Kak Pert - Kader Keswa 2018

  • Uploaded by: mukhlis
  • 0
  • 0
  • September 2022
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kak Pert - Kader Keswa 2018 as PDF for free.

More details

  • Words: 964
  • Pages: 3
Loading documents preview...
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

UPT PUSKESMAS SIDOMULYO Jalan Jelawat Gang 06 - Kel. Sidodamai Kec. Samarinda Ilir 0541 - 736044 e-mail : [email protected] kode pos : 75116 Samarinda KERANGKA ACUAN KERJA PERTEMUAN KADER KESEHATAN JIWA UPT PUSKESMAS SIDOMULYO 2019 A. LATAR BELAKANG Sampai saat ini masyarakat kurang memahami masalah kesehatan jiwa, bahkan sering mengingkari kenyataan adanya masalah tersebut Tenaga kesehatan pun masih sangat terfokus pada masalah fisik yang dikeluhkan oleh pasien, Sehingga kesehatan jiwa yang melatarbelakanginya sering terabaikan. Walaupun masalah kesehatan jiwa tidak langsung menyebabkan kematian, namun akan menyebabkan kerugian yang besar baik moril maupun material, karena pasien menjadi tidak produktif dan bahkan seringkali tergantung pada keluarga atau masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu masalah kesehatan jiwa perlu dipahami, dicegah, dikenali secara dini, ditangani dengan baik dan sesegera mungkin. Masalah kesehatan jiwa masyarakat akhir akhir ini semakin meningkat, yang dapat terlihat dari banyaknya tindak kekerasan, kenakalan remaja, penyalahgunaan NAPZA, tawuran, pengangguran, banyaknya demonstrasi yang mengarah keanarkis, putus sekolah, dan lain lain. Hal ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi pertumbuhan masyarakat tersebut, baik ditinjau dari segi ekonomi, moral maupun budaya bangsa Berdasar pada UU KESEHATAN menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan sosial serta produktif secara ekonomis. Jadi kesehatan jiwa merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Dengan terjadinya perubahan pesat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri beserta berbagai dampaknya, maka keadaan ini sangat rawan untuk terjadinya masalah kesehatan jiwa. Dampak perubahan yang sangat cepat pada kesehatan jiwa masyarakat antara lain dapat terlihat dengan adanya putus sekolah, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, antar suku dan golongan, tindak kekerasan dan tindak kriminal pengangguran, gangguan psikosomatis, depresi, cemas, serta masalah kesehatan jiwa lainnya. Sampai saat ini masyarakat masih mengutamakan pada keluhan fisik dan kurang memperhatikan adanya keluhan mental emosional yang melatarbelakangi keluhan fisik tersebut. Orang sering kali menolak bila dirujuk untuk menjalani terapi dalam bidang kesehatan jiwa, sehingga penanganan masalah kesehatan jiwa terabaikan dan terapi menjadi tidak ampuh. Akibatnya sering terjadi pemborosan, baik dalam pemberian obat maupun pemeriksaan yang sebenarnya tidak diperlukan. Salah satu penyebab dari keadaan diatas adalah kurangnya pengertian masyarakat tentang kesehatan jiwa. Bila mendengar kata kata kesehatan jiwa yang terpikir adalah gangguan jiwaberat, yaitu orang dengan perilaku aneh, memalukan, atau menakutkan. Kesehatn jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa,tetapi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang. Karena Kesehatan jiwa dalam perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Derajat kesehatan jiwa tidak ada batasan yang tegas antara orang yang sehat jiwa dengan orang yang tergangguan jiwanya.Terdapat suatu kesinambungan yang antara sangat sehat,sehat, cukup sehat,kurang sehat, sakit. Tidak semua orang selalu mempunyai ciri jiwa yang sehat sepanjang hidupnya. Setiap orang dapat mengalami berbagai derajat kesehatan jiwa. Derajat kesehatan jiwa [ seperti halnya kesehatan fisik]

