Ilmu Gaib

  • Uploaded by: Dea Andriany Prasari
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ilmu Gaib as PDF for free.

More details

  • Words: 1,272
  • Pages: 6
Loading documents preview...
ilmu gaib

pengetahuan tt segala yg tidak kelihatan (rahasia alam dsb)

mistismis.tis [a] bersifat mistik: ia tertarik untuk mempelajari hal-hal yg -mistikmis.tik [n] (1) subsistem yg ada dl hampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dng Tuhan; tasawuf; suluk; (2) hal gaib yg tidak terjangkau dng akal manusia yg biasa

mistisisme (mis.tis.is.me) nomina (n) 1. ajaran yg menyatakan bahwa ada hal-hal yg tidak terjangkau oleh akal manusia (nomina)

mistis (mis.tis) adjektiva (a) 1. bersifat mistik (adjektiva)

ilmu gaib arti (-) 1. pengetahuan tt segala yg tidak kelihatan (rahasia alam dsb)

takhayul (ta.kha.yul) nomina (n) 1. (sesuatu yg) hanya ada dl khayal belaka (nomina) Contoh: banyak orang kampung yg masih percaya kpd ~; sumber: kbbi3

kepercayaan kpd sesuatu yg dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak sakti (nomina)

udaya bukanlah sesuatu yang asli (genuine), tapi hasil konstruksi

manusia setiap jamannya. Karena itu,setiap masa memiliki tafsir sendiri tentang kepemilikan budaya. Salah satu budaya yang mengakar kuat di masyarakat adalah mistisisme. Dalam masyarakat Indonesia,budaya mistisisme hampir bisa ditemukan dalam setiap jengkal kehidupan. Masyarakat Jawa, misalnya, mengenal adanya upacara-upacara adat (slametan), kepercayaan terhadap makhluk halus (memedi, lelembut, tuyul, demit), dan keyakinan berbau sihir (santet, pesugihan, pelet). Khusus tentang mistisisme Jawa, Clifford Geertz mengeksplorasi dengan baik dalam karyanya The Religion of Java dan Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Dalam perkembangannya, budaya mistisisme ini dicuri oleh kehadiran industri.Fenomena mistis mengalami kapitalisasi setelah hadir dalam beragam tayangan mistis. Bahkan, acara-acara mistis ternyata mendapat animo cukup besar di kalangan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari menjamurnya acara serupa.Mulai dari film Bangsal 13, Jelangkung, Pocong, Suster Ngesot, Hantu Jeruk Purut, Bangku Kosong,Kuntilanak, Jembatan Casablanca,sampai dengan reality show yang pernah laris, seperti Dunia Lain, Gentayangan, danPemburu Hantu. Dengan adanya "kapitalisasi mistis", masyarakat Indonesia terpaksa menerima begitu saja (take for granted) tayangan tak rasional yang menumpulkan akal pikiran. Padahal, jelas bahwa fenomena demikian menurut indra dan akal –secara filosofis sebagai sumber pengetahuan? tak dapat diterima. Hal ini tentu akan berpengaruh buruk terhadap generasi ke depan. Tentu semua pihak tidak bisa tinggal diam. Harus ada upaya merebut makna mistisisme dari kontaminasi kapitalisasi yang menjerumuskan. Salah satunya dengan membajak tafsir budaya mistisismenya.

