Loading documents preview...
Corporate Culture & Leadership - FUNDAMENTAL BISNIS #4 Di banyak kasus, saya bertemu dengan orang-orang yang rejekinya berlimpah, wlopun klo kita melihat kinerja karyawan dalam bisnisnya carut-marut. Secara LOGIKA, "Gak Masuk Akal" bisnisnya bertahan puluhan tahun dengan karyawan yang
banyak, dan cukup banyak yang "kurang produktif". Tapi di satu sisi, apa di benak mereka yang belimpah rejeki ini? LOMA (bahasa Jawa dari DERMAWAN).. Ternyata, di balik "kecerobohan & kebodohan" Beliau, satu VALUE yang Beliau pegang teguh adalah: "Kasian.. Klo mereka gak kerja, mereka makan apa? Keluarganya gimana?"
Jadi.. Jangan melulu pake logika, Bos.. Jangan kayak orang susah.. Ini bukan jaman perbudakan, semua harus menghasilkan untuk Bos. Itu klo prinsip LEADER ya, Bos.. Culture terbentuk dari sang LEADER. Mungkin Anda sering membaca atau mendengar kata BIJAK ini: "saat menunjuk hidung karyawan, 4 jari menunjuk DIRI SENDIRI".
Mendingan tanyakan: "Apa yang bisa aku bantu untuk mencapai targetmu?" 1. Hukum MENANAM dan MENUAI Prinsip NLP: setiap orang melakukan yang TERBAIK yang dia tau. Saat terjadi penurunan omset, atau tidak tercapainya target, klo Anda meyakini bahwa anak buah/karyawan Anda adalah orang baik, artinya dia
telah melakukan yang terbaik atau ketidaksengajaan. Prinsipnya sederhana: siapa sih yang gak pengen dipuji dengan tercapainya target? Sebaliknya, siapa sih yang suka di-pressure/ditekan atau disalahkan? Artinya.. Sebagai seorang LEADER, jika Anda tak paham tentang ini, maka Anda BELUM PANTAS jadi leader.
Memuji aja gak bayar, Bos.. Wlopun target belum tercapai, toh tidak ada salahnya Anda tetap memuji dan membuat dia (karyawan) tenang dan senang. Tenang karena gak diomeli, gak dituntut apa yang belum/tidak dia lakukan/capai. Sekali lagi.. Dia tidak melakukannya dengan SENGAJA. Beda kasus klo ada unsur kesengajaan.
Btw.. Saya belajar untuk murah memberi pujian ini dari Masbro Angky Andang.. #SalimSungkem 🙇🙇 Kembali ke laptop.. Tanda seseorang DERMAWAN, bukan hanya dermawan dalam hal sedekah uang/harta, tapi juga DERMAWAN dalam memberi keringanan atas sanksi/punishment. Inilah saat Anda MENANAM. Semakin
banyak Anda menanam, semakin banyak kemungkinan Anda memanen/mendapatkan hasil. Termasuk leader-leader baru. Akan lebih baik lagi jika Anda juga mengajarkan POLA-POLA dalam mencari solusi. Karena SANGAT MUNGKIN anak buah Anda emang belum tau solusi atau cara-cara untuk mencapai target yang Anda berikan. Atau jangan-jangan
Anda JUGA gak tau solusinya.. 😝😝 2. Bos.. Air itu mengalir ke bawah. Artinya.. Klo air yang ada di bawah adalah air yang keruh, maka asal kekeruhan itu ada di atasnya. Bukan tiba-tiba keruh di bawah. Karena adanya kotoran-kotoran dari atas. Jadi.. Bersihkan diri Anda dulu, sebelum meminta orang lain membersihkan dirinya.
Kemudian.. Aliri TERUS dengan air yang BERSIH, jangan berhenti. Lama-lama semuanya juga akan bersih! 3. Manusia TIDAK BISA TIDAK berkomunikasi. Saya suka dengan quote Dalai Lama ini: If you can, help others. If you can't, don't judge them. Artinya.. Anda belum tentu lebih baik dari orang yang Anda pandang
lebih rendah. KERENDAHAN HATI ini harus selalu BERUSAHA kita bawa, walau gak akan pernah sempurna. Di sinilah Anda akan SELALU dapat MELIHAT lebih banyak KEBAIKAN ORANG LAIN, daripada kekurangannya. MINIMAL "dia lebih baik dariku". Dari sinilah TEAMWORK dan CULTURE perusahaan akan terbentuk.
Mari kita berandai-andai. Contooohh.. Klo customer Anda melihat muka anak buah Anda masam, kira-kira gimana? Kemungkinan ada yang memaklumi, tapi mungkin LEBIH BANYAK yang gak memaklumi. Apa yang terjadi kemudian? Mungkin complain, mungkin gak puas, mungkin gak mau datang lagi.. Dari mana asalnya? Janganjangan dari Anda. Bahasa
tubuh gak bisa bohong, Bos..!! Kata orang: lidah tak bertulang. Orang bisa berkata yang tidak sesuai dengan bahasa tubuhnya. Padahal bahasa tubuh ini adalah bahasa UNIVERSAL atas "realita" yang dialami seseorang. Tinggal Anda mau mengakui itu, atau hanya sekedar dari ucapannya, yang dalam kondisi "TERPAKSA". Dan kemudian jika terjadi "kesalahan" atas keterpaksaan
tersebut, Anda masih menyalahkan dia lagi. Ini GUOBLOK kuadrat koq dipelihara..?! Jujur, Bos.. Jujuuuurr!! Melempar kesalahan ke anak buah, akhirnya menjadi budaya. Begitu terus ke anak buahnya lagi sampai ke level paling bawah. Akhirnya apa yang terjadi? Semua orang di organisasi Anda akan cenderung DEFENSIF dan
menghindar jika ada masalah, bukan membantu menyelesaikan masalah. Lalu Anda berharap akan ada "Superman" yang datang membereskannya. C'mon.. Wake up, Bro..!! Inilah pentingnya KEBERSAMAAN. Bukan berarti gak ada konflik. "Konflik kan bagus, DEK?" Tunggu dulu, jangan jadi pembenaran inii... Konflik apa
yang dikatakan "bagus"? Yeesss.. Konflik yang TERKENDALI. Jika konflik tidak terkendali, berarti LEADER-nya yang bermasalah. Last but not least.. "Tidak ada anak buah yang goblok, yang ada adalah Pemimpin yang GUOBLOK!" 😝😝
Sekian dulu. Semoga bermanfaat.. 😁😁 Note: sekali-sekali narsis aahh.. 😝😝 #PanggilaAkuDEK