Iso 9001-2015 & Implementasi Prosedur Waskita

  • Uploaded by: Yusuf Hartoyo
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Iso 9001-2015 & Implementasi Prosedur Waskita as PDF for free.

More details

  • Words: 10,397
  • Pages: 62
Loading documents preview...
1

SISTEM K3LMP & PROSEDUR WASKITA TERKAIT

2

PERUBAHAN & POINT PENTING ISO 9001:2015

3

FLOW CHART KLAUSUL ISO 9001:2015

4

IMPLEMENTASI KLAUSUL ISO 9001:2015 KE DALAM PW

5

KONSEP PDCA QMS SESUAI PROSEDUR WASKITA

6

QC PASSED & IMPLEMENTASINYA

PROSEDUR WASKITA

PENGENALAN ISO 9001:2015 DAN IMPLEMENTASI QC PASSED SESUAI PROSEDUR WASKITA

Hal 1/ 61

APA PERLUNYA MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM QHSE & PENGAMANAN PERSYARATAN KEBERTERIMAAN : 1. Pelaksanaan tepat waktu 2. Mutu hasil pekerjaan baik 3. Tidak tejadi kecelakaan kerja

QUALITY PROSES SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

KOMITMEN PEDULI & KONSISTEN

TIDAK KOMITMEN, TIDAK PEDULI & TIDAK KONSISTEN

QUALITY PROBLEM 1. Waktu pelaksanaan & progress pekerjaan terlambat 2. Mutu produk down spek SAFETY PROBLEM 1. Kecelakaan kerja

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

ENVIROMENTAL PROBLEM 1. Pencemaran lingkungan 2. Lingkungan kerja tidak menerapkan 5R

Hal 2/ 61

PERMASALAHAN IMPLEMENTASI QMS (QUALITY MANAGEMENT SYTEM)

1. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tahun 1996 2. Mempertahankan sertifikat ISO 9001 selama 23 tahun (1996 – 2019) 3. Sertifikat QMS yang dimilik merupakan versi yang paling baru yaitu ISO 9001:2015 4. Berpengalaman mengerjakan proyek dengan teknologi tinggi dan berisiko bahaya tinggi

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

IMPLEMENTASI QMS DI PROYEK 1. Belum dibuatnya persyaratan keberterimaan bahan & produk 2. Memastikan mampu telusur bahan beton 3. Pembuatan schedule 4. Prosedur waskita terkait QMS 5. Pemahaman pemenuhan persyaratan klausul ISO 9001:2015

LEADERSHIP (Komitmen, kepedulian) KOMPETENSI PERSONIL QC KEMAUAN UNTUK BELAJAR

PERCAYA DIRI

PEMAHAMAN PROSES MUTU BERDASARKAN PW & ISO 9001

PASSION & KEMAUAN

Hal 3/ 61

1

SISTEM K3LMP & PW YANG TERKAIT

SISTIMATIKA PROSES

PROSEDUR WASKITA (PW) JUMLAH = 38 PROSEDUR

PW BIDANG QUALITY HEALTH SAFETY ENVIROMENT (PW-QHSE) Mei 2019

PW BIDANG ORGANISASI (PW-ORG) Mei 2019

PW BIDANG HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (PW-HCM) Mei 2019

PW BIDANG PRODUKSI (PW-PROD) Mei 2019

PW BIDANG P ENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK (PW-PBJPRO) Agustus 2019

PW BIDANG LOGISTIK DAN INVENTORI (PW-LOGINV) Mei 2019

PW BIDANG PERALATAN (PW-LAT) Mei 2019

PW BIDANG MANAJEMEN RISIKO (PW-RM) Mei 2019

PW BIDANG PENGAMANAN (PW-PAM) Agustus 2017

PW TERKAIT LANGSUNG SISTEM K3LMP SAAT AUDIT PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 4/ 61

2

PERUBAHAN & POINT PENTING

ISO 9001:2015

ISO 9001:2015 adalah standard sistim manejemen mutu yang sudah menggunakan sistim dokumen Annex SL sehingga akan memudahkan untuk dilakukan integrasi dengan sistim ISO 14001:2015 & ISO 45001:2018 karena memiliki jumlah klausul induk yang sama. Point penting ISO 9001:2015 antara lain :

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

1

PERUBAHAN STRUKTUR KLASUL

2

ORGANIZATIONAL CONTEXT

3

RISK BASED THINKING

4

COMPETENCY BASED

5

INTERESTED PARTIES FOCUS

6

DOCUMENT INFORMATION

7

CORRECTIVE ACTION

8

IMPROVEMENT

(Perusahaan harus focus ke masa depan)

(Melakukan mitigasi & pengelolaan risiko)

(Kompetensi SDM menjadi fokus perusahaan)

(Fokus terhadap semua pihak ke-3 yang terkait)

(Sistim dokumentasi tidak hanya tergantung prosedur)

(Agar non conformity yang terjadi tidak terulang kembali)

(Meningkatkan performance perusahaan secara berkesinambungan)

Hal 5/ 61

3

ISO 9001:2015

FLOW CHART KLAUSUL 4.1 Issue internal/eksternal 4.2 Harapan/kebutuhan stakeholder 4.3 Ruang lingkup SMM 4.4 Sistem manajemen mutu & prosesnya 6.1 Tindakan ditujukan untuk peluang & risiko 6.2 Sasaran mutu & perencanaan mencapai sasaran 6.3 Perubahan perencanaan

5.1 Kepemimpinan & komitmen 5.2 Kebijakan IMS 5.3 Tanggung jawab & wewenang

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

KONTEKS ORGANISASI (Clause 4)

PERENCANAAN (Clause 6)

KEPEMIMPINAN & PARTISIPASI PEKERJA (Clause 5)

9.1 Monitoring, pengukuran, Analisa & evaluasi 9.2 Internal audit 9.3 Management review

EVALUASI PERFORMANCE (Clause 9)

OPERASIONAL (Clause 8)

PENDUKUNG (Clause 7) 7.1 Sumberdaya (bahan, alat, manusia, teknologi) 7.2 Kompetensi 7.3 Kepedulian 7.4 Komunikasi 7.5 Informasi terdokumentasi

8.1 Perencanaan & pengendalian operasi 8.2 Persyratan produk & jasa 8.3 Design pengembangan produk & jasa 8.4 Pengendalian proses produk & jasa eksternal 8.5 Produksi dan penyediaan jasa 8.6 Pelepasan produk & jasa 8.7 Pengendalian ketidaksesuaian keluaran

IMPROVEMENT (Clause 10) 10,1 Umum 10.2 Incident, NC & Tindakan korektif 10.3 Improvement berkelanjutan Hal 6/ 61

4

ISO 9001:2015

IMPLEMENTASI KLAUSUL KE DALAM PROSEDUR WASKITA

4.1 Issue internal/eksternal 4.2 Harapan/kebutuhan stakeholder

KONTEKS ORGANISASI (Clause 4)

Sebelum menjalankan sistim manajemen mutu dengan konsep PDCA, kita diminta untuk memahami apa arti dari klausul 4. Konteks Organisasi

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

PERENCANAAN (Clause 6) 6. 1 Tindakan ditujukan untuk peluang & risiko

▪ Perusahaan/proyek harus bisa mengidentifikasi issue dilingkungan internal dan eksternal yang bisa mengakibatkan munculnya risiko atau peluang yang dapat mempengaruhi dalam mencapai tujuan dalam melaksanakan sistim manajemen mutu ▪ Issue yang diidentifikasi juga ada didalam sistim manajemen K3 & Lingkungan

PW QHSE EDISI MEI 2019 1. Daftar Pihak Berkepentingan (Form PW-QHSE-01-04) 2. Issue Internal/Eksternal (Form PW-QHSE-01-05)

Hal 7/ 61

WORKSHOP 1 ISSUE INTERNAL/ EKSTERNAL

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

COORPORATE OFFICE/BUSINESS UNIT : ✓

PROYEK

Form PW-QHSE-01-05 Rev. 0, Mei 2019

:

ISSUE INTERNAL/EKSTERNAL NO

ISSUE

A

Issue Internal

B

Issue Eksternal

PENJELASAN ISSUE

RISIKO DAN PELUANG

RENCANA TINDAKAN

Disetujui oleh

Dibuat oleh

Risk Owner

Risk Officer

KET

*) Ca tatan : a . Ya ng ditunjuk menja di Ris k Owner a da la h SVP CO/SVP BU/Project Ma na ger b. Ya ng ditunjuk menja di Ris k Officer a da la h Ma na ger CO/Ma na ger Production BU/Site Contra ct Adminis tra tion & Ris k Ma na ger

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 8/ 61

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

CO / BU

: QHSE Division

PROYEK

: .................................

Form PW-QHSE-01-04 Rev. 0, Mei 2019

WORKSHOP 2 MEMAHAMI PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

DAFTAR PIHAK BERKEPENTINGAN (STAKEHOLDER)

A

PIHAK BERKEPENTINGAN EKSTERNAL

B

INTERNAL

NO

KEBUTUHAN/HARAPAN

RISIKO DAN PELUANG

RENCANA TINDAKAN

KET

.................., ........................... 2019

Disetujui oleh

Dibuat oleh

(Risk Owner)

(Risk Officer)

*) Catatan : a. Yang ditunjuk menjadi Risk Owner adalah SVP CO/SVP BU/Project Manager *) Ca tatan : b. Yang ditunjuk menjadi Risk Officer adalah Manager CO/Manager Production BU/Site & Risk a . Ya ng ditunjuk menja di Ris k Owner a da la h SVPContract CO/SVPAdministration BU/Project Ma na ger Manager b. Ya ng ditunjuk menja di Ris k Officer a da la h Ma na ger CO/Ma na ger Production BU/Site Contra ct Adminis tra tion & Ris k Ma na ger

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 9/ 61

Form PW-QHSE-01-05 Rev. 0, Mei 2019

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

COORPORATE OFFICE/BUSINESS UNIT : ✓

PROYEK

:

ISSUE INTERNAL/EKSTERNAL NO A 1.

ISSUE Issue Internal Pegawai

PENJELASAN ISSUE

RISIKO DAN PELUANG

RENCANA TINDAKAN

- Kekurangan Personil Insinyur Struktur

- Pembuatan Shop Drawing Struktur Terlambat - Menambah Personil Insinyur Struktur sehingga Pekerjaan Dilapangan Juga Akan Terlambat - Membuat schedule drawing dan monitoringnya untuk (R) drawing yang urgent dilapangan

- Pegawai dan pekerja masih kurang peduli terhadap 5R

- akses Jalan Kerja tidak Rapi sehingga bisa menyebabkan Unsave Condition ( R )

KET

- Mengingatkan penting 5 R melalui safety induction, TBM dan safety briefing - Melaksanakan safety patrol secara berkala dengan melibatkan PM dan tim lapangan - Melaksanakan program disposal day untuk tiap minggu dengan melibatkan seluruh pegawai dan pekerja

2. B

Jam Kerja

1.

Issue Eksternal Jadwal Pelaksanaan

2.

3.

