Gangguan Panik: (skdi: Penyak T-)

  • Uploaded by: Juwita
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Panik: (skdi: Penyak T-) as PDF for free.

More details

  • Words: 3,994
  • Pages: 14
Loading documents preview...
TEMPLATE OSCE STATION Gangguan Panik 1 1. 2.

Nomor Station Judul Station

3. 4.

Alokasi Waktu Tingkat Kemampuan Kasus yang Diujikan

5.

Kompetensi Diujikan

6.

Kategori Sistem Tubuh

7.

Instruksi Peserta Ujian

Psikiatri Sistem integumen – tinea kruris- Gangguan panik 1 (SKDI : Penyaki it2.1912.24) 15 menit 34A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan pendahuluan untuk kasus bukan emergency dan jika diperlukan merujuk ke dokter spesialis secara mandiri dan tuntas. 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri 3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang 4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding 5. Tatalaksana nonfarmakoterapi 6. Tatalaksana farmakoterapi 7. Komunikasi dan edukasi pasien 8. Perilaku professional 1. Sistem Saraf 2. Psikiatri 3. Sistem Indra 4. Sistem Respirasi 5. Sistem Kardiovaskular 6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas 7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 8. Sistem Reproduksi 9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi 10. Sistem Hematologi dan Imunologi 11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Integumen SKENARIO KLINIK: Seorang perempuan umur 21 datang ke puskesmas diantar ibunya karena merasa kesulitan bernafas dan takut mati. TUGAS : 1. Lakukan alloanamnesis dan anamnesis 2. Ajukan rencana pemeriksaan fisik yang relevan dan sampaikan pada penguji 3. Lakukan pemeriksaan psikiatris dan laporkan hasilnya kepada penguji 4. Tentukan diagnosis banding dan diagnosis kemudian serta sampaikan kepada penguji 5. Lakukan penatalaksanaan non farmakologi 6. Lakukan komunikasi dan edukasi terhadap pasien dan keluarganya Seorang lakilaki, 40 tahun, datang ke praktik dokter umum dengan keluhan bercak gatal di selangkangan. TUGAS : Lakukan anamnesis pada pasien! Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis pada pasien/manekin, deskripsikan kelainan kulit yang ada dan sampaikan pada penguji! Usulkan jenis pemeriksaan penunjang, sampaikan pada penguji dan lakukan interpretasi atas data yang didapatkan! Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding, dan sampaikan pada penguji! Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan pada pasien! Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan! Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait pencegahan penyakit/tatalaksana/prognosisnya!

1

8.

Instruksi Penguji

INSTRUKSI UMUM 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer! 2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis! 3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!

2

INSTRUKSI KHUSUS Skenario klinik: Seorang perempuan usia 21 tahun diantar oleh ibunya ke puskesmas, karena merasa kesulitan bernafas dan takut mati. Pasien sekitar dua jam yang lalu secara tiba-tiba merasa jantungnya berdebar-debar dan kesulitan bernafas kemudian jantungnya berdebar-debar. Serangan ini sangat mengejutkannya sehingga membuat pasien merasa sangat cemas dan ketakutan takut bahwa dia seolah-olah akan mati. Serangan ini merupakan serangan yang ke dua, dimana serangan yang pertama terjadi seminggu sebelumnya. Sebelum serangan pasien dalam kondisi sehat tidak ada keluhan apa pun. Demikian juga setelah serangan pasien tidak merasakan adanya keluhan. Tempat dan situasi dimana dua serangan terjadi tidak sama. Serangan yang pertama dahulu karena kemudian sembuh dengan baik pasien tidak berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena kambuh. Karena setelah serangan yang pertama dahulu sembuh dengan baik pasien tidak berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena serangan ini kambuh dan . Pasien takut kalau nanti serangannya takut kambuh lagi. Pemeriksaan fisik  Vital sign dalam batas normal  Pemeriksaan thoraks dalam batas normal (bila peserta ujian menyatakan akan melakukan pemeriksaan thoraks, sampaikan hasil pemeriksaan thoraks dalam batas normal) Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History):  Penyakit kronis:  Riwayat pengobatan sebelumnya penyakit terdahulu : Permasalahan psikososial sebelumnya:  Sekitar dua minggu sebelum serangan ini pPasien terlibat konflik dengan pacarnya sampai menjadi jarang berkomunikasitidak merasakan adanya permasalahan hidup. Riwayat pengalaman traumatis dan kekerasan sebelumnya:  Tidak ada Riwayat penyakit keluarga (Family history):  Tidak didapatkan adanya riwayat penyakit yang serupa atau permasalahan kejiwaan lainnya pada keluarga sampai pada kakek dan nenek yang diketahuinya. Riwayat kebiasaan sosial (Social history):  Olah raga: suka berolahraga  Merokok : tidak merokok  Minuman beralkohol dan obat-obatan: tidak ada  Pasien mempunyai banyak teman  Hubungan dengan keluarga; Sebelum sakit pasien bisa bergaul dengan saudarasaudaranya dan tetangganya dengan baik Hasil pemeriksaan fisik:  tidak ada kelainan Pemeriksaan penunjang yang diperlukan:  Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang Hasil pemeriksaan psikiatris:  Kesan umum: baik  Rawat diri: baik

