Filsafat Hukum

  • Uploaded by: IcasiaYuseli
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Filsafat Hukum as PDF for free.

More details

  • Words: 7,441
  • Pages: 172
Loading documents preview...
Oleh : Mursito Hernalia Ratna

FILSAFAT HUKUM

Literatur : 1.Filsafat Hukum, Widojoko Hrumbintoro, Buku ajar, UHT Press, 2008 2.Pokok – pokok Filsafat Hukum, Darji Darmodiharjo, at all, Gramedia, 2006 3.Inleiding tot de Studie van het Nederlandsche Recht, Tjoenk Willink, Apeldorn, Gravenhage, 1972 4.Natural Law, A P d’Entrevas, Hutchinson University Library, London, 1961 5.Psyhoanalytic Jurisprudence, Ehrenzweig, Abert A, Sijthoff, Leiden, 1971 6.The Great Legal Philosophers, Morris, Clarence, University of Pennsylvania Press, Philadelphia Press,1959 7.American Law, Friedman, New York, WW Norton & Co 8.Pembaharuan Pendidikan Hukum dan Pembinaan Profesi, Kusumaatmadja, LPPM Universitas Padjajaran Press, 1975 9.Masalah Pokok Filsafat Moral, Magnis Suseno, Kanisius, Yogyakarta, 1991 10.Etika Profesi Hukum, Lemlitbang, Universitas Tarumanagara, 1996 11.Semiotika Hukum, Arif Sidharta, Aditama, 2008 12. Pengantar Logika, Pengenali Medan Telaah, Arif Sidharta, Aditama,

BAB I TERMINOLOGI FILSAFAT HUKUM

Pengertian dan Fungsi Hukum Ilmu pengetahuan

Dogma

Teologia

Filsafat

• Ilmu pengetahuan meliputi ilmu hukum, yaitu mengenai aturan hukum, sedangkan teologia meliputi dogma hukum yaitu konsep hukum. • Ruang lingkup filsafat hukum meliputi antara aturan – aturan hukum dan dogma hukum. • Beberapa tokoh berpendapat bahwa filsafat mempelajari ttg “keadilan”,tetapi jika dikaitkan dgn konsep keadilan maka filsafat menjadi lebih sempit dan tdk semua konsep hukum mengetengahkan keadilan.

• Filsafat hukum = jurisprudence (angloamerika) = philosophie des rechts = rechtphilosohie • Jurisprudence di Jerman diartikan ilmu pengetahuan hukum, sedangkan di Perancis diartikan sebagai putusan hakim dalam pengadilan

• Morawetz, filosofi pertama yg mengulas ttg filsafat hukum. • Menekankan permasalahan filsafat hukum pd filsafat politik yg bersifat normatif, sehingga filsafat hukum membedakan masalah hukum antara yg bersifat normatif dan deskriptif. • Masalah normatif ttg hukum dan sistem hukum yg diimplementasikan oleh legislator • Filsafat hukum mempelajari hakekat hukum dan eksistensi hukum dlm hidup bernegara dan bermasyarakat

Perbedaan Filsafat dgn Ilmu Perbedaan

Filsafat

Ilmu

Sumber

Mengerti & berpikir dgn akal yang murni (reflective thinking)

Riset terhadap fenomena alam & gejala kausalitas realita (natural causality)

Sifat

Filsafati, skeptis, radikal, spekulatif, komprehensif, esensial, eksistensial

Rasional, empiris, hipotesis, verikatif, operasional, objektif

struktur

Rasional, deskriptif, kritis, evaluatif, spekulatif, sistematis

Rasional, kritis, objektif, sistematis, terbuka

sistem

Perenungan yang berdassarkan penilaian benar & salah , baik & buruk, indah & jelek

Logico , hypotetico, verifikative

metodologi

Metode kritis, kritis transendental, skolastik, geometris, eksperimental, dialektis, fenomenologis, analisis bahasa

Metode saintifik

Nilai

Moralis yang mendasarkan pada komitmen kesadaran manusia

Etis yang tdk mengubah kodrat,tdk memcampuri mslh kehidupan

peran

Mensistematikan, meletakan dasar, memberikan arah kebenaran, menjebatani idealis dgn realita

Mengontrol, menemukan, menguasai, meramalkan kebenaran

Tujuan

Mempersoalkan jawaban mengenai kehidupan

Meningkatkan taraf hidup manusia yang memperhatikan kodrat

Realitas

Segala yang ada (material) & pandangan filsafat (formal)

Fenomena alam & kausalitas empiris (material) & pandangan ilmiah (formal)

Kebebasan

Netral

Netral

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah)

Perbedaan

Filsafat ilmu

Filsafat pengetahuan

Cabang dari

Filsafat (pengetahuan)

Filsafat

Objek materiil

Ilmu

Pengetahuan

Objek formil

Hakikat ilmu

Hakikat pengetahuan

Lingkup

Philosophie of science

Epistemologi (theory of knowledge)

Tujuan & Manfaat Filsafat • Tujuan : – Memahami sifat & hakekat ilmu – Memahami posisi ilmu dlm cakrawala pengetahuan Manfaat : 1.Memeperluas waawasan ilmiah 2.Mengungkap fundamental / subtancecial insight (pandangan) yang mendasar 3.Menjadikan kebenaran & kenyataan menjadi metodelogi utk mengembangkan ilmu

Fungsi Filsafat Hukum • Dalam perkembangan hukum filsafat memegang peranan penting, antara lain : 1. Mematahkan tradisi yg usang 2. Menyesuaikan aturan – aturan yg berdasarkan kondisi real 3. Memberikan elemen baru kedalam hukum dan instrument hukum 4. Mengorganisasikan bahan hukum 5. Mempertahankan peraturan yg sdh ada bila sesuai dgn kondisi (stabil)

Dua hal unsur pemikiran filosofi Pertama, berdasarkan keinginan manusia : • Keinginan manusia utk hidup tertib (mengatur tingkah laku) • Memiliki kepentingan pribadi yg tdk bertentangan • Pengendali / pengawas / controling • Leader / penguasan sebagai pemimpin

Kedua berdasarkan filosof • Meningkatkan hukum dan teori pembuatan hukum serta menggabungkan keduanya utk menghasilkan hukum yg sempurna yg berlaku sepanjang masa

Fungsi filsafat hukum : 1. Memberikan pandangan yg rasional mengenai hukum pd wkt dan tempat tertentu 2. Merumuskan teori umum ttg hukum yg memenuhi perkembangan tertentu (teori hukum) 3. Mewujudkan hukum pd seluruh tempat dan waktu Karakteristik filsafat hukum menyeluruh,mendasar dan spekulatif

BAB II FILSAFAT HUKUM ROMAWI DAN YUNANI

FILSAFAT HUKUM YUNANI & ROMAWI • Pemikiran yunani melandasi pemikiran mengenai hukum, moral, etika. Pendapat tokoh yunani tentang hukum & keadilan : 1.Homerus,”hukum adl sumber keadilan diatas bumi yang didasarkan pada tradisi dan adat kebiasaan”. Keadilan identik dgn perintah dan kekuasaan.

2. Solon,”keadilan adl situasi hidup bermasyarakat yang damai berkelimpahan, sedangkan ketidakadilan adl situasi yang melanda keresahan sosial” 3. Miletus (ahlli filsafat alam),”alam sebagai sumber hukum permanen daripada hukum buatan manusia”. Masalah pokok mengenai pertentangan antara kebutuhan utk taat pada hukum negara (hukum positif) dgn tuntutan akan moral yang lebih tinggi dari hukum bersifat abadi.

