Loading documents preview...
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT DINAS MATERIEL
EXECUTIVE SUMMARY KAJIAN TEKNIS PEMASANGAN CRANE DI KRI TELUK CELUKAN BAWANG - 532 1.
Dasar: a. Surat Perjanjian Kontrak Nomor: KTR/86/20-40/IV/2020/Dismatal tanggal 24 April 2020 tentang Hardepo Platform KRI TCB-532 (Crane dan Perbaikan Dewi-Dewi); b. Surat Direktur PT Maritima Pratama Laksana Nomor: 059/MPL/VI/2020 tanggal 26 Juni 2020 tentang pengajuan pondasi crane KRI TCB-532; dan c. Nota Dinas Kasubdis SPT Platform Nomor ND/468/VII/2020/SPT tanggal 1 Juli 2020 tentang Permintaan Kajian Teknis.
2.
Sehubungan dasar tersebut, disampaikan Kajian Teknis sebagai berikut: a. Seiring dengan kebutuhan operasional, kapal membutuhkan kemampuan menaikkan / menurunkan sekoci dari lambung kanan maupun kiri, sedangkan crane yang dimiliki saat ini hanya mampu untuk melayani dari lambung kanan kapal. Disisi lain kapal TNI AL tipe sekelas dan sejenis yaitu KRI TCW-533 dan KRI TBT-516 telah memiliki crane masing-masing di lambung kanan dan kiri sehingga mampu memenuhi tuntutan operasional TNI AL. b. PT Maritima Pratama Laksana telah mengajukan rancangan desain crane dan pondasi untuk KRI TCB-532 sesuai dasar 1.b. yang mana identik dengan crane yang dipasang di KRI TCW-533 c. Kekurangan/kelemahan desain crane dan pondasi ini belum dilengkapi dengan load diagrams untuk memudahkan pengoperasian dan pengujian serta belum memiliki sertifikat pengakuan dari biro klasifikasi baik dalam maupun luar negeri sebagai bukti crane tersebut masuk dalam kategori “marine use”. d. Secara garis besar bintek merekomendasikan desain crane dan pondasi yang di ajukan PT Maritim Pratama Laksana dapat dipasang pada KRI TCB-532, namun hal ini tidak berlaku pada pembangunan kapal baru
3.
Demikian disampaikan dan terima kasih atas perhatian. Kepala Dismatal,
Budi Sulistyo, CHRMP Laksamana Pertama TNI
1
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT DINAS MATERIEL Nomor Klasifikasi Lampiran Perihal
: : : :
Jakarta,
B/ / VII / 2020 Biasa Satu Bundel Kajian Teknis Pemasangan Crane Di KRI TCB-532
Juli 2020
Kepada Yth.
Aslog Kasal di Tempat
1.
Dasar. a. Surat Perjanjian Kontrak Nomor: KTR/86/20-40/IV/2020/Dismatal tanggal 24 April 2020 tentang Hardepo Platform KRI TCB-532 (Crane dan Perbaikan Dewi-Dewi); b. Surat Direktur PT Maritima Pratama Laksana Nomor: 059/MPL/VI/2020 tanggal 26 Juni 2020 tentang pengajuan pondasi crane KRI TCB-532; dan c. Nota Dinas Kasubdis SPT Platform Nomor ND/468/VII/2020/SPT tanggal 1 Juli 2020 tentang Permintaan Kajian Teknis.
2. Sehubungan dasar tersebut, bersama ini disampaikan Kajian Teknis Pemasangan Crane DG KRI Teluk Celukan Bawang-532. (Kajian terlampir) 3.
Demikian disampaikan dan terima kasih atas perhatian.
Kepala Dismatal,
Tembusan: 1. Pangkoarmada I 2. Kadislaikmatal
Budi Sulistyo, CHRMP Laksamana Pertama TNI
2
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT DINAS MATERIEL
KAJIAN TEKNIS TENTANG PEMASANGAN CRANE DI KRI TELUK CELUKAN BAWANG – 532 SATFIB KOARMADA I
JAKARTA,
JULI 2020
3 MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT DINAS MATERIEL
KAJIAN TEKNIS Tentang
PEMASANGAN CRANE DI KRI TELUK CELUKAN BAWANG – 532 SATFIB KOARMADA I BAB I PENDAHULUAN
1.
Umum. a.
