Hakikat Manusia Dan Pendidikan

  • Uploaded by: Awall Azhary
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hakikat Manusia Dan Pendidikan as PDF for free.

More details

  • Words: 2,442
  • Pages: 13
Loading documents preview...
Hakikat Manusia dan Pendidikan |1

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saya sadar sebagai penulis senantiasa mengharapkan tanggapan, kritikan, dan saran yang dapat membangun kreatifitas sehingga penulis dapat memberi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada

bapak dosen/Ibu

dosen. Harapan kami, semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak mendapat berkah dan rahmat bernilai ibadah di sisi Allah swt. Amin!

Penyusun

Hakikat Manusia dan Pendidikan |2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .........................................................................................

1

DAFTAR ISI ........................................................................................................

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... B. Rumusan Masalah ....................................................................................

3 3

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan aspek-aspek hakikat manusia dan pendidikan ................. B. Hubungan hakikat manusia dan pendidikan ............................................ C. Peran pendidikan bagi kehidupan manusia ..............................................

4 6 9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. B. Saran .........................................................................................................

12 12

DAFTAR PUSATAKA .......................................................................................

13

Hakikat Manusia dan Pendidikan |3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, dengan pendidikan manusia dapat mengetahui sesuatu yang belum diketahui dan menggali sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak lahir manusia membutuhkan pendidikan. Pada saat itu pendidik yang paling berperan yaitu orang tua. Orang tua sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengetahui tujuan pendidikan itu sendiri dan bagaimana langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Begitu juga dengan seorang guru harus mampu membimbing peserta didik ke arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yaitu untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indra. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (Secara perorangan maupun secara berkelompok).Sampai saat ini, isu pendidikan masih mendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat. Hal ini merupakan dampak dari keinginan seluruh masyarakat indonesia yang ingin mewujudkan mutu pendidikan indonesia yang lebih baik.

B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian dan aspek-aspek hakikat manusia dan pendidikan ! 2. Bagaimana hubungan hakikat manusia dengan pendidikan ? 3. Bagaimana peran pendidikan bagi kehidupan manusia ?

Hakikat Manusia dan Pendidikan |4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan aspek-aspek hakikat manusia dan pendidikan 1. Pengertian hakikat manusia dan pendidikan Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistansi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de’detre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah sprangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia menjadi apa yang terwujud, “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik yang khas, “sesuatu yang olehnya” ia merupakan sebuah nilai yang unik, yang memiliki sesuatu martabat khsusus”(Luois Leahy, 1958). Pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Pendidikan adalah masalah yang sangat penting bahkan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, terutama pada zaman yang semakin canggih ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia semakin sempit.

2.

Aspek-aspek hakikat manusia Aspek-aspek hakikat manusia antara lain berkenaan dengan asal-usulnya

(contoh: manusia sebagai makhluk tuhan), struktur metafisiknya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama).  Manusia sebagai makhluk Tuhan Manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran (cociousness) dan penyadaran diri (self-awarness). Karena itu manusia adalah subjek yang