Jam kerja melebihi peraturan yaitu 3 jam setiap hari dan 14 jam dalam 1 minggu

- Risiko terjadinya accident meningkat karena pegawai & pekerja mengalami kelelahan ( R )

Pengaturan jam lembur untuk setiap pegawai dan pekerja

Adanya percepatan waktu penyelesaian a. Mutu produk menurun atau tidak sesuai untuk fungsional Natal 2019 dan Tahun Baru spesifikasi ( R ) 2020 b. Risiko K3 meningkat ( R ) c. Menyerap tenaga kerja lokal ( P )

- Memastikan personil inspeksi mutu dan K3 selalu ada di tempat saat pekerjaan berlangsung

Akses Jalan Masyarakat

Akses jalan masyarakat rusak akibat mobilisasi kendaraan proyek

a. Adanya demo dari masyarakat ( R ) b. Mob-demob terlambat ( R ) c. Penambahan biaya perbaikan ( R )

- Memperbaiki akses jalan yang rusak

Pasal kontrak kerja

Ada beberapa pasal kontrak yang bisa merugikan

a. Terjadinya penambahan biaya pelaksanaan karena - Membuat identifikasi pasal kontrak yang berpotensi naiknya biaya prelimeneries dan masa pemeliharaan merugikan dan bagimana pengendaliannya (R) b. Masalah pembayaran pekerjaan yang bisa menyebabkan cashflow negatif ( R )

Disetujui oleh

Risk Owner

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

*) Catatan :

a. Yang ditunjuk menjadi Risk Owner adalah SVP CO/SVP BU/Project Manager b. Yang ditunjuk menjadi Risk Officer adalah Manager CO/Manager Production BU/Site Contract Administration & Risk Manager

Detail rencana tindakan akan dibuat dalam form Sasaran & Program (Form PWQHSE-06-02)

Dibuat oleh

Risk Officer

Hal 10 / 61

Form PW-QHSE-01-04 Rev. 0, Mei 2019

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

CO / BU

: QHSE Division

PROYEK

: .................................

DAFTAR PIHAK BERKEPENTINGAN (STAKEHOLDER) PIHAK BERKEPENTINGAN A EKSTERNAL 1. Pemangku kepentingan (PUPR, KEMNAKER, KLH, KEMENKES) NO

2. Pemilik proyek

B

INTERNAL 1. SVP Busines Unit

KEBUTUHAN/HARAPAN

RISIKO DAN PELUANG

a. Memenuhi persyaratan legislasi dibagian K3LMP yang telah ditetapkan

a. Tidak terpenuhinya persyaratan kegislasi yang ditetapkan pemangku kepentingan (R)

b. Tidak terjadi kecelakaan kerja (zerro a. Terjadi kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan, mutu accident}, Perlindungan lingkungan & pekerjaan tidak sesuai keberterimaan dan PAK (R) pencenaran lingkungan, Tidak terjadi cacat pekerjaan dan Penyakit akibat kerja b. Meningkatnya performance perusahaan apabila tidak terjadinya accident, polusi lingkungan, mutu sesuai keberterimaan dan PAK yang akan lebih terjaminnya kelangsungan bisnis perusahaan (P) Waktu pelaksanaan dan serah terima pekerjaan sesuai jadwal yang ada didalam kontrak

a. Biaya pelaksanaan sesuai dengan BK/PU yang telah ditetapkan

a. Serah terima pekerjaan terlambat dari yang telah ditetapkan ( R ) b. Timbulnya denda keterlambatan ( R ) c. Terjadinya repeat order bila serah terima pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan ( P )

a. BK/PU pelaksanaan proyek lebih besar dibandingkan rencana yang telah ditetapkan ( R ) b. Melakukan improvement methode kerja untuk menurunkan biaya pelaksanaan ( P ) b. Implementasi QHSE sesuai dengan a. Terjadinya kecelakaan kerja ( R ) yang ditetapkan dalam posedur waskita b. Terjadinya pencemaran lingkungan kerja ( R ) c. Terjadinya kegagalan konstruksi ( R )

Disetujui oleh

(Risk Owner)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

RENCANA TINDAKAN

KET

a. Melakukan up date legislasi dibagian K3LM b. Melakukan pengukuran & evaluasi kepatuhan legislasi a. Meningkatkan komitmen & kepedulian top management b. Menetapkan kebijakan sistim K3LMP perusahaan oleh top management c. Menetapkan tanggung jawab setiap personil dalam implementasi sitim K3LMP d. Menetapkan prosedur untuk panduan pelaksanaan sistim K3LMP a. Membuat laporan realisasi progress bulanan untuk dibandingkan dengan schedule rencana bulanan b. Melakukan rapat koordinasi dengan MK/owner untuk membahas permasalahan yang bisa menghambat waktu pelaksanaan agar bisa dicarikan solusi

Detail rencana tindakan akan dibuat dalam form Sasaran & Program (Form PW-QHSE-06-02)

a. Melakukan rapat koordinasibulanan tingkat UB untuk mengevaluasi BK/PU pelaksanaan proyek sd selesai b. Membahas permasalahan yang dihadapi proyek yang bisa berakibat kenaikan BK a. Melakukan audit internal dari UB dan CO terhadap implementasi QHSE secara berkala b. Laporan bulanan kinerja mutu dan HSE dari setiap proyek untuk dievaluasi kriteria pa yang masih perlu perbaikan dalam pelaksanaannya

*) Catatan : a. Yang ditunjuk menjadi Risk Owner adalah SVP CO/SVP BU/Project Manager b. Yang ditunjuk menjadi Risk Officer adalah Manager CO/Manager Production BU/Site Contract Administration & Risk Manager

.................., ........................... 2019 Dibuat oleh

(Risk Officer)

Hal 11 / 61

KLAUSUL 5. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) LEADERSHIP (Clause 5) 5.1 Kepemimpinan & komitmen 5.1.1. Umum

5.1 Kepemimpinan & komitmen 5.1.2. Fokus Pelanggan

▪ Pemimpin harus bisa menjadi role model bagi pegawai yang menjadi bawahannya dengan memperlihatkan kepedulian dan mengambil semua tanggung jawab (responsibility) dan accountability untuk mencapai tujuan strategis Mutu dengan pendekatan proses dan pemikiran berbasis risiko ▪ Memastikan persyaratan QMS diintegrasikan dengan proses bisnis organisasi ▪ Pemimpin harus bisa melibatkan, mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada kefektifan sistim manajemen mutu ▪ Menerapkan kepemimpinan dan komitmen untuk fokus ke pelanggan dengan memastikan bahwa persyaratan pelanggan terpenuhi, identifikasi peluang dan risiko yang mempengaruhi hasil produk dan peningkatan kepuasan pelanggan

5..2 Kebijakan QMS

CONTINUE

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

▪ ▪ ▪ ▪ ▪

Kebijakan SMK3 & SML harus ditandatangani oleh top manajemen Tersedia dalam bentuk informasi terdokumentasi Dikomunikasikan didalam organisasi → safety induction Tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan Relevan dan sesuai persyaratan standard Hal 12 / 61

KLAUSUL 5. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) LEADERSHIP (Clause 5)

5..3 Tanggung jawab & wewenang

▪ Ditetapkan didalam PW ORG tentang tanggung jawab setiap personil dalam menjalankan implementasi SMK3 & SML ▪ Dikomunikasikan saat safety induction ▪ Disampaikan top management sebelum personil mulai bertugas/bekerja

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

▪ Wewenang adalah kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki oleh seseorang untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan ▪ Tugas pelaksanaan pekerjaan itu bisa didelegasikan dari top management ke bawahannya ▪ Pendelegasian tugas tidak menghilangkan tanggung jawab dari top management (accountability)

▪ Tanggung Jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas – tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. ▪ Ketidaksesuaian yang terjadi akibat pendelegasian tugas maka akan menjadi tanggung jawab top management

Hal 13 / 61

KLAUSUL 6. PERENCANAAN (PLAN) PERENCANAAN (Klausul 6) 6.1 Tindakan ditujukan untuk peluang & risiko

▪ Semua risiko/peluang yang berasal dari issue internal/eksternal (klausul 4.1) dan harapan/kebutuhan stakeholder (klausul 4.2) harus dilakukan tindakan pengukuran tingkat risiko dan pengendalian risikonya (sesuai aturan yang ada di PW MANAJEMEN RISIKO) Kertas Kerja Risk Register (Form RM-01)

6.2 Sasaran mutu & perencanaan mencapai sasaran

6.3 Perubahan perencanaan

Bila top management perusahaan akan melakukan perubahan QMS

▪ Sasaran dibagian mutu itu harus sesuai dengan kebijakan mutu perusahaan, terukur, memperhitungkan persyaratan yang berlaku, dipantau dan dimutakhirkan seperlunya (klausul 6.2.1) ▪ Program sasaran mutu harus menjelaskan : apa yang dikerjakan, sumberdaya yang diperlukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan akan selesai & bagaimana hasil akan dievaluasi (klausul 6.2.2) ▪ Sasaran akan dibagi menjadi 2 yaitu sasaran strategis (sesuai dengan kebijakan QHSE top management) dan sasaran operasional (yang bisa berasal dari issue internal/eksternal dan harapan/kebutuhan stakeholder)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Rencana & Pemantauan Pelaksanaan Sasaran & Program QHSE (Form PW-QHSE-06-02)

Hal 14 / 61

WORKSHOP 3. SASARAN & PROGRAM QHSE FLOW & DASAR KLAUSUL PEMBUATAN SASARAN PROGRAM DIBAGIAN QUALITY

Klausul 4.1

Klausul 4.4

Konteks Organisasi

Sistim Manajemen Mutu

PT WASKITA KARYA

(Persero) Tbk BU/CO/PROYEK ____________________________________

Klausul 6.1

Klausul 6.2.1

Klausul 6.2.2

1. Sasaran Strategis 2. Sasaran Operasional

Tindakan ditujukan untuk peluang & risiko

Program PW-QHSE-06-02 Rev. 0, Mei 2019

BAGIAN: ________________

RENCANA DAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN SASARAN, DAN PROGRAM QHSE Ra : Rencana

No.

SASARAN STRATEGIS

SASARAN OPERASIONAL

1. Menghindari Cacat 1. Barang yang akan Pekerjaan digunakan harus 100% memenuhi persyaratan keberterimaan bahan

PROGRAM

SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN *1)

WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM *2)

PENANGGUNG JAWAB

1. Melakukukan 1 org personil pengajuan 1 bulan sebelum bahan approval bahan yang approval, form approval digunakan akan digunakan bahan

SEM

2. Membuat flow chart 1 org personil teknik approval bahan dilengkapi dengan durasi waktu

SEM

Minggu ke 1 bulan pebruari 2019

PELAKSANAAN PROGRAM DAN PENCAPAIAN SASARAN

Persetujuan approval bahan dari pihak MK

Ri

: Realisasi

PEMANTAUAN TERHADAP RENCANA DAN REALISASI PROGRAM

Ra Ri

Januar i 1

2

3

Febr uar i 4

1

2

3

Mar et 4

1

2

3

Apr il 4

1

2

3

Mei 4

1

2

3

Juni 4

1

2

3

Juli 4

1

2

3

Agustus 4

1

2

3

September 4

1

2

3

Oktober 4

1

2

3

November 4

1

2

3

KET.

