Loading documents preview...
Oleh : Yayuk Kustiningsih
Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisis laboratorium. Laboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila data hasil uji laboratoriumnya memuaskan pelanggan. Oleh karena itu presisi dan akurasi (ketepatan dan ketelitian) sangat diperlukan dalam pengerjaan sampel, dan data hasilnya harus terdokumentasi dengan baik.
Untuk mencapai mutu hasil laboratorium yang tepat dan teliti tersebut diperlukan metode dan prosedur yang terpadu mulai dari Pra analitik, analitik dan pasca analitik (mulai dari penerimaan sampel sampai pelaporan hasil). Pemantapan mutu merupakan upaya untuk meminimalkan atau pencegahan kesalahan semaksimal mungkin mulai dari kesalahan pra analitik, analitik dan pasca analitik.
Langkah-langkah untuk mempertahankan mutu laboratorium: 1.Mengerjakan prosedur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2.Melakukan Quality control (QC) 3.Preventive maintenance dilakukan secara konsisten dan terjadwal. 4.Kalibrasi alat
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI) Suatu sistem pengontrolan yang dilaksanakan oleh laboratorium sendiri untuk memantau dan mengendalikan mutu hasil pemeriksaan setiap hari. 2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Sistem pengontrolan yang dilakukan oleh pihak lain yang umumnya adalah pihak pengawas pemerintah atau profesi PDSPATKLIN.
Pada saat bekerja dilaboratorium yang harus diperhatikan adalah ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi) dari suatu pemeriksaan. Ketelitian adalah kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium yang diperoleh apabila pemeriksaan dilakukan berulang. Ketepatan adalah kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai yang seharusnya.
Ketelitian ketidaktelitian ( impresisi) dapat dinyatakan dengan besarnya SD (Standar Deviasi) atau CV (Koefisien variasi). Semakin besar SD dan CV makin tidak teliti. Dipengaruhi oleh alat, metode pemeriksaan, volume/bahan yang diperiksa, waktu pengulangan dan tenaga pemeriksa.
Ketepatan Ketidaktepatan (inakurasi) adalah perbedaan antara nilai yang diperoleh dengan nilai sebenarnya (true value). Dipengaruhi oleh spesifisitas metode pemeriksaan dan kualitas larutan standar.
Persiapan pasien Pengambilan sampel Penanganan sampel Pengiriman sampel Penyimpanan sampel
Mencatat hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, misal pemakaian obat, transfusi darah. Bila memerlukan persiapan khusus, tanyakan kepada pasien apakah persiapannya sudah sesuai atau tidak (Lihat SOP yang berlaku-pemeriksaan terkait) Catat semua informasi pada kartu kontrol/media yang direkomendasikan
Bahan Pemeriksaan Laboratorium kimia klinik : Darah , urin, cairan tubuh. Harus diperhatikan : ◦ ◦ ◦ ◦ ◦
Labelling/Barcode Identifikasi Pasien (nama, jenis kelamin, tgl lahir) Pengambilan darah (Vena, kapiler, arteri) Pencegahan terjadinya hematom & hemolisis Penggunaan antikoagulasi yang tepat
Harus diperhatikan : ◦ Torniquet
7 - 10 cm diatas lipat siku Lama 1 menit - Pemasangan tourniquet > 1 menit dapat dilakukan pada kondisi sebagai berikut : Pasien dengan vena rapuh (kolaps) Pengambilan darah yang sulit (boleh dipasang terus) Jika pemasangan tourniquet lebih dari 1 menit, maka lepaskan tourniquet dan jangan lakukan pengambilan darah. Biarkan, setelah dua menit lakukan pemasangan tourniquet kembali
Serum ◦ Serum diperoleh dengan membiarkan darah membeku 30 menit (menggunakan gel tube / SST II Advance),jika tabung plain 60 menit, kemudian dipusingkan pada 1000 – 1200 g selama 10 menit. (sentrifuge swing rotor) ◦ Perhatikan kondisi serum jika lipemik, ikterik diusahakan dihindari untuk digunakan ◦ Jika sampel tetap dikerjakan, catat kondisi sampel pada lembar kerja atau internal note di media lain
◦ Plasma diperoleh dengan menggunakan antikoagulan yang sesuai persyaratan, kemudian
dipusingkan pada 1500 – 2500 g selama 1015 menit (sentrifuge swing rotor) Pemusingan dilakukan sesuai dengan IK Pemeriksaan
Bahan sampel pemeriksaan harus tiba secepat mungkin
Bahan pemeriksaan dianggap infeksius, dimasukkan dalam box cerba yang berisi ice pack
Bahan pemeriksaan ditolak bila : ◦ ◦ ◦ ◦
Identifikasi tidak jelas/tidak lengkap Antikoagulan yang digunakan tidak tepat Memakai penampung yang salah Bahan telah hemolisis
Sample Hemolisis ◦
Keadaan Patologis (in vivo)
◦
Terlalu lama disimpan atau disentrifugasi
# Minta darah baru
Ikterik atau lipemik
Sampel yang diambil mempunyai stabilitas yang berbeda-beda tergantung parameter pemeriksaan dan bentuk sampel yang digunakan. Penyimpanan sampel harus dilakukan dengan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.
Jenisnya sesuai dengan pemeriksaan Volume mencukupi Kondisi baik: tidak lisis (darah), segar/baru (Sperma/urin) Wadah Memenuhi syarat Identitas benar sesuai dengan data pasien
TERIMAKASIH