Diagnosa Keperawatan

  • Uploaded by: meri yusnita
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diagnosa Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,122
  • Pages: 31
Loading documents preview...
Oleh ; Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep

Diagnosa Keperawatan  Keputusan klinis tentang respon kien, keluarga, dan

komunitas terhadap sesuatu yg berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan (NANDA, 2007).  Menurut Capernito (2000), diagnosa keperawatan adalah

suatu pernyataan masalah kesehatan yang nyata (aktual) ataupun masalah potensial yang dialami individu maupun kelompok, dimana perawat mempunyai wewenang untuk menanganinya dalam bentuk tindakan keperawatan, baik untuk mencegah, mengatasi ataupun mengurangi masalah tersebut.

Diagnosa Keperawatan  Suatu penilaian klinis mengenai respons klien thdp

masalah kesehatan atau proses kehidupan yg dialaminya baik yg berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan utk mengidentifikasi respons klien: individu, keluarga, dan komunitas thdp situasi yg berkaitan dgn kesehatan (PPNI, 2017).

Latar Belakang  1950 diagnosa keperawatan diperkenalkan pertama

kali dalam literatur keperawatan.  Fry (1953) mengajukan formulasi diagnosa keperawatan& rencana askep individu utk membuat keperawatan menjadi lebih kreatif.  1955, Model Nurse Practice Act of ANA melarang terapi diagnosis atau peresepan, sehingga perawat ragu menggunakan diagnosa keperawatan dlm praktik.

Latar Belakang  1973, diadakan konferensi nasional 1 utk klasifikasi

diagnosa keperawatan.  1982, NANDA didirikan, dengan tujuan: utk mengembangkan, memperhalus, & mempromosikan diagnosa keperawatan digunakan secara luas oleh perawat profesional  2003, NANDA berubah menjadi NANDA International, agar lebih mencerminkan penggunaan diagnosa keperawatan internasional untuk komunitas kesehatan secara global.

Landasan Hukum  UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan  UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan  UU N0. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

 UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit  PerMenKes RI No. HK,02.02/MENKES/148/I/2010 ttg

Izin & Penyelenggaraan Praktik Perawat

Tujuan Penggunaan Standar Formal Diagnosis Keperawatan Menyediakan definisi yg tepat yg dpt memberikan bahasa yg sama dlm memenuhi kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan

Perawat dapat menkomunikasikan apa yg mereka lakukan dgn profesi kesehatan lain & masyarakat.

Tujuan Penggunaan Standar Formal Diagnosis Keperawatan Membedakan peran perawat dari dokter atau tim kesehatan lainnya.

Membantu perawat fokus thdp bidang praktik keperawatan.

Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.

5 Kategori Diagnosa Keperawatan (ICNP – Wake & Coenen, 1998) 1. 

  

  

Fisiologis Respirasi Sirkulasi Nutrisi & cairan Eliminasi Aktivitas & Istirahat Neurosensori Reproduksi dan Seksualitas

5 Kategori Diagnosa Keperawatan (ICNP – Wake & Coenen, 1998) 2. Psikologis  Nyeri & Kenyamanan  Integritas Ego  Pertumbuhan & Perkembangan

3. Perilaku  Kebersihan Diri  Penyuluhan & Pembelajaran

5 Kategori Diagnosa Keperawatan (ICNP – Wake & Coenen, 1998) 4. Relasional  Interaksi Sosial 5. Lingkungan  Keamanan & Proteksi

Jenis Diagnosis Keperawatan (PPNI, 2005) Negatif

Aktual Risiko

Diagnosis Keperawatan

Positif

Promosi Kesehatan

Jenis Diagnosis Keperawatan (PPNI, 2005)  Diagnosis Negatif menunjukkan klien dlm kondisi

sakit atau berisiko mengalami sakit. Penegakkan diagnosa mengarah kepemberian intervensi keperawatan yg bersifat penyembuhan, pemulihan, dan pencegahan.  Diagnosis Positif menunjukkan klien dlm kondisi sehat & dapat mencapai kondisi yg lebih sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga Diagnosis Promosi Kesehatan.

Jenis-Jenis Diagnosa Keperawatan (Carpenito, 2013) 1.

Diagnosis Keperawatan Aktual

Menggambarkan respon klien thdp kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yg menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan. Tanda/gejala mayor & minor dapat ditemukan & divalidasi pada klien.

Tipe Diagnosa Keperawatan 2. Diagnosis Keperawatan Risiko

Menggambarkan respon klien thdp kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yg dapat menyebabkan klien berisiko mengalami masalah kesehatan. Tidak ditemukan tanda/gejala mayor & minor pada klien, namun klien memiliki faktor risiko mengalami masalah kesehatan.

Tipe Diagnosa Keperawatan 3. Diagnosis Promosi Kesehatan

Menggambarkan adanya keinginan & motivasi klien utk meningkatkan kondisi kesehatannyake tingkat yg lebih baik atau optimal.

2 Komponen Utama Diagnosis Keperawatan

1. 2.