4. Plato,”keadilan adl terdapatnya hubungan yang harmonis antar organisme sosial”. plato membagi kelas / golongan masyarakat : a. kelas penguasa b. kelas yang dikuasai (rakyat) c. kelas pedagang d. kelas seniman dan tentara

5. Aristoteles , membagi keadilan menurut sumbernya dan bentuknya yaitu : A. menurut sumbernya : 1. Keadilan menurut hukum adl keadilan yang diletakkan oleh hukum 2. Keadilan secara alamiah adl keadilan yang didasarkan pada hakekat kemanusiaan B.Menurut bentuknya : 1. Keadilan distributif adl keadilan yang merupakan persamaan relatif yang diperlukan orang yang tidak sama 2. Keadilan komulatif adl keadilan berupa persamaan absolut diantara benda - benda

Aristoteles menyatakan bahwa pemerintah berdasarkan hukum akan lebih baik daripada pemerintahan ditangan satu orang.

Aristoteles juga berpendapat tentang peraturan yang berlaku umum dgn memberikan solusi “equity adl pembetulan aturan hukum yang kurang tepat utk ditetapkan mengingat sifatnya yang umum”.

• Stoa berpedoman pada alam, prisip yang mengatur seluruh alam semesta yang diidentifikasikan sebagai tuhan. • Hukum alam adl hukum yang didasarkan pada nalar. Hukum alam bersifat umum dan universal. Cita – cita pada prinsip hukum alam ini adl semua orang dapat hidup bersama secara harmonis dibawah pedoman pikiran illahi.

• Cicero ,mengidentifikasikan alam dgn nalar yg merupakan suatu kekuatan dominan dalam alam semesta, sehingga hukum alam bersifat universal, tdk berubah, & abadi. • Selain itu cicero juga mengetengahkan peran tuhan dgn hukum, yaitu dalam hidup hanya ada satu penguasa dan pemerintah yaitu tuhan sebagai pembuat hukum,mengundangkan dan menerapkannya.

• Gaius, hukum yang berlaku disuatu negara disebut ius civile sedangkan hukum yang berlaku secara universal (hukum internasional) disebut ius gentium / ius naturale. • Florentinus & Ulpianus, sepandangan dgn Stoa tentang hukum alam tetapi Florentinus & Ulpianus menekankan pada perbudakan bertentangan dgn hukum & prinsip alam, sehingga tokoh ini dapat membebaskan perbudakan dan membuat gagasan emansipasi

FILSAFAT HUKUM ABAD PERTENGAHAN • Doktrin kristen Doktrin kristen berpandangan pada pemikiran yunani yang kemudian direvisi disesuaikan dgn teologi dan doktrin gereja. • Agustinus sebagai tokoh doktrin kristen yang berpendapat hukum tuhan hukum yang abadi (lex acterna), bila hukum dunia bertentangan dgn hukum tuhan maka hukum ini batal dan dianggap tdk pernah ada.

THOMISME • Thomisme berasal dari nama filosaf besar skolastik pada abad pertengahan yaitu Thomas Aquinas. • Thomas Aquinas membedakan hukum menjadi 4 : 1.Hukum yang abadi (lex acterna) 2.Hukum alam (lex naturalis) 3.Hukum tuhan (teology) 4.Hukum manusia (hukum positif)

• Hukum yang abadi (lex acterna), segala suatu tunduk pada aturan yang terdapat pada kodrat illahi • Hukum alam (lex naturalis), kecenderungan manusia secara alamiah hrs dianggap sebagai hal yang baik dan dipandang sebagai bentuk hukum alam. Kecenderungan tsb yaitu : 1.Naluri 2.Dorongan sexsualitas 3.Kebenaran akan tuhan

• Hukum tuhan (lex divina), hukum ini berpegangan pada prisip hukum alam yang abstrak dan umum yang menurut filsafat Thomisme dilengkapi petunjuk bgmn manusia bertindak. Lex divina ini diberikan oleh tuhan dan tertuang dlm perjanjian lama dan perjanjian baru. • Hukum manusia (lex humana / lex positivis), adl pengaturan akal utk kebajikan umum yang dibuat oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan diundangkan.

• Konsep thomisme mengenai keadilan dipengaruhi oleh Cicero dan Aristoteles. Keadilan adl kebiasaan setiap orang memberikan kpd orang yang menjadi hukum tetap dan terus menerus. • Thomas aquinas juga berpendapat sama dgn Aristoteles yaitu membedakan keadilan menjadi keadilan distributif dan keadilan komutatif.

BAB III PANDANGAN HUKUM ALAM SETELAH ABAD PERTENGAHAN

PANDANGAN HUKUM ALAM SETELAH ABAD PERTENGAHAN Terdapat perbedaan yang mencolok antara kaum skolastik dan abad pertengahan dgn pandangan baru, antaralain : 1. Adanya pemisahan antara hukum dan teologia 2. Skolastik dan abad pertengahan membatasi ruang lingkup hukum alam pd prinsip elementer,sdgkan pandangan baru mengelaborasi hukum alam dgn aturan – aturan yang detail yang dpt dideduksi pikiran manusia

3. Pandangan baru tdk menitik brtkan pd manusia sbg makluk sosial tetapi menekankan pd hak manusia dan aspirasi manusia secara individu 4. Pandangan baru mengubah teologis pd arah pendekatan empirik

Hukum alam dan teori perjanjian masyarakat • Teori perjanjian masyarakat lahir krn tuntutan kebutuhan masyarakat untuk bernegara.

1. Hugo de Groot lebih dikenal dgn Grotius, mencoba menggabungkan hukum alam dgn hidup bermasyarakat. Hukum alam didasarkan pd hakekat manusia dan kebutuhan batin utk hidup bermasyarakat, sehingga tercipta hakekat sosial dan kondisi rasional manusia dalam menerapkan dan mengakui aturan – aturan yang dianggap baik.

2. Thomas Hobbes,mengetengahkan hukum alam dan perjanjian masyarakat. Manusia bersifat egois, jahat, brutal, dan agresif, dalam naturalis manusia oleh Hobbes dikatakan sprt serigala thdp sesama (homo homini lupus) dan rasa saling membenci (bellum omnium contra omnes), shg hukum alam yang paling fundamental adl perdamaian. Hukum civil menurut Hobbes mrpkan penguasa dlm menjlnkan pemerintahan. Pendapat Hobbes tdk mengenal benar / salah, keadilan / ketidakadilan yang ditentukan oleh penguasa, konsep Hobbes dikenal sbg monarki absolut.

3. John Locke,mengambarkan naturalis sbg situasi yang aman, yang setiap orang berhak menentukan keinginannya. Hukum alam adl hukum yang mengarahkan kpd perdamaian dan pemeliharaan manusia dan mengajarkan orang utk memandang sama derajatnya dgn yang lain. Menurut Locke tetapi manusia tdk dpt terus menerus menikmati hak hidup dan hak milik tanpa kepastian shg hrs diakhiri dgn perjanjian masyarakat, yaitu masyarakat mengikatkan dirinya dgn membentuk negara dgn

4. Rousseau,mengetengahkan hak alamiah yang dihubungkan dgn perjanjian masyarat.Pendapatnya menekankan pd bentuk organisasi yang dpt melindungi manusia & benda,utk memenuhi tujuan tsb tiap individu melalui perjanjian masyarakat menyerahkan hak alamiahnya tanpa reserve kpd masyarakat. Artinya bila seseorg memberikan haknya bkn kpd org lain, maka organisasi (negara) akan tahu apa yang telah diserah oleh individu dan apa yang telah diperoleh oleh individu dan individu memperoleh kompensasi dlm bentuk kebebasan dan perlindungan atas haknya.

