Kajian Quran

  • Uploaded by: Napisatul Marliah
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kajian Quran as PDF for free.

More details

  • Words: 6,919
  • Pages: 25
Loading documents preview...
TUGAS MAKALAH NEUROVASKULER KAJIAN QUR AN DAN HADIS DALAM NEUROVASKULER Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Neurovaskuler

Disusun oleh : Kelompok 1

1. Abidah 2. Anita Ratnawati 3. Bintari 4. Fajar Hidayat 5. Fitrawati 6. Helvira 7. Iin Mulyanti 8. Mansyur 9. Mirsa Sofiana 10. Nafisatul 11. Ridwan Ahmad Firdaus 12. Siti Fariha 13. Tri Apriyanti

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN 2016

BAB I PENDAHULUAN I.I

Pengertian OTAK dan akal adalah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Seluruh peradaban

manusia pun dihasilkan oleh kedua hal ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia—tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama. Bicara tentang otak dan akal, Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal dan otak, seperti pada ayat berikut ini : “(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka,” [QS. AlImraan: 190-191]. Lebih jauh lagi Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada. Bahkan ilmuwan–ilmuwan muslim yang merujuk pada kitab suci Al-qur’an , dijelaskannya bahwa di dalam otak manusia terdapat Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex saja. Sangat menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses melihat dan mendengar itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir Cortexnya secara utuh. Selain itu juga manusia juga memiliki getaran qalbu, sehingga getaran ini melahirkan sebuah kepahaman. getaran Qalbu yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalbu merupakan cerminan apa yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang

mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung. Memang dalam kaitan antara akal dan qalbu sering dilakukan oleh para ilmuwan – ilmuwan muslim, karena dalam proses diatas bahwa proses berfikir memang saling berhubungan dengan qalbu. Selaras dengan kitab suci Al-Qur’an , Rasulullah saw juga bersabda “ yang pertama kali diciptakan oleh allah adalah akal . lalu allah berkata kepadanya “datanglah kemari” , maka akalpun datang kepadanya.kata Allah :” demi kemuliaan serta keagunganku, tidaklah aku ciptakan makhluk yang lebih muia bagiku daripada kamu . dengan engkaulah aku mengambil dan dengan engkaulah aku memberi . dengan engkau aku memberikan pahala dan dengan engkaulah aku memberi hukuman. Sabda Rasulullah saw yang lainnya adalah “ aku bertanya pada jibril apakah yang dinamakan kepempinan itu ? “ jibril menjawab : “ akal” Hakikat akal adalah naluri yang dipergunakan untuk memahami pengetahuan –pengetahuan yang bersifat teoritis . seolah oleh akal itu adalah cahaya yang dimasukkan kedalam jiwa sehingga manusia siap memahami sesuatu dan ini berbeda–beda menurut perbedaan–perbedaan naluri. Jika akal kita dijadikan sebuah naluri yang luar biasa terhadap daya cipta dan karya kita. Menggunakan akal, yaitu pikiran / akal bukanlah sebuah wadah yang harus diisi melainkan api yang haru dinyalakan. Hormon–hormon yang ada dalam akal sangat mudah beraksi , sehingga ketika kita berfikir untuk menjadi besar, maka kita benar-benar kita akan mendapatkan , tentunya melalui proses akal. Apakah Al-Qur'an membicarakan ataukah mengisyaratkan sesuatu mengenai otak manusia ?? Jika "MENYATAKAN JANTUNG PUN UNTUK BERFIKIR (baca) dijelaskan bagaimana Al-Qur'an secara tersirat menyatakan bahwa jantung pun memiliki "otak", apakah mungkin jika Al-Qur'an mengisyaratkan mengenai otak itu sendiri ? Otak merupakan salah satu bagian yang terpenting pada manusia karena merupakan bagian yang berfungsi mengatur dan mengolah segala yang ditangkap oleh panca-indera manusia. Pengetahuan dalam mengungkapkan misteri "Otak" itu sendiri baru ada dalam beberapa dekade terakhir ini, dan pengetahuan mendalam mengenai struktur dan fungsi otak ini belum dikenal di jaman dahulu, termasuk pada jaman Nabi Muhammad SAW dan ketika Al-Qur'an diturunkan. Yang dikenal adalah istilah aqal, yaitu berpikir dengan kepala. Apa

yang ada di dalam kepala serta bagian-bagian serta fungsinya masing-masing belum diketahui pada masa tersebut. Hal ini membawa kembali kepada pertanyaan, apakah Al-Qur'an, tersirat ataupun tersurat, mengisyaratkan mengenai struktur otak manusia ?? Beruntunglah Manusia yang diciptakan Allah dengan segala kesempurnaan, diberi pancaindra, Hati. Untuk bersyukur, dan akal untuk berfikir, mencari rahasia alam, mengolahnya. Allah menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu, dengan belajar, otak berkembang dengan berjalannya waktu. Dengan otak manusia berfikir, mempergunakan seluruh pancaindranya dalam menangkap kebesaran dan ilmu Allah. Manusia seperti disebutkan dalam Al Qur an, diberikan kesempurnaan rupa, akal, pancaindra, dan hati. Untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini manusia harus cerdas, tidak hanya cerdas otaknya saja, tapi juga cerdas emosi dan spiritualnya. I.2

Perbedaan antara hati dan otak Otak dalam bahasa arab disebut dengan denga Ad Dimaahg dan Al Mukh. Menurut

sebagian ahli kesehatan bahwa akal tempatnya di otak, akan tetapi menurut para ulama Islam akal tempatnya di hati. Diantara para ulama tersebut seperti Al Qurtubi (1), Al Bhagawi dalam kitab tafsirnya (2), Ibnu Taimiyah dalam kitab majmu fatawa (3) dan Ibnu Katsir dalam tafsirnya (4). Mereka para ulama tersebut berpegang kepada firman Allah , Surah Al Haj ayat 46 : “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memikirkannya” . Sering dalam bahasa sehari-hari kita memahami bahwa hati adalah bagian tubuh yang disebut dalam bahasa arabnya Al Kibdah. Padahal dalam Al Quran dan sunnah serta penjelasan para ulama yang disebut hati adalah yang disebut jantung dalam bahasa kita seharihari. Berkata syeikh Islam Ibnu Taimiyah : Sumber pikiran dan pandangan berasal dari otak sedangkan sumber emosional (Irodah) adalah berasal dari hati.

