Determinan Kesehatan Masyarakat

  • Uploaded by: Defri CuCut
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Determinan Kesehatan Masyarakat as PDF for free.

More details

  • Words: 1,882
  • Pages: 9
Loading documents preview...
DETERMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KELOMPOK

Andang Charisma P.

1106130570

Agus Haryanto

1106130394

Defri Kurniadi

1106130892

Miftachudin

1106131996

M. Nurul Huda

1106132052

Prana Vindayata Pendit

1106132342

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam menunjang kegiatan kita sehari – hari. Untuk mewujudkan sehat tidaklah mudah, banyak faktor – faktor yang mempengaruhi serta membuat sehat itu sulit untuk di ciptakan. Akan tetapi kebijakan – kebijakan pemerintah serta kesadaran diri merupakan hal yang patut diperhatikan untuk mewujudkan pembangunan kesehatan. Untuk itu perlunya keikutsertaaan serta berani mengambil peran dalam proses pembangunan kesehatan sangat diharapkan. Masyarakat yang peduli akan kesehatan dan sadar akan hidup sehat, tempat pelayanan kesehatan yang baik dan merata, akses yang mudah serta biaya yang terjangkau adalah beberapa contoh pembangunan kesehatan yang sukses. Namun melihat keadaan kita sekarang ini, penyakit jantung, anak yang kekurangan gizi, kemiskinan, diare dan banyak lainnya merupakan cermin untuk kita. Perlunya penataan yang baik dari segi kebijakan maupun kesadaran masyarakat akan berpengaruh besar dalam hal pembangunan kesehatan Masalah kesehatan menjadi prioritas penting karena berpengaruh pada tingkat produktifitas seseorang ataupun kelompok. Banyak faktor yang mempengaruhi serta membuat tingkat kesehatan itu baik atau tidaknya. Maka dari itu kita perlu mengetahui determinan apa saja yang mempengaruhi kesehatan agar kita dapat meningkatkan derajat kesehatan.

1

PERMASALAHAN Secara umum, permasalahan mengenai kesehatan sudah cukup lama berlangsung, hal ini seakan dibiarkan tanpa ada tindakan nyata. Namun sebenarnya inilah yang harus kita ketahui, bahwa kesadaran dan peran pemerintah menjadi sumber utama berlangsungnya pembangunan kesehatan. Akan tetapi dalam faktanya, kita lihat sendiri di media, seperti halnya masalah yang paling kita sering dengar yakni DBD ( demam berdarah dengue ), minimnya fasilitas kesehatan, kurang sadarnya menjaga kesehatan. Hal-hal seperti inilah yang harusnya menjadi cermin untuk kita, bahwa sebenarnya Indonesia masih perlu meningkatkan pembangunan kesehatan. Karena akan berpengaruh banyak terhadap kemakmuran masyarakat.

Permasalahan bidang kesehatan di Indonesia : 1.

Kondisi kesehatan lingkungan masih rendah

2.

Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah

3.

Keterbatasan pelayanan kesehatan

4.

Jumlah tenaga kesehatan masih kurang merata, masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, masih rendahnya kinerja SDM Kesehatan.

5.

Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal

6.

Akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal.

2

BAB II PEMBAHASAN Konsep hidup sehat H.L.Blum sampai saat ini masih relevan untuk diterapkan.Kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat.Untuk menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh.H.L Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan. Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4 determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah:    

Lingkungan Perilaku, Pelayanan kesehatan, dan Keturunan atau herediter.

Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.Diantara faktor tersebut faktor perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan.Hal ini disebabkan karena faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor lingkungan karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. 1.

Faktor Lingkungan Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yan optimum sehingga berpengaruh positif pada terwujudnya status kesehatan yang optimal pula. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya. Contoh kasus : sering terjadinya banjir di Jakarta, hal ini dikarenakan daerah resapan air tidak mampu menampung curah hujan. Kenapa, karena pembangunan yang tidak terkendali. Banjir menyebabkan banyak penyakit, seperti diare atau penyakit kulit. Lempar tanggung jawab sudah hal yang biasa terjadi apabila bencana banjir tiba. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, ini berarti limbah yang dikeluarkan juga semakin banyak ( tinja ), apabila hal ini tidak diatasi dengan serius maka akan menjadi suatu masalah seperti pencemaran air, kondisi udara yang tidak baik, dll. Pembuangan limbah pabrik menjadi suatu hal yang serius, karena limbah yang mencemari lingkungan hidup akan berdampak negatif bahkan sampai dengan penyakit serius. 3

2.

