Loading documents preview...
CRITICAL JURNAL REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PENJAS Dosen : Hariadi S.Pd., M.Kes
FITRIA RIZKI RAMADHANI 6173111029 PJKR V REG C 2017
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
REVIEW JURNAL 1 Jurnal Internasional Judul
A person-centered Approach to Studying the Linkages among Parent-Child Differences in Cultural Orientation, Supportive Parenting, and Adolescent Depresive Symptoms in Chinese American Family
Jurnal
Journal Youth Adolescence
Volume dan ISSN
Volume 37 Halaman 36-49 ISSN : 2148-1148
Tahun
2008
Penulis
Scott R. Weaver & Su Yeong Kim
Reviewer
Fitria Rizki Ramadhani
Tanggal
01 Oktober 2019
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik bagaimana orientasi budaya Tionghoa, orang tua imigran dan anak-anak mereka dapat berinteraksi untuk menghasilkan peningkatan gejala depresi di kalangan remaja melalui lingkungan pengasuhan yang kurang mendukung.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah 451 keluarga Amerika Cina yang berada di California Utara berpartisipasi di penelitian masa sekarang. Remaja (53,8% perempuan) berusia rata-rata 13 tahun (SD = 0,73) pada gelombang pertama dan 17,05 tahun (SD = 0.80) pada gelombang kedua. Anak-anak remaja yang terutama (75%) kelahiran US. Kebanyakan orang tua (87% dari ayah, 90% dari ibu) yang kelahiran asing. Rata-rata usia pada saat imigrasi adalah 30,45 tahun (SD = 10.03) untuk ayah dan 28,30 tahun (SD = 8.80) untuk ibu. Lama waktu di AS rata-rata 17,46 tahun (SD = 9.73) untuk ayah dan 15,74 tahun (SD = 8.36) untuk para ibu.
Mayoritas dari kedua ayah (63,1%) dan ibu (68,4%) melaporkan
mencapai
sekolah
tinggi
atau
tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Kisaran pendapatan tahunan keluarga rata-rata adalah $30,001-$45,000, meskipun distribusi pendapatan ditunjukkan variabilitas yang cukup besar, dengan 13% melaporkan kurang dari $15.000 dan 6,2% melaporkan lebih dari $105.000. Sebagian besar remaja (85%) tinggal dengan kedua orang tua, dengan 10,7% hidup dengan hanya ibu mereka, 1,2% hidup dengan hanya ayah mereka, dan remaja yang tersisa tinggal di konfigurasi struktur keluarga lainnya. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode metode kuesioner. Kuesioner ini diberikan pada remaja dan orang tua keturunan China Amerika.
Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah: 1. Tahun 2002 dilakukan perekrutan di tujuh sekolah menengah di daerah metropolitan utama California utara dengan
bantuan
dari
administrator
sekolah
(dipilih
berdasarkan kriteria). Meminta persetujuan dari keluarga mengenai penelitian tersebut. Peserta diberi paket kuesioner yang akan dikumpulkan dua sampai tiga minggu setelah surat oleh staf penelitian diterima peserta. Melakukan studi tingkat lanjut pada tahun 2006. Membagikan dua versi kuesioner kepada peserta, yaitu kuesioner dalam bahasa China dan bahasa Inggris. Hasil Penelitian
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk gagasan bahwa disonansi generasi berhubungan dengan dukungan orangtua dan tingkat kebersamaan simtomatologi depresi. Secara umum, memiliki orangtua dengan profil bicultural tampaknya
paling menguntungkan jika remaja sama memiliki profil bicultural. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini bukan ibu atau ayah bicultural, melainkan kombinasi dari sebuah biculturallyorangtua dan remaja. Konfigurasi ini mungkin optimal, karena melibatkan jarak minimal antara orangtua dan anak di kedua budaya China dan Amerika saat masih berada pada lingkungan keluarga yang memiliki aspek nilai-nilai budaya dan tradisi Cina serta sama dihargainya oleh orang tua dan anak. Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner cukup mudah digunakan oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan waktu yang lama seperti pada metode kualitatif.
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang digunakan pada wave 1 ke wave 2 cukup jauh, yaitu 4 tahun sehingga subjek yang dapat ikut pada wave 2 hanya 80%.
Kesimpulan
Secara umum, memiliki orangtua dengan profil bicultural tampaknya paling menguntungkan jika remaja sama memiliki profil bicultural. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini bukan ibu atau ayah bicultural, melainkan kombinasi dari sebuah biculturallyorangtua dan remaja.