BAB II ISI 2.1 Al Qur'an Membahas Tentang Fungsi Organ Penting Otak dan Jantung Fungsi Organ Penting Manusia a. Otak Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting dalam kehidupan suatu organisme seperti manusia. Mulai dari pemahaman bagian-bagian otak tertentu yang berperan dalam perilaku, sehingga pada perkembangannya organ otak menjadi perhatian khusus para psikologist. Berbicara tentang tekhnologi tercanggih saat ini, maka kita tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya komputer. Banyak orang menyebut perangkat modern ini sebagai “bapaknya mesin” (father of machine), karena memulai komputer inilah mesin-mesin bertekhnologi tinggi dirancang dan ditemukan. Mulai dari bangunan, mobil, tulisan, program data, hingga film animasi, dimana kesemuaannya itu dirancang menggunakan komputer. Dewasa ini perkembangan kecanggihan tekhnologi komputer semakin mencengangkan, bagaimana tidak, hampir seluruh kegiatan manusia terhubung dengan perangkat ini. Dalam beberapa hal, komputer memang lebih cepat dari otak manusia, sehingga banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan cepat dan efisien. Fenomena ini membuat banyak orang yang khawatir jika suatu saat nanti komputerakan lebih pintar dari manusia, sehingga akhirnya menggeser tenaga manusia. Sebagaimana kita ketahui otak manusia lebih canggih dibandingkan komputer, baik dibandingkan dengan komputer tercanggih sekalipun, kenapa demikian? Ada 3 hal yang akan saya kemukakan tentang luar biasanya otak ini. 1) Sekitar 100 miliar neuron dan 5 triliun neurolagia Otak orang dewasa tersusun dari sel-sel fungsional yang disebut neuron dan sel-sel pendukung yang disebut neurolagia. Ada sekitar 100 miliar neuron dan 5 triliun neurolagia dalam otak dewasa. Para ahli berpendapat bahwa dari semua sel otak ini, ada sekitar 50 juta jenis yang berbeda. Dalam melakukan fungsinya, sel-sel neuron ini saling berkomunikasi menggunakan impuls arus listrik dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu mencapai 360 km/jam.

Otak kita memiliki lebih dari 100.000.000.000 sel saraf. Jumlah ini jauh melebihi jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Hebatnya lagi, setiap sel saraf terhubung dengan lebih dari 100.000 sel saraf yang lain. Inilah sebabnya mengapa otak kita lebih kompleks dari komputer tercanggih manapun.

2) Kekuatan otak yang bekerja otomatis Otak manusia memiliki miliaran sel saraf yang tersimpan lebih rapat dibandingkan jaringan lain dalam ubuh, hal ini menjadikan otak mampu merekam lebih dari 86 juta byte informasi ( sekitar 11 juta huruf ) setiap harinya. Apabila metabolisme otak diubah menjadi sebuah energi, maka energi itu setara dengan bola lampu 20 watt yang bersinar terang. Secara fisiologis, otak adalah sebuah jaringan lunak yang mempunyai kerutan-kerutan di permukaannya. Pada orang dewasa normal,berat otak sekitar 1.350 gram. Berat otak ini berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Otak juga merupakan pusat dari inti sistem urat saraf tubuh, yang menjadikannya tersusun dari miliaran sel urat saraf. Sistem saraf yang ada di otak kita juga merupakan sistem yang paling kokoh dan terstruktur serta sangat kuat dalam tubuh manusia. Coba bayangkan saja, jika satu sel saraf terjalin dengan 10.000 sel saraf lainnya maka itu berarti di dalam otak kita terdapat triliunan jaringan sel. Bandingkan dengan sebuah sistem mekanisme komputer tercanggih yang ada saat ini, tentu saja perbedaannya sangat jauh jika dibandingkan dengan otak kita. Jalinan serabut saraf dan hubungan antar sel saraf dalam otak jauh lebih kompleks, lebih rumit, dan lebih canggih ketimbang jaringan kabel data dari sebuah komputer tercanggih saat ini. Secara normal, setiap hari otak kita dapat menyimpan setengah juta gambar objek yang diterima setelah ditangkap dulu oleh fungsi mata kita. Jumlah itu ternyata hanya mewakili memori yang menyimpan khusus objek yang berupa gambar (korteks visual). Lalu bagaimanadengan objek yang berupa sentuhan, suara dan aroma? Tentu akan terdapat banyak objek yang tersimpan di dalam “folder” penyimpanan datanya masing-masing yang apabila dikalkulasikan semuanya akan menghasilkan jumlah yang sangat banyak,sehingga kita tidak akan mampu menghitungnya lagi. Jumlah sebanyak ini tidak akan mampu disimpan oleh

sistem penyimapanan data secanggih apapun meskipunilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin maju. Setiap sel otak manusia mampu membuat manusia mampu membuat jaringan dengan kecepatan sekitar 20.000 sambungan tiap detik. Bandingkan dengan upaya manusia membangun jaringan internet pada tiga hari pertama pada tahun 1997, di mana jutaan pengguna komputer membuat jaringan internet sebanyak 200 juta network. Sementara, sel otak manusia membuat jaringan sebanyak 20.000 sambungan hanya dalam hitungan detik, sehingga dalam kurun waktu tiga hari jumlah sambungan yang terbentuk adalah 3 x 24 x 60 x 60 x 20.000 sambungan= 5.184.000.000 sambungan. Jadi, dapat kita lihat bahwa pembentukkan jaringan dalam sel otak kita lebih cepat ketimbang pembentukkan jaringan internet yangada di seluruh dunia. Luar biasanya otak takterhenti sampai disitu, kemampuan memori otak manusia adalah 10 pangkat 800 itu artinya angka 1 diikuti 800 angka nol dibelakangnya. Dengan kemampuan ini sesungguhnya seseorang mampu menghapal semua atom di alam semesta, yang diperkirakan oleh astronomis berjumlah 10 pangkat 100, kalau tidak salah kapasitas penyimpanan hard disk terbesar yang ada pada saat ini adalah 200 TB atau sekitar 2 x 10 pangkat 14. Angka ini jauh di bawah kemampuan otak kita. Sehingga, tidaklah salah apabila “Gordon Dryden” menyatakan : “You’re the owner ofthe world’s most powerfull computer” (Anda adalah pemilik komputer paling hebat di dunia). Dalam menjalin hubungan antar neuron misalnya, komunikasi ini dihasilkan oleh neurotransmiter, yaitu sejenis zat kimia yang ditembakkan oleh sel neuron dengan kecepatan seper 2.500 detik guna merangsang timbulnya arus listrik. 3) Otak mendapatkan perhatian utama Otak ternyata adalah organ yang mendapatkan perhatian utama dibandingkan dengan organ yang lain,sebagaimana menurut Hutapea (2008) otak mendapatkan penjagaan yang paling ketat dari pada organ-organ yang lain

