Cssd

  • Uploaded by: fix_dil
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cssd as PDF for free.

More details

  • Words: 3,033
  • Pages: 20
Loading documents preview...
MAKALAH FINAL MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT (CSSD)

OLEH : MUH. ZULFIKAR TAHIR F1F1 11 014

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015

1

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr wb, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, maka penulisan makalah yang berjudul “CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT (CSSD)” dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Farmasi Dan Rumah Sakit dan mendapatkan pemahaman khususnya mengenai CSSD. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, mengingat keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi perbaikan penulisan makalah-makalah kami selanjutnya. Terima kasih. Kendari, Januari 2015

Penulis

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1

Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3

Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3 2.1

Pengertian Central Sterile Supply Department (CSSD)..............................................3

2.2

Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit........................................................................3

2.3

Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi...........................................................................5

2.4

Sarana Fisik Dan Peralatan........................................................................................11

2.5

Alur Fungsional Pusat Sterilisasi...............................................................................13

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................16 3.1

Kesimpulan................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini

adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan. Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nasokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi. Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi. 1

1.2

1.3

Rumusan Masalah 1.

Apakah yang dimaksud dengan CSSD?

2.

Apa saja peran pusat sterilisasi di rumah sakit

3.

Bagaimana organisasi instalasi pusat sterilisasi?

4.

Apa saja sarana fisik dan peralatan penunjang di instalasi pusat sterilisasi?

5.

Bagaimana alur fungsional pusat sterilisasi?

Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk mengetahui definisi CSSD Untuk mengetahui peran pusat sterilisasi Rumah Sakit Untuk mengetahui Organisasi Instalasi Rumah Sakit Untuk mengetahui sarana fisik dan peralatan di instalasi pusat sterilisasi Untuk mengetahui alur fungsional pusat sterilisasi.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Central Sterile Supply Department (CSSD) Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan

Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien. Secara terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatarbelakangi oleh besarnya angka kematian akibat infeksi nosocomial, kuman mudah menyebar dan mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit. CSSD merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting. 2.2

Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril

untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan medis. 2.2.1 Tujuan Pusat Sterilisasi 1) Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisis steril, untuk mencegah terjadinya infeksi. 2) Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial. 3

3) Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada pelayanan terhadap pasien. 4) Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan. 2.2.2 Fungsi Pusat Sterilisasi a) Memberikan suplai barang dan instrumen ke area yang membutuhkan b) Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan servis yang akurat c) Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril lainnya d) Melakukan pencatatan yang akurat terhadap kegiatan dekontaminasi, pencucian, sterilisasi dan pengiriman barang steril e) Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set operasi di seluruh lingkungan rumah sakit f) Mempertahankan jumlah inventaris barang dan instrumen g) Melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan pengendalian infeksi sesuai dengan arahan komite pengendalian infeksi h) Membuat dan mempertahankan standart sterilisasi dan distribusinya i) Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya operasional j) Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan yang berlaku k) Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan l) Memberikan pelayanan konsultasi kepada bagian lain yang membutuhkan pemrosesan dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan dan prosedur yang digunakan dan implementasi metode baru 2.2.3 Tugas Pusat Sterilisasi a) Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien b) Melakukan proses sterilisasi alat/bahan c) Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan ruang lain yang membutuhkan d) Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu e) Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan perawatan f) Mempertahankan standar yang ditetapkan g) Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun h) sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu 4

i) Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nasokomial j) Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi k) Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD baik yang bersifat intern dan ekstern l) Mengevaluasi hasil sterilisasi. 2.3

Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi

2.3.1 Struktur Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi (dalam jabatan fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik. Penanggung jawab CSSD ini adalah seorang apoteker. Untuk rumah sakit swasta, struktur organisasi dapat mengacu pada struktur organisasi pemerintah. Hal-hal yang perlu dilaksanakan agar instalasi pusat sterilisai dapat berjalan sebagai mana mestinya adalah perlunya pembagian pekerjaan dalam jabatan fungsional. Berikut adalah struktur organisasi pusat sterilisasi, namun struktur ini merupakan struktur minimal yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja pada masing-masing rumah sakit.

5

2.3.2 Uraian Tugas dan Kualifikasi Tenaga Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi. Jabatan Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi

Tugas Kualifikasi  Selalu memberi pengarahan terhadap semua  Khusus untuk Rumah Sakit Kelas A dan B, aktivitas staf yang berkaitan dengan supply

pendidikan terakhirnya harus minimal S1 di

alat medis yang steril bagi perawatan pasien

bidang kesehatan, atau S1 umum dengan

di rumah sakit.

minimal masa kerja 5 tahun pada bidang

 Selalu

mengikuti

pengetahuan,

perkembangan keterampilan

ilmu

sterilisasi.

dan  Khusus untuk Rumah Sakit C, pendidikan

pengembangan diri atau personel lainnya.

terakhir yaitu harus minimal D3 di bidang

 Harus menentukan metoda yang lebih

kesehatan, atau D3 umum dengan minimal

efektif bagi penyiapan dan penanganan alat

 Harus sudah mendapatkan kursus tambahan

atau bahan yang steril.  Harus selalu bertanggung jawab agar staf dapat

mengerti

akan

masa kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.

prosedur

dan

penggunaan mesin sterilisasi secara benar.  Harus selalu memastikan bahwa teknik

tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi.  Harus sudah mendapatkan kursus tambahan tentang manajemen.

aseptik yang diterapkan pada saat penyiapan  Harus dan penanganan alat steril baik yang hanya

mengetahui

tentang

psikologi

personel

sekali pakai maupun alat yang dapat dipakai  Sudah mempunyai pengalaman kerja di 6

ulang.

bagian kamar operasi atau sterilisasi.

