Islam Dan Tantangan Modernisasi.ppt

  • Uploaded by: Velayati Zahra
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Islam Dan Tantangan Modernisasi.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 870
  • Pages: 10
Loading documents preview...
ISLAM DAN TANTANGAN MODERNISASI

Islam dan Problematika Sosial ■ Islam sebagai agama, membawa misi pembebasan umat manusia dari ketertindasan dan ketidakadilan. Namun dampak perjalanan sejarahnya, misi Islam tidak selalu tampak di tingkat realitas kehidupan. Realitas masyarakat muslim masih diliputi kebodohan, kemiskinan, ketimpangan social dan ketidakadilan ekonomi. (keberhasilan misi hanya dimaknai pada seberapa banyak pengikutnya berbondong-bonding dan beramai-ramai melaksanakan ritual keagamaan, merayakan hari besar. Akibatnya Islam jauh dari realitas masyarakat)

Hakekat Modernitas/Modern ■ Bahasa:

baru, saat ini, up to date ■ Istilah: Terkait erat dengan konteks ruang waktu terjadinya proses modernisasi

■ Modernisasi juga sering diidentikan dengan globalisasi, industrialisasi, urbanisasi.

■ Globalisasi menunjukkan perkembangan yang cepat di bidang komunikasi, teknologi, transportasi dan informasi yang menjadikan dunia semakin sempit karena segala sesuatu semakain mudah dicapai. (proses ini terbentuk oleh pertukaran informasi dan budaya).

■ Ciri-ciri kehidupan modern 1. Rasional 2. Ilmiah

3. Keterbukaan 4. Kesamaan 5. Hak-hak Asasi

■ Pada intinya, modernisasi telah membentuk sebuah perubahan yang mendasar tentang tingkah laku dan keyakinan di bidang ekonomi, politik, organisasi social, dan bentuk pemikiran. ■ Perubahan-perubahan: a.

Perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi.

b.

Budaya pop yang mempertontonkan tradisi free sex, mengumbar aurat, dan menawarkan gaya hidup hedonisme, berkontribusi besar terhadap terkikisnya nilai-nilai religiusitas umat Islam.

c.

Kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi.

Islam dan Modernisasi Modernitas selalu terkait dengan liberalisme dan Hak Asasi Manusia. Dua hal ini adalah anak kandung modernitas yang tidak bisa ditolak kelahirannya. Makanya ketika seseorang membicarakan tentang modernitas, maka pastilah akan membicarakan tentang liberalisme. Dan di sisi lain juga membicarakan tentang HAM yang secara konseptual dikaitkan dengan barat yang modern. Dengan demikian bicara modernitas juga mesti dikaitkan dengan barat.

■ Liberalisme sebagai bagian dari proyek modernitas tentunya merupakan tantangan yang sangat serius kepada agama. Sebab agama dianggap sebagai perwujudan dari tradisionalisme yang momot dengan keterbelakangan, ketertinggalan dan kemiskinan yang sangat kentara. Oleh karena itu ketika masyarakat ingin meninggalkan dunia tradisionalnya, maka yang pertama diambil adalah liberalisme atau kebebasan untuk melakukan sesuatu dalam konteks pragmatisme. ■ Liberalisme kemudian tidak hanya menjadi gaya hidup yang menghinggapi kebanyakan orang yang ingin dianggap modern akan tetapi juga menjadi pedoman unggul di dalam semua perilakunya. Ajaran agama yang momot dengan ajaran yang membatasi kebebasan lalu ditinggalkan dan dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama dianggap sebagai penyebab ketidakmajuan sebuah masyarakat. Agama dianggap sebagai candu masyarakat, agama dianggap sebagai kabar angin dari langit dan sebagainya. Liberalisme juga memasuki kawasan pemikiran agama. Ada banyak pikiran seksi tentang penafsiran agama. Ada banyak anak muda yang berusaha untuk menafsirkan agama dengan konteks sosial yang sedang terjadi. Begitu kentalnya pemahaman tantang konteks sosial ini, maka teks yang selama ini dianggap penting bahkan seperti ditinggalkan. Jika ada teks yang dianggapnya sudah tidak relevan dengan zaman, maka teks itu harus ditinggalkan. Begitulah mereka menafsirkan ajaran agama dalam framework yang mereka kembangkan.

■ Menghadapi tantangan liberalisme dan modernisasi ini, maka ada tiga sikap yang menghinggapi umat Islam, yaitu: 1.

menerima tanpa ada kritisisme sedikitpun. Apa yang ada di barat itulah yang dilakukannya. Apa yang datang dari barat adalah sebuah kebaikan. Barat adalah identik dengan kemajuan dan kehebatan. Jadi agar menjadi modern maka harus mengikuti seluruh tradisi yang datang dari barat. Kehidupan yang serba permisif juga menjadi trennya.

2.

menolak apa saja yang datang dari barat. Semua yang dari barat harus ditolak dan disingkirkan. Tidak ada kebaikan sedikitpun yang datang dari barat. Sikap ini mendasari terjadinya berbagai sikap keras atau fundamental di dalam agama. Sikap mengutuk barat dengan seluruh budayanya adalah sikap yang melazimi terhadap sikap dan tindakan kaum fundamentalis. Barat harus diperangi dengan segala kekuatan. Tidak ada alasan untuk tidak memerangi barat yang dianggap sebagai perusak moral dan terjadinya dekandensi moral di kalangan umat Islam. Pornografi dan pornoaksi, narkoba dan tindakan permisiveness yang melanda masyarakat dewasa ini harus ditimpakan kepada pengaruh barat yang tidak bisa dilawan. Maka tidak ada kata lain yang patut digunakan kecuali “lawan”. Meskipun tidak imbang perlawanan tersebut, akan tetapi kaum fundamentalis lalu mengembangkan perlawanan melalui teror dan sebagainya,

3.

menerima dengan sikap kritis. Ada anggapan bahwa ada budaya barat yang positif dan ada budaya barat yang negatif. Makanya, di dalam tindakan yang diambil adalah dengan mengambil budaya barat yang positif dan membuang budaya barat yang negatif. Salah stu contoh: Handphone adalah produk budaya barat yang lebih banyak positifnya. Dengan HP maka jarak tidak lagi menghalangi orang untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Bisa orang berbicara tentang hal-hal yang santai sampai urusan bisnis internasional dihandle dengan teknologi HP tersebut. Namun demikian, tidak selamanya HP itu positif. Kalau yang disimpan di dalam HP adalah perkara kemungkaran, maka yang terjadi adalah kejelekan. Akan tetapi kalau yang disimpan di dalam HP tersebut adalah ayat AL Quran, dan AL Quran itu dibaca pastilah HP memiliki sifat menguntungkan atau bermanfaat. Oleh karena itu masyarakat harus memilih mana yang dianggap manfaat dan mana yang dianggap mudarat. Jadi tetap saja ada yang manfaat dan ada yang mudarat dari budaya barat yang kita lihat sekarang.

Oleh karena itu, maka umat Islam harus cerdas mengambil sikap di tengah modernisasi yang tidak bisa dilawan. Masyarakat Islam harus menjadi modern tetapi harus tetap berada di dalam koridor ajaran Islam yang selalu mengagungkan terhadap penetapan norma-norma yang selalu berguna bagi umat manusia. (Prof. Dr. Nur Syam, M.Si)

Related Documents


More Documents from "Muh Ridwan"