Desember 4

1

2

3

4

R R R R R R R R R R R R R R

Ra

Ri

Flow chart approval bahan ditandtangani bersama dengan pihak MK

Ra

R

Ri

__________, ________________

Keterangan : *1) Segala hal yang dibutuhkan untuk memastikan program dapat dilaksanakan (tenaga kerja, peralatan & document information) *2) harian, mingguan, bulanan atau tanggal tertentu yang telah ditetapkan

R

Rencana Program

S

Pelaksanaan sesuai dengan rencana

P

Masih dalam pelaksanaan

B

Belum ada pelaksanaan

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Disetujui oleh,

___________________ SVP Corporate Office/SVP Business Unit/PM

Dibuat oleh,

____________________ Manager/Staf

Hal 15 / 61

KLAUSUL 7. DUKUNGAN (SUPPORT) 7.1 Sumberdaya

DUKUNGAN (Klausul 7)

7.1.5 Pemantauan & Pengukuran sumber daya

7.1.2 Manusia

7.1.3 Infrastructure (bangunan & utilitas, transportasi, alat , teknologi, informasi & komunikasi)

▪ Organisasi harus bisa menetukan dan menyediakan orang yang diperlukan agar dapat menerapkan SMM yang efektif untuk operasional serta pengendaliannya ▪ Organisasi harus bisa menetukan dan menyediakan infrastructure yang diperlukan agar dapat menerapkan SMM yang efektif untuk operasional serta pengendaliannya Program Pengadaan Bahan Bulanan (Form PROD 10)

7.1.5.2 Mampu Telusur Pengukuran

CONTINUE

▪ Peralatan ukur harus dikalibrasi dan diverifikasi atau keduanya pada rentang waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan standar pengukuran nasional (KAN)/Iinternational (Berdasarkan PW-PROD utk kalibrasi alat ukur master maks tiap 2 tahun dan utk operasional maks tiap 1 tahun ▪ Identifikasi untuk menentukan status kalibrasi ▪ Menjaga dari kerusakan dan segera melakukan tindakan corective

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Jadwal Kebutuhan Tenaga Kerja Program Pengadaan Tenaga Kerja Mingguan (Form PROD 12) Program Pengadaan Tenaga Kerja Bulanan (Form PROD 10)

Jadwal Pelaksanaan (MS Project & S-Curve) Program Pengadaan Bahan Mingguan (Form PROD 12) Jadwal Bahan (Form PROD 29)

Jadwal Kebutuhan Alat Program Pengadaan Peralatan Mingguan (Form PROD 12) Program Pengadaan Peralatan Bulanan (Form PROD 10)

Daftar Peralatan Yang Memerlukan Penanganan Khusus (Form PROD 10)

IM dari PM tentang masa kalibrasi ulang alat ukur Monitoring Kalibrasi Alat ukur (Form PROD 42)

Laporan Verifikasi alat ukur (Form PROD 42 s/d 59)

Hal 16 / 61

KLAUSUL 7. DUKUNGAN (SUPPORT) DUKUNGAN (Klausul 7) 7.1.6 Pengetahuan Organisasi

7.2 Kompetensi

7.3 Kepedulian

7.4 Komunikasi

7.5 Informasi terdokumentasi

▪ Pengetahuan terkait pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dipelihara dan dibuat tersedia sejauh yang diperlukan ▪ Menentukan kompetensi yang cukup bagi orang yang akan melaksanakan pekerjaan ▪ Memastikan kompetensi orang berdasarkan Pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai ▪ Organisasi harus memastikan orang yang melakukan pekerjaan harus peduli terhadap tindakan yang bisa berakibat tidak terpenuhinya sasaran mutu yang relevan ▪ Organisasi harus menetukan komunikasi internal & eksternal yang relevan dengan sistim manajemen mutu termasuk : siapa yang dikumunikasikan, kapan berkomunikasi, dengan siapa berkomunikasi, bagimana berkomunikasi, siapa yang berko,umikasi) ▪ ▪ ▪ ▪

Mendokumentasikan seluruh kegiatan pekerjaan yang mutu hasil pekerjaannya sesuai dengan persyaratan keberterimaan

Daftar Tenaga Kerja Yang Memerlukan Keahlian (Form PROD 26)

Surat Penghentian Proses Pekerjaan (Form PW QHSE-07-05-02)

Rencana Kebutuhan Pegawai Gap Analysis (Form HCM 07)

Usulan Pelatihan (Form HCM 09 ) & Realisasinya Evaluasi Pelatihan Level III (Form HCM 14)

Matriks Komunikasi (Form QHSE-04-01) Rapat Koordinasi (Form PROD 35)

Organisasi masih diijinkan untuk menggunakan istilah dokumen & rekaman Menentukan doc. Infor (jenis & format) dan dimutakhirkan untuk kefektifan QMS Melindungi dari terjadinya kehilangan dan kerusakan Pengendalian doc. Infor (distribusi, perubahan, masa simpan & pemusnahan)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Knowledge Management System yang dikelola oleh SYSTRECH DIVISION

Hal 17 / 61

KLAUSUL 8. OPERASI (OPERATION) OPERASI (Klausul 8) 8.1 Perencanaan & pengendalian operasi

8.2 Persyratan produk & jasa 8.2.1 Komunikasi Pelanggan

8.2.3 Tinjauan persyaratan produk & jasa 8.2.4 Perubahan persyaratan produk & jasa

Rencana Inspeksi & Tes (Form PW QHSE-01-03)

▪ Menentukan persyaratan (legislasi dan pesyaratan lain) bagi produk dan jasa ▪ Menetapkan kriteria keberterimaan untuk proses dan keberterimaan hasil produk dan jasa ▪ Penyediaan terkait informasi produk & jasa ▪ Memperoleh umpan balik terkait produk & jasa, termasuk keluhan pelanggan ▪ Penanganan & pengendalian terhadap propeti pelanggan

Daftar Legislasi Mutu (Form PW QHSE-02-02) Instruksi Kerja (Form PROD. 22 )

Rapat mingguan dengan pihak pelanggan

▪ Melakukan tinjauan persyaratan yang ditetapkan pelanggan & yang tidak ditetapkan pelanggan tetapi dianggap diperlukan ▪ Persyaratan yang ditentukan oleh organisasi, peraturan & perundangan produk dan jasa ▪ Persyaratan kontrak atau permintaan yang berbeda dengan yang telah ditetapkan ▪ Memastikan bahwa doc. Information yang relevan telah dirubah dan personil terkait harus diberitahu (didistribusikan)

CONTINUE

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Monitoring Site Instruction (PW-QHSE-06-23)

Laporan Progress Bulanan

Pelaksanaan Inspeksi & Tes (Form PROD. 36 )

Membuat document information & ditandatangani dengan pihak pelanggan atau wakilnya bila terdapat : 1. Persyaratan yg tidak ditetapkan tetapi dianggap perlu bagi proyek 2. Perubahan persyaratan dari kontrak awal Sebelum perubahan persyaratan tersebut dilaksanakan termasuk konsekwensi terkait perubahan persyaratan tersebut Monitoring Drawing (PW-QHSE-03-08)

Schedule Pelaksanaan & Realisasi progress

Melakukan revisi terhadap keberterimaan bahan/produk yang ada Rencana Inspeksi & Tes

Monitoring Approval Bahan (PW-QHSE-06-21) Distribusi informasi terdokumentasi yang sudah revisi

Hal 18 / 61

WORKSHOP 4. RENCANA INSPEKSI & TES DIVISI 10 STRUKTUR BETON

DIVISI 4 PEKERJAAN TANAH

Pengecoran balok & lantai menggunakan mutu beton fc = 30 Mpa dan baja tulangan BJTP 280 Mpa untuk diameter ≤ 10 mm dan BJTS 420 Mpa untuk diameter > 10 mm dimana keberterimaan baja tulangan berdasarkan ketentuan SNI 2052-2017

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 19 / 61

KLAUSUL 8. OPERASI (OPERATION) OPERASI (Klausul 8) 8.3 Design pengembangan produk & jasa 8.4 Pengendalian proses produk & jasa eksternal 8.4.2 Jenis & jamgkauan pengendalian 8.4.3 Informasi untuk penyedia jasa eksternal 8.5 Produksi dan penyediaan jasa

▪ Memastikan proses yang disediakan oleh penyedia eksternal tetap dalam pengendalian QMS ▪ Menentukan cara pengendalian untuk diterapkan pada penyedia jasa ekesternal terhadap hasil pekerjaan yang dihasilkan

▪ Menyampaikan ke penyedia eksternal tentang persyaratan : ▪ Dokumen kontrak pelaksanaan pekerjaan 1. Proses, produk/jasa yang harus disediakan (lingkup pekerjaan) ▪ Pelaksanaan kick of meeting 2. Persetujuan terkait metode/proses kerja, peralatan sebelum bekerja 3. Kompetensi & kualifikasi personil yang diperlukan ▪ Penghentian proses pekerjaan (Form PW-QHSE-07-05-02) 4. Proses interkasi selama pekerjaan dilaksanakan 5. Proses verifikasi atau validasi yang dilakukan ditempat penyedia jasa eksternal ▪ Memastikan pelaksanaan dari klausul 8.4.2 & 8.4.3

8.5.1 Pengendalian penyediaan produksi dan jasa

8.5.2 Identifikasi dan mampu telusur

CONTINUE

▪ Memastikan proses kerja/metode kerja yang akan dilakukan sudah dipastikan keberterimaan bahan dan produknya ▪ Membuat monitoring pengendalian untuk bisa memastikan progress pekerjaan dan mutu pekerjaan sesuai dengan perencanaan awal yamg telah disepakati

▪ Harus ditentukan cara yang sesuai untuk mengidentifikasi keluaran proses bila diperlukan untuk memastikan kesesuaian produk dan jasa dan menyimpan informasi terdokumentasi yang diperlukan untuk memelihara ketelusuran

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Mampu telusur bahan beton (Form PW-QHSE-06-14-01 sd 06-14-04) Mampu telusur bahan aspal (Form PW-QHSE-06-15-01 sd 06-15-04)

Pelaksanaan Inspeksi & Tes (PROD-36)

Ceklist pekerjaan (Lamp ijin pelaksanaan)

Hal 20 / 61

WORKSHOP 5. INSPEKSI & MAMPU TELUSUR Nomor Mixer TM 4208 TM 4212 TM 4213 TM 4215 TM 4218 TM 4220 TM 4219 TM 4221 TM 4212

Nomor Docket JK 018743 JK 018744 JK 018745 JK 018746 JK 018747 JK 018748 JK 018749 JK 018750 JK 018751

Volume (m3) 7 7 6 6 7 7 6 6 5

Jam Keluar Hasil Slump Jam Mulai Jam Selesai Dari Plant Di Lapangan Cor Cor 16.00 13 17.34 17.49 16.25 12 17.55 18.15 16.45 14 18.20 18.40 17.10 14 18.45 19.05 17.35 13 19.15 19.45 18.00 12,5 19.55 20.15 18.25 13,5 20.20 20.40 18.55 13 20.45 21.05 19.35 14 21.10 21.25

SOAL KE 1 ▪ Buat mampu telusur beton dengan Form PW-QHSE-06-14-01 sd 04 ▪ Gunakan data yang ada di Rencana Inspeksi dan Tes (WORKSHOP 4) sebagai data pelengkapnya ▪ Bila ada data yang dianggap perlu tetapi belu tertulis silahkan untuk ditentukan sendiri

SOAL KE 2 ▪ Rencana inspeksi dan tes tanah timbunan dijadikan dasar untuk pembuatan Pelaksanaan Inspeksi & Tes

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 21 / 61

KLAUSUL 8. OPERASI (OPERATION) OPERASI (Klausul 8) 8.5 Produksi dan penyediaan jasa 8.5.4 Preservasi 8.5.5 Kegiatan pasca penyerahan

8.6 Pelepasan Produksi dan Jasa

▪ Menjaga produk yang dihasilkan dari pekerjaan yang telah dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap persyaratan ▪ Dalam menentukan kegiatan pasca penyerahan harus mempertimbakan : 1. Persyaratan peraturan perundang –undangan 2. Konsekuensi bila terjadi hal yang tidak diinginkan terkait hasil produk/jasa 3. Masa pemeliharaan 4. Umpan balik pelanggan ▪ Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi atas pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan meliputi : 1. Bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan 2. Ketelusuran pada otoritas orang yang menyetujui

▪ Membuat instruksi kerja tentang perlindungan hasil pekerjaan ▪ Membuat BA tentang kesesuian mutu produk dengan pihak konsultan bila ada pihak lain yang akan melakukan aktifitas diarea yang sudah kita kerjakan UU no 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi Dokumen kontrak

Back Quality (Form PW-QHSE-06-24 Keberterimaan bagian/personil yang menyetujui atau mengetahui informasi terdokumentasi

Lihat wewenang tiap bagian di dokumen kontrak dengan pemilik proyek

CONTINUE PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 22 / 61

WORKSHOP 6. BACK UP QUALITY Form PW-QHSE-06-24 Rev. 0, Mei 2019

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

BUSINESS UNIT

: .................................