• Masalah (Problem) atau Label Diagnostik • Indikator Diagnostik

1. Masalah (Problem)  merupakan label diagnosis keperawatan yg

menggambarkan inti dari respons klien thdp kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.  Label diagnosisi terdiri atas Deskriptor atau penjelas & Fokus Diagnostik.  Deskriptor merupakan pernyataan yg menjelaskan bagaimana suatu fokus diagnosa terjadi.

1. Masalah (Problem) No

Deskriptor

Fokus Diagnostik

1.

Tidak Efektif

Bersihan Jalan napas

2.

Gangguan

Pertukaran gas

3.

Penurunan

Curah jantung

4.

Intoleransi

Aktivitas

5.

Defisit

Pengetahuan

1. Masalah (Problem) No

Deskriptor

Definisi

1.

Defisit

Tidak cukup, tidak adekuat

2.

Disfungsi

Tidak berfungsi secara normal

3.

Efektif

Menimbulkan efek yg diinginkan

4.

Gangguan

Mengalami hambatan atau kerusakan

5.

Lebih

Berada di atas nilai normal atau yg diperlukan

6.

Penurunan

Berkurang baik dlm ukuran, jumlah maupun derajat

7.

Rendah

Berada di bawah nilai normal atau yg diperlukan

8.

Tidak efektif

Tidak menimbulkan efek yg diinginkan

2. Indikator Diagnostik Terdiri dari : a. Penyebab (Etiology) Merupakan faktor-faktor yg mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiologi mencakup 4 kategori: 1. Fisiologis, biologis, dan psikologis 2. Efek terapi/tindakan 3. Situasional (lingkungan atau personal) 4. Maturasional

2. Indikator Diagnostik b. Tanda (sign) dan Gejala (symtom).  Tanda: DO dari hasil pemeriksaan fisisk, labor & prosedur diagnostik  Gejala: DS yg diperoleh dari hasil anamnesis Tanda/gejala dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu:  Mayor: tanda/gejala ditemukan sekitar 80% - 100% utk validasi diagnosis.  Minor: tanda/gejala tdk harus ditemukan, namun jika ditemukan dpt mendukung penegakan diagnosis.

2. Indikator Diagnostik c. Faktor Risiko merupakan kondisis atau situasi yg dpt meningkatkan kerentanan klien mengalami masalah kesehatan  Pd diagnosis aktual, indikator diagnostik terdiri atas

penyebab dan tanda/gejala.  Pd diagnosis risiko tdk memilikipenyebab & tanda/gejala, hanya memiliki faktor risiko  Pd diagnosis promosi kesehatan, hanya memiliki tanda/gejala yg menunjukkan kesiapan klien utk mencapai kondisi yg lebih optimal.

Proses penegakkan diagnosa Analisis Data Analisis data dilakukan dgn tahapan sbb: a. Membandingkan data dgn nilai normal Data-data yg didapatkan dari pengkajian dibandingkan dgn nilai-nilai normal & identifikasi tanda/gejala yg bermakna. b. Kelompokkan data Tanda/gejala yg dianggap bermakna dikelompokkan berdasarkan pola kebutuhan dasar. 1.

Proses penegakkan diagnosa 2. Identifikasi Masalah Setelah data dianalisis perawat bersama klien mengidentifikasi masalah aktual, risiko atau promosi kesehatan. Pernyataan masalah kesehatan merujuk ke label diagnosis keperawatan.

Proses penegakkan diagnosa 3. Perumusan Diagnosis Keperawatan  disesuaikan dgn jenis diagnosis keperawatan.  2 metode perumusan diagnosis: a. Penulisan tiga bagian (three part) Metode penulisan ini terdiri atas masalah, penyebab dan tanda/gejala. Metode penulisan ini hanya dilakukan pd diagnosis aktual.

Proses penegakkan diagnosa Formulasi:  Masalah berhubungan dengan penyebab dibuktikan dengan tanda/gejala

Contoh: Bersihan jalan nafas tidakefektif berhubungan dengan spasme jalan nafas dibuktikan dgn batuk tdk efektif, sputum berlebih, mengi, dispnea, gelisah.

Proses penegakkan diagnosa b. Penulisan dua bagian (two part)  Metode penulisan ini diakuakan pd diagnosis risiko dan diagnosis promosi kesehatan.  Formulasi 1. Diagnosis Risiko Masalah dibuktikan dengan faktor risiko

Contoh: Risiko aspirasi dibuktikan dgn tingkat kesadaran menurun

Proses penegakkan diagnosa 2. Diagnosis Promosi Kesehatan Formula: Masalah dibuktikan dengan tanda/gejala Contoh: Kesiapan peningkatan eliminasi urine dibuktikan dgn pasien ingin meningkatkan eliminasi urine, jumlah & karakteristik urine.

Komponen & Penulisan Diagnosis No

Jenis Diagnosis Keperawatan

Komponen & Penulisan Diagnosis

1.

Diagnosis Aktual

Maslah b.d Penyebab d.d Tanda/Gejala

2.

Diagnosis Risiko

Masalah d.d faktor Risiko

3.

Diagnosis Promosi Kesehatan

Masalah d.d tanda/gejala

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "mevill"

Diagnosa Keperawatan
February 2021 1
January 2021 1
Lintas Sektor
March 2021 0