Dania Setiabudi - Fundamental Bisnis 7

  • Uploaded by: facebook beverage2024
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dania Setiabudi - Fundamental Bisnis 7 as PDF for free.

More details

  • Words: 626
  • Pages: 14
Loading documents preview...
SIKLUS "GANTI BISNIS" FUNDAMENTAL BISNIS #7 Bertahun-tahun mendampingi bisnis, baru kali ini menyarankan orang untuk "ganti bisnis". Pasalnya, bukan bisnisnya jelek, tapi CASHFLOW-nya sudah pada titik mengkhawatirkan. Jadi.. Pilihan untuk menyelamatkan si pengusaha dari kebangkrutan adalah: "Ganti bisnis". "Ganti bisnis" ini bisa

ganti komoditas atau produk, atau benar-benar ganti bidang bisnis. Dan mungkin bersifat sementara, mungkin juga permanen. Klo Anda ditanya, "penting mana CASH atau PROFIT?". Jawabannya akan beragam, dan kebanyakan menjawab: CASH. Padahal ini tergantung level/kondisi bisnis seseorang. Untuk bisnis yang cash-nya sudah stabil, maka

(menaikkan) PROFIT akan jadi lebih penting. Artinya.. Cash atau Profit yang lebih penting? Dua-duanya penting! 😁😁 Di awal bisnis, atau MEMULAI lagi bisnis (dari bangkrut), tidak hanya cash yang dibutuhkan, tapi juga PERPUTARAN. Seberapa cepat bisnis Anda berputar? Ini adalah ANGKA PENGALI Margin Anda. Modal boleh "terbatas", tapi angka

PENGALI (perputarannya) yang dipercepat. Sebagai contoh: pedagang sapi. Marginnya tidak banyak, mungkin hanya 5-10%, tapi dia berdagang dalam sebulan 6 kali, mengikuti hari pasaran. Misalnya tiap hari pasaran: Legi. Sebagai catatan: Hari pasaran di Jawa Tengah dan DIY (daerah lain kurang tau) berulang setiap 5 hari sekali. Artinya dalam sebulan

berulang 6 kali. 5-10% ini, jika dikalikan 6 kali, maka akan menjadi 30-60% dari modal di awal bulan. Bayangkan jika setiap hari Anda pindah pasar, hari ini pasar Legi, besok pasar Kliwon, lusa pasar Pahing, dst. Sama aja dengan 30 hari alias 30 kali perputarannya. 😁😁 Apakah hanya ini alternatifnya? Jika Anda pikirkan lebih dalam lagi, INTI dari permodalan, perputaran,

dan profit sebuah bisnis membentuk sebuah POLA yang sama. Yang membedakan hanya: 1. Asal/sumber permodalan. Modal sendiri atau modal orang lain. Modal orang lain, bisa dari pemodal/investor, bisa juga dari konsumen (DP atau Pre-order contohnya). 2. Jangka waktu perputaran (modal), dan 3. Komoditas/produknya.

Ada yang perputarannya harian, 5 harian, mingguan, 2 mingguan, bulanan, 2 bulanan, dll. Lihatlah pola MODAL berputar dan PROFIT yang dihasilkan dalam sebulan. Pola bisnis harian, seperti dagang sembako, profitnya minim mungkin hanya 2-3% atau malah kurang. Tapi angka pengalinya 30 kali (harian). Ujungujungnya di akhir bulan tetap di atas 30%.

Asumsi di atas, jika tanpa adanya penambahan modal yang berputar. Bagaimana jika modal berputarnya terus berputar dan pasar masih menyerapnya dengan baik? Tentunya profit di akhir bulan akan bertambah lagi. Ini adalah konsep sederhana "ganti bisnis" untuk menyelamatkan si pengusaha

dari kebangkrutan. LOGIKA solusi ini diawali dengan: 1. Menghitung kewajiban yang harus dibayar setiap bulan. Termasuk kebutuhan bulanan pribadi. 2. Modal yang masih berputar. Termasuk jika masih ada stock "produk lama". 3. Menghitung POTENSI modal di "bisnis baru" yang harus dijaga, untuk menghasilkan cash yang dibutuhkan untuk poin no. 1.

4. Tabunglah sisa profitnya, sebagai DANA CADANGAN, jika sewaktu-waktu dibutuhkan penambahan modal atau kebutuhan lainnya. 5. Jika perputaran sudah stabil, baru Anda baru boleh mulai "melirik" bisnis yang lain. Tapiiii... Sekedar saran, tetaplah FOKUS pada 1 bisnis yang sudah berjalan dengan baik. Cukup dikembangkan semaksimal mungkin. Secara

otomatis BIASANYA Anda akan menemukan bisnis-bisnis pasangan dari bisnis yang sudah dijalani. KECUALI Anda memprediksi bisnis tersebut akan sunset. Jika sudah seperti itu (sunset), maka ulangi dari langkah no. 1 kembali. Sekian dulu tulisan ini. Semoga bermanfaat.. 😊😊

Lavaaaarrr... 🤤🤤 KOMENTAR Mau tanya om.. Kan banyak yng bilang kalo bisnis itu harus by market.. Nah.. Bagaimana kalo bisnis yng berangkatnya dari skill dan minat yng kita punya,? 🙏 Klo produknya sudah dikenal dan dibutuhkan orang banyak

yaa gak perlu edukasi lagi. Tinggal dikenalkan brand-nya aja. Yang jadi masalah klo solusi/produk yang ditawarkan dirasa belum dibutuhkan oleh orang banyak. Perlu edukasi pasar terlebih dahulu. Sama seperti Aqua di awal bisnisnya. Edukasi pasar ini berbanding terbalik antara biaya dan

waktu. Klo mau cepat, biaya/effort-nya besar, klo biayanya minim waktunya lama. Dania Setiabudi jadi parameternya seberapa butuh market pada produk/jasa kita ya om.. Kuncinya sama.. Ada yang butuh dan mau bayar. Hehe.. 😁😁

Related Documents


More Documents from "facebook beverage2024"