Teori hukum alam di Inggris dan Amarika • Abad 19 mrpkan awal surutnya teori hukum alam dan berkembangnya faham romantisme, positivisme, utilitarianisme, materialisme. • Inggris, hukum alam mempunyai 2 arti penting yaitu : 1. Cita – cita supremasi hukum, yaitu pertentangan antar hakim yang menggunakan hukum kebiasaan dgn supremasi parlemen. 2. Keadilan antar manusia (equality before the law)

Blackstone menempatkan parlemen sebagai lembaga yang mempunyai supremasi karena selaku regulator

• Lord Mansfield, mengetengahkan keadilan dgn hal yang masuk akal (rasional) dgn diimbangi prinsip kebijaksanaan dan moralitas dlm membuat hukum. • Amerika, berpegang pd pandangan j.locke, rousseau, paine yaitu ttg hak individu tdk dpt diasingkan, hak hidup, hak kemerdekaan, hak kebahagiann tertuang pd konstitusi amerika

• Gagasan hukum alam membatasi kekuasaan legeslatif dan berdasarkan amandemen ke 5 & 14 konstitusi amerika dimungkinkan terjadi judicial review atas per UU. Batasan legislatif dideduksi dari teori perjanjian masyarakat. Menurut Haines batasan didasarkan pada : 1. prasangka 2.Perlindungan thdp minoritas 3.Perlindungan thdp hak miilik

Kebangkitan kembali teori – teori hukum alam • Von Savigny, menekankan pd “supremasi nasionalisme” . Kaum materialisme yakin bahwa matinya manusia ditentukan oleh kemajuan ekonomi, sdgkan kaum positivisme beralih pd formalisme yang tegar pd mazhab analitas. Formalisme inilah yang membangkitkan rasa kebangsaan (nasionalisme).

Pd masa ini byk ketdkpuasan thdp pemerintah sehingga membutuhkan peraturan hukum yang lbh tinggi dari hukum positif

Dolmatigheid Francois Geny, hukum alam terdapat unsur : 1. Cita – cita liberalisme 2. Nilai & gagasan mayoritas masyarakat

Hukum alam modern = pandangan teologis Kekuasaan tertinggi Tuhan Prinsip hukum Kewajiban

kompensasi

KEADILAN

menghargai penguasa

BAB IV PANDANGAN IDEALISME TRANSENDENTAL DAN IDEALISME ILMIAH

PANDANGAN IDEALISME TRANSENDENTAL & IDEALISME ILMIAH • Idealisme Transendental Dipelopori oleh Aristoteles, yaitu “manusia adl mahluk yang rasional yang dpt menguasai alam. Meski manusia berawal pd pangkal yang sama tetapi akan berakhir pd konklusi yang berbeda .

Tokoh Idealisme Transendental • Immanuel Kant, rasionalisme Idealistis

sensualisme empirik

realita

• Kant juga mengetengahkan kebebasan moral dan yuridis. Kebebasan moral adl otonomi & bebas menentukan sikap (categorical imperative). Sdgkan kebebasan yuridis adl kemauan manusia tdk mutlak krn ada keterbatasan bertindak yang tdk dpt bertentangan dgn kepentingan umum yang didasari peraturan. Kebebasan hukum terletak pd interaksi antar orang dgn orang lain.

fichte “kewajiban utk menghormati orang lain menjadi kewajiban hukum bila dilakukan terjadi timbal balik”. Fichte menekankan pd perlindungan hak asasi manusia, sehingga memposisikan manusia itu sama dihadapan negara dan hukum.

Bagaimana kedudukan seseorang didalam hukum??? Hak

kewajiban

Hubungan negara dan individu oleh Fichte dibagi : 1. Pemenuhan kewajiban kenegaraan seseorang menjadi warga negara 2. Hukum membatasi dan menjamin hak individu 3. Diluar kewajiban kenegaraan, individu bebas dan bertanggungjawab kpd diri sendiri

Hegel • Menurut Hegel, hukum mrpkan evolusi dan proses evolusi bersifat dialektis. • Dialektis tsb adl tesa, antitesa, dan sintesa • Tesa adl pemikiran yang sdg ada • Antitesa adl pandangan yang bertentangan dgn tesa • Sintesa adl hasil dari pertentangan tesa dan antitesa. Dlm sintesa terdiri dari unsur kedua yang menjadi tesa baru.

• Menurut Hegel manusia hidup diperintah oleh akal, salah satu tuntutan akal adl penghormatan akan kepribadian dan hak orang lain. Utk itulah hukum dibuat. • Hegel membedakan hak, moralitas, dan etika sosial. Menurutnya hak & kewajiban dimiliki oleh manusia, dan kewajiban mrpkan bagian dari hak. Moralitas adl pedoman kehendak batin manusia, sdgkan etika sosial terdiri dari keluarga, masyarakat, negara. Etika sosial mrpkan sintesa dari hak dan moralitas.

Hak ada tiga kategori : 1. Hak milik, mrpkan produk kebebasan manusia akan penguasaan thdp objek tertentu shg harus dilakukan pembatasan utk pemerataan. 2. Perjanjian, hal ini mrpkan antitesa dari hak milik karena dlm perjanjian akan terjadi pelepasan sebagian hak & kewajiban berdasarkan kepentingan tiap – tiap pihak. Ini dilakukan utk memperkuat legalitas. 3. perbuatan melawan hukum, peraturan dibuat utk membatasi kebebasan yang absolut shg dpt terjadi pelanggaran yang mrpkan perwujudan moralitas.

kepentingan & kebutuhan akan hukum Lembaga

Negara

UU

UU UU

Pandangan Neo Kantian • Pandangan Neo Kantian adl segala sesuatu yang dpt diketahui oleh akal kesadaran manusia mrpkan pusat dari segala sesuatu. • Pemikiran ilmiah diterapkan pd hakekat manusia dgn segala manifestasinya yang berdeba – beda tetapi utk satu tujuan yaitu hidup bermasyarakat yang lbh baik.

Relativisme • Gustav Radbruch tokoh relatif. Pandangan relativisme berasal dari “ to relate” yang artinya menghubungkan bukan berarti nisbi / tdk mutlak dlm bhs Indonesia. • Pandangan ini menghubungkan nilai dgn nilai yang bersifat aksiomatik (dalil) • Hukum mrpkan “culturwissencshaft” yang dipandang sebagai fakta dan hubungan yang diarahkan utk mencapai keadilan. Hal ini dpt membedakan antara filsafat hukum & ilmu hukum, filsafat hukum sbg budaya thdp hukum sdgkan ilmu hukum sbg perkembangan dinamika hukum.

Tugas filsafat hukum : 1. Menjelaskan ttg sarana utk mencapai objek hukum tertentu 2. Menjelaskan nilai hukum &postulat pd dasar filosofi tertinggi 3. Menganalisi hubungan antar sistem hukum / antinomi antar sistem hukum

Tujuan hukum : 1. Keadilan 2. Kemanfaatan 3. Ketertiban Sebenarnya antara ketiga tujuan diatas terdapat perbedaan tingkat abstraksi, tetapi ketertiban yang paling konkrit.

BAB V KONSEP HUKUM

KONSEP HUKUM Dalam kerangka tujuan / kaidah hukum, Roscoe Pund mengetengahkan konsep hukum : 1. Hukum adl perintah tuhan 2. Hukum sbg pedoman keselamatan hidup manusia 3. Hukum mrpkan kumpl orang2 yang bijak 4. Hukum sbg sistem ttg prinsip hakekat & tingkahlaku manusia 5. Hukum mrpkan perangkat perjanjian manusia yang terorganisir secara politis

6. Hukum mrpkan cerminan kewajiban moral 7. Hukum mrpkan perintah penguasa 8. Hukum adl suara rakyat (teori kedaulatan) 9. Hukum sbg perintah dalam bertingkahlaku 10. Hukum sbg prinsip filosofis putusan pengadilan 11. Hukum mrpkan sistem aturan yang bersifat memaksa 12. Hukum sbg dalil pelaksanaan keadilan baik tingkahlaku, ekonomi, sosial

Alur konsep hukum

realita konkrit abstrak

Konsep hukum versi Gustav Radbruch

keadilan

Nilai keadilan

Konsep hukum (konsep budaya)

Cita hukum

Nilai hukum

Konsep hukum mrpkan konsep budaya yang terbentuk dari nilai hukum (subtansi) yang mrpkan perwujudan dari cita – cita hukum berdasarkan konsep keadilan yang menjadi nilai tertinggi.

Keadilan Apakah arti keadilan bagi anda ?