PROYEK

: .................................

Buat back quality untuk pekerjaan :

MONITORING BACK UP QUALITY NO

JENIS PEKERJAAN

DOKUMEN BACK QUALITY STATUS DOKUMEN KEBERTERIMAAN *1) OKE TIDAK DOKUMEN QUALITY *2)

1. PENGECORAN SLAB & BALOK KETERANGAN *3)

2. STRINGING KABEL 3. PEKERJAAN BORED IPLE 4. PEKERJAAN PEMASANGAN TOWER

Ketera nga n : *1) Ijin kerja , ceklis t , a pprova l ma teria l, tes ba ha n, tes s eles a i pekerja a n dll (s es ua i kes epa ka tan denga n owner/MK) *2) Dis es ua ika n denga n keberterima a n ya ng a da di Renca na Ins peks i & Tes *3) Diis i penyeba b dokumen belum oke

.................., ........................... 2019 Disetujui oleh

Dibuat oleh

(Project Manager)

(Site QHSE Manager)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 23 / 61

KLAUSUL 8. OPERASI (OPERATION) OPERASI (Klausul 8) 8.7 Pengendalian ketidaksesuaian keluaran

Klausul 8.7.1 ▪ Organisasi harus mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan sifat ketidaksesuaian yang terjadi agar produk/jasa bisa diserahterimakan dengan cara : 1. Koreksi/perbaikan 2. Pemisahan atau pengembalian produk yang tidak sesuai 3. Memberi tahu pelanggan 4. Memperoleh ototrisasi untuk diterima ▪ Kesesuaian terhadap persyaratan harus diverifikasi setelah dilakukan perbaikan Klausul 8.7.2 ▪ Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi yang menjelaskan : 1. Ketidaksesuaian yang terjadi (lokasi dan jenis ketidaksesuaian) 2. Tindakan yang dilakukan (metode perbaikan & target tanggal selesai) 3. Mengidentifikasi ototritas yang memutuskan tindakan terhadap ketidaksesuaian

PW - QHSE - 07 - 07

PT. WASKITA KARYA (PERSERO) PROYEK

Rev. 0, Mei 2019

: ...............................................

LAPORAN CACAT PEKERJAAN Nomor Registrasi : ..........

: Uraian cacat pekerjaan

Tanggal

: .......... Sketsa Lokasi : (Detail dapat dilampirkan)

Jenis Pekerjaan

:

Lokasi : Pelaksana/sub-kontraktor : Dibuat oleh Site QHSE - M/ Superintendent QC : Nama :

Keparahan (√)

Paraf :

Ringan

Berat

Sedang

Sangat Berat

Metode Perbaikan (Detail Dapat Dilampirkan) :

Dibuat oleh Site Engineering Manager (SEM)

Disetujui oleh Site Operational Manager (SOM)

Nama :

Nama :

Paraf :

Paraf :

Tindakan Perbaikan Tanggal mulai : .......................................

Tanggal selesai : .......................................

Dokumentasi Tindakan Perbaikan (detail dapat dilampirkan) :

Catatan Site QHSE - M dalam hal verifikasi tidak diterima

Dibuat oleh Site QHSE Manager : Nama : Verifikasi perbaikan Tgl :

Paraf : Diterima Tidak diterima

*) coret yang tidak perlu

FINISH PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 24 / 61

WORKSHOP 7. CACAT PEKERJAAN

SOAL KE 1 Dinding bata terjadi banyak retak rambut

SOAL KE 2 Kolom mengalami keropos struktural

SOAL KE 3 Tanah yang ditimbun dan telah dipadatkan mengalami penurunan (seatlement)

ISI FORMULIR CACAT PEKERJAAN SESUAI DENGAN KETIDAKSESUAIAN YANG ADA DI ATAS

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 25 / 61

KLAUSUL 9. EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE EVALUATION) EVALUASI KINERJA (Klausul 9) 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis & evaluasi 9.1.1 Umum

9.1.2 Kepuasan pelanggan

9.1.3 Evaluasi dan Analisa

CONTINUE

▪ Organisasi harus menetukan : 1. Apa yang diperlukan untuk dipantau dan diukur 2. Metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi yang diperlukan 3. Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan 4. Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisa dan dievaluasi ▪ Organisasi harus mengevaluasi kinerja dan keefektifan sistim manajemen mutu ▪ Organisasi harus menyimpannya sebagai informasi terdokumentasi

▪ Kepuasan pelanggan harus terus dipelihara termasuk kepuasan pihak rekanan yang bekerjasama ▪ Hasil analisa harus digunakan untuk evaluasi : 1. Kesesuaian dengan persyaratan 2. Tingkat kepuasan pelanggan 3. Kinerja penyedia eksternal 4. Jika perencanaan telah diterapkan dengan efektif ▪ Hasil evaluasi & analisa harus dapat dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya agar dapat diketahui apakah kinerja naik, tetap atau turun

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

▪ LAPORAN BULANAN KINERJA MUTU HARUS DILAKUKAN SESUAI KONDISI REAL DILAPANGAN DAN KONSISTEN ▪ PELAKSANAAN QUALITY PATROL

SURVEY KEPUASAN PENYEDIA BARANG/JASA (PW PBJPRO/Form PB-11)

EVALUASI KINERJA MANDOR (PW PBJPRO/Form PB-05)

EVALUASI KINERJA PENYEDIA BARANG/JASA (PW PBJPRO/Form PB-06)

Hal 26 / 61

KLAUSUL 9. EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE EVALUATION) EVALUASI KINERJA (Klausul 9) 9.2 Audit Internal

9.3 Tinjauan Manajemen 9.3.2 Masukan tinjauan manajemen

9.3.3 Keluaran tinjauan manajemen

▪ Organisasi harus melaksanakan audit internal secara terencana dengan cara : 1. Membuat jadwal audit 2. Memilih dan menetapkan auditor yang kompeten 3. Memutuskan ruang lingkup dan kriteria audit 4. Memastikan hasil audit dilaporkan pada manajemen yang relevan 5. Melakukan tindakan korektif yang sesuai tanpa ditunda 2. FAIR 1. INTEGRITY 6. Menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti PRESENTATTION penerapan program dan hasil audit 4. CONFIDENTIALITY ▪ Tinjauan manajemen harus direncanakan dan 6. EVIDANCE BASED dilaksanakan dengan mempertimbangkan APPROACH 1. Status tindakan dari tinjauan manajemen terdahulu 2. Perubahan issue internal/eksternal yang relevan 3. Pemantauan dan pengukuran RAPAT TINJAUAN 4. Ketidaksesuaian dan tindakan korektif MANAJERIAL & NON 5. Hasil audit MANAJERIAL (Form PROD 35) 6. Kinerja penyedia eksternal 7. Kecukupan sumber daya 8. Peluang peningkatan

3. DUE PROFESIONAL CARE 5. INDEPENDENCE 7. RISK BASED APPROACH

▪ Tindaklanjut dari masukan yang ada diklausul 9.3.2 harus disimpan sebagai informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil tinjauan manajemen

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 27 / 61

FLOW PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk

2 PROGRAM AUDIT TAHUNAN

1 DAFTAR AUDITOR PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk CORPORATE OFFICE

:......................................

BUSINESS UNIT

: …………………...................

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk

Form PW-QHSE-08-02 Rev.0 , Mei 2019

Form PW-QHSE-08-01 Rev.0 , Mei 2019

PROYEK : ................................

CORPORATE OFFICE

:......................................

BUSINESS UNIT

: …………………...................

DAFTAR AUDITOR

PROYEK

: ………………….............

No.

Nama Auditor

Pendidikan

AUDIT PLAN Proyek Alamat Lead Auditor Team Auditor

3

(members, technical expert & Observer)

AUDIT PLAN

PROGRAM AUDIT TAHUNAN Status Posisi

Pengalaman Audit Mulai Tahun

Pelatihan

Rev.0 , Mei 2019

Standar/Prosedur

Tahun

Pengalaman Kerja

Form PW-QHSE-08-04

( Lead A uditor , T eam M ember s A uditor , T echnical exper t, O bser ver )

Bulan

Keahlian No.

Jenis Audit

Ruang Lingkup

(QMS, EMS, OH&SMS)

1

2

3

4

5

6

Pelaksanaan

7

8

9

10

11

12

Internal/ External*

Audit Oleh**

Bahasa Audit Diterima oleh : Tanggal :

Tandatangan Lead Audior :

Sasaran Audit:

Tanggal

Waktu

Auditor

Proses/Aktivitas Kerja/Fungsi/Materi Audit

PIC

Ket :

Disetujui oleh, SVP QHSE Division/Bussiness Unit

* : Pilih salah satu ** : Untuk Internal oleh : - Corporate Office - Business Unit

Dibuat oleh, Manager QHSE

(............................)

Disetujui oleh, SVP QHSE Division/ SVP Bussiness Unit/Project Manager

Dibuat oleh, Manager QHSE/Site QHSE Manager

(............................) (……………………………..)

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk PUSAT CORPORATE OFFICE : …............................. BUSINESS UNIT

PROYEK

: ..............................

