Hukum Hukum Stratigrafi

STRATIGRAPHY LAWS STENO’S PRINCIPLES (1669) Superposition of Strata Original Lateral Continuity of Strata Original Horizontality of Strata Collate: Vertical Accumulation of Strata

CROSS-CUTTING PRINCIPLE veins, dykes etc were known to cut across the country rock: the rocks cutting across a country rock are younger than the country.

1. HUKUM INITIAL HORIZONTALITY 2. HUKUM SUPERPOSISI 3. HUKUM LATERAL ACCRETION 4. HUKUM CROSS-CUTTING RELATIONSHIP 5. HUKUM INKLUSI 6. HUKUM BIOTIC SUCCESSION 7. HUKUM STRATA IDENTIFIED BY FOSSIL Rahardjo,2006

HUKUM INITIAL HORIZONTALITY Pada waktu baru terjadi, endapan akan teronggok oleh pengaruh gravitasi, mengikuti permukaan alas pengendapan dan mempunyai permukaan endapan yang horisontal, menerus dan membaji di tepian cekungan.

Pembajian Perlapisan tebal horisontal berarti masih sesuai aslinya, belum terangkat / terlipat Perlapisan miring, berarti telah mengalami pengangkatan / perlipatan

Permukaan horisontal

Daerah stabil / pasif Daerah telah mengalami tektonik aktif

Rahardjo,2006

DAERAH DENGAN TEKTONIK YANG BERBEDA

DAERAH YANG DALAM WAKTU GEOLOGI YANG LAMA TIDAK MENGALAMI GANGGUAN TEKTONIK AKAN MENGHASILKAN PERLAPISAN YANG TEBAL DENGAN POSISI TETAP HORISONTAL

DAERAH YANG SETELAH TERJADI PENGENDAPAN KEMUDIAN MENGALAMI GANGGUAN TEKTONIK, AKAN MENGHASILKAN PERLAPISAN DENGAN POSISI TIDAK HORISONTAL TETAPI TERMIRINGKAN Rahardjo,2006

DAERAH YANG SETELAH TERJADI PENGENDAPAN KEMUDIAN MENGALAMI GANGGUAN TEKTONIK YANG SANGAT KUAT, AKAN MENGHASILKAN PERLAPISAN TEGAK ATAU PERLAPISAN DENGAN PERLIUKAN KUAT ( TIGHT FOLDING ) Rahardjo,2006

HUKUM SUPERPOSISI Dalam keadaan tidak terganggu, dalam suatu urutan perlapisan batuan, lapisan yang terbentuk terdahulu (yang tua) akan terletak di bawah lapisan yang terbentuk kemudian (yang muda) > Lapisan muda di atas lapisan tua

e d c b a

e d c b a

e d

c b a

c

?

PENERAPAN HUKUM SUPERPOSISI E

D C

B

A

Rahardjo,2006

Untuk perlapisan yang berkemiringan besar atau posisinya vertikal, superposisi perlu ditentukan dengan jalan FACING (Penentuan top dan bottom suatu lapisan) FACING DILAKSANAKAN DENGAN : 1. Gradasi Tekstur batuan pada setiap lapisan

2. Keberadaan sole marks pada muka lapisan 3. Keberadaan top marks pada muka lapisan 4. Perlandaian pada cross-bedding

5. Terminasi vertikal dari trace fossil

Rahardjo,2006

PELAKSANAAN FACING : 1. Gradasi Tekstur batuan pada setiap lapisan TOP

TOP

POSISI NORMAL SHARP BOTTOM

2. Keberadaan sole marks pada muka lapisan

POSISI TERBALIK BOTTOM PERLAPISAN Flute cast

Load cast Rahardjo,2006

PELAKSANAAN FACING : 3. Keberadaan top marks pada muka lapisan TRACE FOSSIL

RIPPLE MARK

TOP PERLAPISAN

4. Perlandaian pada cross-bedding POSISI NORMAL

5. Terminasi vertikal dari trace fossil POSISI TERBALIK Rahardjo,2006

PELAKSANAAN FACING : FLAME STRUCTURE

Rahardjo,2006

PENERAPAN HUKUM SUPERPOSISI LOKASI A : KOLOM LITOLOGI DENGAN URUTAN LITOLOGI YANG LENGKAP

URUTAN PROSES

8

8

7

7

6

6

5 4

LOKASI B

EROSI ATAU NON DEPOSISI

URUTAN LITOLOGI

8 7 6

3

3

3

2

2

2

1

1

1

KETIDAKSELARASAN

Dalam keadaan normal, dalam suatu urutan proses pengdapan, perlapisan akan tumbuh (mengalami akresi) ke arah lateral. Pembajian terjadi pada tepian maupun pada dasar cekungan. > Lapisan muda bisa terdapat di atas maupun disamping lapisan tua ARAH AKRE SI

Rahardjo,2006

Rahardjo,2006

Actually ……….