Dinamika keadilan menurut kaum positivis Kaum positivis

keadilan

etika

hukum positif

pelanggaran hukum

keadilan (persamaan hak)

tertib hukum

Faktor yang menyebabkan terjadi pelanggaran hukum adl irrational thinking krn pandangan tsb bertentangan dgn etika

• Dalam masalah keadilan harus bisa sinergi dgn moral, menurut Radbruch keadilan menunjukan kwalitas seseorang yaitu kebijakan yang dia perbuat. Radbruch berpegang pd Ulpianus ttg keadilan. • Ulpianus , keadilan adl “constans ac perpetua voluntas jussuum cuique tribuendi”, artinya keadaan yang terus menerus & tetap utk memberikan kpd orang lain apa yang menjadi bagiannya.

Pendapat Ulpianus seiring dgn Thomas Aquinas ttg keadilan yaitu :

Keadilan terkandung unsur subjektifitas yaitu adanya sikap yang dimiliki oleh seseorang • Aristoteles, keadilan mrpkan kebijakan sosial yang berhubungan dgn manusia. Keadilan menghendaki setiap orang harus menghargai. • Pandangan tsb menunjukan hubungan antara keadilan dan rasionalitas yang dapat mendorong manusia melakukan timbal balik.

Dimanakah letak perbedaan rasional seseorang dan seseorang yang adil ?

Logika

Keinginan

Bodenheimer mengidentifikasikan keadilan • Keadilan diidentifikasikan dengan persamaan. Pd dasarnya manusia tdk menginginkan diskriminasi sehingga menuntut persamaan. • Spencer, keadilan menyatakan cita keadilan mrpkan kebebasan individu yang harus dijamin dan dibatasi oleh kebebasan orang lain.

• Pendapat Spencer memicu adanya pemahaman yang salah yaitu kebebasan mutlak yang berujung pd perbudakan. Menurut Isidore kebebasan universal mrpkan keadilan alamiah, tetapi orang yang tdk bebaspun mempunyai hak utk hidup. Pendapat ini dipertegas oleh Arnold Toynbee yang menyatakan kebebasan tdk dpt diartikan kebebasan mutlak tanpa batas karena akan meruntuhkan sendi – sendi kehidupan bermasyarakat sehingga kebebasan harus dibatasi.

Ketertiban • Ketertiban diwujudkan melalui hukum, sehingga tujuan hukum salah satunya adl ketertiban. Bahkan ketertiban harus diciptakan dulu utk mencapai keadilan. • Pandangan yang memposisikan ketertiban sbg tujuan hukum adl positivisme analisis. • John Austin, hukum adl aturan yang diberikan oleh yang mempunyai pikiran dan utk yang mempunyai pikiran.

Austin hukum meliputi hukum tuhan kpd ciptaannya dan hukum yang diberikan oleh manusia

Hukum

hkm.tuhan hkm.positif

hkm.manusia (human law)

kesusilaan

• Austin berpendapat mereka yang memiliki kedudukan politis lebih tinggi / berkuasa adl yang bisa memberi perintah, tetapi bukan semua perintah adl hukum, yang dpt dikatakan hukum adl perintah yang dikeluarkan oleh lembaga legislatif.

Pandangan positivisme analitis dpt membedakan antara hukum dan bukan hukum. Perbedaan tsb terletak pd kepastian hukum yang didpt dari hukum. “analythical yurisprudence” mrpkan suatu aliran filsafat yang digunakan sbg pedoman pendapat John Austin ttg positivisme analitis.

Konsep Hukum Hart • Hart mengemukakan konsep kewajiban berdasrkan aturan – aturan sosial yang menentukan tingkahlaku orang. • Aturan dipandang berkaitan dgn kewajiban bila tuntutan sosial menuntut bahwa aturan itu ditaati dan dorongan sosial memberi ancaman yang berat bagi pelanggar.

Faktor yang menimbulkan kewajiban ; 1. 2. 3. 4.

Dorongan rasa sosial Aturan yang membatasi kekerasan Membatasi prilaku / tingkah laku individu Kewajiban untuk menghargai hak orang lain

• Dalam masyarakat terdapat aturan umum yang merupakan sarana pengendali dan berfungsi sebagai parameter tingkah laku, sehingga dikatakan aturan memiliki karakteristik tertentu sebagai peraturan yang memiliki kewajiban. Dalam hal ini Hart menyebut sebagai aturan primer. • Peraturan primer memiliki kelemahan yaitu : 1. Peraturan primer tdk dpt membedakan antara peraturan dan bukan peraturan 2. Aturan primer bersifat statis (perubahannya lamban) sehingga tdk ada kepastian 3. Tdk ada organ resmi yang menetukan perbuatan melanggar hukum atau bukan

Utk mengatasi kelemahan peraturan primer dibentuklah peraturan sekunder

• Peraturan sekunder bersifat mendetail / merinci subtansi dari peraturan primer sehingga menjadi kepastian hukum. • Utk mengatasi ketidakpastian, diberikan aturan pengenal (rule of recognition) yang dituangkan secara tertulis oleh pejabat berwenang dengan mengikuti perkembangan masyarakat yang kompleks.

• Utk mengatasi sifat statis, harus dilakukan perubahan peraturan (rule of change). Perubahan peraturan adl aturan yang memungkinkan gol/individu mengetengahkan aturan primer baru utk menghetikan aturan yang lama. • Sifat adjustdification peraturan sekunder yang memberikan adjudikasi aturan yang menjadi aturan rule of adjustdification . “bahwa kita bukan saja menguasai jantung sistem hukum, bahkan mampu menganalisa “.

BAB VI HUKUM DAN MORAL

Hukum dan Moral • Thomas Morawetz : 1.Hukum dan moralitas saling menunjang 2.Hukum sulit untuk memaksa seseorang bertindak secara moral 3.Dalam beberapa perbuatan kebajikan hukum tidak dapat mencampurinya

• Tugas sistem hukum adl dapat menciptakan stabilitas dan keamanan, mengontrol, dan menciptakan struktur organ. Sedangkan moralitas terdapat pada pandangan yang tdk merugikan orang lain, dalam hal ini hukum dan moral saling melengkapi. • Hukum tidak dapat bertindak sebagai moralitas, karena moral tercermiin pada tiap individu dalam implementasi hukum

Hart tentang hukum dan moral • Eksistensi sistem hukum mrpkan suatu gejala sosial yang mengetengahkan 2 hal : 1.Sitem hukum meliputi sikap dan tingkahlaku yang secara sukarela patuh pada aturan2. tetapi dipandang perlu sebagai standart tingkahlaku maka hukum dapat diterapkan dgn paksaan. 2.Hukum dapat memenuhi kepentingan masyarakat. Hukum dapat stabil dalam kondisi ini.

Kekuasaan dan kesewenangan Kesewenang - wenangan

kekuasaan

???

Moralittas terhadap hukum

Moralitas sosial abstrak

Moralitas sosial umum

Validitas hukum

keadilan

Pembatasan formal Power of excekutive,legislative, yudicial

uu

Keadilan dan moral

Interpretasi  Interpretasi pada UU

dilakukan guna utk melaksanakan dan menerapkan subtansi dari UU yang berlaku

Kekurangan/kelemahan hukum • Hal ini dapat menyebabkan terjadinya celah hukum yang dapat dimgknkan utk dimanfaatkan pihak – pihak yang berkepentingan dgn UU tsb, sehingga dapat melegalkan aktifitas yang dilakukan. • Sistem hukum mengakui ada perlindungan mendasar dgn menerapkan asas equality before the law, meski hukum (UU) tdk ada yang sempurna, sehingga dimgknkan dilakukan yurisprudence sbg salah satu utk mengisi kekosongan hukum.

Ius Hukum

Lex UU

Legal justice State law Jurisprudence Positive norm Structure

Living law Scientific Social norm culture

social justice to comply

UU

proses positivisasi civil law common law statute judge made law in abstracto

legal gap

in concreto

hkm positif to obey

kepatutan (hkm non formal)

Legal gap UU (hkm formal) legal practice

legal gap

yurisprudence/ UU baru legal reform

kepatutan (hkm non formal)

BABVII PRINSIP LEGALITAS DAN VALIDITAS HUKUM

Aturan

Hukum

tingkahlaku

keadilan

Keadilan minimum

Hukum

moralitas

realita

pengadilan

umum

positif





Prinsip legalitas dilihat dari hubungan moralitas dan hukum yang disebut “the inner morality of law” Validitas hukum hrs melihat apakah hukum yang berlaku benar2 valid / mempunyai kualifikasi sebagai hukum dan memenuhi kriteria moral serta keadilan



Radbruch mengatakan masalah validitas hukum mrpkan masalah nilai normatifnya sesuatu yang factual, sehingga dapat ditinjau dari segi yuridis, sosiologis, dan filosoris.







