Loading documents preview...
Integrated System ISO 45001:2018 & ISO 14001:2015
High Level Structure
www.sucofindo.co.id
“
“
Struktur ISO 45001 & ISO 14001 mengacu pada ISO Guide 83 (Annex SL) bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi dengan sistem manajemen lain agar terharmonisasi, terstuktur, dan efisien.
High Level Structure Struktur Annex XL sebagai berikut :
01
Scope
06
Planning
02
Normative References
07
Support
03
Term and Definition
08
Operation
04
Context of the Organization
09
Performance Evauation
05
Leadership
10
Improvement
www.sucofindo.co.id
Context of the Organizations (4) 4.1 Understanding organization and context 4.2 Undestanding need and expectations of interested parties 4.3 Determining scope of management system 4.4 The management system
Leadership (5) 5.1 Leadership and commitment 5.2 Policy 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities PLAN
LEADERSHIP
Improvement (10) 10.1 Nonconformity and corrective action 10.2 Continual Improvement
Planning (6) IMPROVEMENT
PLANNING
6.1 Action to address risk and opportunities 6.2 Objective and planning to achieve them
ACT
Performance Evaluation (9) 9.1 Monitoring measurement 9.2 Internal audit 9.3 Management review PAS 99 2012, SPESIFICATION OF COMMON MANAGEMENT SYSTEM REQUIREMENTS AS A FRAME WORK FOR INTEGRATION – Format Sistem Management berbasis ISO ISO/ IEC Directives, Part 1, Consolidated ISO Supplement, 2015 – Annex SL, Appendix 2 www.sucofindo.co.id
DO PERFORMANCE EVALUATION
SUPPORT
CHECK OPERATION
Operation (8) 8.1 Operational control planning and control
Support (7)
7.1 Resources 7.2 Competence 7.3 Awareness 7.4 Communication 7.5 Documented information
PENYESUAIAN ISO Dintinjau dari content tiap klausul
ISO 14001 : 2015 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami organisasi dan kontek nya 4.2 Memahami kebutuhan dan harapa pihak berkepentingan 4.3 Menentukan ruang lingkup SML 4.4 Sistem Manajemen Lingkungan 5 Kepemimpinan 5.1 Kepemimpinan dan komitmen 5.2 Kebijakan lingkungan 5.3 Peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi 6 Perencanaan 6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang 6.2 Sasaran Lingkungan dan perencanaan untuk mencapainya www.sucofindo.co.id
ISO 45001 : 2018 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya 4.2 Memahami kebutuhan dan harapa pihak berkepentingan 4.3 Menentukan ruang lingkup SMK3 4.4 Sistem Manajemen K3 5 Kepemimpinan 5.1 Kepemimpinan dan komitmen 5.2 Kebijakan K3 5.3 Peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi 5.4 Konsultasi pasrtisipasi pekerja 6 Perencanaan 6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang 6.2 Sasaran K3 untuk mencapai sasaran K3
ISO 14001 : 2015
ISO 45001 : 2018
7 Dukungan 7.1 Sumberdaya 7.2 Kompetensi 7.3 Kesadaran 7.4 Komunikasi 7.5 Informasi terdokumentasi
7 Dukungan 7.1 Sumberdaya 7.2 Kompetensi 7.3 Kesadaran 7.4 Komunikasi 7.5 Informasi terdokumentasi
8 Operasi 8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi 8.2 Kesiagaan dan tanggap darurat
8 Operasi 8.1 Perencanaan dan pengendalian operasi 8.2 Kesiagaan dan tanggap darurat
9 Evaluasi Kinerja 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi 9.2 Audit internal 9.3 Tinjauan Manajemen
9 Evaluasi Kinerja 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi 9.2 Audit internal 9.3 Tinjauan Manajemen
10 Perbaikan 10.1 Umum 10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi 10.3 Perbaikan terus menerus
10 Perbaikan 10.1 Umum 10.2 Insiden, ketidaksesuaian dan tindak an koreksi 10.3 Perbaikan terus menerus
www.sucofindo.co.id
PERUBAHAN UTAMA DALAM ISO Pada standar ISO ini diharapkan organisasi dapat memahami konteks organisasi dan mengidentifikasi masalah isu- isu eksternal dan internal sesuai dengan kondisi organisasi. ISO memberikan penekanan lebih kuat pada manajemen puncak untuk secara aktif terlibat dan mengambil tanggung jawab atas efektifitas sistem manajemen Dengan menghilangkan tindakan pencegahan yang sudah diidentifikasi pada proses identifikaasi risiko dan peluang (pada standar lama), organisasi diharapkan dapat menentukan risiko dan peluang yang berdampak positif ataupun negative pada kemampuan sistem manajemen untuk menyampaikan hasil yang diinginkan. Secara khusus prosedur tidak diminta (dibuat) oleh standar, namun dapat berbentuk dokumen informasi (informasi terdokumentasi) yang dapat dituangkan pada rekaman seperti form, record dan instruksi kerja.
4. KONTEKS ORGANISASI
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.1 MEMAHAMI ORGANISASI DAN KONTEKSNYA MEMPENGARUHI LINGK UNGAN • Pencemaran air • Pencemaran udara • Kontaminasi tanah • biodiversity
ISO 14001:2015 ISU EKSTERNAL • Sosial • Ekonomi • Politik • Hukum • Teknologi • Kompetisi
ISU INTERNAL • Budaya • Investor • Karyawan • Proses • Sistem
MEMPENGARUHI ORGANISASI • Iklim • Bencana alam • Ketersediaan sumber daya
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.1 MEMAHAMI ORGANISASI DAN KONTEKSNYA MEMPENGARUHI PEKERJA • Cidera • Sakit
ISO 45001:2018 ISU EKSTERNAL • Sosial • Ekonomi • Politik • Hukum • Teknologi • Kompetisi
ISU INTERNAL • Budaya • Investor • Karyawan • Proses • Sistem
MEMPENGARUHI ORGANISASI • Iklim • Bencana alam • Keadaan Darurat Alam
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
IDENTIFIKASI ISU-ISU INTERNAL DAN EKSTERNAL • TABEL ISU-ISU.xlsx
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.2. MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN HARAPAN PIHAK BERKEPENTINGAN
1
2 Menentukan pihak berkepentingan
Apa saja kebutuhan dan harapannnya?