Hakikat Manusia dan Pendidikan |5

menyadari kebe-ra-da-annya, ia mampu membedakan dirinya dengan sesuatu yang ada di luar dirinya. Terdapat dua pandangan filsafat yang berbeda tentang asal usul alam semesta, yaitu Evolusionisme dan Kreasionisme.  Manusia sebagai Kesatuan Badan-Roh Terdapat paham mengenai aspek apakah yang esensial pada diri manusia itu, badannya ataukah jiwa/rohaninya yaitu Materialisme, Idealisme, Dualisme, dan paham yang menyatakan bahwa manusia adalah kesatuan badan-roh.  Manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai individu atau sebagai pribadi merupakan kenyataan yang paling rill dalam kesadaran manusia. Sebagai individu manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan manusia yang lainnya sehingga bersifat unik, dan merupakan subjek yang otonom. Perbedaan ini baik berkenaan dengan postur tubuhnya, kemampuan berfikirnya, minat dan bakatnya, dunianya dan cita-citanya.  Manusia sebagai makhluk sosial Masyarakat terbentuk dari individu-individu, maju mundurnya suatu masyarakat akan ditentukan oleh individu-individu yang membangunnya. Oleh karena itu setiap manusia adalah pribadi (individu) dan adanya hubungan pengaruh timbal balik antara individu dengan sesamanya maka idealnya situasi hubungan antara individu dengan sesamanya itu tidak merupakan hubungan antara subjek dengan objek, melainkan subjek dengan subjek.  Manusia sebagai makhluk berbudaya Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya dan membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada diluar manusia, bahkan hakikatnya meliputi perbuatan manusia itu sendiri. Manusia tidak terlepas dari kebudayaan, bahkan manusa itu baru

Hakikat Manusia dan Pendidikan |6

menjadi manusia karena dan bersama kebudayaan. Kebudayaan memiliki fungsi positif bagi kemungkinan eksistensi manusia, namun demikian apabila

manusia

kebudayaan

pun

kurang dapat

bijaksana

dalam

menimbulkan

mengembangkannya,

kekuatan-kekuatan

yang

mengancam eksistensi manusia.  Mansia sebagai makhluk susila Menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan karena pada manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah mutlak (categorical imperative).  Manusia sebagai makhluk beragama Aspek Keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pangkuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan prilaku. Manusia hidup beragama karena menyangkut masalahmasalah yang yang bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagamaan akan tampak dalam kehidupan susuai agama yang dianut masing-masing individu.

B. Hubungan hakikat manusia dengan pendidikan

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Wahyudin (2008:1.20) Berbagai aspek kehakikat manusia, pada dasarnya adalah potensi yang harus diwujudkan setiap orang, sebab itu bahwa berbagai aspek hakikat manusia merupakan sosok manusia ideal, merupakan gambaran manusia yang dicita-citakan atau yang menjadi tujuan. Sosok manusia ideal tersebut melainkan harus diupayakan untuk diwujudkan.

Hakikat Manusia dan Pendidikan |7

Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik bersifat jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, manusia memerlukan pendidikan demi mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia. Pada dasarnya, ada dua pokok permasalahan tentang hakikat manusia. Pertama, telah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan di muka bumi ini. Kedua, telah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri hususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia. Manusia makhluk indvidu, yaitu makhluk yang memiki jatih diri, dan memiliki ciri perbedaan. Namun, pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya yang saling berintraksi dengan lingkungannya.

1. Asas-asas keharusan atau perlunya pendidikan bagi manusia  Manusia sebagai makhluk yang belum selesai Manusia tidak mampu menciptakan dirinya sendiri, beradanya manusia di dunia bukan pula sebagai hasil evolusi tanpa pencipta sebagaimana di yakini penganut Evolusionisme, melainkan sebagai ciptaan Tuhan. Sebagai kesatuan badani-rohani manusia memiliki historisitas dan hidup bertujuan. Karena itu, eksistensi manusia terpaut dengan masa lalunya (misal ia berada karena diciptakan Tuhan, lahir didunia dalam keadaan tidak berdaya sehingga memerlukan bantuan orang tuanya atau orang lain dan seterusnya), dan sekaligus menjangkau masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya. Manusia berada dalam perjalanan hidup, perkembangan dan pengembangan diri. Ia adalah manusia, tetapi sekaligus “belum selesai” mewujudkan diri sebagai manusia.  Tugas dan tujuan manusia adalah menjadi manusia Manusia hidup di dunia dalam keadaan keadaan belum tertentukan menjadi apa atau menjadi siapa nantinya karena itu aspek-aspek hakikat