Mistisisme yang berkembang di masyarakat jangan lagi ditafsirkan sebagai kepercayaan terhadap eksistensi kekuatan mistis yang jelas tidak rasional. Ia harus ditafsirkan sebagai kearifan lokal, ikatan sosial masyarakat, dan kebutuhan akan nilai kebersamaan. Cara pandang ini jelas tidak menolak atau menghilangkan mistisisme. Mistisisme tetap diterima, tetapi dimaknai sebagai kebutuhan untuk menjaga harmonisasi hubungan masyarakat. Upacara slametan, misalnya, tetap diterima, tapi dalam pemahaman sebagai upaya harmoni sosial. Slametan menjadi mekanisme untuk memelihara nilai-nilai lokal seperti kebersamaan, kekerabatan, dan kerukunan. Bukan dijadikan sebagai perantara meminta kekuatan di luar manusia (mistis) untuk memberi keselamatan. Dengan demikian,adanya slametan tetap bisa sebangun dengan perkembangan modernitas jaman. Pandangan masyarakat tentang sesajen yang terjadi di sekitar masyarakat, khususnya yang terjadi didalam masyarakat yang masih mengandung adat istiadat yang sangat kental. sesajen mengandung arti pemberian sesajian-sesajian sebagai tanda penghormatan atau rasa syukur terhadap semua yang terjadi dimasyarakat sesuai bisikan ghaib yang berasal dari paranormal atau tetuah-tetuah. Sesajen merupakan warisan budaya Hindu dan Budha yang biasa dilakukan untuk memuja para dewa, roh tertentu atau penunggu tempat (pohon, batu, persimpangan) dan lain-lain yang mereka yakini dapat mendatangkan keberuntungan dan menolak kesialan. Seperti : Upacara menjelang panen yang mereka persembahkan kepada Dewi Sri (dewi padi dan kesuburan) yang mungkin masih dipraktekkan di sebagian daerah Jawa, upacara Nglarung (membuang kesialan) ke laut yang masih banyak dilakukan oleh mereka yang tinggal di pesisir pantai selatan pulau Jawa tepatnya di tepian Samudra Indonesia. Sesajen ini memiliki nilai yang sangat sakral bagi pandangan masyarakat yang masih mempercayainya, tujuan dari pemberian sesajen ini untuk mencari berkah. Pemberian sesajen ini biasanya dilakukan ditempat-tempat yang dianggap keramat dan mempunyai nilai magis yang tinggi. Prosesi ini terjadi sudah sangat lama, bisa dikatakan sudah berasal dari nenek moyang kita yang mempercayai adanya pemikiran – pemikiran yang religious. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat guna mencapai sesuatu keinginan atau terkabulnya sesuatu yang bersifat duniawi. Saat ini orang beranggapan bahwa menyajikan sesajen adalah suatu kemusyrikan. Tapi sebenarnya ada suatu simbol atau siloka di dalam sesajen yang harus kita pelajari. Siloka, adalah penyampaian dalam bentuk pengandaian atau gambaran yang berbeda (aphorisma). Kearifan lokal yang disimbolkan dalam sesajen perlu dipelajari bukan disalahkan karena itu adalah kearifan budaya lokal yang diturunkan oleh leluhur kita.

Berikut ini adalah MAKNA DAN ARTI YANG TERKANDUNG DALAM SESAJEN DALAM AJARAN SUNDA yang dituliskan oleh Ki Demang Wangsafyudin ( Salah satu Budayawan Sunda yang sekarang menetap di Yogjakarta): 1. Parukuyan dan menyan Parukuyan adalah:tempat arang/bara api yang terbuat dari tanah=(tempat sari pati/badan sakujur) Merah =melambangkan api Kuning=melambangkan angin Putih =melambangkan air Hitam =melambangkan tanah Maknanya :bahwa saripati dari api,angin, air dan tanah adalah asal badan sakujur/penopang hidup. Membakar kemenyan/ngukus = ngudag Kusumaning Hyang Maknanya:Mengkaji dan menghayati seta menelusuri hakekat dari nilai-nilai Ke Tuhanan.

Jati

Menyan =Temen tur nyaan/nu enyana/sa enya-enyana Maknanya:Dalam penelusuran/kajian/penghayatannya harus secara sungguh-sungguh dan sebenarbenarnya. Wangi kemenyan = Silih wawangi=Perbuatan baik. 2. Amparan/Samak/Tikar Maknanya : Kudu saamparan samaksud satujuan. Sakabeh tujuan jeung maksud kudu di amparan ku : Ka Tuhanan,Ka manusaan,Ka bangsaan,Ka Rahyatan,Ka adilan. Maknanya : Bahwa sesungguhnya kita harus satu maksud,satu tujuan yg kesemuuanya itu hrs di dasari oleh nilai-nilai:Ke Tuhanan,Ke Manusiaan,Ke Bangsaan,Ke Rakyatan,Ke Adilan. 3. Alas lawon Bodas (Kain putih sebagai alas) Lawon=awon=buruk Bodas=putih=suci bersih Maknanya:Hendaknya dalam tindakan dan ucapan harus di landasi oleh kebersihan hati fikiran. 4. Kendi di eusi cai make hanjuang (Kendi di isi air dan di beri daun hanjuang) Kendi = Taneuh =Tanah Cai = Air Hanjuang = Hana ing Juang (Hana = hirup/aya,Juang = berjoang) Maknanya: Hirup kudu berjoang gawe pikeun lemah cai babakti ka nagri bebela ka nagara. Hidup harus berjuang berbakti pada nusa dan bangsa.