DEPOSITIONAL DYNAMICS AGGRADATION

RETROGRADATION

PROGRADATION

DEPOSITIONAL DYNAMICS

SL7

13 12 9 8

12

7

7

9

1

6

2

3

6 5 4

EROSION SURFACE PROGRADATION

RETROGRADATION

SL5

10

11 SL1

SL6 SL4 SL2

SL3

CONCEPT OF LATERAL ACCRETION > DEPOSITIONAL PACKET > STRATAL ARCHITECTURE

1

100 Km

SEQUENCE STRATIGRAPHY

HUKUM UNIFORMITARIANISM DEFINISI ASLI : Geologic processes operating at present are the same processes that operated in the past (Lyell : Principles of Geology)

THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST Peristiwa geologi yang terjadi di masa lalu dikontrol oleh Hukum alam yang sama dengan proses geologi yang terjadi masa kini, walau tidak selalu dalam intensitas yang sama Pada laut masa kini, koral hanya hidup pada perairan yang dangkal, jernih dan hangat. Kalau dalam suatu urutan batuan sedimen dijumpai batugamping koral, maka ditafsirkan bahwa batugamping tersebut dulu diendapkan pada laut yang dangkal, jernih dan hangat

YANG BERSIFAT UNIFORM ADALAH HUKUM ALAM YANG MENGONTROLNYA Rahardjo,2006

APABILA SUATU TUMPUKAN PERLAPISAN BATUAN DITEROBOS OLEH BATUAN BEKU, MAKA BATUAN YANG MENEROBOS TADI BERUMUR LEBIH MUDA DARI LAPISAN BATUAN YANG PALING MUDA YANG DITEROBOS Batuan beku berumur lebih muda dari batulempung Batulempung adalah batuan sedimen yang paling muda yang diterobos oleh batuan beku Rahardjo,2006

INTRUSI

INTRUSI

BATUAN YANG DITEROBOS

BATUAN YANG DITEROBOS

VARIASI DALAM CROSS-CUTTING RELATIONSHIP SESAR : Sesar yang memotong sejumlah lapisan batuan terjadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang terkena sesar

LIPATAN : Lipatan yang melipat sejumlah lapisan batuan

terjadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang terlipat

Rahardjo,2006

LIPATAN DAN SESAR

REKONSTRUKSI KRONOLOGI PROSES PEMBENTUK STRUKTUR

Rahardjo,2006

KOLOM STRATIGRAFI HASIL URUTAN PENGENDAPAN

BATUAN YANG MENGINKLUSI SELALU LEBIH TUA DARI BATUAN YANG DIINKLUSINYA INKLUSI

INKLUSI GRANIT PADA BATUPASIR MENUNJUKKAN BAHWA GRANIT LEBIH TUA DARI BATUPASIR

INKLUSI BATUPASIR DALAM GRANIT MENUNJUKKAN BAHWA BATUPASIR LEBIH TUA DARI GRANIT

Rahardjo,2006

HUKUM BIOTIC SUCCESSION (Abbe Giraud – Soulavie) DALAM SUATU URUTAN BATUAN SECARA VERTIKAL, KANDUNGAN FOSILNYA MENGALAMI PERGANTIAN SECARA SISTEMATIS

Fosil penciri : Fosil Index, penciri lapisan tertentu SETIAP PERLAPISAN DICIRIKAN OLEH KANDUNGAN FOSILNYA YANG KHAS

SUATU PERLAPISAN BATUAN TERTENTU DAPAT DIBEDAKAN DARI PERLAPISAN YANG LAIN ATAS DASAR CIRI TERTENTU DARI KANDUNGAN FOSILNYA

HUKUM : STRATA IDENTIFIED BY FOSSIL (William Smith)

Rahardjo,2006

PERKEMBANGAN ORGANISME SEPANJANG WAKTU Dari urutan batuan sedimen yang ada di bumi dijumpai fosil yang berbeda - beda Pada batuan yang lebih tua dijumpai fosil yang mempunyai bentuk yang lebih sederhana dengan keanekaragaman yang kecil. Semakin muda batuannya fosil yang terkandung mempunyai bentuk yang lebih kompleks dengan keanekaragaman yang besar. 1. ORGANISME BERKEMBANG SEPANJANG WAKTU GEOLOGI >> MENGALAMI EVOLUSI 2. EVOLUSI DARI BENTUK SEDERHANA KE ARAH YANG YANG LEBIH KOMPLEKS (PROGRESIF / NON RETROGRESIF) 3. JAMAN GEOLOGI DI BERDIRIKAN UNTUK WAKTU DI MANA TERJADI KUMPULAN FOSIL YANG KHAS YANG BERBEDA DENGAN WAKTU SEBELUM DAN SESUDAHNYA. Rahardjo,2006

BILA TIDAK ADA SELANG WAKTU PENGENDAPAN DAN TIDAK ADA GANGGUAN STRUKTUR, MAKA DALAM SATU DAUR/SIKLUS PENGENDAPAN YG DAPAT DIKENAL SECARA LATERAL JUGA MERUPAKAN URUTAN VERTIKALNYA

‘A CONFORMABLE VERTICAL SEQUENCE OF FACIES WAS GENERATED BY A LATERAL SEQUENCE OF ENVIRONMENTS ‘