Faktor Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2014.Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat 2014. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah orang yang memiliki kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan paham akan nilai kesehatan masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Pembuatan peraturan tentang berperilaku sehat juga harus dibarengi dengan pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat. Masyarakat yang sadar akan kesehatan akan menumbuhkan optimisme kemajuan bangsa ini, dikarenakan tingkat produktifitasnya diharapkan akan membaik. Dalam menuju Indonesia sehat 2014 maka perlu adanya penyuluhan, motivasi, serta tindakan yang menjadi contoh serta menggerakan masyarakat agar terbiasa hidup sehat. Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur, merokok, minum, dll. Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang bagus dari sejak awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.Sekali-kali atau dalam batas-batas tertentu untuk waktu yang lebih lama, kita bebas melakukan kebiasaan-kebiasaan harian.Namun, bagaimanapun juga sikap yang tidak berlebihan merupakan suatu keharusan agar benar-benar sehat.Tubuh kita memerlukan tidur, olah raga, dan rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan kesejahteraannya.

3.

Faktor Pelayanan Kesehatan Sistem pelayanan kesehatan masyarakat mencakup pelayanan kedokteran (medical service) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health service). Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sub-sistem pelayanan kesehatan, yang tujuannya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat besar peranannya, sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat yang membutuhkan edukasi dan perawatan primer. Terjangkaunya tempat pelayanan kesehatan sangatlah penting, agar pemanfaat pelayanan tersebut bisa di gunakan secara optimal oleh masyarakat. Namun kita ketahui saat ini, masyarakat lebih percaya ke rumah sakit daripada ke puskesmas, ini dikarenakan keahlian ataupun tenaga medis yang ada di puskesmas kurang dibandingkan yang ada di rumah sakit. Hal ini menjadi tanda tanya, kenapa terjadi perbedaan kualitas antara swasta dengan negri. Sebenarnya banyak program pemerintah yang memberi kemudahan untuk masyarakat kurang mampu seperti jamkesmas, namun muncul keluhan dengan program – program yang ada, seperti kesulitan mengurus kartu jamkesmas dan adanya rumah sakit yang menolak rakyat miskin, dll. Perlunya pengawasan serta kontrol yang baik akan membuat program yang ada berjalan lebih baik.

4

4.

Faktor keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan, diantaranya diabetes melitus, asma bronhiale, dsb. Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.Oleh sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya. Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan buruk.Padahal potensi alam Indonesia cukup mendukung.oleh sebab itulah program penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan status gizi masyarakat masih tetap diperlukan. Utamanya program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat RT/RW. Dengan berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi masyarakat dan cepat dapat tertangani.

Selain faktor – faktor yang telah dirumuskan oleh Blum tersebut masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang ataupun kelompok. Seperti : 









Faktor makanan Makanan merupakan modal utama untuk menjaga agar tubuh bisa bekerja dengan baik atau dengan kata lain sehat. Karena tubuh kita memerlukan zat – zat yang gunanya untuk memberi asupan kepada organ atau sistem di tubuh kita. Oleh karena itu perlunya makanan yang bergizi baik serta lengkap untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita sangatlah penting. Faktor pendidikan Pengetahuan akan hidup sehat serta wawasan yang memadai untuk paham akan pentingnya hidup sehat dapat dilihat dari pendidikan seseorang tersebut, biasanya orang yang memiliki pendidikan atau pengetahuan yang tinggi sadar akan menjaga kesehatan, hal ini dapat meminimalkan orang tersebut jatuh sakit. Berbeda dengan orang yang kurang ( dalam hal ini pendidikan yang diterimanya sedikit ), mereka lebih rentan terkena penyakit, ini dikarenakan kurang pahamnya menjaga kesehatan. Faktor ekonomi Kemiskinan atau kurang mampunya seseorang dikarenakan tingkat pendapatannya kurang dapat memicu terjadinya suatu penyakit,contohnya balita yang kekurangan gizi, ini dikarenakan tidak adanya uang untuk membeli atau menyediakan makanan bergizi untuk balita tersebut. Faktor latar belakang budaya Budaya merupakan salah satu aspek kehidupan sosial kita, pengaruh budaya cukup kental dalam kesehatan dikarenakan telah mendarah daging ( telah dilakukan secara turun – temurun) seperti suku badui yang melarang memakai alas kaki, hal ini cukup beresiko apabila terkena penyakit fillariasis. Faktor usia Salah satu yang mempengaruhi daya tahan tubuh manusia adalah usia. Semakin tua umur seseorang maka daya tahan tubuhnya semakin melemah, ini dikarenakan sel ataupun jaringan pada tubuh manusia tidak bisa bekerja secara maksimal lagi. 5