Konfigurasi
ini
mungkin
optimal,
karena
melibatkan jarak minimal antara orangtua dan anak di kedua budaya China dan Amerika saat masih berada pada lingkungan keluarga yang memiliki aspek nilai-nilai budaya dan tradisi
Review Jurnal 2 Jurnal Nasional I Judul
Memadu Metode Kuantitatif dan Kualitatif Dalam Pendidikan Jasmani
Jurnal
Journal of Physical Education and Sport
Volume dan ISSN
Volume 9
Tahun
Agustus 2003
Penulis
Agus Susworo Dwi Marhaendro
Reviewer
Fitria Rizki Ramadhani
Tanggal
01 Oktober 2019
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arti penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, dan untuk mengetahui perbedaan antara metode kuantitatif dengan metode kualitiatif
Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah pendapat para ahli dan bukubuku tentang metode penelitian
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
Langkah Penelitian
Pendapat beberapa ahli, dan kajian-kajian teori lainnya
Hasil Penelitian
Perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sudah bukan zamannya lagi untuk dipertentangkan, seorang pengikut salah satu pendekatan tertentu harus bisa menerima
keberadaan
pendekatan
yang
satunya.
perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sangat mencolok
dalam
proses
penelitian,
terletak
pada
perlakuan data, dari proses pengumpulan, bentuk pencatatn sampai pada analisis data. Kekuatan Penelitian
Bahasa
tulisannya
mudah
dibaca
dan
dimegerti,
volumenya ada, dan hasil penelitiannya lengkap dengan table-tabelnya, beserta lengkap semua dengan table yang
mendukung serta rumusya yang mebuat mudah untuk dimegerti. Kelemahan Penelitian
Bahasa yang digunakannya terlalu bertele-tele dan jurnalnya tidak lengkap
Kesimpulan
Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif harus dikuasi secara seimbang sebagai bekal untuk menjawab permasalaahn pendidikan jasmani yang semakin komplek melalui penelitian. Untuk itu para calon masyarakat pendidikan jasmani harus dibekali pengetahuan tentang metodologi secara seimbang anatara kuantitatif dengan kualitatif. pada akhirnya akan menambah wawasan dalam mencari atau menggali permasalahan penelitian dalam penelitian jasmani, guna pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan jasmani.
REVIEW JURNAL 3 Jurnal Nasional II Judul
Penelitian Kualitatif
Jurnal
Journal of Equilibrium
Volume dan ISSN
Volume 5, Nomor 9
Tahun
Juni 2009
Penulis
Pupu Saeful Rahmat
Reviewer
Fitria Rizki Ramadhani
Tanggal
01 Oktober 2019
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui paradigm metode penelitian, pengertian penelitian kualitatif, dasar teoritis kualitatif, dan cirri-ciri penelitian kualitatif
Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah pendapat para ahli dan bukubuku tentang metode penelitian
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karna tidak dengan eksperimen
Langkah Penelitian
Menentukan langkah-langakah penelitian terlebih dahulu, mengumpulkan data-data yang berasal dari sumber terpercaya, juga pendapat para ahli, lalu melakukan perbandingan dan atau penelitian
Hasil Penelitian
Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah. penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari
berbagai
variable-variabel
yang
saling
mempengaruhi. Kekuatan Penelitian
Bahasa tulisannya mudah dibaca dan dimegerti, jurnalnya lengkap, volumenya ada, dan hasil penelitiannya lengkap dengan table-tabelnya, beserta lengkap semua dengan
table yang mendukung serta rumusya yang mebuat mudah untuk dimegerti. Kelemahan Penelitian
Bahasa yang digunakannya terlalu bertele-tele dan assement datanya tidak ada.
Kesimpulan
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistic, dalam penelitian kualitatif peneliti juga harus memasuki lapangan untuk mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Data yang diperoleh bersifat soft data atau data lunak, karna data itu masih mengalami perubahan. Penelitian kuantitatif lebih bersifat deduktif (hipotetikodeduktif) sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat induktif
REVIEW JURNAL 4 Jurnal Nasional III Judul
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SLB C Se-Kota Yogyakarta
Jurnal
Journal of Physical Education and Sport
Volume dan ISSN
Volume 3 Nomor 2,ISSN: 2303-1514
Tahun
Desember 2017
Penulis
Hera Yuniartik, Taufiq Hidayah, dan Nasuka
Reviewer
Fitria Rizki Ramadhani
Tanggal
01 Oktober 2019
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis proses perencanaan pembelajaran penjasorkses di SLB C seKota Yogyakarta, (2) Menganalisis proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran penjasorkes di SLB C se-Kota Yogyakarta, dan (3) Menganalisis bentuk penilaian pembelajaran penjasorkes di SLB C se-Kota Yogyakarta
Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah Siswa SLB C se-Kota Yogyakarta.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif evaluasi dengan menggunakan model evaluasi Countenance Stake. Model Stake ini menekankan pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (descriptions) dan pertimbangan (judgments) serta membedakan tiga fase dalam evaluasi pembelajaran penjasorkes di SLB C yaitu: (1) persiapan (antecedents) dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran; (2) transaksi (transactions) adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran; dan (3) outcomes dari program ini yakni hasil belajar peserta didik yang didapat dari proses penilaian pembelajaran.