KRI Teluk Celukan Bawang dengan nomor lambung 532 dibuat di
galangan VEB Penee Werft Wolgast Jerman Timur pada tanggal 25 November 1976. Nama kapal saat diluncurkan adalah “ Hagenow - 615 “, setelah dibeli oleh Pemerintah Indonesia diadakan Refit mencakup demiliterisasi, modernisasi serta perubahan
terhadap
No.Skep/217/IV/1993
desain
awal,
maka
berdasarkan
Skep
Pangab
tanggal 22 April 1993 diresmikan menjadi KRI Teluk
Celukan Bawang – 532 dan saat ini berada di jajaran Satuan Kapal Amphibi Armada RI Kawasan Barat yang saat ini menjadi Koarmada I. b.
Seiring dengan kebutuhan operasional, kapal membutuhkan kemampuan
menaikkan / menurunkan sekoci dari lambung kanan maupun kiri, sedangkan crane yang dimiliki saat ini hanya mampu untuk melayani dari lambung kanan kapal. Disisi lain kapal TNI AL tipe sekelas dan sejenis yaitu KRI TCW-533 dan KRI TBT-516 telah memiliki crane masing-masing di lambung kanan dan kiri sehingga mampu memenuhi tuntutan operasional TNI AL. c.
Sehubungan penjelasan diatas dan dalam rangka memenuhi asas
komunaliti untuk KRI sekelas dan sejenis, maka disusunlah kajian teknis pemasangan crane di KRI TCB-532 sehingga diharapkan mampu mendukung tugas pokok TNI AL sesuai fungsi asasi. 2.
Maksud dan Tujuan. a.
Maksud.
Memberikan gambaran kondisi teknis crane yang ada di KRI
TCB-532 dan pertimbangan dari sisi teknis jika akan dipasang crane baru.
4
b
Tujuan.
Untuk digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan
Pemimpin dalam menentukan kebijakan lebih lanjut, berkaitan dengan rencana pemasangan crane baru dalam mendukung kegiatan operasional KRI TCB-532. 3. Ruang Lingkup. Kajian ini dibatasi pada pembahasan teknis tentang rencana pemasangan crane baru dengan spesifikasi teknis yang sesuai dalam mendukung kegiatan operasional KRI TCB-532. 4.
Dasar. a. Keputusan Kasal Nomor : Kep/1232/VI/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Kapal TNI Angkatan Laut (PUM-7.101) b.
5.
Rengiat Hardepo Dismatal TA. 2020
Metode Pendekatan.
Pada penulisan ini, metode yang digunakan
adalah dengan analisa data dan fakta-fakta yang diperoleh dilapangan. 6.
Sistematika. Sistematika kajian teknis tentang penggantian sekoci dan pemasangan crane baru di KRI TCB-532, sebagai berikut: a. b. c. d.
BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
: DATA DAN KONDISI SAAT INI CRANE DI KRI TCB - 532
BAB III
: PEMBAHASAN
BAB IV
: PENUTUP
BAB II DATA DAN KONDISI TEKNIS SAAT INI CRANE DI KRI TCB - 532 7.
Data Teknis Crane KRI TCB-532. Crane Boat NSN
: 2030-Al-801-0116
Nomor. SPT
: 507060500000
Winch
Jumlah
: 1 Unit
No. SPT
: P.507060501001
NSN
: 2030-Al-801-0709
5
Merk /Type
: C-57/3,5
Pabrik
: Davit International
Th. Pembuatan
: 1976
Lokasi
: Gld H Hal Lb. Ka.
(2)
Motor
Jumlah
: 1 Unit
No. SPT
: P. 507060501001
NSN
: 6105-Al-801-0710
Merk/Type
: A6100lS-4
Pabrik
: Schiffs Clasification
Th. Pembuatan
: 1976
Voltage
: 380 V 50 Hz
Daya
: 3 KW
Lokasi
: Gld H Lb Kanan
Hasil koordinasi dengan pengawak KRI TCB-532 dan Satuan Kapal Amfibi Koarmada II kondisi crane saat ini dalam status siap dan berfungsi dengan baik. 8.
