Gangguan Penyesuaian Ppt.pptx

  • Uploaded by: nurhabibi matondang
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Penyesuaian Ppt.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 916
  • Pages: 15
Loading documents preview...
GANGGUAN PENYESUAIAN

Pembimbing dr.Nauli Aulia Lubis Sp.KJ Disusun oleh : Nurhabibi 111001217

1 PENDAHULUAN



Gangguan penyesuaian merupakan gangguan jiwa yang paling sering dijumpai pada pasien yang dirawat di rumah sakit untuk penyakit medik ataupun operasi, namun ada jarang penelitiannya.



Predisposisi atau kerentanan individual lebih berperan dalam resiko terjadinya dan terhadap pembentukan manifestasi gangguan penyesuaian dibandingkan dengan kondisi-kondisi lain dalam “reaksi terhadap setres berat dan gangguan penesuaian” tanpa adanya stresor



Manifestasi gangguan ini bervariasi dan mencapai afek depresif, ansietas, kecemasan (atau campuran dari hal tersebut), perasaan tidak mampu menghadapi dan menyesuaiakan, merencanakan masa depan, atau berlanjut dalam situasi sekarang, disertai adanya disabilitas dalam kinerja kegiatan rutin sehari-hari.



Gangguan penyesuaian diasumsi sebagai suatu keadaan yang tidak akan terjadi tanpa adanya stresor. ICD-10 mendefinisikan stresor ini sebagai stresor yang “ tidak termasuk tipe yang tidak biasa atau katastropik”.

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Sebagai gejala-gejala emosional atau perilaku yang bermakna secara klinis dan terjadi sebagai respon terhadap satu atau lebih stresor yang nyata. Gejala timbul dalam 3 bulan terjadi nya stressor dan menghilang dalam waktu 6 bulan setelah tak ada stressor.

2.2. Epidemiologi Gangguan ini dapat dijumpai pada semua usia dan lebih sering pada remaja. Prevalensi diperkirakan 2-8% dari populasi umum. Suatu penelitian di Amerika mendapatkan 5-20% pasien dewasa yang berobat dipoli klinik jiwamenderita gangguan penyesuaian, sedangkan 70% anak yang dirawat di klinik jiwa menderita gangguan penyesuaian. Pada orang dewasa, perempuan dengan gangguan penyesuaian adalah dua kali dari pada laki-laki. Berbeda dengan anak remaja, baik pada perempuan maupun laki-laki, prevalensi gangguan tersebut adalah sama.1,4

2.3. Etiologi a. Faktor Psikodinamik Sebagaimana kita tahu psikodinamik adalah suatu pendektan konseptual yang memandang proses-proses mental sebagai gerakan dan interaksi kuantitas-kuantitas energy psisik yang berlangsung intraindividual (antar bagian-bagian struktur psikik) dan interindividual (antar orang). b. Genetik c. Biologik

2.5. Manifestasi klinis DSM-IV-TR menyatakan bahwa gejala-gejala gangguan penyesuaian timbul dalam 3 bulan awitan stressor dan memenuhi sekurangkurangnya kriteria berikut ini : 1. Penderitaan yang berlebih dibandingkan dengan yang diharapkan dari respon terhadap stressor. 2. Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosisal, pekerjaan atau akademik.

Ada 6 tipe gangguan penyesuaian dengan gejala-gejala yang predominan : a. Dengan afek depresif b. Dengan ansietas c. Dengan campuran ansietas dan afek depresi d. Dengan gangguan tingkah laku e. YTT (Yang Tak Tergolongkan)

2.6. Diagnosa dan Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnostik menurut DSM-IV-TR 1 a. Perkembangan gejala-gejala emosional dan tingkah laku sebagai respon terhadap stressor atau lebih: stressor yang terjadi didalam waktu 3 bulan awitan stressor. b. Gejala-gejala atau tingkah laku bermakna secara klinis ditandai oleh salah satu dari hal berikut : 1. Penderitaan yang jelas melebihi apa yang diharapkan dari pemaparan stressor. 2. Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau akademik.

c.

d.

e.