dikarenakan fungsinya yang begitu vital.

Rancangan bangun benteng tengkorak ini memiliki desain yang sungguh menakjubkan, bagian atasnya dibentuk oleh tulang pipih yang tebalnya kurang dari setengah sentimeter, sedangkan bagian bawahnya justru lebih tebal. Ruang sela antara permukaan dalam tengkorak dengan

otak diisi cairan otak yang berfungsi sebgai peredam kejutan jika suatu saat terjadi benturan, jadi dapat dianalogikan otak manusia mengambang dalam cairan. Tidak semua zat yang terkandung dalam peredaran pembuluh darah bebas masuk ke dalam otak. Sistem penjagaan ini dilakukan oleh satu mekanisme khusus yang hanya terdapat pada otak. Bakteri atau jenis zat tertentu tidak dizinkan masuk, jika zat tersebut masuk maka akan mengganggu sistem secara keseluruhan jika diibaratkan dengan seperti virus yang merusak sistem kinerja komputer oleh para hacker. Semua kebutuhan zatyang dibutuhkan bagi otak dalam kadar yang terukur, meskipun disaat kita berolahraga dan terjadi peningkatan tekanan darah pun, maka proporsi darah yang masuk ke otak tetap stabil, dikarenakan disana terdapat sawar darah otak atau dalam istilah lain disebut dengan Blood Brain Barrier. Begitu juga dengan kadar oksigen bagi otak, jika dalam 5-10 menit seseorang mengalami hambatan masukan oksigen maka yang terjadi adalah kerusakan jaringan otak dan menyebabkan kematian. Begitu pula dengan volume di dalam sana, apabila terjadi penambahan volume maka akan terjadi penekanan pada batang otak, karena bagaimana prinsip volume dan massa, jika luas volume tempat menampung massa itu tidak proporsional maka massa akan bergerak mencari keleluasaan keberadaannya,dan hanya pada foramen magnum sajalah satu-satunya arah yang memungkinkan untuk itu, foramen magnum adalah lubang yang menyambungkan tengkorak kita dengan tulang belakang, sehingga batang otak akan terjepit, dimana disana terdapat pusat kendali suhu dan nafas manusia. Bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Berkaitan dengan pemaparan tersebut, betapa pentingnya fungsi otak terutama dalam perannya menginterpretasikan stimulus yang datang dari luar (eksternal) maupun dari dalam tubuh (internal), stimulus yang muncul dari interaksi inderawi dengan lingkungan sekitar disebut dengan, sebagai bagian fungsinya sebagai “penterjemah” otak adalah penerima data dan memberikan respon timbal balik terhadap stimulusnya. Yang menarik adalah AlQur’an memberikan konteks pemahaman saintis dari fungsi lobus otak depan (lobus frontalis) dan menyebutkan ubun-ubun dimana fungsi dari kedua lobus ini sangat penting dalam beberapa hal yang menyangkut inisiasi (kemauan), perencanaan,kepatuhan, dan berbagai fungsi penting lainnya.

Simaklah firman Allah SWT berikut dalam surat Al-Alaq ayat 15, sebagai ancaman Allah SWT kepada kaum kafir Artinya :

Ketahuilah, sungguh jikadia tidak berhenti (berbuat

demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. Kalimat nashiyati itu merupakan kemampuan seorang manusia menerima petunjuk dan cahaya hidayah dari Allah SWT, jadi pemahaman seorang manusia tentang petunjuk,tentang kebenaran dan sebuah ilham akan sesuatu yang haq akan hilang karena ditarik dari ubun-ubun kaum kafir yang menentang Allah SWT.

Penguatan hilangnya cahaya petunjuk bagi seorang yang kafir juga banyak ditegaskan dalam Al Qur’anseperti Al Baqarah ayat 17-18 dan juga pada ayat 171, serta Al An’am ayat 39. Dalam surat Al Baqarah ayat 17-18 misalnya, Allah SWT, menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang ingkar yang artinya : Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar) Q.S. Al Baqarah : 17-18. Berbagai sindiran bagi orang-orang kafirdan munafik dalam konteks Al Qur’an ini dapat dipahami sebagai suatu “kemampuan” menerima suatu kebenaran, dikarenakan telah “ditarik” dari ubun-ubun mereka sebuah kemampuan yang sebenarnya seluruh manusia memilikinya ketika kita terlahir, hanya saja akibat dari keingkaran mereka terhadapkebenaran membuat mereka tersesat dalam sebuah “persepsi” yang sudah“menyimpang” akibat fungsi vital dari ubun-ubun dan dahi atau dalam pemahaman ilmu faal tubuh bagian otak disebut dengan lobus frontalis dan lobus parietalis. Bahkan dalam suratAlbaqarah ayat 171 serta Al An’am ayat 39 Allah SWT mempertegas kembali keadaan “kemampuan persepsi” orang kafir dan munafik dalam menanggapi kebenaran. Q.S. Al Baqarah : 171 yang Artinya : Dan perumpamaan (orangorang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.