Hakikat Manusia dan Pendidikan |8

manusia yang pada dasarnya merupakan potensi yang sekaligus adalah sebagai tugas yang harus diwujudkan oleh setiap orang. Berbagai aspek hakikat manusia pada dasarnya adalah potensi yang harus di wujudkan setiap orang, sebab itu bahwa berbagai aspek hakikat manusia merupakan sosok manusia yang ideal, merupakan gambaran manusia yang di cita-cita kan atau yang menjadi tujuan. Sosok manusia ideal tersebut belum terwujud melainkan harus di upayakan untuk diwujudkan.  Perkembangan manusia bersifat terbuka Perkembangan manusia bersifat terbuka atau mengandung berbagai kemungkinan. Manusia mungkin berkembang sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya atau mampu menjadi manusia, sebaliknya mungkin pula ia berkembang ke arah yang kurang sesuai atau bahkan tidak sesuai dengan kodrat dan martabat kemanusiaannya.

2. Asas-Asas Kemungkinan Pendidikan  Asas Potensialitas Berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan ia akan mampu menjadi manusia, tetapi untuk itu memerlukan suatu sebab, yaitu pendidikan. Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia di harapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui.  Asas Dinamika Manusia selalu aktif baik dalam aspek fsikologik maupun spiritualnya. Ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapainya.  Asas individualitas Individu memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang lainnya dan memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri.

Hakikat Manusia dan Pendidikan |9

 Asas sosialitas Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik.  Asas moralitas Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang tidak baik, dan pada dasarnya ia berpotensi untuk berprilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya (aspek moralitas).

C. Peran pendidikan bagi kehidupan manusia Pendidikan berpengaruh positif bagi kehidupan manusia. Sebagai contohnya pendidikan melalui pengalaman hidup. Pengalaman seseorang dapat mengetahui baik buruknya suatu tindakan. Akan lebih berhati-hati dalam memilih suatu keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat berikut: Pendidikan sebagai kekuatan berati mempunyai wewenang dan cukup kuat bagi kita,bagi rakyat banyak (khalayak) untuk menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu.dan tidak ada satu fungsi dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan baik didalam maupun di luar lembaga formal .Hubungan dan interaksi sosial yang terjadi dalam proses pendidikan di masyrakat mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia.untuk memperoleh hakekat diri yang makin bertambah sebagai hasil pengalaman berturut-turut sepanjang kehidupan masyarakat. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik. Ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa ilmu, manusia akan buta dalam segalanya. Ada banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari ilmu pengetahuan ini diantaranya yaitu manfaat

H a k i k a t M a n u s i a d a n P e n d i d i k a n | 10

adanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya ilmu tersebut, manusia dapat menemukan lampu, komputer, televisi, dan lain-lain. Kesadaran akan pentingnya manfaat pendidikan dapat memberikan prestasi yang intelektual bagi manusia yang terlibat didalamnya. Belakangan ini kesadaran akan manfaat pentingnya pendidikan sebagai penunjang menciptakan sumber daya manusia dirasakan sudah tidak ada lagi. Ketika bukan lagi keutamaan, kasih dan keadilan yang ditanamkan dalam konsep pendidikan, melainkan mencari keuntungan materi dan kekuasan atau adanya komersialisasi di dunia pendidikan, ini akan menjadi

sebab

utama

terjadinya

praktik

pendidikan

diskriminatif.

Wahyuddin(2008:1.39). Dengan adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan sudah dapat membantu manusia

