Hetp

BAB I PENDAHULUAN A. TUJUAN Menenntukan perbandingan tinggi kolom bahan isian yang ekivalen terhadap satu plate teoritis. B. TEORI DASAR HETP dalam penggunaannya sering digunakan dalam perhitungan menara destilasi yang menggunakan bahan isian. Dalam destilasi ada beberapa cara untuk menentukan jumlah plate teoritis sebagai minimum yaitu dengan cara : 1. Metode M.c Cabe- Thiele Jumlah

kebuthan

stage

dihitung

dengan

mempergunakan

grafik

kesetimbangan y-x, fraksi massa diubah menjadi fraksi mole, kemudian grafik dihitung jumlah stagenya. Untuk konsep HETP dicari tinggi kolom bahan isian yang ekivalen satu plate teoritis. Ditulis dalam bentuk : HETP= Tinggi kolom bahan isian Jumlah plate teoritis 2. Metode Fenske- Underwood Metode ini didasarkan atas volatilitas relative αab antara kedua komponen dengan terlebih dahulu menetapkan αd dan αw αd =Pα0 / Pb0, pada suhu puncak (td) αw = Pα0 / Pb0, pada suhu bawah (tw Pα0 = tekanan uap murni komponen α Pb0 = tekanann uap murni komponen b αab = Yα (1-Xα) Xα (1-Yα) Y= fraksi mol uap X= fraksi mol cairan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. BAHAN 1. Aquadest 2. Alkohol B. ALAT 1. Labu leher tiga 2. Thermometr 3. Kolom bahan isian 4. Kompor spirtus 5. Kran pengatur 6. Pendingin balik 7. Erlenmeyer C. CARA PERCOBAAN 1. Mencari rapat massa alkohol dengan piknometer 2. Mencari tabel alkohool dengan tabel buku Perry 3. Membuat grafik tandar antara fraksi mol dengan indeks bias, diperlukan beberapa data campuran aquadet- alkohol dengan berbagai perbandingan. 4. Cara nya sebagai berikut Perbandingan aquadest- alkohol (ml)= 100 : 300 Mol alkohol = ρ alkohol.300K% BM alkohol Mol aquadest = (100.ρaquadet) + ρalkohol.300.(100%-K%) =B BM aquadest Fraksi mol alkohol dalam larutan =

A A+B

Kemudian larutan yang suah diketahui fraki molnya dicari indek biasnya.

5. Mencari fraki mol destilat dan residu a. Membuat larutan dari campuran antara alkohol dengan aquadest, dengan perbandingan alkohol 100 ml : aquadest 300 ml. b. Kemudian dipanakan dalam alat destilasi, c. Pemanasan dihentikan pada waktu suhu destilat menunjukan suhu tetap. d. Kemudian mengambil destilat ke dalam pikometer 6. Dari data- data fraksi mol larutan umpan, destilasi dan residu, serta data harga αab dapat dihitung dengan menggunakan metode Fenske Underwood maupun metode MC. Cabe- Thiele. D. CARA KERJA Tahap I 1. Membuat umpan dengan kadar tertentu sebanyak 400 ml 2. Memasukkan umpan ke dalam labu leher tiga 3. Memutar kran refluks pada posisi refluks total 4. Mengalirkan air pendingin balik 5. Memeriksa dan memastikan bahwa semua sambungan dalam keadaan baik 6. Menghidupkan pemanas spirtus Tahap II 1. Menentukan densitas umpan dengan picnometer 2. Mengamati suhu densitas dan suhu residu sampai kedua suhu konstan 3. Mengambil destilat dengan cara memutar kran refluks pada posisi detilat total. Setelah terambil 50 ml, maka kran refluks dikembalikan lagi pada posisi refluks total 4. Segera mematikan pemanas, kemudian mengambil sampe residu 50 ml 5. Menentukan densitas destilat dan reidu dengan picnometer E. DATA PERCOBAAN 1. Komposisi larutan umpan Volume etanol teknis

= 100 ml

Volume aquadest teknis

= 300 ml

2. Menentukan densitas etanol Massa picnometer kosong

=

Massa picnometer + aquadest = Suhu aquadest

=

Massa picnometer + etanol

=

3. Menentukan densitas Massa picnometer + destilat = Suhu destilat

=

4. Menentukan residu Massa picnometer + residu

=

Suhu residu

=

5. Tinggi packing

=

F. PERHITUNGAN 1. Menera Densitas Alkohol Teknis Massa aquadest

= (massa picno + aquadest) – (massa picno kosong) =(-) =

Suhu aquadest

= 300 C

*Pada T= 300 C, dari tabel A.2.2 Geankoplis, diperoleh : ρ = 0,99568 gram/ml a. Volume picnometer = volume aquadest = maquadest ρaquadest = .............. 0,99568 = b. Massa etanol teknis = (massa picno+eta.)–(massa picno kosong) =(-) =

c. ρ etanol

= massa etanol Volume picnometer = ............ ............. =

2. Menera % larutan umpan dengan komposisi Volume aquadest

= 300 ml

Volume etanol

= 100 ml

Fraksi mol umpan (XF) =

netanol

netanol + naquadest =

( ρetanol x vetanol ) / BMetanol

( ρetanol x vetanol ) / BMetanol + ( ρaquadest x vaquadest ) / BMaquadest =............ ............ = .......... ........... = .................. 3. Menera densitas larutan umpan Dari tabel 2.110 Perry, Umpan

= ....77,104........

Suhu umpan = 300C Tabel v1-2

densita aquadest pada suhu 300C 300 0,852 0,839

% 77 78 77,104 – 77 = ρ - 0852 78 – 77

0,839 – 0,852

ρ = ........ 4. Menera % residu pada suhu 300 Massa residu

= ........

Volume pikno

= .........

ρresidu = massaresidu volumeresidu =............. ............. =..0,95938..... Dari tabel 2.110 Perry, Tabel v1-3

Densitas etanol pada suhu 300C 300 0,96087 0,95929

% 22 23

Pada suhu 300C dan ρ= .........., maka %berat residu adalah : 0,95938 – 0,96087 = x – 22 0,95929 – 0,96087 = 23 – 22 % residu

= .....%

5. Menera Fraksi Mol Residu (XW) Fraksi mol residu

=

% residu / BMetanol % residu / BMetanol + (1 - % residu) / BMetanol

=................... ........................ =.......... 6. Menera % destilat pada suhu 300 Massa detilat

= ..........

Volume pikno

= ..........

ρdestilat = massadestilat volumepiknometer = ....... ............... = ....0,82854...... Dari tabel 2.110 Perry, Densyties Tabel v1-4

Densitas etanol pada suhu 300C

300C 0,82974 0,82724

% 82 83 0,82854 – 0,82974 = x – 82 0,82724 – 0,82974 = 83 – 82 % destilat

= .....%

7. Menera fraksi mol destilat (XD) Fraksi mol residu

=

% destilat / BMetanol % destilat / BMetanol + (1 - % destilat) / BMetanol

=................... ........................ =.......... 8. Menera volatilitas relatif pada T konstan Dari figure 543, Brown p.583 Ph detilat pada 700C (1580F)

= 9,9 Psia

P0 aquadest pada 700C (1580F)

= 4,8 Pia

α0 = Ph detilat pada 700C P0 aquadest pada 700C = 9,9 Psia 4,8 Psia = 2,0625 9. Gak ada 10. Menera HETP a. Secara Grafis b. Secara metode Feenske Underwood