Allah SWT, memberikan perumpamaan bahwa mereka mendengar seruan akan kebenaran, namun hanya sebatas mendengarkan “suara” tanpa mampu mengakomodirnya menjadi sebuah seruan yang mengandung makna/hikmah. Sebagaimana pemahaman tersebut mengupas tentang sebuah “kepekaan” atau kemampuan “merespon” yang hilang sehingga sebuah peringatan dianggapnya hanyalah sebuah perkataan biasa saja dan tak bermakna. Akan tetapi semua itu,merupakan kekuasaan Allah SWT, yang menentukan kepada siapa yang diberikannya petunjuk atau sebaliknya kesesatan sebagaimana tertuang dalam QS. Al An’am : 39: Artinya : Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak,bisu dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus. Kurang lebih beberapa dekade terakhir para ilmuwan dan pakar ahli bedah syaraf dan psikolog melakukan sebuah penelitian mendalam tentang kontribusi otak dalam merespon stimulus berupa pesan,peringatan, merencanakan dan banyak hal positif dari luar diri manusia adalah di dominasi oleh otak depan (lobus frontalis) dan ubun-ubun (lobus parietalis). Bahkan jika kita pahami seksama maksud“buta” dan “tuli” adalah bukan kemampuan “fisik” (lahiriah), akan tetapi maknakebutaan dan ketulian dalam kontekskemampuan “psikis” (bathiniyah/rohaniyahnya). Perkembangan pemahaman yang datang dari dunia sains dalam ilmu korelasi antara anatomi dan psikologi ini menurut sayasangat selaras dalam pemahaman yang telah dipaparkan dalam Al Qur’an yang telahada lebih dari 14 abad sebelum adanya Doktor maupun Profesor yang gigih meneliti tentang hubungan antara anatomi otak dengan psikologi. Sebagaimana hal ini Allah SWT terangkandalam firmanNya dalam Q.S Al Hajj ayat 46 : Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itumereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapatmendengar? Karena sesungguhnya bukanlahmata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Tidak hanya berhenti pada hal itu, AllahSWT secara tegas memberikan pemahaman lebih mendalam tentang keadaan tersebutdengan fase kehidupan akhirat, hal ini disebutkan

dalam Q.S. Al Israa ayat 72 : Artinya :

Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini,

niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta(pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). b. Jantung Jantung ternyata pusat energi untuk keberlangsungan hidup manusia secara independen. Jantung bekerja sebagai penggerak utama kehidupan, bisa kita ibaratkan jantung adalah sebagai mesin/motor penggerak utama dari proses kehidupan yang terjadi dalam tubuh kita(manusia). Jantung manusia adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga, dan denganbentuk basis di atas dan puncaknya berada di bawah atau lazim disebut sebagai apex dalam istilah kedokteran. Apex ini miring kesebelah kiri, agar jantung dapat bekerja ternyata ada sebuah nodus yang disebut dengan sino-atrial node berada pada katup atrial kanan dari sini impuls listrik akan berlanjut ke atriventrikular node selanjutnya ke bundle his sampai kepada serabut purkinje, sehingga adanya impuls (bioelectrical) inilah yang memungkinkan jantung bergerak berirama untuk memompakan darah dari seluruh tubuh manusia, baik untuk proses oksigenasi, menghantarkan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh secara keseluruhan. Ternyata kinerja jantung sangat dipengaruhi juga oleh gaya gravitasi bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya darah yang masuk kejantung dan dipompakan dari jantung keseluruh tubuh, dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dengan dinding bilik,karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompakan darah dari bawah keatas, khususnya pada aorta. Dapat disimpulkan bahwa kehidupan fisiologis manusia berlangsung dikarenakan adanya jantung. Organ yang berdetak sekitar 100.000 kali setiap hari ini memiliki ukuran panjang 12,5 cm dan lebar 8,5 cm. Berat jantung ketika manusia dilahirkan adalah sekitar 25,20gram. Pada usia dewasa, berat jantung itu mencapai 310 gram pada laki-laki dan 225 gram pada perempuan, saat janin dalam kandungan berusia kurang lebih 4bulan jantung sudah mulai bekerja bahkan sebelum otak terbentuk, jadi semua kehidupan fisiologis manusia dimulai ketika jantung itu terbentuk. Dalam pembahasan ini kita akan berusaha mensinergikan energi yang kita miliki sebagai manusia dalam kalkulasi rasional atau dengan perhitungan secara matematis :

“Perhitungan energi jantung manusia” Jantung kita berdenyut 75 kali dalam semenit dan melepas kira-kira 70 ml darah dalam setiap denyutan,dengan demikian keluaran jantung adalah (70 ml/mnt dikalikan 75 x/mnt) adalah sekitar 5.250 ml/menit darah yang dipompakan oleh jantung. Ini berartikira-kira sebanyak 5.000-5.250 ml darah yang dikirimkan ke jaringan setiapmenitnya. Jika dihitung dalam 24 jam maka jantung telah memompakan darah sebanyak 7.560.000 ml (60 menit x 24 jam x 5.250 ml) atau dalam liter iniberjumlah 7.560 liter setara dengan satu seperempat tangki minyak tanah yang berkapasitas 5.000 liter, dengan denyutan sebanyak 108.000 denyutan dalam 24jam ( 60 menit x 24 jam x 75 pulse). Dalam hitungan tahun, jantung manusia telah berdenyut sebanyak kurang lebih 38.880.000 kali/tahun dan telah memompakan darah sebanyak 2.721.600 liter (360x7.560 liter). Dalam hitungan usia harapan hidup manusia sekarang kurang lebih 75 tahun, jantung telah berdenyut sekitar 2.916.000.000 dan memompakan darah sebanyak 204.120.000liter. Sungguh luar biasa bukan?, bayangkan saja jantung memenuhi kebutuhan jaringan tubuh kita yang berukuran

