Epidemiologi Covid-19 Putri

  • Uploaded by: Putri Hilda Octaviani
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Epidemiologi Covid-19 Putri as PDF for free.

More details

  • Words: 1,196
  • Pages: 5
Loading documents preview...
Nama :Putri Hilda Octaviani Nim

:218030

Kelas :S1-2A Epidemiologi Deskriptif wabah corona virus (Covid-19) A. Pengertian COVID-19 Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019,

disingkat

COVID-19)

oleh koronavirus jenis

baru

di

yang

seluruh diberi

dunia.

Penyakit

ini

disebabkan

nama SARS-CoV-2.[1] Wabah COVID-19

pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.[2] Hingga 22 Maret, lebih dari 308.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 180 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 13.000 kematian dan 95.000 kesembuhan. Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.[5][6][7][8] Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. [8][10] Gejala umum di antaranya demam,

batuk,

dan

sesak

napas.[8][10] Komplikasi dapat

berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut B. Variabel Orang 1. Umur Sebagian besar 87% dari 72.314 kasus COVID-19 di Cina pertengahan februari lalu dialami oleh mereka yang berusia 30-79 tahun. Hanya 8.1% yang berusia 20 tahun, 1.2 persen remaja, dan 0.9% yang berusia kurang dari 10 tahun. Data dari WHO, sebanyak 78% kasus di Cina untuk periode yang sama dialami mereka yang berusia 30-69 tahun. Berdasarkan penelitian kasus COVID-19 di indonesia bahwa 10-19 tahun 0,2%, 20-29 tahun 0,2%, 30-39 tahun 0,2%, 40-49 tahun 0,4%, 50-59 tahun 1,3%, 60-69 tahun 3,6%. 70-79 tahun 8%, dan 80+ tahun 14,8%. Jadi usia lanjut

lebih rentan terkena penyakit COVID-19. Imperial College London melaporkan jika angka kematian orang berusia 80 tahun lebih tinggi dari yang di bawah 40 tahun. Namun Kepala penasihat kesehatan pemerintah Inggris, Profesor Chris Whitty memperingatkan jika virus corona tidak menjadikan orang muda menjadi lebih aman. Menurutnya, banyak orang muda berakhir di perawatan intensif akibat COVID-19. Berdasarkan data dari Worldometers, peluang kematian akibat virus corona paling tinggi mengancam pasien yang berusia 80 tahun ke atas dengan presentase 21,9%. Sementara untuk pasien di bawah 40 tahun, kemungkinan meninggal setelah terkena virus corona hanyalah 0,2%. Data menunjukkan jika orang-orang berusia di atas 80 tahun paling mungkin dirawat intensif di rumah sakit dan akhirnya meninggal selama pandemi ini. Sementara itu, angka kematian orangorang muda masih rendah lantaran dipengaruhi oleh molekul yang memungkinkan virus masuk ke sel manusia tampaknya kurang bisa berkembang. Salah satu alasannya adalah kerentanan terhadap covid-19 di tingkat usia yang lebih muda karena penyakit lain, misalnya seperti merokok atau TBC. 2. Jenis kelamin Efek penularan berdasarkan gender tak sejelas yang berdasarkan usia, tapi data awal menunjukkan laki lebih rentan daripada perempuan. Pemerintah Cina menemukan perbandingan kasus infeksi 106:100 antara laki dan perempuan. Sedang data WHO menunjukkan 51 persen kasus dialami laki-laki. Yang berbeda nyata adalah angka kematian akibat infeksi. Pemerintah Cina mengumumkan angka kematian di antara pasien perempuan sebesar 1,7 persen sedang pada pasien laki 2,8 persen. Global Health 50/50, sebuah lembaga penelitian yang meneliti ketidaksetaraan gender dalam kesehatan global telah menganalisis 20 negara dengan jumlah kasus COVID19 tertinggi hingga 20 Maret. Hasilnya, ditemukan jika pria lebih banyak yang meninggal

daripada

wanita.

Dari perspektif

evolusi,

beberapa

penelitian

menunjukkan bahwa wanita memiliki respon imun yang lebih kuat terhadap infeksi virus daripada pria. Hal ini karena wanita menghabiskan sebagian hidup mereka dengan mengandung dan memberikan keturunan sehingga itu memberi keuntungan wanita untuk bertahan hidup. 3. Jenis pekerjaan Semua jenis pekerjaan beresiko terkena COVID-19 . karena setiap pekerjaan pasti berinteraksi dengan manusia atau orang banyak. Virus ini tidak menunjukkan gejala yang menonjol pada orang yang baru positif. Jadi alangkah baiknya kita untuk