Pihak Berkepentingan: orang atau organisasi yang dapat me mpengaruhi, dipengaruhi oleh atau memandang dirinya akan t erpengaruh oleh suatu keputusan atau kegiatan
3
Mana yang menjadi kewajiban penaatannya?
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.2. MEMAHAMI KEBUTUHAN DAN HARAPAN PIHAK BERKEPENTINGAN CONTOH PIHAK KEBUTUHAN DAN HARAPAN BERKEPENTINGAN
Sumber : ISO 14004 : 2016
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN PELANGGAN • PIHAK BERKEPETINGAN.xlsx
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.3. MENENTUKAN LINGKUP SM3KL
DEFINISI LINGKUP SMK3L Dipelihara sbg Informa si terdokumentasi
• Pernyataan factual & mewakili proses bisnis & operasi organisasi yang termasuk dalam batasan SMK3L, dan tidak menyesatkan pihak berkepentingan
LINGKUP SML
KESELURUHAN ORGANISASI ATAU
BAGIAN DARI O RGANISASI
BEST PRACTICE: TERTULIS PADA MANUAL SM
Memperjelas batasan lingkup berdasarkan : • Batasan fisik • Batasan fungsional • Keorganisasian • Isu internal dan eksternal • Kewajiban penaatan • Kegiatan produk dan jasa • kewenangan yang dimiliki
KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI 4.3. MENENTUKAN LINGKUP SMK3L
Lingkup SML tidak bisa untuk : • Mengecualikan KPJ (Kegiatan Produk dan Jasa) yang memiliki atau dapat memiliki APL (aspek lingkungan penting), atau • Menghindari kewajiban penaatan organisasi • Menyesatkan pihak berkepentingan Note : Lingkup SML yang dangkal atau terbatas dapat merusak kredibilitas SML dengan pihak berkepentingan-nya dan mengurangi kemampuan organisasi untuk mencapai SML yang diinginkan
KLAUSUL 4 4.4. SISTEM MANAJEMEN K3&LINGKUNGAN Organisasi harus : “menetapkan, menerapkan, memelihara & memperbaiki SMK3L” secara berkelajutan, termasuk PROSES dan INTERAKSI yang diperlukan
Organisasi harus : “Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh pada 4.1 dan 4.2 ketika menetapkan dan memelihara SMK3L
BEST PRACTICE: TERTULIS PADA MANUAL SM
5. KEPEMIMPINAN
5. KEPEMIMPINAN
5. KEPEMIMPINAN
5.1 5.2 5.3
• Kepemimpinan dan komitmen • Kebijakan lingkungan • Peran, tanggungjawab dan kewenangan organisasi
5. KEPEMIMPINAN 5.3 Peran, T. Jawab & Kewenangan 5.2 Kebijakan K3&Lingkungan
5.1 Kepemimpinan & Komitmen
7. Sumber daya
MANAJEMEN PUNCAK
9.3 Tinjauan Manajemen
MANAJEMEN PUNCAK : personil atau kelompok yang mengarahkan dan men gendalikan organisasi di level tertinggi
5. KEPEMIMPINAN 5.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
Mempromosikan perbaikan berkelanjutan Mendukung peran manajemen yang relevan untuk memperagakan kepemimpinannya dalam bidang tanggung jawab mereka
5. KEPEMIMPINAN 1) Akuntabilitas thd efektifitas SMK3L 2) Komunikasi SMK3L yang efektif 3) Mengarahkan dan mendukung personil thp SML 4) Mempromosikan perbaikan Berkelanjutan 5) Mendukung peran kepemimpinan 6) Melindungi pekerja dari ancaman saat melaporkan insiden, bahaya, risiko, dan peluang 7) Mendukung pembnetukan dan fungsi komite K3
HARUS MEMASTIKAN
PERAN KEPEMIMPINAN
5.1. KEPEMIMPINAN MANAJEMEN PUNCAK
1) Kebijakan & sasaran yang ditetapkan kompatibel dgn arahan strategis dan konteks organisasi 2) Mengintegrasikan SMK3L pada proses bisnis organisasi 3) Menyediakan sumberdaya penerapan SMK3L 4) SMK3L memenuhi hasil yg diharapkan 5) Organisasi menetapkan dan menerapkan suatu proses untuk konsultasi dan partisipasi pekerja
5. KEPEMIMPINAN OUTPUT
PERAN MANAJEMEN PUNCAK • VISI DAN MISI • SUMBER DAYA • TINJAUAN MANAJEMEN
PEMASTIAN MANAJEMEN • KEBIJAKAN • SASARAN DAN PROGRAM MANAJEMEN • MODEL SISTEM MANAJEMEN
5. KEPEMIMPINAN 5.2. KEBIJAKAN Sesuai dengan kegunaan & konteks organisasi Harus :
Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan sasaran lingkungan
KEBIJAKAN
Mencakup komitmen untuk perlindungan K3&lingkungan, termasuk pencegahan pencemaran, cidera, & PAK & komitmen lainnya yang relevan dengan konteks organisasi
menetapkan Manajemen Puncak
Mencakup komitmen untuk memenuhi tanggungjawab penaatan Mencakup komutmen untuk perbaikan berkelanjutan SML pada kinerja lingkungan
5. KEPEMIMPINAN
KEBIJAKAN • Contoh Kebijakan.jpg
5. KEPEMIMPINAN 5.3 PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG •
•
Manajemen puncak harus memastik an bahwa tanggung jawab & kewena ngan untuk peran yang relevan telah ditetapkan & dikomunikasikan di d alam organisasi Manajemen puncak harus menetapka n tanggung jawab dan kewenangan untuk :
Memastikan SMK3L memenuhi persyaratan Standar
Melaporkan kinerja SMKL, termasuk kinerja K3&lingkungan kepada manajemen puncak