90.000 km atau jika disambungkan semua jaringan itu akan mampu

mengelilingi bumi sebanyak dua kali. Sebagaimana kita ketahui fungsi jantung sangatlah vital, mulai dari proses oksigenasi (ventilasi, difusi, transportasi) yang kita hirup dari komposisi udara yangtersedia dengan kata lain, tanpa ada kinerja jantung dalam sirkulasi maka semua aktifitas itu akan terhenti, haemoglobin akan berhenti tidak bisa mencapai kapiler alveoli pada paru-paru untuk proses difusi (pertukaran) gas, dikarenakan terjadi imobilitas akibat jantung tidak bekerja, maka perlahan kemudian semua jaringan akan mengalami kerusakan akibat insufisiensi asupan oksigen dimulai dari kematian sel, jaringan, organ, dan kemudian organisme (manusia) itu sendiri. Pemahaman kita terhadap jantung (heart) tidak berhenti secara fisiknya saja, Al Qur’an surah Al Hajj ayat 46 sebagai berikut Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya- bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. Pada Q.S. Al Hajj ayat 46 di atas, dapat kita pahami secara bahasa, yang pertama adalah

‫ افَتَ ُكونَ لَ ُه ْم قُلُوب َي ْع ِقلُونَ ِب َها‬: “lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami”..., memiliki arti kata perkata “maka bagi mereka hati (‫ )قُلُوب‬yang memahami ( َ‫ )يَ ْع ِقلُون‬dengannya”. Dalam bahasa Arab, (‫ )قُلُوب‬dari akar kata “qalb” yang artinya hati atau jantung. Harap dipahami bersama, kita perlu membedakan antara jantung (cardio) dan hati (liver) yang merupakan sistem pencernaan. Sedangkan untuk ( َ‫ ) َي ْع ِقلُون‬berasal dari kata “a’aql” yang artinya berpikir atau memahami, dandalam kaitannya dengan anatomi berarti otak, sebagaimana pembahasan otak sebelumnya.

Dengan demikian (‫ )يَ ْع ِقلُونَقُلُوب‬secara tersurat dapat dipahami artinya sebagai“ jantung untuk memahami/berpikir”. Hal ini dipertegas pada kelanjutan ayat tersebut di ayat yang sama, mengenai kemampuan jantung ini adalah:

َٰ (‫ُور‬ ُّ ‫ار ت َ ْع َمى ا ْالقُلُوبُ الَّتِي فِي ل‬ ُ ‫ص‬ َ ‫)فَإِنَّ َها َل ت َ ْع َمى َولَ ِك ْن ْاْل َ ْب‬ ِ ‫صد‬ ْ Artinya : “Karena sesungguhnya bukanlah yang buta itu mata, tetapi yang buta adalah ( ُ‫)القُلُوب‬ ْ ِ‫ )الَّت‬frasa ini menegaskan frasa sebelumnya. “qalbu” yang ada di dalam dada (‫ُور‬ ُّ ‫يالقُلُوبُ فِي ل‬ ِ ‫صد‬

Dimanakah letak qalbu itu? Secara anatomi qalbu yang berada di dalam dada adalah jantung. Al Qur’an dalam hal ini mengatakanqalbu oran-orang kafir itu buta, sebagaimana Allah SWT menyinggungnya dalambeberapa Surah tentang qalbu yang tidak dapat memahami seperti terdapat pada Q.S. Al An’am : 25, At Taubah 87. Q.S. 63 : 3 dan banyak lagi ayat-ayat lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Pemilihan kata “a’qal” yang disandingkan dengan dengan “qalb” disini patut digaris bawahi, karena memahami dalam bahasa Arab, yang digunakan lebih dari 19 kali dalam Al Qur’an adalah “faqaha”, bukan“a’qal”. A’qal yang berarti memahami atau berakal sendiri digunakan lebih dari40 kali dalam Al Qur’an, akan tetapi kaitannya dengan memikirkan dengan otak,bukan dengan hati. Jika memahami dengan “qalb” menggunakan kata faqaha (dan turunannya), sedangkan “memahami” dengan otak, Al Qur’an menggunakan kata“a’qal” (dan turunannya), maka di surah Al Hajj ayat 46 secara khusus dikaitkan antara “qalb” dengan “a’qal” ( َ‫ )لُوب ُق َي ْع ِقلُون‬yang berbeda dengan penggunaan

yang terdapat pada ayat-ayat yang lainnya. Atau dapat disimpulkan bahwa ayat ini konteksnya dipadukan secarakhusus mengkombinasikan antara “hati” dan “akal”.

Ilmu pengetahuan sekarang membuktikan bahwa jantung manusia (qalb) ternyata mampu bersifat seperti otak (a’qal), dalam sebuah artikel yang berjudul “Neurocardiology : The Brain in the Heart” oleh Dr. J.Andrew Armour dan Dr, Jeffrey Ardell pada tahun 1991, mereka menjelaskan tentang bagaimana pentingnya peranan dan kontribusi jantung dalam mengintegrasikan atau menyatukan antara tubuh, pikiran, jiwa dan emosi seseorang. Menurut mereka jantung merupakan organ yang spesial, karena jantung memainkan peran sangat penting dalam transportasi zat-zat dan partikel penting yang diperlukan oleh tubuh, jantung menjalin komunikasi dengan otak secara sistematis yang begitu sangat kompleks dan rumit, jantung tidak hanya berguna untuk memompakan darah keseluruh tubuh, akan tetapi juga sangat berperan penting dalam keberlangsungan kinerja saraf, hormon, rangsangan dan informasi elektromagnetik menuju otak yang datang dari luar tubuh manusia. Hebatnya lagi jantung memiliki bioelektrikal (listrik biologis) yang menjadi sumber energi keberlangsungan keberlangsungan kehidupan organ jantung dalam menjalankan fungsinya, dimana titik awal kelistrikan tersebut pada SA node, yang kemudian membangun jaringan komunikasi yang terhubung keseluruh tubuh, pikiran, jiwa, emosi dan sifat-sifat rohaniyah berupa sinyal-sinyal bioelektris. Al Qur’an menyatakan bahwa sistem otak di dalam jantung berkomunikasi dengan otak manusia, sehingga bagi orang kafir, makaAllah SWT memfilter penyampaian sinyal-sinyal syaraf yang dikirim “otak dalam jantung” ke otak manusia, sebagaimana yang tertuang dalam Q.S Al Israa ayat 46: Artinya : Dan Kami adakan tutupandi atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapatmemahaminya.......(Q.S.Al Israa : 46) Dalam ayat ini jika kita pahami adalah “Dan Kami tempatkan di atas (‫” )قُلُوبِ ِه ْم‬hati mereka”penutup sehingga mereka tidak dapat memahaminya, dan sumbatan di telinga mereka”. Lihat bagaimana ketika membicarakan “filter” di telinga, Allah menggunakan kata (‫ )فِي‬artinya “didalam”, sedangkan ketika membicarakan (‫)قُلُو ِب ِه ْم‬, Allah SWT menggunakan