LAPORAN AUDIT INTERNAL Hari/Tanggal Proyek Alamat Auditee Lead Auditor

Periode : Rencana Pelaksanaan Audit Nama Proyek

Hari/Tanggal

Auditor *1)

Realisasi Pelaksanaan Audit

Auditee Nama

Action Plan *2) Posisi

Hari/Tanggal

Form PW-QHSE-08-07 Rev.0 , Mei 2019

: ................................ RENCANA DAN REALISASI JADWAL AUDIT INTERNAL

No

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk

(………………………………..) Form PW-QHSE-08-03 Rev.0 , Mei 2019

Auditor *1)

Auditee Nama

Posisi

Team Auditor

Standar/Prosedur TUJUAN AUDIT

4

RUANG LINGKUP AUDIT

LAPORAN AUDIT INTERNAL

HASIL AUDIT Ket : *1)

: Sesuai dengan PW-QHSE-02 (Daftar Auditor)

*2)

: Jika tidak sesua rencana, diisi pada action plan statusnya (on schedule, hold, reschedule)

Disetujui oleh, SVP QHSE Division/ SVP Bussiness Unit

Jumlah Ketidaksesuaian (NC) :

Dibuat oleh, Manager QHSE

Daftar Hadir : Terlampir Jabatan

5 REALISASI AUDIT TAHUNAN (............................)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

(............................)

Nama

Tanggal/Bulan/Tahun

Tanda Tangan

Lead Auditor Auditee (wakil manajemen)

Hal 28 / 61

CONTOH –AUDIT PLAN PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk

Form PW-QHSE-08-04 Rev.0 , Mei 2019

AUDIT PLAN Proyek Alamat Lead Auditor Team Auditor

Nines Plaza & Residence BSD Tangerang Selatan Haris Eko Susanto (HES) Heri Susanto (HSU), Teddy Mulyadi (TM), Dedi Hasibuan (DH), Dessi Ariani (DA)

Standar/Prosedur

ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan ISO 45001: 2018 PW QHSE, PW Produksi, PW Alat, PW Procurement, PW Organisasi, PW Logistik, PW HCM PW Manrisk Indonesia Proyek Nines Plaza & Residence Project Manager ; Site QHSE ; Site Operational ; Site Engineering ; Site Contract Administration & Risk ; Site Administration ; Site Procurement, Logistic & Equipment ; General Superintendent ; Superintendent

Bahasa Audit Audit Scope

Diterima oleh : Tanggal :

Tanggal Selasa, 6 Agustus 2019

Waktu

Auditor

07.00 WIB

HES, HSU, TM, DH, DA

Proses/Aktivitas Kerja/Fungsi/Materi Audit Perjalanan dari WRT ke Proyek Nines Plaza & Residence

08.30 WIB

Tiba di Proyek Nines Plaza & Residence

09.00 WIB

Opening Meeting & Presentasi Gambaran Umum Proyek

10.00 WIB

SAM SAM PM

HES

Penjelasan rencana pra audit internal

HES

- Pemeriksaan dan verifikasi terhadap ketidaksesuaian audit internal Divisi & SPI dan audit eksternal (SGS) thn 2018 / Review Kontrak

PM

- Deploy KPI Proyek dan Sasaran Program K3LMP - Review Kebijakan K3LMP dan distribusi ke stakeholder

PM

- Konteks Organisasi (Issue Internal dan eksternal), risiko & peluang pada Manajemen Risiko - Pemeriksaan dokumen terkait Internal Memo Struktur Organisasi (Proyek, Unit K3LMP dan Tanggap Darurat), termasuk pengendalian dokumen dan gambar di proyek

Tandatangan :

- Laporan evaluasi Proyek (LEP), permasalahan proyek, review kontrak proyek (Owner, Mandor dan Subkon)

Rencana Audit untuk Audit Internal K3

- PW-QHSE-09 Rencana Mutu

Sasaran Audit: Memastikan Sistem Manajemen K3LM sudah direncanakan, disusun, diimplementasikan dan dilakukan perbaikan berkelanjutan serta terpelihara oleh proyek sebagai pemenuhan terhadap persyaratan standar dan Prosedur Waskita

PIC

- Dokumen Mutu di bagian Engineering HSU

Cek kesesuaian lapangan:

PM SCARM & All Dept PM

SCARM SEM SEM SOM, Superintendent

- Area kerja, Jalan akses, pekerjaan berisiko tinggi - Scaffolding - Pelaksanaan metode kerja

▪ AUDIT PLAN HARUS SUDAH DIKIRIMKAN KE AUDITEE MINIMAL 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL DILAKSANAKAN

- Ijin kerja K3 DH

- Penggunaan APD - Housekeeping (5R) - Waste management di area kerja - APK

DA

TM

- PW-QHSE-09 Rencana K3L

SQHSEM

- PW-QHSE-01 Prosedur Penilaian Risiko

SQHSEM

- PW-QHSE-02 Prosedur Identifikasi Akses dan Evaluasi Persyaratan Hukum dan Lainnya (Bidang K3L)

SQHSEM

- PW-QHSE-10 Prosedur Pengendalian Operasional (Bahan B3 & Limbah B3, Pemantauan Ijin Kerja Pekerjaan Beresiko Tinggi, Job Safety Analysis (JSA), Management APD)

12.00 WIB

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

HES, HSU, TM, DH, DA

SQHSEM, SPLEM, SAM, SOM

- PW-QHSE-05 Prosedur Tanggap Darurat

SQHSEM

- PW-QHSE-07 Prosedur Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif

SQHSEM

ISHOMA

SAM

/ 61

KLAUSUL 10. PENINGKATAN (IMPROVEMENT) PENINGKATAN (Klausul 10) 10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan korektif

▪ Bila terjadi ketidaksesuaian termasuk timbul dari keluhan, maka organisasi harus: 1. Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki 2. Meninjau dan menganalisa ketidaksesuaian 3. Menentukan penyebab dasar ketidaksesuaian 4. Meninjau kefektifan tindakan korekftif yang diambil

LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF (Form PW-QHSE-07-03) REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU & TINDAKAN PERBAIKAN (Form PW-QHSE-07-08)

10.3 Peningkatan berkelanjutan

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 30 / 61

WORKSHOP 8. TINDAKAN KOREKTIF

SOAL KE 1 Dinding bata terjadi banyak retak rambut

SOAL KE 2 Kolom mengalami keropos struktural

SOAL KE 3 Tanha yang ditimbun dan telah dipadatkan mengalami penurunan (seatlement)

ISI FORMULIR TINDAKAN KOREKTIF DAN MASUKKAN KEDALAM REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU PEKERJAAN

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 31 / 61

5

ISO 9001:2015

KONSEP PDCA QMS SESUAI PROSEDUR WASKITA PW BIDANG QUALITY HEALTH SAFETY ENVIROMENT (PW-QHSE) Mei 2019

PW BIDANG LOGISTIK DAN INVENTORI (PW-LOGINV) Mei 2019 PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

PW BIDANG ORGANISASI (PW-ORG) Mei 2019

PW BIDANG HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (PW-HCM) Mei 2019

PW BIDANG PERALATAN (PW-LAT) Mei 2019

PW BIDANG PRODUKSI (PW-PROD) Mei 2019

PW BIDANG MANAJEMEN RISIKO (PW-RM) Mei 2019

PW BIDANG P ENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK (PW-PBJPRO) Agustus 2019

PW BIDANG PENGAMANAN (PW-PAM) Agustus 2017

Hal 32 / 61

IMPLEMENTASI PLAN ISO 9001:2015 Form PW-QHSE-01-05 Rev. 0, Mei 2019

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

COORPORATE OFFICE/BUSINESS UNIT :

Memahami Organisasi Konteks (Klausul 4.1 & 4.2) a. Issue internal/eksternal b. Kebutuhan/harapan stakeholder



PROYEK

Klausul 5

KONTEKS ORGANISASI

A

:

B

Manajemen Risiko (Klausul 6.1)

C

Sasaran & Program Di Bagian Mutu (Klausul 6.2)

ISSUE INTERNAL/EKSTERNAL NO A

B

ISSUE

PENJELASAN ISSUE

RISIKO DAN PELUANG

RENCANA TINDAKAN

KET

Issue Internal

Issue Eksternal

Disetujui oleh

Dibuat oleh

Risk Owner

Risk Officer

D

*) Catatan : a. Yang ditunjuk menjadi Risk Owner adalah SVP CO/SVP BU/Project Manager b. Yang ditunjuk menjadi Risk Officer adalah Manager CO/Manager Production BU/Site Contract Administration & Risk Manager

F

SCHEDULE

Sumber daya (Klausul 7.1) 1. Jadwal Pelaksanaan 2. Jadwal Peralatan 3. Jadwal Tenaga Kerja 4. Jadwal Bahan a. Hubungan antar predecessor tiap pekerjaan

b. Memindahkan MS project ke MS Excell

c. Evaluasi progress dengan cara progress line

E Building Information Modelling (Klausul 7.1.3) PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 33 / 61

IMPLEMENTASI DO ISO 9001:2015 A

B

APPROVAL

C

KEDATANGAN & KELUAR BAHAN

D

MANAJEMEN PERALATAN

E

PROSEDUR PROCUREMENT

F

MAMPU TELUSUR BAHAN (BETON, ASPAL, Dll

G

MONITORING KALIBRASI ALAT UKUR

H PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

MENENTUKAN PERSYARATAN KEBERTERIMAAN

KETIDAKSESUAIAN PRODUK

1. Rencana Inspeksi & Tes (RIT) 1. Bahan yang digunakan & kelengkapan tes

2. Daftar Legislasi Mutu

2. Shop drawing & distribusinya

1. Inspeksi & tes bahan 2. Manajemen bahan (Klausul 7.1.5) 3. Tes berkala bahan

3. Metode kerja spesifik

1. Flow chart form dibagian peralatan (Klausul 7.1.5) 2. Kalibrasi alat ukur (Klausul 7.1.5.2) 1. Flow chart form dibagian procurement sesuai yang ada di PW PBJPRO 1. Bahan masuk

3. Hasil tes bahan

2. Benda uji

4. Proses pelaksanaan

1. Kalibrasi Internsl/eksternal 2. Verifikasi alat ukur

3. Monitoring titik BM 4. Cek kalibrasi mingguan alat ukur

1. Pencatatan cacat pekerjaan (Form PW-QHSE-07-07

Hal 34 / 61

MANAJEMEN BAHAN PROD 29

PROD 24

Rencana bahan selama proyek berjalan sesuai moving in

Daftar material perlu penanganan khusu Rencana pendatangan bahan bulanan dan realisasinya

PROD 10

Rencana pendatangan bahan mingguan dan realisasinya

PROD 12

Evaluasi Waste Material ▪ Evaluasi waste bahan untuk tiap lokasi pekerjaan

LOGINV-08

Evaluasi pemakaian bahan mingguan

LOGINV-03 LOGINV-07

PW PBJPRO

Surat Pemesanan Bahan

PB-01

PROD-36

Evaluasi harga

Buku harian gudang ▪ Mencatat bahan masuk/keluar

LOGINV-05

Inspeksi bahan yang masuk proyek

LOGINV-04 LOGINV- 01 Berita Acara Penerimaan Bahan PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Buku Harian Pengeluaran Bahan ▪ Rekapan pengeluaran bahan untuk tiap lokasi pekerjaan Kartu gudang ▪ Rekapan dalam 1 bulan bahan keluar/masuk serta sisa digudang

LOGINV-02 Bon pengeluaran bahan

LOGINV-06 Evaluasi pemakaian bahan bulanan

BAHAN KELUAR

Hal 35 / 61

IMPLEMENTASI CHECK ISO 9001:2015 A

AUDIT INTERNAL

1. 2. 3. 4.