dapat ditingkatkan dengan cara dibina kebiasaan, membina lingkungan dan hubungan yang baik. Prevalensi gangguan jiwa ringan untuk kota Samarinda [2013 ialah 4,0 % dari populasi usia > 15 tahun, sedangkan prevalensi gangguanjiwa berat ialah 0,7 % dari populasi usia > 15 tahun. Utilisasi ialah jumlah pasien yang gangguan jiwa ringan dan gangguan jiwa berat dibagi jumlah gangguan jiwa ringan diwilayah tertentu dikali 100%. Sedangkan Unmet Need ialah jumlah pasien gangguan jiwa yang belum mendapatkan perawatan atau pengobatan. Fakta menunjukan bahwa kasus gangguan jiwa tinggi dimasyarakat tetapi belum tertangani secara optimal, karena stigma masyarakat. Dalam rangka menuju Indonesia Bebas Pasung, maka program kesehatan jiwa sangat penting untuk didukung pelaksanaannya dilapangan. Untuk mengatasi kesenjangan pelayanan perlu adanya kebijakan kesehatan jiwa inovatif dan menjadi bagian sistem kesehatan. Promosi kesehatan jiwa, intervensi di pelayanan kesehatan primer [ puskesmas] dan pemberdayaan masyarakat akan menjadi komponen penting kebijakan kesehatan jiwa. B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang Kesehatan Jiwa, Orang Dengan Gangguan Jiwa [ODGJ] ringan, dan Orang dengan Gangguan Jiwa[ ODGJ] Berat Tujuan Khusus : 1. Meningkatkan pengetahuan , pemahaman, dan kesadaran masyarakat /Kader Kesehatan Jiwa terhadap kesehatan jiwa,khususnya terhadap ODGJ berat agar diperhatikan oleh lingkungan sekitar tentang kehidupan sosial dan ekonomi ODGJ 2. Meningkatkan peran serta Kader Keswa untuk terlibat langsung mengawasi,mengunjungi dan merawat klien ODGJ berat bersama dengan petugas Puskesmas [CMHN] 3. Kader Kesehatan Jiwa bersama masyarakat menemukan dan melaporkan kasus gangguan jiwa di masyarakat C.

SASARAN Seluruh warga masyarakat yang memiliki : 1. Kepedulian social 2. Memiliki banyak waktu luang 3. Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik 5. Berjiwa rela berkorban membantu orang lain

D.

METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

E.

MATERI -

Sosialisasi Program Rehabilitasi Psikososial pada ODGJ berat

F. JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan pertemuan Kader Kesehatan Jiwa : Tanggal : Selasa, 24 Juli 2019 Waktu : 09.00 WIT Tempat : Ruang rapat utama UPT Puskesmas Sidomulyo

G. SUMBER DANA

Kegiatan ini di biayai oleh Dana Alokasi Khusus [DAK] UPT Puskesmas Sidomulyo 2019 H.

RENCANA ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN a. makan siang 30 org x 1 keg xRp 40.000 = Rp 1.400.000 b. snack 30 org x 1 keg x Rp 22.000 = Rp 660.000 c. transport kader 25 org x 1 keg x Rp 30.000 = Rp 750.000 d. penggandaan 1 pkt x Rp100.000= Rp 100.000

I.

PELAKSANA KEGIATAN Penanggung jawab Program kesehatan jiwa bekerjasama dengan lintas program terkait untuk melaksanakan kegiatan ini.

J.

KEPANITIAAN Susunan kepanitian : - Ketua - Seksi Konsumsi - Seksi Perlengkapan - Seksi Dokumentasi - Seksi Kebersihan

: Agustina,A.md.Kep : Suharniati, S.K.M : Dini Avianti ,S.Kep : Ranisti Setia Putri, A.Md.Kep : Ridho

K. DOKUMENTASI -

Undangan Susunan kepanitiaan Daftar hadir Laporan kegiatan Kesepakatan bersama

L. PENUTUP Demikian kerangka acuan kerja ini disusun untuk menjadi panduan dalam bekerja.

Samarinda, 5 Desember 2018

Mengetahui Plt. Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo

dr.Solihin Wijaya NIP. 19660414 199903 1 002

PJ. Program UKS

Agustina,A.Md.Kep NIP.19760831 200604 2 004

Related Documents

Kak Dasawisma 2018.docx
February 2021 3
Pert
February 2021 4
Pert
January 2021 3
Soal Keswa
February 2021 1
Pert - Cpm
January 2021 2
Kak Anemia.docx
March 2021 0

More Documents from "Ummu Arkaan "