(‫ ) َعلَ َٰى‬artinya “di atas”. Hal ini dikarenakan “qalb” (jantung) yang memiliki sistem otak sendiri, berkomunikasi dengan otak manusia, di mana otak manusia dalam hal ini berada di atas jantung, sehingga Allah SWT mengatakan bahwa “filter”tersebut diletakkan “di atas qalb” yang letaknya berada di antara jantung dan otak manusia. Dr. J. Andrew Armour mengatakan “the heart appreared to besending meaningful messages to the brain that it not only understood, butobeyed” artinya “Jantung mampu untuk mengirimkan sebuah pesan yang bermakna menuju otak, tidak hanya dipahami, akan tetapi juga ditaati oleh otak”. Sistem syaraf jantung dijuluki dengan “the brainin the heart” (otak dalam jantung), para ahli menemukan bahwa jantung mempunyai sistem syaraf yang independen (tidak bergantung pada organ lain), sistem yang sangat rumit itu disebut dengan “otak dalam jantung”, jumlahnya 40.000 neuron (sel syaraf). Dalam buku “Plant Spirit Healing : A Guide toWorking with Plant Consciousness” karya Pam Montgomery, dia menuliskan kaitan jantung dengan pengendalian emosi seseorang, dikatakannya di dalam bukunya tersebut bahwa terdapat 40.000 sel syaraf di dalam jantung maupun neurotransmitter (jaringan syaraf) seperti noradrenaline dan dopamine (zat media toremosional) dihasilkan dan disintesis oleh jantung, aktivitas tersebut dikirim ke otak dalam setiap denyutan jantung. Dia menjelaskan jantung juga menginderakan hormon, denyut nadi dan informasi tekanan, diterjemahkan di dalam impuls (sentakan listrik) syaraf dan kemudian diproses sebagai sebuah informasi. Tidak hanya sampai disitu saja, Dr. Andrew Armour mengatakan bahwa jantung memiliki fungsi sebagaimana fungsi otak manusia yaitu dapat mengingat, seorang ahli syaraf yang berasal dari Montereal, Kanada ini menjelaskan terdapat jaringan sel syaraf yang kecil dan kompleks pada jantung bekerja seperti otak yang kecil, jaringan syaraf ini memiliki kapabilitas (kemampuan) untuk menyimpan memori jangka pendek maupun jangka panjang, hal ini terbukti dengan sebuah penelitiannya bahwa jantung mampu menyimpan data tentang koordinasi otot jantung itu sendiri, hal ini bisa terlihat saat dilakukan transplantasi jantung, dimana jantung berbeda diletakkan pada manusia yang berbeda, si jantung itu mampu mengulang kembali fungsi tempatnya berasal seperti kemampuannya berdenyut, padahal sebelum jantung tersebut telah disimpandi tempat yang dingin dan dapat bertahan hidup selama lebih dari empat jam,setelah itu jantung tersebutkan dipasangkan pada pasien

receipient (penerima transplantasi), setelah itu darah mulai mengalir dan jantung tersebut mulai berdenyut teratur sesuai fungsinya pada pendonor pemilik jantung tersebut. Sebelum Al Qur’an diturunkan “mungkin” pernyataan tentang “hati yang memahami” atau “berpikir dengan hati nurani” telah ada, akan tetapi sekali lagi, pemilihan kata selalu menjadi “keajaiban” Al Qur’an, yang mampu mengubah suatu istilah yang pada masa diturunkannya mampu dipahami sebagai sesuatu yang biasa saja, akan tetapi ternyata menyimpan makna yang mengungkapkan sesuatu yang baru akan diketahui beberapa abad kemudian, terhitung 14 abad lebih dari sejak turunnya Al Qur’an hingga ditemukannya bahwa fungsi jantung setara fungsi otak dalam memahami dan berpikir, seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi memberi pemahaman mendalam tentang hakikat ayatsuci yang terkandung dalam Al Qur’anul Karim. “Qulubun ya’qiluuna” adalah salah satunya, qalb (jantung) yang bersifat a’qal (otak), jantung yang memiliki sistem otak mandiri, yang berkomunikasi dengan otak manusia, sebagaimana Allah SWT sangat menekankan pentingnya keselarasan berpikir dengan akal dan berpikir dengan qalb. Sebagaimana sebenarnya Allah SWT memberikan anjuran kepada kita agar meneliti diri kita sendiri, agar jelaslah bagi kita akan kebenaran Al Qur’an itu sendiri. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagimereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat : 53) (S.AN Nahl :78),“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”,. Akal yang diciptakan Allah untuk berfikir dan mencari rahasia alam semesta yang indah dan penuh dengan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari , digali dan dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Tanpa berfikir dan mempergunakan akalnya dan hatinya manusia tidak akan berkembang sesuai dengan fitrahnya. Manusia seperti disebutkan dalam Al-Quran, diberikan kesempurnaan rupa, akal, pancaindra, hati. Untuk menjadi Khalifah dimuka bumi ini manusia harus cerdas , tidak hanya cerdas otaknya saja , tapi juga cerdas emosi dan spiritualnya. Zohar dan Marshall menjelaskan tentang kecerdasan sebagai berikut ini bahwa: Kecerdasan intelektual (IQ) ada di korteks

