Dania Setiabudi - Fundamental Bisnis 3

  • Uploaded by: facebook beverage2024
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dania Setiabudi - Fundamental Bisnis 3 as PDF for free.

More details

  • Words: 847
  • Pages: 21
Loading documents preview...
PRINSIP PENDANAAN FUNDAMENTAL BISNIS #3 Dalam usaha/bisnis, selain modal sendiri, di kalangan temen-temen UKM, banyak yang belum memahami sumber PENDANAAN atau "modal" lainnya. Sehingga tidak tau cara mendapatkannya, dan bagaimana perlakuannya, baik dari sisi bisnis maupun akuntansi. Apalagi sekarang

banyak tawaran pendanaan yang "baju" dan ESENSI yang dibolak-balik. Tulisan singkat ini bukan mengajarkan Anda untuk berhutang atau membuka kran investasi, tapi untuk MEMAHAMI Konsep Dasar PENDANAAN. Di mana, sumber pendanaan ini merupakan PERCEPATAN pertumbuhan bisnis Anda. Setidaknya ada 2 sumber

modal/pendanaan selain modal sendiri. Bisa berasal dari PINJAMAN, bisa dari INVESTASI (orang lain). Belakangan ini muncul pendanaan dari (dan disebut) dana HIBAH/HADIAH dan WAKAF. Saya tidak membahas keduanya lebih dalam, karena esensi hibah/hadiah bukanlah dari praktek bisnis murni, sedangkan wakaf lebih pada

PERTANGGUNGJAWABANNYA yang tidak ringan/mudah. Prinsip dasarnya: jika PINJAMAN, maka WAJIB dikembalikan (hutang) pokoknya, baik dengan "bunga" atau "bagi hasil". Kalau INVESTASI tidak perlu (tidak wajib) dikembalikan. Di dalam Akuntansi, perlakuan PINJAMAN dicatat sebagai HUTANG, alias "adanya

KEWAJIBAN pengembalian dari dana yang diterima". Sedangkan INVESTASI dicatat sebagai MODAL (tambahan/disetor), alias kepemilikan usaha, walau sekecil apapun persentasenya. Artinya, Modal (dana) yang disetorkan tidak perlu dikembalikan. Pengembalian dananya terjadi dengan berpindahnya kepemilikan (saham).

Perbedaan berikutnya, dari sisi Bisnis, biasanya, yang akan didapat oleh pemberi pinjaman/hutang adalah bunga, yang terpisah dari hutang pokoknya. Bisa dibayarkan bulanan, tahunan, atau saat waktu pengembalian pinjaman tertentu, tergantung pada kesepakatan di awal. Dan dalam pengelolaan bisnis, LABA/PROFIT masih terbagi menjadi 2: ada Laba Dibagikan

(Deviden) dan Laba Ditahan. Dan dari jumlah dana yang diinvestasikan, si Investor akan mendapatkan bagi hasil (keuntungan) atau deviden dari total Laba Dibagikan, sesuai dengan proporsi saham yang dimiliki. Pinjaman/hutang TIDAK berhak atas laba dibagikan/deviden. Deviden/Laba (yang) Dibagikan, biasanya disepakati

terlebih dahulu oleh para pemilik modal (pemegang saham) berapa jumlah/nominal atau persentase laba yang akan dibagikan. Sedangkan laba ditahan biasanya dimasukkan lagi sebagai tambahan modal, yang tidak berpengaruh pada komposisi kepemilikan saham. Kecuali.., ada saham yang "dicairkan", baik ke publik maupun pemilik modal/saham yang lain.

Dewasa ini, banyak pengembangannya di dalam praktek dunia bisnis. Ada yang memberi "baju" dengan INVESTASI bahkan HIBAH, tapi sebenarnya PINJAMAN. Atau sebaliknya. Tapi yang saya tulis ini hanyalah tentang KONSEP DASARnya aja. Supaya temen-temen lebih paham "permainan" yang ada, dan tidak terjebak.