3

9

Instruksi Pasien StandarInstruksi Pasien Standar Tata Letak Station Kebutuhan Laboran

Aloanamnesis kepada ibunya Riwayat penyakit sekarang  Keluhan utama : kesuliutanb bernafas dan takut mati  Sejak kapan : 2 jam sebelumnya  Pasien sekitar dua jam yang lalu secara tiba-tiba merasa jantungnya berdebar-debar dan kesulitan bernafas kemudian jantungnya berdebar-debar. Serangan ini sangat mengejutkan sehingga membuat pasien merasa sangat cemas dan ketakutan seolah-olah akan mati. Serangan ini merupakan serangan yang ke dua, dimana serangan yang pertama terjadi seminggu sebelumnya. Sebelum serangan pasien dalam kondisi sehat tidak ada keluhan apa pun. Demikian juga setelah serangan pasien tidak merasakan adanya keluhan. Karena setelah serangan yang pertama dahulu sembuh dengan baik pasien tidak berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena kambuh dan takut kambuh lagi. Tempat dan situasi dimana dua serangan terjadi tidak sama.  Serangan terjadi dua jam yang lalu, serangan selama beberpa menit. Pada waktu serangan terasa berdebar-debar dan nafas sesak. Ketika dating ke dokter, semua sudah kembali biasa.  Serangan yang pertama dahulu karena kemudian sembuh dengan baik pasien tidak berobat. Sehingga alasan kedatangan ke puskesmas kali ini adalah karena kambuh.  Hal-hal yang memperburuk keluhan: tidak jelas  Hal-hal yang mengurangi keluhan: tidak jelas  Riwayat pengobatan sekarang: belum pernah berobat Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History):  Penyakit kronis:  Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : Permasalahan psikososial sebelumnya:  Pasien tidak merasakan adanya permasalahan hidup.

4



Sekitar dua minggu sebelum serangan ini pasien terlibat konflik dengan pacarnya sampai menjadi jarang berkomunikasi.