Personil yang terlibat dalam SMK3L seharusnya memperoleh pemahaman yg jelas tentang peran tanggung jawab & kewenangan Peran & tanggung jawab spesifik dapat diberikan kepada individu (MR), beberapa individu, atau salah seorang manajemen puncak
5. KEPEMIMPINAN 5.3 PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG
URAIAN JABATAN/JOB DESCRIPTION • 2019-03 (Mar)\URAIAN JABATAN0001_001.jpg
5. KEPEMIMPINAN 5.4 KONSULTASI DAN PARTISIPASI TENAGA KERJA
KONSULTASI
BEST PRACTICE: PERTEMUAN P2K3, TOOL BOX MEETING, DLL
• KOMUNIKASI DUA ARAH YANG MELIBATKAN DIALOG DAN PERTUKARAN. • MENYANGKUT PEMBERIAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN TEPAT PADA WAKTUNYA AGAR PEKERJA, DAN, JIKA ADA, WAKIL PEKERJA, MEMBERIKAN UMPAN BALIKYANG DIDASARI INFORMASI UNTUK DIPERTIMBANGKAN OLEH ORGANISASI SEBELUM MEMBUAT KEPUTUSAN
PARTISIPASI MEMUNGKINKAN PEKER JA BERKONTRIBUSI PADA PROSES PE MBUATAN KEPUTUSAN TENTANG UKU RAN KINERJA K3 DAN PERUBAHAN-PE RUBAHAN YANG DIUSULKAN BEST PRACTICE: PERTEMUAN P2K3, TOOL BOX MEETING, DLL2019-03 (M ar)\masukan kritik saran_001.jpg
6. PERENCANAAN
6. PERENCANAAN
6. PERENCANAAN 6.1. Tindakan untuk menangani risiko dan peluang • 6.1.1 Umum • 6.1.2 Aspek lingkungan/Identifikasi bahaya, dan penilaian risiko dan peluang • 6.1.3 Kewajiban penaatan • 6.1.4 Perencanaan tindakan
6.2. Sasaran K3&lingkungan dan dan perencanaan untuk mencapainya • 6.2.1 Sasaran K3&lingkungan • 6.2.2 Perencanaan tindakan untuk mencapai sasaran lingkungan
6. PERENCANAAN 6.1.1. UMUM Dipelihara sbg Informasi ter dokumentasi
Pihak Lain (4.2)
Isu (4.1)
Lingkup SML (4.3)
RENCANA TINDAKAN
Aspek Kewajiban Penaatan (6.1.3)
Lingkungan/ IBPR
(6.1.2)
Organisasi harus menetapkan, Persyaratan (4.1; 4.2) menerapkan, dan memelihara PROSES yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan 6.1.1 RISIKO DAN PELUANG sampai 6.1.4
6. PERENCANAAN 6.1.1. UMUM
RISIKO DAN PELUANG RISIKO (SNI ISO 14001 : 2015, 3.2.10) : Pengaruh Ketidakpastian • Catatan 1 : Pengaruh adalah penyimpangan dari yang diharapkan (+/-) • Catatan 2 : Ketidakpastian adalah keadaan yang berkaitan, walaupun hanya sebagian, dengan k ekurangan informasi, pemahaman atau pengetahuan mengenai suatu kejadian, konsekuensi atau kemungkinan kejadian • Catatan 3 : risiko sering dikarakteristikan dengan acuan untuk kejadian potensial • Catatan 4 : risiko sering dinyatakan dalam kombinasi dari konsekuensi kejadian (termasuk peruba han keadaan) dan terkait dengan ’kemungkinan kejadian’
RISIKO DAN PELUANG (SNI ISO 14001 : 2015, 3.2.11) •
Pengaruh yang berpotensi MERUGIKAN (ancaman) dan pengaruh yang berpotensi MENGUNTU NGKAN (peluang)
6. PERENCANAAN 6.1.1. UMUM
RISIKO (Pengaruh yang Merugikan) ISO 14004 : 2016
•
•
Aspek Lingkungan
•
Tidak terpenuhinya Kewajiban Penaatan
– Tumpahan yang sangat kecil yang hampir t idak mencemari tanah atau air tanah => tid – Dapat mengakibatkan denda, biaya tindak ak dikategorikan penting dari perspektif lin an korektif, dan kehilangan izin beroperasi gkungan. Namun, dapat membahayakan ci Kondisi lingkungan tra organisasi sebagai suatu perusahaan y • – Perubahan iklim menyebabkan berkurang ang peduli terhadap lingkungan; nya ketersediaan air, yang dapat mempen Aspek Lingkungan Penting garuhi pengoperasian IPAL organisasi – Insiden pencemaran menimbulkan keragua Kebutuhan pelanggan n terhadap kemampuan organisasi untuk • – Ekspansi cepat kapasitas organisasi tanpa mengelola aspek lingkungan penting, dan peningkatan memadai ketrampilan karyaw kareanya dapat melemahkan kredibilitas or an, dapat menyebabkan potensi kesalaha ganisasi n yang dapat mengakibatkan bahaya ingk ungan
6. PERENCANAAN 6.1.1. UMUM
PELUANG (Pengaruh yang Menguntungkan) ISO 14004 : 2016
• Mengidentifikasi teknologi baru – Peralatan pengendalian yang dapat mengurangi bu angan pencemaran
• Mengoptimalkan konservasi sumber daya – Daur ulang, guna ulang, dsb-nya
• Bekerjasama dengan pihak berkepentingan un tuk meredakan pihak oposisi dalam rencana pem buangan limbah yang dikembangkan TABEL ISU-ISU RISIKO DAN PELUANG.xlsx
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
DAPAT DIKENDALIKAN
ASPEK LINGKUNGAN (dalam lingkup SML)
DAPAT DIPENGARUHI
• Mempertimbangkan perspektif daur hidup • Memperhitungkan masukan dan keluaran : • Kegiatan, produk & jasa saat ini, • Pengembangan baru atau rencana; • Kegiatan, produk & jasa baru atau modifik asi • Group atau kategori kegiatan, produk & jasa yang mempunyai karakteristik yang sama • Metode IAL mempertimbangkan kondisi : • Operasi normal dan abnormal • Start-up dan shutdown • Situasi darurat