Naaahh.. Ada juga yang memberi BAJU sebagai HADIAH atau HIBAH tapi minta dikembalikan atau meminta "jatah kepemilikan" (saham). Atau "wajib" menggulirkan ke orang lain. Yang namanya WAJIB, berarti..?? Yess!! HUTANG! Bukan investasi, apalagi Hibah/Hadiah. Hadiah koq pake syarat.. 😝😝

Jadi.., PERHATIKAN ESENSInya. Klo minta pengembalian berarti HUTANG, ada yang berbunga, ada yang tanpa bunga. Klo minta JATAH saham/kepemilikan berarti investasi. Klo TIDAK ada kewajiban sama sekali, berarti HIBAH atau HADIAH. Mungkin sebagian dari Anda ada yang bertanya tentang FRANCHISE. Franchise adalah salah satu alternatif

pendanaan bagi para pebisnis dalam mengembangkan usaha/bisnisnya. Investor sebuah franchise disebut Franchisee, dan pemilik bisnis yang mendapat pendanaan tersebut disebut Franchisor. Keluar dari sistem pengelolaan operasionalnya, prinsipnya franchisee adalah menanamkan investasi ke dalam sebuah usaha. That's why, franchisee tidak

mendapatkan kembali dana yang telah diinvestasikannya, KECUALI diatur oleh perjanjian. Yang didapatkan hanyalah profit sharing (bagi hasil) atas usaha yang diinvestasikan. Hak Franchisee tidak melebihi investasi yang dimilikinya. Misalnya jika dia "membeli" franchise satu cabang dari sebuah Merk Dagang tertentu, maka hak bagi hasilnya hanya

dari cabang tersebut. Tidak pada level perusahaan induk (pemilik) merk dagang tersebut. Naaahh.. Pada perkembangan lebih lanjut muncul pemodalpemodal besar yang berinvestasi pada bisnis-bisnis besar yang sering disebut sebagai VENTURE CAPITAL. VC sendiri kabanyakan adalah perusahaan pengumpul modal dan menyalurkan ke

perusahaan-perusahaan yang POTENSIAL dan sedang mencari pendanaan. Mereka berinvestasi pada INDUK perusahaan, bukan pada cabang. Sehingga, yang mereka dapatkan adalah SAHAM pada perusahaan INDUK. Berapa yang diinvestasikan dan dimiliki sahamnya? Tergantung pada VALUASI si perusahaan induk pada saat

investasi digulirkan dan disepakati. Kebanyakan VC (Venture Capital) berinvestasi hanya sementara, dan memberikan SYARAT PENGEMBALIAN MODAL yang SANGAT TINGGI. Misalnya skema yang umum "1-5-10", dana yang digelontorkan oleh VC pada tahun pertama, akan diminta pengembaliannya di akhir tahun ke-5 sebesar 10 kali

lipat. Dalam istilah umum, mereka akan "EXIT" dari bisnis yang diberi investasi pada akhir tahun ke-5. Jika tingkat pengembaliannya 10 kali lipat, artinya, si pemilik bisnis harus mempunyai dana FRESH sebesar 10 kali lipat. Atau VALUASInya naik 200% setiap tahun atau 10 kali lipat dalam 5 tahun. Problemnya bukan pada KENAIKAN VALUASI sebesar

200% per tahun, tapi dana yang telah digelontorkan di tahun pertama. Di mana, sering kali secara INFRASTRUKTUR, perusahaan penerima investasi belum siap. Dan Anda harus "mengembalikan" menjadi 10 kali lipat di tahun ke-5. Pertanyaannya: 5 tahun lagi Anda sudah siap dengan pengembalian dana tersebut? Jika tidak bagaimana? Jika tidak, biasanya kepemilikan

saham tersebut akan dijual ke pihak lain. Dan pada VALUASI berikutnya, saham pemilik awal BIASANYA akan berkurang porsinya, disesuaikan dengan modal yang disetor oleh pemilik baru. Inilah fenomena yang terjadi pada perusahaan-perusahaan startup. Yang pada akhirnya porsi saham mereka menjadi sangat kecil.

Lalu apa solusinya? Ambillah pendanaan SESUAI dengan kebutuhan Anda, baik itu pinjaman maupun investasi. Artinya, Anda MAMPU mengembalikan dana yang diberikan atau mengalokasikannya SESUAI dengan AKSELERASI PERTUMBUHAN bisnis Anda. Sekian dulu, semoga bermanfaat.. 😎😎

================== Note: keputusan bisnis jangan lupa pake OTAK, kayak soto di bawah.. 😁😁

Related Documents


More Documents from "facebook beverage2024"