Data Teknis Crane KRI TCB-532. Berdasarkan database Dismatal, kapal TNI AL sekelas dan sejenis yang telah
melaksanakan pemasangan baru crane antara lain KRI Teluk Cendrawasih–533 dan KRI Teluk Banten–516 yang keduanya berada di Koarmada II. Pemasangan 1 unit crane baru di KRI TCW-533 pada saat Hardepo TA 2017 dan di KRI TBT – 516 pada Hardepo TA 2020. Adapun spesifikasi teknis Crane dimaksud sebagai berikut: Type
: HMC 1,5H SWL 1500 kg pada 6m > 45⁰
Working load
: 1,5 – 3 Ton
Working range
: R min=2 m dan R max=6m
Main Actuator
: Cylinder hydraulic jack capacity 3 ton.meter
Slewing mode
: Rack Pinion System (RPS)
Power motor
: hydraulic power unit 11 KW 3phase 380V 50Hz
Pump
: gear type capacity 13,3 CC/reff standing hand control valve
Oil tank capacity
: 90 ltr/reff
6
Data dukung foto-foto dan gambar crane yang dipasang KRI Teluk Cendrawasih–533 dan KRI Teluk Banten–516 sebagai berikut: KRI TCW-533
KRI TBT-516
7 BAB III PEMBAHASAN
9.
Permasalahan. a. Sesuai fungsi asasi kapal kelas Frosch yaitu sebagai sarana angkut dalam pergeseran pasukan dan logistik tentu memerlukan kesiapsiagaan peralatan keselamatan dikapal khususnya dalam mendukung keadaan darurat yang membutuhkan peran peninggalan. Disamping itu sekoci / boat penyelamat yang harus dinaik-turunkan oleh crane telah mengalami perubahan spektek disesuaikan perkembangan teknologi yang berimplikasi pada penambahan bobot sekoci sehingga mempengaruhi kinerja crane tersebut. b. Posisi crane yang saat ini berlokasi di geladak H lambung kiri kapal dinilai belum dapat memenuhi tuntutan operasional dimana KRI TCB-532 harus mampu menaikkan dan menurunkan sekoci penyelamat dari lambung kanan dan kiri sehingga membutuhkan solusi pemasangan crane baru dengan kemampuan minimal diatas kapasitas angkut crane yang ada.
10.
Analisa Perbandingan Spektek Crane Lama dengan Crane Baru.
Berikut disajikan data spektek crane lama yaitu yang saat ini terpasang di KRI TCB-532 dibandingkan dengan spektek crane baru yaitu yang sudah dipasang pada KRI TCW-533 dan KRI TBT-516. Mengingat minimnya data-data teknis crane merk/type C57/3,5 (buatan Davit International th.1976), maka perlu adanya pendekatan asumsi spektek crane yang memiliki kemampuan setara dengan crane lama dan tersedia di pasaran seperti tercantum pada tabel dibawah: Hydraulic Yacht Crane (asumsi crane lama)
HMC 1,5H (crane baru)
No
Data teknis
1 1
2 Safety Weight Load
0,5T = 500kg
2
working radius
max = 4m min = 1,6m
max = 6m min = 2m
3
power motor
3 Kw, AC 380V, 50Hz
11 Kw, 380V, 50Hz
4
oil tank capacity
15 ltr
90 ltr
https://remotecontrolgrab.sell.everychina.com/p103354951- hydraulic-yacht-crane-with-ccs-bvport-ship-marine-deck-crane.html
3
1500 kg
4
8
5
foto dokumentasi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa meskipun bentuk dan tampilan crane baru tidak jauh beda dengan crane lama, namun crane baru memiliki daya angkut yang lebih besar dibanding crane lama 11.
Perhitungan dudukan crane baru.
Sesuai dengan LR rule and regulation, dudukan crane di geladak kapal dapat menggunakan sistem kontruksi menggunakan penopang pilar (pipa tiang penyangga) yang menerus/menembus ke bawah deck, atau dengan menggunakan pondasi dengan insert plat yaitu dengan penebalan plat dengan luasan tertentu pada tempat yang akan digunakan untuk dudukan crane. Rencana pemasangan crane baru harus mempertimbangkan lokasi penempatan, kondisi plat geladak dan desain dudukan crane yang harus memenuhi persayaratan keselamatan. Lloyd’s Register Rules and Regulations memiliki standar perhitungan tebal minimum exposed decks in superstructures and deckhouses yang digunakan untuk dudukan crane adalah sebagai berikut : (mm) Dimana : s = spasing of secondary stiffeners(mm) = 500 mm = aspect ratio correction factor
β ks Pwd g
= = = =
1 235/ϭo atau 0,66 (menggunakan ϭo yield strength material plat 235 N/m2) 1 wheather deck pressure (kN/m2) Beban maksimum yang harus disangga deck = 3991 kg = 9,81m/s2
9
Luas penampang pedestal ditetapkan minimal = 0,36 m2 Pwd = (3991 x 9,81) / 0,36 = 108.754 N/m2 = 108,754 kN/m2 Sehingga : (mm) t = 8,07 mm (tebal minimum), untuk safety and corrosion factor, digunakan plat dengan tebal ≈ 12 mm
Dari hasil perhitungan diatas dudukan crane dapat menggunakan insert plat dengan sistem konstruksi sebagai berikut : a. Luas minimum insert plat enam jarak gading atau 3000 x 3000 mm, dengan ketebalan 12 mm. b. Penguatan frame menggunakan ukuran 150x100x12 konstruksi menerus, dan diberikan frame tambahan. c. 11.