Faktor emosional Emosional merupakan hal yang menggambarkan suasana kejiwaan orang tersebut, ini dapat mempengaruhi bila tidak bisa di kendalikan secara baik, misalnya stres yang berkepanjangan, dapat membuat orang tersebut sakit bahkan bisa menjadi masalah kejiwaan yang serius (sakit jiwa/ gila). Faktor agama atau kepercayaan Agama atau sebuah kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang secara tidak langsung akan membuat seseorang tersebut menjadi sadar akan kesehatan, seperti kita tahu islam mengajarkan kita untuk hidup sehat “anna ghafatul minal iman” atau “kebersihan adalah sebagian dari iman”.

6

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, kita harus memulainya dari diri kita sendiri, untuk itu pemahaman akan pentingnya menjaga atau meningkatkan kesehatan harus dimiliki oleh setiap individu,walaupun kita ketahui saat ini banyak masalah yang kita hadapi tentang persoalan kesehatan. Tidak hanya individu melainkan secara sosial juga harus bisa menjaga dan meningkatkan kesehatannya, sehingga tercapainya pembangunan kesehatan yang optimal. Dengan mengetahui teori Blum ini kita dapat mengetahui determinan – determinan apa saja yang mempengaruhi kesehatan, untuk itu kita dapat meningkatkan derajat kesehatan kita dengan cara memperbaiki empat faktor determinan yang mempengaruhi kesehatan yaitu lingkungan, genetik, perilaku dan pelayanan kesehatan. B. SARAN Saat ini kita dapat melihat perilaku masyarakat terhadap kesehatan masih kurang, perlunya peran serta pemerintah dan kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan. Adanya peningkatan dibidang pelayanan kesehatan, seperti memperbaiki fasilitas gedung atau menambah peralatan kesehatan yang dibutuhkan sehingga mampu melayani masyarakat dengan baik, memberikan pelatihan terhadap tenaga medis maupun non medis di puskesmas atau rumah sakit pemerintah, memenuhi standar SDM yang dibutuhkan suatu tempat pelayanan kesehatan seperti dokter, peningkatan anggaran kesehatan agar dapat mencukupi serta membantu masyarakat kurang mampu, bekerjasama antara pemerintah dengan organisasi aktif yang ada di masyarakat agar dapat memantau atau mengontrol kebijakan pemerintah tentang kesehatan, adanya penyuluhan kepada masyarakat tentang info – info kesehatan yang terbaru atau mempermudah masyakat untuk memperoleh informasi tentang kesehatan, mempermudah akses ke tempat pelayanan juga hal yang harus diperhatikan pemerintah. Hal – hal seperti ini yang perlu kita tingkatkan agar pembangunan kesehatan kita berlangsung sukses, sehingga derajat kesehatan kita semakin meningkat yang diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia.

7

Daftar Pustaka

Tsauri, S.H. 2011., Determinan Yang Mempengaruhi Status kesehatan. http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-mempengaruhi-statuskesehatan-2/. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012. Enida, Y.N. 2012., Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Masyarakat. http://yayangnurenida.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-status.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012. Suyatno, Ir. MKes. 2009., Masalah Kesehatan Masyarakat. http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/12/ikm7-masalah-kesehatan-masyarakat-compatibilitymode.pdf. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012.

8

Related Documents


More Documents from "Promosi Sehat"