 Melakukan kerjasama dengan unit lain di  Sudah mempunyai kemampuan mengajar rumah sakit dan melakukan koordinasi yang

dan menulis tentang sterilisasi.

bersifat intern ataupun ekstern.  Harus selalu melakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan.  Selalu membuat perencanaan suatu program kerja.  Harus selalu membuat laporan kinerja pusat Kepala Sub Instalasi

sterilisasi.  Harus bertanggung jawab kepada kepala  Harus berpendidikan terakhir minimal D3 di instalasi pusat sterilisasi.  Harus bertanggung jawab sebagai kepala

bidang kesehatan dengan masa kerja selama 3 tahun ddi bidang sterilisasi.

instalasi pusat sterilisasi apabila kepala  Sudah pernah mengikuti kursus tambahan instalasi sedang berhalangan untuk hadir di suatu pertemuan.  Harus selalu membantu kepala instalasi dalam pengendalian dan penanganan alat,

tentang pusat sterilisasi.  Harus sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep aktivitas dari sub instalasi yang dipimpinnya.

supervisi langsung, mengajar atau merevisi  Harus dapat bekerja dengan baik dalam 7

prosedur baru, mengevaluasi staf dan

berbagai kondisi apapun.

melaporkannya kepada kepala instalasi  Harus memiliki kondisi kesehatan yang pusat sterilisasi.

baik.

 Bisa membuat program orientasi untuk tenaga baru.  Bisa membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masingmasing sub instalasi.  Bisa membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang sudah rusak.  Bisa membuat laporan hasil kerja dari masing-masing sub instalasi (Sub Instalasi dekontaminasi, sterilisasi dan produksi, Sub Instalasi pengawasan mutu, pemeliharaan sarana dan peralatan, K3 dan diklat, serta Sub Instalasi distribusi) kepada kepala Penanggung Jawab Administrasi

instalasi.  Harus dapat bertanggung jawab terhadap  Harus kepala instalasi.  Harus dapat membantu kepala instalasi dalam penyusunan suatu perencanaan yang

berpendidikan

terakhir

minimal

SMA/SMU/SMEA atau sekolah pendidikan perawat atau yang setara dengan tambahan kursus administrasi. 8

berdasarkan masukan dari kepala sub  Harus sudah bisa melakukan pengetikan dan instalasi.  Harus

penggunaan komputer.

melakukan

rekapitulasi

laporan  Harus bisa rapi dalam menyusun setiap

kegiatan dari masing-masing sub instalasi.  Harus

bisa

menyiapkan

dokumentasi.

keperluan

administrasi. Staf Di Pusat Sterilisasi

 Harus bertanggung jawab terhadap kepala  Harus sudah mengikuti pelatihan pusat sub instalasi.

sterilisasi yang sudah bersertifikasi.

 Harus tidak memiliki rasa alergi terhadap  Harus dapat belajar dengan cepat. bahan-bahan yang digunakan di pusat  Harus memiliki keterampilan yang baik. sterilisasi.  Harus

 Mempunyai “personal hygiene” yang baik.

dapat

mengerti

dengan

semua

perintah dan menerapkannya menjadi suatu

 Harus dapat disiplin dalam mengerjakan semua tugas kesehariannya.

aktivitas.  Harus dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan

dan

yang

diperoleh

dari

pengalaman atasannya.  Harus selalu mengikuti prosedur kerja atau standar prosedur operasional yang telah dibuat dan ditetapkan. 9

 Harus dapat menjalankan pekerjaan dengan baik melalui perintah langsung maupun tidak langsung seperti melalui telepon.  Harus dapat mengerjakan pekerjaan secara rutin atau berulang.  Harus selalu bisa menerima tekanan kerja dan juga yang kadang-kadang lembur.  Harus selalu memakai alat pelindung diri seperti apron, masker, penutup kepala, sandal yang khusus dan sarung tangan.  Harus bisa memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan yang steril.