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
PERSPEKTIF DAUR HIDUP
Sumber : ISO 14004 : 2016 Pedoman Implemen tasi SML
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
DAUR HIDUP ALUMUNIUM
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
ORGANISASI HARUS 1. Menentukan ASPEK LINGKUNGAN PENTING (ALP), dengan cara me netapkan KRITERIA 2. MENGKOMUNIKASIKAN ALP-nya kepada berbagai tingkatan & fungsi organisasi, bila sesuai 3. Memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI dari : Aspek lingkungan dan dampak lingkungan terkait
KRITERIA untuk menetapkan ALP
Aspek Lingkungan Penting (ALP)
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
MENENTUKAN ASPEK LINGKUNGAN •
Menentukan aspek lingkungan, mempertimbangkan : – – – – – – –
•
Emisi ke udara Pelepasan ke air Pelepasan ke tanah Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam Penggunaan energi Energi yang dipancarkan (misalnya panas, radiasi, dan getaran) Penggunaan ruang
Proses menentukan aspek lingkungan akan bermanfaat bila melibatkan orang yang mengenal baik kegiatan produk dan jasa dari organisasi
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
Sumber : ISO 14004 : 2016 Pedoman Implementasi SML
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
MENENTUKAN ASPEK LINGKUNGAN Tingkat Penting • Konsep relative terhadap suatu organisasi dan konteksnya • Apa yang penting untuk satu organisasi belum tentu penting untuk organisasi lain
Evaluasi tingkat penting • Melibatkan baik analisis teknis dan justifikasi • Menggunakan KRITERIA untuk membantu dalam menetapkan aspek dan dampak lingkungan yang dianggap penting • Dengan menggunakan kriteria makan penilaian tingkat penting akan konsisten
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
Tidak ada metode baku untuk identifikasi ALP Metode & kriteria harus KONSISTEN penggunaannya
Kriteria Lingkungan merupakan KRITERIA UTAMA DAN MINIMUM. Yang dimaksud dengan kriteria adalah - Aspek lingkungan (jenis, ukuran, dan kemungkinan terjadi) - Dampak Lingkungan (skala, lama waktu, paparan, keparahan)
Aspek Lingkungan MUNGKIN TIDAK menjadi ‘penting’ bila hanya mempertimbangkan kriteria lingkungan KRITERIA LAIN : Isu Organisasi (legal, perhatian pihak berkpentingan) Kriteria lain tidak dapat digunakan untuk menurunkan derajat aspek lingkungan penting
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
•
Organisasi dapat mengatur tingkat (atau nilai) penting untuk dikaitkan dengan masing2 kriteria, misal : – Didasarkan pada kombinasi dari kemungkinan dari suatu keja dian dan konsekuensinya
•
Beberapa jenis skala atau peringkat dapat membantu menentukan tingat penting, misal : – Secara kuantitatif : nilai numeric, – Secara kualitatif : tingkatan (tinggi, sedang, rendah, dsb)
•
Untuk memutuskan aspek lingkungan penting – Dapat menggunakan nilai ambang baas, namun organisasi har us mampu memberikan justifikasi nilai ambang batas
6. PERENCANAAN 6.1.2. ASPEK LINGKUNGAN
ASPEK LING KUNGAN
Dipelihara sbg Informasi terdokumentasi 2019-03 (Mar)\IDENTIFIKASI BAHAY A0001_001.jpg
DAMPAK LINGKUNGAN +/-
2019-03 (Mar)\identifi kasi bahaya_001.jpg
ASPEK LINGKUN GAN PENTING
RISIKO DAN PELUANG
6. PERENCANAAN 6.1.3. KEWAJIBAN PENAATAN
PERSYARATAN HUKUM yang harus ditaati PERSYARATAN LAIN yang harus atau dipilih untuk ditaati, termasuk persyaratan pihak berkepentingan yang terkait SML organisasi • • • • •
Perjanjian dengan kelompok masyarakat atau LSM Perjanjian dengan pelanggan atau public Persyaratan organisasi prinsip sukarela atau code of practices Komitmen label lingkungan sukarela Standar industri terkait
6. PERENCANAAN 6.1.3. KEWAJIBAN PENAATAN
•
Organisasi harus : Menentukan & memiliki AKSES kepada kewajiban penaatan yang terkait dengan aspek lingkungan organisasi;
Menentukan BAGAIMANA kewajiban penaatan tersebut dapat diterapkan di organisasi;
Menjadikan kewajiban penaatan sebagi pertimbangan saat menetapkan, menerapkan, memelihara, & memperbaiki SML secara berkelanjutan
Dipelihara sbg Infor masi terdokument asi
2019-03 (Mar)\evaluasi pemenuhan _001.jpg 2019-03 (Mar)\evaluasi pemenuhan u_001.jpg
6. PERENCANAAN 6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN
Organisasi Harus Merencanakan : Tindakan untuk menangani : • Aspek lingkungan penting • Kewajiban penaatan • Risiko dan peluang yang teridentifikasi pada 6.1.1.