Hukum dapat diderivasi dari aturan hukum yang lain, sehingga hukum yang lbh rendah diderivasi dari UU dan UU diderivasi dari konstitusi. Konstitusi valid krn subtansi / diri sendiri (body of constitution by agreet of consensus) Semua aturan hukum yang berlaku hrs merujuk pada konstitusi



 1.

Sosiologis validitas aturan hukum ditentukan dari efetifitas peraturan tsb. Bila hukum tsb dapat berlaku efektif dimasyarakat dan atas kesadaran masyarakat dan bukan paksaan maka hukum tsb dapat dikatakan valid. Validitas hukum dari sosilogis dibagi : Teori kekuasaan,hukum itu valid krn perintah penguasa dan dapat dilaksanakan.

Pemerintah

hukum

teori pengakuan masyarakat

wajib asas adagium

2. Teori pengakuan, teori ini mrpkan validitas hukum yang bergantung pada penerimaan org yang dikenai aturan hukum itu sendiri. Hal ini mrpkan reaksi aktif dari masyarakat utk melaksanakan tetapi dari segi negatifnya mrpkan sikap pasif mental masyarakat krn wajib tunduk pada hukum. teori ini memberika peluang bagi pelanggar hukum utk mengajukan keberatan utk memenuhi aturan tsb.



Pengaturan diserahkan pada penguasa yang bersifat transindividual. Hukum akan efektif bila memenuhi kepastian hukum sehingga bisa dikatakan valid. Sedangkan keadilan mrpkan hal yang dikehendaki dari hukum meski tdk dapat dicapai dlm wkt bersamaan



Kepastian hukum sebagai nilai yang adanya hukum positif,tetapi dihadapkan pada interpretasi hukum dalam penerapannya yang berpegang pada validitas yuridis,maka hakim hrs dapat mengemukakan keadilan atas hukum dgn mengorbankan intelektualitasnya sehingga putusan hakim mempunyai kekuatan hukum yang valid.





Dua konsep politik yaitu sosialisme dan demokrasi Konsep sosialisme ortodok terdiri 2 teori :

BAB VIII

ETIKA PROFESI HUKUM

Hakikat Manusia Bertitik tolak dari iman kepada Tuhan YME, manusia percaya dirinya ciptaan tuhan, yang hakikatnya terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.  Tubuh adalah materi yang bersifat kongkrit dan jiwa adalah sukma/roh yang bersifat abstrak, keduanya tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan teology mengemukakan bahwa jiwa/sukma yang dapat menggerakan tubuh bahkan menghancurkannya, sehingga jiwa lebih dominan dalam diri manusia. 



Dalam kehidupan manusia disadari atas kebenaran, kebaikan, keindahan, membahagiakan, menentramkan dan sebaliknya. Dari dua sisi yang bertolakan, manusia sebagai sumber penentu yang menilai, menimbang, memutuskan, dan memilih (nilai moral). Hal inilah yang dilambangkan dengan dewi keadilan dengan mata tertutup yang artinya menekankan pada rasa (hati) untuk mengambil keputusan/kebijakan

1.

2. 3. 4.

5.

Daya rasa intelektual, berhubungan dengan pengetahuan Daya rasa estetis, berhubungan dengan seni Daya rasa etis, berhubungan dengan kebaikan Daya rasa sosial, berhubungan dengan interaksi manusia Daya rasa religius, berhubungan dengan agama dan kepercayaan







Filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” dengan memandang manusia secara kongkret. Eksistensi manusia menurut Soren dalam konteks kehidupan memiliki sifat tunduk pada hukum alamiah (tercermin dalam kehidupan) Kehidupan manusia berawal dari taraf estetis ke etis, dan religius. Ajaran eksistensialisme manusia adlh makhluk tuhan yang terikat dengan lingkungannya





Kebutuhan mrpkan sgl suatu yang dibutuhkan dlm kehidupannya dan kebutuhan mrpkan perwujudan budaya yang berdimensi. Klasifikasi kebutuhan : Kebutuhan ekonomi  Kebutuhan psikhis  Kebutuhan biologis  Kebutuhan pekerjaan 





Pemenuhan kebutuhan pada kegiatan profesi hukum dpt diwujudkan dengan cara memperoleh layanan hukum (equality before the law) dengan didasari rasa keadilan dan kebenaran Pada intraksi manusia, dlm kegiatan profesi hukum bkn hanya meraih perwujudan keadilan dan kebenaran saja melainkan diikuti dengan nilai moral dan kode etik profesi yang mengikatnya







Manusia selalu melakukan penilaian terhadap lingkungan sekitarnya, termasuk melakukan tolak ukur atas kebenaran hukum. Parameter kebenaran lebih kongkrit daripada parameter keadilan meski dikatakan keadilan memiliki absolutisme tinggi dalam perwujudan hak yang hrs dituangkan dlm hukum positif Essensi sistem nilai ada pada batasan minimal wujud keadilan dan kebenaran



Teo Huijbers (1955) membedakan 2 hak pada manusia : 1. 2.

HAM (human rights) Hak atas UU (legal rights)

HAM, dimiliki manusia sejak lahir dan ada pada diri setiap manusia. HAM tidak dpt direbut/ dicabut oleh subjek lain sekalipun itu negara krn hak tsb bersifat mutlak, sebaliknya hrs dilindungi.



Dasar hukum HAM : Magna charta, manusia berhak menghadap pengadilan (1215) 2. The virgina bill of rights, manusia berhak atas life, liberty, the pursuit of happiness (1776) 3. Declaration des droits de I’homme et du citoyen, manusia berhak atas egalite, fraternite, liberte (1791) 1.



Hak individual adl hak hidup dan hak perkembangan hidup : Kebebasan batin  Kebebasan beragama  Kebebasan hidup pribadi (privacy)  Nama baik  Melakukan pernikahan  Emansipasi wanita 

Hak UU Adl hak yang melekat pada manusia karena diberikan oleh UU (atribusi), sehingga pertanggungjawabannya mutlak  Hak UU berupa : 

Pengangkatan, exp. PNS/ABRI 2. Memilih & dipilih dlm pemilu 3. Santunan asuransi 4. Upah dlm hubingan kerja 1.

BAB IX ETIKA, MORAL, AGAMA

 





ETIKA Bertens (1994), etika berasal dari bhs yunani kuno ethos yang berarti adat kebiasaan. Ethos dari ta etha artinya adat kebiasaan. Aristotelles, etika berarti ilmu tentang adat kebiasaan. Hal ini menekankan pada moral Kamus bhs Ind, etika berati ilmu tentang apa yang baik/buruk atau benar/salah yang dianut golongan masyarakat







Etika dipakai dlm arti nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang/kelompok yang mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan/bermasyarakat. Etika dipakai dalam arti kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud adl kode etik. Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik/buruk (filsafat moral)

Etika perangai adl kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu. Exp : adat, adat ketimuran, perkawinan semenda, upacara adat  Etika moral adl kebiasaan erprilaku baik/benar berdasarkan kodrat manusia. Exp : jujur, menghargai hak orang lain, bersikap adil, menyantuni anak yatim  Etika moral terwujud berdasarkan kesadaran hati nurani manusia 



Etika & etiket adl dua hal yang berbeda tp sering kali dipersamakan. Etika adl berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun/tatakrama (secara normatif). Persamaan dua hal tsb adl menata prilaku manusia

ETIKA

ETIKET

Norma perbuatan

Melakukan perbuatan

Etika berlaku tidak tergantung pada ada/tidaknya orang lain

Etiket berlaku hanya dalam pergaulan

Bersifat absolut

Bersifat relatif

Etika memandang manusia dari Menandang manusia dari segi dalam (batiniah), orang luar (lahiriah), tampak sopan bersikap etis/baik santu







Bertens,mengemukakan etika adl moral, berasal dari bhs latin “mos/mores” artinya adat kebiasaan. Secara etimologis etika sama dengan moral hanya berbeda dari bhs asalnya. Etika/moral berarti nilai/norma yang menjadi pedoman bagi sekelompok orang Sifat moral adl abstrak dengan parameter baik/buruk



Sumaryono, mengemukakan faktor yang mempengaruhi moralitas : Motifasi, adl yang diinginkan oleh pelaku yang menentukan kadar moralitas pelaku exp : pembunuhan terjadi krn warisan  Tujuan akhir (sasaran), diwujudkannya perbuatan yang dikehendaki secara bebas exp : pemfiktifan data untuk membuat sertifikat  Lingkungan perbuatan, adl segala sesuatu yang aksidensial mengelilingi/mewarnai perbuatannya exp : kuantitas dan kwalitas perbuatan 



1.