mm
dengan
Penambahan penguatan dengan pemasangan bracket.
Perancangan desain crane baru di KRI TCB-532. a. PT Maritima Pratama Laksana telah mengajukan rancangan desain sesuai surat nomor: 059/MPL/VI/2020 tanggal 26 Juni 2020 tentang pengajuan pondasi crane KRI TCB-532. Desain tersebut identik dengan crane yang dipasang di KRI TCW-533 seperti gambar 1 s.d. 4 berikut ini.
3000 x 3000 x 12mm
3000 x 3000 x 12mm
3000 x 3000 x 12mm
1
Untuk mendukung desain crane yang diajukan, PT Maritima Pratama
Gambar 5 berikut ini.
tarik atau tekan) dan bending moment (momen lentur) seperti dapat dilihat pada
kemampuan material crane akibat dari shear force (gaya geser), axial force (gaya
belum ditemukan konsentrasi tegangan sisa yang berpotensi melebihi batas
setelah dipelajari dan dianalisa pada saat crane dioperasikan dalam kondisi normal
Laksana telah melaksanakan simulasi uji beban dengan bantuan komputer dimana
b.
SGSX
2
3
c. Kekurangan/kelemahan desain crane dan pondasi ini belum dilengkapi dengan load diagrams untuk memudahkan pengoperasian dan pengujian serta belum memiliki sertifikat pengakuan dari biro klasifikasi baik dalam maupun luar negeri sebagai bukti crane tersebut masuk dalam kategori “marine use”. d. Secara garis besar bintek merekomendasikan desain crane dan pondasi yang di ajukan PT Maritim Pratama Laksana dapat dipasang pada KRI TCB-532, namun hal ini tidak berlaku pada pembangunan kapal baru BAB IV PENUTUP
12.
Kesimpulan. a. Posisi crane yang saat ini berlokasi di geladak H lambung kiri kapal dinilai belum dapat memenuhi tuntutan operasional dimana KRI TCB-532 sehingga membutuhkan solusi pemasangan crane baru dengan kemampuan minimal diatas kapasitas angkut crane yang ada. b. Pemasangan 1 unit crane baru di KRI Teluk Cendrawasih–533 (Hardepo TA 2017) dan KRI Teluk Banten–516 (Hardepo TA 2020) dinilai merupakan solusi optimal dengan mengacu kepada spektek crane yang sama dengan kedua kapal tersebut. c. Pengajuan pondasi crane KRI TCB-532 sesuai poin 11.a. pada prinsipnya dapat disetujui dengan syarat memenuhi semua rekomendasi Bintek sebagaimana dijelaskan pada Bab III diatas.
13.
Saran. a.
Mohon dapatnya penempatan instalasi crane baru didahului dengan survei
lapangan untuk memastikan kondisi plat geladak kapal serta sedapat mungkin mengacu kepada lokasi penempatan yang sama dengan di KRI TCW-533; b. Mohon dapatnya dalam pemilihan merk/type crane baru mempertimbangkan aspek communality, kemudahan pengoperasian dan mempunyai spesifikasi teknis yang sesuai untuk menaik-turunkan sekoci yang ada di kapal; dan c.
Untuk tempat pondasi / pedestal crane, mohon dapatnya menggunakan
kontruksi insert plat tebal 12 mm dengan luasan minimum 6 jarak gading atau 3000 x 3000 mm dengan penambahan beberapa frame baru dengan ukuran minimum 150x100x12 mm serta penambahan bracket sebagai penguat.
1
14.
Demikian kajian teknis tentang rencana pemasangan crane di KRI TCB - 532,
sebagai bahan masukan Pemimpin dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
Jakarta, Juli 2020 Kepala Dismatal
Budi Sulistyo, CHRMP Laksamana Pertama TNI