Riwayat pengalaman traumatis dan kekerasan sebelumnya:  Tidak ada Riwayat penyakit keluarga (Family history):  Tidak didapatkan adanya riwayat penyakit yang serupa atau permasalahan kejiwaan lainnya pada keluarga sampai pada kakek dan nenek yang diketahuinya. Riwayat kebiasaan sosial (Social history):  Olah raga: suka berolahraga  Merokok : tidak merokok  Minuman beralkohol dan obat-obatan: tidak ada  Pasien mempunyai banyak teman  Hubungan dengan keluarga; Sebelum sakit pasien bisa bergaul dengan saudarasaudaranya dan tetangganya dengan baik Peran yang harus dilakukan  Pasien berpakaian berwarna tenang, tidak berdandan  Pasien Standar (PS) diantar ibunya masuk ke ruang periksa.  Pasien Standar (PS) berjalan secara biasa.  Pasien segera duduk segera setelah dipersilahkan oleh dokternya.  Pasien menjawab pertanyaan dokter dengan lancar dengan kecepatan dan intonasi normal  Wajah dan penampilan PS tampak cemas.  Sewaktu ditanya pemeriksa bagaimana perasaannya pasien menjawab bahwa dia sekarang sangat cemas kalau penyakitnya akan kambuh lagi  Sewaktu ditanya bagaimana masa depannya menjawab cemas  Sewaktu ditanya apakah apa yang dipikirkannya bisa diketahui orang, dia menjawab tidak bisa.  Sewaktu ditanya apakah pernah mendengar bisik-bisik ditelinganya namun tidak ada orang yang berbicara, dia menjawab tidak ada  Sewaktu ditanya apakah apa yang dilakukan seperti bukan kemauannya, dia menjawab bahwa semua yang dilakukannya adalah kemauannya sendiri.  Sewaktu ditanya apakah merasa banyak kesalahan/banyak berdosa, dia menjawab TIDAK  Sewaktu ditanya apakah ada perasaan tidak berguna, dia menjawab TIDAK  Sewaktu ditanya apakah ada perasaan lebih baik mati atau ingin mati saja, dia menjawab TIDAK, BAHKAN TAKUT MATI Instruksi untuk pasien simulasi : 1. Ibu PS & PS menjawab pertanyaan kandidat sesuai skenario. 2. Ibu PS dan PS hanya menjawab pertanyaan kandidat secukupnya saja pada masalah yang ditanyakan; jika tidak ditanyakan tidak boleh menyebutkan apapun 3. Jika kandidat tidak menyampaikan nama penyakit, maka ibu PS bertanya mengenai penyakit tersebut kepada kandidat 4. Bila kandidat memberitahukan "gangguan jiwaa " atau istilah medis lain, maka ibu PS menanyakan apa artinya, penyebabnya, & apa yang harus di lakukan jika kambuh lagi. 5. Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat masuk/duduk, raut muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan dengan cukup lengkap sehingga tidak membingungkan kandidat. Nama Sesuai PS Usia 40 tahun

5

10

Tata Letak StationKebutuhan Manekin

Manekin genitalia laki-laki. Didekatnya dipasang foto berikut:

11

12

13

Peralatan yang dibutuhkan Cantumkan semua peralatan yang dibutuhkan termasuk bagaimana tata ruang yang sesuai dengan station dengan mencantumkan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk semua peserta ujian Peralatan yang sudah tercantum adalah peralatan dasar yang diperlukan untuk semua stationKebutuhan Set Alat

Penulis

Referensi

           

1 set Meja dan kursi dokter 1 buah Kursi pasien 1 set Meja dan kursi penguji 1 buah Meja Peralatan steril/non steril 1 set Bed pemeriksaan 1 buah Wastafel atau simulasi wastafel 1 buah Spygmomanometer raksa 1 buah Stetoskop 1 buah Termometer raksa 1 buah Penlight 1 botol Alkohol glyserin spray Timbangan berat badan dan 1 buah pengukur tinggi badan 15 lembar  Rekam medis 15 lembar  Blanko pemeriksaan penunjang  Blanko resep (isi nama /nomor 15 lembar peserta ujian) 1 buah  Tempat sampah tertutup 1 kotak  Tissue 1 buah  Jam dinding (dipasang ditembok agar dapat dilihat peserta) 1 buah  Ballpoint 0  Maneqin ...... Set penyakit kulit dan kelamin dr. Mahar Agusno, SpKJ(K) dr. Irwan SupriyantoDr.dr.Niken Trisnowati MSc, SpKK Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Kulit dan Kelamin FK UGM 1. Elvira,S.D., dan Hadisukanto, G. (eds), 2010. Buku Ajar Psikiatri. Badan penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. Maramis, W.F. & Maramis, AA. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Airlangga University Press. 3. Patel. V. 2003. Where There Is No Psychiatrist A Mental Health Care Manual. Gaskell 4. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and synopsis of clinical dermatology, 6th Edition. McGraw-Hill.

6

[email protected]

7

RUBRIK PENILAIAN OSCE STATION ...

I. Rubrik KOMPETENSI 1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik yang relevan

0 Peserta ujian TIDAK MAMPU memfasilitasi pasien untuk menanyakan pertanyaanmendapatkan informasi berikut: 1. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang 2. Faktor pemicu 3. Penanganan Riwayat pengobatan yang dilakukan 4. Riwayat penyakit dahulu 5. Riwayat pengobatan 6. Riwayat keluarga dan sosial ATAU Tidak melakukan anamnesis yang sesuaiPeserta ujian tidak memfasilitasi pasien untuk menceritakn kesakitannya.

Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasienPeserta ujian tidak

1 Peserta ujian mampu memfasilitasi pasien untuk menanyakan 1-2 dari 6 pertanyaan berikut: 1. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang 2. Faktor pemicu 3. Riwayat pengobatan yang dilakukan 4. Penanganan yang dilakukan 5. Riwayat penyakit dahulu 6. Riwayat pengobatan 7. Riwayat keluarga dan sosial Peserta ujian:  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat. Sehingga mendapatkan 1-2 dari hal-hal berikut 1. Keluhan utama 2. RPS 3. RPD 4. RPK 5. Riwayat sosial dan kebiasaan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, serta mampu melakukan salah satu pemeriksaan

2 Peserta ujian mampu memfasilitasi pasien untuk menanyakan 3-4 dari 6 pertanyaan berikut: 1. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang 2. Faktor pemicu 3. Riwayat pengobatan yang dilakukan 4. Penanganan yang dilakukan 5. Riwayat penyakit dahulu 6. Riwayat pengobatan 7. Riwayat keluarga dan sosial Peserta ujian: Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya Sehingga mendapatkan3-4 dari hal-hal berikut  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya, namun sebagian kecil pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat. 1. Keluhan utama 2. RPS 3. RPD 4. RPK 5. Riwayat sosial dan kebiasaan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, serta mampu melakukan dua pemeriksaan berikut ini dengan menggunakan teknik 8

3 Peserta ujian mampu memfasilitasi pasien untuk menanyakan 5 - 6 pertanyaan berikut: 1. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang 2. Faktor pemicu 3. Riwayat pengobatan yang dilakukan 4. Penanganan yang dilakukan 5. Riwayat penyakit dahulu 6. Riwayat pengobatan 7. Riwayat keluarga dan sosial Peserta ujian:  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan seluruh informasi yang relevan, akurat dan adekuat. 1. Keluhan utama 2. RPS 3. RPD 4. RPK 5. Riwayat sosial dan kebiasaan

BOBOT 33

Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, serta mampu melakukan seluruh pemeriksaan berikut ini dengan

13

SKOR

melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien

berikut ini dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar dan sistematik/runut:  Pemeriksaan tanda vital, tapi tidak sempurna Peserta melakukan pemeriksaan fisik status lokalis dengan langkah: 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan. 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan tanpa menggunakan lup dan senter 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan kurang lengkap, Peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien

pemeriksaan yang benar dan sistematik/runut:  Pemeriksaan tanda vital secara sempurna tapi  Tidak mengajukan untuk melakukan pemeriksaan thoraks Peserta melakukan pemeriksaan fisik status lokalis dengan langkah yang benar: 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan. 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan menggunakan lup dan senter 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan kurang lengkap.

menggunakan teknik pemeriksaan yang benar dan sistematik/runut:  Pemeriksaan tanda vital secara sempurna dan o Mengajukan untuk melakukan pemeriksaan thoraks Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut: Menggunakan teknik pemeriksaan yang benar

Atau 1. Tanpa cuci tangan 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan menggunakan lup dan senter 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan lengkap:

Sistematik/runutPeserta melakukan pemeriksaan fisik status lokalis dengan langkah yang benar: 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan. 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan menggunakan lup dan senter 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan lengkap:

Status Lokalis: Pada selangkangan terdapat patch eritem dengan bagian tengah tampak kulit normal (central healing) dan tepi papulpapul eritem (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan skuama putih di atasnya. Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan 9

Status Lokalis: Pada selangkangan terdapat patch eritem dengan bagian tengah tampak kulit normal (central healing) dan tepi papul-papul eritem (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan skuama putih di atasnya.

menggunakan teknik pemeriksaan yang benar 3. Pemeriksaan Psikiatri Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding/diagnosis

Peserta ujian tidak mampu melakukan pemeriksaan psikiatri berikut:  Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat, waktu: baik  Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif  Pikiran: bBentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-jangan kesulitan bernafas dan perasaan perasaan takut akan matiakan mati akan berulang Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: relevan, koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: appropriate (serasi mood)  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak

Peserta ujian mampu melakukan dan melaporkan 1 – 4 pemeriksaan psikiatris berikut:

Peserta ujian mampu melakukan dan melaporkan 5 - 8 pemeriksaan psikiatris berikut:

 Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat,

 Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat, waktu:

waktu: baik  Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif  Pikiran: Bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas janganjangan kesulitan bernafas dan perasaan takut akan mati Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: relevan, koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: appropriate (serasi mood)  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak efektif  Lain-lain: tidak ada kelainan  Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat, waktu: baik

baik  Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif  Pikiran: Bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-jangan kesulitan bernafas dan perasaan takut akan mati Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: relevan, koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: appropriate (serasi mood)  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak efektif  Lain-lain: tidak ada kelainan  Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat, waktu: baik  Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif  Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan 10

Peserta ujian mampu melakukan dan melaporkan 9 – 13 pemeriksaan psikiatris berikut:  Kesan umum: baik  Rawat diri: baik  Kesadaran: kompos mentis  Orientasi orang, tempat, waktu:

baik  Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif  Pikiran: Bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas janganjangan kesulitan bernafas dan perasaan takut akan mati Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: relevan, koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: appropriate (serasi mood)  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak efektif  Lain-lain: tidak ada kelainan Kesan umum: baik Rawat diri: baik Kesadaran: kompos mentis Orientasi orang, tempat, waktu: baik Sikap dan tingkah laku: normoaktif dan kooperatif Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-

32

efektif  Lain-lain: tidak ada

kelainan

Peserta ujian melakukan tes/prosedur yang tidak sesuai masalah klinik pasien, atau salah menginterpretasikan data hasil pemeriksaan penunjang Peserta ujian mimilih tes/pemeriksaan penunjang yang tidak sesuai masalah klinik pasien

4. Menentukan

diagnosis banding dan diagnosis Menentukan diagnosis dan diagnosis banding

Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis ATAU salah menentukan diagnosisPeserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding dengan benar

 Sikap dan tingkah laku:

normoaktif dan kooperatif  Pikiran: bentuk: tidak ada kelainan Isi: perasaan cemas jangan-jangan kesulitan bernafas dan perasaan akan mati akan berulang Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: apropriate  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak efektif  Lain-lain: tidak ada kelainan

Peserta ujian dapat menyebutkan bahwa gangguan yang dialami termasuk dalam spektrum gangguan cemas

Isi: perasaan cemas janganjangan kesulitan bernafas dan perasaan akan mati akan berulang Progresi: tidak ada kelainan  Pembicaraan: koheren, kecepatan dan intonasi normal  Mood: euthymik  Afek: apropriate  Gangguan persepsi: tidak ada  Insight baik  Mekanisme koping: tidak efektif  Lain-lain: tidak ada kelainan Peserta ujian melakukan tes/prosedur sesuai masalah klinik pasien secara lengkap, tanpa menyampaikan prosedur atau hasilnya Atau menginterpretasi data hasil pemeriksaan penunjang secara lengkap namun menjelaskan kepada pasien dengan tidak tepat Peserta ujian dapat menetapkanmenyebutkan diagnosis banding Gangguan Cemas Menyeluruh dan Gangguan Panik tetapi tidak dapat menentukan diagnosis Gangguan PanikPeserta ujian dapat menetapkan diagnosis dan 1 (satu) beberapa diagnosis banding secara tidak lengkap

11

jangan kesulitan bernafas dan perasaan akan mati akan berulang Progresi: tidak ada kelainan Pembicaraan: koheren, kecepatan dan intonasi normal Mood: euthymik Afek: apropriate Gangguan persepsi: tidak ada Insight baik Mekanisme koping: tidak efektif Lain-lain: tidak ada kelainan Peserta ujian memilih pemeriksaan penunjang yang benar (KOH 10%)melakukan tes/prosedur yang lengkap dan menyampaikan prosedur atau hasilnya Atau menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan lengkap dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat Peserta ujian dapat menetapkanmenyebutkan diagnosis banding Gangguan Cemas Menyeluruh dan Gangguan Panik serta dapat m,enentukan diagnosis Gangguan PanikPeserta ujian menetapkan diagnosis dan 2 (dua) diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan masalah klinik pasien Diagnosis Banding 1: eritrasma Diagnosis Banding 2: kandidiasis intertrigo

