Instrumen Dan Keabsahan Data.docx

  • Uploaded by: Dhe Nur
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Instrumen Dan Keabsahan Data.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 632
  • Pages: 3
Loading documents preview...
INSTRUMEN DAN KEABSAHAN DATA PENELITIAN KUALITATIF

Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya. Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Adapun jenis-jenis instrumen penelitian diantaranya yaitu: 1) Wawancara – Wawancara atau interviu merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.

2) Observasi – Banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki. 3) Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200). 4) Dokumentasi – Dokumentasi merupakan suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah, laporan kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian. 5) Skala Pengukuran – Skala merupakan alat untuk mengukur sikap, nilai, minat, bakat, perhatian, motivasi, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti.

Keabsahan Data Keabsahan data merupakan standar kebenaran suatu data hasil penelitian. Lebih menekankan pada data/ informasi daripada sikap dan jumlah orang.Keabsahan Data Kualitatif harus memenuhi 4 kriteria:

1) Derajat kepercayaan (credibility) Credibility (derajat keterpercayaan) sebagai ‘pengganti’ validitas internal. Kriteria ini berfungsi melakukan inkuiri sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai menunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan. Dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. 2) Keteralihan (transferability)

Transferability (keteralihan) sebagai “pengganti” validitas eksternal. Keteralihan ini tergantung pada kesamaan antara konteks ‘pengirim’ dan ‘penerima’. Peneliti harus mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks itu. Perlu ada ‘penelitian kecil’ untuk memastikan usaha verifikasi tersebut. Bila pemakai melihat ada yang cocok dalam situasi yang sama, maka masih perlu penyesuaian dan dapat diduga bahwa tidak ada situasi yang sama jika masih diperlukan menurut keadaan masing-masing. 3) Kebergantungan (dependability) Dependability (kebergantungan) sebagai substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian non kualitatif. Kelemahan: sulit mencari kondisi yang benar-benar sama. Instrumen utama (manusia) rentan terhadap ketidakpercayaan (misalnya: letih, malas, lupa, dll). 4) Kepastian (confirmability) Confirmability (kepastian) sebagai substitusi istilah objektivitas. “Objektif” dalam penelitian kualitatif tidak tergantung pada banyaknya jumlah subjek yang menyatakan, tetapi pada kualitas data/informasi yang dikemukakan oleh subjek penelitian (informan). Jadi, tidak tergantung pada “orangnya”, tetapi “datanya”. Karena itu data yang dikumpulkan harus dapat dijamin keandalannya.

Related Documents


More Documents from "Gege"