serebrum atau otak besar. Kecerdasan emosional (EQ) ada di sistem limbik atau otak dalam, yang terdiri dari thalamus, hypotalamus dan hippocampus. Dan Kecerdasan Spiritual (SQ) ada di frontal lobus. Secara Medis Otak manusia, adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian, secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian, yaitu neocortek atau cortex cerebri , system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis. Bila neocortex berfungsi untuk berfikir, berhitung, memori, bahasa, maka sistek limbic berfugsi dalam mengatur emosi dan memori emosional, dan batang otak mengarur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik. Ketiganya bekerja bersama saling mendukung dalam waktu yang bersamaan , tapi juga dapat bekerja secara terpisah. Kerusakan sedikit saja pada otak akan membawa dampak yang luar biasa pada seseorang . seperti operasi otak, akibat stroke, pasien yang pernah mengalami stroke, setelah sembuh banyak yang mengalami perubahan kepribadian. Otak yang pernah mengalami perdarahan, trauma, misalnya seperti akibat stroke ataupun operasi contohnya pada otak depan atau frontal bagian ventromedial akan timbul gejala si pasien akan kehilangan moral, tatakrama, tidak bisa memdudukan diri pada posisi semestinya. Seorang laki-laki bernama Gage usia 25 tahun bekerja di Burlington New England mengalami kecelakaaan kerja, ketika sebuah besi baja menembus kepalanya dan merusak frefrontal otak, ia lolos dari maut setelah operasi tapi setelah sembuh malah menjadi orang baru , dari yang ramah , tidak mudah marah, disiplin menjadi orang yang kasar, mudah tersinggung, tidak disiplin, Gage berubah menjadi orang yang asing, yang kehilangan aspek moralitas. Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi yang mendapat terapi operasi otak dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus setelah operasi. Menurut seorang ahli bedah otak dari Amerika bernama Vilyanur Ramachandran bahwa ada “God Spot “ di lobus temporalis. Orang yang mengaku ateis secara lisan , hati kecilnya

pasti akan mengakui bahwa ada Tuhan yang mungkin tidak dikenalnya tapi dia rasakan, karena memang adanya Got spot di bagian temporal manusia menunjukan bahwa Tuhan sebenarnya telah memperkenalkan dirinya pada manusia, tapi kadang manusia lalai dan tidak mau mengakui keberadaannya. Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon) , menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam beberapa menit , merusak permanen otak. Hipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan juga merusak jaringan otak. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melingungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagi sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vetebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milliar neuron. Manusia pun diberi akal untuk berfikir dan mencari rahasia alam semesta yang indah dan penuh dengan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari, digali dan dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia.Banyak sekali pemahaman – pemahaman mengenai akal yang terdapat dalam Al-qur’an , kita tahu bahwa segala yang ada dalam diri kita dan dalam kehidupan ini bersumber dari Al-qur’an , Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal dan otak, seperti pada ayat berikut ini : (Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya

Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Dalam pemahaman saya, bahwa Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada. Dalam penjelasan lebih luas, saya mencoba mengaitkan dengan beberapa teori yang diajukan oleh ilmuwan–ilmuwan islam yang merujuk pada kitab suci Al-qur’an , dijelaskannya bahwa didlam otak manusia terdapat Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex saja. Disinilah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Dan, ternyata seluruh peradaban manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia – tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama–karena mereka tidak mempunyai Cortex tersebut di otaknya. Lebih jauh, sangat menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses melihat dan mendengar itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir Cortexnya secara utuh, sehingga bisa disebut setara dengan binatang. Itulah orang yang disebut lalai oleh al Qur’an. Selain itu juga manusia juga memiliki getaran qalbu, sehingga getaran ini melahirkan sebuah kepahaman. getaran Qalb yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung. Sistem Limbik juga merujuk ke getaran rasional yang bersumber dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak tengah ini sebenarnya sudah merupakan perpaduan antara emosi dan rasio. Itulah yang dikenal sebagai perasaan yang kemudian menggetarkan jantung.

Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang menyimpan kesimpulan proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara fisiologis, Hipocampus terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat ke bagian dalam otak tengah. Bentuknya seperti huruf C. Dengan demikian, meskipun Hipocampus berada di bagian dalam otak, sebenarnya ia adalah bagian dari Cortex yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis pula. Maka, proses berpikir lewat penglihatan dan pendengaran yang terjadi di Cortex pun bakal masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan setelah dikoordinasikan dengan fungsi Amygdala, beserta komponen Sistem Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang diteruskan ke jantung sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita merasakan sensasi perasaan. Memang dalam kaitan antara akal dan qalbu sering dilakukan oleh para ilmuwan–ilmuwan islam, karena dalam proses diatas bahwa proses berfikir memang saling berhubungan dengan qalbu. Sabda Rasulullah SAW yang lainnya adalah “Aku bertanya pada jibril apakah yang dinamakan kepemimpinan itu? jibril menjawab:

akal”. Hakikat akal adalah naluri yang

dipergunakan untuk memahami pengetahuan–pengetahuan yang bersifat teoritis. seolah oleh akal itu adalah cahaya yang dimasukkan kedalam jiwa sehingga manusia siap memahami sesuatu dan ini berbeda–beda menurut perbedaan–perbedaan naluri. Jika akal kita dijadikan sebuah naluri yang luar biasa terhadap daya cipta dan karya kita, maka bersiaplah kita akan mendapat sebuah keajaiban yang luar biasa, dari hal ini saya teringat lagi dengan kata-kata awal yang menginspirasi saya dalam menggunakan akal, yaitu pikiran / akal bukanlah sebuah wadah yang harus diisi melainkan api yang haru dinyalakan. hormon–hormon yang ada dalam akal sangat mudah beraksi, sehingga ketika kita berfikir untuk menjadi besar, maka kita benar-benar kita akan mendapatkan, tentunya melalui proses akal.

2.2 Kebenaran konsep Ilmiah Nyeri dalam Al-Qur'an Al-Qur’an memberikan ilustrasi bahwa bentuk siksaan kepada orang-orang yang durhaka berupa derita sangat pedih yang diakibatkan luka bakar dikulit.

