Handout Sistem Ekskresi Manusia

  • Uploaded by: Lhely Hijry
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Handout Sistem Ekskresi Manusia as PDF for free.

More details

  • Words: 933
  • Pages: 4
Loading documents preview...
SISTEM EKSKRESI MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI

SISTEM EKSKRESI MANUSIA Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zatzat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. 1. Ginjal

Pada bagian

dalam

sepasang

ginjal,

disebelah kiri dan

kanan

pinggang di dalam

rongga perut. Letak

terdapat

tubuh

kita

terletak ruas

tulang

ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang. Ginjal berfungsi menyaring darah. Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu: a. Kulit Ginjal (korteks) b. Sumsum ginjal (medula) c. Rongga ginjal (pelris) Pada bagian kulit ginjal terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan saluran panjang (tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun dari glomerolus dan simpai Bowman. Glomerulus berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai Bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Tubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal,ubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun). Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI

halus dari simpai Bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Selanjutnya urine dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung di dalam kantong kemih. Jika kantong kemih banyak mengandung urine, dinding kantong tertekan sehingga otot melingkar pada pangkal kantong meregang. Akibatnya timbul rasa buang air kecil. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra). FUNGSI GINJAL 

Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh



Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan



Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal



Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia



Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.  Penyaringan (filtrasi) Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya  Penyerapan kembali (reabsorbsi) Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara.

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI

Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.  Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Dalam keadaan normal, urine mengandung: a) Air, urea dan ammonia yang merupakan sisia perombakan protein b) Garam mineral, terutama garam dapur c) Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine d) Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada Hormone Jika dalam urine terdapat protein, hal itu menunjukkan adanya kerusakan di dalam ginjal. GANGGUAN PADA GINJAL 1. Albuminuria Tanda: urine banyak mengandung albumin Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah 2. Hematuria Tanda: urine mengandung darah Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih 3. Nefrolitiasis (batu ginjal)

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

BIOLOGI KELAS XI

Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah 4. Nefritis Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus 5. Gagal ginjal Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah Penyebab : nefritis (radang ginjal) Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal 6. Diabetes Insipidus Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat) Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH) Akibat : sering buang urine Pengobatan : pemberian ADH sintetik 7.

Diabetes Melitus Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal Penyebab : kekurangan hormon insulin Akibat : luka sulit sembuh Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah

SOAL UJI KOMPETENSI 1) Sebutkan 3 bagian dari ginjal! 2) Fungsi dari gnjal adalah..... 3) Glomerulus adalah..... 4) Sebutkan dan jeaskan proses pembentukan urin! 5) Sebutkan macam-macam jenis penyakit beserta penyebab yang berhubungan dengan ginjal!

Related Documents


More Documents from "Suit Yee"