dalam mengatasi masalah

dari perkembangan manusia itu

sendiri. Pendidikan yang akan membentuk manusia dengan tingkah laku tertentu dan dalam keadaan tertentu pula. Jika pendidikan itu di katakan sebagai suatu propesi, maka pendidik pun akan menekuni pekerjaan tersebut karena memang sudah menjadi tugas seorang guru dalam mendidik dan maengajar anak-anak didiknya. Seperti sebuah istilah guru tanpa tanda jasa, pendidik tidak pernah menginginkan hal yang lebih selain dari keberhasilan anak didiknya. Proses pendidikan dari tiga bentuk pendidikan dipengaruhi oleh sistem politik dan ekonomi. Di samping itu, dengan adanya bermacam-macam jenis politik dan bermacam-macam kondisi ekonomi maka arah proses pendidikan akan bermacammacam untuk masing-masing bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga, pemerintah, lembaga keagamaan dan lembaga-lembaga non-agama. Adapun lembaga pendidikan yang pertama ditekuni oleh seorang anak yaitu lembaga pendidikan keluarga. Keluarga merupakan wadah yang sangat penting dalam membentuk watak dan pribadi seorang individu. Selain itu, ada juga lembaga pendidikan sekolah yang berfungsi juga membantu keluarga untuk medidik anakanak. Anak-anak mendapatkan pendidikan di lembaga ini, apa yang tidak di dapat di

H a k i k a t M a n u s i a d a n P e n d i d i k a n | 11

dalam keluarga atau karena kedua orang tuanya tidak terlalu memperhatikan anak tersebut, maka anak itu kan dididik disini. Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial Pemerintah bersama orang tua telah menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan sceara besar-besaran untuk kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan seperti rasa hormat kepada orang tua, kepada pemimpin kewajiban untuk mematuhi hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku, jiwa patriotisme dan sebagainya. Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kemajuan-kemajuan danpembangunan politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan. Pendek kata pendidikan dapat diharapkan untuk mengembangkan wawasan anak terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan secara tepat dan benar, sehingga membawa kemajuan pada individu masyarakat dan negara untuk mencapai tujuan pembangunannasional. Pendidikan sering dipandang hanya sebatas tanggung jawab pemerintah, padahal pendidikan yang bermutu sangat memerlukan peran aktif seluruh komponen masyarakat, baik dalam segi perancangan kurikulum, materi pembelajaran, proses pendidikan, dan pembiayaan. Rendahnya pembiayaan pendidikan merupakan komponen masalah yang terbesar dalam mengejar kualitas pendidikan yang bertumpu pada faktor pembiayaan. Untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas tentu memerlukan biaya yang cukup besar, baik bagi kepentingan peningkatan kualitas tenaga kependidikan, maupun sarana pendukung proses pembelajaran.

H a k i k a t M a n u s i a d a n P e n d i d i k a n | 12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian diatas,kita dapat menarik kesimpulan antara lain: 1. Pendidikan merupakan proses panjang yang dalam pelaksanaannya banyak ditemui berbagai macam masalah terutama pada zaman yang semakin canggih ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu pengetahuan kita semakin sempit sehingga membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyrakat. 2. Tujuan

pendidikan

keterbelakangan munculnya

adalah

untuk

mengatasi

kebodohan

dan

yang sudah terbukti merupakan sasaran utama bagi

penjajahan,

penindasan,

dan

perilaku

yang

tidak

berprikemanusian, Oleh karena itu, masyrakat Indonesia harus lebih meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas. 3. Pendidikan juga berpengaruh dalam kehidupan, dengan pendidikan seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan yang buruk.

B. Saran Bahwa melalui makalah ini kami sebagai penyusun berharap agar setiap pembaca dapat memahami makalah yang berisi tentang Hakikat Manusia dan Pendidikan, adapun kami juga sangat berharap kritik dan saran agar kedepannya lebih baik lagi. Makasih!

H a k i k a t M a n u s i a d a n P e n d i d i k a n | 13

DAFTAR PUSTAKA

Umar Tirta Raharja, Lasulo. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pidarta, Made. 1997. Landasan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tilaar. A. R. 2002. Pendidikan, Kebudayaan, Dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Related Documents

Hakikat Jiwa Manusia
January 2021 1
Doktrin Manusia Dan Dosa
February 2021 1
Manusia Dan Badannya
January 2021 1
Hakikat
February 2021 2

More Documents from "Elya Wibawa"