33

5. Tatalaksana nonfarmakoterapi 6. Tatalaksana nonfarmakoterapi

Peserta ujian tidak melakukan tatalaksana nonfarmakoterapiPeserta ujian tidak melakukan tindakan Atau melakukan tetapi tidak sesuai perintah Atau melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien

Peserta ujian melakukan sebagian tatalaksana berikut:  Edukasi kepada pasien bahwa serangan yang dialami pasien tersebut yang disebut sebagai serangan panik merupakan serangan kecemasan hebat akibat bernafas yang cepat sekali.  Pasien dilatih mengingat hal-hal berikut: Serangan dimulai pada waktu pasien merasakan kecemasan atau adanya keluhan fisik. Jika hal tersebut terjadi, pasien harus mengingat bahwa hal ini terjadi akibat pasien bernafas terlalu cepat dan untuk itu pasien harus mengendalikan pernafasannya dengan jalan tarik nafas secara pelan, pertahankan kemudian keluarkan nafas yang dilakukan berulang dan ajeg sampai serangan panik tersebut hilang.

Peserta ujian melakukan semua tatalaksana berikut tetapi tidak lengkap:  Edukasi kepada pasien bahwa serangan yang dialami pasien tersebut yang disebut sebagai serangan panik merupakan serangan kecemasan hebat akibat bernafas yang cepat sekali.  Pasien dilatih mengingat hal-hal berikut: Serangan dimulai pada waktu pasien merasakan kecemasan atau adanya keluhan fisik. Jika hal tersebut terjadi, pasien harus mengingat bahwa hal ini terjadi akibat pasien bernafas terlalu cepat dan untuk itu pasien harus mengendalikan pernafasannya dengan jalan tarik nafas secara pelan, pertahankan kemudian keluarkan nafas yang dilakukan berulang dan ajeg sampai serangan panik tersebut hilang. Yakinkan bahwa serangan panik tersebut adalah akibat bernafas terlalu cepat dan tidak membahayakan 

12

Rujukan ke RS dengan dokter

Peserta ujian melakukan semua tatalaksana berikut dengan lengkap:  Edukasi kepada pasien bahwa serangan yang dialami pasien tersebut yang disebut sebagai serangan panik merupakan serangan kecemasan hebat akibat bernafas yang cepat sekali.  Pasian dilatih untuk mengingat hal-hal berikut: Serangan dimulai pada waktu pasien merasakan kecemasan atau adanya keluhan fisik. Jika hal tersebut terjadi, pasien harus mengingat bahwa hal ini terjadi akibat pasien bernafas terlalu cepat dan untuk itu pasien harus mengendalikan pernafasannya dengan jalan tarik nafas secara pelan, pertahankan kemudian keluarkan nafas yang dilakukan berulang dan ajeg sampai serangan panik tersebut hilang. Yakinkan bahwa serangan panik tersebut adalah akibat bernafas terlalu cepat dan tidak membahayakan

2

Yakinkan bahwa serangan panik tersebut adalah akibat bernafas terlalu cepat dan tidak membahayakan

1.

spesialis kedokteran jiwa Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap

tetapi tidak menyampaikan alasan maupun prosedur pelaksanaan tindakan

Rujukan ke RS dengan dokter spesialis kedokteran jiwa Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan 

Rujukan ke RS dengan dokter spesialis kedokteran jiwa Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai perintah atau masalah klinik pasien tetapi tidak lengkap 

7. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi

8. Perilaku

Peserta ujian tidak meminta

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut: 1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien Meminta izin secara lisan darin 1-2

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut: 1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip berikut: 1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

23

Meminta izin secara lisan darian 3 poin 13

Meminta izin secara lisan dan

1

profesional

izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

poin berikut : 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

berikut: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

II. Global performance Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian! TIDAK LULUS

BORDERLINE

LULUS

SUPERIOR

14

melakukan di bawah ini secara lengkap: 1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Related Documents

Gangguan: Panik
January 2021 1
Gangguan Panik
January 2021 1
Gangguan Panik
January 2021 1

More Documents from "rikasusantiii"