Etika Dan Moral Dalam Keperawatan

  • Uploaded by: ladygresia
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Etika Dan Moral Dalam Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,267
  • Pages: 38
Loading documents preview...
Etika dan Moral dalam Keperawatan

Ledy Gresia Sihotang, S.Kep, Ns

Tujuan Instruksional Khusus 1. Mengenal pengertian etika moral 2. Memahami metode pendekatan masalah etik 3. Mengidentifikasi masalah etika keperawatan 4. Mengidentifikasi macam pendekatan teoritis thdp masalah bioetik

Tenaga kesehatan berhubungan dengan klien/pasien. Hubungan dg klien : - bentuk khusus hubungan antar manusia - hubungan profesional

- hubungan terapetik. - landasan  konsep moral : berbuat baik dan tdk merugikan. hubungan terapetik. - landasan  konsep moral : berbuat baik dan tdk merugikan.

Cont………. Prinsip berbuat baik dan tdk merugikan sbgi pertimbangan dlm interaksi tetapi kenyataan :  msy masih tdk puas thd pelayanan yg diterima sikap tdk percaya thd petugas kes.

Dampak sikap tidak percaya : mempengaruhi jalannya hubungan teg.kes. Dg klien. Hubungan terapetik krn hubungan saling percaya (trust relationship)

Cont……… Kritik dan ketdkpuasan klien  banyak faktor a.l. : - ketdkmampuan teg.kes. dalam memberikan pelayanan. - tenaga kes. memiliki kepribadian yg kurang terpuji - teg.kes mengalami krisis etika - peningkatan kesadaran otonomi (hak dan kewajiban) klien. Ada kesenjangan antara harapan dan realita.

Pelayanan keperawatan bermutu/profesional 1. Penguasaan thd IPTEK yg terkait 2. Keterampilan tehnis dan kiat keperawatan 3. Pelayanan berpedoman pada filsafat moral ETIKA PROFESI.

Tuntutan moral sebagai dampak dari : Perkembangan IPTEK/tekanan global  Tuntutan masyarakat yg semakin kompleks  Kebijakan Pemerintah thd pelayanan profesional  Tuntutan profesi thd kaidah-kaidah profesi yg dianut serta tanggung jawab. 

Pelayanan keperawatan bermutu/profesional 1. Penguasaan thd IPTEK yg terkait 2. Keterampilan tehnis dan kiat keperawatan 3. Pelayanan berpedoman pada filsafat moral ETIKA PROFESI.

1. PENGERTIAN ETIKA MORAL Etika adalah ilmu ttg kesusilaan yg bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yg melibatkan aturan atau prinsip yg menentukan tingkah laku yang benar.  Moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yg merupakan “standar perilaku” dan “nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat tempat ia tinggal. 



Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang serta menjadi suatu kebiasaan di dalam suatu masyarakat baik berupa kata-kata maupun bentuk perbuatan yang nyata.

Etika, moral dan etiket sulit dibedakan, hanya dapat dilihat bahwa etika lebih dititikberatkan pada aturan, prinsip yang melandasi perilaku yang mendasar dan mendekati aturan, hukum dan undang2 yang membedakan benar atau salah secara moralitas

PERBEDAAN ETIKA DENGAN ETIKET ETIKA 1. Memberi norma tentang apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak 2. Selalu berlaku, meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan. 3. Lebih bersifat mutlak 4. Menyangkut aspek batiniah

ETIKET 1. Cara yang tepat/diharapkan dan ditentukan untuk dilakukan dalam kalangan masyarakat tertentu

2. Hanya berlaku dalam pergaulan yang membutuhkan kehadiran orang lain 3. Bersifat relatif, karena ukuran sopan santun antara masyarakat satu dengan lainnya bisa berbeda 4. Menyangkut aspek lahiriah

nilai-nilai moral yang ada dalam kode etik keperawatan Indonesia (2000), diantaranya:  Menghargai hak klien sebagai individu yg bermartabat dan unik  Menghormati nilai-nilai yang diyakini klien  Bertanggung jawab terhadap klien  confidentiality

2. Metoda pendekatan pembahasan masalah etika Dari Ladd J (1978), dikutip oleh Frell (1990) menyatakan ada empat metoda utama membahas masalah etika:  Otoritas  Consensum hominum  Pendekatan intuisi atau self evidence  Metode argumentasi

Metode otoritas Menyatakan bahwa dasar setiap tindakan atau keputusan adalah otoritas. Otoritas dapat berasal dari manusia atau kepercayaan supernatural, kelompok manusia, atau suatu institusi seperti majelis ulama, dewan gereja atau pemerintah.

Metode Consensum Hominum Menggunakan pendekatan berdasarkan persetujuan masyarakat luas atau sekelompok manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah. Segala sesuatu yang diyakini bijak dan secara etika dapat diterima, dimasukkan dalam keyakinan.