Jadwal audit Daftar/kompetensi auditor Audit plan Hasil laporan audit 1. Approval bahan (Form PW-QHSE-06-21)

B

MONITORING APPROVAL DRAWING & MATERIAL

C

LAPORAN KINERJA MUTU BULANAN

D

EVALUASI KINERJA PENYDIA JASA EKSTERNAL

F

TINJAUAN MANAJEMEN

Rapat tinjauan manajmen (mingguan/bulanan – Form PROD 35)

G

KEPUASAN PELANGGAN

PW PBJPRO – Kepuasan pelanggan (Form PB-11)

2. Approval drawing (Form PW-QHSE-03-08)

PW PBJPRO – Kinerja mandor (PB-05), Kinerja penyedia barang/Jasa (PB-06)

Hal 36 / 61

IMPLEMENTASI ACTION ISO 9001:2015

A

IMPROVEMENT METODE KERJA / INOVASI SISTEM 1. Effisiensi biaya 2. Percepatan waktu pelaksanaan 3. Keberterimaan mutu terjaga 4. Inovasi sistem

B

PERBAIKAN HASIL QUALITY PATROL

C

KOREKTIF ACTION 1. Tindakan korektif (Form PW-QHSE-07-03) 2. Register ketidaksesuaian mutu (Form PW-QHSE-07-08)

Hal 37 / 61

6

PENGERTIAN & TUJUAN

QC PASSED

PENGERTIAN Suatu sistem yang digunakan untuk membantu memastikan tahapan pengendalian mutu/kualitas (quality control) terhadap suatu proses kegiatan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ada didalam prosedur mutu perusahaan, legislasi mutu internasional/nasional dan persyaratan teknis di dokumen kontrak

QUALITY CONTROL

ACCEPTANCE CRITERIA

KELAYAKAN BAHAN

KELAYAKAN PERALATAN

KELAYAKAN METODE KERJA & DRAWING

MONITORING TES BAHAN & PROSES KERJA

PENANGANAN KETIDAKSESUAIAN

QC PASS

• • • •

PROSEDUR WASKITA ISO 9001:2015 ASTM, ASTHO, ACI, SNI…dll RKS DI KONTRAK

HASIL PEKERJAAN DAPAT DISERAH TERIMAKAN KE PENGGUNA JASA DAN DAPAT DIOPERASIKAN SESUAI PERSYARATAN PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 38 / 61

QC PASS SESUAI PW No A

QC Passed

KEBERTERIMAAN BAHAN, ALAT UKUR & HASIL PRODUK Prosedur Waskita Terkait

Form PW / Document Information

Keberterimaan bahan, alat ukur dan hasil pekerjaan (produk) 1

Rencana Inspeksi dan Tes (RIT)

PW-QHSE

Point Penting Yang Harus Diperhatikan a. Keberterimaan yang ada di RKS harus dicatat & direview

Form PW-QHSE-01-03

b. Harus diipisahkan antara keberterimaan bahan dan keberterimaan produk Bisa dilihat pada lampiran 1

2 Approval bahan yang akan digunakan a. Pengajuan approval

(5.6 Penerimaan Material)

b. Monitoring pengajuan approval 3 Inspeksi bahan masuk & Mampu telusur produk a. Inspeksi bahan selain beton dan asphalt

a. Dibuatkan flowchart & disetujui konsultan terkait lama durasi waktu untuk approved

PW - LOGINV

PW - LOGINV PW - PRODUKSI

Document iformation

Bisa dilihat pada lampiran 2

Form PW-QHSE-06-21

Bisa dilihat pada lampiran 3

Form PROD-36

a. Berdasarkan keberterimaan bahan yang ada di Rencana Inspeksi & Tes (form PW-QHSE-01-03) Bisa dilihat pada lampiran 4

b. Inspeksi bahan beton

PW - QHSE

Form PW-QHSE-06-14-01 sd 04

Bisa dilihat pada lampiran 5

c. Inspeksi bahan asphalt

PW - QHSE

Form PW-QHSE-06-15-01 sd 04

Bisa dilihat pada lampiran 6

4 Proses pelaksanaan pekerjaan

PW - PRODUKSI

a. Ijin pelaksanaan pekerjaan (request) b. Ijin kerja K3 (work permit)

(PROD-02/7.2 Pelaksanaan)

PW - QHSE

Form PROD-19 atau Doc a. Melampirkan copy gambar distribusi yg sudah approved Information dari owner b. Dilengkapi ceklist pekerjaan yang sudah approved konsultan Form PW-QHSE-10-06 sd PW- a. Dibuat setiap hari oleh supervisor & disetujui HSE Officer QHSE-10-16

Bisa dilihat pada lampiran 7

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 39 / 61

QC PASS SESUAI PW No 5

QC Passed Kalibarasi alat ukur & cek berkala a. Alat ukur kalibrasi eksternal & monitoring

KEBERTERIMAAN BAHAN, ALAT UKUR & HASIL PRODUK Prosedur Waskita Terkait

Form PW / Document Information

Point Penting Yang Harus Diperhatikan

PW - PRODUKSI

Form PROD.42

a. Lembaga kalibrasi eksternal harus terakreditasi secara nasional (KAN)

(5.3 Kalibrasi)

b. Dilakukan monitoring kalibrasi berkala dengan ketentuan minimal setiap 2 tahun sekali atau sesuai ketentuan manual alat ukur tsb Bisa dilihat pada lampiran 8

b. Alat ukur kalibrasi internal

a. harus memiliki master kalibrasi alau ukur internal (meteran 50 m, penggaris siku, waterpass, gelas ukur dll) b. Dilakukan oleh surveyor → diberi label & paraf petugas inspeksinya

c. Verifikasi kelayakan alat ukur secara berkala

a. Dilakukan minimal 1 bulan sekali b. Tahapan verifikasi & dokumen pencatatan disesuaikan dengan IK yang ada di PW-PRODUKSI (IK-PW-PROD-01-10 sd 01-31)→ dilihat pada lampiran 9

6

Monitoring keberterimaan a. Hasil tes bahan

PW - PRODUKSI

Form PROD-36 atau document information

a. Berdasarkan keberterimaan produk yang ada di Rencana Inspeksi & Tes (form PW-QHSE-01-03) atau legislasi mutu yang berlaku b. Evaluasi keberterimaan terhadap hasil tes bahan yang dilakukan pihak ke 3 yang tidak menyebutkan hasil tes memenuhi syarat atau tidak (misalnya tes tariik & tekuk beton) Bisa dilihat pada lampiran 10

b. Hasil proses kerja

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Document information

a. Ceklist pekerjaan harus mencakup semua kegiatan yang dilakukan termasuk cek elevasi pekerjaan yang dilakukan b. Ceklist diparaf oleh personil yang kompeten sesuai daftar pekerjaan yang dilakukan

Hal 40 / 61

QC PASS SESUAI PW No B

QC Passed

KEBERTERIMAAN METODE KONSTRUKSI & SHOP DRAWING Prosedur Waskita Terkait

Form PW / Document Information

Keberterimaan Metode Konstruksi & Shop Drawing 1

Metode Konstruksi

PW - PRODUKSI

Point Penting Yang Harus Diperhatikan a. Kriteria keberterimaan mutu harus sesuai dengan Rencana Inspeksi & Tes

Form PROD-22

b. Menjelaskan implementasi sistim K3L MP c. Ditandatangani oleh Project Manager, Ahli K3, SEM, SOM, SQHSEM & SPLEM

(PROD-02/5.2.9.3 Metode konstruksi)

d. Bila diperlukan meminta persetujuan kepada konsultan pengawas/owner e. Kelayakan peralatan yang digunakan :

Memastikan perhitungan kekuatan teknis/safety faktor sudah lebih besar dibandingkan dengan syarat ijin f. Memastikan kelayakan alat yang akan digunakan ke pihak SLEM → BAASTA, BAASO, SILO dan personil yang mengoperasikan (SIO) g. Didistribusikan dan disosialisasikan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan diberikan cap basah terkendali Bisa dilihat pada lampiran 11 2

Shop drawing a. Pengajuan approval & monitoring drawing

b. Shop drawing induk & distribusi

PW - PRODUKSI

Form PW-QHSE-03-08

PW - QHSE - 03

a. Dibuatkan flowchart & disetujui konsultan terkait lama durasi waktu untuk approved b. Mengisi status gambar, tgl kirim/kembali sesuai persyaratan yang ada di form PW-K3LM-03-08

(PROD-02/5.2.9.3 Kegiatan pendukung)

Bisa dilihat pada lampiran 12 Document iformation

a. Tanda tangan Owner/ yang mewakili b. Status gambar (ditolak/ disetuji dengan catatan/disetujui)

(5.3.1 Gambar induk)

c. Cap tanggal penerimaan dari MK

(5.3.2 Distribusi gambar)

Bisa dilihat pada lampiran 13 3

Improvement Metode Konstruksi

PW - PRODUKSI (PROD-02/) 17. Kajian metode konstrukssi & kasus di proyek)

a. Latar belakang/Permasalahan hingga harus dilakukan improvement Document iformation

b. Evaluasi improvement dari sisi biaya : Membandingkan biaya pelaksanaan improvement dengan biaya awal yang tercantum didalam c. APP Evaluasi improvement dari sisi waktu : Membandingkan waktu pelaksanaan improvement dengan waktu awal yang tercantum didalam S Curve & detail MS Project d. Evaluasi improvement dari sisi safety : Menjelaskan tahapan safety apa saja yang dilakukan untuk memastikan pengendalian terhadap bahaya yang timbul sesuai JSA

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 41 / 61

QC PASS SESUAI PW No C

QC Passed Ketidaksesuaian hasil pekerjaan (produk)

1 Quality patrol

2 Investigasi ketidaksesuaian hasil pekerjaan a. Laporan ketidaksesuaian

KETIDAKSESUAIAN HASIL PRODUK Prosedur Waskita Terkait

Form PW / Document Information

a. Dilakukan minimal 1 minggu sekali

PW - QHSE - 06 (5.3 Proses Pemantauan dan Pengukuran )

Form PW-QHSE-06-07

b. Register laporan ketidaksesuaian

b. Dokumentasi foto harus diberi tanggal c. Dilakukan evaluasi tiap minggunya terkait perbaikan dari temuan yang terjadi Bisa dilihat pada lampiran 14

PW - QHSE - 07 (5.5 Penanganan Produk Yang Tidak Sesuai)

Point Penting Yang Harus Diperhatikan

a. Sketsa lokasi & dokumentasi foto harus diberi tanggal Form PW-QHSE-07-07

b. Usulan perbaikan dilakukan oleh SEM dan disertai metode kerja yang jelas Bisa dilihat pada lampiran 15

Form PW-QHSE-07-08

a. Dilakukan pencatatan biaya perbaikan yang telah dilakukan dari temuan ketidaksesuaian yang sudah closing (diterima) Bisa dilihat pada lampiran 16

c. Tindakan korektif action

Form PW-QHSE-07-03

a. Dilakukan investigasi untuk menemukan akar permasalahan sebagai penyebab ketidaksesuaian yang terjadi b. Dilakukan sosialisasi terhadap akar permasalahan yang ditemukan ke bagian terkait agar ketidaksesuaian bisa dicegah agar tidak terulang kembali c. Dokumentasi hasil perbaikan dan sosialisasi pencegahan yang telah dilakukan Bisa dilihat pada lampiran 17