10

2.4

Sarana Fisik Dan Peralatan Pusat sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas pokok pusat sterilisasi

adalah menerima bahan dan alat medic dari semua unit-unit di rumah sakit untuk kemudian diproses menjadi alat/bahan medic dalam kondisi steril dan selanjutnya mendistribusikan kepada unit lain yang membutuhkan kondisi steril, maka dalam menentukan lokasi pusat sterilisasi perlu diperhatikan : 2.4.1 Bangunan & Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan di masa datang serta didesain menurut tipe dan atau kapasitas rumah sakit dengan ketentuan untuk Rumah sakit: 2

1. 200 TT, luas bangunan kurang lebih 130 m

2

2. 400 TT, luas bangunan kurang lebih 200 m

2

3. 600 TT, luas bangunan kurang lebih 350 m

2

4. 800 TT, luas bangunan kurang lebih 400 m

2

5. 1000 TT, luas bangunan kurang lebih 450 m

Lokasi CSSD sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat/bahan steril terbesar di rumah sakit. Penetapan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk Rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat / diwilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupyakan lokasinya dekat dengan Laundry. 2.4.2 Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat atau bahan steril terbesar di rumah sakit. Penetapan atau pemilihan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat/di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat dengan laundry. 2.4.3 Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang 11

kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu : 1.

Ruang Dekontaminasi Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya. Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain : a. Ventilasi - sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter - pergantian udara 10 kali/jam - tekanan udara negatif - tidak dianjurkan menggunakan kipas angin b. Suhu dan kelembaban - suhu 18-22°C - kelembaban antara 35-75%

2.

Ruang Pengemasan Alat Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar pasang alat, dan penyimpanan barang bersih.

3.

Ruang Prosesing Linen Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti kasa, kapas, dan cotton swab.

4.

Ruang Sterilisasi Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan saluran pembuangan (exhaust).

5.

Ruang Penyimpanan Barang Steril Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara lain : -

Dekat dengan ruang sterilisasi

-

Suhu 18-22°C

-

Kelembaban 35-75%

-

Ventilasi menggunakan tekanan positif 12

2.5

-

Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5 µm)

-

Jauh dari lalu lintas utama

-

Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan

Alur Fungsional Pusat Sterilisasi Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat digambarkan sebagai

berikut : a) Pembilasan: pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang perawatan. b) Pembersihan: semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi. c) Pengeringan: dilakukan sampai kering. d) Inspeksi dan Pengemasan: unit ini melakukan pengecekan barang dan instrumen mengenai kelayakan barang tersebut serta melakukan pengemasan agar sterilitas dapat terjaga. Pengemasan yang dimaksudkan disini yaitu semua material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang sudah didisain untuk membungkus, mengemas, dan menampung alat-alat yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian. e) Pelabelan: setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, cara sterilisasi, tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi. f) Pembuatan: membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut, yang kemudian akan disterilkan. g) Sterilisasi: unit sterilisasi melakukan sterilisasi barang dan instumen yang telah dikemas menggunakan metode yang tepat agar mencapai sterilisasi yang optimal. Sebaiknya diberikan tanggung jawab kepada staf terlatih. Untuk sterilisasi menggunakan etilen oksida sebaiknya digunakan ruang tersendiri dan dilengkapi exhaust h) Penyimpanan: unit penyimpanan melakukan penyimpanan barang steril dan melakukan penjaminan kualitas barang dan instrumen steril. Harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik. i)

Distribusi: unit distribusi mengirimkan suplai kepada kustomer yang membutuhkan barang tersebut. Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah sakit masing-masing. 13

Alur dalam CSSD

14

Proses Sterilisasi Peralatan Instrument

Contoh Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi Di Rumah Sakit

15

BAB III KESIMPULAN 3.1

Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain: 1. Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri (infeksi nasokomial). 2. Peran pusat sterilisasi terbagi dua yaitu pertama secara umum menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Yang kedua secara lebih rinci menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan medis. 3. Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi, Kepala Sub Instalasi, Penanggung Jawab Administrasi, dan Staf Di Pusat Sterilisasi. 4. Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu Ruang Dekontaminasi, Ruang Pengemasan Alat, Ruang Prosesing Linen, Ruang Sterilisasi dan Ruang Penyimpanan Barang Steril. 5. Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum yaitu Pembilasan, Pembersihan, Pengeringan, Inspeksi dan Pengemasan, Pelabelan, Pembuatan, Sterilisasi, Penyimpanan, dan Distribusi.

16

DAFTAR PUSTAKA Banu, A dan Subhas G.T. 2013. Central Sterile Supply Development – Need of The Hour. Journal Publication Health Medical Resource. 1(2) : 58-62. Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply Department/CSSD) Di Rumah Sakit. DepKes RI. Jakarta. Rahmawati Fita. [book on internet]. 2012. [accessed 20 April 2012]. Pg 1-48. Available from: http://www.vbook.pub.com/document_downloads/direct/92434546? extension=pdf&ft =133900614<=1339804224&uahk=dj7El70 rped7ng8JxDFM+aCPmoo.

iii

Related Documents

Cssd
January 2021 1
Cssd
January 2021 2
Anjab Cssd
January 2021 0
Makalah Cssd
March 2021 0
Indikator Mutu Cssd
February 2021 1
Indikator Mutu Cssd
January 2021 1