Jurnal Gelombang Mikro Lanjut

  • Uploaded by: Cavendish
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Gelombang Mikro Lanjut as PDF for free.

More details

  • Words: 2,900
  • Pages: 10
Loading documents preview...
Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

ANTENNA MIKROSTRIP PADA TRANSMISI GELOMBANG MIKRO Dimas Dwi Prakoso (12/1241160023) dan Yanna Maharastri (24/1241160022) JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL, TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG ABSTRAKSI Teknik Gelombang mikro dapat membantu dalam berbagai kebutuhan manusia,saat ini sudah banyak perkembangan pada gelombang mikro yang didukung dengan penemuan-penemuan baru. Aplikasi gelombang mikro pada saat ini ada berrbagai macam yaitu antenna, system radar, data link transmisi,aplikasi leser,fiber optic dll. Pada penerapan gelombang mikro antenna yang digunakan bukan antenna pada umumnya tetapi antenna yang digunakan juga dalam ukuran mikro yaitu biasa disebut dengan antenna mikrostrip/stripline.Antenna mikrostrip berasal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro (sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti bilah/potongan yang mempunyai ukuran sangat tipis/kecil. . Secara umum, antena mikrostrip terdiri atas 3 bagian, yaitu patch, substrat, dan ground plane. Patch terletak di atas substrat, sementara ground plane terletak pada bagian paling bawah. Adapun jenis dari antenna mikrostrip yaitu antena mikrostrip patch persegi panjang (rectangular), antena mikrostrip patch persegi (square), antena mikrostrip patchlingkaran (circular) Kata kunci : Antenna mikrostrip , Antena Mikrostrip Patch Segiempat 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara, dan sebaliknya. Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau sebaliknya sebagai penerima energi itu dari ruang bebas. Dapat juga dikatakan antena merupakan struktur transisi antara ruang bebas dengan alat pembimbing.Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat berupa saluran koaxial ataupun pipa dan

digunakan sebagai alat transportasi energi elektromagnetik dari sumber transmisi ke antena atau dari antena ke penerima. Dalam fungsinya sebagai pemancar dan penerima energi, sebuah antena pada sistem wireless harus dapat melakukan optimasi energi radiasi pada beberapa arah. Antena juga harus dapat berperan sebagai alat direksional. Antena dapat berbentuk kabel yang berkonduksi, sebuah aperture, berupa patch,gabungan dari beberapa elemen (array), sebuah reflector dan lensa. Antena mikrostrip merupakan antena yang memiliki massa ringan, mudah untuk difabrikasi, dengan sifatnya

Page 1

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

yang konformal sehingga dapat ditempatkan pada hampir semua jenis permukaan dan ukurannya kecil dibandingkan dengan antena jenis lain, karena sifat yang dimilikinya, antena mikrostrip sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini, sehingga dapat diintegrasikan dengan peralatan telekomunikasi lain yang berukuran kecil,antena mikrostrip mempunyai struktur yang terdiri dari 3 lapisan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.1, yaitu : a. Patch bagian yang terletak paling atas dari antena dan terbuat dari bahan konduktor ini berfungsi untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. b. Substrat berfungsi sebagai media penyalur gelombang elektromagnet dari sistem pencatuan. c. Groundplane yaitu lapisan paling bawah yang berfungsi sebagai reflektor yang memantulkan sinyal yang tidak diinginkan.

Material substrat yang tersedia dapat digunakan untuk frekuensi frekuensi RF dan microwave. Pemilihanya berdasarkan karakteriktik material yang diinginkan untuk daya yang optimal pada suatu jarak frekuensi tertentu. Spesifikasi umum termasuk nilai konstanta dielektri, factor disipasi (loss tangent) dan ketebalan. Nilai konstanta dielektrik antara 2,2 < €r < 12 digunakan untuk frekuensi operasi 1 hingga 100 GHz Ketebalan substrat penting untuk diperhatikan ketika akan mendesain antenna mikrostrip. Kebanyakan sustrat yang diinginkan untuk kehandalan suatu antena dipilih yang tebal dengan konstanta dielektrik yang rendah. Hal ini cenderung menghasilkan antenna dengan bandwith yang lebar dan efisiensi yang tinggi akibat bebas dari loncatan medan tepi yang berasal dari patch dan berpropagasi kedalam substrat. Namun hal ini menyebabkan volume antenna menjadi besar dan meningkatkan kemungkinan pembentukan gelombang pada permukaan. Disisi lain substrat yang tipisdengan konstanta dielektrik yang tinggi mengurangi ukuran antenna. 1.2 Rumusan Masalah a. menjelaskan apa yang dimaksud dengan antenna mikrostrip ? b. Menjelaskan parameter umum antenna mikrostrip ? c. Bagaimana perencanan antenna mikrostrip Patch Segiempat ?