Optimalisasi system dengan cara : • Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan pada SML (klausul 6.2; 7; 8; 9.1) atau proses bisnis lainnya
6. PERENCANAAN 6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN
Kewajiban P enaatan
Aspek Lingk ungan
PERTIMBANGKAN : • Teknologi • Keuangan • HRD, dll
Risiko dan P eluang
Perencanaan tindakan •
Isu & Persya ratan lain
•
Bersifat UMUM & MAK RO Diintegrasikan melalui proses SML (6.2; 7; 8; 9.1)
6. PERENCANAAN 6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN
• PERENCANAAN TINDAKAN dapat mencakup : – Satu tindakan, seperti menetapkan sasaran lingkun gan, pengendalian operasional, kesiagaan darurat, atau proses bisnis lain, missal evaluasi pemasok – Menggunakan kombinasi tindakan, mencakup sa saran lingkungan dan pengendalian operasional yan g melibatkan kombinasi pengendalian berjenjang
• Dipertimbangkan potensi dari setiap konsekuensi yang tidak diinginkan, msial : – Dapak merugikan terhadap ingkungan dalam jangk a pendek atau jangka panjang sepanjang daur hi dup produk atau jasa
6. PERENCANAAN 6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN Kombinasi tindakan
Satu tinda kan
Sumber: ISO 14004 : 2016
6. 6.1.4. PERENCANAAN PERENCANAAN TINDAKAN
Sumber : ISO 14004 : 2016
6. PERENCANAAN 6.1.4. PERENCANAAN TINDAKAN
2019-03 (Mar)\TUJUAN SASARAN P ROGRAM0001_001.jpg
Sumber : ISO 14004 : 2016
7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN 7.1 • Sumberdaya 7.2 • Kompetensi KLAUSUL 7 DUKUNGAN
7.3 • Kepedulian
7.4
• Komunikasi (internal & eksternal)
7.5 • Informasi terdokumentasi
7. DUKUNGAN 7.1 SUMBERDAYA PIMPINAN PUNCAK Memastikan ba hwa tanggung j awab SMK3L di dukung oleh su mber daya yang mencukupi
Keuangan Manusia Alam Infrastruktur Teknologi
Tersedia tepat waktu dan efisien
Secara internal maupun dari eksternal
7. DUKUNGAN 7.2 KOMPETENSI Menentukan KOMPETENSI personil yang bekerja di bawah kendali organisasi Mempengaruhi Kinerja K3&lingkungan
Mempengaruhi kemampuan menaati kewajiban penaatan
Memastikan personil yang bekerja dibawah kendali organisasi KOMPETENSI
Pendidikan
Pelatihan
Pengalaman
Menentukan KEBUTUHAN PELATIHAN Terkait dengan aspek lingkungan/bahaya K3
SMK3L organisasi
Melaksanakan TINDAKAN untuk memperoleh kompetensi yang dib utuhkan, dan mengevaluasi EFEKTIFITAS tindakan yang dilakukan
7. DUKUNGAN 7.2 KOMPETENSI
Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan dampak lingkungan penting/Risiko Tinggi Bertanggung Jawab untuk SMK3L • Menentukan & mengevaluasi dampak lingkungan/Risiko K3 atau kewajiban penaatan • Berkontribusi pada pencapaian sasaran K3&lingkungan • Tanggap pada situasi darurat • Melaksanakan audit internal • Melaksanakan evaluasi penaatan
7. DUKUNGAN 7.2 KOMPETENSI (LINGKUNGAN)
BEST PRACTICE: DAFTAR KOMPETENSI, PROSEDUR PELATIHAN, 2019-03 (Mar)\P ROGRAM PELATIHAN0001_001.jpg, 2019-03 (Mar)\specific competency_001.jpg,
7. DUKUNGAN 7.3. KEPEDULIAN
Organisasi harus memastikan personil yang melaksanakan pekerjaan dibawah kendali o rganisasi PEDULI terhadap :
Kebijakan lingkungan Aspek lingkungan penting & dampak lingkungan terkait, baik actual atau potensial, yang berkaitan dengan pekerjaan mereka
Kontribusinya thp efektifitas SML, termasuk manfaat dari peningkatan kinerja lingkungan Implikasi bila terjadi ketidak-sesuaian terhadap persyaratan SML, termasuk tidak memenuhi kewajiban penaat
7. DUKUNGAN • KEPEDULIAN terhadap kebijakan lingkungan sebaiknya tidak diartikan sekedar komitmen yang perlu diingat atau memiliki Salinan kebijakan lingkungan terdokumentasi • Lebih dari itu, personil sebaiknya PEDULI akan keberadaan nya, tujuannya dan peran mereka dalam mencapai komitmen, termasuk bagaimana pekerjaan mereka dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban penaatan
7. DUKUNGAN Manajemen puncak sebaiknya memastikan bahwa seluruh personil yang bekerja di bawah kendali organisasi menjadi PEDULI terhadap: • Kebijakan lingkungan • organisasi dan komutmen terhadap kebijakakn lingkungan • Pentingnya mencapai ksesesuaian terhadap • persyaratan system manajemen lingkungan • Kontribusi mereka terhadap efektivitas SML • Manfaat dari perbaikan kinerja • lingkungan • Tanggung jawab & akuntabilitas mereka dalam SML
Aspek lingkungan actual atau potensial yang penting dan dampak lingkungan terkati kegiatan kerja mereka Risiko & peluang yang telah diidentifikasi yang perlu untuk ditangani dalam kaitannya dengan kegiatan kerja mereka jika diberlakukan Konsekuensi dari dimulainya penerapan persyaratan SML, termasuk kewajiban penaatan organisasi
7. DUKUNGAN Beberapa contoh yang dapat dilaku kan untuk mening katkan kepedulian
Komunikasi internal
Pelatihan atau pendidikan
Mentoring
Tanda visual atau spanduk
Kampanye
7. DUKUNGAN 7.4 KOMUNIKASI
Umum Komunikasi Internal Komunikasi Eksternal
7. DUKUNGAN 7.4.1. UMUM • Memperhitungkan kewajiban penaatan • Memastikan informasi lingkungan konsist en antara yang dikomunikasikan deng an yang dihasilkan SMK3L dan dapat diandalkan
MENANGGAPI KO MUNIKASI yang relevan dengan SMK3L organisasi
• APA yang akan diko munikasikan • KAPAN berkomunika si • DENGAN SIAPA ber komunikasi • BAGAIMANA berko munikasi
Proses Komunikasi DISIMPAN sebagai INFORMASI TERDOKUMENTASI
7. DUKUNGAN
7. DUKUNGAN Beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk Komunikasi
Komunikasi internal
Pelatihan atau pendidikan
Mentoring
Tanda visual atau spanduk
Kampanye
7. DUKUNGAN 7.5.1. INFORMASI TERDOKUMENTASI UMUM
SMK3L organisasi harus mencakup : Informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan standar SMK3L Informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi yang diperlukan untuk keefektifan SMK3L
Catatan : Keluasan informa si terdokumentasi untuk SMK3L ber beda dari satu organisasi dengan organisasi lainnya
7. DUKUNGAN MAINTAIN : memelihara informasi (mis. prosedur) • Lingkup (4.3) • Risiko dan peluang (6.1) • Kewajiban penaatan (6.1.3) • Perencanaan dan pengendalian operasional (8.1) • Kebijakan lingkungan (5.2)
• Aspek dan dampak lingkungan (6.1.2) • Sasaran lingkungan (6.2.1) • Persiapan dan tanggap darurat (8.2)
RETAIN : menyimpan informasi (mis. rekaman) • Kompetensi (7.2) • Komunikasi (7.4.1) • Dokumen eksternal (7.5.3) • Pemantauan, pengukuran, analisis • Audit internal (9.2.2) dan evaluasi (9.1.1) • Ketidaksesuaian dan tindakan • Hasil rapat tinjauan manajemen perbaikan (9.3)