Gangguan berhubungan dengan stress tidak memenuhi kriteria untuk gangguan Aksis I spesifik lain dan tidak semata-mata suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau Aksis II yang telah ada sebelumnya. Gejala-gejala tidak tercerminkan kondisi berkabung Jika stressor ( dan konsekuensinya) telah berhenti, gejala tidak menetap selama lebih dari 6 bulan lagi.

Pedoman Diagnostik 2,6: 1. Diagnosa tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara : a. Bentuk, isi, dan beratnya gejala: b. Riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan c. Kejadian, situasi yang “stressful”, atau krisis kehidupan. 2.

Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut. 3. Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, ansietas, campuran anxietas-depresif, gangguan tingkah laku disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung diagnosa. 4. Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang “stressful”, dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan.

2.7.Penatalaksanaan

2.7.1.Psikoterapi 2.7.2Farmakoterapi 1. Anti ansietas : pemberian antiansietas berguna untuk pasien dengan hindarilah ketergantungan obat seperti benzodiazepine. a.

Golongan benzodiazepine misalnya diazepam, chlordiazepoxide, oxazolam, chlorazepate, alprazolam, prazepam.

kecemasan, tetapi

lorazepam, clobazam,

b.

Golongan non benzodiazepine misalnya sulpride, buspirone, hydroxine.

2.

Anti depresi Dapat diberikan bila dijumpai adanya depresi.

a.

Golongan tricyclic atau tetracyclic compound misalnya amitriptilin, amoksapin, imipramin, maprotillin, nortriptillin, protriptillin, trimipramin.

desipramin,

b. Golongan SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor) misalnya fluoksetin, fluvoksamin, nefazodon, paroksetin, sertralin, trazodon, venlafaksin. c. Golongan MAOI (Mono-Amine-Oxydase-Inhibitor) reversible misalnya isokarboxazid, fenilzin, tranilsipromin. d. Atypical antidepressants misalnya trazodone, mirtazapine

2.9. prognosis Dengan terapi yang efektif, prognosis pada umumnya adalah baik. Kebanyakan pasien kembali ke fungsi semula dalam waktu 3 bulan. Ada gangguan penyesuaian yang berlangsung sementara dan dapat sembuh sendiri atau setelah mendapat terapi. Remaja membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih kembali dibandingakan dengan orang dewasa. Terdapat penelitian atau follow up selama 5 tahun mendapatkan 71% pasien dewasa sembuh tanpa gejala residual, 21% berkembang menjadi gangguan depresi mayor, atau alkoholisme. Pada remaja prognosis kurang baik, karena 43% menderita gangguan skizofrenia dengan gangguan skizoafektif, depresi mayor, gangguan penyalahgunaan zat serta gangguan kepribadian. Adapun resiko bunuh diri cukup tinggi.

3 KESIMPULAN 





 



Gangguan penyesuaian adalah keadaan-keadaan stress yang subjektif dan gangguan emosional, yang biasanya mengganggu kinerja dan fungsi sosial, dan yang timbul pada periode adaptasi terhadap akibat dari peristiwa kehidupan yang penuh stress ( termasuk adanya atau kemungkinan adanya suatu penyakit fisik berat). Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya peristiwa yang merupakan stress atau perubahan dalam hidup, dan lamanya gejala-gejala biasanya tidak melebihi 6 bulan, kecuali dalam kasus reaksi depresif berkepanjangan. Pada dewasa perempuan lebih rentan terkena dari pada laki-laki, tetapi pada remaja laki-laki dan perempuan sama rentannya. Untuk pedoman diagnostik digunakan berdasarkan PPDGJ-III Dalam penatalaksanaannya digunakan dengan cara psikoterapi dan farmakoterapi Prognosis umumnya baik.

TERIMA KASIH......

Related Documents


More Documents from "Atid Amanda"