Loading documents preview...
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Mengajarkan ROM Nama klien : An. S Diagnosa Medis : Septic Atrhitis 2. Diagnosa keperawatan : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskletal (Nanda NIC NOC 2018-2020) 3. Prinsip tindakan dan rasional No Prinsip tindakan 1. Cuci tangan. 2. 3.
Mengucapkan salam. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan, serta meminta persetujuan pasien.
4.
Menjaga privacy klien, persiapkan tempat tidur (TT), kunci TT, posisi TT dalam tinggi yang tepat Posisikan klien pada posisi terlentang dan lurus Lakukan ROM aktif pada kepala dan leher
5. 6.
7.
8.
9.
Rasional Mencegah transmisi mikroorganisme. Bentuk komunikasi terapeutik. Informasi yang kita berikan akan membuat pasien mengerti terhadap tindakan yang kita lakukan, serta dapat membina hubungan saling percaya (BHSP). Memastikan keamanan pasien selama di lakukannya tindakan. Posisi anatomis, memudahkan dalam melakukan tindakan Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot serta merangsang sirkulasi darah tetap lancar di daerah kepala dan leher Mencegah kekakuan kelainan bentuk, dan kontraktur serta merangsang sirkulasi darah, pada sendi di ekstermitas atas kanan.
Lakukan ROM aktif pada ekstermitas atas kanan dengan gerakkan dan jumlah pengulangan yang tepat Tangan, telapak tangan & jari : fleksi & ekstensi Bahu : abduksi, adduksi, rotasi internal dan rotasi luar Elvasi dan depresi bahu Lakukan ROM aktif pada Mencegah kekakuan kelainan ekstermitas bawah kanan dengan bentuk, dan kontraktur serta gerakkan dan jumlah merangsang sirkulasi darah, pada pengulangan yang tepat sendi di ekstermitas bawah kanan. Kaki : fleksi dan ekstensi Paha : abduksi, adduksi, rotasi internal dan rotasi eksternal Pergelangan kaki dan jari : dorsofleksi, dan plantas fleksi Naikkan pegaman TT : letakkan pada posisi yang berlawanan 1
Memudahkan dalam melakukan gerakan ROM dan menerapkan
dengan bagian yang dilakukan patient safety. ROM 10. Turunkan pengaman dan Mencegah kekakuan kelainan melakukan ROM aktif pada bentuk, dan kontraktur serta ekstermitas atas kiri merangsang sirkulasi darah, pada Tangan, telapak tangan & jari sendi di ekstermitas atas kiri. : fleksi & ekstensi Bahu : abduksi, adduksi, rotasi internal dan rotasi luar Elvasi dan depresi bahu 11. Lakukan ROM aktif pada Mencegah kekakuan kelainan ekstermitas bawah kiri bentuk, dan kontraktur serta merangsang sirkulasi darah, pada Kaki : fleksi dan ekstensi sendi di ekstermitas bawah kiri. Paha : abduksi, adduksi, rotasi internal dan rotasi eksternal Pergelangan kaki dan jari : dorsofleksi, dan plantas fleksi 12. Evaluasi tindakan terhadap Mengetahui sejauh mana pasien pasien. pemahaman pasien terhadap tindakan yang dilakukan. 13. Cuci tangan. Mencegah transmisi mikroorganisme . 14. Dokumentasi. Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat. 4. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan ROM dan cara pencegahannya: No. Bahaya yang mungkin muncul Pencegahannya 1. Meningkatnya rasa nyeri dan Sebelum melakukan tindakan, peradangan pada pasien pastikan tidak ada kontraindikasi dalam melakukan ROM 2. Gerakan ROM yang di lakukan Perawat harus sudah memahami dan salah mengerti terhadap tindakan ROM 3. Pasien mengalami kelelahan Pastikan tidak terlalu memaksakan pasien untuk melakukan tindakan ROM, lakukan sebatas kemampuan pasien 5. Tujuan tindakan ROM dilakukan Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot Memelihara mobilitas persendian Merangsang sirkulasi darah Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur 6. Hasil yang didapat dan maknanya No 1. 2.
Hasil Maknanya Pasien bisa melakukan ROM Pasien mengerti dan memahami secara mandiri penjelasan yang perawat berikan Nampak pasien bahagia karena Pasien merasa di beri dukungan 2
telah diajarkan perawat
ROM
oleh emosional, dimana dukungan emosional dapat mempercepat kesembuhan pasien.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukakn untuk mengatasi masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi) Mandiri Ajarkan teknik ambulasi dan berpindah yang aman. Berikan penguatan positif selama aktivitas. Ajarkan dan bantu pasien dalam proses berpindah(misalnya, dari tempat tidur ke kursi). Ajarkan pasien cara bangun dari tempat tidur secara perlahan. Anjurkan untuk berlatih bersama anggota keluarga atau teman. Kolaborasi Berikan analgesik sebelum melakukan tindakan. Rujuk ke ahli terapi fisik untuk program latihan. Rujuk ke layanan fisioterapi untuk memperoleh latihan kekuatan, keseimbangan dan cara berjalan. Rujuk ke layanan terapi okupasi untuk alat bantu.
Banjarmasin
Oktober 2018
Ners muda,
(Muhammad Aulia Azwar)
Preseptor klinik,
(Abdul Wahab, S.Kep., Ns)
3