Gambar 1.1 struktur antenna mikrostrip

1.3 Batasan masalah

Page 2

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Jurnal Penggunaan antenna mikrostrip pada transmisi gelombang mikro ini hanya membahas pengertian, perencanaan dan prinsip kerja tidak disertai pada analisa pengukuran dan perhitungan 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah : o Untuk mengetahui pengertian antenna mikrostrip o Untuk mengetahui parameter penagruh perancanaan pembuatan antenna o Untuk mengetahui perencanaan dan pengetian salah satu jenis anteena mikrostrip yaitu antenna mik 2. LANDASAN TEORI 1. Gelombang mikro Salah satu yang termasuk dalam radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik berbentuk gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Radiasi elektromagnetik ini meliputi gelombang radio, gelombang mikro (microwaves), radiasi infra-red, gelombang UV, sinar X, dan sinar Y, yang mana semua radiasi tersebut memiliki persamaan, yakni sama-sama membentuk spektrum elektromagnetik yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Perbedaannya adalah pada panjang gelombangnya. Panjang gelombang ialah jarak yang ditempuh sebuah gelombang untuk

membentuk satu siklus yang sempurna. Panjang gelombang terkait dengan jumlah energi yang dibawa oleh gelombang. Gelombang mikro merupakan sistem pelaksanaan hubungan komunikasi dengan pemancar radio dengan menggunakan gelombang-gelombang yang pendek (mikro). Gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus (one point lineof-sight) dan mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan sistem radio komunikasi biasa Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi (superhigh frequency = SHF:), yaitu di atas 3 GHz (3 x 109 Hz). Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Microwave radio gelombang dengan panjang gelombang mulai dari sepanjang satu meter untuk sesingkat satu milimeter, atau ekuivalen, dengan frekuensi antara 300 MHz (0,3 GHz) dan 300 GHz. Definisi yang luas ini mencakup UHF dan EHF. (gelombang milimeter), dan berbagai sumber menggunakan batas-batas yang berbeda. Dalam semua kasus, termasuk microwave band SHF seluruh (3 sampai 30 GHz, atau 10 sampai 1 cm) minimal, dengan RF engineering sering menempatkan batas yang lebih rendah pada 1 GHz (30 cm), dan bagian atas sekitar 100 GHz (3 mm). cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s.

Page 3

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Aplikasi microwave dalam perkembangananya saat ini ada berbagai macam o o o o o

Gambar 2.1 Rentang frekuensi yang menjadi bandwidth Dalam menentukan bandwidth antena penting untuk menspesifikasikan kriteria apa saja yang digunakan karena tidak terdapat definisi yang baku dari bandwidth. Jadi, bandwidth suatu antena ditentukan oleh parameter apa yang digunakan. Beberapa definisi dari bandwidth yang berhubungan dengan antena mikrostrip adalah :

Antenna Radar system Data link transmisi Aplikasi laser Fiber optik

2. Parameter Antenna Kinerja dan daya guna suatu antena dapat dilihat dari nilai parameterparameter antena tersebut. Beberapa dari parameter tersebut saling berhubungan satu sama lain. Parameter-parameter antena yang biasanya digunakan untuk menganalisis suatu antena adalah Bandwidth, Voltage Wave Standing Ratio(VSWR), Gain antena, Impedansi masukan, Retrun loss, Pola radiasi dan Keterarahan (Directivity)

a. Impedance bandwidth adalah rentang frekuensi tertentu dimana patch antena matching dengan saluran catunya. Hal ini terjadi karena impedansi dari elemen antena (patch dan saluran pencatu) bervariasi nilainya menurut frekuensi. Kondisi matching dari suatu elemen antena dapat dilihat dari retrun loss atau VSWR. Pada umumnya nilai retrun loss yang diminta < -9,54 dBi atau VSWR <2, namun pada beberapa sistem ada yang meminta retrun loss < -15 dBi atau VSWR<1,5.