2.

Moralitas mrpkan kualitas perbuatan manusia berdasarkan norma. Moralitas digolongkan menjadi : Moralitas objektif, sebagai norma berhubungan dengan semua perbuatan hakikatnya baik/buruk Moralitas subjektif, moralitas yang lebih condong dipengaruhi perbuatan, pengetahuan dan perhatian pelaku



a. b. c. 

a. b.

Hal insintrik tdk tergantung pd perintah / larangan hukum positif, misalnya : Gotong royong Tdk menyusahkan/menyesatkan org lain Mwmberikan yg terbaik Eksintrik sesuai dgn perintah/larangan hkm positif, misalnya : Larangan menggugurkan Wajib melaporkan perencanaan jahat





Relevansi moralitas akan terlihat utuh bila diimplementasikan oleh law enforcement krn karakteristik, kepribadian para oknum akan terlihat sesuai/tdknya dlm menegakkan hukum. Bila bermoral baik akan konsisten pd cerminan hukum, bila tdk maka akan melakukan penyelewengan thd hukum. Kesadaran adl suara hati dan kebebasan kehendak berdasarkan kesadaran



Ensiklopedia, agama dirumuskan dlm 2 hal :  

Pertama, sebagai religie (belanda), religion (inggris) yg artinya suci, krn agama memiliki unsur2 yg suci. Kedua, merupakan syariat allah dgn perantara nabi. Ciri2 umum agama : 1. Percaya pd hal yg gaib 2. Mengadakan hub dgn hal gaib sbg ritual 3. Ada ajaran ttg maha gaib

4. Ada sikap yg tumbuh dari tiga hal diatas



Unsur2 pokok pd agama : Percaya kpd tuhan 2. Mengabdi kpd tuhan dgn ibadah 3. Berdasarkan nilai & norma yg diwahyukan 4. Kebahagiaan kekal 1.

AGAMA & MORAL Agama mrpkan ajaran tuhan yg menjd sumber pd filsafat sbg ajaran hukum dari tuhan. Dlm agama terkandung ajaran tentang moral. 





Etika diartikan sbg kumpl asas/nilai moral, filsafat moral yg terpenting sbg nilai & norma moral yg menjd pedoman manusia dlm berprilaku. Nilai & norma moral tsb mrpkan kebiasaan yg menggambarkan kehdpan manusia dlm bermasyarakat, berprilaku berdasarkan kodrat manusia yg diwujudkan melalui kebebasan kehendaknya. Moral diartikan lbh sempit drpd etika. Scr etimologis, moral diartikan sama dgn etikayg berupa nilai & norma yg menjd pedoman, shg nilai & norma menjd parameter moralitas perbuatan. Sdgkan moralitas mrpkan kuwalitas perbuatan manusia itu sndr. Moralitas perbuatan ditentukan 3 faktor yaitu :   

Tujuan akhir Lingkungan perbuatan



Agams mrpkan kepercayaan kpd tuhan yg dilaksanakan dgn ibadah berdasarkan nilai dan norma yg diwahyukan kpd rosulnya utk manusia. Agama mengandung nilai & moral yg menjd ukuran moralitas prilaku manusia. Moral memperoleh daya ikat dari agama, shg makin tebal keyakinan agama 7 kesempurnaan taqwa seseorg, mk makin baik moral yg diwujudkan dlm berprilaku.

Arti Filsafat Theo Huijbers (1995) mengungkapkan filsafat adl kegiatan intelektual yg metodis & sistematis scr refleksi menangkap makna yg hakiki keseluruhan yg ada. 

Objek filsafat bersifat universal mencakup sgl yg dialami manusia. Berfikir scr filsafat artinya mencari arti yg sebenarnya melalui pandangan yg luas dgn metode pemikiran adl refleksi atas pengalaman & pengertian tentang pandangan universal. Pengolah pikiran scr metodis & sistematis





Sumaryono (1995), filsafat adl ilmu berfungsi sbg interpretasi ttg hidup manusia, tgsnya adl meneliti & menentukan fakta konkret sampai pd yg paling dasar. Ciri khasnya adl menjwb pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan baru. Sumaryono membatasi objek kajian kehdpan manusia berkenaan dgn etika. Unsur2 penting filsafat sbg ilmu : Kegiatan intelektual (pemikiran)  Mencari makna yg hakiki (interpretasi)  Fakta & gejala (objek)  Dgn cara refleksi, metodis, sistematis (metode)  Kebahagiaan manusia (tujuan) 

Etika bagian dari filsafat Etika adl filsafat moral sbg bagian dari filsafat, dgn argumen : a. Etika adl studi ttg perbuatan baik & buruk, benar & salah. Etika menentukan prinsip2, yaitu : 1. berbusana 2. menghormati 3. berinteraksi 4. berkata & berbuat jujur 5. menghargai hak org lain 

b. Etika adl studi ttg kehendak manusia dlm mengambil keptsan untuk berbuat yg mendasari nilai2 hub antar sesama manusia. c. Etika adl studi ttg pengembangan nilai moral utk memungkinkan terciptanya kebebasan kehendak krn kesadaran, tanpa paksaan. Kebebasan kehendak berdasarkan nilai moral diwujudkan dlm interaksi sosial. d. Etika adl studi ttg nilai manusiawi. Etika berupaya menentukan nilai kehdpan yg benar scr manusiawi kpd org lain. Etika menimbulkan perasaan moral dan menentukan nilai hdp yg baik.

Etika sbg ilmu pengetahuan Etika mrpkan bagian dari filsafat moral, selain itu etika adl ilmu pengetahuan ttg moral. Berarti etika membahas moral scr ilmiah, objek yg menelaah adl kumpl gejala ttg moral, oleh krn itu etika & moral dipisah.  De Vos (1987) menyatakan etika adl ilmu pengetahuan ttg moral. Dan moral adl keseluruhan aturan, kaidah, atau hukum yg berbentuk perintah & larangan yg mengatur prilaku manusia. 





 





Ciri moral adl mengandalkan kesadaran manusia. Prilaku diatur oleh norma moral dan manusia dibentuk oleh moral Etika Deskriptif dan Normatif Etika deskriptif berkenaan dgn gejala moral yg dpt dilukiskan dan dijlskan scr ilmiah. Gejala moral dpt dilihat dari sejarah moral dan fenomenologi moral. Fenomenologi moral mencari makna moral dari gejala moral. Ciri fenomenologi moral adl menghindari pemberian tanggapan mengenai kebenaran







Etika noematif bekenaan dgn sifat hakiki moral bahwa dlm prilaku dan tanggapan moral, manusia menjdkan norma2 moral sbg panutan. Etika normatif hanya menetapkan norma sbg panutan dan bkn sbg parameter kelayakan moral. Bertolak dari pendirian bahwa moral tertentu benar, maka norma dipandang sbg fakta, layak dan sah.