Langkah Penelitian
Penilaian
dilakukan
pembelajaran
untuk
oleh
guru
mengukur
terhadap
tingkat
hasil
pencapaian
kompetensi anak berkebutuhan khusus, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki pembelajaran. Penilaian pembelajaran dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dan bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan hasil produk, portofolio dan penilaian diri. Administrasi penilaian
pembelajaran
harus
dilengkapi
dan
didokumentasikan oleh guru, antara lain daftar nilai harian, kisi-kisi soal, soal/bank soal, dan sebagainya Penilaian pembelajaran dilakukan secara komprehensif (menyeluruh) untuk menilai dari masukan, proses dan keluaran/hasil, dengan memadukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Sebagai seorang guru perlu menganalisis hasil penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik dan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
hasil
belajar
dan
memperbaiki
proses
pembelajaran. Hasil Penelitian
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas yang mengajar penjasorkes, kesesuaian intens dengan observasi pada matriks deskripsi ditemukan belum adanya kesesuaian antara ketersediaan RPP yang dibuat oleh guru kelas dengan Standar Proses Pendidikan Khusus. Diketahui bahwa ada guru kelas yang sama sekali tidak membuat dan tidak mempunyai perangkat pembelajaran, ada juga guru kelas yang membuat silabus tetapi tidak membuat RPP penjasorkes, jadi guru
langsung
mengaplikasikan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran. Guru kelas yang mengajar penjasorkes membuat perencanaan pembelajaran berpedoman pada kurikulum dan dibuat dikaitkan dengan mata pelajaran yang lain (tematik). Ada juga guru kelas yang hanya copy paste atau mengambil dari perencanaan yang sudah ada dari guru lain. Sumber belajar didapat guru dari buku yang
diberikan
pemerintah,
buku
yang
ada
diperpustakaan, buku penjasorkes SD umum, buku penjasorkes SLB, dan dari internet, tentu saja materi yang di RPP disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa
luar
biasa
tunagrahita,
disesuaikan
dengan
tingkatan jenjang kelas. Kekuatan Penelitian
Bahasa tulisannya mudah dibaca dan dimegerti, jurnalnya lengkap, volumenya ada, dan hasil penelitiannya lengkap dengan table-tabelnya, beserta lengkap semua dengan table yang mendukung serta rumusya yang mebuat mudah untuk dimegerti.
Kelemahan Penelitian
Bahasa yang digunakannya terlalu bertele-tele dan assement datanya tidak ada.
Kesimpulan
Antecedents (persiapan) pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SLB C se-Kota Yogyakarta memiliki perencanaan pembelajaran yang baik, yaitu memiliki
perangkat
pembelajaran
walaupun
tidak
lengkap, tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, materi pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, pemilihan sarana dan prasarana sesuai dengan karakteristik siswa, menentukan dan memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, serta pemakaian buku pedoman mengajar untuk menentukan materi pembelajaran.
Transactions (proses) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SLB C seKota Yogyakarta berada pada kategori cukup. Guru tidak menggunakan alat peraga/media pembelajaran saat pelaksanaan
pembelajaran,
minimnya
guru
yang
memodifikasi alat pembelajaran agar sesuai dengan materi dan karakteristik siswa, pengalokasian waktu pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan jadwal pembelajaran dan cenderung selesai lebih awal, serta materi pembelajaran yang diberikan cenderung monoton,
sehingga
belum
memenuhi
kebutuhan
pendidikan anak berkebutuhan khusus. Outcomes penilaian pembelajaran penjasorkes di SLB C se-Kota Yogyakarta yang dilakukan oleh guru berada pada kategori cukup. Penilaian pembelajaran belum sepenuhnya
menggambarkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ada. Penilaian pembelajaran yang dilakukan cenderung
dilihat
dari
pengamatan
saat
proses
pembelajaran, belum dilakukan secara komprehensif (menyeluruh) untuk menilai dari masukan (input), proses dan keluaran/hasil (output), dengan memadukan penilaian sikap