o Bandwith Antena Bandwidth suatu antena didefinisikan sebagai rentang frekuensi di mana kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik (seperti Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), Gain Antena, Impedansi Masukan, Retrun loss, Pola radiasi dan Keterarahan(Directivity) memenuhi spesifikasi standar. Gambar 2.1 memperlihatkan grafik rentang frekuensi yang menjadi bandwidth

b. Pattern bandwidth adalah rentang frekuensi dengan beamwidth, sidelobe, atau gain memenuhi nilai tertentu. Nilai tersebut harus kita tentukan sehingga besarnya bandwidth dapat ditentukan. Seperti property antena lainnya, beamwidths, sidelobe, dan gain juga bervariasi menurut frekuensi

Page 4

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

c. Axial Ratio Bandwidth (ARBW) adalah rentang frekuensi dimana polarisi (linier atau melingkar) masih terjadi. Dengan menentukan nilai maksimum dari crosspolarization atau axial ratio, maka bandwidth antena dengan polarisasi linier atau melingkar dapat ditentukan. Pada umumnya nilai batas ARBW <3. Nilai ARBW yang semakin mendekati 1 menunjukkan polarisasi antena yang semakin melingkar

antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan tersebut sebagai koefisien refleksi tegangan (Γ) menggunakan Persamaan Z 0−Zl V 0+¿ = Zl+ Zo V o−¿ ¿ Γ =¿ Dimana ZL adalah impedansi beban (load) dan Zo adalah impedansi saluran lossless. Koefisien refleksi tegangan (Γ) memiliki nilai kompleks, yang merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk beberapa kasus yang sederhana, ketika bagian imajiner dari Γ adalah nol, maka:

Bandwidth (BW) antena biasanya ditulis dalam bentuk persentase bandwidth karena bersifat relative lebih konstan terhadap fekuensi dan dirumuskan pada

-

Γ : refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat. - Γ = 0 : tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matching sempurna. - Γ = 1 : refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian terbuka. Sedangkan rumus untuk mencari nilai VSWR adalah dengan Persamaan

f −f Bw = 2 1 x 100 fc Dengan : - f 1 = frekuensi tertinggi dalam band (GHz). - f 2 = frekuensi terendah dalam band (GHz). - f c = frekuensi tengah dalam band (GHz), o VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah perbandingan antara ampiltudo gelombang berdiri (standing wave) maksimum (|V| max ) dengan minimum (|V| min ). Pada saluran transmisi ada dua komponen + (Vo ) dan tegangan yang direfleksikan (Vo ). Perbandingan

VSWR=

Vmax 1+ Γ = Vmin 1−Γ

Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (VSWR=1) yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna. Namun kondisi ini pada prakteknya sulit untuk didapatkan. Pada umumnya nilai VSWR yang

Page 5

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

dianggap masih baik adalah VSWR ≤ 2. o Retrun loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirim. Retrun loss digambarkan sebagai peningkatan amplitudo dari gelombang yang direfleksikan (Vo ) sebanding dengan gelombang yang + dikirim (Vo ). Retrun loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang memiliki diskontinuitas (mismatched), besarnya Retrun loss bervariasi tergantung pada frekuensi retrun loss=20 log 10|Γ| o Gain adalah perbandingan antara rapat daya per satuan unit antena terhadap rapat daya antena referensi dalam arah dan daya masukan yang sama. Gain suatu antena berlainan dengan gain

kutub empat, gain diperhatikan daya masukan ke terminal antena. Gain didapat dengan menggunakan G=ηxD Dimana : G : Gain antena (dBi) η : Efisiensi antena D : Directivity o Keterarahan (Directivity)Keterarahan dari sebuah antena dapat didefenisikan sebagai perbandingan (rasio) intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-rata pada semua arah. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan jumlah daya yang diradiasikan oleh antena dibagi dengan 4π. Jika arah tidak ditentukan, arah intensitas radiasi maksimum merupakan arah yang dimaksud 3.