Metode Pendekatan Intuisi/Selfevidence Metode ini dinyatakan oleh para ahli filsafat berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai konsep teknik intuisi. Metode ini terbatas hanya pada orangorang yang mempunyai intuisi tajam

Metode Argumentasi atau Metode Sokratik Menggunakan pendekatan dengan mengajukan pertanyaan atau mencari jawaban dengan alasan yang tepat. Metode ini digunakan untuk memahami fenomena etika

3. Masalah Etika Keperawatan Bandman (1990) menjelaskan bahwa masalah etika keperawatan pada dasarnya terdiri atas lima jenis. Kelima masalah tersebut akan diuraikan dlm rangka perawat “mempertimbangkan prinsip etika yang bertentangan”.

Lima masalah dasar etika keperawatan Kuantitas versus kualitas hidup  Kebebasan versus penanganan dan pencegahan bahaya  Berkata jujur versus berkata bohong  Keinginan terhadap pengetahuan yg bertentangan dg falsafah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi  Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah dan coba-coba 

Kuantitas versus kualitas hidup Contohnya ? No. 1

Kebebasan versus penangan & pencegahan bahaya

Contohnya ? No.2

Berkata secara jujur versus berkata bohong Contohnya ? No.3

Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dgn

falsafah,agama, politik,ekonomi dan ideologi No.4

Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah dan coba-coba Contohnya ? No. 5

No.1 Seorang ibu meminta perawat untuk melepas semua slang yang dipasang pada anaknya yang berusia 14 tahun,yang telah koma delapan hari ? Apakah slang-slang yang dipasang hampir pada semua bagian tubuh,dapat mempertahankan klien tetap hidup? Seorang nenek yang menderita berbagai penyakit kronis telah menolak makan dan minum obat yang dianjurkan perawat puskesmas dengan alasan supaya cepat meninggal dari pada tersiksa. Anak perempuannya mendukung ,kemudian beberapa hari nenek itu meninggal dunia.

No.2 Seorang klien usia lanjut berjalan yang menolak untuk menggunakan sabuk pengaman sewaktu berjalan,ia ingin berjalan dengan bebas, pada situasi ini perawat menghadapi masalah upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan klien.

No.3 Seorang perawat yang mendapati temen kerjannya menggunakan narkotik.dalam posisi ini,perawat tersebut berada pada pilihan apakah akan mengatakan hal ini secara terbuka atau diam karena diancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melaporkan hal itu pada orang lain.

No.4 Seseorang yang memilih ke Dukun dari pada berobat ke dokter Kampanye anti rokok demi keselamatan bertentangan dengan kebijakan ekonomi

No.5 Di irian jaya,sebagian masyarakat melakukan tindakan untuk mengatasi nyeri dengan daun-daunan yang sifatnya gatal,mereka percaya bahwa daun tersebut terdapat “miang”yang dapat melekat dan menghilangkan rasa nyeri bila dipukul-pukulkan dibagian tubuh yang sakit.

Teleologi

1.







Teleologi berasal dari bahasa Yunani, dari kata telos = akhir. Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi. Pendekatan ini sering disebut dengan ungkapan the end justifiles the means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi.



Teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasil dengan kebaikan maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia.



Teori Teleologi disebut juga utilitarianisme dapat dibedakan menjadi rule utilitarianisme dan act utilitarianisme.



Rule utilitarianisme berprinsip bahwa manfaat atau nilai suatu tindakan bergantung pada sejauh mana tindakan tersebut memberikan kebaikan atau kebahagiaan kepada manusia.



Act utilitarianisme bersifat lebih terbatas; tidak melibatkan aturan umum, tetapi berupaya menjelaskan pada suatu situasi tertentu dengan pertimbangan terhadap tindakan apa yang dapat memberikan kebaikan sebanyak-banyaknya atau ketidakbaikan sekecil-kecilnya pada individu.



Contoh penerapan teori ini : bayi yang lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal daripada nantinya menjadi beban masyarakat.

2. Deontologi  Deontologi berasal dari bahasa Yunani deon = tugas, berprinsip pada aksi atau tindakan.  Dalam konteks ini perhatian difokuskan pada tindakan melakukan tanggung jawab moral yang dapat memberikan penentu apakah tindakan tersebut secara moral benar atau salah.

3. Intiutionism Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya suatu keadaan.

 Contoh penerapan deontologi : seorang perawat yakin bahwa klien nya harus diberitahu tantang yang sebenarnya terjadi walaupun kenyataan tersebut sangat menyakitkan. Contoh lain : seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus karena keyakinan agamanya yang melarang tindakan membunuh.

Lima faktor yg harus dipertimbangkan dl penanganan masalah etika Pernyataan dari klien yg pernah diucapkan kpd anggota keluarga, teman2nya dan petugas kesehatan  Agama dan kepercayaan klien  Pengaruh terhadap anggota klg klien  Kemungkinan akibat sampingan yang tidak dikehendaki  Prognosis dengan atau tanpa pengobatan 

Thanks 4 the attention See you Next …^_^

Related Documents


More Documents from "Komang Sada"