mencegah supaya tidak tertular oleh virus ini dengan cara menjaga jarak ketika kita berinteraksi dengan orang lain, menghindari tempat-tempat keramaian, dan masih banyak lagi. 4. Penghasilan Perekonomian Indonesia sangat bergantung pada Tiongkok. Sebab, Tiongkok menurut data BPS pada tahun 2020 merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, sekaligus sebagai penyumbang wisatawan terbanyak kedua, setelah Malaysia. Belum lagi dengan ditutupnya penerbangan kesejumlah negara bisa dibayangkan berapa banyak potensi penerbangan dari dan ke Indonesia yang menguap, belum lagi bahan baku dan komponen elektronik dan bahan kimia yang rata-rata diproduksi di luar negeri menjadi tertahan. Pelabuhan, bandara, tempat wisata, hotel, akomodasi dan usaha berbasis jasa yang berhubungan langsung dengan perdagangan luar negeri menjadi lumpuh karna permintaan akan barang dan jasa berkurang. Hal ini sudah terjadi dibeberapa tempat seperti pemberhentian ekspor barang-barang mineral seperti batu bara ke Tiongkok pada bulan maret lalu, pemutusan hubungan kerja di daerah pariwisata seperti di Bintan dan Bali, bahkan menurut kutipan dari CNN Indonesia pada bulan maret 2020 tingkat okupansi hotel di Jakarta hanya sebesar 30% yang artinya 70% kamar hotel di Jakarta kosong.Ketika semua itu terjadi banyak investor baik di pasar modal, sektor keuangan maupun direct investment menjadi berfikir ulang untuk berinvestasi karna adanya ketidakpastian dan investor takut untuk berinvesasi dan pada akhirnya investasipun ikut turun. Dan pada akhirnya terjadi kerugian terhadap perekonomian Indoneisa sendiri. Bahkan bank dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 tidak lebih dari 4,5 %. Hal itu mengindikasikan pertumbuhan terlemah semenjak kita mengalami krisis finansial asia. Karena adanya virus ini maka sebagian besar tempat kerja diliburkan dengan adanya libur ini maka kepala keluarga atau tulang punggung keluarga akan kehilangan penghasilan sehariharinya. Maka dari itu penyebab virus ini berpengaruh pada penghasil status perkawinan atau ekonomi keluarga. 5. Gaya hidup Cina memiliki pola hidup yang bebas (liberal). Mengonsumsi makanan yang langka dan tak biasa sudah dianggap sebagai identitas tersendiri bagi kalangan masyarakat Cina. Bahkan, orang yang makan hewan liar dianggap memiliki status sosial yang tinggi (CNNIndonesia.com). Dikutip dari Mothership, masyarakat Cina juga percaya

hewan liar merupakan makanan yang lebih bergizi dibandingkan hewan ternak. Filosofi di balik hewan liar itu juga jadi alasan masyarakat Cina kerap memakan hewan liar. Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam Buletin Sains Cina, Para ilmuwan percaya, sup kelelawar ini diduga bisa menjadi perantara penyebaran virus corona. Media Daily Star menulis sup kelelawar mungkin bisa disalahkan oleh orang-orang terkait penyebaran virus corona (tempo.com). C. Variabel Tempat Pada 31 Desember 2019, virus yang kini dinyatakan WHO sebagai darurat global berasal dari kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok. Hal inilah yang membuat Wuhan mendunia saat ini. Di balik sisi lain Wuhan yang dikenal dunia, ternyata Wuhan merupakan salah satu kota metropolitan, dan tempat kelahiran industri baja China. Tak hanya itu, Wuhan juga merupakan pusat industri terbesar di Tiongkok. Sekira 11 juta orang, hidup di kota yang kini terkunci oleh wabah virus Corona tersebut. D. Variabel Waktu 1. Perubahan secara siklik Jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia terus bertambah.Hingga Kamis 26 Maret 2020

sore,

total

pasien positif Virus Corona di Indonesia menjadi

893 kasus.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul UPDATE Sudah 893 Kasus Covid-19 di Indonesia Kamis 26 Maret 2020, Sulawesi Selatan Meningkat, hingga hari ini ada 35 pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif Virus Corona, atau bertambah 4 pasien. Kemudian, total ada 78 pasien yang meninggal dunia akibat covid-19.

,  ,

DAFTAR PUSTAKA

https://kaltim.tribunnews.com/2020/03/26/update-sudah-893-kasus-covid-19-di-indonesiakamis-26-maret-2020-sulawesi-selatan-meningkat. https://tekno.tempo.co/read/1319740/covid-19-berdasarkan-usia-gender-dan-riwayatpenyakit-pasien?page_num=2 https://www.kompasiana.com/arnoldasyeradoe/5e757d50097f364570197752/demografi-usiaalasan-lain-jumlah-kematian-di-italia-akibat-covid-19-amat-mencengangkan?page=3 https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00303126.html https://www.galamedianews.com/?arsip=246023&judul=corona-dan-pola-hidup-ekstremorang-cina

Related Documents

Epidemiologi Covid-19 Putri
February 2021 1
Odi Covid19
January 2021 1
Dugong Bukan Putri Duyung
February 2021 1
Sop Imunisasi Covid19
March 2021 0

More Documents from "Nadiah Ismail"