Jenis Antenna Mikrostrip

Salah satu antena yang paling populer saat ini adalah antena mikrostrip. Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini sangat memperhatikan bentuk dan ukuran. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro (sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti

Page 6

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

bilah/potongan yang mempunyai ukuran sangat tipis/kecil

Pengetian antenna mikrostrip serta susunan antenna

Adapun jenis dari Jenis-jenis antena mikrostrip yang berdasarkan bentuk patchnya antena mikrostrip terbagi menjadi :

Untuk menunjang teknologi yang dapat menerima frekuensi yang lebar (wideband) dan sekaligus ringkas untuk mendukung komunikasi bergerak, dibutuhkan antena yang dapat menunjang teknologi tersebut. Antena yang cocok salahsatunya yaitu antena mikrostrip. Jenis antena ini memiliki beberapa keunggulan terutama pada rancangan antenanya yang tipis, kecil, massanya yang ringan dan dapat diterapkan ke dalam Microwave Integrated Circuit (MICs). Pada prinsipnya antena mikrostrip memiliki karakteristik dengan bandwidth yang sempit. Salah satu teknik untuk memperlebar bandwidth yaitu dengan menggunakan teknik array (susunan). Selain pelebaran bandwidth, teknik array juga dapat meningkatkan gain antena. Antena array adalah susunan beberapa buah elemen antena yang digabung sedemikian rupa sehingga memperoleh pola radiasi yang diinginkan. Pembentukan pola radiasi (beamforming) ini dilakukan dengan mengatur pembobot input antena

-

Antena mikrostrip patch persegi panjang (rectangular) Antena mikrostrip patch persegi (square) Antena mikrostrip patchlingkaran (circular) Antena mikrostrip patch elips (elliptical) Antena mikrostrip patch segitiga (triangular) Antena mikrostrip patch circular ring, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Gambar 3.1 berikut :

array agar main lobe yang dihasilkan mengarah pada arah yang ditentukan. Pada jurnal ini sedikit kami menjelaskan satu jenis antenna mikrostrip yaitu : Gambar 3.1 Jenis-jenis patch antena mikrostrip METODE

-

Patch Antena Persegi Panjang (Rectangular Patch Antenna) Salah satu yang paling mudah dan yang paling banyak digunakan dalam perancangan patch antena mikrostrip

Page 7

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

adalah rectangular patch antenna. Gambar a.1 menunjukkan gambaran rectangular patch antenna. Karena ketebalan substrat jauh lebih tipis daripada panjang gelombang, maka rectangular patch antenna dianggap sebagai bidang planar dua dimensi untuk lebih memudahkan dalam analisa.

Gambar a.2 Bentuk geometri patch mikrostrip segiempat

(a) Gambar a.3 Bentuk nyata patch mikrostrip segiempat

(b) Gambar a.1 Rectangular patch antenna (a) tampak atas (b) tampak samping Antena mikrostrip dalam perancangan ini menggunakan patch yang berbentuk segiempat. Patch segiempat lebih banyak digunakan karena kemudahan dalam analisis dan proses fabrikasi. Gambar a.2 memperlihatkan bentuk geometri dari patch mikrostrip segiempat dimana W dan L adalah lebar dan panjang dari patch, h adalah tebal substrat dan εr merupakan nilai konstanta dielektrik dari substrat Gambar a.3 memperlihatkan bentuk nyata dari patch mikrostrip segi empat

Teknik pencatuan Antena mikrostrip dapat dicatu dengan beberapa metode. Metode-metode ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu terhubung (contacting) dan tidak terhubung (non-contacting). Pada metode terhubung, daya RF dicatukan secara langsung ke patch radiator dengan menggunakan elemen penghubung. Pada metode tidak terhubung, dilakukan pengkopelan medan elektromagnetik untuk menyalurkan daya di antena saluran mikrostrip dengan patch. Beberapa teknik pencatuan yang sering digunakan, yaitu : teknik microstrip line, coaxial probe, aperture couplingdan proximity coupling. Metode Pencatuan EMC (Electromagnetically Coupled) Dalam merancang antena mikrostrip dengan konfigurasi array dibutuhkan penghitungan jaringan

