediaan Barang jadi

2.375.000.000

Biaya Produksi -

BBB

(4)

BTKL

(4)

51.375.000.000 25.687.500.000

(4)

BOP

9.562.500.000

Psd. Barang jadi tersedia dijual

89.000.000.000 (2)

Psd. Akhir Barang Jadi

( 17.375.000.000 )

Beban Pokok Penjualan

( 71.625.000.000 )

Laba Kotor yang Dianggarkan

102.125.000.000

Beban Operasi -

Beban Penjualan

(5)

Beban Administrasi

(6)

Laba Sebelum Dianggarkan

4.735.000.000 1.630.312.500

( 6.365.312.500 )

Pajak

Perkiraan Beban PPh Laba Bersih yang dianggarkan Keterangan: (1) Penjualan :Januari : 500.000 x 100.000 = 50.000.000.000 Februari : 550.000 x 100.000 = 55.000.000.000 Maret : 550.000 x 125.000 = 68.750.000.000 Penjualan total : 173.750.000.000 (2) Persediaan akhir Januari = 50.000 x 100.000 = 5.000.000.000 Februari = 55.000 x 100.000 = 5.500.000.000 Maret = 55.000 x 125.000 = 6.875.000.000 Psd akhir 160.000 unit Rp.17.375.000.000,(3) Penjualan = Psd.Awal + Unit yang diproduksi – Psd. Akhir Unit yang diproduksi = Penjualan – Psd.Awal + Psd.Akhir

95.759.000.000 (7)

( 28.727.906.250 ) 67.031.781.250

Unit yang diproduksi = 1.600.000 – 47.500 + 160.000 = 1.712.000 unit (4) Biaya Produksi BBB :1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000 BTKL :1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000 BOP :1.712.500 x 5.000 = 8.562.500.000 BOP : 1.000.000.000+ Total biaya produksi 86.625.000.000 (5) Beban Penjualan Januari : 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000 Februari : 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000 Maret : 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+ Beban Penjualan Variabel 3.475.000.000 Beban Penjualan Tetap 1.260.000.000+ Total Beban Penjualan 4.735.000.000 (6) Beban Administrasi Januari : 50.000.000.000 x 0,075% = 37.500.000 Februari : 55.000.000.000 x 0,075% = 41.250.000 Maret : 68.750.000.000 x 0,075% = 51.562.000+ Beban Administrasi Variabel 130.312.500 Beban Administrasi Tetap 1.500.000.000+ Total Beban Administrasi 1.630.312.500 (7) Perhitungan Beban PPh 95.759.000.000 x 30% = 28.727.906.250

Related Documents


More Documents from "Teja Hudaya"