7. DUKUNGAN •
•
•
Untuk kegiatan kunci organisasi (mis: mengelola kegiatan terkait risiko & peluang yang perlu ditangani) – Dapat menetapkan proses terdokumentasi, yang menggambarkan tingkat kerincian yang sesuai bagaimana kegiatan tersebut dikelola – Jika diputuskan tidak mendokumentasikan proses, maka personil di bawah kendali organisasi yang terpengaruh sebaiknya memperoleh informasi persyaratan yang harus dicapai, melalui komunikasi atau pelatihan Informasi terdokumentasi dapat dikendalikan dalam media apapun (kertas, elektronik, foto & poster) yang menjadikannya bermanfaat, terbaca, mudah dimengerti dan muda diakses Jika proses SML diselaraskan dengan proses SML lain, organisasi dapat mengkombinasikan informasi lingkungan terdokumentasi yang relevan dengan informasi terdokumentasi dari SM lain
BEST PRACTICE: PROSEDUR SISTEM DOKUMENTASI DAN PENGENDALIAN DOKUMEN, 2019-03 (Mar)\PROSEDUR PENGELOLAAN0001_001.jpg
8. OPERASI
8. OPERASI
8. OPERASI
8.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
8.2. Kesiapan dan Tanggap Darurat
8. OPERASI 8.1. PERENCANAAN & PENGENDLAIAN OPERASI Organisasi harus menetapkan, menerapkan, mengendalikan dan memelihara PROSES yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan SML, dan untuk menerapkan tindakan yang ditentukan dalam 6.1 dan 6.2, dengan : • Menetapkan kriteria operasi untuk proses; • Menerapkan pengendalian proses, sesuai kriteria operasi
Organisasi harus mengendalikan perubahan yang direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, melaksanakan tindakan untuk mitigasi setiap pengaruh yag merugikan, jika diperlukan
8. OPERASI • • •
• •
Organisasi dapat menggunakan pengendalian operasional untuk Mengelola aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi Memastikan pemenuhan kewajiban penaatan Mencapai sasaran K3& lingkungan dan memastikan konsistensi dengan kebijakan K3&lingkungannya, termasuk komitmen perlindu ngan K3&lingkungan dan pencegahan pencemaran, cidera, dan sakit akibat kerja, serta perbaikan berkelanjutan Mengindari atau meminimisasi dampak merugikan pada K3&lingkungan atau pengaruh merugikan pada organisasi Memperbesar peluang
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memperoleh keyakinan bahwa proses telah dilaksanakan seperti yang direncanakan
Dipelihara sbg Informa si terdokumentasi
8. OPERASI RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN)
MENGENDALIK AN Dengan manajem en dan kepemim pinan
MEMPENGARU HI Dengan kontrak a tau komunikasi/ i mbauan
8. OPERASI PEMASOK
PROSES ORGANISASI
ASPEK LINGKUNGAN PENTING
KONTRAKTOR
PROSES YANG DIALIHKAN KELUAR (OUTSOURCE) • Proses tersebut berada dalam lingkup SMK3L • Proses tersebut merupakan bagian tidak ter pisahkan dari fungsi organi sasi • Proses tersebut diperlukan SMK3L untuk mencapai hasil yang diharapkan • Pertanggung-gugatan untuk mencapai kese suaian terhadap persyaratan yang ditetap kan oleh organsiasi • Organisasi dan penyedia eksternal memiliki suatu hubungan dimana proses tersebut di ketahui oleh pihak berkepentingan bahwa dilaksanakan oleh organisasi
8. OPERASI 8.1. PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI Konsisten dengan PERSPEKTIF DAUR HIDUP, organisasi harus :
LCP
Menetapkan pengendalian, jika sesuai, untuk memastikan bahwa persyaratan lingkungan ditujukan dalam proses desain & pengembangan proses untuk produk atau jasa, mempertimbangkan masing2 tahap daur hidup
(LIFE CYCLES PERPECTIVE) Menentukan PERSYARATAN LINGKUNGAN organisasi untuk PENGADAAN produk dan jasa, jika sesuai MENGKOMUNIKASIKAN persyaratan lingkungan organisasi kepada penyedia eksternal, termasuk kontraktor Dipelihara sbg Informasi terd okumentasi
Mempertimbangkan keperluan untuk menyediakan informasi dampak lingkungan penting yang berkaitan dengan transportasi atau pengiriman
BEST PRACTICE: PROSEDUR OPERASIONAL,PROSEDUR PENGENDALIAN RISIKO TINGGI, PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH B3, DLL
8. OPERASI 8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
Organisasi harus menetapkan, menerapkan memelihara PROSES yang diperlukan untuk SIAGA & TANGGAP terhadap potensi situa si kedaruratan yang teridentifikasi pada 6.1.1 Organisasi harus memelihara INFORMASI TERDOKUMENTASI sejauh yag diperlikan untuk memperoleh keyakinan bahwa proses telah dilaksanakan seperti yang direncanakan
Dipelihara sbg Inf ormasi terdokum entasi
8. OPERASI 8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (1)
Organisasi harus : Bersiaga untuk TANGGAP DENGAN TINDAKAN YANG TERENCANA untuk mencegah atau mitigasi dampak lingkungan yang merugikan dari situasi darurat
TANGGAP terhadap situasi kedaruratan AKTUAL
Melaksanakan tindakan untuk mencegah atau mitigasi KONSEKUENSI dari situasi darurat, sesuai dengan besaran darurat dan potensi dampak lingkungan
8. OPERASI 8.2. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (2)
Organisasi harus : MENGUJI SECARA PERIODIK tindakan tanggap darurat yang telah direncanakan, sejauh yang dapat dilakukan
Menyediakan informasi MENINJAU & MEREVISI yang relevan dan secara periodic proses pelatihan yang terkait dengan kesiagaan & dan tindakan tanggap darurat yang telah tanggap darurat, jika direncanakan, khususnya sesuai, kepada pihak setelah terjadi situasi berkepentingan, termasuk personil yang bekerja kedaruratan atau setelah dilakukan pengujian dibawah kendali organisasi
8. OPERASI •
Dalam mempersiapkan tanggap pada situasi darurat, pertimbangan dib erikan pada dampak lingkungan awal dan dampak lingkungan seku nder yang dapat terjadi sebagai hasil dari menanggapi dampak lingkun gan awal –
•
Ketika mempersiapkan tanggapan pada situasi darurat yang mugnkin te rjadi, perhatian khusu sebaiknya diberikan pada kondisi start-up , shut down dan abnormal –
•
Dalam menanggapi kebakaran, potensi pencemaran udara sebaiknya dipe rtimbangkan
Lihar 6.1.1 untuk penentuan situasi darurat
Organisasi sebaiknya siap untuk berbaai jenis situasi darurat yang b erbeda yang mungkin terjadi – – –
Kebocoran bahan kimia skala kecil Kegagalan peralatan pengendali emisi, atau Situasi lingkungan serius yang membahayakan manusia dan lingkungan hi ngga meluas.