ْ ‫ٌيما ع ٌَّز‬ (َّ‫ارا نصليهم س ًوفَّ ٌبآياتٌنا كف ٍروا الذٌينَّ إن‬ ًَّ ‫يزا كانَّ َللاَّ إنَّ العذابَّ ليذوقوا غيرها جلوداَّ بدلناهم جلودهم نضٌج‬ ْ ‫حك‬ ْ ‫ت كٍلما ن‬ ) (‫النساء‬56).

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 4:56.). Menurut defenisi IASP (International Association for the Study of Pain) 1979, nyeri didefenisikan sebagai sensori (rasa indrawi) dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak, atau tergambarkan seperti itu. Salah satu defenisi tersebut, proses yang obyektif nyata yang terjadi bila nyeri muncul adalah akibat kerusakan jaringan. Kerusakan ini bisa disebabkan berbagai faktor (trauma fisik, trauma kimiawi trauma thermis dll). Akhir Ujung Syaraf Bebas Mungkin secara awam, orang banyak menduga bahwa seluruh bagian tubuh kita sensitif terhadap perasaan nyeri, ternyata setelah ilmu anatomi dan fisiologi berkembang; dugaan seperti itu tidak benar sama sekali. Ada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita yang berperan spesifik untuk merespons atau mengantar sensasi nyeri, yakni ujung syaraf bebas. Dan ternyata tidak semua ujung-ujung syaraf berperan sebagai sarana pengangkut sensasi nyeri, ternyata kini diketahui hanya 2 tipe serabut syaraf yang berperan sebagai pengangkut nyeri yakni syaraf C dan A (delta). Ujung akhiran syaraf (NERVE ENDING) penghantar nyeri tersebut secara histologis “hanya terdapat pada lapisan kulit (dermis) saja ”. Bila dokter mau melakukan sebuah sayatan bedah, maka dokter biasanya menyuntikkan obat blok terhadap syaraf tersebut (anestetik local) hal itu dimaksudkan agar signal nyeri akibat kerusakan jaringan tidak diteruskan ke sentral sehingga pasien yang tengah diiris, dipotong, disayat jaringan tubuhnya tidak merasa sakit sama sekali. Dan agar diketahui,

sensasi sakit tersebut hanya ada pada lapisan kulit saja (otot, lapisan lemak tidak menyebabkan sensasi sakit sama sekali bila dilukai). Dalam bagian otak, ada beberapa bagian yang berfungsi dalam kaitannya dengan "bukmun" (dumbness). Pada gambar struktur otak di atas terlihat ada yang dinamakan "speech production" dan "languange comprehension /word understanding/ understanding speech or using words/naming sounds and noun". Dari ketiga ayat mengenai "bukmun" di atas, jelas yang dimaksud bukan sekedar "bisu" dalam arti tidak mampu berbicara. Akan tetapi bukmun yang dimaksud adalah ketidak mampuan untuk mengerti apa yang ditangkap oleh "telinga" dan oleh "mata", dengan kata-lain adalah bodoh. Hal ini diperjelas dalam surah An-Nahl [16] ayat 76 dan surah Al-Anfaal [8] ayat 22. Bahkan dalam surah Al-Anfaal [8] ayat 22 ditekankan keterkaitan "tuli" dan bukmun dengan dengan "tidak mengerti apapun", karena apa yang dengar oleh telinga dan di interpretasikan oleh pendengaran, tidak dapat dimengerti lebih baik oleh otak. An-Nahl [16] Ayat 76 Wa Daraba Allahu Mathalaan Rajulayni 'Ahaduhuma 'Abkamu La Yaqdiru `Ala Shay'in Wa Huwa Kallun `Ala Mawlahu 'Aynama Yuwajjhhhu La Ya'ti Bikhayrin Hal Yastawi Huwa Wa Man Ya'muru Bil-`Adli Wa Huwa `Al Siratin Mustaqimin [[Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikan. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?]] Bagian otak yang mengatur "languange comprehension" atau "word understanding" atau "understanding speech or using words" atau "naming sounds and noun" terletak di sebagian temporal dan parietal lobe, yang letaknya di antara pusat pendengaran dan penglihatan, sebagaimana yang diisyaratkan Al-Qur'an.

Saat ini di ketahui, dan dapat pula di lihat pada gambar bagian otak di atas, bahwa bagian depan otak atau frontal lobes, yang mana terletak di bagian dalam ubun-ubun, bertanggung jawab mengontrol : Perilaku diri ( self-control/behavioural control ) Berpikir ( higher intellect ) Mengatur emosi ( emotion control ) Merencanakan ( planning ) Mengatur konsentrasi ( concentration ) Dan mengambil keputusan dan pemecahan masalah ( decision making and problem solving). Dengan kata lain, bagian otak inilah yang menjadikan setiap individu unik dalam segi sifat dan perilaku. Jadi jelaslah secara tersirat Al-Qur'an menyatakan bahwa bagian "naashiyah" inilah yang bertanggung jawab untuk segala tindakan dan keputusan yang diambil manusia termasuk di dalamnya tindakan mungkar manusia, sehingga bagi orang kafir dikatakan bahwa naashiyah mereka adalah naashiyah yang pembohong dan pendosa, karena naashiyah itulah yang memutuskan segala tindakan mungkar dan dosa mereka. Dikatakan pula, jika mereka tidak berhenti dari segala tindakan mungkar mereka, Allah akan menarik naashiyah mereka, sehingga mereka tidak mampu lagi berpikir.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Secara medis otak manusia, adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat diaturnya proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepriabdian. Otak mengatur dan mengkoordinir sbagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ngatan dan pembelajaran motorik. Dalam Al Qur an menjelaskan bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortek) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb) yang berada di dalam dada.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya , CV. Darus Sunah , Jakarta Ary Ginanjar Agustian , ESQ, Arga Musthofa, perbedaan akal manusia dan binatang , Mediahati.com Imam Al- Ghazali , Menggali Mutiara Ihya Ulumuddin

Related Documents

Kajian Quran
March 2021 0
Quran
February 2021 2
Kajian Resep
March 2021 0
Kajian Tafsir Ayat Ahkam
February 2021 1
Kajian Kitab Maradh Al
February 2021 1

More Documents from "akhmad khasan al-amin"

Kajian Quran
March 2021 0