D

Ketidaksesuaian Proses Pekerjaan (produk) 1 Penghentian proses pekerjaan

PW - QHSE - 07

a. Dilakukan apabila saat dilakukan inspeksi proses pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian keberterimaan sesuai RIT Form PW-QHSE-07-05-02 b. Dokumentasi foto harus diberi tanggal Bisa dilihat pada lampiran 18

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 42 / 61

RENCANA INSPEKSI DAN TES

LAMPIRAN 1

PW-K3LM-01-03 FormForm PW-QHSE-01-03 Rev. 04,

PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk DIVISI

=

PROYEK

=

Juni 2017

Rev. 0, Mei 2019

RENCANA INSPEKSI DAN TES Halaman NO ITEM PEK. A

KEBERTERIMAAN

ITEM PEKERJAAN DAN SUB ITEM PEKERJAAN BAHAN PEKERJAAN STRUKTUR 1 Pekerjaan wash boring

2 Pemadatan tanah

a. Beton 1) Mutu Beton : fc’ 30 MPa (K-350) 2) Portland cement : type I 3) Pengambilan sample tiap 40 m3 4) Tiap 1 set diambil 4 bh 5) Tes kuat tekan umur 7 hr = 1bh, 14 hr = 1bh dan 28 hr = 2 bh b. Bentonite ex SIKA, FOSROC, setara c. Besi beton 1) Besi ulir BJTD 40 untuk diameter ≥ 10 mm 2) Besi polos BJTP 24 untuk diameter < 10 mm

PRODUK

RINCIAN DOKUMEN SUMBER TOLERANSI KEBERTERIMAAN PERSYARATAN BAHAN MUTU

a. Dimensi pengeboran : Ø 80 cm b. Kedalaman bor : ± 23 m dibawah peil ± 0.00

a. Beton

PEKERJAAN ARSITEKTUR 1 Pasangan dinding

Trial mix dan jobmix design beton Cek mutu & slump beton Kuat tekan benda uji beton Cek type bentonite sesuai approval Tes kuat tarik dan tekuk besi beton Cek diameter besi dengan stigmate Cek jumlah besi sesuai surat jalan Cek nama suplier sesuai approval

PRODUK

a. b. c. d.

Cek dimensi pengeboran Cek kedalaman pengeboran Pencatatan bor log Cor beton sesuai level yang ditentukan e. Tes axial load

I

T

W

H

D

v

v

v

v

v

a. b. c. d. e. f. g. i. j.

Berita acara trialmix beton Berita acara tes besi beton Form approval material Form bor log

IMTP beton-01 sd 04 Form inspeksi & tes PROD-51 Berita acara tes axial load Instruksi Kerja (metode kerja) Shop drawing yang sudah disetujui

a. Tanah urug

1) Tanah merah dan kering a. Penghamparan tiap lapisan tanah setiap 40 cm 2) Bebas dari batu atau kerikil yang lebih besar dari RKS Struktur Pasal 3 50 mm dalam semua dimensi b. Pemadatan tiap lapisan 6 kali spacing hal 12 s/d 17 (lintasan) Bebas dari sampah, material beku, tanaman, dan 3) bahan yang merugikan c. Tinggi urugan 2 m dari elv 0.00 d. Hasil tes pemadatan CBR = 95% B

KODE INSPEKSI & TES DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

BAHAN

a. b. c. Berdasarkan SNI 07-2052-2002 d. - Dia 6 → ± 0,3 mm e. - Dia 8 ≤ d ≤ 14 → ± 0,4 mm f. - Dia 16 ≤ d ≤ 25 → ± 0,5 mm g. - Dia 28 ≤ d ≤ 34 → ± 0,6 mm h. - Dia d > 36 → ± 0,8 mm - Slump beton 14-16 cm

b. Besi Beton (uk mm)

RKS Struktur Pasal 2 hal 9 s/d 28

INSPEKSI & TES KEBERTERIMAAN

: 1 dari 1

a. Bata ringan a. Bata ringan uk 60x10x20 cm ex hebel, primacon atau a. Ketinggian pemasangan bata ringan setara dalam 1 hari = 1,5 m - Ukuran dimensi → 2-3 mm b. Perekat bata ringan ex MU, drymix atau setara b. Kolom praktis harus sudah dicor sebelum dilanjutkan penambahan c. Plesteran ex MU, drymix atau setara RKS Struktur Pasal 7 pemasangan bata ringan d. Acian ex MU, drymix atau setara hal 21 s/d 27 c. Ring balk dan kolom praktis dipasang dengan luasan dinding tiap 25 m² d. Pasangan dinding bata harus tegak lurus setelah diplester e. Acian dilakukan setelah plesteran kering sehingga tidak terjadi retak rambu setelah selesai diaci

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

a. Cek jenis tanah urug b. Cek gradasi tanah urug c. Cek kebersihan tanah urug

a. b. c. d.

Cek tebal hamparan tiap lapis Jumlah spacing tiap lapisan Elv tanah padat sesuai level Tes CBR

a. Cek ukuran bata ringan & jumlahnya a. Cek ketinggian pemasangan b. Cek nama bahan sesuai approval b. Cek pengecoran kolom praktis c. Cek kondisi mortar belum mengeras c. Cek kondisi plesteran d. Cek kerataan vertikality e. Cek adanya retak rambut acian

v

v

v

v

v

a. Berita acara tes trial embankmnet b. Form approval material

c. Form inspeksi & tes PROD-51 d. Instruksi Kerja (metode kerja) e. Shop drawing yang sudah disetujui

v

v

a. Form approval material b. Form inspeksi & tes PROD-51 c. Instruksi Kerja (metode kerja) d. Shop drawing yang sudah disetujui

Keterangan Inspeksi (I)

= Bila produk atau pekerjaan cukup dipastikan keberterimaan dengan secara visual Tes (T) = Bila produk atau pekerjaan harus dipastikan keberterimaan dengan tes terlebih dahulu Witness (W) = Bila pekerjaan harus dipastikan keberterimaan dengan melakukan pengamatan selama proses pekerjaan Hold (H) = Bila pekerjaan terjadi kemungkinan terhenti akibat hasil tes yang tidak sesuai keberterimaan Documentation=(D)Bukti informasi terdokumentasi suatu pekerjaan sudah sesuai keberterimaan

▪ Site Engineering Manager (SEM) dibantu dengan tim proyek harus membaca dengan detail persyaratan di RKS agar dapat memisahkan perbedaan keberterimaan bahan dengan produk serta toleransi keberterimaannya ▪ RIT yang dibuat oleh SEM harus diparaf oleh SOM, SLEM, SQHSEM

Hal 43 / 61

PENGAJUAN APPROVAL MATERIAL

LAMPIRAN 2

BEBERAPA POINT PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN : 1

2

3

2 PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

1. Memastikan persyaratan keberterimaan bahan untuk mendapat persetujuan termasuk brosur spesifikasi dan tes pendukung material sesuai keberterimaan di RKS 2. Pastikan di form persetujuan sudah ditandatangani seluruh pihak terkait (owner/konsultan) dan identifikasi kolom persetujuan sudah dicentang 3. Memahami apabila ada catatan yang diberikan oleh konsultan terkait dengan persetujuan material 4. Melengkapi nomor formulir approval material 5. Membuat tanda terima pengajuan formulir approval material ke pihak konsultan 6. Sudah membuat kesepakatan dengan owner/konsultan terkait waktu persetujuan pengajuan material 7. Membuat monitoring approval material

Hal 44 / 61

PENGAJUAN APPROVAL MATERIAL

LAMPIRAN 3

Form PW-QHSE-06-21 Rev. 0, Mei 2019

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk

BUSINESS UNIT

: .................................

PROYEK

: .................................

MONITORING PERSETUJUAN BAHAN/MATERIAL NO

PERSETUJUAN BAHAN/MATERIAL NOMOR FORMULIR JENIS BAHAN/MATERIAL

Keterangan : *1) diisi dengan ex produk bahan/nama suplier bahan *2) Ditolak / Diterima

KETERANGAN BAHAN *1)

NOMOR TANDA TERIMA DOKUMEN (Form PW-QHSE-03-03)

TANGGAL KIRIM

KEMBALI

STATUS PERSETUJUAN *2)

.................., ........................... 2019

Disetujui oleh

Dibuat oleh

(Project Manager)

(Site Engineering Manager)

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 45 / 61

PENGAJUAN APPROVAL MATERIAL

LAMPIRAN 4

Form. Prod 51 Edisi : Juni 2017 Revisi : 7

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk PROYEK

: Perpustakaan daerah

Nomor Formulir : 05/WK/PD/III/2019 Halaman : 1. dari 1

PELAKSANAAN INSPEKSI & TES Nama jenis Pekerjaan / Bahan / Produk

: Besi beton

x

Penerimaan Bahan / Produk Proses Pelaksanaan Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan / Bahan / Produk

: Struktur

Akhir

x x

Inspection Point - I Test Point - T Witness Point - W Hold Point - H

x

Jenis Inspeksi dan atau Tes

No. 1

Produk/suplier besi

2

Diameter besi

3 4 5

Jumlah panjang Hasil tes mill certificate a. Besi tulangan polos Tes strength Tes yield b. Besi tulangan sirip Tes strength (TS) Tes yield (YS) TS/YS Heat number

6

Pelaksanaan Inspeksi Dan Tes Hari/tgl Jam PT. Krakatau wajatama Kamis 10.30 Kriteria Keberterimaan

Dia ≤ 10 mm BJTP 24 Dia ≥ 10 mm BJTS 40 Sesuai surat jalan @12 m SNI 07-2052-2014

14/03/2019

Status Inspeksi dan Tes Hasil Inspeksi dan Tes

Intern Kode Paraf

a. Produk besi sesuai sertifikat dari PT. Krakatau b. wajatama Jumlah & diameter besi Ø 8 mm = 750 btg @ 12 m

+ +

D13 mm = 250 btg @ 12 m

380 N/mm2 235 N/mm2

390 N/mm2 245 N/mm2

+

560 N/mm2 390 N/mm2 Min 1,2

570 N/mm2 405 N/mm2 1,41

+

Sesuai mill certificate

H727622R1.0

+

Coret yang tidak perlu. Tidak perlu diisi apabila inspek si / tes tidak memerluk an persetujuan atau tidak dilak uk an bersama dengan pihak -pihak tersebut.

**)

Disetujui oleh, Pengguna Jasa / NSC / Sub Kontraktor*) TANDA Suplier besi

Pihak ke - 3 **)

Keterangan : Tanda “ + “ berarti = DITERIMA Tanda “ – “ berarti = DITOLAK dijelaskan dikolom keterangan alasan kenapa ditolak

Paraf personil inspeksi

Surabaya, 14 Maret 2019 Dibuat oleh, Katek

TANGAN

Diisi apabila inspek si / tes memerluk an persetujuan pihak k e - 3.