5. Sang Saka Dwi Warna (Sasaka Pusaka Buhun)=Bendera merah putih Dwi Warna Beureum Bodas Sang Pusaka Buhun =kolot/Bahan

=Dua

saka

warna

Beureum =Indung/ibu =Bapa/Rama =Soko=Tiang =Pupuhu

Bodas

=Merah

Putih pertiwi angkasa utama=Patokan Saka-Beh/Cikal-bakal

Maknanya:Bahwa suatu kewajiban kita menghargai orang tua yang telah melahirkan dan mengurus kita,juga terhadap tanah air yg telah memberi kehidupan.Itu hrs di jadikan yg utama dlm kehidupan (harus di jadikan soko/patokan) 6. Kembang Tujuh Rupa nu Seungit (7 jenis bunga yg wangi) Tujuh = Tujuh psngswasa nu (Kawasa,Kersa,Uninga,Hirup,Tingali,Ngarungu,Ngandika)= GURU HYANG =Tujuh kuasa yg ada pd diri yg berasal dari Tuhan

aya

na

diri TUJUH

Kembang seungit = Bunga wangi maknanya :Geura kembangkeun/mekarkeun/daya upayakeun eta pangawasa nu tujuh ku jalan silih seungitan ka sasama hirup. Mengembangkan tujuh kuasa tadi dg jalan belas kasih ke sesama mahluk. 7. Rujak Tujuh Rupa(tujuh macam Rujak =rujak (rasa:manis,pahit,asam,keset Tujuh rupa =tujuh poe/tujuh Maknanya : Dina tujuh poe panggih jeung rupa rupa dalam tujuh hari kt mengalami berbagai rasa kehidupan

rujak) dll) hari kahirupan.

8. Kopi pait,kopi amis jeung cai asak herang di wadahan kana batok Manana:Sajeroning lampah hirup pinasti ngaliwatan papait jeung mamanis nu sakuduna di godog,di as akan dina BABATOK(pikiran,elingan)wening ati herang manah. 9. Sangu tumpeng Manana:Tumpuk tumpang ngajadi hiji sahingga mangpaat keur kahirupan urang,ulah rek pakia kia pagirang girang tampian kawas remeh sumawur teu pararuguh. 10. Bakakak Manana pasrah sumerah k Gusti(tumamprak lir bakakaka) 11. Puncak manik(congcot nu di luhurna aya endog Puncak tina kahirupan nyaeta silih ajenan ka Endog teh mamana cita-cita kahirupan nu bakal ngalahirkeun laku lampah hade.

hayam

hayam) sasama.

12. Daun jati tilu lambar Manana:Manusa dina ngajalankeun hirup jeung ka hirupan kudu dumasar kana TEKAD,UCAP jeung LAMPAH nu SAJATINA. 13. Lemareun/seupaheun Manana:Mun urang rek ngucap,lumaku jeung lumampah ulah rek gurung gusuh tapi kudu di beuwe ung di utahkeun,persis nu nyeupah. Ieu kabeh teh simbul siloka keur ajieun urang supaya hirup teu kasasar lampah. Intinya adalah didalam sesajen terdapat nilai luhur kearifan lokal yang dijadikan pedoman pandangan hidup agar kita tidak salah dalam melangkah.

Related Documents

Ilmu Gaib
February 2021 1
Ilmu Gaib Sex.docx
January 2021 1
Kekuatan Gaib
February 2021 1
Ilm E Gaib English.
February 2021 1

More Documents from "Verdico Arief"