De Vos, menyatakan etika tujuan adl etika yg memandang objek pertimbangan moral bkn sumber perbuatan melainkan tujuan perbuatan. Sifat tujuan menetukan sifat usaha yg akhirnya dpt menyikapkan sifat manusia. Tujuan yg hendak dicapai memang harus baik, tetapi norma moral menentukan yg baik.







Keinginan manusia untuk hidup bahagia diperlukan upaya optimal untuk memenuhi keinginannya, konsekuensi parameter kebahagiaan sangat relatif. Hal ini mrpkan tujuan hidup manusia. Kebahagiaan relatif adl kebahagiaan yg hanya dpt memuaskan manusia scr individual dgn sgl kelemahannya. Etika membahas kebahagiaan sempurna melalui kebenaran filosifis yg menopang sistem etika.

BAB IX HUKUM MORAL DAN HUKUM POSITIF

Perbuatan Manusia Perbuatan manusia seutuhnya ad perbuatan yang dilandasi oleh akal yang menyatakan benar atau salah. 

Perbuatan moral Perbuatan moral adl perbuatan yang bersumber pd hati nurani yg slalu baik, baik, dan bermanfaat 



Perbuatan moral mempunyai “nilai moral” yaitu nilai manusia seutuhnya (manusia kodrat). Perbuatan moral menuntun pd kestabilan pribadi manusia

Moral >< Amoral 



Manusia seutuhnya (manusia kodrat) disebut “manusiawi” Perbuatan manusiawi hrs memiliki nilai manusiawi (unsur2 kodrat manusia)





Menilai adl kegiatan menerapkan norma moral thd suatu perbuatan, guna menetapkan perbuatan itu adl perbuatan moral/manusiawi atau amoral/tidak manusiawi Nilai ekstrinsik pd perbuatan tertentu yaitu nilai yg menyatakan bahwa perbuatan benar atau salah dgn sifat perintah/larangan pihak penguasa atau hukum positif.

 



Tokoh ajaran ini Hobbes & Rousseau. Du contract sociale , mengetengahkan para individu bersepakat berdasarkan perjanjian masyarakat membentuk negara dan menyerahkan hak kodratnya kpd negara utk memperoleh perlindungan dan jaminan hidup dmn hal tsb mrpkan tanggungjwb negara. Setelah negara terbentuk,maka akan diciptakan norma larangan & perintah dan diikuti penekanan paksaan kepatuhan thdp norma tsb.

Aliran Hedonisme Hedonisme berasal dr kt yunani “hedone” artinya kenikmatan/kebahagiaan hidup. Perbuatan manusia diktkan baik bila perbuatan itu menghslkan kenikmatan/kebahagiaan individu & universal (perbuatan bermanfaat bagi org lain).  Pelopor aliran ini adl Aristippus pendiri Maszab Cyrene (400 BC) kmdn dilanjutkan oleh Epicurus (341-271 BC) 1.

2. Aliran Utillisme Utillismes brasal dr “utillis” artinya bermanfaat. Paham ini mengatakan, org baik adl org yg membawa manfaat bg org lain & lingkungan sekitar.  Pelopor aliran ini adl Jeremy Bentham (17421832) kmdn dilnjtkan oleh John Stuart Mill (1806-1873)  Bentham berpegang pd asas “the greatest happiness principle” (asas manfaat yg sebesar2nya)

3.Aliran Naturalisme Naturalisme berasal kt nature artinya alam. Menurut aliran ini dikatakan manusia berbuat baik bila bersifat “alami”.  Tokoh aliran ini JJ.Rousseau 4. Aliran Vitalisme Berasal dr kt vita artinya kehidupan. Aliran ini mengacu pd kehidupan manusia sbg perwujudan tertinggi. Hidup bertujuan agar dpt berkehendak meraih ha yg diingikan.  Tokoh aliran ini Albert schweizer pd abad 20

5. Norma Moral & Norma Hukum Immanuel Kant menghub antara norma moral & norma hukum. Hubungan tsb terdpt pd penyesuaian sikap. Pd norma moral yg dihdpi adl sikap moralitas yaitu penyesuaian diri dgn kewjban moral. Nurani manusia menjd motivasi dari perbuatan. Berbeda dgn norma hkm, krn yg dihdpi adl sikap legalitas, yaitu penyesuaian diri dgn ketentuan UU. Dlm hal ini UU menjd motivasi dari perbuatan.









Pendpt Immanuel Kant dilnjtkan oleh A.Reinach (1883-1917) bahwa norma moral berlaku krn suara hati/kehendak manusia, sdgkan norma hkm berlaku atas dsr perjanjian. Atas dsr tsb hak moral tdk pernah hilang dan tdk dpt beralih kepihak lain Sdgkan hak hkm dpt hilang/gugur dan beralih sesuai dgn perjanjian Norma moral mengatur kehdpan batiniah dan norma hkm mengatur kehdpan duniawi





Meskipun ada perbedaan antara norma moral dan norma hkm,ttp norma tsb berhub erat. Oleh krn terbentuknya hkm sebenarnya mrpkan bagian tuntutan moral yg dialami manusia. Perintah menghrskan org utk mengatur hdp bersama sesuai dgn prinsip moral krn itu dibuat UU yg mewujudkan keadilan. Krn itu Immanuel Kant mengatakan bahwa” unsur etis kriteria pembentukan hkm adl kebebasan moral”. Shg norma moral mrpkan sumber dari hkm positif.

 

 



Keseluruhan norma moral adl hkm moral Hkm moral adl tuntutan prilaku manusia yg ditaati krn kesadaran yg bersumber hati manusia bertujuan utk kebaikan. Ciri utama hkm moral ialah keberlakuannya. Berlakunya hkm moral berdsrkan kesadaran subjeknya. Hkm moral memiliki sanksi yg tdk tegas exp : lawer melakukan pelanggaran kode etik advokat, maka IKADIN hanya memberi teguran kpd lawer tsb.

 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Hkm moral dlm arti luas dan universal : Manusia memenuhi perjanjian Menghormati org tua Menjaga kerukunan/harmonis Profesional menghargai profesi ilmunya Menghargai pendpt Melarang membunih Melarang mencuri



1. 2. 3. 4. 5.

Dlm arti sempit, hkm moral meliputi norma tertulis dlm bentuk kode etik, antaralain : Larangan merokok Larangan berjln diatas rumput larang bersuara keras Larangan berpakaian yg tdk sopan Bersikap sopan dimeja makan

 1. 2. 3. 

Hkm moral diklasifikasikan menjdi 3 jenis : Hkm kodrat manusia Hkm wahyu tuhan Hkm manusia (hkm positif) Hkm kodrat adl norma moral yg berasal dari kodrat manusia melalui pertimbangan akal (ratio) bkn irrasional

 1.

2. 3. 





Kodrat manusia bersifat asasi, yaitu : Akal (intelektual) mengenai kebebasan dan kebenaran Rasa mengenai kebaikan, keadilan, kehormatan Karsa mengenai hak milik, hdp layak,dll Theo Huijbers (1995) mengatakan hkm kodrat (lex naturalis/natural law). Hkm kodrat mengandung fundamental yg diwujudkan dlm kehdpan makhluk berakal. Dgn mengikuti hkm kodrat berarti manusia tdk berbuat menurut naluri dan irrasional, tetapi menrt pertimbangan akal dan rasa moral. Dgn kata lain hkm kodrat adl basis hkm positif.



1. 2.

3.

Hkm kodrat sbg hkm yg mengarahkan prilaku manusia bersifat abstrak. Penjelmaan hak dan kewajiban sbg hak asasi mrpkan wujud hkm kodrat, antaralain : Kebebasab menyatakan pendpt Kebebasan memeluk agama dan menjlnkan ibadah Persamaan gender





 1. 2. 3. 4. 5.

Hkm wahyu adl norma moral yg berasal dari tuhan agar hdp tertib berdasarkan ajaran tuhan Hkm wahyu memerintahkan agar patuh pd hkm kodrat Beberapa ajaran hkm wahyu : Ketaqwaan Mencintai sesama manusia Mewujudkan perdamaian Mempelajari sgl ciptaan tuhan Menyantuni anak yatim







1.