(

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Keterangan

T.Tangan / Paraf

c. Data tes di mill certificate

Keterangan : *)

Document Verification - D

Sartono

)

( Yudanto

)

TANDA TANGAN

Hal 46 / 61

MAMPU TELUSUR PEKERJAAN BETON

LAMPIRAN 5 1

Form PW-QHSE-06-14-01 – Mampu Telusur Bahan Masuk

3

Form PW-QHSE-06-14-03 – Mampu Telusur Hasil Tes Benda Uji PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

2

Form PW-QHSE-06-14-02 – Mampu Telusur Benda Uji

4

Form PW-QHSE-06-14-04 – Mampu Telusur Proses

Hal 47 / 61

MAMPU TELUSUR PEKERJAAN ASPAL

LAMPIRAN 6 1

Form PW-QHSE-06-15-01 – Mampu Telusur Bahan Masuk

3

Form PW-QHSE-06-15-03 – Mampu Telusur Hasil Tes Benda Uji PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

2

Form PW-QHSE-06-15-02 – Mampu Telusur Benda Uji

4

Form PW-QHSE-06-15-04 – Mampu Telusur Proses

Hal 48 / 61

LAMPIRAN 7

IJIN KERJA K3 BEBERAPA POINT PENTING TENTANG IJIN KERJA K3 1. Waktu pekerjaan dibagi menjadi jam kerja normal (08.00 sd 17.00) dan waktu lembur 2. Pengajuan ijin kerja K3 dari bagian lapangan harus sudah disampaikan ke bagian HSE 1 hari sebelum dilaksanakan pekerjaan tersebut 3. Terdapat kolom penjelasan apabila ijin kerja dibatalkan 4. Pengecekan untuk closing ijin kerja K3 bila pekerjaan sudah selesai

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 49 / 61

LAMPIRAN 8

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

MONITORING KALIBRASI ALAT UKUR

Hal 50 / 61

LAMPIRAN 9

VERIFIKASI BERKALA ALAT UKUR

TAHAPAN VERIFIKASI ALAT

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 51 / 61

LAMPIRAN 10

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

EVALUASI TES BAHAN MASUK

Hal 52 / 61

LAMPIRAN 11

INSTRUKSI KERJA Unsur K3 ➢ Tahapan no 2

7

13

Unsur Lingkungan ➢ Tahapan no

10

Unsur K3

Unsur Mutu ➢ Tahapan no 1

3 s/d 6

8

9

12

14

Unsur Pengamanan ➢ Tahapan no

11

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pembuatan Instruksi/metode kerja : 1. Menggunakan form. PROD-34 2. Kriteria berterimaan harus sesuai dengan daftar kriteria keberterimaan bahan/produk yang ada di rencana mutu proyek (RIT) 3. Metode kerja harus disosialisasikan ke kepala lapangan, pelaksana & personil QC agar dipahami secara benar 4. Metode kerja akan digunakan oleh personil K3LP untuk menyusun penanganan bahaya di HIRADC 5. Buat dokumentasi foto tahapan pelaksanaan dilapangan dengan memperhatikan kesesuaian APD dan APK PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 53 / 61

LAMPIRAN 12

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

MONITORING DRAWING

Hal 54 / 61

GAMBAR INDUK & GAMBAR DISTRIBUSI

LAMPIRAN 13

SPESIFIKASI BAHAN

POSISI KEYPLAN

2

STATUS GAMBAR DARI MK

3

TANGGAL DITERIMA GAMBAR DARI MK

CONTOH CAP PENGENDALIAN GAMBAR (FORM PW-K3LM-03-01) REGISTER GAMBAR TERKENDALI (FORM PW-K3LM-03-08) 1

DISTRIBUSI GAMBAR TERKENDALI (FORM PW-K3LM-03-01 ATAU 03-07)

POINT PENTING SAAT DISTRIBUSI DRAWING 4

N0

URAIAN

GAMBAR INDUK Basah

GAMBAR DISTRIBUSI Kering

1

Tanda tangan owner / mewakili

2

Status gambar (ditolak atau disetujui)

Basah

Kering

3

Tanggal diterima gambar dari MK

Basah

Kering

4

Cap Terkendali

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Basah

▪ Saat distribusi gambar revisi harus dilakukan penarikan gambar yang lama ▪ Shop drawing distribusi tidak boleh ada status gambar FOR INFORMATION Keterangan : a. Basah = asli b. Kering = setelah difotocopy

Hal 55 / 61

CARA DISTRIBUSI UNTUK GAMBAR DISTRIBUSI

Cara ke 2 Cara ke 1 PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Hal 56 / 61

LAMPIRAN 14

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

QUALITY PATROL (INSPEKSI MUTU)

Hal 57 / 61

LAMPIRAN 15 Beberapa point penting yang harus diperhatikan dalam pelaporan cacat pekerjaan : 1. Ketidaksesuaian mutu pekerjaan yang dilaporkan menjadi cacat pekerjaan adalah yang secara keberterimaan mutu tidak bisa serah terima ke owner → kategori Non conformity 2. Ketidaksesuaian yang masuk kategori defect hanya direkap dalam defect list saja 3. Uraian cacat pekerjaan harus disebutkan secara detail lokasi temuan & diskripsi ketidaksesuaian yang terjadi 4. Usulan perbaikan harus dibuatkan dalam bentuk method statement (bila diperlukan harus disetujui oleh konsultan pengawas) & disosialisaikan ke personil SOM & SQHSEM

LAPORAN KETIDAKSESUAIAN PROYEK

Rev. 0, Mei 2019

: ...............................................

LAPORAN CACAT PEKERJAAN Nomor Registrasi : ..........

: Uraian cacat pekerjaan

Tanggal

: .......... Sketsa Lokasi : (Detail dapat dilampirkan)

Jenis Pekerjaan

:

Lokasi : Pelaksana/sub-kontraktor : Dibuat oleh Site QHSE - M/ Superintendent QC : Nama :

Keparahan (√)

Paraf :

Ringan

Berat

Sedang

Sangat Berat

LAPORAN CACAT PEKERJAAN (Form PW-QHSE-07-07)

Metode Perbaikan (Detail Dapat Dilampirkan) :

LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF (Form PW-QHSE-07-03) Dibuat oleh Site Engineering Manager (SEM)

Disetujui oleh Site Operational Manager (SOM)

Nama :

Nama :

Paraf :

Paraf :

Tindakan Perbaikan Tanggal mulai : .......................................

Tanggal selesai : .......................................

Dokumentasi Tindakan Perbaikan (detail dapat dilampirkan) :

Nama :

*) coret yang tidak perlu

REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU & TINDAKAN PERBAIKAN (Form PW-QHSE-07-08)

Catatan Site QHSE - M dalam hal verifikasi tidak diterima

Dibuat oleh Site QHSE Manager :

Verifikasi perbaikan Tgl :

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

PW - QHSE - 07 - 07

PT. WASKITA KARYA (PERSERO)

Paraf : Diterima Tidak diterima

Hal 58 / 61

REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU

LAMPIRAN 16

PW - QHSE - 07 - 08

PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk

Rev. 0, Mei 2019

Hal: …

dari



REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU DAN TINDAKAN PERBAIKAN Proyek / No. AB

:

Division

:

Tgl/Bln/Thn (Terjadinya Ketidaksesuaian)

1

No. Laporan Form PW-QHSE-07-07

Periode

Uraian Ringkas Ketidaksesuaian

(U ntuk Keparahan S edang s.d Berat S ekali)

(Kejadian - P roduk - P ada P ekerjaan - Lokasi)

2

3

Keparahan 4

Penyebab (Akar Permasalahan)

:

Nama Pelaksana

Tindakan Perbaikan Yang Sudah Dilakukan

Tanggal Penyelesaian

5

6

7

Biaya Repair/ Catatan Verifikasi Perbaikan (Diterima/Proses (Jumlah Kejadian yang sama dalam 3 bulan) /Ditolak) (Rp - Dalam juta) 8

9

10

LAPORAN CACAT PEKERJAAN (Form PW-QHSE-07-07)

LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF (Form PW-QHSE-07-03) Keterangan : KEPARAHAN: Ringan - Tidak mempengaruhi struktur, kerusakan berifat arsitektural tingkat defect, produk dapat diperbaiki, perbaikan hanya finishing Sedang - Tidak mempengaruhi struktur, kerusakan berifat arsitektural tingkat Non Conformity, produk dapat diperbaiki, perbaikan hanya finishing Berat - Mempengaruhi struktur, perbaikan membutuhkan metode & bahan tertentu, tidak harus membongkar keseluruhan produk Sangat Berat - Mempengaruhi struktur, produk ditolak atau dibongkar

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Kategori NC yang Tidak Perlu Dibuat NCR: 1. NC saat proses pekerjaan belum selesai, mis: jumlah besi kurang saat checklist 2. NC yang tidak mempengaruhi proses serah terima ke Owner, mis: balok geripis tapi akan tertutup dengan plafond Catatan - Diisi jika ketidaksesuaian tersebut terjadi secara berulang ≥ 2 kali dalam jangka waktu 3 bulan

REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU & TINDAKAN PERBAIKAN (Form PW-QHSE-07-08)

Hal 59 / 61

LAMPIRAN 17 Beberapa point penting yang harus diperhatikan dalam pelaporan tindakan korektif : 1. Dokumentasi dengan foto ber-tanggal untuk hasil perbaikan mutu yang telah sesuai keberterimaannya 2. Harus diidentifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan penyebabnya dari internal atau eksternal 3. Dokumentasi terhadap tindakan pencegahan kepada pihak terkait sesuai akar masalah yang telah ditemukan → untuk mencegah terulang kembali 4. Dalam melakukan investigasi untuk menemukan akar permasalahan harus melihat factor : a) Man (manusia) b) Machine (peralatan kerja & alat bantu) c) Method (metode kerja) d) Material (bahan yang digunakan) e) Lingkungan kerja

TINDAKAN KOREKTIF Rev.0 , 28 Mei 2019

LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF (Corrective Action Report) No.

Ketidaksesuaian Berasal Dari:

: CAR - … / … /

Tanggal

:

Audit Internal

Lokasi Temuan

:

Hasil Pengukuran, Pemantauan K3LM, Investigasi

Penanggung Jaw ab

:

Standar Dokumen

:

Ref. Dok/Prosedur

:

Pasal

Komunikasi, Partisipasi & Konsultasi

:

Rincian Temuan Ketidaksesuaian Dibuat oleh:

( _________________ ) Auditor/Inspector/P2K3LM/ Unit K3LM Mengetahui:

( _________________ ) Penanggung Jawab Area

Akar Permasalahan

A. Tindakan Perbaikan Eksternal

Internal

B. Tindakan Pencegahan Eksternal

Internal

Evaluasi Efektifitas Tindakan Korektif

Ditindaklanjuti oleh

:

( __________________ )

Tanggal Penyelesaian

LAPORAN CACAT PEKERJAAN (Form PW-QHSE-07-07)

LAPORAN TINDAKAN KOREKTIF (Form PW-QHSE-07-03)

REGISTER KETIDAKSESUAIAN MUTU & TINDAKAN PERBAIKAN (Form PW-QHSE-07-08)

:

Penanggung Jawab Area Bukti Verifikasi

Perlu Pemantauan Lebih Lanjut

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

Form PW-QHSE-07-03

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Selesai

(Diisi oleh Auditor/Inspector/P2K3LM/ Unit K3LM)

Hal 60 / 61

LAMPIRAN 18

PT. WASKITA KARTA (PERSERO) Tbk – QHSE DIVISION

PENGHENTIAN PROSES PEKERJAAN

Hal 61 / 61

QHSE DIVISION PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk Jl. MT. Haryono Kav no. 10 Cawang Jakarta Timur 13340

/ 61

Related Documents


More Documents from "Helmy Septian Ardhiansyah"