9. EVALUASI
9. EVALUASI
9. EVALUASI 9.1. Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi
9. EVALUASI KINERJA
9.2. Audit Internal
9.3. Tinjauan Manajemen
9. EVALUASI 9.1.1. UMUM Organisasi harus menentukan :
APA yang perlu dipantau & diukur METODE untuk memantau, mengukur, analisis & evaluasi untuk memastikan KEABSAHAN hasil
KRITERIA & INDIKATOR mengevaluasi hasil kinerja lingkungan
KAPAN pemantauan & pengukuran harus dilaksanakan KAPAN HASIL pemantauan & pengukuran harus DIANALISIS & DIEVALUASI
2019-03 (Mar)\PEMANTAUAN SASARAN PROGRAM0001_001.jpg
9. EVALUASI 9.1.2 EVALUASI PENAATAN Organsiasi haru menetapkan, menerapkan & memelihara PROSES yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban penaatan Organisasi harus menetapkan frekuensi evaluasi penaatan • • • •
persyaratan hukum organisasi; keterkaitan persyaratan lain yg diadopsi sebagai kewajiban penaatan; perubahan pada kewajiban penaatan; kinerja organisasi sebelumnya terkait dgn kewajiban penaatan, termasuk potensi pengaruh yg merugikan terkait dgn ketidaktaatan; • variasi kinerja yg diharapkan dalam proses / kegiatan, misal kinerja unit pengolah air limbah dapat bervariasi tergantung pd volume dari air limbah yg diterima.
9. EVALUASI 9.2. AUDIT INTERNAL
Umum
Program audit internal
9. EVALUASI 9.2. AUDIT INTERNAL 9.2.1 UMUM
Organisasi harus melaksanakan audit internal pada interval waktu yang direncanakan untuk menyediakan informasi apakah SMK3L : • Sesuai dengan : • Persyaratan organisasi sendiri untuk SMK3L • Persyaratan standar • Diterapkan & dipelihara dengan efektif
2019-03 (Mar)\01 Program AI dan TM 2018_001.jpg 2019-03 (Mar)\01 Program AI dan TM 2018_002.jpg 2019-03 (Mar)\01 Program AI dan TM 2018_003.jpg 2019-03 (Mar)\01 Program AI dan TM 2018_004.jpg
9. EVALUASI 9.2. AUDIT INTERNAL 9.2.2 PROGRAM AUDIT INTERNAL Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program internal audit, termasuk frekuensi, tanggungjawab, metode, persyaratan perencanaan & pelaporan dari audit internal Dalam menetapkan program audit internal, organisasi harus mempertimbangkan kepentingan lingkungan dari proses yg menjadi perhatian, perubahan yg mempengaruhi organisasi dan hasil audit terdahulu Organisasi harus menyimpan INFORMASI TERDOKUMENTASI sebagai bukti penerapan program dan hasil audit
9. EVALUASI 9.3. TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan manajemen harus meninjau SMK3L organisasi, pada interval waktu yg telah direncanakan, utk memastikan:
• Kesesuaian (cocok dgn organisasi, operasi, budaya, & sistem bisnis) • Kecukupan (memenuhi persyaratan standar & diterapkan dgn sesuai) • Keefektifan (serta mencapai hasil yg diharapkan)
9. EVALUASI 9.3. TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan manajemen harus mencakup pertimbangan untuk : • Meninjau status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya • PERUBAHAN pada : • Isu internal & eksternal yang relevan dengan SML • Keinginan & harapan pihak berkepentingan, termasuk kewajiban penaatan • Aspek lingkungan penting organisasi • risiko dan peluang
9. EVALUASI 9.3. TINJAUAN MANAJEMEN
Lanjutan : • Sejauh mana sasaran lingkungan telah tercapai • Informasi tentang kinerja lingkungan organisasi termasuk kecenderungan dalam • Ketidaksesuaian dan tindakan korektif • Hasil pemantauan dan pengukuran’ • Pemenuhan kewajiban penaatan • Hasil audit • Konsultasi dan partisipasi pekerja • Risiko dan peluan • Kecukupan sumberdaya • Komunikasi yang relevan dari pihak berkepentingan termasuk keluhan • Peluang untuk perbaikan berkelanjutan
9. EVALUASI 9.3. TINJAUAN MANAJEMEN
Keluaran Tinjauan Manajemen KESIMPULAN 2019-03 ( Mar)\02 U ndangan T injauan M anajemen _001.jpg 2019-03 ( Mar)\04 H asil Pelaks anaan Tinj auan Man ajemen_0 01.jpg 2019-03 ( Mar)\05 N otulen Tinj auan Man ajemen_0 01.jpg
KEPUTUSAN
• Terhadap keberlajutan kesesuaian, kecukupan & keefektifan dari SML • Yang berkaitan dengan 1) peluang perbaikan berkelanjutan; 2) keperluan akan perubahan terhadap SML termasuk sumberdaya
TINDAKAN
• Jika diperlukan, ketika sasaran lingkungan tidak tercapai
PELUANG
• Untuk memperbaiki integrase SML dengan proses bisnis
IMPLIKASI
• Untuk arahan strategis organisasi
10. PERBAIKAN
10. PERBAIKAN
10. PERBAIKAN 10.1. Umum
10. PERBAIKAN
10.2. Insiden, Ketidaksesuaian & tindakan korektif
10.3. Perbaikan Berkelanjutan
10. PERBAIKAN 10.1 UMUM Organisasi harus menentukan peluang perbaikan dan menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari SMK3L organisasi • PELUANG PERBAIKAN bersumber dari hasil : • Pemantauan, pengukuran, analisis & evaluasi terkait dengan kinerja K3&lingkungan dan pemenuhan kewajiban penaatan (9.1); • Audit SMK3L (9.2); • Tinjauan manajemen (9.3)
10. PERBAIKAN
Salah satu tujuan utama SMK3L adalah bertindak sebagai ALAT PENCEGAHAN. Konsep TINDAKAN PENCEGAHAN saat ini dicakup dalam 4.1. (yaitu memahami organisasi & konteksnya) dan 6.1. (yaitu tindakan utk menangani risiko & peluang)
10. PERBAIKAN ❑ KETIDAKSESUAIAN adalah tidak terpenuhinya persyaratan SMK3L, tidak berfungsinya bagian SMK3L, dan/atau kinerja lingkungan tidak dipenuhi.