Hkm manusia adl norma buatan manusia krn kekuasaan/kesepakatan utk merealisasikan hkm kodrat/hkm wahyu dlm kehdpan manusia Norma buatan manusia adl norma moral yg menjd norma hkm. Klasifikasi norma hkm : Norma hkm yg dibuat oleh penguasa : a.

b.

UU yurisprudensi

2. Norma hkm yg dibuat berdasarkan kesepakatan : a. kode etik b. hkm kediasaan/adat c. hkm agam (fatwa) d. hkm kontrak Dari hkm manusia tsb dlm perwujudannya ada yg tertulis ada yg tdk tetapi diberlakukan dlm kehdpan manusia utk mengatur sgl prilaku manusia utk kebaikan seluruh pihak







Hkm positif adl bagian dari hkm manusia yg dibentuk oleh penguasa dan masyarakat yg memiliki legitimasi tertinggi. Kesepakatan penguasa dan masyarakat yg dituangkan dlm UU (hkm positif) memiliki kepastian hkm, norma positif, dan sanksi Sumber dari hkm positif adl hkm moral

1.

2.

3. 4. 5.

Dipaksakan memberlakuannya agar masyarakat tunduk Pernyataan kehendak anggota masyarakat berupa perbuatan berdasarkan norma hkm Adanya sanksi Ruang lingkup berlakunya terbatas Diundangkan secara resmi

1. 2. 3. 4. 5.

Ganti rugi Pembayaran denda Pencabutan hak tertentu (execution) Hkman badan Hkman mati

BAB X PROFESI DAN PROFESI HUKUM

Pekerjaan dan Profesi Seseorang dikatakan memiliki martabat bila mampu bekerja keras dan manusia scr lahiriah memiliki hak utk bekerja. Bekerja mrpkan kegtan fisik dan pikir yg terintegrasi.  Pekerjaan dibedakan : 1. Kemampuan yaitu fisik dan intelektual 2. Kelangsungan yaitu smtr dan tetap 3. Lingkup yaitu umum dan khusus 4. Tujuan yaitu memperoleh pendptan/tanpa pendptan 







Pekrjaan dlm arti umum, pekrjaan apa saja yg mengutamakan kemampuan fisik baik itu smtr/tetap dgn tujuan pendptkan penghslan Pekrjaan dlm arti tertentu, yaitu pekrjaan yg mengutamakan kemampuan fisik, intelektual baik itu smtr/tetap dgn tujuan pengabdian Pekrjaan dlm arti khusus, yaitu pekrjaan yg mengutamakan kemampuan fisik, intelektual bersifat tetap dgn tujuan pendpt upah



1. 2. 3. 4.

5. 6.

Pd kriteria profesi ini lbh condong pd klasifikasi pekrjaan dlm arti khusus. Kriteria tsb adl : Meliputi bidang tertentu (spesialis) Berdsrkan keahlian & ketrampilan tertentu Bersifat tetap Lbh mendhlkan palayanan drpd imbalan Bertggjwb pd diri sendiri & masyarakat terorganisasi

Spesialis, pekrjaan dibidang tertentu saja berdsrkan keahlian yg ditekuni. Exp : pakar hkm, pakar ekonom  Keahlian & ketrampilan, pekrjaan dibidang tertentu berdsrkan keahlian/ketrampilan yg didpt melalui pendidikan/pelatihan Exp : akuntan, notaris, dokter, apoteker, arsitek  Tetap, pekrjaan tertentu yg ditekuni dan dijlni dlm jangka pnjg hingga masa pensiun Exp : PNS, dosen 

Mengutamakan pelayanan, pekrjan yg bersifat sosial sebab lbh mengutamakan pelayanan scr profesional drpd imbalan. Exp : ulama, bidan  Tanggungjawab, pekrjaan yg menuntut adanya tanggungjawab penuh baik bagi diri sendiri/ masyarakat berdsrkan keahlian yg dimiliki scr profesional. Exp : pejabat negara 

“Dari kriteria profesi ini sangat dimgknkan membentuk suatu organisasi/ikatan berdsrkan persamaan profesi komunitas tsb”

Profesi menutut pemenuhan nilai moral dari pengembannya dlm menjlnkan tgs profesinya  Franz Magnis Suseno (1975) mengemukakan 3 nilai moral profesi : 1. Berani berbuat utk memenuhi tuntutan profesi 2. Menyadari kewjban yg hrs dipenuhi selama menjlnkan profesi 3. Idealisme sbg perwujudan makna misi organisasi profesi Atas dsr nilai moral dlm profesi, maka profesionalisme hrs bertindak objektif berdsrkan kecakapan & intelektual. 



Mengemban profesi hukum mrpkan profesi yg ckp brt, sebab profesi ini menuntut profesi itu menjlnkan fungsinya dgn sebaik mgkn shg org yg berkelut dibidang hkm hrs memiliki tingkat ketelitian, kehati-hatian, ketekunan, kritis, jujur, bertanggungjawab, pengabdian, tdk sewenang – wenang, berani, selain itu tdk blh melanggar hkm & kode etik.

a. kejujuran, mrpkan dsr utama. Dua sikap yg terdpt pd kejujuran : 1. 2.

Sikap terbuka Sikap wajar

b. Otentik ,artinya menghayati dan menunjukan diri yg sebenarnya. Otentik profesional hkm adl: 1. 2. 3. 4. 5.

Tdk menyalahgunakan wewenang Tdk bertindak merrendahkan martabat Mendhlkan kepentingan klien/masyarakat Berani berinisiatif dan bersikap bijaksana Tdk mengisolasi diri dari lingkup sosial

c. Bertanggungjawab, menjlkan tgs berdsrkan fungsinya. Profesional hkm wajib bertanggungjawab : 1. 2.

3.

Melakukan tgs sebaik mgkn Bertindak scr proposional, tanpa mempertimbangkan bayaran dan perkara cuma2 (prodeo) Bersedia memberikan laporan pertggjwban

d. Kemandirian moral,artinya tdk mudah terpengaruh o/ pandangan pihak lain. Mandiri scr moral artinya tdk dpt dibeli o/ pendpt mayoritas maupun intervensi pihak lain.

e. Keberanian moral, artinya kesetiaan suara hati nurani yg menyatakan kesediaan utk menanggung resiko konflik. Keberanian tsb adl : 1. 2. 3.

Menolak sgl bentuk korupsi, kolusi, suap, pungli Menolak tawaran damai ditempat Menoloak sgl bentuk cara penyelesaian melalui jln pintas yg tdk sah

Manusia hdp bermasyarakat pd hakikatnya terikat o/ hkm. Masyarakat mrpkan jaringan hkm (web of law) dan ahli hkm selalu terlibat proses hkm (membuatan hkm hingga implementasi hkm) dislrh sektor. Shg dpt dikatakan bahwa baik buruknya peradaban masyarakat bergantung pd baik buruknya perilaku ahli hkm.



 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Hkm mempunyai arti penting dlm kehdpan manusia. Peraturan hkm mengatur & menjlskan yg semestinya. Profesi hkm berdsrkan fungsinya : Legislator, membuat hkm Pejabat, melaksanakan and ngr Notaris, mengurus kontrak harta kekayaan Polisi, jaksa, hakim menegakkan hkm Pengacara, membela klien dan menginterpretasikan hkm Konsultan hkm, memberikan advice hkm Pendidik hkm, menciptakan ahli hkm







Kita semua hdp dlm jaringan keberlakuan hkm dlm berbagai bentuk formalitas. Namun manusia tdk lepas dari kecenderungan menyimpang sehinga terjd pelanggaran hkm. Setiap organisasi profesi memiliki norma yg menjd penuntun prilaku profesi. Notohamidjojo (1975) kewajiban profesional hkm perlu memiliki : Sikap manusiawi  Sikap adil  Sikap patut  Sikap jujur 

Related Documents


More Documents from "Nia putri"

Filsafat Hukum
March 2021 0