Page 8

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

impedansi yang sangat rumit untuk mencatu masingmasing elemen peradiasi. Dalam konfigurasi antena susunan ada beberapa teknik pencatuan yang digunakan, yaitu pencatuan dengan mikrostrip lain, pencatuan probe dan pencatuan electromagnetically coupled (EMC). Pencatuan dengan mikrostrip lain dapat dengan mudah dipabrikasikan yaitu dengan cara menghubungkan mikrostrip ke tepi patch secara langsung, tetapi matching impedansi dapat tidak sesuai atau tidak terjadi matching impedansi seperti yang diharapkan dan akan muncul radiasi yang tidak diinginkan dari line pencatuan. Pencatuan ini akan menghasilkan efek kopling yang rendah sehingga lebar bandwidth terbatas. Pencatuan dengan probe koaksial memiliki keunggulan yaitu matching impedansi mudah didapatkan dan rendahnya radiasi-radiasi yang mengganggu. Kelemahan dari metoda ini adalah secara fisik harus dihubungkan dengan pusat dari patch dan kelemahan lainnya adalah bandwidth yang dihasilkan yaitu bandwidth sempit (narrow bandwidth). Metode pencatuan lain adalah electromagnetically coupled (EMC), pertama ditemukan oleh K.F. Lee. Pada metode ini, saluran catu dan elemen peradiasi (patch) secara fisik tidak terhubung langsung atau terhubung secara elektromagnetik. Teknik pencatuan

electromagnetically coupled menggunakan saluran catu mikrostrip yang berada lebih rendah atau dibawah elemen peradiasinya sehingga memberikan efek kopling yang lebih kuat. Keuntungan lainnya adalah munculnya radiasi yang mengganggu sangat kecil dan bandwidth yang dihasilkan merupakan banwidth yang lebih lebar. Antenna mikrostrip mengalami peningkatan popularitas terutama dalam wireless karena strukturnya yang low profile. Selain itu antenna mikrostrip juga kompatibel dan dapat diintegrasi langsung dengan sirkuit utamanya seperti pada handphone,missile dan peralayan lainya. Beberapa keuntungan dari antenna mikrostrip adalah : - Mempunyai bobot yang ringan dan volume yang kecil - Konfigurasi yang low profile sehingga bentuknya dapat disesuaikan dengan perangkat utamanya - Biaya fabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang besar - Mendukung polarisasi linear dan sirkular - Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits (MICs) - Kemampuan dalam dual frekuensi dan triple frekuensi - Tidak memerlukan catuan tambahan - Aplikasi yang ditawarkan antenna mikrostrip ini seperti radar, telemetri, biomedik, radar bergerak, pengindraan jauh, dan

Page 9

Antenna Mikrostrip Pada Transmisi Gelombang mikro Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

komunikasi satelit Namun antenna mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan,yaitu : - Bandwidth yang sempit - Efisiensi yang rendah - Penguatan yang rendah - Memilki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antenna array - Memilki daya (power) yang rendah - Timbulnya gelombang permukaan (surface wave ) KESIMPULAN Antena mikrostrip merupakan antena yang memiliki massa ringan, mudah untuk difabrikasi, dengan sifatnya yang konformal sehingga dapat ditempatkan pada hampir semua jenis permukaan dan ukurannya kecil dibandingkan dengan antena jenis lain, karena sifat yang dimilikinya, antena mikrostrip sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini, sehingga dapat diintegrasikan dengan peralatan telekomunikasi lain yang berukuran kecil. Beberapa keuntungan dari antenna mikrostrip,yaitu : bentuk sederhana (low profile),dimensi kecil, mudah untuk di fabrikasi,mudah untuk dikoneksikan dan

diintegrasikan dengan divaice elektronik lain (IC, rangkaian aktif, rangkaian pasif dll) dan radiasi samping (fringing effect) yang rendah. Akan tetapi jenis antenna ini memiliki kelemahan,diantaranya: gain renda, keterarahan yang kurang baik, efisien rendah, rugi- rugi hambatan pada saluran pencatu,eksitasi gelombang permukaan dan bandwidth rendah. Banyak aplikasi yang memanfaatkan kelebihan yang ditawarkan antenna mikrostrip ini seperti radar, telemetri, biomedik, radio begerak, penginderaan jauh dan komunikasi satelit Semakin banyak elemen yang terdapat dalam suatu antena, maka semakin besar nilai gain yang diperoleh DAFTAR PUSTAKA     

Page 10

http://id.wikipedia.org/wiki/Gelomban g_mikroAntenna mikrotrip. Bab II antenna mikrostrip,universitas indonesia. Pdf Bahan ajar aplikasi antenna mikrostrip ,universitas sumatra utara. Pdf Surjati, Indra. Antena Mikrostrip: Konsep dan Aplikasinya, Jakarta, Universitas Trisakti, 2010. Yong, Daniel, 2008, UHF Microstrip Antenna Design and Simulation, first edition, Sim University Press

Related Documents


More Documents from "mismur"