❑ Ketidaksesuaian KINERJA SMK3L, seperti: ➢ tingkat penting aspek lingkungan produk tidak dievaluasi; ➢ tanggung jawab utk kesiagaan dan tanggap darurat tidak ditetapkan; ➢ kegagalan melakukan evaluasi berkala pemenuhan kewajiban penaat an; ❑ Ketidaksesuaian KINERJA K3&LINGKUNGAN, seperti: ➢ sasaran pengurangan energi tidak tercapai; ➢ Penurunan tingkat near miss tidak tercapai; ➢ Sasaran pelaporan bahaya setiap orang tidak tercapai; ➢ Pemeliharaan persyaratan tidak dilaksanakan sesuai jadwal; ➢ Kriteria operasi (misal batas yg diizinkan) tidak dipenuhi.
10. PERBAIKAN TINDAKAN KOREKTIF harus sesuai dgn TINGKAT PENTING dari pengaruh ketidaksesuaian yg dijumpai, termasuk dampak lingkungan
Organisasi harus menyimpan INFORMASI TERDOKUMENTASI sbg bukti : • sifat ketidaksesuaian & setiap tindakan yg dilakukan berikutnya; • hasil dari setiap tindakan korektif
10. PERBAIKAN 10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Organisasi harus memperbaiki secara berkelanjutan kesesesuaian, kecukupan, dan keefektifan SMK3L utk mening katkan kinerja lingkungan
10. PERBAIKAN 10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
INPUT PERBAIKAN • hasil analisis dan evaluasi kinerja lingkungan, • evaluasi penaatan, • audit internal, dan • tinjauan manajemen.
OUPUT PERBAIKAN • Tindakan korektif, • perbaikan berkelanjutan, • terobosan perubahan, • Inovasi, dan • pengorganisasian kembali.
10. PERBAIKAN 10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
• Peluang perbaikan sebaiknya dievaluasi utk menentukan tindakan apa yg sebaiknya dilakukan. • Tindakan perbaikan sebaiknya direncanakan & perubahan SMK3L sebaiknya diterapkan sesuai dengan rencana. • Perbaikan tidak perlu dilakukan di semua area secara ber samaan. • Perbaikan berkelanjutan SMK3L akan semakin sulit dicapai ketika kinerja sistem meningkat.
10. PERBAIKAN 10.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
DOKUMEN Dokumen wajib
DOKUMEN WAJIB
www.sucofindo.co.id
Nomor Klausul
Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001
4.3
Lingkup SML & SMK3
5.2
Kebijakan
5.3
Peran dan tanggung jawab
6.1.1
Risiko dan peluang lingkungan dan K3
6.1.1
Proses yang dibutuhkan untuk menangani Risiko dan peluang
6.1.2
Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3 dan aspek lingkungan
6.1.3
Persyaratan hukum dan lainnya
DOKUMEN WAJIB Nomor Klausul
Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001
6.2.2
Sasaran dan rencana lingkungan dan K3
7.2
Rekaman pelatihan, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi
7.4
Komunikasi
7.5
Daftar Induk Dokumen
8.1.1
Pengendalian operasi
8.2
Proses kesiagaan dan tanggap darurat
9.1
Hasil pemantauan dan pengukuran
www.sucofindo.co.id
DOKUMEN WAJIB
www.sucofindo.co.id
Nomor Klausul
Persyaratan ISO 14001 & ISO 45001
9.1
Kalibrasi dan verifikasi alat pemantauan dan pengukuran
9.1.2
Evaluasi kewajiban penaatan
9.2.2
Program audit internal
9.2.2
Hasil audit internal
9.3
Hasil tinjauan manajemen
10.2
Insiden dan ketidaksesuaian
10.2
Hasil tindakan koreksi
PERBEDAAN ISO 45001 dengan ISO 14001
FOKUS ISO 45001 10.2 Insiden, ketidaksesuaian dan tindakan koreksi Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi harus: a. bereaksi terhadap ketidaksesuaian: 1. mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaikinya; 2. menangani dampaknya b. mengevaluasi perlunya tindakan untuk menghilangkan penyebab keti daksesuaian, agar tidak terulang atau terjadi di tempat lain, dengan: 1. Investigasi insiden atau meninjau ketidaksesuaian; 2. menentukan penyebab insiden atau ketidaksesuaian; 3. menentukan apakah ketidaksesuaian yang serupa ada, atau berp otensi bisa terjadi. c. meninjau penilaian risiko K3 yang ada dan risiko lainnya, jika perlu d. Menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan termasuk tindakan koreksi sesuai dengan Tahapan Pengendalian Risiko (Hierarchy Of Control) dan manajemen perubahan; Youratau Text Here e. Menilai risiko K3 yang terkait dengan bahaya baru yang beruba h sebelum mengambil tindakan; f. Meninjau efektifitas tindakan yang diambil, termasuk tindakan perbaikan; g. Membuat perubahan pada SMK3, jika diperlukan.
5.4 Konsultasi dan Partisipasi Tenaga Kerja Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk konsultasi dan partisipasi tenaga kerja di semua tingkat dan fungsi yang berlaku, dan, di mana mereka ada, wakil tenaga kerja, dalam pengembangan, perencanaan, implementasi, evaluasi kinerja dan tindakan untuk peningkatan sistem manajemen K3.
Organisasi harus: a. menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi dan partisipasi; b. menyediakan akses yang tepat waktu secara, dapat dimengerti dan terkait dengan sistem manajemen K3; c. menetapkan dan menghilangkan hambatan atau rintangan untuk berpartisipasi dan meminimalkan halhal itu tidak dapat dihilangkan; d. menitik beratkan konsultasi pekerja non-manajerial e. menitikberatkan partisipasi pekerja non-manajerial